You are on page 1of 4

Cara Menulis Karya Ilmiah

Cara Menulis Karya Ilmiah|Sedang kebingungan mengerjakan tugas menulis karya ilmiah? Berikut ini
adalah panduan dasar sederhana menulis karya ilmiah. Pada dasarnya kegiatan menulis itu
membutuhkan langkah-langkah yang tepat. Terlebih ketika kita menulis karya tulis ilmiah. Karena
bentuk dan tujuan penulisannya yang berbeda dari penulisan jenis tulisan yang lain.

Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
tahap persiapan
tahap pengumpulan informasi
tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
tahap evaluasi

Tahap Persiapan
Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
Cara Menulis Karya IlmiahPilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari
seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan
nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali.
Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan
jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi,
metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu
umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan
karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya
malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji.
Caranya begini:
Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan
tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu
pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah
harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan
penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa
berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe, ini kebutuhan loh, bagi
setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus
mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan
pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi,
terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di
dalam tulisan. Tipsnya adalah tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.

Tahap Pengumpulan Informasi
Bahan Studi Pustaka
Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah
menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi
manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di
internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat.
Wajib baca: Cara Membuat Daftar Pustaka dari Internet.
Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa
membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya
tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak
relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa catatlah.
Manfaatkan kartu indeks.
Membuat Ringkasan dan Paraphrasing. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat
ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang
keberhasilan proyek tulisan kita.
Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber
bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis
dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

Wawancara
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan
proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
Mempersiapkan pedoman wawancara
Melaksanakan wawancara
Mengolah hasil wawancara


Tahap Penulisan Karya Ilmiah
Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari
persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut
ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
Mempertimbangkan bentuk karangan
Merumuskan judul
Merumuskan tesis
Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini.
Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe.

Tahap Penulisan Draf
Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek
mekanik.
Tahap Revisi
Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan,
penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
Baca ulang seluruh draf
sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
Tahap Penyuntingan
Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur
kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
Tahap Publikasi
Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
Tahap Evaluasi
Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali
konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus
melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan
ilmiah kita tadi.

Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu
ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
Fokus.
Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup
atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah
topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?
Pembangunan.
Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar
dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?
Organisasi
Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda
sehubungan dengan urutan penulisan?
Gaya
Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami?
Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?
Konvensi
Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak
tepat? Apakah semua rujukan valid?

http://dee-belajar.blogspot.com/2013/05/cara-menulis-karya-ilmiah.html

Obama Administration and the Americas - Agenda for Change

You might also like