Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah keluarnya nukleus pulposus dari diskus intervertebral. HNP sering terjadi di daerah lumbal akibat beban yang besar pada wilayah tersebut. Gejala klinis bervariasi mulai dari nyeri punggung hingga gangguan fungsi motorik dan sensorik tergantung lokasi HNP. Pemeriksaan diagnostik seperti MRI digunakan untuk menegakkan diagnosis. Pengobatan meliputi konservatif
Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah keluarnya nukleus pulposus dari diskus intervertebral. HNP sering terjadi di daerah lumbal akibat beban yang besar pada wilayah tersebut. Gejala klinis bervariasi mulai dari nyeri punggung hingga gangguan fungsi motorik dan sensorik tergantung lokasi HNP. Pemeriksaan diagnostik seperti MRI digunakan untuk menegakkan diagnosis. Pengobatan meliputi konservatif
Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah keluarnya nukleus pulposus dari diskus intervertebral. HNP sering terjadi di daerah lumbal akibat beban yang besar pada wilayah tersebut. Gejala klinis bervariasi mulai dari nyeri punggung hingga gangguan fungsi motorik dan sensorik tergantung lokasi HNP. Pemeriksaan diagnostik seperti MRI digunakan untuk menegakkan diagnosis. Pengobatan meliputi konservatif
Pendahuluan Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini digabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut nukleus pulposus. HNP merupakan rupturnya nukleus pulposus. (Brunner & uddarth! "##"$ Hernia Nukleus Pulposus bisa ke korpus vertebra diatas atau ba%ahnya! bisa &uga langsung ke kanalis vertebralis. (Priguna idharta! '((#$ Anatomi )*Diskus intervertebralis menghubungkan korpus vertebra satu sama lain dari servikal sampai lumbal+sa,ral. Diskus ini berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam ke&ut (shock absorber$. Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu- .nulus fibrosus! terbagi men&adi / lapis- 0apisan terluar terdiri dari lamella fibro kolagen yang ber&alan menyilang konsentris mengelilingi nu,leus pulposus sehingga bentuknya seakan1akan menyerupai gulungan per (coiled spring$ 0apisan dalam terdiri dari åan fibro kartilagenus Daerah transisi. )*Mulai daerah lumbal ' ligamentum longitudinal posterior makin menge,il sehingga pada ruang intervertebre 021' tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan mudah ter&adinya kelainan didaerah ini. )*Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (3#4$ dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nu,leus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan+beban. )*5emampuan menahan air dari nu,leus pulposus berkurang se,ara progresif dengan bertambahnya usia. Mulai usia "# tahun ter&adi perubahan degenerasi yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air dalam nu,leus sehingga diskus mengkerut dan men&adi kurang elasti,. ebagian besar HNP ter&adi pada 06102 dan 021' karena- '. Daerah lumbal! khususnya daerah 021' mempunyai tugas yang berat! yaitu menyangga berat badan. Diperkirakan 724 berat badan disangga oleh sendi 021 '. ". Mobilitas daerah lumabal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi. Diperkirakan hamper 274 aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi 021' /. Daerah lumbal terutama 021' merupakan daerah ra%an karena ligamentum longitudinal posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. .rah herniasi yang paling sering adalah postero lateral. Patofisioloi Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan degeneratif yang ter&adi pada proses penuaan. 5ehilangan protein polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan pe,ahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi nukleus. etela trauma &atuh! ke,elakaan! dan stress minor berulang seperti mengangkat$ kartilago dapat ,edera. Pada kebanyakan pasien! ge&ala trauma segera bersifat khas dan singkat! dan ge&ala ini disebabkan oleh ,edera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa bulan maupun tahun. 5emudian pada degenerasi pada diskus! kapsulnya mendorong ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus terdorong terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat mun,ul dari kolumna spinal. Hernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bah%a nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama1sama dengan arteria radikularis berada dalam bungkusan dura. Hal ini ter&adi kalau tempat herniasi di sisi lateral. Bilamana tempat herniasinya ditengah1tengah tidak ada radiks yang terkena. 0agipula!oleh karena pada tingkat 0" dan terus keba%ah sudah tidak terdapat medula spinalis lagi! maka herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior. etelah ter&adi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa gan&alan. Pada trauma berulang robeknya tersebut dapat men&adi lebih lebar atau meluas dan di samping itu ter&adi pula robekan1robekan bersifat radial. Bila hal ini ter&adi maka men&ebolnya nukleus pulposus hanya menunggu %aktu sa&a. 8ergantung triger sehingga dapat menyebabkan daya mekanik yang berat pada diskus9 seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang tidak benar! menarik beban yang berat maka hernia nukleus pulposus dapat ter&adi ke berbagai arah9 '. Bila men&ebolnya nukleus ke arah anterior! hal ini tidak mengakibatkanya mun,ulnya ge&ala yang berat ke,uali rasa nyeri. ". Bila menon&olnya nukleus ke arah dorsal medial maka dapat menimbulkan penekanan medulla spinalis dengan akibatnya gangguan fungsi motorik maupun sensorik pada ektremitas! begitu pula gangguan miksi dan defekasi yang bersifat :MN. /. Bila menon&olnya ke arah lateral atau dorsal lateral! maka hal ini dapat menyebabkan tertekannya radiks saraf tepi yang keluar dari sana dan menyebabkan ge&ala neuralgia radikuler. 6. 5adangkala protrusi nukleus ter&adi ke atas atau ke ba%ah masuk ke dalam korpus vertebral dan disebut dengan nodus ,hmorl. HNP termasuk sakit pinggan gyang diskogenik yang berarti nyeri yang disebabkan karena gangguan diskus interverteralis. Protrusi atau herniasi diskus dapat ter&adi dalam beberapa tingkat keparahan tergantung dengan &auhnya penon&olan. HNP paling sering ter&adi di daerah lumbalis (7#1(# 4$ sedangkan HNP di daerah servikalis sebanyak '# persen di daerah thora; sangat &arangn sekitar ' persen. !aktor Resiko <aktor risiko yang tidak dapat dirubah '. :mur- makin bertambah umur risiko makin tinggi ". =enis kelamin- laki1laki lebih banyak dari %anita /. >ia%ayat ,edera punggung atau HNP sebelumnya <aktor risiko yang dapat dirubah '. Peker&aan dan aktivitas- duduk yang terlalu lama! mengangkat atau menarik barang1barang berta! sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung! latihan fisik yang berat! paparan pada vibrasi yang konstan seperti supir. ". ?lahraga yang tidak teratur! mulai latihan setelah lama tidak berlatih! latihan yang berat dalam &angka %aktu yang lama. /. Merokok. Nikotin dan ra,un1ra,un lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah. 6. Berat badan berlebihan! terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan strain pada punggung ba%ah. 2. Batuk lama dan berulang "anifestasi Klinis Nyeri dapat ter&adi pada bagian spinal manapun seperti servikal! torakal (&arang$ atau lumbal. Manifestasi klinis bergantung pada lokasi! ke,epatan perkembangan (akut atau kronik$ dan pengaruh pada struktur disekitarnya. Nyeri punggung ba%ah yang berat! kronik dan berulang (kambuh$. Peneakkan #ianosis '. .namnesa 5eluhan utama! ri%ayat pera%atan sekarang! >i%ayat kesehatan dahulu! >i%ayat kesehatan keluarga ". Pemeriksaan <isik Pengka&ian terhadap masalah pasien terdiri dari a%itan! lokasi dan penyebaran nyeri! parestesia! keterbatasan gerak dan keterbatasan fungsi leher! bahu dan ekstremitas atas. Pengka&ian pada daerah spinal servikal meliputi palpasi yang bertu&uan untuk mengka&i tonus otot dan kekakuannya. /. Pemeriksaan Penun&ang Pemeriksaan #ianostik '. @1>ay pinal - Memperlihatkan perubahan degeneratif pada tulang belakang ". M > I - untuk melokalisasi protrusi diskus ke,il sekalipun terutama untuk penyakit spinal lumbal merupakan pemeriksaan baku emas untuk penegakkan diagnosis HNP /. A8 ,an dan Mielogram &ika ge&ala klinis dan patologiknya tidak terlihat pada M > I 6. Blektromiografi (BMC$ - untuk melokalisasi radiks saraf spinal khusus yang terkena. 2. Diskografi - 8erutama berguna pada fase a%al HNP dimana pada M>I sulit dinilai Penatalaksanaan '. Pembedahan 8u&uan - Mengurangi tekanan pada radiks saraf untuk mengurangi nyeri dan mengubah defisit neurologik. Ma,am - Disektomi - Mengangkat fragmen herniasi atau yang keluar dari diskus intervertebral 0aminektomi - Mengangkat lamina untuk mema&ankan elemen neural pada kanalis spinalis! memungkinkan ahli bedah untuk menginspeksi kanalis spinalis! mengidentifikasi dan mengangkat patologi dan menghilangkan kompresi medula dan radiks 0aminotomi - Pembagian lamina vertebra. Disektomi dengan peleburan. ". Immobilisasi Immobilisasi dengan mengeluarkan kolor servikal! traksi! atau bra,e. /. 8raksi 8raksi servikal yang disertai dengan penyanggah kepala yang dikaitkan pada katrol dan beban. 6. Meredakan Nyeri 5ompres lembab panas! analgesik! sedatif! relaksan otot! obat anti inflamasi dan &ika perlu kortikosteroid. "asalah '. Nyeri - 5ompresi saraf! spasme otot ". Cangguan mobilitas fisik karena nyeri! spasme otot! terapi restriktif dan kerusakan neuromuskulus /. .nsietas karena tidak efektifnya koping individual 6. 5urang pengetahuan karena kurangnya informasi mengenai kondisi! prognosis dan tindakan pengobatan. $era%i Konse&atif '( Nyeri karena kom%resi saraf) s%asme otot 5a&i keluhan nyeri! lokasi! lamanya serangan! faktor pen,etus + yang memperberat. 8etapkan skala # * '# Pertahankan tirah baring! posisi semi fo%ler dengan tulang spinal! pinggang dan lutut dalam keadaan fleksi! posisi telentang Cunakan logroll (papan$ selama melakukan perubahan posisi bra,e + korset Batasi aktifitas selama fase akut sesuai dengan kebutuhan *( +anuan mobilitas fisik karena nyeri) s%asme otot) tera%i restriktif dan kerusakan neuromuskular Berikan + bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif Berikan pera%atan kulit dengan baik! masase titik yang tertekan setelah rehap perubahan posisi. Periksa keadaan kulit diba%ah bra,e dengan periode %aktu tertentu. ,( Ansietas 8entukantingkat ansietas pasien Berikan informasi yang akurat Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah seperti kemungkinan paralisis! pengaruh terhadap fungsi seksual! perubahan peran dan tanggung &a%ab. -( Kuran %enetahuan karena kurannya informasi menenai kondisi) %ronosis =elaskan kembali proses penyakit dan prognosis dan pembatasan kegiatan Berikan informasi mengenai mekanika tubuh sendiri untuk berdiri! mengangkat dan menggunakan sepatu penyokong Diskusikan mengenai pengobatan dan efek sampingnya. .n&urkan untuk menggunakan papan + matras yang kuat! bantal ke,il yang agak datar diba%ah leher! tidur miring dengan lutut difleksikan! hindari posisi telungkup. #A!$AR PUS$AKA
'. Bu,ho%ski =M! .nderson P.! ekhon 0! >ie% 5D.Aervi,al dis, arthroplasty ,ompared %ith arthrodesis for the treatment of myelopathy. urgi,al te,hniDue.J Bone Joint Surg Am.?,t ' "##(9(' uppl "-""/1/". ". Aarragee B=! Don .! Hur%itE B0! Auellar =M! Aarrino =! HerEog >. "##( I0 PriEe Finner- Does dis,ography ,ause a,,elerated progression of degeneration ,hanges in the lumbar dis,- a ten1year mat,hed ,ohort study. Spine (Phila Pa 1976).?,t ' "##(9/6("'$-"//3162. /. M,Cirt M=! Busta,,hio ! Garga P! Gilende,i, M! 8rummer M! Corensek M! et al. . prospe,tive ,ohort study of ,lose interval ,omputed tomography and magneti, resonan,e imaging after primary lumbar dis,e,tomy- fa,tors asso,iated %ith re,urrent dis, herniation and dis, height loss. Spine (Phila Pa 1976). ep ' "##(9/6('($-"#6612'. 6. <ish DB! 5obayashi HF! Ahang 80! Pham H. M>I predi,tion of therapeuti, response to epidural steroid in&e,tion in patients %ith ,ervi,al radi,ulopathy. Am J Phys ed !ehabil. Mar "##(933(/$-"/(16I. 2. Hirs,h =.! ingh G! <al,o <=! Benyamin >M! Man,hikanti 0. .utomated per,utaneous lumbar dis,e,tomy for the ,ontained herniated lumbar dis,- a systemati, assessment of eviden,e. Pain Physician. May1=un "##(9'"(/$-I#'1 "#. I. Boos N! Feissba,h ! >ohrba,h H! et al. Alassifi,ation of age1related ,hanges in lumbar intervertebral dis,s- "##" Golvo .%ard in basi, s,ien,e. Spine. De, ' "##"9"7("/$-"I/'166. Path.ays :&ung saraf spinal tertekan Nukleus Pulposus 8erdorong H N P Cangguan Mobilitas <isik Penurunan 5er&a reflek Nyeri Perubahan sensasi Proses degenerative (IDD$ 5ehilangan protein polisakarida 5andungan air menurun 8rauma tress ?kupasi