You are on page 1of 36

18

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas
2.1.1 Perancangan
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh
Jogiyanto (2005:196) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi menyebutkan bahwa: desain sistem dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:51) yang
terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi,
menjelaskan bahwa: perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa
alternatif pemecahan masalah. Azhar Susanto (2004:331) menjelaskan dalam
buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu:
perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah
berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.
Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk
memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan
masalah yang dihadapi perusahaan.







19

2.1.2 Sistem
Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem.
Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain
Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.menurut Azhar Susanto
(2004:18) dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan
Pengembangannya yang menyatakan bahwa: sistem adalah sekumpulan/group
dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu.
Berdasarkan dua definisi tersebut penulis menyimpulkan sistem adalah
sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan serta menengkapi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.3 Informasi
Definisi informasi menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem
Informasi Akuntansi mendefinisikan infornasi sebagai berikut: informasi adalah
hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
Definisi informasi menurut Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa: informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi
adalah serangkaian data yang telah terorganisasi yang mempunyai sifat sementara,
tergantung dengan waktu, dan manfaat bagi penerimanya.




20

2.1.4 Sistem Informasi
Definisi sistem menurut Al-Bahra (2005:13) dalam bukunya yang berjudul
Analisi dan Desain Sistem Informasin menjelaskan bahwa: suatu sistem yang
dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi
untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:55) dalam bukunya
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis
Komputer menjelaskan bahwa:

Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik pisik maupun
non-pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara
harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
berarti dan berguna.

Menurut definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi
itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling bekerjasama secara
harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat.

2.1.5 Akuntansi
Definisi Akuntansi menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

Akuntansi Adalah Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas
ekonomi yang dimagsudkan agar berguna dalam mengambil keputusan
ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternative
arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi
keuangan manajemen dan pemerintahan.(2007:25)




21

Adapula definisi akuntansi menurut Revrisond Baswir (1997:4) dalam
bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan Indonesia yang menerangkan
bahwa:

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau
perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam
mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternative
tindakan.

Menurut kedua definisi tersebut jika disimpulkan akuntansi adalah alat
informasi dalam proses pengendalian yang diharapkan dapat digunakna sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi
Metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah metode pencatatan Cash
Basic, maka definisi menurut Abdul Halim (2007:49) penerjemah Moh Kurdi
dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi, menjelaskan bahwa: accrual basis
atau dasar akrual adalah menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi
ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada
kas.
Menurut Kamus Akuntansi dari Sunjana Ismaya (2006:65) menerangkan
tentang pengertian Cash Basic sebagai berikut:

Cash Basic adalah suatu dasar akuntansi yang mengakui pelaporan dan
pendapatan pelaporannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau
beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat mengeluarkan kas
untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode
akuntansi. Lawan dari Accrual basis.




22

Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pencatatan akuntansi
memiliki dua metode yaitu cash basic adalah metode pencatatan yang mengakui
pencatatan dan beban dilihat dari uang yang diterima atau penerimaan kas terjadi.
Accrual basic adalah metode yang hanya mengakui jika trasnsaksi menimbulkan
perubahan pada kas.

2.1.5.2 Proses Akuntansi
Menurut bukunya Abdul Halim (2007:52) yang berjudul Akuntansi Sektor
Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

Sistem akuntansi menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem
akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran,
peringkasan transaksi atau kejadian keuangan dalam rangka pelaksanaan
APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
umum.

Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti dibawah ini:
SP2D-LS, SPJ, &
Bukti Memorial
Buku
Jurnal
Buku
Besar
Laporan
Keuangan
Buku
Pebantu
1. Bukti
Penerimaan
Kas.
2. Bukti
Pengeluaran
Kas
3. Bukti
Memorial
1. Buku Jurnal
Penerimaan
Kas.
2. Buku Jurnal
Pengeluaran
Kas
3.Buku Jurnal
Umum
Kumpulan
rekening
(Ringkasan Dan
Rincian)
1. Laporan
Realisasi
Anggaran
2. Laporan arus
Kas
3. Neraca
Daerah
4. Catatan Atas
Laporan
Kertas
Kerja
Pencatatan dan
Penggolongan
Peringkasan Pelaporan

Gambar 2.1 Proses akuntansi (2007:52)





23

2.1.5.3 Siklus Akuntansi
Pengertian siklus akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya yang
berjudul Sistem akuntansi Sektor Publik, Mengatakan bahwa: Siklus akuntansi
merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasan dann
pelaporan keuangan. (2007:76)
Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: siklus akuntansi
adalah suatu sistem yang mengolah input (masukan) menjadi output
(pengeluaran).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan dalam siklus akuntansi adalah
urutan proses akuntansi yang dilakukan secara terus menerus membentuk sebuah
siklus dan dimulai dari adanya transaksi sampai proses pelaporan. Jika
digambarkan, siklus akuntansi akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
1. Analisis Transaksi Keuangan
2. Jurnal Transaksi
9. Neraca Saldo Setelah Jurnal
Penutup
3. Posting Kebuku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
8. Jurnal Penutup
7. Laporan Keuangan
A. Laporan Penghitungan APBD
B. Laporan Penghitungan Ekuitas
Dana atau R/K Pemda
C. Neraca
D. Laporan Aliran Kas

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi (2007:52)





24

2.1.5.3.1 Jurnal Umum
Definisi jurnal menurut Abdul Halim (2005:56) dalam buku berjudul
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:
penjuranalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal.
sedangkan menurut Indra Bastian (2007:84) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: Jurnal merupakan suatu media/
metode yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal adalah buku yang
digunkan untuk mencatat transaksi keuangan.



















25

Tabel 2.1 Jurnal Umum
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
JURNAL UMUM
Per Januari n Sampai Desember n

In
Rp
Tanggal
Nomor
Bukti/Dokumen
Kode Rekening Uraian
Jumlah
Debit Kredit
xxx RAPBD/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -
1.01.1.01.18.00.00.6.1.6.02.01 RAPBD - xxx
xxx BKB/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.1 Kas Dinas - xxx
xxx PBOS/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.63
Pendapatan Dana
BOS - xxx
xxx MDAS/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.2
Kas Bank xxx -
1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.01.xx

Pendapatan Dana
Alokasi Sekolah - xxx
xxx PP/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.02.09
Peralatan xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx KBOS/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.64 Biaya Dana BOS xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx KDAS/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.02.xx
Biaya Dana Alokasi
Sekolah xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx RG/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.1.1.01.01 Belanja Gaji xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx MK/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.1.1.4
Makanan & Minuman
Kegiatan xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx BPK/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.02
Belanja Perjalanan
Dinas keluar Daerah xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx BPD/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.01
Belanja Perjalanan
Dinas Dalam Daerah xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx BKT/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.01.01 Belanja ATK xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx BKT/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.03 Belanja Listrik xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx BKT/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.02 Belanja Air xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
xxx BKT/xxx/xx/xxx
1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.01 Belanja Telepon xxx -
1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx
TOTAL xxx xxx






26

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum
Menurut Abdul Halim (2007:62) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: buku besar
umum adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/perkiraan/akun.
Menurut Indra Bastian (2007:89) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: buku besar merupakan buku yang
berisi kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal.
Berdasarkan definisi di atas ditarik simpulan bahwa buku besar umum adalah
buku yang mencatat perkiraan atau kumpulan rekening.
Berikut merupakan bentuk buku besar umum menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (2008:707) adalah:
Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas Bank









27

Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk RAPBD

Tabel 2.4 Buku Besar Umum untuk Kas Dinas

Tabel 2.5 Buku Besar Umum untuk Pendapatan Dana BOS

Tabel 2.6 Buku Besar Umum untuk Dana Alokasi Sekolah

Tabel 2.7 Buku Besar Umum untuk Peralatan

Tabel 2.8 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana BOS


Tabel 2.9 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana Alokasi Sekolah





28

Tabel 2.10 Buku Besar Umum untuk Belanja Gaji

Tabel 2.11 Buku Besar Umum untuk Belanja Makanan & Minuman

Tabel 2.12 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Keluar Daerah

Tabel 2.13 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Dalam Daerah

Tabel 2.14 Buku Besar Umum untuk Belanja ATK

Tabel 2.15 Buku Besar Umum untuk Belanja Listrik






29

Tabel 2.16 Buku Besar Umum untuk Belanja Air

Tabel 2.17 Buku Besar Umum untuk Belanja Telepon


2.1.5.3.3 Laporan Keuangan
Menurut Kamus Besar Akuntansi (2004:418) menerangkan bahwa: laporan
keuangan adalah laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan dari hasil oprasi perusahaan pada perusahaan tertertu.
Definisi laporan keuangan menurut Indra Bastian (2007:97) dalam bukunya
yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: laporan
Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses
akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan adalah hasil dari siklus akuntansi yang terdiri dari beberapa proses dan
menjadi informasi keuangan pada periode tertentu.

A. Laporan Realisasi Anggaran
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa:




30


Laporan realisasi anggaran pemerintahan daerah merupakan laporan yang
menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi
yang dikelola oleh pemerintahan daerah, yang mengggambarkan perbandingan
antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan.

Menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:159) yang dikutip dari PP 24 Tahun
2005 dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: laporan
realisasi anggaran adalah laporan keuangan yang menggambarkan perbandingan
antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
Bentuk laporan realisasi anggaran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(2011:1143) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.18 Laporan Realisasi Anggaran





31

B. Neraca
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menyebutkan bahwa:
neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintahan
daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Definisi neraca menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:153) dalam bukunya
Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: neraca adalah laporan keuangan
yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai aset,
kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu.
Bentuk dari neraca menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:1146) adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.19 Neraca







32

C. Arus Kas
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa:
laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo
kas pada tanggal pelaporan.
Definisi arus kas menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:185) dalam bukunya
yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa:

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas selama periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa arus kas
adalah laporan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam
periode tertentu.
Tabel 2.20 Laporan Arus Kas






33

2.1.6 Sistem Akuntansi
Definisi Sistem Akuntansi Menurut Krismiaji (2001:4) dalam Buku yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan bahwa: sistem akuntansi
adalah sebuah sistem yang memperoses data dan transaksi guna menghasilkan
informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, memproses
bisnis.
Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) dalam buku Sistem
Amuntansi Menerangkan bahwa: sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
penggolongan perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah
pengkoordinasian dari hal-hal yang berkaitan dengan keuangan untuk
menghasilkan data keuangan yang dibutuhkan.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2004:124) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa:

Kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerjasama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi
informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses
pengambilan keputusan dibidang keuangan.





34

Menurut Robert G.Murdick ( 2004:17) yang diterjemahkan oleh Jogiyanto
dalam Bukunya yang berjudul analisis dan Desain Sistem Informasi adalah
sebagai Berikut:

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari
oerganisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan
dan informasi yang didapat dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal
kepada manager untuk digunakan dalam pengendalian dan pelaporan eksternal
kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah sistem yang bekerja untuk menghasilakan informasi tetapi
berkaitan dengan bidang akuntansi atau proses akuntansi.

2.1.8 Kas
2.1.8.1 Definisi Kas
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24
Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: kas adalah uang tunai dan saldo
simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan.
Kas menurut Thedorus M. Tuanakotta dalam bukunya yang berjudul Teori
Akuntansi menyatakan bahwa: Kas sangat penting karena sifatnya yang liquid,
mudah sebagai alat pertukaran, dan menunjukkan dayabeli secara umum. Kas
disini uang tunai maupun saldo kas dalam bank. (2000: 150)




35

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa kas
adalah alat pelunasan kewajiban yang dapat digunakan, dapat berupa uang receh,
uang kertas, cek, wesel.

2.1.8.2 Jenis dan Bentuk Kas
A. Kas Kecil (Petty Cash)
Definisi dana kas kecil menurut David yang dikutip dari Drs. J. Tanzil
dan Rekan dalam situs http://www.beritajatim.com, menjelaskan bahwa:
Kas kecil adalah suatu dana kas khusus yang disisihkan oleh perusahaan
untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil jumlahnya,
sedangkan tujuan dari dana kas kecil adalah membantu kasir (petugas kas
kecil) dalam pengelolaan pengeluaran keuangan untuk keperluan rutin
perusahaan. Ada dua macam cara pencatatan dana kas kecil.


Menurut Kusnadi, dkk (2000:65) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Keuangan Menengah (intermediate) menjelaskan bahwa prosedur pencatatan dana
kas kecil mempunyai dua sistem yaitu:

1. Imprest System (Sistem Impres)
Imprest system dikenal pula dengan nonfluctuating system. Di dalam
impress system pada saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi
dicatat di debit pada akun petty cash dan kredit pada akun cash dan
setiap ada transaksi tidak ada pencatatan (tidak ada jurnal), jurnal
dilakukan pada saat kas kecil diisi kembali berikut penyetoran bukti
transaksi.
2. Fluctuating System (Sistem Fluktuasi)
Fluctuating system pada saat dana kas kecil pertama kali diisi dicatat
sebagian imprest system dan pada saat dana ada transaksi dilakukan jurnal
akun yang digunakan adalah dana kas kecil.





36

Berdasarkan definisi di atas kas kecil mempunyai dua sistem yaitu Imprest
System dan Fluctuating System. Penulis menggunakan imprest system karena pada
saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi dicatat di debit pada akun petty
cash dan dikredit pada akun cash dan setiap ada transaksi tidak ada pencatatan.

B. Rekonsiliasi Bank
Menurut Zaki Baridwan (2004:91) dalam bukunya yang berjudul Intermediate
Accounting, menjelaskan bahwa: rekonsiliasi bank adalah catatan perusahaan dan
bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui
perbedaan-perbedaan yang ada.
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan rekonsiliasi bank adalah
salah satu alat untuk mengoreksi saldo buku dengan saldo perusahaan dan
menjelaskan perbedaan yang terjadi, sehingga manajer dapat mengetahui
kesalahan yang terjadi.
Menurut Zaki Baridwan dalam bukunya yang berjudul Intermediate
Accounting, rekonsiliasi bank sebagai berikut:

Tabel 2.21 Rekonsiliasi Bank






37

2.1.8.3 Standar Kas
A. Penerimaan Kas
Penerimaan Kas menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi menyatakan bahwa:
Penerimaan Kas merupakan penjualan tunai dengan dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli.(2001:455)

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24
Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: penerimaan kas adalah semua
aliran kas yang masuk ke bendahara umum negara/daerah. Berdasarkan dari
kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa penerimaan kas
adalah pendapatan yang diperoleh, yang menyebabkan kas yang ada di perusahaan
bertambah.

B. Pengeluaran Kas
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24
Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: pengeluaran kas adalah semua
aliran kas yang keluar dari bendahara umum negara/daerah. Pengeluaran Kas
menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan
bahwa: Sistem Akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran
dengan uang tunai melalui sistem dana kecil. (2001:509) Berdasarkan dari
kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa pengeluaran kas adalah
transaksi-transaksi pengeluaran, dalam bentuk tunai maupun non tunai.




38

C. Pembiayaan
Menurut Indra Bastian (2003:54) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi Sektor Publik menjelaskan bahwa Pembiayaan adalah transaksi
keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan
dan belanja dalam satu periode akuntansi.
Menurut Ihyaul Ulum (2004:206) dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik
Suatu Penghantar menjelaskan bahwa pembiayaan adalah seluruh transaksi
keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surflus anggaran.
Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan
adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara
pendapatan dan belanja, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surflus anggaran.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Kas
Menurut Krismiaji (2005:4) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, menjelaskan bahwa: sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem
yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24
Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: kas adalah uang tunai dan saldo
simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan.




39

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi kas adalah sebuah sistem yang memproses transaksitransaksi terhadap
kas untuk menghasilkan informasi.

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas
2.1.10.1 Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dan pengeluaran menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah adalah fungsi Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD).

2.1.10.2 Formulir/Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan pada sistem penerimaan kas menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (2011:732), adalah sebagai berikut:
A. Bukti Transfer
B. Slip Setoran
Dokumen yang digunakan pada sistem pengeluaran kas menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut:
A. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
C. Surat Perintah Membayar (SPM)
D. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
G. Slip Penarikan




40

2.1.10.3 Catatan Yang Digunakan
Catatan yang digunakan dalam sistem penerimaan kas menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah adalah (2011:732) sebagai berikut: buku jurnal penerimaan
kas, buku besar umum, buku besar pembantu.
Catatan yang digunakan untuk sistem pengeluaran kas menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut: buku jurnal pengeluaran
kas, buku besar umum, buku besar pembantu.

2.1.10.4 Kebutuhan Rekayasa SoftwareSIA Kas
Untuk merancang sebuah sistem informasi akuntansi kas, dibutuhkan
software yang bisa digunakan sebagai penunjang pembuatan sistem informasi
akuntansi kas. Terdapat beberapa macam software yang bisa digunakan antara lain
adalah sebagai berikut:
A. Microsoft Visual Basic 6.0
B. PHP Corder dan PHP Triad
C. Borland Delphi 7.0
D. Turbo C++ dan Turbo Pascal
E. Java Script
Membuat sistem informasi akuntansi kas, penulis menggunakan software
Microsoft Visual Basic 6.0 karena memudahkan pengguna (user) dalam
mengoperasikannya serta mudah diperbaiki bila terdapat error. Selain itu juga,
biaya yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini terjangkau. Penulis melakukan




41

penelitian di Sub Bagian Keuangan, di bagian ini terjadi transaksi penerimaan kas
dan pengeluaran kas berbentuk form inputan.
Merancang aplikasi sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan software yang
bisa melakukan penyimpanan data yang disebut database. Ada beberapa database
yang mendukung Microsoft Visual Basic 6.0 antara lain:
A. SQL Server 2000
B. MySQL
C. SQL Server 7.0
D. PostGrade
E. Microsoft FoxPro
Database yang digunakan penulis dalam membuat sistem informasi akuntansi
kas dengan Microsoft Visual Basic 6.0 adalah SQL Server 2000. SQL Server
2000 merupakan aplikasi yang mempunyai kemampuan dalam pembuatan satu
database dengan banyak file data. Data-data yang tersimpan di database
mengenai transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
A. Menerima pergantian kas
B. Membayar belanja
C. Membuat jurnal umum, buku besar umum, buku besar pembantu, laporan
realisasi anggaran, laporan keuangan neraca dan laporan keuangan arus kas.
Kebutuhan software sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan juga aplikasi
report sebagai penunjang untuk menampilkan hasil proses pemrograman. Ada
beberapa macam report, yaitu antara lain:
A. Crystal Report
B. Report pada Micsrosoft Access




42

C. Data Environment
Report yang digunakan oleh penulis dalam membuat aplikasi sistem informasi
akuntansi kas adalah Crystal Report, karena aplikasi ini mudah digunakan
sehingga memudahkan pengguna untuk mendesain hasil dari report sesuai
keinginan.

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan
Bentuk perusahaan yang penulis teliti merupakan Instansi Pemerintahan.
Jenis perusahaannya merupakan perusahaan jasa. Menurut Fandy Tjiptono
(2001:6) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Bisnis, menjelaskan bahwa:

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikian sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak.

2.3 Alat Pengembangan Sistem
2.3.1 Diagram Konteks
Menurut Tata Subari (2004:1966) dalam bukunya yang berjudul Analisa
Sistem Informasi, mendefinisikan Diagram konteks sebagai berikut:

Diagram Konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data
yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk
mengembangkan sistem secara umum dan global dari keseluruhaan sistem
yang ada

Menurut Al-bahra (2005:64) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi Mendefinisikan diagram konteks sebagai berikut:




43

diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses yang
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram
konteks adalah gambaran umum suatu sistem yang berjalan yang menggambarkan
hubungan antara entitas satu dengan yang lainnya.

2.3.2 Data Flow Diagram(DFD)
Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi, mendefinisikan data flow diagram (DFD) sebagai berikut:

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network menggambarkan suatu sistem
automat/komputerisasi manualisasi atau gabungan dari keduanya yang
penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang
saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

Data flow diagram menurut Jogiyanto HM (2005:699) dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Desain, adalah sebagai berikut:

Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur.

Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi, langkah-langkah didalam membuat data flow diagram dibagi menjdi
tiga tahap atau tingkatan konstruksi DFD, yaitu sebagai berikut:






44

a. Diagram konteks
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang
akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan
untukmenggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem
yang ada.
b. Diagram Nol (0)
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada
didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.
c. Data Flow Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail
lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa DFD adalah
suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses dalam mengolah data
disuatu sistem.

2.3.3 Kamus Data
Menurut Tata Subari (2004:170) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi, kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Definisi menurut Jogiyanto
HM (2005:75) dalam bukunya Analisis dan Desain pengertian kamus data adalah
sebagai berikut: kamus data atau data dictiory atau disebut juga dengan istilah
Sistem data dictiory adalah klatalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi.
Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap
perancangan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada Data
Flow Diagram. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas penulis dapat mengambil
keputusan bahwa kamus data adalah katalog data dari suatu sistem informasi.






45

2.3.4 Flowchart (Bagan Alir)
Menurut krismiaji (2002:71) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi Bagan Alir atau Flowchart adalah sebagai berikut:

Bagan Alir merupakan tehnik analisis yang digunakan untuk menjelaskan
aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan Alir
merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur
pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaa, sekaligus
menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

Definisi Bagan Alir menurut A. Hall James yang diterjemahkan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Armos Kwary (2006:83) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi, menyebutkan Bahwa: bagan alir (flowchart) refresentasi
grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-entitas
kuncinya.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulakan bahwa bagan
alir (flowchart) merupakan serangkaian prosedur yang menjelaskan mengenai
sistem yang berjalan pada sebuah perusahaan.
Jenis-jenis bagan alir menurut Krismiaji (2002:72) dalam bukunya Sistem
Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
A. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
B. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
C. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

2.3.5 Normalisasi
Menurut Al Bahra (2005:169) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain
Sistem Informasi, menerangkan bahwa: Normalisasi adalah suatu proses




46

memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih
tepat dikoneksikan dengan model dan logika.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah
proses yang dilakukan untuk memperbaiki dengan menggunakan model data
relasional dan dikoneksikan dengan logika.

2.3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Ladjamudin (2005:142)
dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai
berikut: Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang
menggunakan susunan data yang disimpan dalam secara abstrak.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa ERD adalah
suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara
sistem atau tehnik menggambar suatu sketma database dimana setiap komponen
yang terlibat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan
fakta dari dunia nyata yang sedang ditinjau.
A. Derajat Relationship (Relationship Degree)
Definisi derajat relationship menurut Ladjamudin (2005:144) dalam bukunya
Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa:
Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu
relatinship. Derajat relationship yang sering dipakai didalam ERD sebagai
berikut:






47

1. Unary Relationship
Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity set
yang sama. Model ini juga sering disebut sebagai Recursive Relationship atau
Reflective Relationship.
Contoh:
Pegawai Menikah

Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary (2005:144)

2. Binary Relationship
Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari
satu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini
paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
Contoh:
Pegawai Bekerja untuk Dept.
M N

Gambar 2.4 Diagram Relationship Binary (2005:145)
3. Ternary Relationship
Ternary Relationship merupakan relatinship antara instance-instance dari tiga
tipe entitas secara serentak.
Contoh:


Gambar 2.5 Diagram Relationship Ternary (2005:145)


P e g a w a i P e g a w a i
A l a t
B e k e r j a u n t u k
J u m la h




48

B. Kardinalitas Relasi
Definisi Kardinalitas relasi menurut Ladjamudin (2005:147) dalam bukunya
Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa:
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi
dengan entitas pada entitas lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut:
1. Relasi satu ke satu (One to One)
Tingkat hubungan ini menunjukan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan
satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan
dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Contoh:
Dosen Kepalai Jurusan
1 1
NID NID

Gambar 2.6 One to One (2005:147)
2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One)
Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak ke satu,
tergantung dari arah mana hubungan terlihat. Untuk satu kejadian pada entitas
yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada
entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya
dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang
pertama.
Contoh:
Dosen Kuliah Ajar
NID NID
Kode
MK
1 M

Gambar 2.7 One to Many (2005:147)




49

Kuliah Mahasiswa Diambil
Nim NID Nama
1 M
Kode
MK

Gambar 2.8 Many to One (2005:147)
3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah
entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang
kedua.
Contoh:
Mahasiswa Kuliah Belajar
Nim
Kode
Mk
N M
Nim
Kode
Mk

Gambar 2.9 Many to Many (2005:148)

2.4 Perangkat Lunak
2.4.1 Perangkat Lunak Sistem Operasi
Menurut Jogiyanto (2005:360) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar
Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan,
menjelaskan bahwa: perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu
program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari
sistem komputer. Ada beberapa software sistem operasi, diantaranya MS-DOS,
Windows, UNIX, OS/2, dll.
Menurut Abdul Razaq (2003:9) dalam bukunya yang berjudul Penuntun
Praktis Microsoft Office XP, menjelaskan bahwa: microsoft windows XP
merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas,




50

khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam
pengoperasiannya.
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Microsoft
Windows XP adalah sistem operasi yang memiliki berbagai fasilitas dan memiliki
kemudahan dalam pengoperasiannya.

2.4.2 Perangkat Lunak Pemrograman
Menurut Jogiyanto (2005:398) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar
Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan,
menjelaskan bahwa: program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dalam aplikasi yang tertentu disebut dengan application software
atau application program (program aplikasi).
Menurut Edhy Sutanta (2005:21) dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: application Software merupakan
perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi tertentu.

A. SQL Server 2000
Menurut Feri Djuandi (2002:3) dalam bukunya yang berjudul SQL Server
untuk Profesional, mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah sebuah sistem
arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas
dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.
Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:145) dalam bukunya yang berjudul
Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server,
mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah perangkat lunak relation database




51

management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa SQL Server
adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pengguna (user) untuk
mengembangkan fungsinya.

B. Crystal Report
Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:264) dalam bukunya yang berjudul
Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server,
menjelaskan bahwa: Crystal report merupakan program yang dapat digunakan
untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung
dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat
flexibel.
Menurut Madcom (2003:40) dalam bukunya yang berjudul Program Aplikasi
Terintegrasi Inventory Hutang dan Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal
Report, menyebutkan bahwa: crystal report merupakan program khusus untuk
membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi
keduanya dapat dihubungkan (linkage).
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa crystal report
merupakan program yang digunakan untuk membuat laporan yang terdapat di
dalam database.







52

C. Client Server
Definisi Client Server menurut Yuswanto (2005:5) dalam bukunya yang
berjudul Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0, adalah sebagai
berikut: Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana
informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa usher yang
menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client.
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa Client
server adalah penggunaan informasi yang saling berinteraksi satu sama lain dalam
menjalankan suatu aplikasi dalam satu komputer ataupun yang berbeda komputer.

2.4.3 Perangkat Lunak Bahasa
Definisi Language Software menurut Jack Febrian (2004:11) dalam bukunya
yang berjudul Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa:
language software adalah program-program yang digunakan untuk
menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis di dalam bahasa pemrograman ke
dalam bahasa mesin, supaya dapat dimengerti oleh komputer.
Menurut Andry Koniyo dan Kusrini (2007:1) dalam bukunya yang berjudul
Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic
dan Microsoft SQL Server adalah sebagai berikut:

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Visual Basic
merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat
berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem
operasi Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman komputer
yang mendukung pemrograman berorientasi objek (Object Oriented
Programing).






53

Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa language
software adalah program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi yang
ditulis didalam bahasa pemrograman supaya dapat dimengerti oleh komputer dan
Visual Basic adalah salah satu program yang termasuk ke dalam language
software.

You might also like