You are on page 1of 15

BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

A. Pemecah Gelombang
Pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah
gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada
perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai
terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada
tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang
pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Selanjutnya
dalam bagian ini tinjauan lebih difokuskan pada pemecah gelombang lepas pantai.
Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai
dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk
melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dan serangan gelombang. Tergantung
pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari
satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas
pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.




Gambar. Pemecah gelombang untuk melindungi kapal dari gelombang
Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena
berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan.
Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman
sedimen di daerah tersebut. Pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari
daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pengendapan tersebut
menyebabkan terbentuknya cuspate. Apabila bangunan ini cukup panjang terhadap
jaraknya dari garis pantai, maka akan terbentuk tombolo.
Pengaruh pemecah gelombang lepas pantai terhadap perubahan bentuk garis
pantai dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Apabila garis puncak gelombang pecah
sejajar dengan garis pantai asli, terjadi difraksi di daerah terlindung di belakang
bangunan, di mana garis puncak gelombang membelok dan berbentuk busur lingkaran.
Perambatan gelombang yang terdifraksi tersebut disertai dengan angkutan sedimen
menuju ke daerah terlindung dan diendapkan di perairan di belakang bangunan.






Gambar. Pemecah gelombang sambung pantai
Penambahan Suplai Pasir di Pantai (Sand Nourishment). Pantai berpasir
mempunyai kemampuan perlindungan alami terhadap serangan gelombang dan arus.
Perlindungan tersebut berupa kemiringan dasar pantai di daerah nearshore yang
menyebabkan gelombang pecah di lepas pantai, dan kemudian energinya dihancurkan
selama dalam penjalaran menuju garis pantai di surf zone. Dalam proses pecahnya
gelombang tersebut sering terbentuk offshore bar di ujung luar surf zone yang dapat
berfungsi sebagai penghalang gelombang yang datang (menyebabkan gelombang
pecah).
Erosi pantai terjadi apabila di suatu pantai yang ditinjau terdapat kekurangan
suplai pasir. Stabilisasi pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplay pasir ke
daerah tersebut. Apabila pantai mengalami erosi secara terus menerus, maka
penambahan pasir tersebut perlu dilakukan secara berkala, dengan laju sama dengan
kehilangan pasir yang disebabkan oleh erosi.
Untuk mencegah hilangnya pasir yang ditimbun di ruas pantai karena terangkut
oleh arus sepanjang pantai, sering dibuat sistem groin. Dengan adanya groin tersebut,
pasir yang ditimbun akan tertahan dalam ruas-ruas pantai di dalam sistem groin. Tetapi
perlu dipikirkan pula bahwa pembuatan groin tersebut dapat menghalangi suplay
sedimen ke daerah hilir, yang dapat menimbulkan permasalahan baru di daerah tersebut.
Memasang karang Buatan
Karang buatan yang dikembangkan pertama kali di Selandia Baru mulai tahun
1996, energi gelombang akan berkurang sampai 70 persen ketika sampai di pantai.
Pembangunan konstruksi di bawah laut itu juga memungkinkan tumbuhnya terumbu
karang baru.
Kubus Beton Tumpuk
Terlepas garis pantai terlindungi atau tidak, upaya menghentikan terjadinya abrasi
secara terus menerus perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangannya. Terdapat
banyak metode dalam penanggulangan abrasi namun prinsip pokok penanggulangannya
adalah memecah gelombang atau meredam energi gelombang yang terjadi.
Untuk mendapatkan type pemecah/peredam energi gelombang yang efektif perlu
dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap :
1. Sifat dari pada karakteristik dan tinggi gelombang
2. Kondisi tanah
3. Pasang surut Bathimetry dan gradient pantai
Memperlihatkan kondisi tanah dan fungsi dari pada Breakwater itu sendiri, maka
type pemecah/peredam energi gelombang ada bermacam-macam dan salah satunya
adalah type box-beton (kubus beton), tipe ini memiliki beberapa keuntungan seperti :
Dari segi teknis sangat efektif sebagai peredam energi gelombang Kubus Beton
memiliki perbedaan berat jenis sekitar 2,4 kali dari berat jenis air atau sekitar 2,4 ton
untuk 1 m
3
beton.
Dari segi pelaksanaan data dibuat di tempat dan mudah dalam penataan. Bentuk
kubus memudahkan kita untuk menata bentuk breakwater sesuai keinginan kita. Kadang
breakwater murni kita gunakan sebagai pemecah gelombang namun kita dapat juga
menyusunnya hanya untuk mengurangi energi gelombangnya saja dengan bentuk
susunan berpori.
Untuk kondisi tertentu dari segi biaya jauh lebih murah. Untuk daerah-daerah
yang tidak memiliki tambang kelas C yang menyangkut batu gunung mulai berat 5 kg
700 kg keputusan untuk menggunakan kubus beton dapat membantu dan mengurangi
biaya pengadaan dan mobilisasinya.

B. Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada
penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat
mengganggu lalu lintas kapal.untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai
ujungnya berada di luar sediment sepanjang pantai
juga sangat berpengaruh terhedap pembentukan
endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara
geelombang pecah. Dengan jetty panjang transport
sediment sepanjang pantai dapat tertahan, dan pada
alur pelayaran kondisi gelombang tidak pecah,
sehingga memungkinkan kapal masuk ke muara
sungai.
Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty
juga dapat digunakan untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan
pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan
gelombang yang cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan
pasir.karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara.
Transport akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan.
endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. penutupan
muara sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara. Pada
musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit
muara sungai terbuka kembali. Selama
proses penutupan dan pembukaan kembali
tersebut biasanya disertai dengan
membeloknya muara sungai dalam arah
yang sama dengan arah transport sediment
sepanjang pantai. Jetty dapat digunakan
untuk menanggulangi masalah
tersebut.mengingat fungsinya hanya untuk
penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu
jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada diluar
gelombang pecah.tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen kemuara, tetapi
biaya konstruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk penaggulangan
banjir maka penggunaan jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali apabila daerah yang
harus dilindungi terhadap banjir sangat penting.

Jetty pada dermaga Jetty pendek
Jetty sedang dimana ujungnya berada anatar muka air surut dan lokasi
gelombang pecah, dapat menahan sebagian transport sediment sepanjang pantai. Alur
diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki
ujung bangunan berada pada permukaan air surut.fungsi utama bnagunan ini adalah
menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang telah
ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga apada awal musim penghujan di
mana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.
Selain ketiga tipe jetty tersebut,
dapat pula dibuat bangunan yang
ditempatkan pada kedua sisi atau hanya
satusisi tebing muara yang tidak
menjorok kelaut. Bangunan ini sama
sekali tidak mencegah terjadinya
endapan dimuara.fungsi bangunan ini
sama dengan jetty pendek, yaitu
mencegah berbeloknya muara sungai degan mengkonsentrasikan aliran untuk mengerosi
endapan.

C. Revetment atau Dinding Pantai
Revetment adalah struktur pelindung pantai yang dibuat sejajar pantai dan
biasanya memiliki permukaan miring. Strukturnya biasa terdiri dari bahan beton,
timbunan batu, karung pasir, dan beronjong (gabion). Karena permukaannya terdiri dari
timbunan batu/ blok beton, dengan rongga-rongga, maka revetent lebih efektif untuk
meredam energi gelombang.
Dinding pantai atau revetment adalah
bangunan yang memisahkan daratan dan
perairan pantai. Berfungsi sebagai pelindung
pantai terhadap erosi dan limpasan
gelombang ke darat. Dinding pantai
biasanya berbentuk vertikal,sedang
revetment mempunyai bentuk miring.
Bangunan ini ditempatkan sejajar atau
hampir sejajar dengan garis pantai dan bisa terbuat dari pasangan batu, beton,
tumpukan pipa beton,turap, tumpukan kayu atau tumpukan batu.
Air laut yang melimpas kebelakang bangunan akan terinfiltrasi melalui permukaan
tanah dan mengalir kembali ke laut. Apabila perbedaan elevasi muka air dibelakang dan
didepan bangunan cukup besar dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup yang dapat
menarik butiran tanah dibelakang dan pada pondasi bangunan.

Berikut ini adalah beberapa penampakan dari revetment.












D. Seawall
Seawall hampir serupa dengn revetment (stuktur pelindung pantai yang dibuat
sejajar pantai dan biasanya memiliki
permukaan miring), yaitu dibuat
sejajar pantai tapi seawall memiliki
dinding relatif tegak atau lengkung.
Seawall juga dapat dikatakan sebagai
dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindung/penahan terhadap kekuatan
gelombang. Seawall pada umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap
baja/kayu, pasangan batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi
gelombang, tetapi gelombang yang memukul permukaan seawall akan dipantulkan
kembali dan menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya.

E. Breakwater
Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah
bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai.
Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga
terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen
sepanjang pantai.

Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama
banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe
adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di
beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan
groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung pantai
lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan pantai
terhadap erosi. pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada
jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang dilindungi,
pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu
seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh
celah.
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya
dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan
oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang
yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat
terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking
zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan
meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat
dikurangi.

Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang
sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan
sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida,
gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi gelombang yang
dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang
(periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus
dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan,
elevasi, dan puncak bangunan).
Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi
pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai
yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di
belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

F. Groin
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis
pantai dan berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen transport) sepanjang
garis pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa mengurangi dan
menghentikan erosi yang terjadi.
Berikut ini penampakan penggunaan groin












REKAYASA PANTAI




SEMESTER GENAP
2012/2013


PRAYUDI ARDIANTO 105060413111001
Kelas C



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENGAIRAN
MALANG
2013


PETA SATELIT MUARA KALI PORONG

You might also like