You are on page 1of 17

PENDAHULUAN

Seejauh ini topik yang telah dibahas adalah analisis termodinamika dengan
mempergunakan prinsip kekekalan massa dan kekekalan energi, serta hubungan
sifatsifat! Dalam "ab # sampai "ab $ dasardasar ini diaplikasikan untuk situasi
yang lebih komplek! Prinsip kekekalan tidak selalu memadai, sehingga seringkali
hukum kedua termodinamika juga diperlukan dalam analisis termodinamika!
%ujuan dari bab ini adalah untuk memperkenalkan hukum kedua termodinamika!
Sejumlah deduksi, yang dapat disebut sebagai akibat yang pasti dari hukum kedua
juga dibahas! Pembahasan dalam bab ini akan menjadikan dasar untuk
pengembangan berikutnya yang berkaitan dengan hukum kedua di "ab & dan '
(!)! PEN**UNAAN HU+U, +EDUA
%ujuan dari subbab ini adalah untuk memberikan moti-asi akan kebutuhan
dan manfaat hukum kedua! Pembahasan yang ada akan menunujukkan
mengapa tidak hanya satu, melainkan sejumlah alternatif telah diajukan
untuk menjelaskan hukum kedua termodinamika!
(!#! PE.N/A%AAN HU+U, +EDUA
Diantara banyaknya pernyataan alternatif dari hukum kedua, dua pernyataan
yang sering dipergunakan dalam termodinamika teknik adalah pernyataan
0lausius dan +el-inPlan1k! %ujuan dari subbab ini adalah untuk
memperkenalkan kedua pernyataan hukum kedua ini serta menunjukkan
bah2a keduanya sepadan!
Pernyataan 0lausius dipilih sebagai titik tolak dalam pembelajaran hukum
kedua beserta konsekuensinya karena sesuai dengan pengalaman sehingga
mudah diterima! Pernyataan +el-inPlan1k mempunyai kelebihan yaitu
memberikan suatu jalan yang efektif untuk memberikan turunan penting dari
hukum kedua, yang berhubungan dengan sistem yang menjalani siklus
termodinamika! Salah satu dari turunan ini adalah ketidaksamaan0lausius
30lausius ine4uality5 3Subbab &!)5 yang mengarahkan se1ara langsung
kepada sifat entropi dan perumusan hukum kedua yang memudahkan analsis
terhadap sistim tertutup dan -olume atur yang menjalani proses yang tidak
harus berupa sebuah siklus!
PE.N/A%AAN 0LAUS6US UN%U+ HU+U, +EDUA
Pernyataan 0lausius untuk hukum kedua menegaskan bah2a7 Adalah tidak
mungkin bagi sistim apapun untuk beroperasi sedemikian rupa sehingga hasil
tunggalnya akan berupa suatu perpindahan energi dalam bentuk kalor dari
benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas!
Pernyataan 0lausius tidak mengesampingkan adanya kemungkinan
memindahkan energi kalor dari suatu benda yang lebih dingin ke benda yang
lebih panas, dimana hal ini dapat se1ara tepat dilakukan menggunakan
refrijerator 3mesin pendingin5 dan pompa kalor! 8alaupun demikian,
sebagaimana katakata 9hasil tunggalnya: dalam pernyataan menunjukkan,
bila suatu perpindahan kalor dari suatu pengaruh lain di dalam sistim yang
menangani perpindahalan kalor, sekelilingnya, atau keduanya! "ila sistim
tersebut beroperasi menurut siklus termodinamika, keadaan a2alnya akan
kembali setelah setiap akhir siklus, sehingga dengan demikian satusatunya
tempat yang harus diperiksa untuk pengaruh lain tersebut di atas adalah
sekelilingnya! Sebagai 1ontoh, pendinginan di dalam rumah ditangani oleh
mesin pendingin yang digerakkan oleh motor listrik yang membutuhkan
kerja dari sekelilingnya untuk dapat beroperasi! Pernyataan 0lausius bisa
diartikan bah2a adalah tidak mungkin untuk membuat suatu siklus
pendinginan yang beroperasi tanpa adanya masukan berupa kerja!
PE.N/A%AAN +EL;6NPLAN0+ UN%U+ HU+U, +EDUA
Sebelum membahas pernyataan +el-inPlan1k untuk hukum kedua, maka
kosnep reser-oir termal 3thermal reser-oir5 akan diperkenalkan! Suatu
rerser-oir termal, atau singkatnya suatu reser-oir 3penampungan5, adalah
suatu bentuk sistem khusus yang selalu tetap pada suatu temperatur konstan
2alaupun energi ditambahkan atau dikurangi melalui perpindahan kalor!
Sebuah reser-oir tentu saja merupakan suatu idealisasi, tetapi sistim
sema1am itu dapar diserupakan dengan berbagai 1arasebagai atmosfer bumi,
jumlah air yang sangat besar 3danau, samudera5, suatu balok besar tembaga,
dan sebagainya! 0ontoh lainnya diberikan oleh suatu sistim yang terdiri dari
dua fasa7 2alaupun perbandingan massa dari kedua fasa berubah dengan
dipanaskannya atau didinginkannya sistim tersebut pada tekanan konsta,
temeperaturnya tetap akan konstan selama kedua fasa tersebut ada
bersamaan! Sifat ekstensif suatu reser-oir termal seperti energi dalam dapat
berubah pada interaksi dengan sistim lainnya 2alaupun temperatur reser-oir
tersebut tetap konstan!
Setelah diperkenalkannya konsep reser-oir termal, berikut diberikan
pernyataan +el-inPlan1k untuk hukum kedua7 adalah tidak mungkin sistim
apapun dapat beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan
sejumlah kerja neto ke sekelilingnya sementara menerima energi melalui
perpindahakan kalor dari suatu reser-oir termal tunggal! Pernyataan +el-in
Plan1k tidak mengesampingkan suatu kemungkinan dari suatu sistim untuk
membangkitkan sejumlah kerja neto dari perpindahan kalor yang diambil
dari satu reser-oir 3penampungan5 termal tunggal! Pernyataan ini hanya
menolak kemungkinan tersebut, apabila sistimnya menjalani sebuah siklus
termodinamika!
Pernyataan +el-inPlan1k dapat dinyatakan se1ara analitis! Untuk
mengembangkan hal ini, pelajarilah suatu sistim yang sedang menajalani
sebuah siklus sambil mempertukarkan energi melalui perpindahan kalor
dengan sebuah reser-oir tunggal! Hukum pertama dan hukum kedua masing
masing memberikan beberapa kendala7
Sebuah kendala diberikan hukum pertama untuk kerja neto dan
perpindahan kalor antara sistim dengan sekelilingnya! ,enurut
persamaan #!$<
8
Siklus
= >
Siklus
Dalam kalimat, kerja neto yang dilakukan oleh sistim yang menjalani
sebuah siklus akan sama dengan perpindahan kalor dengan sekelilingnya!
Perhatikan bah2a jika 8
Siklus
adalah negatif, maka >
Siklus
adalah juga
negatif! Dengan demikian, bila sejumlah bersih energi dipindahkan
melalui kerja ke sistim selama menjalani siklus, maka kemudian energi
dalam jumlah yang sama juga dipindahkan melalui kalor dari sistim
selama berlangsungnya siklus!
Sebuah kendala diberikan oleh hukum kedua untuk arah perpindahan
energi ini! ,enurut pernyataan +el-in Plan1k, suatu sistim yang
menjalani sebuah suklus sambil berhubungan se1ara termal dengan suatu
reser-oir tunggal tidak dapat memberikan sejumlah kerja neto tersebut
tidak dapat bertanda positif! 8alaupun demikian, pernyataan +el-in
Plan1k tidak mengesampingkan suatu kemungkinan adanya suatu
perpindahan kerja neto berupa energi ke sistim selama menjalani siklus,
atau bah2a kerja neto tersebut adalah nol!
+ESEPADANAN PE.N/A%AAN 0LAUS6US DAN +EL;6NPLAN0+
+esepadanan dari pernyataan 0lausius dan +el-inPlan1k ditunjukkan
dengan memperlihatkan bah2a pelanggaran terhadap setiap pernyataan
memberi arti pula pelanggaran terhadap pernyataan lainnya! Pelanggaran
terhadap pernyataan 0lausius yang memberi arti pula pelanggaran
terhadap pernyataan +el-in Plan1k telah ditunjukkan dengan gambar (!#,
yang memperlihatkan satu reser-oir panas, satu reser-oir dingin, dan sua
sistim! Sisitim disebelah kiri memindahkan energi >
0
dari reser-oir dingin
ke reser-oir panas melalui perpindahan kalor tanpa timbulnya pengaruh
lain dan berarti suatu pelanggaran terhadap pernyataan 0lausius! Sistem di
sebelah kanan beroperasi dalam sebuah siklus sambil menerima >
H
3yang
lebih besar dari >
0
5 dari reser-oir panas, melepaskan >
0
ke reser-oir
dingin, dan memberikan kerja 8
Siklus
ke sekeliling! Aliranaliran energi
yang ditandai

dalam gambar (!# mempunyai arah sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh tanda panah!
Perhatikan sistem gabungan yang ditunjukkan dengan garis putusputus
dalam gambar (!#, yang terdiri dari reser-oir dingin dan kedua alat!
Distem gabungan tersebut dapat dpandang sebagai menjalankan arah
siklus kareana satu bagian menjalani satu siklus dan kedua bagian lainnya
tidak mengalami perubahan bersih dari kondisikondisinya! Lagi pula,
sistem gabungan tersebut menerima energi 3>
H
>
0
5 melalui perpindahan
kalor dari suatu reser-oir tunggal, reser-oir panas, dan menghasilkan satu
jumlah kerja yang sama! Dengan begitu, sistem gabungan tersebut
melanggar terhadap pernyataan +el-inPlan1k!
(!?! ,EN*ENAL6 6.E;E.S6"6L6%AS
Salah satu kegunaan penting dari hukum termodinamika kedua dalam teknik
rekayasa adalah untuk menentukan kinerja teoretis terbaik sistim! Dengan
membandingkan kinerja aktual dengan kinerja teoretis terbaik, maka
2a2asan untuk mendapatkan potensi perbaikan menjadi lebih terbuka!
Seperti yang dapat diperkirakan, kierneja terbaik die-aluasi sebagai fungsi
dari proses yang diidealisasikan! Dalam subbab ini, prosesproses yang
diidealisasikan sema1am itu diperkenalkan dan dibedakan dari proses aktual
yang melibatkan ire-ersibilitas 3sifat tak mampu bali5!
(!?!)! P.@SES 6.E;E.S6"6L6%AS
Suatu proses dikatakan sebagai ire-ersibilitas jika sistem dan semua
bagian dari sekelilingnya tidak dapat kembali tepat pada keadaan a2alnya
setelah proses berlangsung! Sutau proses dikatakan ire-ersibilitas jika
keduanya yaitu sistem dan sekelilingnya dapat kembali kepada keadaan
keadaan a2alny! Prosesproses ire-ersibilitas 3tak mampu balik5 adalah
pokok bahasan subbab ini! Proses re-ersibel 3mampu balik5 akan dibahas
dalan Subbab (!?!#!
Suatu sistem yang telah menjalani sebuah proses ire-ersibilitas tidak harus
selalu berarti tidak mampu kembali kepada keadaan a2alnya! Akan tetapi,
meskipun sistemnya kembali kepada keadaan a2alnya, akan tidak
mungkin untuk mengemabalikan sekelilingnya kepada keadaan a2alnya!
Seperti yang digambarkan di ba2ah ini, hukum kedua dapat digunakan
untuk menentukan apakah keduanya, sistem sekelilingnya, dapat
dikembalikan kepada keadaan a2alnya setelah suatu proses terjadi!
Dengan demikian, hukum kedua dapat digunakan untuk menentukan
apakah satu proses tertentu adalah re-ersibel ataupun ire-ersibel!
6.E;E.S6"6L6%AS
Dari pembahasan terdahulu mengenai pernyataan 0lausius untuk hukum
kedua, tampak jelas bah2a proses apapun yang melibatkan perpindahan
kalor spontan dari badan yang lebih panas ke satu badan yang lebih dingin
adalah ire-ersibel! Aika tidak, maka akan mungkin untuk mengembalikan
energi tersebut dari badan yang lebih dingin ke badan yang lebih panas
tanpa pengaruh apapun diantara kedua badan ini, atau dengan
sekelilingnya! Lagipula, kemungkinan terjadinya hal sema1am ini
bertentangan dengan pernyataan 0lausius! Sebagai tambahan untuk
perpindahan kalor spontan, proses yang melibatkan halhal lain yang
bersifat spontan adalah ire-ersibel, seperti halnya pada proses ekspansi gas
atau 1airan tanpa hambatan! %erdapat juga banyak pengaruh lain yang
mun1ul selama suatu proses berlangsung sehingga menyebabkan
ire-ersibilitas! *esekan, tahanan listrik, histerisis dan deformasi tak elastis
adalah 1ontoh1ontoh penting! Sebagai kesimpulannya, proses ire-ersibel
biasanya akan melibatkan satu atau lebih ire-ersibilitas berikut ini7
)5 Peripindahan kalor melalui perbedaan temperatur yang terbatas ke1il
3finite5!
#5 Ekspansi gas atau 1airan tanpa hambatan ke suatu tekanan yang lebih
rendah!
?5 .ekasi kimia spontan!
$5 Pen1ampuran spontan antara unsurunsur dengan komposisi atau
tingkat keadaan yang berbeda!
(5 *esekangesekan lun1ur, demikian pula gesekan pada aliran fluida!
&5 Aliran arus listrik mele2ati suatu tahanan!
'5 ,agnetisasi atau polarisasi dengan histerisis!
B5 Deformasi tidak elastis!
0@N%@H 6.E;E.S6"6L6%AS
Dimanapun suatu ire-ersibilitas ada selama berlangsungnya suatu proses,
proses tersebut sudah seharusnya menjadi ire-ersibel! 8alaupun demikian,
ire-ersibilitas dari sutau proses dapat ditunjukkan menggunakan
pernyataan +el-inPlan1k untuk hukum kedua, dengan prosedur berikut7
)5 Asumsikan ba2ha ada 1ara untuk mengembalikan sistem dan
sekelilingnnya kepada keadaan a2alnya!
#5 %unjukkan sebagai konsekuensi dari asumsi tersebut adalah bah2a
mungkin untuk membentuk satu siklus yang menghasilkan kerja
sementara tidak ada pengaruh lain yang timbul selain dari pada suatu
perpindahan kalor dari sebuah reser-oir tunggal! +arena keberadaan
siklus sema1am ini ditolah oleh pernyataan +el-inPlan1k, maka
berarti bah2a asumsi a2alnya adala tidak tepat dan kemudian berarti
bah2a prosesnya adalah ire-ersibel!
Sebagai 1ontoh CCC!! pergunakan pernyataan +el-inPlan1k untuk
memperlihatkan ire-ersibilitas suatu proses yang melibatkan gesekan!
Pikirkan sebuah sistem yang terdiri dari satu balok massa m dan satu
bidang miring! Pada a2alnya balok tersebut terletak diam di pun1ak dari
bidang miring tersebut! "alok tersebut kemudian melun1ur turun pada
bidang miring itu, sampai akhirnya diam kembali pada letak ketinggian
yang lebih rendah! %idak ada perpindahan kalor yang berarti antara sistem
dengan sekelilingnya selama proses berlangsung!
Dengan mengaplikasikan nera1a energi pada sistem tertutup!
3U
f
D U
i
5 E mg 3F
f
D F
i
5 E 3E+
f
D E+
i
5
o
= >
o
D 8
o
atau
U
f
DU
i
= mg 3F
i
D F
f
5
Dimana U menunjukkan energi dalam dari sistem balok Dbidang miring
dan F adalah ketinggian ele-asi dari balok! Aadi, gesekan antara balok
dengan bidang miring selam proses berlangsung, menyebabkan penurunan
energi potensial balok menjadi energi dalam keseluruhan sistem! +arena
tidak ada kerja ataupun interaksi panas yang tejadi antara sistem dengan
sekelilingnya, maka kondisi sekeliling tetap tidak berubah selama proses
berlangsung! Hal ini mengarahkan perhatian menjadi terpusat kepada
sistem saja, yang menunjukkan bah2a proses tersebut adalah ire-ersibel!
(!$! APL6+AS6 HU+U, +EDUA PADA S6+LUS %E.,@D6NA,6+A
Subbab ini akan membahas berbagai aplikasi penting dari hukum kedua
termodinamika yang berhubungan dengan siklus gaya, siklus refrijerasi, dam
pompa kalor! Aplikasi sema1am ini akan memperluas pemahaman dari
implikasi hukum kedua dan memberikan dasar terhadap dedukasi penting
dari hukum kedua yang akan dibahas pada subbab berikutnya! Pemahaman
terhadap siklus termodinamika sangatlah diperlukan dan untuk itu
direkomendasikan agar subbab #!& dikaji ulang dimana siklus dibahas
berdasarkan prespektif atau sudut pandang hukum pertama dan
diperkenalkannya efisiensi termal siklus gaya dan koefisien keinerja untuk
siklus refrijerasi dan pompa kalor!
(!$!)! 6N%E.P.E%AS6 PE.N/A%AAN +EL;6NPLAN0+
"entuk analitik pernyataan +el-inPlan1k dari hukum kedua seperti pada
persamaan (!)! bertujuan untuk menunjukkan bah2a tanda 9lebih ke1il dari:
dan 9sama dengan: terkait dengan terdapat atau tidaknya ire-ersibilitas
internal!
Seperti tampak pada gambar (!$! Perhatikanlah sebuah sistem yang
mengalami siklus sambil memindahkan energi melalui perpindahan kalor
dengan sebuah reser-oir tunggal! +erja diberikan ke, atau diterima dari,
sistem puli pemberat yang berlokasi didaerah sekitarnya! Sebuah fly2heel,
pegas, atau berbagai peralatan lain dapat juga melakukan fungsi yang sama!
Dalam aplikasi selanjutnya dari persamaan (!)! sifat ire-ersibilitas yang
menjadi perhatian utama adalah irer-ersibilitas internal! Untuk
menghilangkan faktorfaktor eksternal dalam aplikasi sema1am itu maka,
asumsikanlah bah2a hal tersebut merupakan satusatunya ire-ersibilitas yang
ada! Aadi, sistem puli D pemberat , fly2heel dan peralatan lain kemana kinerja
diberikan atau dari mana diterima telah diidealisasikan sebagai tanpa
ire-ersibilitas!
Untuk menunjukkan hubungan antara tanda 9sama dengan: dari persamaan
(!)! tanpa adanya ire-ersibilitas pertimbangkanlah sebuah siklus yang
beroperasi seperti terlihat *ambar (!$! dimana terjadi kesepadanan sebagai
kesimpulan dari sebuah siklus7
Sistem akan kembali ke keadaan a2alnya!
+arena 8
siklus
= <, maka tidak terjadi perubahan neto dari ketinggian
massa untuk menyimpan energi di daerah sekitarnya!
+arena 8
siklus
= >
siklus
, maka >
siklus
= < dengan demikian tidak terdapat
perubahan neto di kondisi reser-oir!
Aadi sistem dan seluruh elemen di sekitarnya akan kembali seutuhnya ke
kondisi a2al masingmasing! Sesuai dengan definisi siklus sema1am ini
bersifat re-ersibel! Dengan demikian, tidak terdapat ire-ersibilitas di dalam
sistem maupun di daerah sekitarnya! Untuk memeperlihatkan kondisi
sebaliknya akan ditinggalkan sebagai latihan7 jika siklus terjadi se1ara
re-ersibel maka tanda ketidaksamaan menunjukkan adanya ire-ersibilitas dan
ketidaksamaan berlaku kapan saja terjadi ire-ersibilitas!
(!$!#! 6N%E.A+S6 S6+LUS DA/A DEN*AN DUA .ESE.;@6.
Sebuah batasan pada kinerja sistem yang menjalani siklus daya dapat
dijelaskan dengan menggunakan pernyataan +el-inPlan1k tentang hukum
kedua! Perhatikan gambar (!(! yang memperlihatkan sebuah sistem yang
menjalani sebuah siklus yang pada saat bersamaan berinteraksi se1ara termal
dengan dua reser-oir dingin serta menghasilkan kerja neto 8
siklus
! Efisiensi
termal dari siklus ini adalah
n =
H
Siklus
>
8
= )
H
C
Q
Q
Dengan >
H
adalah jumlah energi yang diterima sistem dari reser-oir panas
melalui perpindahan panas dan >
0
adalah jumlah energi yang dilepaskan dari
sistem ke reser-oir dingin melalui perpindahan kalor! Perpindahan seperti
ditandai pada gambar (!(! adalah sesuai dengan arah yang diberikan tanda
panah!
Aika nilai >
0
= <, sistem pada gambar (!(! akan mengambil energi >
H
dari
reser-oir panas dan menghasilkan sejumlah kerja yang sama, sementara
mengalami sebuah siklus efisiensi termal untuk siklus sema1am ini
mempunyai nilai sama dengan satu 3)<<G5! Namun demikian, metode
operasi sema1am ini akan bertentangan dengan pernyataan +el-inPlan1k,
jadi tidak dimungkinkan! Hal ini berarti bah2a siklus apapun yang
melakukan sebuah siklus daya dan beroperasi diantara dua reser-oir hanya
sebagian fraksi perpindahan kalor >
H
dapat diperoleh sebagai kerja, dan
sisanya >
0
harus dilepaskan melalui perpindahan kalor di reser-oir dingin!
Aadi, efisiensi termal harus lebih ke1il dari )<<G! Untuk men1apai
kesimpulan ini tidaklah harus untuk
)5 ,engidentifikasi sifat dari Fat yang terdapat dalam sistem!
#5 ,enetukan se1ara tepat proses yang menyusun siklus tersebut! Atau
?5 ,enentukan apakah proses merupakan aktual atau didealisasikan!
+esimpulan bah2a efisiensi termal harus lebih ke1il dari )<<G berlaku
untuk semua siklus daya apapun detail operasinya! Hal ini dikenal sebagai
efek 31orrolary5 hukum kedua!
(!(! DEH6N6S6 S+ALA %E,PE.A%U. +EL;6N
Hasil dari subbab (!$ meletakkan batas atas teoretis untuk kinerja siklus daya
refrijerator dan pompa kalor yang berinteraksi se1ara termal dengan dua
reser-oir! Pernyataan tentang efisiensi termal teoretis maksimum dari siklus
daya dan koefisien kinerja teoretis maksimum untuk siklus refrijerasi dan
pompa kalor dibahas dalan subbab (!&! menggunakan skala temperatur
+el-in yang didefinisikan pada subbab ini!
Dari efek 0arnot kedua diketahui bah2a semua siklus daya re-ersibel yang
beroperasi diantara dua reser-oir yang akan mempunyai efisiensi termal yang
sama tanpa mempertimbangkan sifat Fat yang terdapat dalam sistem saat
menjalani siklus atau serangkaian proses! ,engingat efisiensi tidak
dipengaruhi oleh faktorfaktor ini, nilainya dapat dihubungkan dengan sifat
reser-oirmasingmasing! Perlu di1atat bah2a perbedaan temperatur antar dua
reser-oir lah yang memberikan dorongan untuk terjadinya perpindahan kalor
antara keduanya begitu pula untuk produksi kerja selama proses! Dengan
demikian, efisiensi hanya bergantung pada temperatur kedua re ser-oir
tersebut!
(!&! U+U.AN +6NE.AA ,A+S6,U, S6+LUS /AN* "E.@PE.AS6 D6
AN%A.A DUA .ESE.;@6.
Diskusi subbab (!$! dilanjtukan pada subbab ini dengan penyusunan
pernyataan untuk efisiensi termal maksimum siklus daya, dan koefisien
kinerja maksimum siklus refrijerasi dan pompa kalor sebagi fungsi dari
temperatur reser-oir yang dihitung pada skala +el-in! Pernyataan sema1am
ini dapat dipergunakan ebagai standar perbandingan untuk siklus daya
aktual, siklus refrijerasi, dan siklus pompa kalor!
(!&!)! S6+LUS DA/A
Penggunaan persamaan (!& dalam persamaan (!# menghasilkan sebuah
pernyataan untuk efisiensi termal siklus daya re-ersibel yang beroperasi di
antara reser-oir termal pada temperatur %
H
dan %0 yaitu
nmaks = )
H
C
T
T
yang dikenal sebagai efisiensi 0arnot! +arena perbedaan temperatur pada
skala .ankine dan skala temperatur +el-in, dapat ditunjukkan dengan faktor
tetap ),B maka % pada persamaan (!B dapat dipergunakan untuk kedua skala
temperatur!
Sesuai dengan kedua efek 0arnot, maka dapat dibuktikan bah2a efisiensi
seperti yang diberikan oleh persamaan (!B adalah efisiensi termal untuk
semua siklus daya re-ersibel yang beroperasi diantara dua reser-oir termal
pada temperatur %
H
dan %
0
dan efisiensi maksimum yang dapat di1apai oleh
setiap siklus daya yang beroperasi diantara dua reser-oir termal! Sesuai
pengamatan nilai efisiensi 0arnot meningkat sesuai peningkatan %
H
danI atau
penurunan %
0
!
Persamaan (!B digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar (!J!
%emperatur %
0
digunakan untuk membuat grafik ini adalah #JB +,
mengingat siklus daya aktual melepaskan energi melalui perpindahan kalor
ke temperatur atmosfer setempat atau air pendingin yang diambil dari sungai
atau danau terdekat! Perlu di1atat bah2a kemungkinan untuk meningkatkan
efisiensi termal dengan menurunkan %
0
di ba2ah temperatur lingkungan
adalah tidak praktis! Untuk mempertahankan %
0
diba2ah temperatur ambien
akan membutuhkan sebuah mesin pendingin yang membutuhkan suplai kerja
untuk beroperasi!
*ambar (!J! memperlihatkan bah2a efisiensi termal meningkat dengan %
H
!
"erdasarkan potongan ab pada kur-a , dimana %
H
dan n relatif rendah, dapat
dilihat bah2a n meningkat dengan 1epat ketika %
H
yang relatif ke1il dapat
mempunyai pengaruh yang besar pada efisiensi! ,eskipun kesimpulan ini
diambil dari *ambar (!J! yang hanya diaplikasikan hanya untuk sistem yang
menjalani siklus re-ersibel, se1ara kualitatif kesimpulan ini juga tepat untuk
siklus daya aktual! Efisiensi termal untuk siklus aktual akan meningkat
apabila temperatur ratarata penambahan energi melalui perpindahan kalor
diturunkan! Namun, memaksimumkan efisiensi termal siklus daya bukanlah
tujuan utama! Dalam praktik, pertimbangan lain seperti biaya yang
diperlukan dapat menjadi lebih penting!
(!&!#! S6+LUS .EH.6AE.AS6 DAN P@,PA +AL@.
Persamaan (!&! dapat juga diaplikasikan untuk siklus refrijerasi dan pompa
kalor re-ersibel yang beroperasi diantara dua reser-oir termal! >0
merupakan kalor yang ditambahkan ke dalam siklus dari reser-oir dingin
pada temperatur %
0
dalam skala +el-in, sedangkan >
H
adalah kalor yang
dibuang dari reser-oir panas pada temperatur %
H
! Substitusi persamaan (!& ke
dalam persamaan (!?! menghasilkan persamaan koefisien kinerja untuk
siklus apapun yang menjalani siklus refrijerasi re-ersibel dengan dua
reser-oir kalor!
(!&!?! APL6+AS6
Dalam subbab ini diberikan tiga buah 1ontoh yang menggambarkan
penggunaan efek hukum kedua pada subbab (!$!# dan (!$!? bersamasama
dengan persamaan (!B, (!J, dan (! )<!
(!'! S6+LUS 0A.N@%
Siklus 1arnot yang diperkenalkan dalam subbab ini memberikan 1ontoh
spesifik dari sebuah siklus daya yang beroperasi diantara dua reser-oir
termal! Dua 1ontoh lainnya diberikan dalam "ab JK siklus Eri1sson dan siklus
Stirling! ,asingmasing siklus ini menggunakan efisiensi 0arnot yang
diberikan dengan persamaan (!B!
Dalam sebuah siklus 0arnot, sistem mengalami siklus yang terdiri dari empat
proses berseri yang bersifat re-ersibel internalK dua proses adiabatik dan dua
proses isotermal! *ambar (!)< menunjukkan diagram p- dari siklus daya
0arnot dengan sistem berupa rangkaian silinder Dtorakberisi gas! *ambar
(!)) memberikan rin1ian bagaimana siklus berlangsung! Dinding silinder dan
torak bersifat nonkonduksi! Perpindahan kalor terjadi pada arah sesuai tanda
panah! Perlu di1atat bah2a terdapat dua reser-oir termal pada temperatur
%H dan %0 dan dudukan berisolasi!
Siklus 1arnot tidak terbatas hanya untuk prosesproses sistem tertutup yang
berlangsung di dalam sistem sislinder torak!

You might also like