You are on page 1of 34

DEFISIENSI VITAMIN K

Oleh:
dr. Azizah Retno K., Sp.A
Proses hemostasis:
- Kompleks
- Melibatkan vaskuler, trombosit dan faktor
koagulasi
- Gangguan perdarahan



Gangguan pembekuan darah:
- Kelainan genetik
- Kelainan didapat lebih kompleks,
gangguan fungsi trombosit, abnormalitas
inhibitor koagulasi dan pembuluh darah

Gangguan faktor koagulasi:
- Kekurangan faktor pembekuan tergantung
vitamin K
- Penyakit hati
- Percepatan penghancuran faktor koagulasi
- Inhibitor koagulasi
Perkembangan hemostasis masa
anak:
- Sistem koagulasi ms neonatus immatur:
kadar protein koagulasi rendah
kadar koagulasi tergantung vit. K lebih
rendah 30-50% dibanding dewasa, pada
kurang bulan lebih rendah lagi
kadar faktor V, VIII, fibrinogen setara dws
kadar inhibitor koagulasi (antitrombin,
protein C,S) kurang dari 50% normal
Kadar protein koagulasi mencapai kadar
dewasa pada usia 6 bulan
Protein C masih rendah sampai usia awal
belasan tahun
Etiologi gangguan pembekuan darah
didapat:
1. Kekurangan faktor pembekuan darah yang
tergantung pada vit. K:
- Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN)
- Obstruksi biliaris: batu empedu, striktur,
fistula, atresia biliaris
- Malabsorbsi vit.K: celiac disease, regional
enteritis, steatorrhea, gastrocolic fistula,
colitis ulserativa
- Kekurangan nutrisi yang mengandung
vit.K
- Obat-obatan:
a. antagonis vit.K: coumarin, indandione
b. merubah flora usus: antibiotika
spektrum luas, sulfonamide
c. lain-lain: kolestiramin
2. Penyakit hati
3. Percepatan penghancuran faktor
koagulasi

Disseminated Intravasculer Coagulation (DIC)
Fibrinolisis ( penyakit hati, agen trombolitik,
pascapembedahan)
4. Inhibitor terhadap faktor koagulasi:
- Inhibitor spesifik
- Antibodi antifosfolipid
- Lain-lain: antitrombin, paraproteinemia
5. lain-lain:
- Setelah transfusi masif
- Setelah extracorporeal circulation
- Penyakit jantung bawaan, amiloidosis, sindrom
nefrotik, penyakit Gaucher
DEFISIENSI VITAMIN K
Vitamin K:
- Larut dalam lemak
- Banyak pada sayur dan buah
- Bisa disintesis flora bakteri usus
- Penting untuk sintesis F.II, VII, IX dan X dan
antikoagulan protein C dan S.
- dikenal tiga bentuk vitamin K, yaitu:
Vitamin K 1 (phylloquinone) terdapat pd sayuran hijau
Vitamin K 2 (menaquinone) disintesa flora
(keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan) di
usus kita.
Vitamin K 3 (menadione), merupakan vitamin K sintetik
(tiruan dari yang terdapat di alam).


EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian VKDB (Vit. K Deficiency
Bleeding ) berkisar antara 1:200 sampai
1:400 kelahiran bayi yang tidak mendapat
vitamin K profilaksis.
Di Indonesia, data mengenai VKDB secara
nasional belum tersedia. Hingga tahun
2004 didapatkan:
- 21 kasus di RSCM Jakarta,
- 6 kasus di RS Dr. Sardjito Yogyakarta
- 8 kasus di RSU Dr. Soetomo Surabaya
Indonesia (negara sedang berkembang)
AKB 41,4 per 1.000 kelahiran hidup
(tahun 1997) 18 per 1.000 kelahiran
hidup (tahun 2025)
Beberapa negara Asia angka kesakitan
bayi karena perdarahan akibat defisiensi
vitamin K (PDVK) berkisar 1:1.200 sampai
1:1.400 kelahiran hidup (Thailand). Angka
tersebut dapat turun dengan pemberian
profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir.
Akibat PDVK adalah terjadinya perdarahan otak
dengan angka kematian 10-50% (umumnya
terjadi pada bayi umur 2 minggu6 bulan),
dengan akibat angka kecacatan 30-50%.
Data dari Bag. IKA FKUI RSCM (tahun 1990-2000)
21 kasus, 17 (81%) alami perdarahan
intrakranial
Penyebab PDVK pada bayi
- rendahnya kandungan vit. K pada ASI
- belum sempurnanya fungsi hati pada bayi baru
lahir terutama bayi kurang bulan.
Sebab kadar vit. K rendah pd BBL
adalah:
- selama dalam rahim, plasenta tidak siap
menghantarkan lemak dengan baik
(padahal vit. K larut dalam lemak)
- Saluran cerna BBL masih steril tidak
dapat menghasilkan vit. K yang berasal
dari flora di usus
- Asupan vit. K dari ASI rendah


Etiologi:
- prematuritas: berbanding lurus dengan
umur kehamilan dan berat waktu lahir;
fungsi hati belum matang dan respons
terhadap vit. K subnormal
- Asupan makanan tidak adekuat
- Terlambatnya kolonisasi kuman
- Komplikasi obstetrik dan perinatal
- Kekurangan vit. K pada ibu
PATOFISIOLOGI
Vitamin K diperlukan untuk sintesis prokoagulan
faktor II, VII, IX dan X (kompleks protrombin)
serta protein C dan S yang berperan sebagai
antikoagulan (menghambat proses pembekuan).
Selain itu Vitamin K diperlukan untuk konversi
faktor pembekuan tidak aktif menjadi aktif.
Ada 3 Kelompok :
a. VKDB dini
b. VKDB klasik
c. VKDB lambat atau acquired prothrombin
complex deficiency (APCD)
Secondary prothrombin complex (PC)
deficiency
VKDB dini VKDB klasik VKDB lambat
(APCD)
Secondary PC
deficiency
Umur < 24 jam 1-7 hari (terbanyak 3-5 hari) 2 minggu-6 bulan (terutama 2-
8 minggu)
Segala usia
Penyebab &
Faktor risiko
Obat yang
diminum
selama
kehamilan
- Intake Vit K inadekuat
- Kadar vit K rendah pada
ASI
- Tidak dapat profilaksis
vit K
- Intake Vit K inadekuat
- Kadar vit K rendah pada
ASI
- Tidak dapat profilaksis
vit K
- obstruksi bilier
- penyakit hati
- malabsorbsi
- intake kurang
(nutrisi
parenteral)
Frekuensi < 5% pada
kelompok
risiko tinggi
0,01-1%
(tergantung pola makan bayi)
4-10 per 100.000 kelahiran
(terutama di Asia
Tenggara)

Lokasi
perdarahan
Sefalhematom,
umbilikus,
intrakranial,
intraabdomi
nal, GIT,
intratorakal
GIT, umbilikus, hidung,
tempat suntikan, bekas
sirkumsisi, intrakranial
Intrakranial (30-60%), kulit,
hidung, GIT, tempat
suntikan, umbilikus,
UGT, intratorakal

Pencegahan -penghentian /
penggantian
obat
penyebab

-Vit K profilaksis (oral / im)
- asupan vit K yang adekuat
Vit K profilaksis (im)
- asupan vit K yang adekuat

Tabel : Perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada anak
HEMORRHAGIC DISEASE OF THE
NEWBORN (HDN)
- Kekurangan vit. K pada masa neonatus
- Penurunan kadar F. II, VII, IX, X
- Berangsur normal umur 7 10 hari
Tiga macam bentuk klinis HDN:
Dini, klasik dan lambat
MANIFESTASI KLINIS DAN
LABORATORIUM
- Tidak spesifik
- Bervariasi: memar ringan ekimosis
generalisata
- Perdarahan kulit, GI, vagina sampai perdarahan
intrakranial yang mengancam jiwa
- Neonatus: perdarahan di scalp, hematoma sefal
yang besar, perdarahan intrakranial, perdarahan
tali pusat, perdarahan bekas sirkumsisi, memar
bekas suntikan, kadang-kadang perdarahan GI
Gejala:

Gangguan perdarahan akibat defisiensi vit. K tak
terlalu sering terlihat (data sering tidak tercatat)
Pada bayi yang tampak sehat, tiba-tiba muncul
gejala mengkhawatirkan, antara lain:
Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung,
mulut, telinga, saluran kemih atau anus.
Memar tanpa sebab (bukan karena terantuk
benda).
Tinja atau muntah berwarna kehitaman.
Lanjutan.
Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah
sampai lebih dari 6 menit, padahal sudah ditekan.
Jika terjadi perdarahan di otak, bayi tampak pucat,
menangis melengking, muntah-muntah, pandangan
mata kosong, demam, ubun-ubun tampak menonjol,
kadang tampak kuning, akhirnya diikuti dengan kejang.


Laboratorium:
- Waktu perdarahan (BT)
- Waktu pembekuan (CT)
- PTT (Partial Thromboplastin Time), PT
Plasma Prothrombin Time) , TT (Trombin
Time)
- Jumlah trombosit
- Kadar Hb
- Morfologi darah tepi
- Faktor pembekuan tergantung vit. K
(fibrinogen, F.V, F.VII)
DIAGNOSIS
Anamnesis:
- Keadaan bayi, saat mulai timbul perdarahan
(onset), lokasi perdarahan,
- riwayat pemberian ASI atau susu formula,
- riwayat pengobatan ibu (anti konvulsan atau
antikoagulan).
- Pada anak besar: asupan makanan yang
mengandung vit. K, riwayat pengobatan, riwayat
malabsorbsi;
- riwayat keluarga yang menderita penyakit
darah,
- anamnesis menyingkirkan DD.


Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: umumnya baik, tidak tampak sakit.
- Lokasi dan bentuk perdarahan perdarahan saluran
cerna, umbilikus, hidung, bekas sirkumsisi, dll
Laboratorium:
- Waktu pembekuan memanjang
- pe aktivitas F. II, VII, IX, dan X
- PT dan PTT memanjang
- TT normal
- Jumlah trombosit, waktu perdarahan, fibrinogen, F.V dan
VIII, fragilitas kapiler serta retraksi bekuan normal
- USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi
perdarahan
DIAGNOSIS BANDING
- Penyakit hati peny.hati berat (ikterus,
tanda gagal hati)
- DIC (Disseminated Intravascular
Coagulation) terdapat penyebab primer,
tampak sakit berat
- Bisa terjadi 2 keadaan timbul bersamaan.
Komponen Def. vit. K Peny. Hati DIC
Morfologi
eritrosit


PTT
PT
Fibrin Split
Product
Trombosit
Faktor
koagulasi yg
me
Normal



Memanjang
Memanjang
Normal

Normal
F. II, VII,
IX, X
Sel target



Memanjang
Memanjang
Normal/naik

Normal/turun
I, II, V, VII,
IX, X
Sel target,
sel Burr,
Fragmentos
it, sferosit
Memanjang
Memanjang
Naik

Menurun
I, II, V,
VIII, XIII

PENATALAKSANAAN
- harus segera mendapatkan vit. K tdk boleh
i.m. oleh karena bisa timbul hematom
subkutan
- Dosis 5 10 mg subkutan, tunggal
- Boleh i.v. hati-hati rx anafilaktik dosis 1
mg 2 3 kali pemberian dgn interval 6 8 jam
- Vit.K1 (phylloquinone) oleh karena lebih aman
dibanding vit.K3

Pengobatan:
- Vitamin K1 dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari
Perdarahan hebat FFP 10 15 ml/kgBB
Respon vit. K 4 6 jam bila tak ada
perbaikan pikirkan penyakit yang lain
Vit. K profilaksis ibu hamil minum
antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin)
per oral vitamin K1 5 mg/ hr selama TM 3
kehamilan atau vit. K 10 mg i.m. 24 jam
sebelum melahirkan bayi dipx PTT dan
PT, trombosit, diberi vit. K 1 mg i.m. dan
diulang 24 jam kemudian

PENCEGAHAN HDN bentuk lambat pada
bayi dg terapi AB spektrum luas atau
malabsorpsi profilaksis vit. K 1 mg per
oral/ per minggu selama 3 bulan pertama
kehidupan

Health Technology Assesment (HTA)
Depkes RI 2003 rekomendasi vit. K1
profilaksis bagi semua BBL sbg program
nasional sesuai WHO untuk cegah HDN
Vitamin K1 pada bayi baru lahir 1 mg im
(dosis tunggal) atau per oral 3 kali @ 2
mg pada waktu bayi baru lahir, umur 3-7
hari dan umur 1-2 tahun

PROGNOSIS
- Sangat baik bila cepat diterapi vit. K
- Gejala klinis menghilang 24 jam pasca
terapi

You might also like