Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
PROGRAM STUDI
MANEJEMEN PERUSAHAAN
PROGRAM D3 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Aspek tehnik atau Operasi,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Aspek tehnik atau Operasi”. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Baapak Sukardi yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Operasi/produksi dalam fungsi bisnis merupakan bagian yang sangat vital karena hampir
50% lebih kegiatan bisnis tersita di sini. Proses menghasilkan produk (barang/jasa) yang
diawali dari pemilihan material dan berlanjut ke proses produksi sampai menghasilkan output
berupa barang/jasa akan dibahas dalam aspek ini.
Pembahasan dalam aspek ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi
produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk menghasilkan produk diperlukan langkah-
langkah praoperasional, seperti desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku),
kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi, mesin dan peralatan yang akan
digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout
pabrik/ruang. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini,
yaitu dalam pengendalian kualitas.
Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara
teknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan analisa ini dapat
diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya ekploitasinya.
Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan
baku ,atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban. Karenanya sangat perlu
diperharikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa dilokasi lain yang
menggunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempat
lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir , setidaknya memperhatikan
pengalaman ditempat lain tidak bias dikesampingkan.
Berbeda dengan askpek teknis, aspek operasi umumya kurang mendapat perhatian dalam
pembuatan studi kelayakan bisnis,karena kebanyakan studi berpuast pada tiga
aspek:pasar,teknik, dan keuangan.,karena kebanyakan pembuat studi akan merasa bahwa
dengan dengan memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan
preyeksi tersebut akan “senang”.
Meskipun demikian perlulah disadari bahwa ,walupaun ada pasar potensial tidak selalu
perusahaan akan memanfaatkanya. Tergantung juga bagaimana pihak manajemen tersebut
memanfaatkan pasar potensial; yang ada menjadi pangsa pasar perusahaan.
Teknologoi maju yang diterapakan oleh perusahaan tidak selalu penerapannya akan berjalan
lancar . kalau pelaksana tidak amampu mmengelola dengan baik maka kegiatan yang terjadi
tidak “cost saving” pemborosan –pemborosan keuangan selalu bisa timbul meskipun semuany
tampak baik. Ini semua menjadikan aspek operasi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan
proyek nantinya . ada perusahaan yang mengatakan bahwa “ kekayaaan yang paling berharga
bagi perusahaan bukanlah modal, mesin dan peralatan yang serba modern
tetapi manajeman opersional yang baik. Ini menandakan bahwa tenaga –tenaga opersional dan
manajerial yang baik memgang kunci keberhasilan usaha tersebut nantinya.
Untuk membatasi persoalan agar lebih fokus ke masalah yang terjadi penulis akan
membatasi persoalaan antara lain:
A. Lokasi proyek
B. Luasan Produksi
C. Layout
D. Kriteria pemilihan mesin dan equipment utama serta alat pembantu mesin dan
equipment
E. Jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan
F. Stuktur organisasi yang akan dipergunakan
G. Memperoleh tenaga untuk memangku jabatan-jabatan tersebut
1.3 PERMASALAHAN
Seberapa besar aspek teknik dan operasi mempengaruhi studi kelayakan bisnis??
BAB II
2.1 PEMBAHASAN
Aspek teknik
A. Lokasi Proyek
Lokasi proyek untuk perusahaan industry mencakup dua pengertian yakni
lokasi pabrik dan lokasi non pabrik. Pengertian kedua menunjukan pada lokasi
untuk kegiatan secara langsung tidak berkaitan dengang proses produksi,yakni
meliputi lokasi bangunan aaministrasi perkantoran dan pemasaran.
Dalam suatu proyek dimungkinkan kedua loksai tersebut berbeda atau berjauahan,
beberapa variable yang perlu diperhatikan untuk pemilihan lokasi proyek
dibedakan dalam dua golongan yakni variable primer dan variable sekunder.
pengelompokan kedalam kedua varibel tersebut tidak statis artinya kedau varibel
dimungkinkan untuk berubah dari variable primer ke sekunder atau sebaliknya
sesuai dengan ciri utama output dan proyek yang brsangkutan.
Aspek primer, yang merupakan aspek utama dalam penyusunan studi kelayakan.
Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha, baik pabrikasi (manufacturing),
perdagangan (trading), maupun jasa (service).
biaya lokasi B
lokasi C
lokasi A
0 Q1 Q2 volume produksi
lebih beasar dai Q2 maka yang dipilih adalah A karena memiliki biaya
terendah.
B. Luas produksi
Luas produksi adalah jumlah produk ytang seharusanya diproduksi
untuk mencapai keuntungan yang iptimal. Pengertian ini berbeda dengan
pengertian luas perusahaan, yakni luas produksi hanyalah salah satu alat
ukur dari luas perusahaan.
Pada perusahan yang menghasilkan berbagai macam produk dan
berproduksi untuk pasar, penentuan luas produksi sangat penting.
Sedangkan untuk perushaan yang produknya telah terbakukan karena
mesin dan peralatan yang dimiliki,serta berproduksi berdasarkan pesanan,
penentuan luas produksi kurang begitu penting. Hal ini menjelaskan bahwa
penentuan kombinasi dari berbagai macam produk yang dihasilakan untuk
mencapai keuntungan yang optimal kjika perusahaan menghasilkan produk
lebih dari satu macam produk.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam luas produksi adalah:
1. Batasan permintaan, yang telah
diketahui dalam penentuan luas
produksi dalamperhitungnan market share
2. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini
dibatasi oleh kapasitas teknis atau kapsitas ekonomi
3. Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengeloloa proses
produksi.
4. Kemampuan finansal dan manajemen
5. Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi dimasa
yang akan datang.
Dalam kenyataanya disamping digunakan beberapa alat
analisa kauntitatif pembantu pengambilan keputusan,
nampaknya peranan batasan market share dan kapasitas
produksi mesin merupakan faktor utama luasan produksi.
• Penentuan luasan produksi
Secara sederahana, luasan produksi ditentukan oleh kemungkinan
market share yang dapat diraih dengan mempertimbangkan kapasitas
teknik dari peralatan yang dimiliki pendekatan seperti ini lebih banyak
digunaka dalam studi kelayakan dengan memperhatikan masukan
manajemen.
Berikut beberapa metode yang dipakai untuk menetukan luas produksi
yang optimal:
1. Pendekatan Konsep Marginal Cost dan Marginal Revenue
Pada pendekatan ini luas produksi optimal pada saat marginal cost
(MC) sama dengan Marginal Revenue (MR)
MC= Marginal Cost
AC= Average Cost
0 Q1 Volume Produksi
= keuntungan total
= Ongkos Totat
Dalam hal ini kita perlu mengidentifikasi jenis –jenis pekerjaan yang
diperlukan pada usaha tersebut, ada berbagai macam cara mengklasifikasi jenis –jenis
pekerjaan,ada yang membagi nya menurut tipe pekerjaan manajerial dan operasional,
ada pula yang membaginya berdasarkan fungsinya,keterngan tentang apa yang perlu
dilakukan dalams esutu pekerjaan biasa disebut sebagai deskripsi jabatan( job
description).
Untuk membuat deskripsi pekerjaan iniperlu dilakukan terlebih dahulu anlaisa
jabatan, yang berupa kegiatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
Dikarenakan proyek tersebut masih dalam tahap rencana maka analisa jabatan
tidak bias dilakukan pada proyek tersebut, oleh karena itu untuk deskripsi pekerjaan
bias kita gunakan cara membandingkan dengan dengn proyek-proyek lain yang sudah
ada. Disini bantuan dari para teknisi industri akan sangat membantu dalam
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci pada bidang produksi dan juga bantuan
darai para ahli dalam bidang masing-masing.
Hasil kegiatan yang dilakukan oleh para ahlitersebut bias digunakan sebagai
alat analisa jabatan yang kemudaian disusun dalam suatu penjelasan yang sistematis
yang kemudian disebut sebagai deskripsi pekerjaan.
Tugas-tugas yang dilakukan dalam pembuatan deskripsi pekerjaan:
• Mebuat rencana penyelesaian pekerjaan dengan dengan menyusun
“Gantt chart”
• Menaksir biaya yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan tersebut
• Memperkirakan kebutuhan man hours untuk meyelesaikan pekerjaan
tersebut.
Penyusunan jenis-jenis pekerjaan ini tentu tidak perlu untuk semua jenis pekerjaan
Setelah seluruh jenis pekerjan telah ditentukan hal berikutnya yang harus
dilakaukan adalah membuat struktur organisasi yang digunakan untuk
mengorganisisr usaha yang akan dilakukan.
Proses pengorganisaisan melalui tiga langkah prosedur yakni:
1. Memperinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan/proyek dengan demikain maka langkah pertama yang harus
ditentukan adalah tujuan apa yang akan dicapai dari proyek ini.
2. Membagi semua beban kerja kedalam berbagai aktivitas yang secara logis dan
mudah dijalankan seseorang, baik oleh satu orang maupun oleh team kerja.
3. Menysusunmekasnisme untuk mengakoordinir pekerjaan dari para anggota
organisasi kedalam satuan yang harmonis dan terpadu.
Kesatuan tindakan, keputusan dan penyesuaian diri biasanya mudah dilakukan
oleh struktur oraganisasi yang tidak terlalu besar, apabila struktur oraganisasi sangat
besar akan menyulitkan dalam mengontrol para pekerja.
Salah satu cara agar struktur organisaiyan g besar menjadi efektif adalah dengan
menetukan struktur formal dari organisai. Struktur organisai formal menunjukan
masing-masing bagian anggota dalam bagian organisasi, kedudukn dan hubungan
mereka satu sama lain. Struktur ini biasanya dicantumkan dalam bagan
organisasi( organization chart). Meskipun demikian tidak semua orang setuju dengan
bagan ini, tetapi sebagian perusahaan setujun dengan pembuatan bagan tersebut hal
inidikarenakan bagan menjelaskan tentant wewenang dan kemampuan,tugas dan
tanggung jawab masing-masing karyawan.
Berbagai departemen yang ada dalam organisasi secara formal dapat disusun
dalam dua cara utama yaitu berdasarka fungsi dan berdasarkan divisi.
Oreganisasi berdasrkan fungsi menyatukan dalam suatu departemen orang-orang
menjalankan pekerjaan yang satu sama lainsaling berhubungan.
• Job Enlargement
Adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada
karyawan. Namun ini dalam bentuk kuantitas. Misalnya, seorang tenaga
telemarketing, diminta untuk melakukan panggilan lebih banyak lagi.
• Job Enrichment
Job Enrichment hampir sama dengan job enlargement. Hanya
bedanya, jika job enlargement menambah dalam kuantitas, maka job
enrichment menambah pekerjaan dalam hal kualitas, atau
kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi yang biasanya
menangani mesin, kemudian ditugaskan untuk menangani mesin
baru yang lebih kompleks.
Setelah semua aspek telah kita peroleh maka hal yang kita lakukan
selanjutnya adalah proses rekrutmen untuk mengsisi pos-pos yang telah
tersedia.
Maka hal pertama ayak harus kita laukan adala:
Dalam studi kelayakan bisnis aspek teknis dan operasi merupakan aspek yang cukup penting demi
kelancaran dan Memahami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk
menghasilkan produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti desain, pemilihan dan
penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi,
mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan lokasi
pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan
dikaji dalam aspek ini, yaitu dalam pengendalian kualitas.
Dan dari segi operasi aspek ini merupakan aspek yang paling susah untuk diamati karan aspek
inisifanya kualitatif yangdalam analisa diperlukan bnayak pengalaman hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini adalah pekerjaan-pekerjaanapa yang perlu dilakuakan untuk menjalankan operasi
proyek persyaratan pa saja yang perlu dilaukuan untuk manjalankan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan
juga struktur organisasi yang akan dipergunakan .dan bagaimana mengisi pos pos yang ada agar
oraganisasi mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan S Dr. Mba dan Suwarsono Dr. MA Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga,UPP AMP
YKPN, Yogyakarta,1994
http://www.managementfile.com/journal.php?id=71&sub=journal&page=strategic&awal=70
http://www.management-hub.com/hr-enrichment.html