You are on page 1of 12

TETES MATA

PENGERTIAN

Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa
larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar
kelopak mata dari bola mata (saccus conjungtival).

Syarat Sediaan Tetes Mata
steril ketika dihasilkan
bebas dari partikel-partikel asing dan efek
mengiritasi
mengandung pengawet yang cocok untuk
mencegah pertumbuhan dari mikroorganisme yang
dapat berbahaya yang dihasilkan selama
penggunaan.
Jika dimungkinkan larutan berair seharusnya
isotonis dengansekresi lakrimal konsentrasi
ion hidrogen sebaliknya cocok untuk obat khusus,
dan idelanya tidak terlalu jauh dari netral.
stabil secara kimia .



KEUNTUNGAN SEDIAAN TETES
MATA

lebih stabil daripada salep mata,
meskipun salep dengan obat yang larut
dalam lemak diabsorpsi lebih baik
daripada larutan/salep yang obat-obatnya
larut dalam air.
tidak menganggu penglihatan ketika
digunakan.
KERUGIAN SEDIAAN TETES MATA
waktu kontak yang relatif singkat antara obat dan
permukaan yang terabsorsi.
Bioavailabilitas obat mata diakui buruk jika
larutannya digunakan secara topical untuk
kebanyakan obat kurang dari 1-3% dari dosis yang
dimasukkan melewati kornea sampai ke ruang
anterior.
Karena bioavailabilitas obat sangat
lambat, hendaknya pasien mematuhi aturandan
teknik pemakaian yang tepat.

tiap 5 ml mengandung:
Pilokarpin hidroklorida 2 %
Benzalkonium klorida 0,01 %
Dinatrium EDTA 0,02 %
PVP 2 %
NaCl 0,42 %
API ad 5 ml

Perhitungan Formula
Formula 1 botol OTM 5 ml
Pilokarpin hidroklorida 2 % = 2 gr x 5 ml /
100 ml = 0,1 g
Benzalkonium klorida 0,01 % = 0,5 mg
Dinatrium EDTA 0,02 % = 1 mg
PVP 2 % = 0,1 g
NaCl 0,42 % = 21 mg
API ad 5 ml
CARA PEMBUATAN
Metode aseptis
1. Menimbang semua bahan yang diperlukan.
Pilokarpin hidroklorida dalam cawan
penguap
Benzalkonium klorida dalam kaca arloji
Dinatrium EDTA dalam kaca arloji
PVP dalam cawan penguap
NaCl dalam kaca arloji

2. Na
2
-EDTA diencerkan dalam labu takar 25 ml dengan air pro
injeksi.
3. Benzalkonium klorida diencerkan dalam labu takar 25 ml
dengan air pro injeksi.
4. Pilokarpin HCl dilarutkan dalam beker glass 20 ml dengan air
pro injeksi.
5. PVP dilarutkan dalam beker glass 10 ml dengan air pro injeksi.
6. NaCl dilarutkan dalam beker glass 10 ml (sama untuk PVP)
dengan air pro injeksi.
7. Larutan Na
2
-EDTA diambil sebanyak 0,001 ml dengan pipet
ukur 0,5 ml dan dimasukkan ke dalam larutan pilokarpin HCl.
Diaduk dengan batang pengaduk.

8. Larutan PVP dimasukkan ke dalam larutan A dan diaduk. Disebut
larutan B.
9. Larutan benzalkonium klorida diambil sebanyak 0,3025 ml dengan
pipet ukur 0,5 ml (pipet yang sama untuk Na2-EDTA) dan
dimasukkan ke dalam larutan B, diaduk. Menjadi larutan C.
10. Larutan NaCl dimasukkan ke dalam larutan C, diaduk dan menjadi
larutan D.
11. Larutan D ditambah air pro injeksi sampai kira-kira 20 ml,
diaduk.
12. Larutan D disaring dan ditampung dalam Erlenmeyer 100 ml yang
telah ditara 25 ml. Saringan dibilas dengan air pro injeksi sampai
volume genap 25 ml.

13. Erlenmeyer ditutup dengan kapas bebas lemak dan
alumunium foil (atau kertas roti), diikat dengan tali kasur.
14. Erlenmeyer yang berisi larutan D disterilisasi dengan
autoklaf selama 30 menit.
15. Larutan D steril dimasukkan ke dalam buret 25 ml.
Ditutup ujung atasnya.
16. Diisikan ke dalam kemasan botol plastik, masing-
masing 5 ml.
17. Botol ditutup dan dikemas dengan kemasan sekunder.
EVALUASI SEDIAAN
1. Kejernihan Larutan
2. Volume Terpindahkan
3. Penetapan pH



TERIMA KASIH

You might also like