You are on page 1of 15

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang
berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan
masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat.
Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah
yang di alami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang
lain, karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagi usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sehingga dengan memberikan
pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan.
Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang
harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam
tahap perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru
(berganning family)/ keluarga pemula.
Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan
baru merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan pernikahan. Pada
keluarga tahap ini perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga karena tahap
ini rentan terhadap masalah kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat
perhatian dari pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan,
karena memicu terjadinya angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia
tercatat sangat banyak, yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia
yang berjumlah antara 2-2,5 juta pasangan setiap tahunnnya.
2

Persentase pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di
Jawa Tengah Tahun 2008 mencatat 37,11% persentase pernikahan muda di
kalangan masyarakat desa. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian
pernikahan usia muda mencapai 50,08%. Maka dari hal tersebut di atas penulis
mengambil asuhan keperawatan keluarga dengan kasus berganning
family/keluarga dengan pasangan baru.
Pada tahap keluarga dengan pasangan baru mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi.tugas perkembangan tersebut adalah
membina hubungan intim yang saling memuaskan, menetapkan tujuanbersama,
membina hubungan dengan orang lain dengan menghubungkan jaringan
persaudaraan secara harmonis dan keluarga berencana. selain mempunyai
tugas, keluarga juga mempunyai fungsi supaya keluarga menjadi sejahtera.
Fungsi keluarga yang harus dipenuhi meliputi fungsi afektif, sosialisasi,
perawatan kesehatan, ekonomis, biologis, psikologis dan fungsi pendidikan.
Maka dari hal tersebut peran perawat sangat berarti untuk meningkatkan
derajat kesehatan keluarga melalui asuhan keperawatan keluarga pasangan baru
menikah.
Sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada keluarga baru menikah dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan untuk membantu mereka mengenali tugas dan
perkembangan pada keluarga tahap tersebut. Asuhan keperawatan juga
membantu mendirikan pasangan baru menikah dalam pengambilan keputusan
terkait masalah kesehatan yang mereka alami.
Sehingga pada tumbuh kembang pada keluarga pasangan baru menikah,
pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana keluarga memenuhi tugas perkembangan.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga
2. Tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga
pasangan baru menikah
3

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (departemen kesehatan
RI: 1988)
Johnsons (1992) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai
ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang
yang lainnya.
Pasangan baru adalah keluarga baru dimulai pada saat masing-masing
individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing (Setiadi. 2008)
B. Tugas dan tahap perkembangan keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya



4

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998).
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahapan ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Di mulai pada saaat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan
dirimenjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalm keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
5

h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan
pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal.
C. Tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi
pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan juga harus
melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory adjustment). sejak
awal perkawinan keadaan akan semakin sulit juka pasangan juga harus
melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/istrinya, misalnya
melanjutkan sekolah, tugas luar kota, dan hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus di jalani oleh
pasangan pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik,
antara lain :
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada
siapa (pembagian peran dan tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman,kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami istri
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman):
1. Membina hubungan intim yang memuaskan
Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
Sumber-sumber dari dua orang yang digabungkan
Peran berubah

6

Fungsi baru diterima
Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar
Saling menyesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas.
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangansaling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus diubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
D. Tugas kesehatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman adalah :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Hal
ini ada hubungannya dengan kesanggupanuntuk mengenal masalah
kesehatan pada setiap anggota keluarga
2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak
dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan untuk kesehatan
dan perkembangan keperibadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-
lembaga kesehatan.
E. Masalah kesehatan pasangan baru
1. Ketidakmampuan keluarga menyesuaikan diri dengan masa awal
perkawinan
2. Masalah-masalah seksual
3. Kehamilan yang tidak direncanakan

7

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keluarga
Data umum
1. Identitas keluarga, yang dikaji adalah nama kepala keluarga, umur, tempat
tinggal, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, agama, dan
komposisi keluarga (istri)
2. Genogram
3. Tipe keluarga
4. Status sosial ekonomi
5. Aktifitas rekreasi keluarga
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Denah rumah
Keadaan lingkungan dalam rumah
Keadaan lingkungan di luar rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
Struktur Keluarga
1. Struktur peran (formal dan informal)
Menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga secara formal maupun
informal baik di keluarga atau masyarakat.

8

2. Nilai dan norma keluarga
Menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari dan di anut oleh keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan.
3. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil
keputusan utama, dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
4. Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.
Fungsi keluarga
1. Fungsi biologis, meliputi kebersihan perorangan, pola makan, dan pola
istirahat.
2. Fungsi psikologis, meliputi keadaan emosi, dan pengambilan keputusan.
3. Fungsi sosial, meliputi hubungan antar keluarga, hubungan dengan orang
lain, dan kegiatan organisasi sosial
4. Fungsi spiritual, menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari
dan dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi reproduksi, menjelaskan tentang bagaimana rencana keluarga
memiliki dan upaya pengendalian jumlah anggota keluarga.
6. Fungsi ekonomi, menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan sandang, pangan dan papan serta pemanfaatan lingkungan rumah
untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
7. Fungsi pemenuhan kesehatan. Tujuan pengkajian yang berkaitan dengan
tugas keluarga di bidang kesehatan :
Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.
Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
9

Untuk mengetahui kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi
lingkungan rumah yang sehat.
Untuk mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan di masyarakat.
Stres dan koping keluarga
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan
memerlukan waktu penyelesaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang
adalah stressor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaian
lebih dari 6 bulan.
Strategi koping yang digunakan menjelaskan tentang strategi koping
terhadap stresor yang ada.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga, metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik
Harapan keluarga
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas kesehatan)
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.
PENGKAJIAN FOKUS
1. Kapan pertemuan pasangan?
2. Bagaiman hubungan sebelum menikah?
3. Bagaimana pasangan ini memutuskan menikah?
4. Adakah halangan terhadap perkawinan mereka (sebutkan)?
5. Bagaimana respon anggota keluarga terhadap perakawinan?
6. Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi
keluarga dari kedua orang tua?
7. Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perakwinan?
8. Bagaimana hubungan saudara ipar?
9. Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungannya dengan
orang tua setelah perakwinan?

10

10. Bagaimana rencana mempunyai anak?
11. Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?
12. Bagaimana rutinitas setelah perkawinan?
13. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?
B. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul dalam kasus
1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah
2. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
3. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah komunikasi pada keluarga baru nikah
C. Rencana Keperawatan
Masalah Keperawatan: Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan
keluarga baru menikah
Kemungkinan disebabkan oleh: ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
Ditandai dengan: usia pernikahan belum cukup 1 bulan
Intervensi Rasional
1. Kontrak dengan keluarga
Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga
baru menikah atas
pengetahuan klien
Jelaskan tentang tugas
perkembangan keluarga
baru menikah
Jelaskan tentang kesehatan
reproduksi

Memberikan dasar pengetahuan
tentang tugas perkembangan
keluarga


Membantu mendiskusikan rencana
memiliki anak

Menjaga kebersihan

11

Jelaskan tentang sex yang
sehat dan membina
hubungan intim dengan
pasangan.
Minta keluarga mengulang
kembali materi yang telah
dijelaskan
Berikan pujian terhadap
kemampuan keluarga
memahami materi yang
diberikan
2. Diskusikan dengan keluarga
perencanaan keluarganya
Bantu keluarga membuat
keputusan kapan dan berapa
jumlah anak yang
diinginkan
Berikan reinforcement
positif jika keluarga mampu
membuat keputusan yang
baik sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki
Memberikan dasar pengetahuan
membina hubungan intim yang
memuaskan











Memudahkan keluarga membuat
keputusan kapan dan berapa jumlah
anak yang diinginkan

Memotivasi keluarga membuat
keputusan










12

Masalah Keperawatan : Kerusakan pemeliharaan rumah
Kemungkinan disebabkan oleh : ketidakmampuan keluarga melakukan
perawatan rumah yang sehat
Ditandai dengan: ruangan dalam rumah siang hari nampak gelap dan
penataan perabot nampak tidak teratur
Intervensi Rasional
1. Jelaskan tentang rumah sehat

2. Jelaskan tentang efek rumah
tidak sehat terhadap kesehatan
keluarga
3. Jelaskan penyakit-penyakit
akibat lingkungan rumah yang
kurang sehat
4. Motivasi keluarga untuk
membuat keputusan
perawatan rumah yang lebih
baik
5. Identifikasi sumber daya
keluarga untuk meningkatkan
perawatan rumah
1. Keluarga dapat memahami rumah
sehat.
2. Keluarga dapat memahami efek
rumah tidak sehat terhadap kesehatan
keluarga.
3. Menurunkan resiko timbulnya
penyakit pada keluarga

4. Perawatan rumah yang lebih baik
meminimalkan timbulnya penyaki-
penyakit

5. Memberikan bantuan dengan masalah
yang mungkin timbul akibat sumber
daya keluarga









13

Masalah Keperawatan : resiko terjadinya konflik
Kemungkinan disebabkan oleh : ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
komunikasi pada keluarga baru nikah
Ditandai dengan: istri selalu merasa kesepian karena ditinggal kerja oleh
suaminya
Intervensi Rasional
1. Jelaskan komunikasi yang
baik antara suami kepada
istrinya dan sebaliknya
2. Jelaskan pentingnya
komunikasi dalam keluarga
baru menikah dan
kepercayaan sehingga tidak
terjadi pertengkaran
3. Jelaskan keutuhan keluarga
penting untuk tugas
perkembangan keluarga.

1. Keluarga dapat memahami pentingnya
berkomunikasi yang baik antara suami
kepada istrinya dan sebaliknya
2. Membina rasa saling percaya dan
lebih saling menyayangi antar suami
dan istri


3. Menjaga keutuhan rumah tangga
dengan tidak mementingkan
keegoisan masing-masing.














14

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tugas perkembangan keluarga, yaitu pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya, pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga,
pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing, sosialisasi antar anggota keluarga, pengaturan jumlah
anggota keluarga, pemeliharaan ketertiban anggota keluarga, dan
membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
2. Tugas perkembangan keluarga baru menikah (rodgers cit friedman) yaitu
membina hubungan intim yang memuaskan dan menghubungkan jaringan
persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan dengan keluarga
lain, teman dan kelompok sosial.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami, dan
mengimplementasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tepat dan cermat
di lapangan.













15

DAFTAR PUSTAKA

Friedman. 2002. Keperawatan Keluarga, Riset, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
L. Jhonson dan Leny. 2010. Keperawatan keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta : graha ilmu
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta : EGC

You might also like