Ka. Inst. Lab. Biologi Lingkungan BTKL-PP Medan Latar Belakang 1) Kondisi ruang atau pemeliharaan ruang yang baik akan mempengaruhi kualitas udara dapat mencegah penularan penyakit melalui udara.
2) Bahwa penyakit tertentu yang disebabkan oleh sesuatu yang dibawa oleh udara yang masuk kedalam tubuh manusia adalah melalui mulut atau hidung.
3) Dengan pengukuran kualitas udara kita dapat mencegah dan mengurangi terjadi penularan penyakit yang disebabkan karena pencemaran udara yang mengandung kuman / mikroorganisme.
Tujuan 1. Efektifitas dari sanitasi Kegiatan sanitasi yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi media tempat hidup / tumbuhnya mikroflora. 2. Pengawasan sanitasi Dengan pengukuran kualitas udara secara rutin + kontinyu.
Dasar Hukum UU No. 4/1984 ttg Wabah Penyakit Menular
UU RI No. 36/2009 ttg Kesehatan
Kepmenkes RI No. 1405/2002 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
Kepkes RI No. 1204/2004 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 1. Sasaran / Penentuan Titik Sampling a. Ruangan yang memerlukan tingkat sterilitas dan sanitasi yang terjaga dengan baik, terutama yang sudah mempunyai baku mutu seperti ruang bedah ( ruang operasi ), ruang isolasi, lingkungan kerja, ruang perkantoran dan industri.
b. Titik pengambilan contoh untuk udara ruang tergantung dari kegunaan atau fungsi ruangan tersebut, semakin tinggi pengaruh tingkat kontaminasi ruangan tersebut terhadap kesehatan lingkungan / karyawan, maka perlu dilakukan pengukuran.
c. Pengukuran minimal dapat dilakukan pada ruang kerja karyawan untuk masing masing ruangan / titik cukup diambil 1 contoh.
2. Frekuensi Pengambilan a. Pengambilan / pengukuran sample dapat dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan sanitasi untuk mengetahui efektifitas dari kegiatan sanitasi tersebut. b. Untuk ruang operasi dapat dilakukan menjelang operasi (ruangan siap digunakan). c. Untuk ruang perawatan dan isolasi dilakukan pada pagi dan siang/sore hari.
e. Untuk ruangan yang melakukan aktifitas rutin, ruang kerja karyawan, pengukuran dapat dilakukan tergantung dari anggaran biaya yang tersedia serta ketentuan yang berlaku.
f. Perlu dilakukan uji secara berkala dalam rangka pengawasan.
Alat : Mikrobiologi Air Sampler ( MAS 100 NT ) Spesifikasi : Weight : 5 kg Power Calculate : 100 L/Menit Sound Level : 49 dB(A) Power : 12 Volt
Prinsip Operasional Udara yang mengandung Bakteri di kontakan dengan media Agar (Nutrint Agar). Bakteri yang terkumpul di udara masuk ke dalam media agar (Nutrint Agar) melalui Skren Impeller Air Sampler. Cara Kerja Air Sampler Buka Skren Impeller lalu masukan cawan Petri yg berisi media padat (Nutrint Agar). Tutup kembali dengan memutar skrup ke arah kanan. Hidupkan Alat dengan menekan on-off, lalu setting besarnya udara yang akan dihisap atau setting lamanya waktu operasional. Jalankan Air Sampler dengan menekan Start-off Alat akan berhenti dengan sendirinya jika besar udara yang di hisap atau waktu yang ditentukan sudah sampai. Buka Skren Impeller lalu keluarkan cawan petri dari alat dan inkubasikan dalam inkubator pada suhu 37 C selama 2 x 24 jam. CFU / L : Colonies on Agar Disk 100 x Sampling Time (minute)
CFU/ m : Colonies on Agar Disk x 10 Sampling Time (minute)
Reading Table CFU Count Volume (L) 200 300 400 10 51 34 25 Metode Absorbsi (Portable Air Sample Pump) PORTABLE AIR SAMPLING PUMP LAMOTTE MODEL BD
Alat pengambil Sample Udara Ruang
Digunakan untuk pengawasan mikroorganisme didalam ruangan : Yaitu untuk mengetahui tingkat Efektifitas dari Sanitasi Ruangan di RS. SPESIFIKASI :
Sederhana/BentukPortable : Handle : 36x30x18cm Daya listrik (Tenaga) : Baterai 4 Standart (1,5) Flow Rate : Max 2,0 Lpm Flow Meter : Skala 0 - 2,0 Lpm
KOMPONEN :
Selang penghubung (Conection Tubing) Flow Meter Sampling Pump Impinger Intake Fitting Exhaust Fitting Switch on-off PRINSIP KERJA : Dengan proses persiapan udara yng mengandung kuman/ mikroorganisme dalam jangka waktu tertentu, untuk dialirkan melalui media absorban yang berupa larutan fisiologis (NaCl 0,9 %). Larutan Fisiologis NaCl 0,9% ini berfungsi sebagai nutrient dan media penyerap untuk mengumpulkan mikroorganisme yang tersuspensikan di udara. PROSEDUR KERJA : PROSEDUR KERJA ALAT :
Pasang batu baterai pada alat air sampling pump. Cek baterai dengan cara switc on, flow meter mencapai maksimum/tidak, jika tidak baterai segera diganti Hubungankan selang (connection tubing) antara Intake pada pompa dengan pada pompa dengan outlet (Exhaust) pada Impinger (short tube) Hidupkan alat sampling pump dengan mengatur power pada posisi on (switch on) Aturlah daya hisap pada skala flow meter PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SAMPLE :
Sebelum di pergunakan alat harus di suci hamakan Di pasang Impinger seteril yang beririsi larutan fisiologis NaCl 0,9% steril 10 ml pada alat air sampling pump. Alat di hidupkan dan dengan mengatur daya hisap (flow meter) yang di inginkan dan tentukan waktu sampling yang disesuaikan dengan kondisi / kualitas ruangan. Selesai waktu pengukuran yang ditentukan, matikan alat Impinger yang berisi sample uji siap dibawa ke lab. Untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan cara membawa sample uji dengan box pendingin. PEMBACAAN HASIL DAN PERHITUNGAN KOLONI KET : Cawan kode 1 = a Cawan kode 2 = b Cawan kode 3 = c Cawan kode 4 kontrol 10 = d
1 2 4 5 3 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 Jumlah Koloni rata-rata = (a-d)+(b-d)+(c-d) 3 = X Koloni/ml Jumlah koloni kuman = V x X x 1.000 koloni/m udara Q x T V = Larutan fisiologi NaCl 0,9 % steril (ml) X = Jumlah koloni / ml Q = Debit aliran udara (L/m) T = Waktu sampling (menit)
Interprestasi Hasil : Permenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 - Ruang Operasi (OK) : 10 CFU / m Udara - Ruang Isolasi / Perawatan : 200 - 500 CFU / m Udara DIAGRAM PROSEDUR PENGAMBILAN CONTOH UDARA Alat Pengambil Contoh Udara Media Kultur / Absorban Larutan Fisiologis NaCl 0,9 % Start Alat dengan Waktu & Flow Rate / Kecepatan Aliran Sample Pemeriksaan Di Laboratorium Culture / Medium Plate Count Agar Incubasi Hitung Jumlah Koloni Kuman/ Bakteri Penanggulangan Fumigasi Heva Filter Air Born S E K I A N Ba saba lah yuang