You are on page 1of 13

MORFOLOGI ANGGREK

Oleh :
Nama : Arbiansyah Adinegara
NIM : B1J011137
Rombongan : III
Kelompok : 2
Asisten :




LAPORAN PRAKTIKUM ORCHIDOLOGI






KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai tanaman hias, produksi orchid meningkat selama 10 tahun hasil
dari popularitasnya. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga asal
Indonesia yang sangat berpotensi sebagai penghasil devisa karena merupakan
tanaman hias penting yang menempati urutan pertama sebagai komoditas
ekspor.Saat ini anggrek yang dominan disukai oleh masyarakat baik dalam
maupun luar negeri adalah jenis Dendrobium (34%), diikuti oleh Oncidium
Golden Shower (26%), Cattleya (20%) dan Vanda (17%) serta anggrek lainnya
(3%). Sebagai tnaman hias, produksi orchid meningkat selama 10 tahun hasil dari
popularitasnya (Wagner,2010).
Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman berbunga yang banyak
disukai oleh konsumen. Bunga tanaman anggrek sangat menarik karena sangat
bervariasi dalam bentuk, warna, dan corak bunganya. Disamping itu bunga
anggrek mempunyai keistimewaan dibandingkan bunga potong lainnya, karena
dapat bertahan segar lama sebagai bunga rangkaian. Sebagai bunga dalam pot,
bunga anggrek juga cukup lama bertahan tidak cepat layu, bahkan ada beberapa
spesies tanaman yang dapat bertahan segar sampai satu bulan. Orchid secara
komersil merupakan tanaman yang ditanam sebagai bunga potong dengan pasar
8% di dunia. Anggrek memiliki warna, bentuk, dan panjang waktu berbunga yang
berbeda. Anggrek seperti dendrobium banyak di perbanyak dengan cara bibit
(Ashgaar et al,2011)
Anggrek merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam divisi
Magniliophyta, kelas Liliopsida, ordo Orchidales dan famili Orchidaceae. Mattjik
(2010) menyatakan bahwa tanaman anggrek merupakan salah satu tumbuhan
berbunga dengan jenis terbanyak. Beberapa jenis anggrek diantaranya
Dendrobium, Phalaenopsis, Cymbidium, Paphiopedilium, dan Phragmepidium.
Tanaman ini memiliki banyak variasi terutama pada warna dan aroma bunganya.
Kebanyakan tanaman anggrek hidup sebagai epifit terutama untuk jenis-jenis
yang berasal dari daerah tropis. Jenis anggrek Dendrobium dan Phalaenopsis
adalah jenis anggrek yang hidup secara epifit, sedangkan Cymbidium,
Paphiopedilium, dan Phragmepidium adalah jenis anggrek terrestrial.
Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae
yang banyak diminati karena bentuk dan warna bunganya menarik sehingga dapat
digunakan sebagai bahan baku industri bunga potong, tanaman pot atau hiasan
taman. Anggrek dapat dijumpai hampir disetiap tempat di dunia, kecuali Antartika
dan padang pasir. Tanaman anggrek yang sedemikian banyak jumlahnya, secara
morfologi hampir sama, hanya lingkungan hidupnya saja yang berbeda,
tergantung habitat asalnya (Mahyar dan Sadili,2003)
Tanaman anggrek pada dasarnya memiliki bagian tanaman yang sama
dengan tanaman lainnya, yaitu terdiri atas akar, batang, daun dan bunga. Akar
anggrek dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar lekat dan akar udara. Akar lekat
merupakan akar yang berfungsi untuk melekat pada media tanam, sedangkan akar
udara berfungsi untuk mengambil air dan unsur hara (Jenny et al. 2009).


B. Tujuan
Tujuan praktikum morfologi anggrek adalah membedakan akar, batang, dan
daun anggrek yang berkaitan dengan cara hidupnya, yaitu anggrek tanah dan
anggrek epifit.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kertas HVS, alat tulis,
dan penggaris.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah tanaman anggrek
Phalaenopsis sp., Cattleya sp., dan Dendrobium sp..


B. Metode
1. Ambil anggrek Phalaenopsis sp., Cattleya sp., dan Dendrobium sp..
2. Gambar masing-masing bagian anggrek tersebut, dari bagian akar, batang,
daun, hingga bunga.
3. Perhatikan akar-akarnya, pertumbuhan batangnya, bentuk daunnya, dan amati
bagian-bagian bunganya.
4. Semua gambar anggrek diberi keterangan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil


Gambar 1. Morfologi
Phalaeonopsis Sp.


Gambar 3. Morfologi Cattleya Sp.

Gambar 2. Morfologi Dendrobium
Sp.


Gambar 4. Bunga Dendrobium Sp.

B. Pembahasan
Daerah penyebaran anggrek meliputi seluruh dunia, dari daerah tropis hingga
kutub. Mayoritas anggrek merupakan tanaman bunga tropis, dan sebagian besar
adalah sub tropis. Anggrek dalam beradaptasi dengan lingkungannya di alam
memiliki beberapa tipe cara hidup. Kartikaningrum (2010) menyatakan bahwa
dilihat dari tempat tumbuh dan habitatnya tanaman anggrek dapat dibedakan
menjadi lima pengelompokan jenis, yaitu:
1. Anggrek Terestrial (anggrek tanah)
Anggrek tanah (anggrek terrestris), adalah jenis anggrek yang hidup di
atas permukaan tanah. Anggrek jenis ini membutuhkan cahaya matahari penuh
atau cahaya matahari langsung. Contoh anggrek teresterial antara lain : Vanda,
Renanthera, Arachnis dan Aranthera.
2. Anggrek Epifit
Anggrek epifit (ephytis), adalah jenis anggrek yang menumpang pada
batang / pohon lain tetapi tidak merusak / merugikan tanaman yang ditumpangi
(tanaman inang). Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan
akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara. Anggrek epifit
membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Di habitat aslinya, anggrek ini kerap
menempel dipohon-pohon besar dan rindang. Contoh anggrek epifit antara lain :
Dendrobium, Cattleya, Ondocidium, dan Phalaenopsis.
3. Anggrek Lithoit
Anggrek litofit, adalah jenis anggrek yang tumbuh pada batu-batuan.
Anggrek jenis ini biasanya tumbuh dibawah sengatan cahaya matahari penuh.
Contoh jenis ini antara lain : Dendrobium dan Phalaenopsis.
4. Anggrek Amoebofit
Anggrek amoebofit memiliki umbi yang berfungsi sebagai tempat
menimbun cadangan makanan. Anggrek ini cenderung berkembang ketika musim
penghujan dan dormansi ketika musim kemarau. Ketika musim hujan, anggrek ini
akan mengeluarkan kuncup daun (fase vegetatif) untuk melakukan asimilasi.
5. Anggrek Saprofit
Anggrek saprofit, adalah anggrek yang tumbuh pada media yang
mengandung humus atau daun-daun kering. Anggrek saprofit ini dalam
pertumbuhannya membutuhkan sedikit saja cahaya matahari. Contoh jenis ini
antara lain: Goodyera sp.
Pada praktikum kali ini, digunakan tiga spesies anggrek, yaitu anggrek
Phalaenopsis sp., Cattleya sp., dan Dendrobium sp.. Setiap anggrek memiliki ciri
morfologi yang berbeda, perbedaan antara ketiga jenis anggrek tersebut adalah
sebagai berikut
1. Anggrek Phalaenopsis sp.
Klasifikasi Phalaenopsis sp. menurut Cronquist (1981) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis sp.
Anggrek Phalaenopsis yang biasa dikenal dengan anggrek bulan memiliki
keunikan tersendiri dibandingkan dengan anggrek jenis lain baik dari bentuk,
ukuran, dan warna bunga yang beragam. Phalaenopsis memiliki tipe pertumbuhan
monopodial, batangnya kurang dapat dilihat secara sepintas karena tertutup daun
dan akarnya. Anggrek jenis ini memiliki daun yang cukup lebar berkisar antara
12-13 cm dan panjang daun 30-40 cm. Jumlah dan bentuk daun bervariasi antar
spesies Phalaenopsis. Akar Phalaenopsis berbentuk pipih dan panjang, akar
berupa akar udara dan akar lekat karena anggrek jenis ini termasuk dalam
golongan epifit. Bunga Phalaenopsis dapat berukuran lebih besar daripada jenis
anggrek Dendrobium. Tangkai bunga muncul dari pangkal batang atau titik
tumbuh tanaman dan bunga dapat bertahan 24-29 hari. Intensitas pembungaannya
dalam satu tahun dua kali berbunga (Roejito 1975 dalam Mattjik 2010).
Puspitaningtyas (2010) yang menyatakan bahwa Phalaenopsis sp. merupakan
salah satu anggrek epifit dengan tipe pertumbuhan batang monopodial, dengan
pertumbuhan tak terbatas, dan tipe daunnya bertunggangan.
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh bahwa Phalaenopsis sp.
merupakan salah satu anggrek epifit dengan tipe petumbuhan batang monopodial.
Daun bertunggangan, bungannya muncul dari ketiak daun (pleurant), dan
memiliki labellum bentuk sepatu. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang
dijelaskan pustaka diatas
2. Anggrek Dendrobiumsp.
Klasifikasi Dendrobium sp. menurut Tjitrosoepomo (1993) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotiledoneae
Ordo : Orchidales
Familia` : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Spesies : Dendrobium sp.
Anggrek dendrobium termasuk anggrek epifit yang memiliki akar lekat dan
akar udara. Akar tersebut mudah melekat pada permukaan yang keras, agak
lengket dan licin. Dendrobium termasuk dalam tipe simpodial. Anggrek simpodial
adalah anggrek yang pertumbuhannya terhenti pada saat tertentu dibarengi dengan
pembentukan anakan baru dari ruas-ruas bawah (Sirait,1992). Batang anggrek
dendrobium merupakan batang semu yang sering disebut pseudaobulb.
Pseudobulb pada anggrek Dendrobium sp. berbentuk bulat atau silindris dimana
batang beruas-ruas dengan panjang hampir sama. Bentuk daun anggrek
dendrobium memiliki daun yang berbentuk lanset ramping dengan duduk daun
berseling-seling. Daun keluar dari ruas batang dimana dalam satu ruas batang
terdapat satu helai daun. Bunga dapat tumbuh pada ujung tanaman atau terbentuk
di anatara helain daun. Tangkai bunga muncul dari pucuk tanaman atau dari
ketiak-ketiak daun, dimana tangkai-tangkai daun menembus batangnya. Struktur
bunga terdiri dari tigas sepal dan tiga petal. Sepal berbentuk lanset meruncing.
Petal ketiga di bagian tengah merupkana bagian yang menyatu dan membentuk
bibir bunga atau labellum (Solvia dan Sutatuer,1997).
Hasil praktikum sesuai dengan pustaka diatas. Hasil praktikum
menunjukkan bahwa Dendrobium merupakan anggrek epifit. Anggrek
Dendrobium memiliki batang pseudobulbus dengan labellum bentuk bibir.
3. Anggrek Cattleya sp.
Klasifikasi Cattleya sp. menurut Cronquist (1981) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Cattleya
Spesies : Cattleya sp.
Pada umumnya akar Anggrek Cattleya berbentuk silindris, berdaging lunak,
mudah patah, satu ujung akar meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan
kering, akar tampak berwarna putih keperak-perakan. Pada bagian luarnya dan
hanya pada bagian ujung akar saja yang berwarna hijau ada pula yang tampak
agak keunguan. Akar-akar yang sudah tua menjadi coklat dan kering dan
kemudian digantikan oleh akar yang baru tumbuh. Berdasarkan pertumbuhan
batangnya Cattleya termasuk Anggrek Simpodial, yaitu terdiri dari umbi semu
(pseudobulb) yang mempunyai pertumbuhan terbatas. Pseudobulb berbentuk
gada, agak pipih, keras dan berdaging. Ukurannya bervariasi tergantung pada
spesiesnya. Pada pangkal Pseudobulb terdapat akar rimpang rizoma yang
menghubungkan Pseudobulb yang satu dengan Pseudobulb yang lainnya.
Sementara itu, Pseudobulb yang telah mengeluarkan bunga akan berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan dan air (Sulaimi 2006).
Anggrek Cattleya umumnya berdaun tebal dan banyak mengandung air,
tetapi ada pula daunnya tipis tergantung varietasnya. Stomata terdapat pada
permukaan bawah daun. Berdasarkan jumlah daunnya, anggrek cattleya terbagi
menjadi dua golongan yaitu Cattleya berdaun satu (uniforliatus) dan Cattleya
berdaun ganda. Cattleya berdaun ganda biasanya mempunyai 2-3 helai daun.
Bunga cattleya memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga hanya dapat dibagi
dalam satu simetri atau disebut bunga zigomorfik. Bunga cattleya relatif besar
sehingga mudah diamati bagian-bagiannya dan dianggap dapat mewakili bentuk
dasar bunga anggrek. Perhiasan bunga terdiri dari 3 sepal pada lingkaran luar,
dan 3 petal pada lingkaran dalam. Satu dari 3 petal mengalami modifikasi menjadi
bibir bunga atau labaum. Sepal berbentuk lanset tepinya agak bergelombang. Zat
pewangi terletak pada labeum sehingga menarik serangga penyerbuk hinggap dan
mengadakan penyerbukan. Labeum merupakan bagian yang terluas dari seluruh
segmen bunga (Sulaimi 2006).
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh bahwa Cattleya sp. merupakan
salah satu anggrek dengan tipe petumbuhan batang simpodial. Cattleya sp.
Memiliki batang pseudobulb. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang
dijelaskan pustaka diatas.



IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum morfologi anggrek,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Phalaenopsis sp. merupakan salah satu anggrek epifit dengan tipe
pertumbuhan batang monopodial, daun bertunggangan, bungannya muncul
dari ketiak daun (pleurant), dan memiliki labellum bentuk sepatu.
2. Dendrobium sp. merupakan anggrek epifit dengan tipe petumbuhan batang
adalah simpodial, bunganya muncul dari ketiak daun (pleutant), perhiasan
bunganya. memiliki warna petal putih keunguan, serta warna sepal putih,
selain itu juga memiliki labellum trilobi (bertaju tiga).
3. Cattleya sp. yang diamati sedang tidak berbunga, karena pembungaan
pada Cattleya sp. tergolong sangat lama, Cattleya sp. merupakan anggrek
epifit, daunnya berbentuk sendok, dan munculnya bunga dari tengah daun
(akrant).


DAFTAR PUSTAKA
Asghar,S., Ahmad,T.,Hafiz, I.A and Mehwish Y. 2011. vitro propagation of
orchid (Dendrobium nobile) var.Emma white. African Journal of
Biotechnology Vol. 10(16), pp. 3097-3103, 18
Conqruist. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants,
Columbia University Press, New York, 532.

Jenny J, Rondonuwu, Pioh DD. 2009. Kebutuhan hara tanaman hias anggrek. Soil
environment 7(1):73-79.

Kartikaningrum, S. 2010. Budidaya Tanaman Anggrek. Balai Penelitian Tanaman
Hias. Cianjur

Mahyar, U.W., dan A. Sadili. 2003. Jenis-jenis Anggrek Taman Nasional gunung
Halimun. Bogor: Biodiversity Conservation Project LIPI-JICA-PHKA.

Mattjik NA. 2010. Budi Daya Bunga Potong dan Tanaman Hias. Purwito A,
editor. Bogor: IPB Press.

Sirait, B. 1992. Studi pemberian beberapa konsentrasi pupuk daun terhadap pola
penyerapan dan penyebaran unsur hara pada tanaman anggrek dendrobium
sp. Tesis. Program Pascasarjana. IPB

Solvia N. dan T. Sutater. 1997. Bioteknologi Tanaman Anggrek Dendrobium.
ANGGREK. Balai Penelitian Tanaman Hias. Jakarta

Sulaimi MS 2006. Merawat Anggrek. Yogyakarta: Kanisius

Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi Umum. Yogyakarta: UGM press.

Wagner A., Vendrame1, Aaron J. Palmateer, Ania Pinares,Kimberly A. Moore2,
and Lawrence E. Datnoff.2010. Silicon Fertilization Affects Growth of
Hybrid Phalaenopsis Orchid Liners

You might also like