You are on page 1of 6

PENDEKATAN TERPADU

BEHAVIOR BASED SAFETY DAN SISTEM MANAJEMEN K3


Suatu konsep pengelolaan K3 dalam menurunkan angka kecelakaan
Pendahuluan
Sejak awal tahun 1990 behavioural safety telah begitu pesat menjadi senjata dalam
memerangi kecelakaan kerja. ehavior!based safety telah banyak digunakan oleh
perusahaan!perusahaan untuk mengurangi rasio kecelakaan kerja. "ari riset yang
dilakukan oleh banyak ahli behavior di banyak negara memperlihatkan bahwa
penerapan teknik!teknik behavioral safety dapat mengurangi kecelakaan antara #0
!$%& dalam waktu dua sampai enam belas bulan. '(ihat referensi). ehavior!based
safety adalah suatu aplikasi sistimatis dari riset psikologi terhadap perilaku manusia
'human behavior) dalam masalah!masalah K3 di tempat kerja. *enyadari apa yang
telah dilakukan oleh para ahli tersebut+ walaupun belum secara utuh+ Kondur
,etroleum S.- mulai melaksanakan prinsip!prinsip .ehavioral Safety.. Kondur
mengkaji kecelakaan yang terjadi pada kurun waktu tahun /000 sampai 0uli /001
untuk menentukan langkah langkah yang sesuai untuk diterapkan dalam mengurangi
kecelakaan kerja+ yaitu dengan mengkombinasikan sistem manajemen K3 yang
dipakai saat ini yaitu (nternational Safety 1ating System '(S1S) dengan prinsip!
prinsip behavioural safety. "ari kecelakaan kerja yang dievaluasi dengan
menggunakan parameter Systematic 2ause -nalysis 3echni4ue 'S2-3) ! (S1S
didapatkan bahwa 5%.3& disebabkan oleh faktor unsafe behavior.
Evaluasi Keela!aan
*etodologi evaluasi yang dilakukan adalah dengan
1) pengumpulan data kecelakaan
/) wawancara
3) ,engamatan sistim ijin kerja ',ermit to 6ork System).
7valuasi diawali dengan melihat ,enyebab "asar 'asic 2auses) yang terdiri dari
,71S89-: ;-2381S dan 08 ;-2381S+ kemudian dilihat sisi ,ersonal ;actors
yang mengandung .behavior..
Men"a#a F$!us #ada Unsa%e Behavi$& '
"ari hasil evaluasi menunjukan bahwa 5%.3& dari kecelakaan yang terjadi di tempat
kerja disebabkan oleh perilaku tidak aman 'unsafe behavior). ,erilaku ini mempunyai
kecenderungan negatif untuk mengganggu lingkungan kerja secara umum. 8leh
sebab itu kini pelaku K3 menyadari bahwa peningkatan pengelolaan K3 dapat
dicapai dengan lebih memfokus pada unsafe behavior di tempat kerja.
Men"a#a (anusia (ela!u!an unsa%e )ehavi$& '
*anusia cenderung melakukan tindakan tidak aman !unsafe behavior ! karena
mereka belum mengalami kecelakaan pada waktu mereka melakukan pekerjaan
dengan cara tidak aman. *ereka belum menyadari keadaan tidak aman tersebut.
<Saya selalu melakukannya begitu+ tidak apa! apa=< ini adalah komentar yang umum
yang dilontarkan oleh pekerja. >al ini bisa benar+ tapi bisa salah+ namun potensi
terjadinya kecelakaan tidak jauh seperti diilustrasikan oleh banyak teori segitiga
kecelakaan. *isalnya+ 3eori segitiga >einrich mengatakan setiap 330 tindakan tidak
aman+ dapat terjadi /9 kecelakaan minor dan 1 kecelakaan serius 'kecelakaan hilang
hari kerja)+ atau teori segitiga kecelakaan lainnya. ,rinsip yang diilustrasikan disini
adalah bahwa konsekuensi dari tindakan tidak aman hampir selalu mengandung
unsafe behavior+ hanya karena perilaku tersebut terulang
agaimana pendapat anda ketika menghadapi situasi dimana untuk membaca
pressure gauge di suatu sumur mengharuskan memakai alat pelindung diri lengkap
yang memakan waktu kurang lebih 10 menit sedangkan membacanya hanya perlu
waktu 10 detik ? "alam hal seperti ini sering memaksa pekerja melanggar peraturan
dan bertindak tidak aman 'unsafe behavior). *alahan kadang!kadang atasan
menutup!mata terhadap hal!hal seperti itu+ sehingga banyak pekerja lain yang
meniru cara kerja demikian. 3idak dipungkiri bahwa atasan mendukung pekerja
mengambil jalan!pintas agar cepat selesai untuk mencapai target produksi.
Pende!a*an Te&#adu
Seperti kita ketahui+ (S1S yang terdiri dari /0 elemen banyak sekali menggunakan
pendekatan behavior dalam penerapan manajemen K3 diantaranya @
Ele(en + , Leadership and Administration
*elibatkan partisipasi pekerja dalam pengelolaan K3. "ari sisi traditional+
pengelolaan K3 dikelola dari atas kebawah yang mempunyai tendensi macet di level
lini+ sehingga mengakibatkan pekerja tidak dilibatkan dan merasa kurang dihargai
dan kemungkinan dapat berbuat perilaku tidak aman. "alam hal pendekatan
behavior diharapkan dapat mengatasi kemacetan ini melalui pendekatan dari bawah
keatas+ disini pekerja diberikan peluang untuk berpartisipasi untuk mendapatkan
komitmennya sehingga pekerja merasa sebagai ownership dari proses manajemen
K3.
Ele(en -, Accident/Incident Investigation, dan
Ele(en ., Accident/Incident Analysis
,endekatan yang ada pada (S1S secara umum untuk kecelakaan dan hampir celaka
kami anggap sudah memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan masukan ha!hal yang
berhubungan dengan unsafe!behavior untuk perbaikan program kerja khususnya
mengurangi kecelakaan. "ilihat dari sisi behavior!based safety pendekatan secara
behavior positif sebenarnya dapat dilakukan dengan menginformasikan penyebab!
penyebab kecelakaan dan kondisi!kondisi tidak aman melalui elemen 1% Personal
Communication yang menitikberatkan pada ,lanned!,ersonal!2ontact antara atasan
dan bawahan. -tau melalui elemen 15 Group Communication yaitu pada
pelaksanaan Aroup >S7 *eeting.
Ele(en / , Critical Task Analysis dan #&$edu&e0
Ele(en 1 , Task Observation,
Elemen +/, Engineering Change Management.
(ndentifikasi tugas serta melakukan risk assessment merupakan salah satu kunci
untuk mengetahui risiko yang ada dan kemudian dilakukan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tingkat risiko yang dapat diterima. Sisi lain menghilangkan bahaya
dengan teknik rekayasa mengurangi potensi unsafe behavior. 9amun+ tidak selalu
berhasil. >al itu semata!mata karena manusia mempunyai kecenderungan untuk
melakukan tindakan tidak aman dan melakukan override safety system. Sebagai
contoh+ untuk sistem pengamanan gedung dari kebakaran+ operator control room
yang bertugas mendapatkan alarm kebakaran dari smokeBheat detector di suatu
ruangan+ kemudian dilakukan pengecekan+ tetapi tidak ada kebakaran. Karena
sering mendapatkan hal seperti ini melakukan override system ini dan akibatnya bila
suatu saat ada kebakaran yang sesungguhnya maka detector tidak dapat
mendetaksi. 3indakan ini merupakan unsafe behavior. .
Ele(en 2 , Rle and !ork "ermit
*emberi hukuman sampai pekerja melakukan safe behavior ? 2ara ini praktis+
namun dapat mengarah pada dampak positif atau negatif. ,endekatan ini lebih
menekankan pentaatan disiplin dan penghukuman untuk menghimbau tidak
melakukan tindakan tidak aman+ sementara perilaku!aman tidak diperhatikan.
>al seperti ini sering menghasilan kebalikan yang diinginkan 'karena takut kena
sanksi maka kecelakaan atau near!miss tidak dilaporkan). 6alaupun peraturan
dapat diberlakukan+ lebih sering tidak dipatuhi. -lasannya sangat sederhana @
efektifitas dari konsistensi pemberlakuannya. (tu hukuman dapat tergantung efektif
jika langsung pada dilakukan+ dan berlaku untuk setiap tindakan tidak aman yang
terjadi. *emberi penghargaan pada pekerja yang melakukan safe behavior ?
agaimana manajemen lini dapat memastikan bahwa penguatan .bekerja dengan
aman. lebih kuat dari mereka yang .bekerja dengan tidak aman.. Sudah menjadi
kenyataan bahwa manusia cenderung memberi respon lebih pada suatu
penghargaan dan .social approval. dari pada faktor lain. 9amun yang krusial adalah+
sifat manusia yang hanya ingin melakukan karena pujian. ,eningkatan kepercayaan
oleh atasan kepada anak buah dapat berdampak pada budaya K3 yang positif.
-plikasi agaimana mengaplikasikan pengetahuan ini untuk meningkatkan .safety
behaviorC Kita mengetahui bahwa dengan memfokus pada safety behavior dapat
membawa perubahan yang diinginkan dan bahwa perubahan sikap dapat merubah
perilaku. Kita mengetahui pula bahwa+ .social approval. dan himbauan dapat
membawa perubahan positif pada norma!norma K3. "an+ kita tahu pula bahwa
pekerja adalah orang terbaik untuk merubah norma K3 mereka+ karena mereka
sendiri yang mengkontrol perilakunya. 8leh sebab itu+ setiap inisiatif perba1kan
pengelolaan K3 yang mengandalkan line management secara eDclusif belum tentu
berhasil seperti mengandalkan pekerja itu sendiri.
,endekatan behavioral safety adalah sangat bergantung pada pekerja dan diperbaiki
oleh pekerja+ sejalan dengan manajemen. "engan cara ini+ pekerja diberikan
tanggung jawab dan batasan!batasan untuk mengidentifikasi dan memantau
tindakannya 'safe and unsafe behaviors)+ demikian juga menyusun target .perbaikan
K3. mereka sendiri. >asilnya+ kelompok kerja dapat menentukan norma!norma K3
mereka dalam lingkungan yang mendukung. :ine management memfasilitasi proses
ini dengan memberikan sumber!sumber dan dukungan untuk menghimbau
.employee ownership of safety.+ juga menekankan bahwa tidak seorangpun akan
diberikan sanksi sebagai akibat dari pemantauannya. "engan cara ini tercipta .blame
free. pro!active safety culture yang sangat vital dalam pencapaian sukses jangka
panjang.
Re%e&enes
Aeller 7. S. The Psychology of Safety: How to Improve Behaviors and ttitudes on
the !o". 1adnor+ ;-+ 2hilton ook 2ompany+ 1995.
2ooper+ *.".'199E) (mproving Safety 2ulture@ - ,ractical Auide. !. #iley F Sons$
Chichester.
2ooper+ *.". F ,hillips+ 1.-. '199#) .Galidation ofa safety climate measure.
Proceedings of the British Psychological Society: 199# nnual %ccupational
Psychology Conference. irmingham+ 0an 3!%.
2ooper+ *.".+ ,hillips+ 1.-.+ Sutherland+ G.(. F *akin+ ,.(. '199#) .1educing
accidents using goal! setting and feedback@ - field study.. !ournal of %ccupational
&%rganisational Psychology$ Gol 5$+ /19!#0.
"uff+ -.1.+ 1obertson+ (. 3.+ 2ooper+ *.". F ,hillips+ 1.-. '1993) 'Improving safety on
construction sites "y changing personnel "ehaviour'. >.*.S.8. 1eport Series
211%1B93@ >.*.S.8. (S9 011 EE/ 1#E/H :ondon.
@I.1c-fee+ 1.. F 6in"+ -.1. '19E9) .3he use ofincentivesBfeedback to enhance
workplace safety@ - criti4ue of the literature.. !ournal of Safety (esearch$ Gol /0+ $!
19.
SulJer!-Jeroff+ .+ >arris+ 3.2.+ F lake! *c2ann+ K. '199#) .eyond 3raining@
8rganiJational ,erfom0ance *anagement 3echni4ues.. %ccupational )edicine:
State of the rt (eviews$ Gol 9'/)+ 3/1!339.
Krause+ 3. 1. *mployee+,riven Systems for Safe Behavior. 9ew Kork+ 9K@ Gan
9ostrand 1einhold+ 199%.
*cSween+ 3. 7. The -alues+Based Safety Process: .sing a Behavioral pproach to
*nhance /our Safety Culture. 9ew Kork+ 9K @ Gan 9ostrand 1einhold+ 199%.

You might also like