You are on page 1of 22

1

BUKU PINTAR
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI


I. PEMBINAAN HAJI
1. Apa yang dimaksud dengan pembinaan haji dan umrah?
Pembinaan haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan dan
bimbingan bagi jemaah haji, Petugas, PIHK, PPIU dan Lembaga/Ormas Islam
yang terkait dengan haji dan umrah.
2. Siapa yang dapat memberikan pembinaan haji ?
Pembinaan haji dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, baik dilakukan
secara perseorangan maupun dengan membentuk kelompok bimbingan.
3. Bagaimana bentuk pembinaan yang diberikan pemerintah kepada jemaah
haji ?
Pembinaan yang diberikan pemerintah kepada jemaah haji adalah dalam bentuk
bimbingan dan penyuluhan.
4. Siapa yang dimaksud dengan pembimbing ibadah haji ?
Pembimbing ibadah haji adalah orang yang menguasai pengetahuan manasik haji
dan/atau yang telah mengikuti orientasi pembimbing haji yang diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dan ditugaskan untuk
membimbing jemaah haji.
5. Berapa kali bimbingan manasik haji yang dilakukan oleh pemerintah di
tingkat KUA kecamatan dan kabupaten/kota ?
Bimbingan manasik haji di tingkat KUA kecamatan dilakukan sebanyak 7 kali,
sedangkan di tingkat kabupaten/kota dilakukan sebanyak 3 kali.
- di tingkat KUA kecamatan dilakukan dalam bentuk Bimbingan kelompok.
- di tingkat kabupaten/kota dilakukan dalam bentuk Bimbingan massal.
6. Apa yang dilakukan pemerintah selain bimbingan di Kecamatan/KUA dan
Kabupaten/Kota ?
Pemerintah juga melakukan penyuluhan dan Bimbingan manasik haji melalui
media elektronik (Televisi, Radio), buku-buku, CD, dan DVD.
7. Apa yang dimaksud ketua regu dan ketua rombongan ?
Ketua regu adalah petugas yang dipilih dari jemaah haji untuk memimpin sepuluh
orang anggota, sedangkan ketua rombongan adalah petugas yang dipilih dari
jemaah haji untuk memimpin 4 (empat) regu dan ditetapkan dengan surat
keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi, berdasarkan
rekomendasi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
8. Apa tugas pokok ketua regu dan ketua rombongan?
Tugas pokok ketua regu adalah membantu pelaksanaan tugas ketua rombongan
jemaah haji, petugas yang menyertai jemaah (petugas kloter) yang bertugas di
bidang pelayanan umum, ibadah, dan kesehatan, sedangkan tugas pokok ketua
2

rombongan jemaah haji adalah membantu pelaksanaan tugas ketua kloter/TPHI
yang menyertai jemaah haji di bidang pelayanan umum dan ibadah.
9. Apakah ketua regu dan ketua rombongan mendapatkan pembinaan ?
Ketua regu dan ketua rombongan mendapatkan pembinaan di kabupaten/kota
dan pemantapan di embarkasi dengan materi tugas pokok, fungsi dan
pelaksanaan tugas ketua regu dan ketua rombongan.
10. Apa yang dimaksud dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ?
KBIH adalah lembaga Sosial Keagamaan yang telah mendapat izin Kementerian
Agama untuk melaksanakan bimbingan terhadap jemaah haji.
11. Apa Tugas dan Fungsi KBIH?
- Tugasnya : melaksanakan bimbingan ibadah haji dan bukan sebagai
penyelenggara ibadah haji.
- Fungsinya : sebagai mitra Pemerintah

12. Apa persyaratan pendirian dan perpanjangan izin KBIH ?
Persyaratan pendirian dan perpanjangan izin KBIH:
a. Mengajukan surat permohonan kepada Kakanwil Kementerian Agama
Provinsi;
b. berbadan hukum/yayasan;
c. memiliki susunan pengurus dan program operasional;
d. melampirkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota;
e. memiliki kantor sekretariat yang tetap;
f. memiliki pembimbing ibadah haji yang memenuhi persyaratan.
g. melampirkan daftar nama jemaah yang telah dibimbing minimal 2 (dua)
tahun terakhir (bagi perpanjangan izin)
h. lulus verifikasi (izin baru), akreditasi (perpanjangan izin)

13. Berapa lama masa berlaku izin KBIH ?
Izin KBIH berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang apabila
memenuhi persyaratan.
14. Apa saja kewajiban dari KBIH ?
KBIH berkewajiban:
a. memberikan bimbingan kepada jemaah haji;
b. mentaati peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan ibadah haji;
c. mengkoordinasikan dan membantu kelancaran penyelenggaraan ibadah
haji dengan petugas terkait;
d. menandatangani surat perjanjian dengan jemaah haji yang berisi hak dan
kewajiban kedua belah pihak;
e. menyampaikan daftar jemaah haji yang dibimbing kepada Kepala Kantor
Kementerian Agama setempat;
f. melaporkan kegiatan bimbingan kepada Kepala Kantor Kementerian
Agama setempat.
g. Menonjolkan identitas nasional dan bukan identitas kelompok

3

15. Sanksi apa yang dapat dikenakan kepada KBIH apabila melanggar ketentuan
yang telah ditetapkan ?
KBIH dapat dikenakan sanksi berupa :
a. peringatan lisan/tertulis;
b. pembekuan izin selama-lamanya 2 (dua) tahun operasional;
c. pencabutan izin.

16. Apa tujuan pembinaan jemaah haji?
Tujuan pembinaan haji adalah mewujudkan jemaah haji yang mandiri.
17. Apa yang dimaksud jamaah haji mandiri?
Jemaah haji mandiri adalah jemaah haji yang dapat melaksanakan seluruh
rangkaian ibadah hajinya secara mandiri tanpa ketergantungan kepada
perorangan maupun kelompok, setelah mendapatkan bimbingan paket di
Kecamatan dan Kabupaten/Kota, dan atau KBIH.
18. Apa yang dimaksud dengan petugas haji Indonesia?
Petugas Haji Indonesia adalah Petugas yang diangkat oleh Menteri Agama yang
bertanggungjawab melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada jamaah
haji, baik Petugas yang Menyertai Jemaah Haji (Kloter) maupun Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
19. Ada berapa jenis petugas haji Indonesia?
Jenis Petugas haji meliputi Petugas yang menyertai jemaah (TPHI, TPIHI, TKHI,
TPHD dan TKHD) serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (Pusat, Arab Saudi
dan Embarkasi)
20. Apa yang dimaksud petugas yang menyertai jemaah?
Petugas yang menyertai jemaah adalah petugas yang ditugaskan melayani dan
membimbing jemaah dalam satu kelompok terbang (Kloter) sejak dari embarkasi
sampai ke debarkasi tanah air.
21. Apa yang dimaksud dengan TPHI?
TPHI adalah Petugas yang menyertai jemaah dalam bidang administrasi dan
manajerial (Ketua Kloter).
22. Apa yang dimaksud dengan TPIHI?
TPIHI adalah Petugas yang menyertai jemaah dalam bidang bimbingan ibadah
(Pembimbing Ibadah).
23. Apa yang dimaksud denga TKHI?
TKHI adalah Petugas yang menyertai jemaah dalam bidang pelayanan
kesehatan baik dokter maupun perawat.
24. Apa yang dimaksud petugas PPIH?
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji yang bertanggungjawab dalam memberikan
pelayanan perhajian baik di Pusat, Arab Saudi maupun Embarkasi.
25. Apa yang dimaksud dengan PPIH Pusat?
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji yang bertanggungjawab dalam memberikan
pelayanan perhajian yang ditempatkan di Kementerian Agama Pusat.
4

26. Apa yang dimaksud dengan PPIH Arab Saudi?
Petugas Haji yang bertanggungjawab dalam pembinaan, pelayanan umum,
bimbingan ibadah, pelayanan kesehatan serta perlindungan jemaah haji di
Arab Saudi yang ditugaskan di tiga daerah kerja yaitu; Jeddah, Madinah dan
Makkah serta Kantor Misi Haji di Jeddah.
27. Apa yang dimaksud dengan PPIH Embarkasi?
Petugas Haji yang bertanggung jawab pada pembinaan, pelayanan umum,
bimbingan ibadah, pelayanan kesehatan serta perlindungan jemaah haji pada
setiap embarkasi.
28. Apa yang dimaksud dengan petugas TPHD dan TKHD?
TPHD dan TKHD adalah Petugas yang ditetapkan oleh Gubernur atau
Bupati/Walikota untuk melayani jemaah daerah masing-masing, TPHD dalam
bidang pelayanan umum dan ibadah, sedangkan TKHD untuk melayani bidang
kesehatan.
29. Bagaimana rekrutmen petugas haji?
Petugas haji direktrut dari unsur Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama dan
Kementerian Kesehatan, Instansi terkait, Ormas Islam Pondok Pesantren, dan
Perguruan tinggi Islam melalui tahapan antara lain; seleksi umum, test
kompetensi dan pembekalan/pelatihan serta penempatan.
30. Dimana rekrutmen petugas dilaksanakan?
Seleksi awal dilaksanakan di Kabupaten/Kota, kemudian dilanjutkan tes
kompetensi di Kanwil dan pada tingkat pusat.
31. Materi tes apa saja yang diujikan?
Materi test petugas terdiri dari; materi kebijakan haji, pengetahuan agama,
manasik, pelayanan umum dan kepemimpinan.
32. Apa yang dimaksud dengan pembekalan atau pelatihan petugas?
Pelatihan/pembekalan petugas adalah suatu proses pembentukan dan
pemahaman tugas dan fungsi sebagai petugas secara menyeluruh di setiap jenis
pelayanan dilapangan.
33. Di mana pelatihan petugas dilaksanakan?
Pelatihan di laksanakan di setiap embarkasi bagi petugas yang menyertai
jemaah (petugas kloter) dan pada tingkat pusat di Jakarta untuk Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi (petugas non kloter).
34. Berapa lama petugas haji bertugas?
Petugas yang menyertai jemaah (petugas kloter) ditugaskan selama 41 hari,
sedangkan PPIH Arab Saudi Daker Jeddah dan Madinah 76 hari, Daker Makkah
66 hari. Petugas Embarkasi ditempatkan pada embarkasi masing yaitu
sebanyak 13 Embarkasi, dan lamanya operasional penerbangan haji adalah 30
hari pada masa pemberangkatan dan 30 hari pada masa pemulangan.
35. Dari manakah biaya petugas haji?
Petugas haji dibiayai dari dana APBN
5

36. Apakah seluruh petugas sudah pernah melaksanakan ibadah haji?
Perbandingan antara petugas yang sudah haji dengan yang belum adalah
60:40. Untuk petugas pembimbing ibadah, wajib sudah pernah berhaji, karena
bertanggungjawab terhadap bimbingan ibadah. Sedangkan petugas pelayanan
umum dan kesehatan sebagian belum pernah berhaji.
37. Apa yang dimaksud dengan Jemaah haji khusus?
Jemaah Haji Khusus adalah jemaah haji yang menghendaki pelayanan khusus,
dalam hal pendaftaran, bimbingan ibadah, kesehatan, transportasi, akomodasi,
catering dan pelayanan lainnya baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.
38. Apa yang dimaksud dengan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus?
Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, disingkat PIHK, adalah penyelenggara yang
telah memperoleh izin operasional dari Menteri Agama RI untuk
menyelenggarakan ibadah haji khusus yang pengelolaan, pembiayaan, dan
pelayanannya bersifat khusus.
39. Bagaimana proses perizinanan PIHK?
Untuk mendapatkan izin sebagai PIHK harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Surat permohonan kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah;
b. Surat Keputusan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah;
c. Akte Notaris Pendirian Perusahaan, perubahan, dan RUPS tahun terakhir;
d. Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang telah terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
e. Rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi setempat;
f. Bukti daftar ulang izin tetap usaha Pariwisata yang masih berlaku;
g. Surat keterangan domisili;
h. Susunan dan struktur pengurus perusahaan;
i. Surat izin usaha dari Pemerintah daerah provinsi setempat;
j. Kartu Tanda Penduduk pimpinan perusahaan;
k. Nomor Pokok Wajib Pajak;
l. Lulus verifikasi (pemeriksaan lapangan oleh Kementerian Agama);
m. Bukti telah memberangkatkan jemaah umrah minimal 200 orang selama 3
(tiga) tahun musim umrah;
n. Menyerahkan uang jaminan dalam bentuk Bank Garansi sebesar
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dari Bank Pemerintah /
BPS BPIH yang masa berlakunya 3 (tiga) tahun.

40. Bagaimana proses perpanjangan izin PIHK?
Untuk memperpanjang izin PIHK, sebagai berikut:
a. Surat permohonan kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah;
b. Surat Keputusan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus;
c. Surat Keputusan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah;
6

d. Akte Notaris Pendirian Perusahaan, perubahan, dan RUPS tahun terakhir;
e. Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang telah terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
f. Rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi setempat;
g. Bukti daftar ulang izin tetap usaha Pariwisata yang masih berlaku;
h. Surat keterangan domisili;
i. Susunan dan struktur pengurus perusahaan;
j. Surat izin usaha dari Pemerintah daerah provinsi setempat;
k. Kartu Tanda Penduduk pimpinan perusahaan;
l. Nomor Pokok Wajib Pajak;
m. Terakreditasi (penilaian oleh Kementerian Agama);
n. Bukti telah memberangkatkan jemaah Ibadah Haji Khusus minimal 150
orang selama 3 (tiga) tahun musim haji;
o. Menyerahkan uang jaminan dalam bentuk Bank Garansi sebesar
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dari Bank Pemerintah /
BPS BPIH yang masa berlakunya 3 (tiga) tahun.

41. Apakah dalam pengurusan perizinan PIHK dikenakan biaya?
Untuk pengurusan perizinan PIHK tidak dipungut biaya.
42. Berapakah besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji khusus?
Untuk biaya penyelenggaraan ibadah haji khusus minimal USD 7.000 (tujuh ribu
dollar Amerika), selebihnya sesuai dengan paket program yang ditawarkan oleh
PIHK dan disepakati oleh calon jemaah.
43. Apa kewajiban PIHK terhadap jemaah haji khusus?
PIHK wajib memberikan layanan:
a. Pendaftaran;
b. Bimbingan ibadah;
c. Transportasi;
d. Akomodasi dan konsumsi;
e. Kesehatan;
f. Perlindungan jemaah dan petugas;
g. Administrasi dan dokumen haji.
h. Kewajiban lain yang disepakati dengan jemaah

44. Apa kewajiban PIHK terhadap pemerintah?
PIHK berkewajiban:
a. Menaati peraturan dan perundangan yang berlaku;
b. Melaporkan paket program
c. Melaporkan keberangkatan dan kepulangan jemaah
d. Melaporkan pelaksanaan paket program

45. Bagaimana bentuk pembinaan pemerintah terhadap PIHK?
Bentuk pembinaan pemerintah terhadap PIHK:
a. Pembinaan administrasi;
7

b. Pembinaan kelembagaan;
c. Pembinaan ketenagaan;
d. Pembinaan program

46. Apa sanksi administratif bagi PIHK yang melanggar peraturan?
PIHK yang melanggar peraturan dapat diberikan sanksi sebagai berikut:
1) peringatan
2) pembekuan izin operasional
3) pencabutan izin operasional

47. Bagaimana pengendalian dan pengawasan terhadap PIHK?
Pengendalian dan pengawasan dilaksanakan oleh Kementerian Agama
bekerjasama dengan Asosiasi PIHK (AMPHURI, HIMPUH dan ASPHURINDO),
baik di tanah air maupun di Arab Saudi.

48. Bagaimana cara mengetahui PIHK yang telah mendapatkan izin dari
Kementerian Agama?
Daftar PIHK yang memiliki izin dapat dilihat pada website resmi Kemenag
www.haji.kemenag.go.id atau call centre 500425.

49. Apa yang dimaksud Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU)?
PPIU adalah penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang telah mendapatkan
izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
50. Bagaimana proses perizinanan PPIU?
Untuk mendapatkan izin sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) surat permohonan izin sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah
yang ditujukan kepada direktur jenderal penyelenggara haji dan umrah.
2) copy izin sebagai biro perjalanan wisata dari dinas pariwisata dan telah
beroperasi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun..
3) akte notaris pendirian perusahaan dan perubahannya.
4) akte pendirian perusahaan yang telah terdaftar di kementerian hukum dan
HAM.
5) rekomendasi dari kanwil kementerian agama provinsi setempat yang masih
berlaku.
6) rekomendasi dari dinas pariwisata provinsi atau pemerintah daerah
setempat.
7) surat keterangan domisili.
8) susunan dan struktur pengurus perusahaan.
9) ktp pemimpin perusahaan (biodata).
10) nomor pokok wajib pajak (NPWP)
11) lulus verifikasi (pemeriksaan lapangan oleh Kementerian Agama)
8

12) menyerahkan uang jaminan dalam bentuk bank garansi sebesar
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari bank pemerintah/BPS BPIH
yang masa berlakuknya 3 (tiga) tahun

51. Bagaimana cara mengajukan perpanjangan izin PPIU?
Untuk mendapatkan perpanjangan izin, penyelenggara harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) surat permohonan perpanjangan izin sebagai penyelenggara perjalanan
ibadah umrah yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah
2) copy SK penyelenggara perjalanan ibadah umrah terakhir
3) akte notaris pendirian perusahaan dan perubahannya
4) akte pendirian perusahaan yang telah terdaftar di Kementerian Hukum
dan HAM
5) rekomendasi dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi setempat yang
masih berlaku
6) rekomendasi dari dinas pariwisata provinsi atau pemerintah daerah
setempat yang masih berlaku
7) surat keterangan domisili
8) surat izin usaha undang-undang gangguan dari pemda provinsi setempat
9) susunan dan struktur pengurus perusahaan
10) copy KTP pemimpin perusahaan (biodata)
11) nomor pokok wajib pajak (NPWP)
12) hasil verifikasi (tinjauan lapangan oleh kementerian agama)
13) menyerahkan uang jaminan dalam bentuk bank garansi sebesar
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari bank pemerintah/BPS BPIH
yang masa berlakunya 3 (tiga) tahun
14) bukti telah memberangkatkan jemaah umrah minimal 200 orang selama
3 (tiga) tahun musim umrah

52. Apakah ada biaya dalam pengurusan perizinan PPIU?
untuk pengurusan perizinan tidak dipungut biaya.
53. Berapa biaya perjalanan ibadah umrah ?
untuk biaya perjalanan ibadah umrah tidak diatur oleh Kementerian Agama,
sepenuhnya diserahkan kepada PPIU sesuai dengan paket perjalanan umrah
yang ditawarkan.
54. Bagaimana cara mengetahui biro perjalanan wisata yang telah
mendapatkan izin dari Kementerian Agama?
Daftar biro perjalanan wisata yang memiliki izin dapat dilihat pada website
resmi Kemenag www.haji.kemenag.go.id atau call centre 500425
55. Bagaimana bentuk pembinaan pemerintah terhadap PPIU?
Bentuk pembinaan pemerintah terhadap PPIU:
a. Pembinaan administrasi;
9

b. Pembinaan kelembagaan;
c. Pembinaan ketenagaan;
d. Pembinaan program

56. Apa kewajiban PPIU terhadap pemerintah?
PPIU berkewajiban:
a. Menaati peraturan dan perundangan yang berlaku;
b. Melaporkan paket program
c. Melaporkan keberangkatan dan kepulangan jemaah
d. Melaporkan pelaksanaan paket program

57. Apa sanksi administratif bagi PPIU yang melanggar peraturan?
PPIU yang melanggar peraturan dapat diberikan sanksi sebagai berikut:
1) peringatan
2) pembekuan izin operasional
3) pencabutan izin operasional

58. Kepada siapa jemaah umrah harus melapor apabila merasa dirugikan?
Apabila merasa dirugikan, jemaah umrah dapat melapor kepada pihak berwajib,
dengan tembusan Kementerian Agama up. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan
Umrah


II. PEMONDOKAN DAN KATERING
A. Pemondokan
1. Siapa yang melaksanakan penyewaan rumah di Arab Saudi?
Penyewaan perumahan dilakukan oleh Tim yang ditetapkan oleh Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Personil tim berasal dari pegawai pada
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Konsulat Jenderal RI
Jeddah, dan Teknis Haji KJRI Jeddah.
2. Perolehan penyewaan tahun 2012 pada jarak 2.000 meter dari perluasan
Masjidil Haram lebih sedikit dari tahun sebelumnya?
Perolehan sewa pada jarak sampai dengan 2000 meter menurun karena
adanya Pembongkaran gedung-gedung jemaah haji di sekitar Masjidil Haram
dilakukan pada beberapa wilayah sebagai berikut:
a. Ghazzah & Syamiyah sebanyak 200 gedung/rumah;
b. Jabal Kabah sebanyak 2.000 gedung/rumah (180 sudah dibongkar);
c. Hafair, Sy. Mansur, Sy. Ummul Quro, Sy. Sittin, Rusyaifah sebanyak lebih
kurang 3.665 gedung/rumah secara bertahap;
d. Misfalah sebanyak 1.750 gedung/rumah secara bertahap.
10

Kondisi ini memunculkan persaingan yang ketat antar negara dan hal
tersebut ditangkap oleh pemilik rumah sebagai peluang untuk menjadikan
harga sewa pemondokan di pasar bergerak naik secara dinamis dan bahkan
terkadang tidak terkendali.
Secara teori, jumlah jemaah yang besar bisa memiliki bargaining position
yang dapat dimanfaatkan untuk menekan harga sewa, akan tetapi penyedia
rumah pemondokan juga melihat bahwa Indonesia pasti akan menyediakan
pemondokan untuk jemaahnya meskipun harganya harus menyesuaikan
dengan kondisi harga pasar yang dinamis, dan mereka memanfaatkan situasi
tersebut.
3. Dapatkah penyewaan perumahan di Makkah dilakukan dalam jangka
panjang?
Sesuai ketetntuan pemerintah Arab Saudi bahwa penyewaan perumahan
dapat dilakukan untuk masa dua tahun, dan dapat diperpanjang sekali atau
beberapa kali untuk masa yang sama.
4. Apakah pemilik rumah setuju untuk disewa lebih dari satu tahun?
Beberapa pemilik rumah setuju untuk disewa dua tahun, namun harga tetap
minta dinaikkan lebih kurang 10 s.d. 15%. Beberapa pemilik tidak mau
karena menginginkan kenaikan yang lebih besar pada saat pelaksanaan
penyewaan.
5. Bagaimana sistem harga sewa rumah di Arab Saudi, apakah ada aturan
tentang ketentuan harga sewa rumah oleh pemerintah Arab Saudi?
Pemerintah Arab Saudi memberikan kebebasan harga sewa rumah sesuai
dengan harga pasar, tidak ada satu regulasi pun yang mengatur tentang
harga sewa rumah.
6. Apakah harga sewa rumah tiap tahun mengalami kenaikan?
Ya, karena adanya pembongkaran gedung-gedung sementara gedung
pengganti belum ada hal ini memicu naiknya harga sewa rumah tiap tahun.
7. Apakah resikonya jika dilakukan sewa rumah dalam jangka panjang?
Resiko sewa jangka panjang jika dilakukan maka bila terjadi pelanggaran
maka kita pada pihak yang lemah dari sisi hukum.
8. Bagaimana sistim penempatan jemaah di Arab Saudi?
Penempatan jemaah di Makkah dilakukan dengan sistem qurah karena
bervariasinya rumah yang tersedia baik dari segi kualitas, wilayah, jarak,
11

kapasitas dan harga sewa. Sehingga untuk memberikan rasa keadilan
kepada jemaah secara nasional maka dilakukan undian penempatan jemaah.
Penempatan jemaah di Madinah dilakukan oleh majmuah berdasarka jadwal
kedatangan jemaah. Sistem sewa di madinah adalah sewa pelayanan bukan
sewa gedung sehingga penempatan dilalukan oleh majmuah. Sedangkan
jemaah yang kembali keyanah air melalui KAAIA Jeddah disediakan hotel
transito jeddah selama satu hari.
9. Dapatkan jemaah meminta pindah rumah ?
Jemaah tidak diijinkan untuk pindah rumah karena sudah ditetapkan melalui
qurah atau undian yang dilakukan di Jakarta. Jika terjadi perpindahan
rumah maka jemaah lain akan menggangu jemaah lain.
10. Pelayanan apa saja yang diberikan oleh pemilik rumah?
Pelayanan yang diberikan kepada jemaah sarana untuk istirahat (tidur)
seperti ranjang, kasur, bantal seprei, sarana air minum dan mandi/cuci.
Mengingat sulitnya persediaan air pada waktu musim haji maka dihimbau
agar jemaah meminimalisir penggunaan air agar tidak terjadi kekurangan
persediaan air.
11. Jika jemaah membawa uang atau perhiasan apakah boleh disimpan di
pemondokan, jika tidak boleh kemana harus menyimpan?
Jemaah tidak boleh menyimpan uang dan perhiasan dalam jumlah banyak di
pemondokan. Jemaah diberikan fasilitas penyimpanan di kantor-kantor
maktab pelayanan jemaah haji.
12. Apakah jemaah boleh mengadukan jika terjadi kekurangan fasilitas
rumah?
Jika terdapat kekurangan fasilitas rumah jemaah dapat mengadu langsung
pada hari atau penjaga rumah, jika tidak ada perbaikan atau penambahan
fasilitas maka dapat diadukan kepada kantor sektor.
13. Bagaimana untuk mengetahui nama dan nomor telpon penjaga rumah
(haris)?
Nama dan nomor telpon penjaga rumah atau haris dapat ditanyakan kepada
petugas sektor pada waktu pembagian kunci kamar ketika tiba di
pemondokan.
B. Katering
1. Bagaimanakah pelayanan katering di Jeddah dan Madinah ?
a. Airport King Abdul Aziz Jeddah
12

1. Fase kedatangan
Pelayanan katering diberikan 1 boks sesuai dengan menu yang
ditentukan dan didistribusikan diatas bis ketika jemaah haji
akan berangkat menuju Madinah (gelombang I) danMakkah
(gelombang II).
2. Fase pemulangan
Pelayanan katering diberikan 1 boks sesuai dengan menu yang
ditentukan, dan didistribusikan diareaperistirahatan di Bandara
King Abdul Aziz Jeddah.
b. Madinah

1. Pelayanan katering di Madinah pada saat kedatangan dan
pada saat meninggalkan Madinah, masing-masing diberikan 1
boks makanan;
2. Pelayanan catering selama jemaah tinggal di pemondokan
Madinah diberikan sebanyak-banyaknya 19 kali dengan
menggunakan kemasan boks. Pendistribusiannya dilakukan
setiap hari di pemondokan sebanyak dua kali (makan siang dan
malam) sesuai dengan menu dan jadwal yang telah ditetapkan
dan diberikan minuman kemasan.

2. Bagaimanakah system penyajian katering pada saat operasional haji di
Armina ?
Katering diberikan sebanyak 16 kali dalam bentuk prasmanan dan
boks, dengan rincian sebagai berikut:
a. Arafah
Pelayanan catering di Arafah diberikan sebanyak 4 kali dalam
bentuk prasmanan dan boks.Layanan katering dimulai pada makan
malam tanggal 8 Dzulhijjah, disediakan layanan coffee shop untuk
setiap kali makan.
b. Muzdalifah
Pelayanan katering di Muzdalifah diberikan 1 boks snack berat yang
didistribusikan di Arafah, menjelang keberangkatan ke Muzdalifah.
c. Mina
Pelayanan katering di Mina diberikan dalam bentuk prasmanan
danboks sebanyak 11 kali dan dilengkapi dengan pelayanan coffee
shop untuk makan siang dan malam.
13

3. Kapankah jadwal penyajian katering di Armina?
a. Jadwal Penyajian katering dalam kemasan box diberikan pada:
- Makan malam tanggal 8 Zulhijjah di Arafah
- Makan malam tanggal 9 Zulhijjah di Arafah (persiapan
keberangkatan ke Muzdalifah) + snack berat
- Makan pagi tanggal 10 Zulhijjah di Mina
b.Jadwal Penyajian katering dalam dalam bentuk prasmanan diberikan
pada:
- Makan pagi dan makan siang tanggal 9 Zulhijjah di Arafa
- Makan siang dan makan malam tanggal 10 Zulhijjah di Mina
- Makan pagi, makan siang dan makan malam tanggal 11 dan 12
Zulhijjah di Mina
- Makan pagi dan makan siang tanggal 13 Zulhijjah di Mina.

III. DOKUMEN DAN IDENTITAS JEMAAH HAJI
Jemaah haji diberikan Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) yang
diterbitkan oleh Kementerian Agama, DAPIH merupakan lembaran identitas jemaah
haji diperuntukan bagi instansi terkait di tanah air dan di Arab Saudi.
DAPIH digunakan untuk exit/entry imigrasi, pendataan pembayaran maktab
wukala, naqabah, pendataan Kementerian Haji Arab Saudi, pendataan konsultan
jenderal RI dan lembar identitas jemaah haji.

Untuk kemudahan pengenalan identitas, jemaah haji diberikan gelang identitas
yang bertuliskan nama jemaah, nomor paspor, nomor kloter dan nama embarkasi.

IV. INFORMASI HAJI
1. Sistem Informasi dan Komputerisasi haji Terpadu (SISKOHAT) adalah suatu
system informasi yang mendukung seluruh proses penyelenggaraan haji dari
kantor Kementerian Agama Kab/Kota, Kanwil Kemenag Provinsi,
Embarkasi, Pusat dan Arab Saudi serta seluruh aspek pelayanan haji.
Jaringan SISKOHAT yang sudah online meliputi:
33 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
420 kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
27 bank Penerima Setoran BPIH
13 Embarkasi
1 Kantor Teknis Urusan Haji di Jeddah Arab Saudi

2. Website resmi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
(http://haji.kemenag.go.id), adalah layanan informasi perhajian yang dapat
diakses secara luas melalui jaringan internet, berupa berita perhajian, audio
14

visual (multimedia), estimasi tahun keberangkatan calon jemaah haji,
curhat haji, dan lain-lain.


V. PENGELOLAAN DANA HAJI
A. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
1. Apa itu BPIH?
Sejumlah dana yang harus dibayar oleh warga negara yang akan
menunaikan ibadah haji.
2. BPIH untuk keperluan apa?
BPIH digunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji.
3. Besaran BPIH dihitung ditetapkan oleh siapa ?
Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul oleh Menteri Agama setelah
mendapat persetujuan DPR RI.
4. Bagaimana pertanggungjawaban pengelola BPIH?
Setelah besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden, maka jemaah haji akan
membayar setoran lunas ke rekening Menteri Agama pada BPS BPIH yang
ada dan digunakan untuk keperluan pembayaran penyelenggaraan ibadah
haji yang dicatat dalam suatu laporan keuangan BPIH. Laporan ini diterbitkan
secara transparan ke media cetak dan diaudit oleh BPK setiap tahun.
B. Setoran awal dan setoran lunas BPIH
1. Apa yang dimaksud dengan setoran awal BPIH?
Sejumlah dana yang harus dibayar oleh warga Negara yang akan
menunaikan ibadah haji melalui Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH untuk
memperoleh nomor porsi (nomor antrian keberangkatan).
2. Kapan Setoran awal BPIH biasa dilakukan?
Setoran awal BPIH dapat dilakukan sepanjang tahun setiap hari kerja.
3. Apa yang dimaksud dengan setoran pelunasan ?
Sejumlah dana yang harus disetorankan ke BPS BPIH untuk melengkapi atau
menggenapkan setoran awal BPIH sehingga jumlahnya sesuai dengan BPIH
tahun berjalan yang ditetapkan oleh Presiden.
4. Kapan setoran lunas dilakukan?
Setoran lunas dilakukan pada waktu tertentu setelah BPIH tahun berjalan
ditetapkan oleh presiden atas persetujuan DPR RI.
5. Berapa besaran setoran lunas BPIH?
Besaran setoran lunas adalah jumlah selisih dari setoran awal dengan BPIH
tahun berjalan yang ditetapkan oleh Presiden.
6. Disimpan dimana setoran awal BPIH?
Setoran awal BPIH disimpan di 27 Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH dalam
bentuk giro dan deposito dan di Bank Indonesia dalam bentuk SBSN/SUKUK.
15

7. Apakah setoran awal BPIH memperoleh imbal hasil / nilai manfaat?
Memperoleh imbal hasil / nilai manfaat.
8. Berapa imbal hasil / nilai manfaat yang dari setoran awal BPIH?
Imbal hasil / nilai manfaat yang dari setoran awal BPIH sangat tergantung
dari penempatan dana tersebut yang terendah giro antara (2-3%), Deposito (5-
7,5%), SBSN/ SUKUK (5-8%) dan tergantung juga pada lamanya penempatan
dana tersebut.
9. Digunakan untuk apa imbal hasil / nilai manfaat dari setoran awal
BPIH?
Antara lain digunakan untuk :
1) Biaya selisih harga sewa pemondokan jemaah di Makkah.
2) Biaya selisih harga sewa pemondokan jemaah di Madinah.
3) General service fee jemaah haji:
- Pelayanan Muasasah Thawwafah Aladilla di Madinah dan Maktab
Wukala Al Muwahad di Makkah;
- Perkemahan di Armina; dan
- Naqobah (Angkutan Antar Perkotaan Haji), Jeddah, Makkah, Madinah
dan Armina.
4) Pelayanan Jemaah di Arab Saudi:
- Sewa hotel transito Jeddah, makan, dan city tour;
- Biaya selisih distribusi pemondokan di Makkah;
- Sewa rumah cadangan di Makkah;
- Konsumsi masa kedatangan dan kepulangan di Bandara Jeddah;
- Konsumsi selama di Arafah dan Mina;
- Konsumsi selama di Madinah;
- Konsumsi jamaah tersesat dan sakit;
- Transportasi dari pemondokan ke bandara;
- Transportasi dari pemondokan ke Masjidil Haram; dan
- Pelayanan bongkar muat barang.
5) Pelayanan Jemaah di dalam negeri:
- Biaya penerbitan paspor jemaah haji;
- Penyelesaian paspor dan pemvisaan;
- Penyelenggaraan bimbingan manasik haji;
- Pasanger service charge;
- Asuransi haji;
- Pencetakan buku paket manasik haji;
- Penyediaan gelang identitas;
- Akomodasi;dan
- Konsumsi di asrama haji embarkasi.



16

10. Bagaimana caranya untuk meminta kembali dananya bagi calon jamaah
yang sudah melakukan setoran awal BPIH tetapi tidak jadi/ batal?
Bagi calon jamaah yang karena sesuatu dan lain hal batal melakukan ibadah
haji dapat meminta kembali dananya dengan cara mengajukan surat
pembatalan ke Kankemenag tempat melakukan pendaftaran dengan
melampirkan surat pernyataan batal dan bukti setor asli dari BPS BPIH.
11. Apakah dana jamaah yang batal dikenakan potongan ?
Seluruh dana jamaah haji batal tidak dikenakan potongan apapun dan
dikembalikan 100%.
12. Biaya langsung jemaah apa dibayar seluruhnya oleh jemaah haji?
Jawabannya tidak, yang dibayar oleh jemaah haji hanya 4 item, yaitu : Tiket
Penerbangan, Pemondokan Makkah, Pemondokan Madinah, dan Living Cost.
Itupun untuk Living Cost dikembalikan lagi kepada jemaah haji yang
bersangkutan di embarkasi. Untuk komponen selebihnya dibebankan kepada
hasil optimalisasi atau nilai manfaat setoran awal BPIH
13. Besaran BPIH tiap tahun berapa?
Besaran BPIH untuk tiap tahunnya berbeda, dipengaruhi dengan besarnya
biaya yang menjadi komponen BPIH tahun bersangkutan seperti biaya tiket
penerbangan, sewa pemondokan di Makkah dan Madinah.
14. Berapa besaran BPIH tahun 2012 dan komponenya apa saja?
Besaran rata-rata BPIH adalah USD3.617, terdiri dari biaya tiket
penerbangan USD2.204,sewapemondokan di Makkah USD847,
MadinahUSD161, dan Living cost USD405..
Jika dirupiahkan dengankurs USD1=Rp9.300,- besaran BPIH rata-rata
adalah Rp. 33,6 Juta
C. Pengembangan Dana Haji
1. Apa Kepanjangan dariSBSN ?
SBSN adalah Surat Berharga Syariah Negara.
2. Apa kepanjangan dari SDHI ?
SDHI adalahSukuk Dana Haji Indonesia.
3. Ditempatkan dimana Dana Haji yang di SUKUK kan sekarang ?
Dana Haji ditempatkan di rekening Menteri Keuangan.
4. Berapa Dana Haji yang ditempatkan melalui SUKUK sampai saat ini ?
Dana Haji yang di SUKUK kan sampai saat ini 35 Triliun.
5. Diambil darimana sumber dana untuk SUKUK ?
Dana SUKUK diambil dari giro setoran Awal dan Deposito dari BPS-BPIH.
6. Berapa Tahun masa untuk perpanjangan SUKUK ?
Masa perpanjangan (tenor) SUKUK bervariasi antara 5 s.d 10 Tahun.
7. Apakah SUKUK ada imbalannya ?
SUKUK ada imbalannya.
17

8. Apakah Dana SUKUK dijamin keamanannya ?
Ya, dana yang ada di Sukuk Dana Haji Indonesia dijamin 100% oleh APBN.
9. Apa dasar hukum penempatan SDHI ?
MOU antara Menteri Agama dan Menteri Keuangan tanggal 22 April 2009,
tentang tata cara penempatan dana haji dalam surat berharga syariah Negara
(SBSN).
10. Apa prinsip-prinsip penempatan dana haji dalam SBSN ?
Memberikan nilai manfaat melalui penyedian instrument investasi yang aman
dengan bagi hasil yang kompetitif serta proses penempatan yang hati-hati,
transparan, akuntabel dan nirlaba.
11. Apa resiko yang akan timbul ?
Mengurangi resiko dalam pengelolaan dana calon jemaah haji, melalui
penempatan instrument yang bebas resiko default.
12. Apa karakteristik SDHI ?
Metode penerbitan private placement, sifat instrument nontradable,
pembayaran bulanan dan tahunan, mekanisme pembentukan imbalan,
negosiasi pelateral kementerian Agama dan Kementerian Keuangan.
VI. TRANSPORTASI DAN PERLINDUNGAN JEMAAH HAJI
1. Berapa lama rencana operasional penerbangan haji?
Rencana Operasional Penerbangan Haji akan berlangsung selama 30 hari:
a. Fase I (Pemberangkatan)
- Kloter Pertama tanggal 21 September 2012
- Kloter terakhir tanggal 20 Oktober 2012
b. Fase II (Pemulangan)
- Kloter pertama tanggal 31 Oktober 2012
- Kloter terakhir tanggal 29 Nopember 2012

2. Berapa banyak embarkasi dan debarkasi haji yang ada di Inndonesia?
Bandar Udara Embarkasi/Debarkasi di Indonesia
NO EMBARKASI BANDAR UDARA ASRAMA HAJI
1 Banda Aceh (BTJ) Iskandar Muda Banda Aceh
2 Medan (MES) Polonia Pangkalan Mansur
3 Batam (BTH) Hang Nadim
4 Padang (PDG) Minangkabau Padang
5 Palembang (PLM) Sultan Mahmud
Badarudin II
Palembang
6 Jakarta (JKT) Soekarno Hatta Pondok Gede
Bekasi
18


3. Mengapa hanya dan Garuda dan Saudi saja yang selalu ditunjuk untuk
mengangkut jemaah haji Indonesia?
- Sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 70 tahun 2012 tentang
Penetapan Pelaksana Angkutan Udara Jemaah Haji Tahun 1433H/2012M
telah menetapkan bahwa PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines
dipandang mampu dan memenuhi persyaratan untuk mengangkut jemaah
haji Indonesia dari 12 embarkasi dan debarkasi haji.
- Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Agama telah memberikan
kesempatan kepada beberapa airlines nasional untuk berpartisipasi dengan
persyaratan administrasi dan teknis yang harus dipenuhi. Namun sampai
batas akhir waktu, hanya Garuda dan Saudia yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis serta memiliki kepastian armada pesawat. Harga
terendah bukan jaminan untuk dapat ditunjuk mengangkut jemaah haji
Indonesia.

4. Garuda mengangkut jemaah haji dari embarkasi mana saja?
PT. Garuda Indonesia mengangkut jemaah haji yang berasal dari Embarkasi
Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta (khusus Provinsi DKI Jakarta,
Banten dan Lampung), Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok.
5. Saudia mengangkut jemaah haji dari embarkasi mana saja?
Saudi Arabian Airlines mengangkut jemaah haji yang berasal dari Embarkasi
Batam, Jakarta (khusus Provinsi Jawa Barat) dan Surabaya.
6. Apa jenis dan kapasitas seat pesawat yang akan mengakut jemaah haji
Indonesia?
Pesawat haji yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji adalah pesawat
berbadan lebar dengan kapasitas seat terbesar 455 untuk B.747 tahun
pembuatan maksimal 1992 dan terkecil yaitu 325 seat untuk B.767/Airbus 330
tahun pembuatan maksimal 1995.
Jenis dan kapasitas seat untuk masing-masing embarkasi :
NO EMBARKASI JENIS PESAWAT KAPASITAS SEAT
1 Aceh (BTJ) Airbus 330/Boeing767 325
2 Medan (MES) Boeing 747-400 455
7 Solo (SOC) Adi Sumarmo Donoyudan
8 Surabaya (SUB) Juanda Sukolilo
9 Banjarmasin (BDJ) Samsudin Noor Banjarmasin
10 Balikpapan (BPN) Sepinggan Batakan
11 Makassar (UPG) Sultan Hasanudin Sudiang
12 Lombok (LOP) Lombok
19

3 Batam (BTH) Boeing 747-400 450
4 Padang (PDG) Airbus 330/Boeing767 374
5 Palembang Airbus 330 360
6
Jakarta (GA) B747-400 455
Jakarta (SV) B747-400 450
7 Solo (SOC) Aibus 330 375
8 Surabaya (SV) Boeing 747-400 450
9 Banjarmasin Airbus 330/Boeing767 325
10 Balikpapan Airbus 330/Boeing767 375
11 Makassar (UPG) Airbus 330 375
12 Lombok (LOP) Airbus 330/Boeing767 325

7. Apa saja yang diperkenankan dibawa oleh jemaah dan apa dasarnya?
Untuk jaminan keselamatan dan keamanan penerbangan haji, Jemaah haji
hanya diperkenankan membawa barang bawaan yang diberikan Perusahaan
Penerbangan yang terdiri atas : 1 buah koper yang dapat diisi dengan berat
maksimal 32 kg, 1 tas troley yang dapat diisi 7 kg dan tas paspor (dokumen).
Perusahaan penerbangan tidak akan mengangkut barang bawaan jemaah diluar
ketentuan tersebut diatas.
20

8. Apa saja bentuk perlindungan Pemerintah kepada jemaah selama dalam
penerbangan haji?
a. Jemaah haji mendapatkan ekstra cover dari Perusahaan Penerbangan
sebesar Rp. 10.000.000,- bagi yang wafat selama masih dalam tanggung
jawab perusahaan penerbangan;
b. Jemaah haji mendapat santunan bagi Penumpang yang meninggal dunia di
dalam pesawat udara karena akibat kecelakaan pesawat udara Garuda
Indonesia atau kejadian yang semata-mata ada hubungannya dengan
pengangkutan udara oleh penerbangan Garuda Indonesia diberikan ganti
kerugian sebesar Rp.1.250.000.000,-(satu milyar dua ratus lima puluh juta
Rupiah);
c. Jemaah haji mendapat santunan bagi Penumpang yang dinyatakan cacat
tetap total oleh dokter dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh)
hari kerja sejak terjadinya kecelakaan pesawat udara Garuda Indonesia
diberikan ganti kerugian sebesar Rp.1.250.000.000,00 (satu milyar dua
ratus lima puluh juta Rupiah) per penumpang;
d. Jemaah haji mendapat ganti kerugian bagi Penumpang yang mengalami
luka-Iuka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, klinik atau balai
pengobatan sebagai pasien rawat inap dan/ atau rawat jalan, sebesar biaya
perawatan yang nyata paling banyak Rp.200.000.000,- (dua ratus juta
Rupiah) per penumpang;
9. Barang-barang apa saja yang dilarang dibawa selama dalam penerbangan?
Dengan pertimbangan keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama dalam
penerbangan haji, jemaah haji dilarang membawa :
a. Benda-benda tajam seperti gunting, pisau, gunting kuku, golok, parang,
cutter, dan sejenisnya
b. Cairan diatas 100 ml/g kecuali obat-obatan
c. Bahan gas yang bertekanan seperti kompor gas, tabung, gas, korek gas.
d. Bahan-bahan peledak seperti amunisi, petasan, senjata api, dll
e. Cairan yang mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, dll
f. Benda padat yang mudah terbakar seperti korek api
g. Bahan yang mengandung radio aktif
h. Bahan yang mengandung magnit
i. Bahan yang menyebabkan karat
j. Bahan yang mengandung racun
k. Bahan campuran oksid
l. Bahan-bahan kimia
m. Bahan cairan, aerosol dan gel (LAG)

21

10. Pelayanan transportasi darat di Makkah diperuntukkan kepada siapa?
Pelayanan transportasi darat di Makkah diperuntukkan bagi jemaah haji yang
menempati pemondokan di atas 2 km dari Masjidil Harram dan Mahbas Jin
yang beroperasi secara shuttle
11. Apa kegunaan pelayanan transportasi darat bagi jemaah haji di Makkah?
Pelayanan transportasi darat ini digunakan untuk umrah perdana bagi jemaah
haji yang mau umrah, shalat lima waktu dan thawaf wada.
12. Apa nama perusahaan bus yang melayani jemaah haji?
Perusahaan angkutan bus adalah perusahaan bus SAPTCO;
13. Bagaimana dengan rencana jadwal pengoperasian pelayanan transportasi
darat?
a. Masa kedatangan jemaah haji : bus beroperasi tanggal 30 September sd 21
Oktober 2012.
b. Masa ARMINA, bus tidak beroperasi dari tanggal 22 sd 29 Oktober 2012
c. Masa kepulangan jemaah: bus beroperasi tanggal 30 Oktober sd 20
Nopember 2012
14. Apa saja yang harus menjadi perhatian jemaah haji dalam pemanfaatan
pelayanan transportasi darat?
a. Jemaah haji yang menempati pemondokan di wilayah Mahbas Jin
disediakan transportasi dari terminal Mahbas Jin ke Bab Ali pergi pulang.
b. Jemaah haji yang menempati pemondokan di wilayah Bakhutmah,
pelayanan transportasi dikonsentrasikan pada lima halte yaitu:
- Halte didepan rumah nomor 913, akan melayani rumah nomor 1101, 916,
913, 910, 1103, 915, 1102, dan 911, menggunakan bus nomor 913
dengan stiker warna ungu.
- Halte didepan rumah nomor 1121, akan melayani rumah nomor 1119,
1112, 1129, 1128, 1113, 1127, 1126, 1022, 1121, 1025, 1023, 1124,
1125, 1026, dan 1120, menggunakan bus nomor 1121 dengan stiker
warna hijau.
- Halte didepan rumah nomor 1115, akan melayani rumah nomor 1114,
1105, 1109, 1108, 1110, 1111, 1116, 1115, 1118, 1117, 1106, 1104, dan
1107, menggunakan bus nomor 1115 engan stiker warna biru tua.
- Halte didepan rumah nomor 1009, akan melayani rumah nomor 1015,
1006, 1012, 1007, 1011, 1014, 1005, 914, 1024, 1013, 1004, 1003, 912,
1009, 1010, 1008, 1122, dan 1123, menggunakan bus nomor 1009
dengan stiker warna pink.
- Halte didepan rumah nomor 1020, akan melayani rumah nomor 1017,
1020, 1015, 1016, 1021, 1001, 1018, 1019, 1002, 1029, 1027, 1030,
1028, menggunakan bus nomor 1020 dengan stiker warna biru langit.
22

c. Apabila terjadi penutupan ruas jalan menuju Bab Umrah, pelayanan
dialihkan ke rute alternatif dari bakhutmah menuju terminal transit kudai,
dan selanjutnya menggunakan angkutan lanjutan melalui terowongan Bab
Malik.
d. Untuk menghindari kepadatan antrian bus yang akan melayani angkutan
shalawat ke Masjidil Haram, dimohon jemaah haji dapat menyesuaikan
waktu keberangkatan dari pemondokan lebih awal (1 sd 2 jam sebelum
waktu sholat) dan kembali kepemondokan lebih lambat (1 sd 2 jam setelah
sholat).
e. Bagi jemaah haji yang baru tiba di pemondokan dan akan melaksanakan
umrah perdana (umrah qudum), untuk menghindari kepadatan didalam bus,
dimohon pelaksanaannya tidak bersama-sama dalam satu kloter.
f. Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran agar menaiki bus secara tertib
dan teratur serta antri pada tempat2 yang telah ditentukan.

15. Bagaimana bentuk perlindungan Pemerintah kepada jemaah haji dan
petugas haji?
Jemaah haji dan petugas haji diberikan asuransi jiwa dan kecelakaan diri
dengan pertanggungan sesuai ketentuan.
16. Apa saja jenis pertanggungannya?
a. Meninggal dunia biasa/bukan karena kecelakaan
b. Meninggal dunia karena kecelakaan
c. Cacat tetap total maupun cacat tetap sebagian karena kecelakaan
17. Bagaimana masa pertanggungannya?
a. Sejak jemaah haji dan petugas haji berangkat dari rumah masing-masing
sampai kembali lagi kerumah.
b. Bagi jemaah haji dan petugas haji yang masih dirawat di RS. Arab Saudi
maupun di tanah air yang belum tiba di rumah masing-masing, maka
periode asuransi/masa pertanggungannya disesuaikan sampai dengan
jemaah tersebut tiba dirumah.
c. Bagi jemaah haji dan petugas haji yang transit di Debarkasi setelah pulang
dari Arab Saudi dan untuk kembali kerumah memerlukan waktu yang lama,
maka periode pertanggungannya diperpanjang maksimal 15 hari kalender
dari waktu yang telah ditetapkan.

You might also like