You are on page 1of 11

1. Bagaimana sejarah berdirinya Daulah abbasiyah ?...

Jawab :
Dinasti abbasiyah adalah pemerintahan islam yg berdiri setelah bani
umayyah hancur.
Penggagas pertama berdirinya dinasti abbasiyah adalah ali bin Abdullah bin
abbas bin abdul muthalib bin abdi manaf bin hasyim,walaupun belum
sempat mewujudkannya.
Nama abbasiyah di ambil dari nama paman nabi Muhammad saw,yaitu
abbas bin abdul muthalib sebagai penghormatan yg diberikan kepadanya
dari anak cucunya beliau yg berhasil membangun sebuah pemerintahan
islam,yaitu daulah islamiah abbasiyah.
Walaupun ali bun Abdullah tidak sempat mewujudkan berdirinya daulah
abbasiyah,namun anak dan cucunya berhasil mewujudkan cita-cita ali bin
Abdullah tersebut setelah melalui perjuangan dan proses yg saat panjang.
Dengan demikian,para pendiri dinasti ini masih keturunan bani hasyim
seperti halnya Rasulullah SAW.
Dinasti Abbasiyah berdiri melalui proses yang amat panjang dan berliku.
Sebelum dinasti bani ummayyah di gulingkan, bani abbas telah
memposisikan diri sebagai oposisi yg menyebarkan propaganda anti
pemerintahan bani umayyah.
Daulah abbasiyah didirikan oleh bani abbas tahun 132 H/750M setelah
mereka menggulingkan daulah umayyah di damaskus.

2. Siapa tokoh-tokoh yang berperan dalam pendirian dinasti Bani Abbasiyah ?...
jawab :
Ali Bin Abdullah
Ibrahim Bin Muhammad
Abu Abbas As-safah
Abu Jafar Al-Mansbur
Abu Muslim al-khurasani
3. Apa peranan mereka dalam membentuk dinasti abbasiyah ?...
Jawab :
peran yang diberikan oleh para tokoh pendiri daulah abbasiyah adalah sebagai
propogandis gerakan anti bani umayyah sehingga menjalankan
pemberontakan yang menggulingkan kekuasaan bani umayyah di damaskus.
4. Bagaimana usaha para pendiri daulah abbasiyah dalam membangun
kekuasaan yang kuat dan berwibawa ?...
Jawab :
Salah seorang keluarga bani abbas bernama ali bin Abdullah bin abbas.ia
sangat berambisi merebut kekuasaan dari penguasa bani umayyah. Sebagai
sepupu Rasulullah SAW, ia merasa paling berhak memegang kekuasan islam
setelah khulafaurasyidinn.




1. Apa kemajuan-kemajuan yang dicapai bani abbasiyah dalam
perkembangan peradaban islam ?...
Jawab :
Dinasti abbasiyah merupakan kelanjutan dari dinasti umayyah,
juga karena kebijakan daulah abbasiyah yang lebih berorientasi
kepada pembangunan peradaban dari pada perluasan wilayah
kekuasaan. Kemajuan peradaban/kebudayaan yang dicapai oleh
Dinasti abbasiyah di awali dengan ketekunan para pendahulu
mereka dalam memindahkan ilmu-ilmu pengetahuan dari Negara-
negara yang telah maju peradabannya terlebih dahulu melalui
gerakan penerjemahan buku-buku tentang ilmu pengetahuan,
filsafat, seni, dan lain-lainnya. Zaman kemasan abbasiyah yang
diisi dengan macam kemajuan di segala bidang, menjadikan umat
islam sampai saat ini masih di perhitungkan oleh dunia
internasional, baik dari segi politik, intelektual, sosial, maupun
segi yang lainnya. Kemajuan dinasti abbasiyah seharusnya
menyadarkan umat islam akan ketertinggalnya , padahal
pendahuluan mereka telah mampu tampil sebagai komunitas
yang paling maju dan di segani di dunia.Kejayaan islam pada
masaabbasiyah telah mewariskan karya-karya yang sangat
berharga bagi kita.Setelah periode awal, kekuasaan daulah
abbasiyah banyak di kendalika oleh orang-orang di luar bani
abbas.mereka adalah orang-orang turki, bani buwaihi, dan dan
bani saljuk.walaupun demikian, peradaban di bidang lain tetap
mengalami perkembangan.
2. Siapa tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan
peradaban islam saat itu ?...
Jawab :
Abu abbas as-saffah
Abu jafar al-mansur
Abu Abdullahm.al-mahdi bin al-mansur
Abu musa al-hadi
Abu jafar harun ar-rasyid
3. Bagai mana usaha-usa mereka lakukan dalam memperoleh
kemajuan-kemajuan tersebut ?...
Jawab :
Pada periode awal kekuasaan daulah bani abbas berhasil
mencapai masa keemasan dalam berbagai bidang, mereka
mencapai puncak kesejahteraannya pada masa khalifah mereka
mencapai puncak kesejahteraan pada masa khalifah harun ar-
rasyid dan al-makmun.
4. Apa ibrah (pelajaran) yang bias kita ambil dari perkebangan
peradaban islam saat itu untuk masa kini dan yang akan datang?...
Jawab :
Ilmu bagaikan obor bagi kehidupan manusia.
Kemajuan peradaban/kebudayaan yang dicapai oleh Dinasti
abbasiyah di awali dengan ketekunan para pendahulu
mereka dalam memindahkan ilmu-ilmu pengetahuan dari
Negara-negara yang telah maju peradabannya terlebih dahu
melalui gerakan penerjemahan buku-buku tentang ilmu
pengetahuan, filsafat, seni, dan lain-lainnya.
Zaman keemasan abbasiyah yang diisi dengan macam
kemajuan di segala bidang, menjadikan umat islam sampai
saat ini masih di perhitungkan oleh dunia internasional, baik
dari segi politik, intelektual, sosial, mauoun segi yang
lainnya.
Kemajuan dinasti abbasiyah seharusnya menyadarkan umat
islam akan ketertinggalnya , padahal pendahuluan mereka
telah mampu tampil sebagai komunitas yang paling maju
dan di segani di dunia.
Kejayaan islam pada masaabbasiyah telah mewariskan
karya-karya yang sangat berharga bagi kita.




1. Siapa tokoh-tokoh ilmuwan muslim yang terkenal pada masa
abbasiyah ?...
Jawab :
Khalifah abu jafar al-manshur
Harun ar-Rasyid
Al-makmun
2. Apakah karya-karya yang telah mereka ciptakan ?...
Jawab :
Khalifah abu jafar al-manshur,ia sangat terkenal karena
karya-karya ilmiah dari bahasa yunani, Persia, syiria, dan
hindu berhasil di terjemahan tersebut, beliau mendirikan
dewan penerjemahannya ke dalam bahasa arab.
Harun ar-rasyid,khalifa abbasiyah kelima (786-809 m)
,terkenal dengan kebesaran kekuasaannya dan perhatiannya
yang besar terhadap seni dan sastra.
Al-makmun, penguasa abbasiyah ketuju (786-833).ia
merupakan khalifah abbasiyah terbesar.pada masanya,
rakyat abbasiyah hidup sangat sejahtera.selain politikus
handal, ia pun seorang ilmuwan besar melebihi ayahnya,
harun ar-rasyid. Al-mkamun memutuskan perhatiannya
dalam penerjemahan manuskrip-manuskrip yunani itu
kedalam bahasa arab.Sehingga pada masanya, lahirlah
karya-karya besar para ilmuwan-ilmuwan muslim dalam
bidang kedokteran, astronomi, matematika, kimia, fisika,
dan lain-lain.
3. Bagaimana peranan mereka terhadap kemajuan peradaban islam
masa abbasiyah ?...
Jawab :
Khalifah abu jafar al-manshur,khalifah kedua abbasiyah
(754-775 M) dan pendiri kota Baghdad ini, selain polikus
ulung juga merupakan ahli agama dan ilmuwan.
Harun ar-rasyid, khalifah abbasiyah kelima (786-809 M),
terkenal dengan kebesaran kekuasaannya dan perhatiannya
yang besar terhadap seni dan sastra. Pada masa berkuasa, ia
mendirikan khizanatul hikam/darul hikam yang tdk hanya
bergerak dalam bidang penerjemahan, tetapi sebagai
perpustakaan dan pusat penelitian.
Al-makmun, penguasa abbasiyah ketuju (786-833).ia
merupakan khalifah abbasiyah terbesar.pada masanya,
rakyat abbasiyah hidup sangat sejahtera.
4. Apa nilai-nilai yang harus kita teladani dari kesungguhan bani
abbas dalam memperoleh kemajuan ?...
Jawab :
Tanamkan keyakinan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi
kaum muslimin laki-laki maupun perempuan.
Yakinlah bahwa ilmu itu bekal keselamatan dan kebahagiaan
manusia di dunia dan akhirat.
Dalam menuntut ilmu/belajar di perlukan ketekunan,
kesungguhan, dan kerja keras.
Kesuksesan seseorang paling banyak ditentukan karena
sikapnya yang rajin, ulet, dan sungguh-sungguh dalam
mengejar cita-cita.
Mulailah meneladani ketekunan dan kagigihan para ulama
terdahulu, jauhilah rasa malas, bergaullah dengan ahli yang
saleh manfaatkanlah masa mudah kalian untuk menjemput
masa depan yang cerah dan penuh kebahagiaan.



1. Siapakah salahuddin al-ayyubi ?...
Jawab :
Salahuddin al-ayyubi adalah salah seorang pahlawan islam yang
gagah berani dalam peran salib.yaitu perang antara kaum
muslimin melawan orang-orang nasrani dari eropa (inggris,
prancis, jerman, dan roma).
Salahuddin al-ayyubi lahir pada tahun 532 H/1138 M di
turki,tigris, sebuah kota antara Baghdad dan mosul, irak.
Pada awalnya, cita-cita salahuddin al-ayyubi ingin menjadi
orang yang ahli di bidang ilmu agama islam.namun,ketika
bertemu gubernur syiriah dank arena keadaan yang
menuntutnya untuk aktif ekspedisi militer. Ia menyertai
pamannya sampai ia menjadi khalifah.
Nama salahuddin al-ayyubi menjadi terkenal, baik di kalangan
kaum muslimin dan orang-orang barat berkat keberanian dan
ketangguhannya dalam medan pertempuran. Terutama dengan
kemenangan-kemenangan yang ia peroleh dan sangat
mencengangkan pihak pasukan salib.
Salahuddin al-ayyubi bernama abdul musaffar yusuf bin
najmuddin bin ayyub.
2. Bagaimana sejarah berdirinya dinasti ayyubiyah ?...
Jawab :
Dinasti abbasiyah yang pernah mencapai puncak keemasan
dalam panggung sejarah peradaban islam.
Dalam memasuki periode kedua kekhalifaan dinasti tersebut
sebenarnya menandakan adanya kelemahan dan
kemundurannya terutama dalam bidang politik dan
pemerintahan.
Kelemahan bidang politik yang dialami dinasti abbasiyah salah
satunya disebabkan karena di awali proses pendirian dinasti
tersebut.
3. Bagaimana usaha-usaha salahuddin al-ayyubi dalam
mendirikan dinasti ini ?...
Jawab :
Usaha yang dilakukan salahuddin al-ayyubi dalam bidang politik
dan pemerintahan di antaranya adalah meluaskan daerah
kekuasaannya ke yaman, suriah, damaskus, dan nubah dengan
tujuan membangun koalitas islam yang kuat dalam melawan
tentara salib.
4. Apa yang bisa kita teladani dari keperwiraan salahuddin al-
ayyubi ?...
Jawab :
Salahuddin al-ayyubi adalah pahlawan besar bagi umat
islam
Kecintaanya terhadap agama dan umat islam telah
menempatkan sebagian lembaran hidupnya di medan
pertempuran menegakkan harga diri umat islam dan
untuk merebut kembali wilayah-wilayah islam yang di
rampas. Keberanian dan keperwariannya dalam peran
salib terus di kenang dan tak akan terlupakan oleh dunia
islam.
Kehadiran salhuddin al-ayyubi dalam peran salib
merupakan anugrah tersendiri bagi umat islam pada saat
itu. Semangat keberanian dan optimism mereka menang
kian besar.
Strategi yang diakembangkan oleh salahuddin al-ayyubi
dalam kualisi umat islam benar-benar telah menyatukan
umat islam dalam membela agamanya.




1. Apa kemajuan-kemajuan yang dicapai daulah ayyubiyah dalam
perkembangan peradaban islam ?...
Jawab :
Kemajuan dinasti abbasiyah dalam bidang politik dan militer
adalah dapat menyatukan wilayah-wilayah islam yang
terpecah-pecah menjadi satu kekuatan yang dapat
mengalahkan tentara salib dari barat. Demikian juga strategi
dan teknik berperang yang mereka miliki lebih dari teknik dan
taktik perang yang dipakai tentara salib.
2. Siapakah tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan
peradaban islam saat itu ?...
Jawab :
Al-muiz lidinillah
Jauhan as-saqili
Ashar as-saqili
Salahuddin al-ayyubi
3. Bagaimana usaha-usaha yang mereka lakukan dalam
memperoleh kemajuan-kemajuan terebut ?...
Jawab :







4. Apa ibrah (pelajaran) yang bias kita ambil dari perkembangan
peradaban islam saat itu untuk masa kini dan yang akan datang
?...
Jawab :
Salahuddin al-ayyubi, sultan pertama ayyubiyah berusaha
keras untuk menyatuhkan wilayah-wilayah arab yang
terpisah-pisah.
Gerakan perlawanan yang dikobarkan salahuddin al-
ayyubi dalam perang salib periode dua terhadap tentara-
tentara salib,seakan membangunkan umat islam itu yang
terlena dengan kekalahan mereka pada perang salib ke 1.
Al-azhar yang didirikan pada zaman dinasti fatimiyah dan
dikembangkan di masa ayubbiyah, merupakan bukti
nyata kesungguhan para pendahulu kita dalam
memajukan peradaban umat islam melalui jalur ilmu
pengetahuan.

You might also like