Professional Documents
Culture Documents
BAB VIII
ASPEK KEUANGAN
1
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
tax
Pemerintah
2
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
3
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
adalah: aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik yang memiliki
umur lebih dari satu tahun seperti hak paten, lisensi, copyright,
goodwill, biaya pendahuluan, biaya-biaya pra-operasional, dan lain
sebagainya.
4
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
NERACA
Aktiva Pasiva
Hutang lancar
5
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Dividen dikeluarkan
Perlakuan pajak atas Bunga pinjaman
dari laba bersih
biaya modal mengurangi pajak
setelah pajak
Pembelanjaan Hutang
Pembelanjaan hutang (debt) sebagai sumber pendanaan
akan memiliki risiko (risk) berupa pembayaran bunga (interest) dan
pengembaliannya (repayment). Hal ini dikarenakan adanya prinsip
the risk–return trade off, yaitu: kecenderungan investor untuk
memberikan investasi kepada proyek dengan risiko yang tinggi,
dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)
akan tinggi pula (Keown dkk., 2001). Artinya: hutang/kredit dapat
dipenuhi, apabila tingkat suku bunga terhadap pinjaman tersebut
sesuai dengan keinginan kreditor atau investor.
Hutang yang digunakan untuk membelanjai kegiatan
perusahaan dapat dibagi dua, yaitu:
1. Hutang jangka pendek (short term debt)
2. Hutang jangka panjang (long term debt)
6
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
7
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
8
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
2. Penerbitan Saham
Pendanaan ekuitas, biasanya akan sering menggunakan
saham pada perseroan terbatas sebagai sumber pendanaannya,
atau pada persekutuan komanditer (CV) dan firma (Fa) digunakan
modal sekutu. Sementara untuk perusahaan perseorangan,
pembelanjaan sendirinya menggunakan modal pribadi. Sedangkan
untuk PT biasanya menerbitkan saham. Saham adalah sebuah
9
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
10
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Pembelanjaan Campuran
Seperti dijelaskan sebelumnya, di dalam menjalankan
usahanya, suatu entitas bisnis diharapkan harus memiliki modal
yang cukup untuk melakukan pembiayaan terhadap aktivitas-
aktivitas bisnisnya dalam rangka pemenuhan atas barang ataupun
jasa terhadap kepuasan konsumen. Dari aktivitas pembiayaan
tersebut, diharapkan suatu perusahaan mampu menghasilkan laba.
Untuk memenuhi modal yang cukup tersebut, perusahaan
akan melakukan kegiatan pencarian modal. Modal tersebut dapat
diperoleh dari hutang atau modal sendiri. Dalam kenyataannya,
jumlah kredit atau hutang di dalam kegiatan permodalan suatu
perusahaan untuk membelanjai proyek selalu terbatas.
Semakin tinggi peranan hutang di dalam pembiayaan
aktivitas bisnis suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula
kemungkinan untuk mencapai kemampulabaan modal sendiri yang
tinggi dari perusahaan tersebut, diikuti semakin tingginya risiko,
namun keamanan yang dijamin akan semakin rendah. Sebaliknya,
bila peranan modal sendiri yang semakin tinggi, maka risiko yang
dihadapi perusahaan akan lebih rendah, sementara keamanan
akan lebih tinggi, dan sekaligus pula kemampulabaan akan modal
sendiri semakin rendah.
11
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
12
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Keamanan
Setiap penanam modal/investor tentunya menanamkan
modalnya, dengan tujuan ingin memperoleh kompensasi
tambahan lebih dari modal yang akan ia tanamkan pada suatu
perusahaan. Namun, meskipun demikian, kompensasi atau tingkat
pengembalian yang diharapkan oleh investor di masa depan,
tentunya tidak selamanya akan sesuai dengan harapan si
pemegang saham. Sebab masa depan penuh dengan risiko dan
ketidakpastian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu tingkat
keamanan dari perusahaan yang dapat digambarkan dari laporan
keuangan dan analisis pengembalian modal dari perusahaan yang
bersangkutan.
Keterkaitan antara keamanan dengan analisis keuangan,
terutama kegiatan pembelanjaan campuran, yaitu: semakin lama
jangka waktu (validitas) jatuh tempo suatu dana yang digunakan
dalam aktivitas pendanaan perusahaan, maka akan semakin
aman pula aktivitas pendanaan tersebut digunakan untuk
membiayai proyek. Sehingga dapat kita simpulkan, dana yang
paling aman digunakan untuk membelanjai aktiva adalah dari
modal sendiri. Sebab modal sendiri dapat digunakan untuk
membiayai proyek selama umur proyek, artinya dana modal
sendiri memiliki probabilitas pembayaran kompensasi nilai lebih
besar dibandingkan dengan hutang/kredit. Dan dana yang paling
tidak aman untuk diinvestasikan adalah yang bersumber dari
hutang lancar, karena hutang lancar akan dilunasi dalam kurun
waktu kurang dari 1 tahun.
13
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
14
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
15
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
16
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
ab
Payback Period n u 1 tahun
c b
di mana:
n = tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi
initial investment
a = jumlah initial investment
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1
Initial Investment
Payback Period u 1 tahun
Cash Flow
17
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
1. Besarnya suatu project 250 juta, penerimaan investasi 50
juta/tahun, maka payback period project adalah 5 tahun.
2. Berapa lama suatu investasi akan kembali, jika dana yang di
investasikan sebesar 650 juta dan penerimaan investasi per
tahun sebesar 150 juta.
(650) 150 150 150 150 150 150 150 150
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Payback period sebesar 4,33 tahun
18
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
n CIF t
NPV ¦ COF
t 1 1 k t
di mana:
CIF = cash inflow pada waktu t yang dihasilkan suatu investasi
k = biaya modal
COF = initial cash outflow
n = usia investasi
Kriteria keputusan:
x Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka rencana investasi
diterima.
x Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka rencana investasi
ditolak.
19
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan proyek A dan B,
tiap proyek memerlukan investasi sebesar Rp 50.000.000,- biaya
modal proyek itu adalah 10%. Cash flow investasi proyek A dan B
sebagai berikut:
Proyek B
NPV = -50.000 + 7.272 + 13.222 + 13.523 + 17.075
= 1.092
20
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
21
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
n CIF t
COF ¦
t 1 1 IRR t
Contoh:
Diketahui initial investment = 20 juta
Procedd tahunan = 6 juta selama 4 tahun,
Tingkat bunga 14%
Ditanya IRR:
Jawab:
PVIFA 4 tahun, 14% = 2,9137
Maka 2,9137 X Rp 6 Juta = 17,48 Juta
Investasi........................... = 20,00 Juta
NPV= -2.52 Juta
Keputuan:
Investasi tak dapat diterima.
22
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Contoh:
Sebuah proyek membutuhkan investasi sebesar 5.000.000,- dan
mempunyai perkiraan cash inflow untuk tahun 1 = 2.500.000,
tahun 2 = 2.000.000,-, tahun 3 = 1.800.000,-, dan tahun 4 sebesar
1.200.000,-, hitung IRR dengan tingkat bunga 12% – 15%.
Jawab:
Tahun Cash Inflow Tingkat Bunga 12% Tingkat Bunga 15%
DF PV DF PV
1 2.500.000 0.8929 2.232.250 0.8696 2.174.000
2 2.000.000 0.7972 1.944.000 0.7561 1.512.200
3 1.800.000 0.7118 1.281.240 0.6575 1.183.500
4 1.200.000 0.6355 762. 600 0.5718 686.160
PV of CI = 6.220.090 PV of CI = 5.755.860
C0 = 5.000.000 C0 = 5.000.000
NPV1 = 1. 220.090 NPV2 = 755.860
23
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
N ila i T e r m in a l
P V B ia ya
1 M IR R n
n nt
¦ CIFt 1 i
t 1
PV Biaya
1 MIRR n
24
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Contoh:
Perusahaan XYZ dihadapkan pada pilihan proyek A dan B. Proyek
A biaya investasinya sebesar 50 juta dan proyek B biaya
investasinya sebesar 60 juta.
Proceeds yang diperoleh proyek A selama 10 tahun adalah 8 juta
dan 12 juta untuk proyek B. Manakah yang dipilih jika tingkat suku
bunga 15%?
25
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
LAPORAN LABA RUGI
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
A. HASIL PENJUALAN
Penjualan
Sub Total Hasil Penjualan
B. HARGA POKOK PENJUALAN
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Biaya Lain-Lain
Sub Total HPP
C. BEBAN TETAP
Gaji Pimpinan
Biaya Pemeliharaan
Penyusutan
Sub Total Beban Tetap
D. BEBAN ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran
Biaya Lain-Lain
Sub Total Beban Administrasi
E. TOTAL (B + C + D)
G. Pajak
H. Laba Bersih (F - G)
26
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Penggunaan:
(1) Setiap penurunan dalam perkiraan utang atau modal
sendiri, seperti melunasi pinjaman;
(2) Setiap kenaikan dalam perkiraan aktiva, seperti membeli
aktiva tetap.
27
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
Penerimaan Penjualan
Penerimaan Pinjaman
B. PENGELUARAN
Gaji Pimpinan
Biaya Pemeliharaan
Beban Pemasaran
Angsuran Pokok
Biaya Bunga
Biaya Pajak
Sub Total Pengeluaran
C. SELISIH KAS
28
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
AKTIVA
A. AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang
Persediaan
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Barang Jadi
Jumlah Aktiva Lancar
B. AKTIVA TETAP
Tanah
Bangunan
Peralatan
Penyusutan
Lain-Lain
Jumlah Aktiva Lancar
JUMLAH AKTIVA (A + B)
29
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
PASIVA
30
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Rasio Likuiditas
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
Current ratio dengan aktiva lancar.
Setiap hutang lancar Rp.
1,- dijamin oleh aktiva
lancar Rp. 2,50
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
Cash ratio
dengan kas yang tersedia
(Ratio of
dalam perusahaan dan efek
immediate
yang dapat segera
solvency)
diuangkan. Setiap hutang
lancar Rp. 1,- dijamin oleh
kas dan efek Rp. 0,71
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
Quick (Acid dengan aktiva lancar yang
test) ratio lebih likuid (quick assets).
Setiap hutang lancar Rp.
1,- dijamin oleh quick
assets Rp. 1,-
Working
Likuiditas dari total aktiva
capital to
dan posisi modal kerja
total assets
(netto)
ratio
Rasio Leverage
Bagian dari
setiap rupiah
modal sendiri
yang
dijadikan
jaminan
untuk
Total debt to
keseluruhan
Equity ratio
hutang. Rp.
0,63 dari
setiap rupiah
1 sendiri
menjadi
jaminan
hutang.
31
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Berapa bagian
dari
keseluruhan
kabutuhan
dana yang
dibelanjai
dengan
hutang atau
Berapa bagian
dari aktiva
Total debt to
yang
total capital
digunakan
Assets
untuk
menjamin
hutang. Rp.
0,39 dari
setiap rupiah
aktiva
digunakan
untuk
menjamin
hutang.
Bagian dari
setiap rupiah
modal sendiri
yang
dijadikan
jaminan
untuk hutang
jangka
Long term
panjang. Rp.
debt to
0,33 dari
Equity ratio
setiap rupiah
modal sendiri
digunakan
untuk
menjamin
Hutang
jangka
panjang.
Besarnya
aktiva tetap
tangible yang
digunakan
Tangible
untuk
assets debt
menjamin
coverage
hutang
jangka
panjang
setiap
32
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
rupiahnya.
Setiap rupiah
hutang
jangka
panjang
dijamin oleh
aktiva
tangible
sebesar Rp.
3,90
Besarnya
jaminan
keuntungan
untuk
membayar
bunga hutang
jangka
Times panjang.
interest Setiap rupiah
earned ratio bunga hutang
jangka
panjang
dijamin oleh
EBIT sebesar
Rp. 14,3
Rasio Aktivitas
Kemampuan Dana
yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva
berputar dalam suatu
periode tertentu atau
kemampuan modal
yang diinvestasikan
untuk menghasilkan
'revenue'. Dana yang
Total Assets
tertanam dalam
Turnover
keseluruhan aktiva
rata-rata dalam satu
tahun berputar 1,33 X
atau setiap rupiah
aktiva selama
setahun dapat
menghasilkan
revenue sebesar 1,33
X
33
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Kemampuan dana
yang tertanam dalam
piutang berputar
Recievables dalam suatu periode
turnover tertentu. Dalam satu
tahun rata-rata dana
tertanam dalam
piutang berputar 25 X
Periode rata-rata
yang diperlukan
untuk mengumpulkan
piutang. Piutang
Average
dikumpulkan rata-
Collection
rata setiap 15 hari
Periode
sekali. Makin
kecil/makin sedikit
jumlah hari, ACP-nya
makin baik
Kemampuan dana
yang tertanam dalam
inventory berputar
dalam suatu periode
tertentu atau
likuiditas dari
Inventory
inventory dan
Turnover
tendensi untuk
adanya 'overstock'.
Dana yang tertanam
dalam inventory
berputar rata-rata 3,6
X dalam setahun
Periode menahan
Average persediaan rata-rata
day's atau periode rata-rata
inventory persediaan barang di
gudang
Kemampuan modal
kerja (netto) berputar
dalam suatu perisklis
kas (cash cycle) dari
perusahaan. Dana
Working yang tertanam dalam
Capital modal kerja berputar
Turnover rata-rata 4,8 x dalam
setahunnya.
34
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
35
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Du Pont Chart
Return on
investment
Biaya
HPP Surat
operasi Kas
berharga
Kurang
Pajak
pendapatan
lain-lain
36