You are on page 1of 5

Pisang Ajaib

Pada sebuah desa yang sangat terpencil hiduplah seorang anak piatu. Namanya Rina, ia memiliki
seorang ibu yang bernama Darti. Suatu hari ibunya sakit, Karena ia tak punya uang, jadi ia tak
bisa membawa ibunya ke rumah sakit. Padahal ibunya sedang sakit parah.
Suatu hari
Rina panggil ibunya.
iya bu, sahut Rina sambil mendekati ibunya.
tolong nak, ambilkan ibu air ibu haus kata ibunya dengan suara lemah.
iya bu jawab Rina (pergi ke dapur untuk mengambil air dan kembali lagi membawa segelas
air putih).
ini ibu airnya kata Rina sambil menyerahan air itu dan ibunya pun mengambil air itu lalu
meminumnya. bu andai aja aku punya uang, pasti ibu aku bawa ke rumah sakit,
tidak apa-apa ibu tidak apa-apa, cuman sakit biasa aja. Besok pasti sembuh, sahut ibunya.
bu aku pergi dulu ya, kata Rina.
iya tapi jangan lama ya, kata ibunya.
iya bu jawab Rina lalu pergi
tolong tolong kata seorang minta tolong.
kek kenapa dengan kakek? Tanya Rina ketika ia melihat seorang kakek minta tolong.
begini cu kakek nggak bisa jalan. Karena kaki kakek sakit, jawab si kakek.
memangnya dimana rumah kakek? Tanya Rina.
di sana cu, jawab si kakek sambil menunjuk sebuah gubuk tua.
mari kek aku antar, ajak Rina.
Sesampai di depan sebuah gubuk tua
terimakasih cu kata si kakek.
sama-sama kek sahut Rina.
ini cu kakek beri hadiah untuk anak sebaik kamu, kata si kakek sambil menyerahkan dua
biji pisang kepada Rina.
untuk apa kek pisang ini? Tanya Rina.
makankanlah pisang itu pada ibumu dan yang satunya untukmu, jawab si kakek.
terimakasih ya kek kata Rina.
Kemudian ia pulang sesamai di rumah ia langsung menemui ibunya
ibu ini aku bawakan ibu pisang, kata Rina sambil menyerahkan pisang itu kepada ibunya.
dapat darimana kamu pisang ini? Tanya ibunya.
aku dikasih seorang kakek tua bu, jawab Rina.
Ibunya pun kemudian memakan pisang itu tiba-tiba saja terjadilah sebuah keajaiban. Yang
tadinya ibunya sakit tiba-tiba saja menjadi segar bugar.
rin ibu sekarang sudah sehat, kata ibunya dengan bahagia.
apa! Ibu sudah sehat? Tanya Rina terkejut.
iya nak coba liat sekarang ibu sudah biasa berdiri, jawab ibunya sambil berdiri, ternyata
pisang itu pisang ajaib, katanya lagi.
kalau begitu aku juga mau makan pisang ini, kata Rina. Betapa terkejutnya ia, ketika ia
membuka membuka pisang itu, ternyata isinya sebatang emas. bu emas!? katanya terkejut.
iya nak sahut ibunya juga terkejut.
Semenjak itu mereka menjadi kaya dan hidup berkecukupan. Tidak seperti dulu lagi. Namun
walau pun begitu sifatnya Rina tetap tidak berubah. Ia tetap baik hati dan suka menolong orang.
SELESAI
Daun Perak
Pada suatu hari di kerajaan Bahatera hidup seorang raja Nicolas dan ratu Alina, mereka
mempunyai anak yang bernama Nick. Pangeran Nick dikenal sangat baik, suka menolong,
ramah. Pada suatu hari, saat pangeran berumur 10 tahun ibundanya atau sang ratu Alina sakit-
sakitan. Lalu dipanggilkan seorang dokter kerajaan, katanya sang ratu bisa sembuh asalkan
meminum air daun perak yang berada di hutan kegelapan. hutan kegelapan terkenal sangat
gelap, banyak hewan buas, dan suara-suara yang misterius.
Pangeran merasa sedih, gelisah dengan keadaan sang ibundanya. lalu diam-diam saat malam tiba
ia kabur dari istana untuk mencarikan daun perak untuk sang bunda. Sampailah ia di sebuah desa
yang sangat terpencil yang berada di tengah-tengah hutan sumber dan hutan kegelapan. Sebelum
sampai di sebuah desa kecil atau yang disebut desa litel, ia di hutan sumber mencari bahan
makanan untuk bekalnya. Hutan sumber dan hutan kegelapan sangat beda hutan sumber berisi
sumber-sumber makanan untuk manusia.
Sesampainya ia di desa litel semua warga menyambut sang pangeran tetapi sang pangeran
melarang warga untuk melaporkan bahwa pangeran kabur dari istana. Tanya salah satu warga
litel Pangeran Nick, kenapa pangeran kabur dari istana? pangeran Nick menjawab saya ingin
pergi ke hutan kegelapan untuk mencari daun perak, karena ratu Alina sakit jelas pangeran Nick
yang kecil itu. Hingga salah satu warga yang umurnya kira-kira setara dengan pangeran Nick
mengacungkan jari maaf pangeran saya akan membantu pangeran mencarikan daun perak,
Cuma hanya saya dari warga sini yang pernah mengunjungi hutan kegelapan tawar anak itu
yang bernama Liko. Seorang warga lain membenarkan iya pangeran Cuma Liko satu-satunya
anak kecil yang berani masuk ke hutan kegelapan terang warga itu biarkan kami bertiga juga
ikut untuk menjaga kalian tawar pemuda yang bernama, John, Now dan Stev. Pangeran pun
menerima tawaran mereka baiklah kalian boleh ikut, saya suka sekali dengan warga litel sangat
suka menolong. Semua warga berterimakasih.
Esoknya pangeran dan Liko, John, Now, Stev bersiap-siap untuk berangkat menuju hutan
kegelapan. Pangeran dan kawan-kawannya berpamitan.
Di tengah hutan sungguh gelap, pohon-pohon besar nan rimbun menghalangi cahaya matahari
masuk ke hutan sehingga tanah yang berada dihutan terlihat lembab jelas Liko yang pernah
masuk ke hutan ini.
Tiba-tiba ada suara kreessek.. kreessekk di balik alang-alang semua bersiap-siap jika itu
binatang buas. Dan ternyata benar 3 buah macan menghadang mereka, mereka semua ketakutan.
Jhon, Now dan Stev mengambil ranting untuk melawan macan itu, tetapi mereka kalah cepat
dengan seorang 2 perempuan yang memanah macan itu dengan cepat semua kaget. yes
dapaat.. kata salah satu gadis itu, dan yang satunya ikut senang kau hebat Nila dan gadis yang
benama Nila berkata pergi kau macan pergi macan itu pun lari hebat kan Lil, terimakasih
kalian sudah mendiamkan macan ini dan aku bisa leluasa memanahnya pangeran Nick
berbicara 2 orang perempuan ada di dalam hutan kegelapan apa kalian tidak takut? Lil berkata
tidak kami tenggal bertiga bersama nenek kami, nila lihat lelaki itu Lil menunjuk Liko dia
kan yang kita selamatkan dari singa iya kata nila. Liko pun berkata jadi kalian?, terimakasih
ya..? terimakasih Nila menjawab ucapan liko tak apa, apa kau terluka waktu itu? liko
menjawab hanya cakaran hingga john berkata kepada nila dan lil apa kalian tau daun perak?
Kami membutuhkanya lil menjawab pertanyaan john untuk apa? john pun berkata untuk ratu
Alina dan ini pangeran Nick nila dan lil pun bersujud dengan pangeran nick maafkan kami
kami tak tahu pangeran Nick berkata tak apa jadi kalian tau daun perak? nila berkata mari di
rumah kami ada banyak kami menanam tumbuhan itu. Dan mereka semua menuju rumah nila
dan lil.
Sesampainya di rumahnya lihat ini banyak sekali kan daun perak itu pamer nila. wah
warnanya bagus boleh kita minta benihnya untuk ditanam kata Stev wahh kau pintar stev jadi
kita nggak perlu ke hutan kegelapan sergap now. Begitu juga dengan liko yah.. pintar.
silahkan ambil saja kata lil.
Menjelang sore mereka berlima berpamitan. Dan pangeran menuju ke istana semua warga istana
panik. ayah aku mendapatkan daun perak kata pangeran kepada raja. Beberapa hari kemudian
keadaan ratu sangat membaik dan warga-warga istana semua menanam daun perak untuk
menghiasi rumah mereka. Pemerintah istana memberi jalan antara desa istana dan desa litel.
Istana Bahatera semakin jaya, dan rakyat hidup senang.
Cerpen Karangan: Agnes Sekar
Facebook: Agnes Sekar
Cerpen Karangan: Halimatus Sadiah
Facebook: Halimatus Sadiah

You might also like