You are on page 1of 3

Etiologi

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari kelainan ini, namun penelitian
menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan
eklampsia. Faktor - faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran
darah ke rahim.
Sedikit teori yang menerangkan mengenai hal itu adalah sebagai berikut :
1. Bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola
hidatidosa.
2. Bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan.
3. Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
4. Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
Beberapa teori yang mengatakan bahwa perkiraan etiologi dari kelainan tersebut, sehingga
kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory. Adapun teori-teori tersebut antara
lain :
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan.
b.Peran faktor imunologis.
c. Adanya aktivasi system komplemen pada pre-eklampsi/eklampsia.
d.Peran faktor genetik/familial
e. Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsi/eklampsi pada anak-
anak dari ibu yang menderita preeklampsi/eklampsi.
f. Kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklampsi/eklampspia dan anak dan cucu ibu
hamil dengan riwayat pre-eklampsi/eklampsia dan bukan pada ipar mereka.
g.Peran renin-angiotensin-aldosteron system (RAAS).

Manifestasi Klinik
Gambaran klinik preeklampsi bervariasi luas dan sangat individual. Kadang kadang
sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana yang timbul lebih dahulu. Secara teoritik
urutan-urutan gejala yang timbul pada preeclampsia ialah edema, hipertensi dan terakhir
proteinuria. Sehingga bila gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan diatas dapat dianggap
bukan preeklampsia. Dari semua gejala tersebut, timbulnya hipertensi dan proteinuria
merupakan gejala yang paling penting, namun penderita seringkali tidak merasakan perubahan
ini. Bila penderita sudah mengeluh adanya gangguan nyeri kepala, gangguan penglihatan atau
nyeri epigastrium, maka penyakit ini sudah cukup lanjut.
Sedangkan eklampsia kasus akut pada penderita preeclampsia yang disertai kejang dan
koma, sama halnya dengan preeclampsia, eklampsia dapat timbul pada ante, intra, dan
postpartum. Eklampsia postpartum umumnya hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama
setelah persalinan.
Dua gejala yang sangat penting diatas pada preklampsia yaitu hipertensi dan proteinuria
yang biasanya tidak di sadari oleh wanita hamil, penyebab dari kedua masalah diatas adalah
sebagai berikut.
1. Tekanan darah
Peningkatan tekanan darah merupakan tanda peningkatan awal yang penting pada
preeklampsia. Tekanan diastolik merupakan tanda prognostik yang lebih andal dibandingkan
dengan tekanan sistolik. Tekanan sistolik sebesar 90 mmHg atau lebih yang terjadi terus-
menerus menunjukkan kedaan abnormal.
2. Kenaikan berat badan
Peningkatan berat badan yang tiba-tiba mendahului serangan preklampsia dan bahkan
kenaikan berat badan (BB) yang berlebihan merupakan tanda pertama preklampsia pada
sebagian wanita. Peningkatan BB normal adalah 0,5 Kg perminggu. Bila 1 Kg dalam
seminggu, maka kemungkinan terjadinya preklampsia harus dicurigai. Peningkatan berat badan
terutama di sebabkan kerena retensi cairan dan selalu dapat ditemukan sebelum timbul gejala
edema yang terlihat jelas seperti kelopak mata yang bengkak atau jaringan tangan yang
membesar.
3. Proteinuria
Pada preklampsia ringan, proteinuria hanya minimal positif satu, positif dua, atau tidak
sama sekali. Pada kasus berat proteinuria dapat di temukan dan dapat di capai 10 g/dL.
Proteinuria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan hipertensi dan kenaikan BB yang
berlebihan
Gejala-gejala subjektif yang dirasakan pada preklampsia adalah sebagai berikut:
1. Nyeri kepala
Jarang ditemukan pada kasus ringan, tetapi akan sering terjadi pada kasus-kasus yang berat.
Nyeri kepala sering terjadi pada daerah frontal dan oksipital, serta tidak sembuh dengan
pemberian analgetik biasa.
2. Nyeri epigastrium
Merupakan keluhan yang sering ditemukan pada preklampsia berat. Keluhan ini disebabkan
karena tekanan pada kapsula hepar akibat edama atau pendarahan.
3. Gangguan penglihatan
Keluhan penglihatan yang tertentu dapat disebabkan oleh spasies arterial, iskemia, dan edema
rutina dan pada kasus-kasus yang langka disebabkan oleh ablasio retina, pada preklampsia
ringan tidak ditemukan tanda-tanda subjektif ( Cuningham, 1995:767 ).


- Mansjoer, Arif dkk . 2000 . Kapita Selekta kedokteran Jilid I Edisi Ketiga . Jakarta :
Media Aesculapius.
- Prawirohardjo, Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

You might also like