You are on page 1of 3

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI


Menurut Hartanto (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam metode
kontrasepsi diantaranya:
1.Umur
Umur berperan dalam pola pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat yang berkaitan
dengan memperhatikan kurun reproduksi sehat , dimana pada wanita dengan umur 20-
30/35 tahun merupakan fase menjarangkan kehamilan sehingga dibutuhkan alat
kontrasepsi yang mempunyai efektivitas cukup tinggi,reversibilitas cukup tinggi karena
peserta masih mengharapkan punya anak lagi,dapat dipakai 2-4 tahun yaitu sesuai
dengan anak yang direncanakan, tidak menghambat air susu ibu (ASI) karena ASI
adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi
angka kesakitan dan kematian anak maka dari itu alat kontrasepsi suntik dapat di
jadikan pilihan kedua setelah IUD (Hartanto, 2003).
Pada wanita berumur < 20 tahun merupakan fase menunda atau mencegah kehamilan
sehingga wanita tersebut dapat memilih alat kontrasepsi dengan reversebilitas tinggi,
artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100% maka prioritas penggunaan alat
kontasepsi bisa menggunakan pil oral, penggunaan kondom kurang menguntungkan
karena pasangan muda masih tinggi frekuensi senggamanya sehingga akan mempunyai
kegagalan tinggi (Hartanto, 2003). Periode umur wanita di atas 30 tahun, terutama
diatas 35 tahun sebaiknya mengakhiri kehamilan setelah mempunyai 2 orang anak.
Sehingga pilihan utama alat kontrasepsinya adalah kontrasepsi mantap misalnya
vasektomi atau tubektomi karena kontrasepsi ini dapat dipakai untuk jangka panjang
dan tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua kelainan seperti
penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan metabolik biasanya meningkat, oleh
karena itu sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut
(Hartanto, 2003).
2.Jumlah anak
Jumlah anak seorang wanita dapat mempengaruhi cocok tidaknya suatu metode secara
medis. Secara umum, AKDR tidak dianjurkan bagi wanita nulipara karena pemasangan
yang lebih sulit, dan kemungkinan AKDR dapat mengganggu kesuburan di masa depan
(Sherris & Wells, 2005).
Pada ibu setelah mempunyai 2 orang anak atau lebih sebaiknya mengakhiri kesuburan .
Dianjurkan untuk tidak punya anak lagi , karena alasan medis dan alasan lainnya,
sehingga dianjurkan untuk ibu untuk menggunakan kontrasepai mantap (Hartanto,
2003).
3.Pendidikan
Faktor pendidikan seseorang sangat menentukan dalam pola pengambilan keputusan
dan menerima informasi dari pada seseorang yang berpendidikan rendah. Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi
seseorang terhadap pentingnya suatu hal, termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB.
Kepandain membaca dan menulis memudahkan penyebaran keterangan tentang KB,
tapi juga mengenai tentang pengertian dasar tentang bagaimana dan mengapa berbagai
cara membatasi kelahiran yang di batasi selama ini berhasil dan apa keuntungan ditiap-
tiap cara tersebut (Affandi, 2007).
4.Pengetahuan
Kontrasepsi pada umumnya digunakan untuk merencanakan sebuah keluarga. Jumlah
alat kontrasepsi yang tersedia pun sangat beragam dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Bagi perempuan yang ingin menggunakan alat kontrasepsi khususnya
kontrasepsi suntik harus membekali diri dengan pengetahuan mengenai kontrasepsi
suntik sebelum untuk memutuskan (Affandi, 2007).
Menurut Glasier dan Gebbie (2005) ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam
memilih metode kontrasepsi di antaranya:
1.Kunjungan berkala ke klinik
Wanita yang tinggal di tempat terpencil atau mereka yang sering berpegian mungkin
memilih metode yang tidak mengharuskan mereka tidak berkonsultasi secara teratur
dengan petugas keluarga berencana.
2.Peran petugas
Pada beberapa metode, petugas hanya memiliki peran satu kali. Pada metode yang lain,
petugas perlu bertemu langsung dengan pemakai selama beberapa kali setiap tahun
(obat suntik setiap bulan atau setiap tiga bulan saat ini tidak dipasarkan secara bebas
sehingga pemakai perlu berkunjung secara berkala).
3.Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
Beberapa pemakai mungkin menginginkan suatu metode yang tidak atau sedikit yang
memerlukan tindakan dari pihak mereka. Pengontrolan kelahiran yang perlu anda
pikirkan empat kali setahun adalah slogan untuk metode suntikan depo
medroksiprogesteron asetat (DMPA) yang diberikan setiap 3 bulan.
4.Kerjasama pasangan
Setiap metode memiliki rentang peran anggota pasangan yang luas, yang perlu
dilakukan oleh masing-masing anggota pasangan tersebut. Pada beberapa metode,
misalnya sterilisasi, AKDR, atau implant, salah satu pasangan memikul seluruh
tanggung jawab. Bagi yang lain, misalnya pantang berkala atau koitus interuptus,
keduanya harus bersedia untuk bekerjasama.
5.Privasi
Peserta keluarga berencana mungkin menempatkan beberapa pertimbangan privasi
sebagai hal yang sangat penting. Terutama wanita muda atau wanita yang hubungan
seksualnya secara sosial tidak dibenarkan, mungkin akan sangat menginginkan metode
yang tidak menarik perhatian.
6.Frekuensi hubungan seksual
Pemakai yang jarang berhubungan seksual mungkin kurang tertarik dengan metode-
metode, misalnya kontrasepsi oral, yang memerlukan tindakan setiap hari. Apabila
suatu pasangan monogami terpisah dalam waktu yang lama, misalnya akibat migrasi
bekerja, maka metode seperti pantang berkala tentu kurang sesuai, karena pantang
berkala mungkin mengganggu aktivitas seksual selama interval yang singkat yang
memungkinkan bagi mereka untuk melakukan hubungan seksual.
7.Rencana untuk kesuburan dimasa mendatang
Perlu di tentukan apakah dan kapan pemakai memilki rencana untuk hamil dimasa
mendatang. Banyak metode yang dianjurkan atau menjadi paling efektif dari segi biaya
hanya apabila wanita tidak memiliki rencana hamil dalam waktu dekat.
8.Biaya
Biaya dari suatu srategi keluarga berencana mencakup biaya metode itu sendiri, waktu
yang dikorbankan wanita dan petugas, serta biaya tak langsung lainnya, termasuk
ongkos berkunjung ke klinik. Studi mengenai biaya semacam ini sangat sulit dilakukan,
sehingga jarang dilakukan. Metode keluarga berencana juga sangat bervariasi dalam hal
biaya pemakai dan penyebaran petugas sepanjang waktu.

You might also like