You are on page 1of 18

BAB II

ALAT UKUR TINGGI PERMUKAAN CAIRAN (LEVEL)



2.1. Umum
Alat-alat instrumentasi yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan
besarnya tinggi permukaan cairan digunakan diferensial transmitter elektrik yang
dilengkapai dengan instrumentasi lain seperti control valve, pressure gauge, pompa
recorder controller dan tangki.
Tujuan pengukuran tinggi permukaan cairan pada proses adalah untuk :
1. Mencegah kerusakan equipment dan kerugian akibat cairan bahan untuk proses
industri terbuang.
2. Pengontrolan jalannya proses.
3. Mendapatkan spesifikasi yang diinginkan seperti pada Evaporator-evaporator
hydrocarbon.
2.2. Terminologi Pengukuran
Terminologi yang umum digunakan dalam teknik instrumentasi dan control :
1. Proses variabel .
Besaran fisis atau kimia atau suatu keadaan yang dapat berupa suhu, aliran,
tekanan, cahaya, Ph dan sebagainya, yang berubah terhadap waktu.
2. Variabel control
Besaran atau keadaan yang diukur dan diatur oleh peralatan automatic controller.
Universitas Sumatera Utara
3. Control agent (Medium)
Bahan atau energy yang terdapat didalam proses yang mempengaruhi harga dari
variabel kontrol dan alirannya diatur oleh final kontrol elemen.
4. Measuring elemen
Elemen-elemen yang ikut serta dalam pengukuran perubahan dari variabel
kontrol.
5. Primary control element
Bagian dari control yang menyebabkan pergerakkan atau variasi dari besaran
yang diukur untuk menjalankan sistem kontrol.
6. Final control element
Bagian dari sistem kontrol misalnya katub membran, lever motor atau electrical
beater, yang mengerjakan langsung suatu alat control.
7. Automatic controller
Suatu mekanisme yang mengukur harga-harga dari suatu besaran atau keadan
dan bekerja mempertahankannya didalam batas-batas yang tertentu.
8. Set point
Harga dari variabel kontrol yang ingin dicapai dan dipertahankan. Suatu control
biasanya diperlengkapi dengan satu jarum penunjuk untuk titik penentuan (set
point) dan peralatan untuk di set.
9. Control Point
Harga rata-rata dari variabel kontrol yang dipertahankan control pada keadaan
beban konstan.

Universitas Sumatera Utara
10. Respone kontrol
Operasi yang terjadi oleh control sebagai akibat dari perubahan pada variable
kontrol.
11. On-Off Respone
Suatu control respont dimana final control elemen berubah dengan cepat dari
suatu nilai ekstrim ke nilai ekstrim secara periodik sebagai akibat dari perubaha
variable kontrol.
12. Direct Acting Controller
Suatu controller yang memperbesar tekanan udara bagi control unit jika terjadi
kenaikan pada harga variabel kontrol.
13. Referse Akting Controller
Suatu controller yang memperkecil tekanan udara control unit jika terjadi
kenaikan pada harga variabel kontrol.
14. Adjusment sensitivity atau proportional response
Suatu response dari controller yang sebanding dengan perubahan dari variable
kontrol.
15. Throttling Range atau Propotional Band
Batas dari harga maxsimum dan minimum dari perubahan variabel control
untuk membuat pergerakan/operasi dari control elemen yang terahir dari batas
maxsimum ke batas minimum.
16. Sensitivity
Suatu unit dari propotional response yang dinyatakan dalam satuan tertentu.
Untuk alat yang bekerja dengan tekanan sensitivity dapat dinyatakan dengan p.
Universitas Sumatera Utara
a. i./inchi. Sensitivity dapat didefinisikan sebagai perbandingan perubahan dari
controller output dengan perpindahan jarum penunjuk yang diukur dari set
point.
17. Offset
Perbedaan antara yang diinginkan (Set point) dengan besaran yang terjadi
sebagai output (control point) dari sebuah propotional controller.
18. Load Change (Perubahan beban)
Suatu perubahan didalam keadaan-keadaan proses yang membutuhkan suatu
perubahan posisi dari control element yang terahir untuk menjaga harga yang
diinginkan bagi control point.
19. Synchronization
Proses untuk menyetel Controller Output melalui posisi dari control element
yang terahir sedemikian rupa hingga control point yang diinginkan dijaga pada
suatu posisi yang tetap dengan set point.
20. Reset rate
Satuan pengukuran untuk menyatakan reset response. Perbandingan antara
kecepatan perubahan dari control element yang terahir sesuai dengan reset
response dan juga terhadap propotional response yang mengikuti suatu keadaan
perubahan dari alat ukur.
Reset rate biasanya dinyatakan dalam cycle per menit.
21. Error
Adalah selisih antara nilai set-point dikurang dengan nilai measured variable.
Universitas Sumatera Utara
Error bisa negatif bisa juga positif. Bila set-point lebih besar dari measured
variabel error akan menjadi positif. Sebaliknya bila set-point lebih kecil dari
measured variabel error menjadi negatif.
22. Span
Adalah nilai pengukuran dari transduser atau sensor, contoh : Span dari
transduser 0 100, maka zero adalah 0 dan range adalah 100. J ika rangenya
adalah 50 150 .
23. Transmitter
Adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element, dan
mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh controller.
24. Transducer
Adalah unit pengalih sinyal. Kata transmitter seringkali dirancuhkan dengan
transducer. Transducer lebih bersifat umum sedangkan transmitter lebih khusus
pada pemakaiannya dalam sistem pengukuran.
2.3. Metoda Pengukuran Tinggi Permukaan Cairan (Level).
Pengukuran permukaan, volume, berat cairan pada bahan kering dalam bejana
atau tabung sering kali dijumpai. Pengukuran yang teliti seringkali sulit dicapai.
Luasnya variasi karat dan sifat cair dan besarnya ukuran bejana penyimpanan yang
diperlukan untuk pengukuran isi di dalam fraksi satu liter adalah halangan yang harus
diatasi. Metode umum yang digunakan untuk melaksanakan pengukuran ini termasuk
teknik langsung dan tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran langsung tinggi permukaan cairan dapat dilihat dari penggunaan
gelas penglihat atau gelas ukur biasa dalam bejana dianggap merupakan metode yang
paling sederhana untuk mengukur tinggi permukaan cairan. Metode ini sangat efektif
digunakan dalam pengukuran langsung.
Metoda yang digunakan secara luas untuk langsung mengukur permukaan
adalah pelampung sederhana, yang dapat dihubungkan dengan transduser gerakan
sesuai untuk menghasilkan sinyal listrik yang sebanding dengan permukaan cairan.
Beberapa metode tidak langsung meliputi pengukuran (permukaan), tekanan,
pengukuran kerapatan (densitas), pengukuran tinggi permukaan dengan pemberat,
dan lain-lain.
Pada pabrik kimia, banyak tangki dan tabung dipakai untuk menyimpan bahan baku
dan produk berupa cairan. Penyimpanan perlu diketahui volume dan inventarisnya.
Proses fluida dalam fase cair terus-menerus ditampung atau dialirkan ke tangki atau
tabung penyimpanan.
Permukaan cairan dalam tangki harus dibuat setabil agar operasi dalam pabrik dapat
setabil. Banyaknya cairan yang terdapat dalam tangki dapat diketahui dengan
mendeteksi tinggi dari permukaan cairan dalam tangki proses. Permukaan cairan
dibuat tetap dengan mengendalikan laju arus cairan yang dilakukan dari dasar tangki
menggunakan control valve. Rangkaian kendali permukaan cairan terdiri atas
detektor, controller, converter dan control valve.



Universitas Sumatera Utara
Metoda pengukuran tinggi permukaan cairan ada dua yaitu :
1. Pengukuran dilihat langsunng.
Tinggi permukaan cairan dapat dilihat langsung dan diduga kedalamannya
dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang (meter).
Dengan diketahuinya tinggi permukaan cairan maka volume dari cairan yang
diukur dapat dicari bila dikehendaki.
2. Metoda mekanik.
Gaya pada cairan menghasilkan gerak mekanik. Pergerakan mekanik ini
kemudian dikalibrasi kedalam bentuk skala angka-angka.


TINGGI CAIRAN

DILIHAT LANGSUNG



Gambar 2.1. Metoda dilihat langsung




Universitas Sumatera Utara

GAYA PADA CAIRAN

GERAK MEKANIK

KALIBRASI

Gambar 2.2. Metoda mekanik
2.4. Jenis-jenis Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan.
Dalam mengukur tinggi permukaan cairan dalam suatu tangki pemrosesan
maupun dalam tangki penimbunan dipergunakan alat ukur tinggi permukaan cairan
yang sesuai dengan bentuk penggunaannya.
Alat ukur permukaan cairan terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
1. Mistar Ukur
Suatu batang dengan skala yang telah dikalibrasi dicelupkan secara vertikal
dari atas ke dalam cairan yang akan diukur, atau dimasukkan sampai terjadi
sentuhan antara permukaan cairan dan ujung mistar ukur. Ketinggian permukaan
pada hal pertama dibaca pada batas pembasahan mistar, pada hal kedua pada
suatu titik acuan tertentu (misalnya pinggiran wadah).
Nilai ukur tergantung pada besar dan bentuk wadah. Mistar ukur hanya boleh
digunakan untuk wadah yang sebelumnya dipakai untuk mengkalibrasi mistar
yang bersangkutan. Apabila digunakan mistar ukur yang salah atau cara
Universitas Sumatera Utara
pencelupan yang tidak betul (misalnya miring), nilai ukur akan menjadi salah
pula.
Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sederhana untuk cairan dalam
wadah terbuka yang tidak terlalu tinggi. Tidak cocok untuk pengukuran yang
harus dilakukan seringkali dan menuntut ketelitian tinggi. J uga tidak cocok untuk
pengukuran dalam bejana bertekanan atau vakum atau berisi cairan berbusa.
2. Gelas Penduga (Level glass)
Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi permukaan cairan dalam suatu bejana
atau container secara langsung. Prinsip yang dipergunakan pada gelas penduga
adalah prinsip bejana berhubungan.
Gelas penduga (Level glass) terdiri dari dua jenis yaitu :
- Gelas penduga ujung terbuka
- Gelas penduga ujung tertutup








Gambar 2.3. Gelas penduga ujung terbuka
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. menunjukkan skematik dari sebuah bejana dan gelas penduga ujung
terbuka. Pemasangan dari gelas penduga ini sangat sederhana. Pada bejana
disediakan suatu pipa pengambilan dimana gelas penduga ditempatkan. Seal
(Packing) disediakan agar sambungan jangan sampai bocor. Klem juga
disediakan agar gelas menduga tetap pada posisinya. Sebagian cairan dalam
bejana, akan mengalir kedalam Gelas penduga. Tinggi permukaan cairan pada
Gelas penduga dan bejana biasanya sama, karena bejana dan Gelas penduga
adalah merupakan dua bejana berhubungan. Gelas penduga ujung terbuka
dipergunakan pada tangki-tangki tidak bertekanan yang tingginya tidak melebihi
1,5 meter, seperti tangki-tangki penampung minyak diesel motor bakar dan lain-
lain.







Gambar. 2.4. Gelas penduga ujung tertutup.

Gambar 2.4. menunjukkan gelas penduga ujung tertutup dengan bejana
bertekanan tinggi. Bahwa kedua ujung gelas penduga dihubungkan dengan
bejana. Ujung bagian bawah tersambung dengan bagian bejana berisi uap
Universitas Sumatera Utara
(kosong). Level glass yang dipergunakan untuk cairan yang bertekanan tinggi
harus diberi pelindung kaca tahan banting dan harus dilengkapi dengan
kerangan-kerangan isolasi yang memungkinkan level glass dilepas dari sistem
sewaktu perbaikan atau pembersihan.
Level glass yang dipergunakan untuk cairan dengan temperature yang tinggi
harus dilengkapi dengan saluran buangan. Saluran ini berfunngsi untuk
mencegah thermal shock yang dapat memecahkan level glass sewaktu
menjalankan kembali sesudah perbaikan. Level glass juga sering diperlengkapi
dengan lampu penerang untuk mempermudah pemeriksaan terutama pada malam
hari.
3. Pemberat dan Pita.







Gambar 2.5 Pemberat dan Pita

Cara termudah untuk mengukur tinggi permukaan cairan dalam tangki-tangki ialah
dengan menggunakan sebuah pipa pengukur yang diberi bobot pemberat. Bobotnya
diturunkan kedalam tangki dan tinggi permukaan cairan dilihat langsung pada pita
Universitas Sumatera Utara
pengukuran (pita ini telah diberi skala). Sistem pengukuran seperti ini sering
dilakukan pada tangki-tangki yang mengandung cairan yang bisa melengket dan
memberikan bekas warna pada pengukuran Crude oil, Condensate Hydrocarbon dan
lain-lain. Disamping itu pada tangki harus disediakan lubang agar bobot dapat masuk
dan diturunkan.
4. Alat Ukur Dengan Penggeser.
Disebut Displacer adalah karena pada prinsipnya nilai gerak apung yang
dihasilkan oleh displacer didesain untuk menggantikan (displacement ) nilai volume
cairan yang menghasilkan gerak apung tersebut.
Prinsip ini dapat dibuktikan seperti pada gambar 2.6











Gambar 2.6. Penggeser.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6, menunjukkan sebuah penggeser didalam silinder kosong, digantung
pada sebuah dacing (timbangan).
Penunjuk pada timbangan menunjuk 3 Ib.
Pada gambar B, air setinggi 7 inchi pada silinder mengurangi berat penggesser
sebesar 1 Ib dan pada gambar C, air setinggi 14 inchi menggantikan (mengurangi)
berat dari penggeser sebesar 2 Ib sehingga berat dari penggeser kini hanya sebesar 1
Ib. Padahal penggesernya tidak diapa-apakan.
Ada 3 hal yang penting untuk diperhatikan pada kejadian ini yaitu :
1. Penggeser tidak akan terapung diatas cairan, melainkan sebagian akan terbenam,
karena penggeser itu sendiri mempunya berat tertentu dan terikat pada gantungan
(support arm).
2. Naiknya tinggi permukaan cairan akan membuat penggeser naik, karena adanya
gaya apung yang lebih besar dari cairan. Akan tetapi pergerakan dari penggeser
hanya kecil sekali dibandingkan dengan naiknya tinggi permukaan cairan.
3. Perubahan pada kedudukan penggeser akan mengakibatkan perubahan pada
kedudukan penunjuk dari timbangan.







Universitas Sumatera Utara







Gambar 2.7. Penggeser dengan Meteran

Gambar 2.7. menunjukkan disain dari penggeser dengan meteran penunjuk.
Perhatikan bahwa tabung pemuntir dipergunakan langsung untuk menggerakan
penunjuk (pointer). Penggeser selalu dihubungkan dengan transmitter sinyal. Output
dari transmitter kemudian dikirimkan ke meteran penunjuk. Output ini bisa berupa
sinyal pneumatic maupun sinyal listrik.
Prinsip kerja dari alat ukur dengan penggeser pada umumnya dapat dikatakan sebagai
berikut :
1. Perubahan pada tinggi permukaan cairan yang diukur akan mengakibatkan
perubahan pada gaya apung dari cairan tersebut. Ini akan membuat penggeser
bergerak turun atau naik.
2. Pergerakan penggeser akan menghasilkan gerak memuntir pada tabung pemuntir.
Universitas Sumatera Utara
3. Pergerakan pada tabung pemuntir kemudian dipergunakan untuk menghasilkan
sinyal pneumatic atau listrik. Kemudian sinyal ini dikirimkan kemeteran
penunjuk. Meteran penunjuk dapat berupa meteran dengan Tabung Bourdon.
5. Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan Dengan Beda Tekanan.
Diafragma dan pengembus seperti yang dibicarakan pada alat-alat ukur
tekanan dapat dipergunakan untuk mengukur tinggi permukaan cairan Akan tetapi,
sama halnya dengan Penggeser maka diafragma dan pengembus selalu dihubungkan
dengan transmitter, baik pneumatik atau listrik. Kemudian, tekanan sinyal pneumatik
atau tegangan listrik ini diturunkan ke meteran penunjuk yang telah dikalibrasi
sebelumnya.










Gambar 2.8. Pengembus untuk Transmitter Tinggi Permukaan Cairan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8. menunjukkan skematik dari pengembus yang dipergunakan dalam
pengukuran tekanan. Pengembusan seperti ini juga dapat dipergunakan untuk
pengukur Tinggi Permukaan Cairan.
6. Alat ukur dengan sistem gelembung.







Gambar 2.9. Sistem Gelembung.

Gambar 2.9. menunjukkan skematik dari alat ukur tinggi permukaan cairan dengan
sistem gelembung. Meteran penunjuk untuk alat ukur ini umumnya adalah pressur
gage dengan tabung bourdon yang telah dikalibrasi sebelumnya kedalam bentuk skala
proses. Alat ukur Tinggi Permukaan Cairan dengan sistem gelembung dipergunakan
pada tangki-tangki air, tidak bertekanan (tekanan statis). Sistem gelembung
memerlukan catu udara bertekanan yang kontinu. Biasanya tekanan udara ini
maxsimum 50 psi. Udara ini dimasukkan kedalam tabung yang terbenam (tegak) pada
cairan yang akan diukur. Semakin tinggi permukaan cairan yang akan diukur semakin
besar tekanan udara yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi tekanan statis yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan cairan. Dengan demikian, tinggi permukaan cairan dapat diukur melalui
besaran tekanan udara yang dibutuhkan.

2.5. Jenis lain dari alat ukur tinggi permukaan cairan.
1. Meteran tangki penyimpanan (storage tank gages)







Gambar 2.10. Meteran tangki penyimpanan.

Gambar 2.10. menunjukkan skematik dari meteran tangki penyimpanan. Alat ini
terdiri dari pelampung dan pita baja. Bila tinggi permukaan cairan naik maka
pelampungpun turut naik. Angka yang ditunjuk oleh ujung pita baja menunjukkan
tinggi permukaan cairan yang diukur. Angka ini biasanya dalam satuan panjang, akan
tetapi dapat diperhitungkan menjadi satuan isi. Meteran tangki penyimpanan seperti
ini sering disebut seperti ini sering disebut dengan nama pelampung dan pita (float
and tape) dan dipergunakan dalam pengukuran cairan pada tangki penimbunan yang
tidak bertekanan.

Universitas Sumatera Utara
2. Kotak diafragma








Gambar 2.11. Kotak diafragma

Gambar 2.11. menunjukkan skematik dari alat ukur tinggi permukaan cairan yang
disebut kotak diafragma. Alat ini terdiri dari meteran penunjuk, pipa dan diafragma
dan sistem ini diisi udara bertekanan setara dengan tekanan atmosfir. Meteran
penunjuk, biasanya adalah jenis Presure gage dengan tabung bourdon yang dikalibrasi
kedalam bentuk skala proses. Bila tinggi permukaan cairan naik maka tekanan dalam
sistem pengukuran akan naik. Ujung pipa pada kotak dibuat bengkok 90 supaya
saluran pengukuran jangan tersumbat oleh diafragma.





Universitas Sumatera Utara

You might also like