You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP TEORITIS HIPERBILIRUBINEMIA / ICTERUS


OLEH ; SYAIFUL / PSIK III
A.Pengertian : 1 Terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang ditandai
dengan adanya joundice or icterus.
2. Keadaan klinis dimana ditemukannya warna kuning
pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh pigmen
empedu.
B. Insidentil :
1. Biasa ditemukan pada bayi baru lahir minggu I
2. Kejadian ikterus 60 % bayi cukup bulan !0 % kurang
bulan
"erhatian utama ikterus pada 2# jam pertama bila kadar
bilirubin $
%mg&dl dalam 2# jam.
'. Keadaan yang menunjukkan ikterus patologik (
- "roses hemolisis darah
- In)eksi berat
- Ikterus * + mgg serta bilirubin diketiak * + mgg & dl
C. Etiologi :
1 Hemolisis akibat inkompatibilitas golongan darah A,B,O atau defisiensi
enzim gangguan Pembuluh Darah
2. Perdarahan tertutup
. !nkompatibilitas golongan darah "h.
#. !nfeksi utama ter$adi pada penderita sepsis % gastroenteritis
&. Hipoksia ' anoksia
(. Dehidrasi
). Asidosis
*. Polisitema
+. Ph,siologik - perkembangan . ' faktor prematur
1/. 0en,usui ' Asi
11. 1elebihan produksi bilirubin -seperti pen,akit hemol,tik, kerusakan
bio2hemikal.
12. 3angguan kapasitas sekresi kon,ungasi bilirubin dalam hati - seperti :
def. 4nz,me, Obisitas, duktus empedu .
1.Beberapa pen,akit - seperti : h,potiroidism, galaktosemia, diabetes
ibu ' ba,i .
1#. 5aktor genetik
D. Pathofisiologi :
Destruksi SDM
Protein plasma Bilirubin Hemoglobin
Akumulasi Globin Heme
Kejaringan
Iron - Unkonugasi bilirubin !oun"i#e
- Glukoroni# a#i"
Konugasi "ari $ati en%im glu#oronil trans&erase
Konugasi bilirubin
Glukoroni#le
'mpe"u
'kskresi Penuatuan bilirubin( urobilinogen ) sterkobilin
Bilirubin Urobilinogen
Menurun menurun 'kresi *+arna, pa"a &eses
"alam &eses "alam urine urine
E. Penatalaksanaan
Tujuan ,tama ( -engendalikan kadar billirubin serum tidak mencapai
nilai kernikterus&ense)alopati biliaris.
.engan cara merangsang terbentuk glukoronil trans)erase
pemberian obat luminal.
,ntuk menghambat metabolisme billirubin(
- "emberian substrat
- "emberian kolesteramin /mengurangi sirkulasi enterohepatik0
F. Asuhan Keperawatan.
P4631A7!A6
1bser2asi tanda3tanda joundice secara teratur
4oundice dipastikan dengan obser2asi warna kulit bayi head to toe5
warna sklera dan membran mukosa
Tekanan langsung pada kulit terutama pada tulang yang
menonjol seperti pada tulang hidung&sternum5
,ntuk kulit bayi yang hitam warna sklera5 konjungti2a dan
mukosa oral.
1bser2asi sebaiknya dilakukan pada siang hari warna natural.
KULIT
8A6DA98A6DA 7O:6D!;4 8A0PA1 <4B4=:0 :<!A BA>!:
,kuran billirubin transcutaneus untuk screening dan mendeteksi
joundice pada neonatus secara lengkap.
"hototerapi dapat mengurangi joundice
6ampel darah /lab0
7iwayat kesehatan masa lampau dari ortu&saudara kandung bayi
/hyperbillirubinemia0
8dat istiadat dari ortu&keluarga
Karakteristik dari bayi seperti( BB yang berlebihan dan usia gestasi.
"emberian dan )rekwensi minum
TUJUAN PRINSIP ARI TINAKAN KEPERA!ATAN PAA "A#I EN$AN
%#PER"I&&IRU"INE'IA AN KE&UAR$A:
Bayi akan mendapatkan terapi yang tepat untuk menurunkan
serum billirubin
Bayi akan mengalami terapi yang tidak menimbulkan komplikasi
Keluarga akan mendapatkan support emotional
Keluarga dapat melakukan phototerapi di rumah /jika
diperbolehkan0
TERAPI SINAR AN TRANSFUSI TUKAR
Teori Terbaru Terapi sinar
Isomerisasi Billirubin (
- mengubah senyawa #95 +%93billirubin senyawa bentuk #95
+%: Billirubin /merupakan bentuk isomer0 mudah larut dalam
plasma5 mudah diekskresi oleh hati empedu. ;airan empedi
usus peristaltik usus meningkat billirubin keluar.
Terapi sinar tidak e)ekti) bila terjadi gangguan peristaltik5 seperti (
obstruklsi usus&bayi dengan enteritis
Terapi sinar dilakukan pada bayi dengan kadar billirubin indirek *
+0 mg&dl dan bayi denga proses hemolisis ditandai dengan
ikterus pada hari I.
Terapi sinar dilakukan sebelum dan sesudah trans)usi tukar.
Terapi sinar terdiri dari +0 buah lampu neon5 paralel. .ipasang
dalam kotak yang ber2entilasi5 energi cahay yang optimal /'%03
#<0 nanometer05 dengan jarak %0 cm. .ibagian bawah kotak
lampu dipasang )leksiglas biru /untuk menahan sinar ultra2iolet
yang tidak berman)aat untuk penyinaran0
6aat penyinaran usahakan bagian tubuh terpapar seluas3luasnya5
posisi bayi diubah setiap 6 = ! jam /menyeluruh0.
Kedua mata dan gonad bayi ditutup dengan bahan yang dapat
memantulkan cahaya.
Kadar billirubin dan >b bayi dipantau secara berkala.
.ihentikan bila kadar billirubin ? +0 mg&dl.
@amanya penyinaran biasa&tidak * +00 jam.
"enghentian&peninjauan kembali dilakukan bila ditemukan e)ek
samping (
:nteritis
>ypertermi
.ehidrasi
Kelainan kulit /ruam0
Aangguan minum
@etargi
Iritabilitas
TRANFUSI TUKAR
8:7:A6
-enghindari terjadinya ense)alopati biliaris billirubin indirek
sawar darah otak.
-engganti eritrosit yang telah terhemolisis
-embuang antibodi yang menimbulkan hemolisis
I&AKUKAN "I&A:
Kadar billirubin indirek * 20 mg&dl
Kadar billirubin tali pusat * # mgBdl
Kadar >b ? +0 g&dl
Bila terjadi peningkatan billirubin yang cepat + mg&dl tiap jam.
Trans)usi darah dipertimbangkan bila pada bayi menderita (
8s)iksia
6indrom gawat na)as
8sidosis metabolik
Kelainan 66"
BB ? +%00 gram.
Billirubin mudah melalui sawar darah otak
bila billirubin disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah 7h
menggunakan golongan darah 1 7h /30
pada inkompatabilitas golongan darah 8B1 darah yang dipakai
golongan darah C1D 7h /E0.
4ika tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi golongan darah
sama dengan bayi
4ika tidak memungkinkan golongan darah C1D yang kompatibel
dengan serum ibu.
4ika tidak ada5 golongan darah F1G dengan titer 8 atau anti B ?
+&2%6
4umlah darah yang dipakai antara +#0 = +!0 ml&kg BB.
Trans)usi sebaknya melalui pembuluh darah umbilikus
8lat3alat yang dipersiapkan(
o Kateter tali pusat
o @arutan Ha;l = >eparin /#000 , >eparin dalam %00 ml cairan
Ha;l0 untuk mencegah terjadinya in)eksi dan timbulnya
bekuan darah.
o Kran ' cabang dan jarum
PENATA&AKSANAANN#A
Terlebih dahulu menghisap +0 = 20 ml darah bayi dikirim ke @ab
untuk pemeriksaan serologik5 biakan5 A6". dan Billirubin.
Trans)usi dilakukan dengan menyuntikkan darah secara perlahan
sejumlah darah yang dikeluarkan.
.ilakukan bergantian pengeluaran dan penyuntikkan sebanyak
+0 = 20 ml setiap kali untuk menghindari bekuan darah dan
hypoIemia.
6etiap +00 ml trans)usi dilakukan pembilasan dengan larutan Ha.;l
heparin pemberian + ml kalsium glukomat
Trans)usi tukar dapat dilakukan berulang jika bilirubin indirek pasca
tran)usi * 20 mg & dl
Perhatikan kemungkinan komplikasi transfusi tukar seperti :
8sidosis
Bradikardi
8ritmia
>enti jantung
1omplikasi pas2a transfusi :
>iperkalemia
>ipernatremia
>ipoglikemia
IA$N(SA KEPERA!ATAN #AN$ 'UN$KIN TI'"U& :
+. 7esiko terjadi injuri berhubungan dengan e)ek phototherapy
imaturity hati kerusakan produksi sumber daya manusia
2. Aangguan integritas kulit berhubungan dengan jaudice5 diare
'. "erubahan temperatur tubuh berhubungan dengan usia5 e)ek
phototherapy
#. Aangguan thermoregulasi tubuh berhubungan dengan
immaturitas sistem thermoregulasi
%. "erubahan 2olume cairan ( kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake cairan inadekuat5 e)ek
phototherapy ditandai dengan terjadinya diare
INTER)ENSI* I'P&E'ENTASI KEPERA!ATAN :
+. 7esiko terjadi injury berhubungan dengan kerusakan produksi
6.- /lebih banyak dari normal0 immaturity hati e)ek
phototherapy
TUJUAN ( 8kan mendapatkantherapi yang tepat untuk
mempercepat ekskresi bilirubin
Kriteria Hasil ( +. Bayi dapat minum segera setelah lahir
2. Bayi terlindung dari sumber cahaya / jika
ditentukan 0
INTER)ENSI :
+. 8njurkan pada ibu untuk segera memberikan 8si segera setelah
lahir
7asionalisasi ( untuk meningkatkan ekskresi bilirubin melalui
)eses
2. Kaji kulit untuk mengetahui tanda joundice
7asionalisasi ( untuk mengetahui peningkatan kadar bilirubin
'. ;hek kadar bilirubin dengan bilirubinometry transcutaneous
7asionalisasi ( untuk menetapkan peningkatan kadar bilirubin
#. ;atat waktu & awal terjadinya joundice
7asionalisasi ( ,ntuk membedakan joundice phisiologik /tampak
setelah 2# jam0 dengan 4oundice yg disebabkan o&
penyakit hemolytic&yg lain /tampak sbl 2# jam0
%. Kaji status kesehatan bayi secara keseluruhan5 terutama
beberapa )aktor /hypoIia5 hypothermia5 hypoglikemi
metebolik asidosis0
7asionalisasi ( >al tersebut akan meningkatkan resiko kerusakan
otak dari hyperbilirubinemia
TUJUAN ( Tidak mengalami komplikasi dari phototherapy
Kriteria Hasil ( "ada bayi tidak memperlihatkan tanda3tanda iritasi
mata5 dehidrasi5 ketidak stabilan temperatur5 atau
kerusakan kulit
INTER)ENSI :
+. -elindungi kedua mata bayi.
Buat penutup mata khusus untuk melindungi mata bayi
7asionalisasi ( -encegah iritasi kornea
;hek mata bayi setiap shi)t untuk drainage / kekeringan
mata 0 atau iritasi pada mata
2. @etakakn bayi / telanjang 0 dibawah lampu
7asionalisasi ( 8gar pencahayaan maIimum pada kulit
'. @akukan perubahan posisi sesering mungkin / + = 2 jam 0
7asionalisasi ( -emperluas pencahayaan pada permukaan tubuh
#. -onitor temperatur tubuh / aIilla 0
7asionalisasi ( ,ntuk mendeteksi terjadinya hypothermi &
hyperthermi
%. 7encanakan lamanya therapi5 type pencahayaan5 jarak lampu
dengan bayi5 pembuka & penutup tempat tidur pelindung mata
bayi
7asionalisasi ( .okumen yang tepat dari phototherapi
6. .engan bertambah seringnya bab5 bersihkan daerah perianal
7asionalisasi ( ,ntuk mencegah iritasi perianal
<. "astikan intake cairan adeJuta
7asionalisasi ( ,ntuk mencegah dehydrasi

You might also like