You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam masa kanak-kanak ovarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum
menunaikan faalnya dengan baik.
Baru jika terjadi pubertas ( akil balig ),maka terjadilah perubahan-perubahan dalam ovarium
yang mengakibatkan pula perubahan-perubahan besar pada seluruh badan wanita tersebut.
Pubertas terapai pada umur !"-!# tahun dan dipengaruhi oleh keturunan, bangsa, iklim, dan
lingkungan.
$ejadian yang terpenting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali
( menarhe ). %alaupun begitu menarhe merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal
terjadi pertumbuhan payudara ( thelarhe ), kemudian tumbuh rambut kemaluan ( pubarhe ),
disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak. &etelah itu barulah terjadi menarhe, dan sesudah
itu haid datang seara siklik.
'aid ( menstruasi ) adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat
kandungan menunaikan faalnya. &eara fisiologis menstruasi adalah proses hormonal dalam
tubuh wanita sebagai hasil dari pelepasan ovum.
Pelepasan itu terjadi ketika ovum yang ada di ovarium tidak dibuahi.
(menore adalah absennya perdarahan menstruasi. (menore normal terjadi pada wanita
prepubertal, kehamilan, dan postmenopause. Pada wanita usia reproduktif, yang harus
diperhatikan pertama kali dalam mendiagnosa etiologi dari amenore adalah kehamilan.
(pabila tidak ada kehamilan, barulah kita harus menari alternatif lain untuk menari etiologi
dari amenore itu sendiri.
(menore primer ) $etika wanita !# tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal
atau !* tahun tanpa adanya pertumbuhan seksual sekunder+ tidak mendapatkan menstruasi
Diagnosa yang terjadi pada amenore primer termasuk diantaranya vaginal agenesis, sindroma
insensitifitas androgen, sinroma ,urner. Diagnosa lain tergantung pada pemeriksaan yang lain.
Amenore Primer[Type text] Page 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
(menore adalah tidak terjadinya menstruasi.
(menore dapat diklasifikasikan menjadi " yaitu )
!. (menore primer )
$etika wanita !# tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau !* tahun tanpa
adanya pertumbuhan seksual sekunder+ tidak mendapatkan menstruasi.
". (menore sekunder )
$etika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tidak mendapatkan menstruasi.
Diagnosa yang terjadi pada amenore primer termasuk diantaranya vaginal agenesis, sindroma
insensitifitas androgen, sindroma ,urner. Diagnosa yang lain tergantung pada pemeriksaan yang
lain.
ANAMNESIS
(namnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sejak
kanak-kanak, termasuk tinggi, berat badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan
payudara dan pertumbuhan rambut kemaluan.
Dapatkan pula informasi anggota keluarga yang lain (ibu dan saudara wanita) mengenai usia
mereka pada saat menstruasi pertama, karena biasanya antara ibu dan anak-anaknya pertama kali
mendapatkan menstruasi hanya berselang ! tahun.
-nformasi tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi, dan periode menstruasi terakhir juga
perlu untuk ditanyakan.
Amenore Primer[Type text] Page 2
.iwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga penting
untuk ditanyakan. $ebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual, penggunaan narkoba,
olahraga, diet, situasi di rumah dan sekolah, dan kelainan psikisnya juga penting untuk
ditanyakan.
/ejala-gejala klinis yang lain seperti gejala vasomotor, panas badan, galatorrhea, nyeri kepala,
lemah badan, pendengaran berkurang, perubahan pada penglihatan juga harus ditanyakan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik, yang pertama kali diperiksa adalah tanda vital, termasuk tinggi
badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan fisik yang lain adalah sebagai
berikut )
!. $eadaan umum ) (noreksia-aheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi.
,umor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan lapang pandang, dan tanda-tanda
saraf kranial.
&indroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan obesitas.
-nflammatory bowel disease-0isura, skin tags, adanya darah pada pemeriksaan rektal.
/onadal dysgenesis ( sindroma ,urner )- webbed nek, lambatnya perkembangan
payudara.
". $eadaan payudara )
/alatorrhea-palpasi payudara.
,erlambatnya pubertas diikuti oleh rambut kemaluan yang jarang.
/onadal dysgenesis (sindroma ,urner )- tidak berkembangnya payudara dengan
normalnya pertumbuhan rambut kemaluan.
1. $eadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal
'iperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan dan adanya rambut di wajah.
&indroma insensitifitas androgen- ,idak ada atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan
dengan perkembangan payudara.
,erlambatnya pubertas- tidak disertai dengan perkembangan payudara.
Amenore Primer[Type text] Page 3
,umor adrenal atau ovarium- litoromegali, virilisasi.
2assa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan genital anomali.
*. $eadaan vagina
-mperforasi himen- menggembung atau edema pada vagina eksternal.
(genesis ( &indroma .okitansky-'auser )- menyempitnya vagina tanpa uterus dan
rambut kemaluan normal.
&indroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak adanya
rambut kemaluan.
3. 4terus ) Bila uterus membesar, kehamilan bisa diperhitungkan.
#. 5ervi6 ) Periksa lubang vagina, estrogen bereaksi dengan mukosa vagina dan sekresi mukus.
(danya mukus adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi oleh ovarium. $ekurangan
mukus dan keringnya vagina adalah tanda bahwa tidak adanya estradiol yang sedang diproduksi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pertimbangkan untuk melakukan tes laboratorium ) 5B5, erithroyte sedimentation rate (
7&. ), thyroid- stimulating hormone ( ,&' ), boneage, 0&' dan 8', fungsi hati, B49,
kreatinin, urinalisis ( 4( ), urin '5/, karyotyping, dehydroepiandrosterone sulfat ( D'7(& ),
androstenedione, testosterone, adrenal suppresion test untuk !:- hydro6yprogesterone, pelvi
ultrasound, 2.-, dan kemungkinan radiograf untuk melihat sella turia. ;ang terakhir ini dapat
mendeteksi lesi hipofise di dasar kelenjar hipofise dan dapat mengganggu sella itu sendiri.
Banyak ahli yang lebih memilih 2.- daripada radiograf untuk melihat sella apabila
menari 59& penyebab amenore.
ETIOLOGI AMENORE
1.Keterlambatan pubertas umum
Amenore Primer[Type text] Page 4
a.$eterlambatan konstitusional
b.'ipergonadotropik hipogonadisme
&indroma ,urner
/onadal dysgenesis dengan karyotype mosai
/onadal dysgenesis murni ( &indroma Perrault, &indroma &wyer )
/onadotropin-resistant ovary syndrome
Penyebab yang didapat ( alkylating hemotherapy dosis tinggi, radiasi pelvis, oophoritis
autoimun )
.'ipogonadotropik hipogonadisme
$ondisi kronis ( kelaparan, olahraga yang berlebihan, depresi, stress psikologis,
penggunaan mariyuana, 5rohn disease, fibrosis kistik, sikle ell disease, talasemia
mayor, infeksi '-<, penyakit ginjal, penyakit tiroid, diabetes melitus, anore6ia nervosa
8ambatnya pertumbuhan tumor entral nervous system ( 59& ) ( adenoma,
raniofaringioma, meningioma, miroadenoma hipofise )
(bnormalnya perkembangan hipotalamus ( &indroma $allman, &indroma Prader-%illi,
da &indroma 8aurene-2oon-Biedl )
d.$elainan lain yang didapat ( kelainan infiltrasi = saroidosis, histiositosis sel 8angerhans,
sifilis, tuberuloma>, kelainan iskemik = disebabkan oleh trauma, aneurisma, obstruksi pada
duktus &ylvius >, dan destruksi = radiasi dosis tinggi> )
.Pubertas n!rmal
Berhubungan dengan hiperandrogenisitas ( sindroma polikistik ovarii, terlambatnya onset
defisiensi "!-hydroylase =hiperplasia adrenal kongenital nonklasik>, tidak matangnya
hypothalami-pituitary-ovarian a6is, 5ushing disease, androgen-produing ovarian, atau
adrenal tumor, hipertropi stromal ovarii )
Berhubungan dengan tidak adanya hirsutisme atau virilisasi ( tidak matangnya
hypothalami-pituitary-ovarian-a6is, kehamilan )
'ipergonadotropik hipogonadisme ( gagal ovarium, kemoterapi alkilating dosis tinggi,
radiasi pelvis, oophoritis autoimun )
Amenore Primer[Type text] Page 5
".Tra#tus $en%tal an!mal&
2ullerian agenesis ( sindroma 2ayer-.okitansky-$uster-'auser )
?bstruksi anatomi kongenital atau didapat ( imperforasi himen, transverse vaginal
septum, sindroma (sherman, destruksi endometrial karena infeksi )
'IPERGONADOTROPIK 'IPOGONADISME
Pubertas dikatakan terlambat, bila tidak ada perkembangan payudara pada umur !1,3
tahun, tidak ada rambut kemaluan pada umur !* tahun, dan tidak mendapatkan menstruasi pada
umur !# tahun.
Penyebab yang paling sering dari keterlambatan pubertas adalah keterlambatan
konstitusional. Penyebab tersering yang lain adalah kegagalan ovarium, yang mana termasuk
diantaranya hipergonadotropik hipogonadisme. Peningkatan nilai dari 0&' dan 8' pada
hipergonadotropik hipogonadisme disertai dengan menurunnya produksi dari estrogen.
&alah satu ontoh yang paling sering terjadi pada keadaan hipergonadotropik
hipogonadisme adalah pada sindroma ,urner, yang mana disebabkan oleh *3,@ karyotype.
/ejala klinis yang khas dari sindroma ,urner adalah leher webbed, stature pendek, dada seperti
perisai, aurikel anomalous, dan hipoestrogenemia sebagai hasil dari tidak matangnya seksual.
/onadal disgenesis biasanya ditandai dengan 0&' yang tinggi, 8' dan estradiol yang rendah.
/onadal disgenesis disebabkan oleh karyotype mosaik dengan abnormalnya kromosom @ atau
dengan karyotype normal ( *#,@@). Pasien dengan sindroma Perrault memiliki disgenesis
gonadal, karyotype normal, dan tuli saraf. &indroma &awyer diilustrasikan sebagai wanita yang
belum dewasa dengan kariotipe *#,@; tanpa faktor testis determinan pada kromosom ;.
Penyebab hipergonadotropik hipogonadisme jarang lainnya adalah sindroma ovarii
gonadotropin-resistant, yang mana ditandai dengan 0&'-resistant ovarii.
Penyebab hipergonadotropik hipogonadisme yang didapat dapat terjadi akibat dari
kemoterapi alkylating dosis tinggi dan terapi radiasi pada pelvis. Peningkatan 7&. dan anti-
ovarian antibodi dapat mengakibatkan oophoritis autoimun, tapi tes yang lain jarang diperlukan.
?ophoritis autoimun adalah diagnosis yang tidak bisa diperbaiki, seperti juga semua
bentuk hipergonadotropik hipogonadisme yang lain.
Amenore Primer[Type text] Page 6
'IPOGONADOTROPIK 'IPOGONADISME
'ipogonadotropik hipogonadisme dapat terjadi ketika nilai 0&' dan 8' rendah.
Penyebab yang paling sering terjadi pada keadaan hipogonadotropik hipogonadisme
termasuk diantaranya penyakit kronis, kelaparan, olahraga yang berlebihan, anoreksia nervosa,
depresi, stress, dan penggunaan mariyuana. 'ipogonadotropik hipogonadisme menyebabkan
lambatnya pelepasan /n.' yang disebabkan oleh komponen multifaktor dari menurunnya
lemak tubuh dan peningkatan A endhorphins.
Penyakit kronis dapat mempengaruhi perkembangan pubertas dengan ara mengganggu
metabolisme lewat malabsorbsi dan nutrisi buruk ( 5rohn disease, diabetes mellitus, hipotiroid,
hipertiroid, fibosis kistik, anore6ia nervosa, olahraga yang berlebihan). ,umor di 59& dapat
mengkompresi vena porta dan menghambat alur /n.' dari hipotalamus ke kelenjar hipofise.
'ipofise adenoma, raniofaringioma, dan meningioma, adalah ontoh dari tumor slow-growing
nonmetastase, sebagai penyebab yang jarang dari hipogonadotropik hipogonadisme.
Prolaktinoma hipofise anterior dapat melepas hormon prolaktin adalah tumor hipofise tersering
yang menjadi penyebab hipogonadotropik hipogonadisme.
$elainan didapat yang lain dapat mengganggu fungsi dari hipofise dengan menghanurkan
sesuatu, seperti iskemik, infiltrasi, dan obstruksi. ,rauma kepala, kranial aneurisma, dan proses
infiltrasi ( saroidosis, sifilis, tuberulomas ) adalah ontoh dari kondisi yang dapat mengganggu
fungsi hipofise.
Perkembangan abnormal dari hipotalamus dapat terjadi karena hipogonadotropik
hipogonadisme. &indroma $allman ditandai dengan anosmia, lambatnya pubertas, dan respon
normal terhadap eksogenous gonadotropin dari embrio yang kekurangan kode protein dari gene
$(8 !, yang bisa menegah produksi sel /n.' dari migrasinya area olfaktori ke hipotalamus.
&indroma lain yang dihubungkan dengan disfungsi hipotalamus termasuk diantaranya
sindroma Prader-%illi dan sindroma 8aurene-2oon-Biedl.
Biasanya, amenore dengan perkembangan pubertas yang normal dihubungkan dengan
hirsutisme. Penyebab tersering adalah sindroma ovarii polikistik (P5?). &indroma P5? ditandai
dengan anovulasi, hirsutisme dan obesitas. &elain anovulasi, tanda-tanda lain tidak harus selalu
Amenore Primer[Type text] Page 7
ada. ?varian hipertekosis adalah hasil dari hiperandrogenisitas, yang mana adalah bukti dari
tanda-tanda hirsutisme, jerawat, dan obesitas dan bisa dihubungkan dengan diabetes mellitus tipe
" dan akantosis nigrikans. 'ipertekosis dapat juga menyebabkan virilisasi yang dapat dilihat
pada kasus litoromegali, botak pada bagian temporal kepala, dan perubahan pada suara.
$asus lain dari hirsutisme adalah defisiensi late-onset "!-hidroksilase, yang dapat
menyebabkan mutasi gen "!-hidroksilase, sebagai hasil dari !:-hidro6ilase. $asus lain dari
hiperandrogenisme termasuk diantaranya 5ushing disease, hipertropi stromal ovarii, dan
androgen-produing tumor ovarii dan kelenjar adrenal. Penggunaan anabolik steroid juga bisa
dipertimbangkan pada pembeda dengan amenore hiperandrogenik.
(novulasi masih menjadi penyebab utama terjadinya amenore di kategori nonvirilisasi.
(novulasi disebabkan oleh tidak dewasanya hipothalami-pituitary-ovarian a6is, yang bisa
terpisah setelah diskontinuasi dari variasi pengobatan kontrasepsi hormon dan bisa menyebabkan
absennya menstruasi dalam beberapa bulan. Prematur idiopatik menopause pada !B dari wanita
dibawah *C tahun. $egagalan ovarium prematur dapat idiopatik, sekunder dari kemoterapi atau
terapi radiasi, ataupula autoimun.
'iperprolaktinemia adalah penyebab hipofise dari amenore pada keadaan pubertas
normal. 'iperprolaktinemia dapat terjadi sebagai konsekuensi dari breastfeeding, mikroadenoma
hipofise, dan penggunaan obat-obat psikoaktif ( haloperidol, phenothiaDin, amitriptylin,
benDodiaDepin, kokain, mariyuana. )
(menore dapat disebabkan oleh kelainan tiroid, termasuk diantaranya hipertiroid, dan
hipotiroid. 'ipogonadotropik hipogonadisme dapat terjadi karena kasus yang sama dengan kasus
lambat pubertas. 4ntuk tambahan, sindroma &heehan, yang dihasilkan dari panhipohipofisesme
setelah infark hipofise dari hemorrhage atau shok post partum dapat berkembang menjadi
pubertal amenore.
(menore sebagai akibat dari anomali traktus genitalis dapat terjadi dari absennya organ
reproduksi. &indroma 2ayer-.okitansky-'auser adalah anomali dari traktus genital yang
disebabkan oleh vaginal agenesis. 4terus biasanya tidak ada, dan vagina biasanya menyempit.
$arene fungsi ovarium normal dan memproduksi estradiol, maka bentuk dan besar payudara
normal pula. Pubarhe juga biasanya normal pada penderita pasien ini, sehingga rambut
kemauan pun normal juga. &indroma 2ayer-.okitansky-'auser teratat ada !3B dari penyebab
Amenore Primer[Type text] Page 8
amenore primer, yang ternyata merupakan penyebab tertinggi kedua amenore primer setelah
sindroma ,urner.
&indroma insensitifitas androgen (ditandai dengan adanya wanita dengan hormon
testiular), teratat kurang lebih !CB dari pasien yang datang dengan kluhan amenore. &indroma
insensitifitas androgen disebabkan oleh abnormalnya reseptor androgen. /onad adalah testikel
yang memproduksi testosteron+ tetapi testosteronnya tidak menimbulkan efek apapun karena
reseptor androgennya tidak berfungsi. /ambaran fenotipe dari pasien dengan kondisi ini adalah
wanita, tetapi sirkulasi pola hormonalnya adalah pria. &indroma insensitifitas androgen termasuk
penyakit maternal-@ linked yang resesif yang mana testes tetap intraabdominal atau, dan rambut
kemaluan jarang.
.egresi testikuler spontan adalah pola kelainan genetik pria yang jarang, sehingga menyebabkan
terjadinya fenotipe wanita, dengan tidak adanya uterus. 4ntuk tambahan, beberapa defiiensi
enDim mempengaruhi produksi androgen, sehingga menyebabkan pseudohermaprodit pada pria.
&emua kelainan yang berupa fenotipe wanita tapi kromosomnya pria, harus dipindahkan
gonadnya untuk menegah bahaya kanker.
(menore primer dapat terjadi karena imperforasi himen, yang ditandai dengan
membesarnya uterus dan nyeri perut siklik. &indroma (sherman terjadi setelah kuretase yang
terlalu kuat, sehingga menghasilkan adhesi atau sinekia (perlengketan) dapat menegah
endometrium untuk merespon estradiol. -nfeksi signifikan yang menghanurkan jalur
endometrium juga dapat berakibat pada amenore primer atau sekunder.
ALGORITMA UNTUK MENGE(ALUASI AMENORE DENGAN
PUBERTAS LAMBAT
Dapatkan hasil laboratorium berikut ) tes fungsi tiroid, pertumbuhan tulang , dan nilai prolatin,
8', 0&'.
Bila nilai 0&' memanjang dan nilai tiroksin (,*) menurun, penyebabnya adalah
hipotiroid.
Amenore Primer[Type text] Page 9
Bila pertumbuhan tulangnya yang lambat, maka penyebabnya adalah kelambatan
konstitusional.
Bila nilai 8' dan 0&'nya memanjang, dapatkan kariotipe.
Bila kariotipenya *3,@?, maka penyebabnya adalah disgenesis gonadal ( sindroma
,urner). (menore juga bisa terjadi apabila salah satu dari dua kromosom @ abnormal ,
seperti inin kromosom atau hilangnya sebagian dari lengan @ kromosom p atau E.
Bila kariotipenya *#,@@, penyebab utamanya adalah kegagalan ovarium. Dapatkan
pemeriksaan autoimun. Pikirkan etiologi oophoritis autoimun, efek dari terapi radiasi atau
kemoterapi, defisiensi !:-F-hidroksilase, atau sindroma ovarium resisten.
Bila 8' dan 0&' menurun atau dalam batas normal, dapatkan 2.- kepala.
Bila pada pemeriksaan 2.- abnormal, maka penyebabnya adalah tumor hipofise,
hanurnya hipofise, atau penyakit hipotalamus.
Bila nilai prolatin memanjang, dapatkan 2.- kepala.
- (pabila pada pemeriksaan 2.- abnormal, penyebabnya adalah tumor hipofise atau lesi
otak yang mengganggu keseimbangan hipofise. Bila pada pemeriksaan 2.- normal
maka penyebabnya kemungkinan penggunaan mariyuana atau obat-obat psikiatri,
khususnya dopamine antagonist, yang mana bisa mengurangi faktor penghambat
prolaktin dan peningkatan berkala pada nilai serum prolatin.
- Bila pada pemeriksaan 2.- normal dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
normal pula, maka etiologinya bisa karena penggunaan obat, gangguan pola makan,
atletikisme, atau stress psikososial.
- Bila pada pemeriksaan 2.- abnormal tetapi pada evaluasi klinis dan pemeriksaan fik
abnormal, maka penyakit kronis bisa termasuk didalamnya.
ALGORITMA UNTUK E(ALUASI AMENORE DENGAN PUBERTAS
NORMAL
- Periksa tes kehamilan.
(pabila tes kehamilan positif, maka rujuklah pasien ke spesialis.
Amenore Primer[Type text] Page 10
(pabila tes kehamilan negatif, periksa nilai ,&' dan prolatin.
(pabila nilai ,&' dan prolaktin dalam batas normal, lakukan pemeriksaan
progestinnya.
- (pabila ada perdarahan , pikirkan siklus annovulatory untuk memasukkan
sindroma P5?.
- (pabila tidak ada perdarahan dan 7"G pemeriksaan progestin negatif,
pikirkanlah sindroma (sherman atau obstruksi outlet.
- (pabila ada perdarahan setelah pemeriksaan 7"G progestin dan pada
pemeriksaan uterus dan vagina normal, periksa nilai 0&' dan 8' )
- Bila nilai 0&' dan 8' menurun atau dalam batas normal, periksa 2.- kepala,
apabila pada pemeriksaan 2.- abnormal, pikirkan penyakit hipotalamus, hanurnya hipofise,
atau tumor hipofise.
- (pabila pada pemeriksaan 2.- normal, maka lanjutkan dengan evaluasi klinis
untuk menyingkirkan penyakit kronis, anore6ia nervosa, penggunaan mariyuana atau kokain,
atletikisme, atau stress psikososial.
- Bila nilai 0&' dan 8' meningkat, periksa kariotipe.
( Bila pada pemeriksaan kariotipe, pikirkan mosaik ,urner atau mi6ed gonadal
dysgenesis. Bila kariotipenya abnormal (*#,@@), penyebabnya kegagalan ovarium. Periksa
sistem autoimun. Pikirkan oophoritis autoimun+ kegagalan ovarium prematur, penggunaan terapi
radiasi dan kemoterapi, atau sindroma ovarium resisten.
Bila nilai ,&' dan prolaktin memanjang, penyebabnya hipotiroidisme dan
hiperprolaktinemia.
Periksa testosteron dan nilai D'7(& pada pasien dengan hirsutisme.
Bila nilai testosteron lebih dari HC mgGm8 dan nilai D'7(& lebih dari :CC
ngGm8, pikirkan P5?&, hiperplasia adrenal kongenital, hipertekosis, atau tumor
sekret androgen.
Bila nilai testosteron dan D'7(& dalam batas normal atau sedikit meningkat,
lakukan pemeriksaan progestin. Bila ada perdarahan, maka diagnosisnya adalah
P5?&.
Amenore Primer[Type text] Page 11
GE)ALA
/ejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.
Iika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan
tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan
rambut ketiak serta perubahan bentuk tubuh.
Iika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sikness dan pembesaran
perut.
Iika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut
jantung yang epat, keemasan, kulit yang hangat dan lembab.
&indroma 5ushing menyebabkan wajah bulat (moon fae), perut bunit dan lengan serta
tungkai yang kurus.
/ejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore)
&akit kepala
/alaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang
menyusui)
/angguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
<agina yang kering
'irsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan
suara dan perubahan ukuran payudara
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah)
Amenore Primer[Type text] Page 12
Biopsi endometrium
Progestin withdrawal
$adar prolaktin
$adar hormon (misalnya testosteron)
,es fungsi tiroid
,es kehamilan
$adar 0&' (follile stimulating hormone), 8' (luteiniDing hormone), ,&' (thyroid
stimulating hormone)
$ariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
5, san kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Iika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita
dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat.
Iika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk
menguranginya.
Iika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil
pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 1-# bulan untuk memantau
perkembangan pubertasnya.
4ntuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.
4ntuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum
membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.
Iika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor
tesebut.
,umor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk
Amenore Primer[Type text] Page 13
menegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini. Bila perlu bisa dilakukan
pengangkatan tumor. ,erapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun
pembedahan tidak berhasil.
BAB III
KESIMPULAN
(menore adalah tidak terjadinya menstruasi.
(menore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama
menyusui dan setelah menopause.
(menore dapat diklasifikasikan menjadi " yaitu )
Amenore Primer[Type text] Page 14
!. (menore primer ) $etika wanita !# tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau
!* tahun tanpa adanya pertumbuhan seksual sekunder+ tidak mendapatkan menstruasi.
". (menore sekunder ) $etika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tidak mendapatkan
menstruasi.
BAB IV
IKHTISAR KASUS
I. IDENTITAS
Amenore Primer[Type text] Page 15
II. ANAMNESIS
(utoanamnesis J (lloanamnesis (ibu pasien) dilakukan tanggal "" Iuli "CCH pukul !!.CC
%-B
(. $eluhan 4tama )
Belum datang haid hingga kunjungan ke poli kebidanan.
B. .iwayat Penyakit &ekarang )
Pasien datang ke .&4D Bekasi dengan keluhan belum juga datang haid hingga
pasien kunjungan ke poliklinik kebidanan. 2enurut orang tua pasien, pasien memang
belum pernah sama sekali datang bulan. Pasien mengaku bahwa payudara J rambut
kemaluannya tumbuh sejak usia !1 tahun. Pasien menyangkal ada rasa sakit di bagian
perut bawah ataupun seperti teraba keras di bagian tersebut. Pasien maupun ibunya
menyangkal adanya keluhan lain selain tidak kunjung menstruasi. -bu pasien
mengakui bahwa pola makan pasien tidak baik, karena banyak makanan yang tidak
Amenore Primer[Type text] Page 16
9ama (n. 9K
4mur !* th
&uku G Bangsa Iawa
(gama -slam
Pendidikan &2P
Pekerjaan Pelajar
$unjungan Poli "" Iuli "CCH
disukai pasien serta porsi makan pasien untuk sekali makannya sedikit, sehingga
bentuk tubuh pasien terlihat kurus tidak sebanding dengan anak seusianya. Pasien
serta orang tua pasien menyangkal bahwa pasien pernah berhubungan se6ual.
5. .iwayat Penyakit Dahulu )
'ipertensi (-), D2 (-), (sma (-), Penyakit Paru (-).
D. .iwayat ?perasi ) (-)
7. .iwayat Penyakit $eluarga )
'ipertensi (-), D2 (-), (sma (-), Penyakit Paru (-)

0. $ebiasaan 'idup )
2erokok (-), (lkohol (-), minum obat L obatan, jamu J narkoba (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
$eadaan umum ) &akit ringan
$esadaran ) 5ompos mentis
,anda <ital ) ,D ) !!C G MC mm'g
9 ) #* 6 G menit
.. ) !M 6 G menit
&uhu ) 1#, # N 5
Berat Badan G
,inggi Badan ) "M kg G !** m
$epala ) 9ormoephali, rambut hitam, tidak mudah rontok
2ata ) 5onjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, edema
palpebra -G-
,', ) &ekret telinga -G-, sekret hidung -G-, tonsil tidak
Amenore Primer[Type text] Page 17
hiperemis, ,! L ,!
8eher ) $/B tidak membesar, tiroid tidak teraba membesar.
,hora6
-nspeksi ) 2ammae simetris
(uskultasi ) Iantung ) BI ---- reguler, murmur (-), gallop ( - )
Paru ) &n. vesikuler, .h (-G-), %h (-G-)
(bdomen ) Datar, supel, 9, (-).
'epar dan 8ien tidak teraba membesar
7kstremitas ) (kral hangat (O), edema (-)
B. STATUS GINEKOLOGIK
-nspeksi ) perut datar, hymen tampak intak
Palpasi ) nyeri tekan (-), ,04 tidak teraba

I(. PEMERIKSAAN PENUN)ANG
4&/ ) uterus (O)
tidak tampak kelainan pada uterus
(. RESUME
Pasien datang ke .&4D Bekasi dengan keluhan belum datang haid hingga
kunjungan ke poli kebidanan. 2enurut pengakuan pasien, ia belum pernah sama sekali
menstruasi, namun sudah ada pertumbuhan payudara J rambut kemaluan saat ia berumur
!1 tahun. Pasien menyangkal bahwa ia memiliki penyakit yang lain maupun pernah
Amenore Primer[Type text] Page 18
berhubungan se6ual. 2enurut orang tua pasien, pasien hanya memiliki pola makan yang
kurang baik, tidak teratur dengan porsi sedikit J pemilih menu makanan.
STATUS GENERALIS
$eadaan umum ) &akit sedang
$esadaran ) 5ompos mentis
,anda <ital ) ,D ) !!C G MC mm'g
9 ) M3 6 G menit
.r ) !M 6 G menit
&uhu ) 1#, 3 N 5
STATUS GINEKOLOGIK
-nspeksi ) perut datar, hymen tampak intak, septa vagina (-), sondase (-)
Palpasi ) nyeri tekan (-), ,04 tidak teraba
PEMERIKSAAN PENUN)ANG
4&/ ) uterus (O)
tidak tampak kelainan pada uterus
(I. DIAGNOSIS
(menore Primer
(II. PROGNOSIS
- ad vitam ) dubia ad bonam
- ad funtionam ) dubia ad malam
- ad sanationam ) dubia
(III. PENATALAKSANAAN
Amenore Primer[Type text] Page 19
Pasien diobati sesuai dengan penyebabnya.
BAB V
ANALISA KASUS
Amenore Primer[Type text] Page 20
Pada kasus ini pasien anak, usia !* tahun dengan diagnosa (menore Primer. Dalam
kasus ini diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
yang disesuaikan dengan literatur yang ada.
Dari anamnesa didapatkan keluhan pasien yaitu tidak datang haid hingga usianya
sekarang !* tahun. Pasien belum pernah sama sekali menstruasi. 9amun pertumbuhan payudara
serta rambut kemaluannya sudah ada sejak usia !1 tahun. 'al ini sebenarnya menyingkirkan
diagnosa (menore primer itu sendiri karena pengertian amenore primer adalah wanita usia !#
tahun dengan pertumbuhan seks sekunder normal atau usia !* tahun tanpa pertumbuhan seks
sekunder. Iadi sebenarnya untuk pasien ini masih ada kemungkinan bahwa menstruasi yang
tertunda. Pasien mengaku tidak memiliki keluhan lain maupun sakit yang lama sedang diderita.
2enurut orang tua paisen, anaknya hanya memiliki pola makan yang tidak baik. %aktu makan
tidak teratur, porsi makan yang sedikit serta pemilih dalam hal menu makanan. &esuai menurut
teori yang ada, etiologi amenore bisa juga disebabkan karena adanya gangguan giDi sebab
pertumbuhan seks sekunder telah terjadi. /angguan giDi tersebut juga bisa dilihat dari berat
badan pasien tidak sesuai dengan tinggi badannya, berat badan ideal tidak terapai.
Pada pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan ginekologik dapat ditemui himen yang intak,
tidak adanya septum pada vagina serta sondase (-), hal ini dapat menyingkirkan sebab pasien
karena himen imperforata, septum pada vagina, serta kelainan lain pada portio sebab tidak
adanya nyeri pada waktu sondase J tidak teraba apapun pada sonde.
Pada pemeriksaan penunjang melalui
Amenore Primer[Type text] Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Amenore Primer[Type text] Page 22
!. /reenspan 0&0&!/D/. Basic & clinical endocrinology. :
th
ed. 2/raw-'ill+ "CC!.
2. &antoro 9, 0iliori 2, 5rowley %0 Ir. 'ypogonadotropi disorders in men and women)
diagnosis and therapy with pulsatile gonadotropin-releasing hormone. Endocr
Rev. 0eb !HM#+:(!))!!-"1. =2edline>.
3. 2iller $$, /rinspoon &$, 5iampa I, et al. 2edial findings in outpatients with anore6ia
nervosa. Arch Intern Med. 2ar !* "CC3+!#3(3))3#!-#. =2edline>.
4. $awano ;, $amihigashi &, 9akamura &, et al. Delayed puberty assoiated with
hyperprolatinemia aused by pituitary miroadenoma. Arch Gynecol
Obstet. &ep "CCC+"#*("))HC-". =2edline>.
5. 5rosignani P/. 5urrent treatment issues in female hyperprolatinaemia. Eur J Obstet
Gynecol Reprod Biol. (pr ! "CC#+!"3("))!3"-#*. =2edline>.
6. 5oulam 5B, (damson &5, (nnegers I0. -nidene of premature ovarian failure. Obstet
Gynecol. (pr !HM#+#:(*))#C*-#. =2edline>.
7. &herman &8. Premature ovarian failure among fragile @ premutation arriers) parent-of-
origin effetP. Am J Hum Genet. Iul "CCC+#:(!))!!-1. =2edline>.
8. Bakalov <$, <anderhoof <', Bondy 5(, 9elson 82. (drenal antibodies detet
asymptomati auto-immune adrenal insuffiieny in young women with spontaneous
premature ovarian failure. Hum Reprod. (ug "CC"+!:(M))"CH#-!CC. =2edline>.
9. 2orel $, 5amborieu6 8, , /uerrier D. 2ayer-.okitansky-$Qster-'auser (2.$')
syndrome. Orphanet J Rare is. "CC:+")!1. =2edline>.
10. 'uhtaniemi -, (leviDaki 2. /onadotrophin resistane. Best !ract Res "lin Endocrinol
Metab. De "CC#+"C(*))3#!-:#. =2edline>.
11. Iones 27, Boon %5, 2-nnes $, 2affei 8, 5arani 5, &impson 7.. .eogniDing rare
disorders) aromatase defiieny. #at "lin !ract Endocrinol Metab. 2ay "CC:+1(3))*!*-
"!. =2edline>.
!". 5urrent evaluation of amenorrhea. $ertil %teril. &ep "CC*+M" &uppl !)&11-H. =2edline>.
Amenore Primer[Type text] Page 23
!1. !ro&essional Guide to iseases '!ro&essional Guide %eries(. M
th
ed. 8ippinott %illiams
J %ilkins+ "CC3.
14. DiaD (, 8aufer 2., Breeh 88. 2enstruation in girls and adolesents) using the
menstrual yle as a vital sign. !ediatrics. 9ov "CC#+!!M(3))""*3-3C. =2edline>.
!3. /arner D2, ?lmsted 2P, Polivy I. Development and validation of a multidimensional
eating disorder inventory for anore6ia nervosa and bulimia. Int J Eating
isorders. !HM1+")!3-1*.
!#. ,helen 2', 0armer I, %onderlih &, &mith 2. ( revision of the bulimia test) the
B48-,-.. !sychol Assess. !HH!+1)!!H-"*.
17. Davis &.. Premature ovarian failure. Maturitas. 0eb !HH#+"1(!))!-M. =2edline>.
!M. DiPiro I, ,.;/. 'ormone therapy in women. Pharmaotherapy. -n) A !athophysiologic
Approach. #
th
ed. 9ew ;ork) 2/raw-'ill+ "CC3)!*H1-3!1.
!H. Davis &.. ,he therapeuti use of androgens in women. J %teroid Biochem Mol Biol. (pr-
Iun !HHH+#H(!-#))!::-M*. =2edline>.
20. (dams 'illard PI, 9elson 82. (dolesent girls, the menstrual yle, and bone health. J
!ediatr Endocrinol Metab. 2ay "CC1+!# &uppl 1)#:1-M!. =2edline>.
21. ,he %riting /roup for the P7P- ,rial. 7ffets of hormone replaement therapy on
endometrial histology in postmenopausal women. ,he Postmenopausal
7strogenGProgestin -nterventions (P7P-) ,rial. JAMA. 0eb : !HH#+":3(3))1:C-
3. =2edline>.
"". .eindollar .', ,ho &P,, 2Donough P/. Delayed Puberty) an updated study of 1"#
patients. )ransactions o& the Gynecological and Obstetrical %ociety. !HMH+M)!*#-#".
Amenore Primer[Type text] Page 24
Amenore Primer[Type text] Page 25

You might also like