You are on page 1of 7

Sel dan Organel (Pengertian, Sejarah, Struktur/Fungsi,Prokariotik,

Eukariotik, Sel Hewan/Tumbuhan)


March 7, 2011
TUGAS
FISIOLOGI HEWAN AIR
SEL DAN ORGANEL

1. Pengaertian sel dan Organel
Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional.
Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang masing-
masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. (Tim
Biologi, 2004).
Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat
dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik ke dalam
tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya
oksigen yang amat diperlukannya. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat
persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel.
(Kimball, 1992).
Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis, misalnya ovum dari bangsa burung dari beberapa
alga. Besarnya dibatasi oleh membran. Suatu sel yang sangat aktif melakukan metabolisme
tidak akan mempunyai volume yang besar. Dua bagian yang pokok dari sel adalah sitoplasma
dan nukleus. Sitoplasma sebagai suatu zat cair yang kental yang berfungsi bagi sel,
mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, glanula, dan pigmen. (Amiruddin, 1989).
2. Sejarah penemuan sel
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke
yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel
berasal dari kata Latin cellulae yang berarti kamar-kamar kecil. Anton van Leeuwenhoek
melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan
menunjukkan pertama kali pada dunia ada kehidupan di dunia lain yang belum pernah
dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini:
mikrobiologi.
Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan
kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian
penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari [[Jerman] yaitu Matthias Schleiden (ahli
tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka
menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885
seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan
membentuk sel-sel baru.
3. Struktur dan Fungsi Sel
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia
Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya
adalah:Protein Lipid Protein Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut
dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel
(teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu
ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi
yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi
terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat
penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel
tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering
terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama
dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam
inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
digunakan Organel Sel. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua
kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam
sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan
koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak
fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap
rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai produk
sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat penampungan produk
sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula cairan sel. Cairan yang mengisi
vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang
terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di
inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
RE. Granuler (Rough E.R)
RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E.
hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma),
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang
tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron.
c. Miitokondria (The Power House),
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.Lapisan dalamnya
berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi
seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan The
Power House.
d. Lisosom,
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis).
Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari:
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning)
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut
TonoplasVakuola berisi :
garam-garam organik
glikosida
tanin (zat penyamak)
minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)
alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
enzim
butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non
kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
rangka sel. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein
aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.k.
Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase
(banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
Selapue Inti (Karioteka)
Nukleoplasma (Kariolimfa)
Kromatin / Kromosom
Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
- Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri,
ganggang biru.
- Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel
terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
4. Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil mengidentifikasi
struktur internal dari berbagai macam sel. Berdasarkan hasil pengamatannya, para ahli
menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur intemal atau kandungan organel selnya.
Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana,. misalnya bakteri, ganggang hijau-biru, dan
mikoplasma. Sedangkan, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks, misalnya
protista, fungi, tumbuhan, dan hewan.
1. Struktur Sel Prokariotik
Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri modern / bakteri
sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel prokariotik
berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-
turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma,
ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan
tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam
sel, dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat
dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu bakteri gram
positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram positif, hamper 90% komponen dinding
selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada bakteri gram negative berkisar antara 5
20%.
2. Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki selaput inti dengan panjang sel 10-100 m . Sel
eukariotik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sitoplasma, nukleus, dan membran sel.
Nukleus merupakan inti sel yang berbentuk bulat dan terletak di tengah sel, yang
mengandung asam deoksiribosa nukleat (DNA) yang berfungsi untuk mengarahkan sintesis
protein untuk kemudian diolah menjadi hormon-hormon dan enzim-enzim, serta menyimpan
cetak biru genetik yang diwariskan antar generasi untuk menjaga agar sifat-sifat yang dimiliki
oleh satu generasi sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh generasi sebelumnya.
Membran sel, yang memiliki ketebalan berkisar 7.5-10 nm, terdiri atas lipid, protein,
kolesterol, dan oligosakarida. Membran sel memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk menjaga
ketetapan isi sel yang berupa cairan sitosol dan mengatur lalu lintas pertukaran zat antara
lingkungan ekstraseluler dan lingkungan intraseluler. Hal ini dimungkinkan karena membran
sel bersifat semipermeabel akibat keberadaan protein yang disebut integrin yang
memungkinkan untuk terjadinya interaksi antara lingkungan ekstrasel dan lingkungan
intrasel. Struktur membran sel adalah dua lapis lipid yang di permukaannya terdapat rantai
gula dan protein.
Sitoplasma merupakan lingkungan di dalam sel selain nukleus. Sitoplasma terdiri atas cairan
sitosol dan sitoskeleton. Sitosol merupakan cairan berbentuk pekat yang mengisi sekitar 55%
volume sel dan penting dalam metabolisme perantara, sintesis protein ribosom, dan
penyimpanan lemak dan glikogen. Sitosol merupakan tempat melekatnya organel-organel.
Ada lima jenis utama organel yang menempati sitosol: retikulum endoplasma, aparatus golgi,
lisosom, peroksisom, dan mitokondria.
1. Retikulum endoplasma (RE) merupakan organel yang terdiri atas RE halus dan RE
kasar, di mana RE kasar ditaburi oleh ribosom. RE kasar berfungsi untuk mensistesis
dan melepaskan protein-protein baru. Sebagian protein ini ditujukan ke lingkungan
ekstrasel sebagai sekretorik yaitu hormon-hormon dan enzim-enzim. Sebagian lagi
diarahkan ke lingkungan intrasel untuk membentuk membran sel baru, yang mana
salah satu komponennya adalah protein. Ribosom berfungsi untuk mensintesis lanjut
protein tersebut, di mana satu ribosom mensintesis hanya satu macam protein untuk
digunakan di dalam sitosol. Adapun RE halus berfungsi untuk menerima protein yang
diproduksi dari RE kasar untuk selanjutnya dikirim melalui vesikel transportasi ke
aparatus Golgi.
2. Aparatus Golgi merupakan organel yang berfungsi untuk mengemas dan
mendistribusikan protein yang disintesis oleh retikulum endoplasma. Aparatus Golgi
menerima protein tersebut melalui vesikel transportasi yang berasal dari retikulum
endoplasma.
3. Lisosom merupakan organel yang mengandung enzim-enzim hidrolitik yang kuat dan
berfungsi untuk melakukan perncernaan intrasel, sekaligus menghancurkan benda
asing atau sisa-sisa sel yang dibawa ke dalam sel melalui mekanisme endositosis.
Enzim-enzim ini dibungkus oleh suatu membran, sehingga tidak akan keluar dan
merusak isi sel. Lisosom (enzim-enzim) terbentuk dari sintesis protein di retikulum
endoplasma dan dibawa melalui vesikel terselubung dari aparatus Golgi.
4. Peroksisom merupakan organel bulat bermembran dengan garis tengah 0.5-1.2 m
yang mengandung enzim-enzim oksidatif yang berfungsi untuk mendetoksifikasi zat
sisa yang masuk ke dalam sel dengan cara melepaskan atom hidrogen yang
dipindahkan ke oksigen molekular sehingga menjadi peroksida, yang bersifat merusak
sel. Peroksida kemudian diubah menjadi air dan oksigen dengan bantuan enzim
katalase.
5. Mitokondria, yang berbentuk filamen dengan lebar 0.5-1 m dan panjang 10 m,
merupakan organel yang berfungsi mengubah energi kimiawi metabolit yang terdapat
dalam sitoplasma menjadi energi yang mudah dimanfaatkan oleh sel yaitu ATP.
Mitokondria terdiri dari membran luar dan membran dalam, yang disebut krista.
Ruang antarkrista disebut matriks. Krista mengandung protein yang berfungsi pada
proses transpor elektron pada pencernaan makanan. Sedangkan matriks terdiri dari
campuran pekat ratusan enzim yang berbeda yang penting untuk mempersiapkan
molekul nutrien untuk pengambilan akhir energi yang dapat digunakan oleh protein di
krista.
Sitoskeleton merupakan jaringan protein kompleks yang merambahi sitosol dan menunjang
serta mengorganisasikan komponen intrasel menjadi susunan yang sesuai dan untuk
mengontrol gerakannya. Ada empat unsur penyusun sitoskeleton:
1. Mikrotubulus, merupakan unsur terbesar sitoskeleton berbentuk struktur seperti
tabung bergaris tengah 22 nm yang tersusun atas tubulin. Mikrotubulus berfungsi
mempertahankan bentuk sel yang asimetris, selain itu juga sebagai transportasi sekresi
vesikel, mengatur pergerakan silia dan flagela, serta mendistribusikan kromosom
selama pembelahan sel mitosis.
2. Mikrofilamen, yang merupakan unsur sitoskeleton dengan garis tengah 6 nm.
Mikrofilamen yang paling banyak dijumpai adalah aktin dan miosin. Mikrofilamen
berfungsi dalam berbagai sistem kontraktil sel dan sebagai penguat mekanis untuk
beberapa tonjolan sel tertentu.
3. Filamen intermediat, merupakan filamen ukuran menengah denga garis tengah 7-10
nm, yang tersusun atas protein-protein yang berfungsi membentuk serat yang kuat dan
tahan lama untuk bagian-bagian sel yang mengalami stres mekanis. Contohnya
neurofilamen dan filamen pada otot rangka yang menahan unit aktin-miosin agar
tersusun dengan benar.
4. Kisi-kisi mikrotrabekular, yang merupakan unsur sitoskeleton dengan garis tengah
kurang dari 2 nm, berfungsi untuk menampung mikrotubulus, mikrofilamen, filamen,
enzim dan unsur lainnya ke dalam sitosol

You might also like