You are on page 1of 37

Page 1 of 37

Owner: JC
Diagnosis Fisik Pada Anak
Dr. Sri
Penanganan anak dilakukan sebaik mungkin hingga pulih kembali dan tumbuh kembang optimal
sesuai potensi genetiknya.
Perlu: penegakan diagnosis yang akurat
Untuk ini maka diperlukan diagnosa fisis yg merupakan cara yang baku dan harus dikuasai setiap
dokter
Caranya diawali dengan anamnesis (pemeriksaan dengan wawancara) kemudian diikuti dengan:
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan penunjang
- diagnosis kerja
- diagnosis banding (
dd
/)
- diagnosis akhir
namnesis harus dilakukan secara teliti! teratur! lengkap (pengaruhnya "#$ thd
d
/ suatu penyakit)
PEMERIKSAAN FISIK
pemeriksaan fisis yang baik diawali dengan anamnesis yg sistematis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien
pemeriksaan fisis pada anak dinilai:
penemuan fisis dihubungkan dengan tingkat pertumbuhannya (bayi % anak tumbuh dan
berkembang)
====================== ANAMNESIS
=====================
auto&anamnesis (langsung pada pasien)
alo&anamnesis (pada orangtua/ sumber lain)
cara tercepat menuju diagnosis
kunci menuju diagnosis
didapat data subyektif (rinci)
jangan subyektif
'imulai dengan:
1. IDENTITAS
(ama () nama
keluarga)
Umur/ usia
o (eonatus/ bayi
o *alita/ prasekolah
o +ekolah
o kil balik
,enis kelamin
(ama ortu
lamat
Umur/ pendidikan/ pekerjaan ortu
gama dan suku bangsa
2. RIWAYAT PENYAKIT
-eluhan utama
o -eluhan/ gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat
o .idak harus sejalan dengan diagnosis utama
3. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Cerita kronologis! rinci! jls ttg keadaan pasien sblm ada keluhan sampai dibawa
berobat
Pengobatan sebelumnya dan hasilnya (macam obat dll)
Page 2 of 37
Owner: JC
.indakan sebelumnya (suntikan! penyinaran)
/eaksi alergi
Perkembangan penyakit 0 gejala sisa/ cacat
/iwayat penyakit pada anggota keluarga! tetangga
/iwayat penyakit lain yg pernah diderita sebelumnya
4. HAL-HAL YANG PERLU TENTANG KELUHAN/ GEJALA:
1ama keluhan
2endadak! terus&menerus! perlahan&lahan! hilang timbul! sesaat
-eluhan lokal: lokasi! menetap! pindah&pindah! menyebar
*ertambah berat/ berkurang
3ang mendahului keluhan
Pertama kali dirasakan/ pernah sebelumnya
-eluhan yang sama adalah pada anggota keluarga! orang serumah! sekelilingnya
Upaya yang dilakukan dan hasilnya
BEBERAPA KELUHAN YANG SERING DIJUMPAI
Demam
o 1amanya
Panas 4 hari! berobat tak sembuh 5 typhoid e!e"
'emam 6 hari dan ada perdarahan 5 den#$e hemo"a#i% e!e" &DHF'
'emam 6 hari tidak ada perdarahan 5 den#$e (iasa
'emam intermitten 5 ma)a"ia
o 2endadak
o -ontinu! remiten! intermitten
o .erjadi pada malam hari
o 2enurun dan naik lagi
o 2enggigil! kejang! kesadaran 7
o 2engigau! muntah! mencret! sesak napas
o da manifestasi perdarahan! dsb
Cara mengukur suhu:
8. /ectal
9. :ral (utk anak ; < thn dan mengerti maksud pemeriksaan)
=. ksilar
+uhu ketiak umumnya *+,-. lebih rendah dari suhu rectal
Panas > disebabkan oleh infeksi! dehidrasi! kerusakan otak (perdarahan! tumor)
Panas ) batuk ) sesak napas > ("on/hopne$monia
Batuk
o 1amanya
o *erulang/ kambuh
o +pasmodik! kering! produktif
o +ifat dahak
o Penyerta:
+esak napas
2engi (sesak napas berbunyi/ bengek)
-eringat malam (.*C! bronchopneumonia! pneumonia)
+ianosis! ortopne
da ?whoop@ (napas yg panjang dan dalam 0 pd asma)
Mencret
o kut/ kronik
o Arekuensi/ hari
Page 3 of 37
Owner: JC
o *anyaknya/ kali! konsistensi
o Barna
o da lendir/ darah
2encret dengan lendir darah: disentri yg tidak diikuti dehidrasi
o 'isertai tenesmus
o 2untah! sesak napas! kejang! kencing berkurang
+esak napas dan kejang tjd akibat pengeluaran cairan yg berlebihan
Kejang
o 1amanya
o Arekuensi
o -ejang pertama/ pnh
sblmnya
o -apan/ saat kejang terjadi
o +udah berapa kali
o .onik! klonik! umum! fokal
o 1amanya! interCal
o -esadaran wkt kejang/ sesudah kejang
o Panas! muntah! lumpuh! kepandaian
mundur
o Pd neonatus: perlu riwayat kehamilan
dan kelahiran
KEJANG DEMAM SANGAT SERING PADA BAYI DAN ANAK
Pe")$ di(eda%an:
-ejang demam sederhana
Dpilepsi yang dibangkitkan oleh demam
Pentin# anamnesis:
-ejang demam yang memenuhi kriteria tsb di bwh (modifikasi kriteria liCingstone) dianggap kejang
demam sederhana
K"ite"ia:
8. -ejang terjadi pada umur < bulan 0 E tahun
9. -ejang harus sudah terjadi 8< jam setelah mulai demam
=. -ejang harus bersifat umum! meski sering diawali kejang fokal
E. Arekuensi kejang tidak lebih dari EF/ setahun
6. 1ama tiap kejang tidak lebih dari 86 menit
<. .idak terdapat kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
4. DDG normal (DDG dpt dibuat ; 8 minggu setelah bebas demam)
Muntah
o *erapa lama
o Arekuensi
o +ifat muntah: proyektil
o Barna muntahan
o +etelah makan/ minum/ perubahan posisi
o 'isertai panas! mencret! dll
Edema
o 2ulai tampak kapan! dimana (kelopak mata/ pergelangan kaki)
o -emudian menjalar
o Hanya pagi hari/ sepanjang hari
o -eluhan penyerta: batuk! oliguria! sesak nafas! berdebar! pucat! kuning dsb
Sesak napas
o *erhubungan dengan penyakit: saluran napas/ penyakit -I+
o *aru pertama/ berulang kali
o :rtopnoe/ posisi tripod
o +esak napas akut! malam hari sakit dada (edema paru akut)
o +etelah latihan fisik (lari/ berjalan beberap meter)
o Pada bayi sesak timbul setelah menetek 9 0 = menit
Page 4 of 37
Owner: JC
o 'isertai: batuk mengi! perut besar! sakit sendi berpindah! demam! sakit dada!
sianosis! riwayat tersedak
Sianosis
o *iru pada bibir! sel! lendir! mulut! ujung jari
'isertai gejala pernapasan: penyakit paru/ jantung
.anpa gejala pernapasan: penyakit jantung bawaan
o da hubungan dengan aktiCitas fisik (.etralogi Aallot) 0 utk E kelainan jantung
bawaan dengan sianosis & jalan sebentar uda duduk
Ikterus
o 2ata :+ tampak kuning (scleranya)
o +ering didahului oleh miksi dengan urin kuning merah seperti teh
o Pada neonatus ditemukan 9 macam ikterus:
Aisiologik
.imbul hari ke&9 atau ke&=
Hampir pd semua anak
-rn fungsi hepar belum sempurna
Patologi
.imbul cepat! hr pertama sudah terjadi
Aatal
-rn darah ibu % anak tidak cocok (in/ompati()e "hes$s)
o 'isertai dengan demam! sakit perut! mual! muntah! nafsu makan berkurang
o .inja warna dempul (putih kekuning&kuningan) 0 ditemukan pd anak dengan kelainan
destruksi saluran hati (ikterus obstruktifus)
Perdarahan
o +aat perdarahan
o 1okasi (luar/ dalam)
o Pertama kali/ sudah pernah
o ,umlah
o nggota keluarga dengan penyakit yang sama
o Perdarahan kulit! hidung (epistaksis)! gusi (ada trauma atau tidak)
o Penyertanya: demam! pucat! perut membesar
o 'iperiksa lab untuk mengetahui patologis atau tidak
5. RIWAYAT KEHAMILAN
o -esehatan ibu saat
kehamilan
o Pernah sakit panas (rubella
dsb)
o 2akan obat&obatan
o .etanus toFoid
6. RIWAYAT KELAHIRAN
o .anggal lahir
o .empat lahir
o 'itolong oleh siapa
o Cara kelahiran
o -ehamilan ganda
o -eadaan stlh lahir! pasca lahir! hari&hari 8 kehidupan
o 2asa kehamilan
o *erat badan dan panjang badan lahir (apakah sesuai
dengan masa kehamilan! kurang atau besar)
7. RIWAYAT PERTUMBUHAN
-urCa berat badan dan panjang badan terhadap umur
Page 5 of 37
Owner: JC
. RIWAYAT PERKEMBANGAN
o Patokan perkembangan (milestones)
Pada bidang: motor kasar! motor halus! sosial&personal! bahasa pada balita
o Prestasi belajar pada anak usia sekolah
o 2asa pubertas
9. Riwaa! i"#nisasi
1$. Riwaa! "akanan
11. Riwaa! %enaki! ang %erna& dideri!a
12. Riwaa! ke'#arga
PEMERIKSAAN FISIS BAYI DAN ANAK
Cara pendekatan: untuk mengurangi ketegangan (hal pertama yang perlu dilakukan)
o J E bulan: pendekatan mudah (belum membedakan orang di sekitarnya)
o ; E bulan:
pendekatan mulai saat dalam gendongan
lambat laun ke meja periksa dengan diajak bicara manis dan dipegang&pegang
o anak yg agak besar:
beri salam! tanya nama! umur! sekolah! dll
dipuji
.ARA PEMERIKSAAN PADA BAYI DAN ANAK
sama dengan pada orang dewasa
o inspeksi (pemeriksaan lihat)
o palpasi (pemeriksaan raba)
o perkusi (pemeriksaan ketok)
o auskultasi (pemeriksaan dengar)
pada abdomen: pemeriksaan auskultasi didahulukan (supaya tidak mengganggu
pemeriksaan akibat palpasi
bayi/ anak dibaringkan pada meja pemeriksaan dengan posisi kepala sebelah kiri
dokter (pemeriksa di kanan pasien)
posisi pasien yang nyaman
dokter cuci tangan sebelum pemeriksaan (sesudah selesai cuci tangan lagi) 0 utk
membuktikan bahwa dokter bersih
sebaiknya pemeriksaan dilakukan:
o tidak berulang pada bagian tubuh yang sama
o tidak didahului dengan alat&alat spt tenggorok! mulut! telinga! tekanan darah! suhu
bila pasien tidak mau berbaring! periksa dalam gendongan/ pangkuan dulu! atau
dalam posisi duduk/ berdiri kemudian dibaringkan
(ns%eksi
Knspeksi umum: dilihat anak secara umum apa ada perubahan
(kesan: keadaan umum pasien)
Knspeksi lokal: pemeriksaan setempat
'ilihat perubahan sampai sekecil&kecilnya
Pa'%asi
2eraba dengan telapak tangan dan jari&jari tangan
'itentukan bentuk! besar! tepi! permukaan dan konsistensi organ:
o *sr dinyatakan dg satuan tLtentu mis bola pingpong! telur ayam! biji rambutan dsb
o Permukaan: licin/ benjol&benjol
o -onsistensi: lunak! keras! kenyal! kistik! fluktuasi
Page ) of 37
Owner: JC
o .epi: tajam! tumpul
o *ebas/ melekat
Palpasi abdomen dilakukan dengan:
o Aleksi sendi pinggul dan lutut
o bdomen diraba dengan telapak tangan mendatar dan jari&jari KK 0 KKK 0 KI rapat
o *ila ada bag yang sakit! dimulai dari bagian yang tidak sakit
o 'engan 9 tangan untuk mengetahui adanya cairan atau ?ballotement@
Perk#si: dada * a+do"en * ke%a'a
Untuk mengetahui perbedaan suara ketuk ditentukan batas suatu organ: paru!
jantung! hati atau mengetahui batas&batas massa abnormal dalam rongga abdomen
Cara langsung: dengan jari KK/ KKK (jarang)
Cara tidak langsung:
,ari KK atau KKK diletakkan lurus di bagian tubuh sebagai landasan ketuk
'iketuk pada phalange bagian distal proFimal kuku dengan jari KK/ KKK tangan kanan
yang membengkok
Suara perkusi:
o +onor (suara paru normal)
o Pekak (pada perkusi otot)
o .impani (perkusi abdomen bagian lambung)
o /edup (di antara sonor dan pekak)
o Hiper sonor (antara sonor dan timpani)
-etukan tidak terlalu keras (fibrasi dan resonansi)
A#sk#'!asi
lat stetoskop
o Pediatrik (neonatus dan anak)
o 'iameter membran = 0 =.6 cm
o 'iameter mangkok = cm
(ada rendah pada
o *ising presistolik
mid diastolik
o *ising jantung K! KK! KKK! KI
(ada tinggi pada
o *ising sistolik
o Ariksi pericard
KEADAAN UMUM
Pemeriksaan fisik (p.f) dimulai dengan penilaian keadaan umum
o Pasien dlm keadaan distres akut perlu pertolongan segera M baru dilakukan p.f
o /elatif stabil pertolongan dilakukan setelah pemeriksaan fisik lengkap
o Pasien dengan dehidrasi berat (mata cekung! napas sesak)
periksa cepat tanda&tanda Cital
pertolongan awal dengan KIA'
kemudian baru pemeriksaan fisis lain
o Pasien dengan status konCulsiCus
berantas dulu kejangnya
kemudian baru pemeriksaan fisis lain
Pada keadaan umum yang dinilai adalah:
1. Keadaan sakitnya
o .ampak sakit:
*erat
+edang
/ingan
2. Kesadaran (pasien dalam keadaan tidak tidur)
o Kompos mentis
+adar penuh
Page 7 of 37
Owner: JC
/espons adeNuat thdp semua stimulus
o Apati%
+adar tapi tak acuh
2asih ada respons thdp stimulus
o Somno)en
.amapk mengantuk
/esponsif thd stimulus kuat tapi tidur lagi
o Sopo"
+edikit responsif thd stimulus kuat
/efleks pupil thd cahaya masih positif
o Koma
.idak responsif sama sekali thd stimulus
/efleks pupil thd cahaya negatif (kesadaran yang paling rendah)
o De)i"i$m
-esadaran menurun! kacau! disorientasi! iritatif
+ering ada halusinasi (salah persepsi thd rangsang itu)
'lm praktek srg sukar menentukan scr tpt apatis 0 somnolen &
sopor 0 koma & dsb
(eonatus % bayi kecil respons thdp stimulus sesuai tingkat
perkembangannya
3. Status mental dan tingkah laku
o Gembira! tenang! koperatif
o -etakutan! agresif! hiperaktif
o Gelisah! murung! cengeng
4. Kelainan-kelainan yang segera tampak
o 'yspnoe! retraksi
o (apas cuping hidung sianosis 0 pd pneumoni
o Kcterus! edema anasarca! dll
o -arakteristik tangisan
-uat
1emah (sakit berat)
Cengeng (malnutrisi! penyakit kronik)
(ada tinggi/ high pitched cry (tekanan intracranial meningkat)
+erak (kelainan larynF! tetani! kretinisme)
5. Posisi dan kti!itas
o 'atang dengan berjalan/ digendong
o Posisi abnormal (paresis/ paralisis)
o Posisi duduk (sesak nafas)
o Posisi berjalan membongkok dengan memegang perut kanan bawah (appendisitis)
berbaring miring ke kanan dengan fleFi tungkai
". #asies pasien
o Aasies %o)e"i%a (mata cekung! layu! kering)
o Aasies o(st"$%si hid$n#: napas melalui mulut! mulut selalu terbuka (atresia koana! hipertrofi
adenoid! sinusitis kronik
o Aasies pasien tetanus khas:
Bajah kaku! mulut trismus
.etanus neonatorum fasies dengan mulut ikan (Okarper mond0)
o Aasies khas:
+indroma down
+indrom Pierre /obin
o Dkspresi kosong
Page , of 37
Owner: JC
$. Status gi%i
o *erat badan
'iukur secara rutin
.iap bln pd < bulan pertama
.iap = bln pd < bln berikutnya
9F sethn dlm = thn berikutnya
8 kali setahun selanjutnya
Untuk menilai tumbuh kembang anak
'iplot pada grafik ** anak baku
Pengukuran berkala penting daripada sesaat
-ehilangan ** akut: dehid"asi ma)n$t"isi
-ehilangan ** kronik: penya%it menah$n
-elebihan/ kenaikan ** cepat:
:Cerhidrasi/ edema
2akan berlebih
:besitas
2akan terlalu banyak dan aktiCitas kurang
-elainan hormonal (hypothyroid)
&. 'inggi (adan) pan*ang (adan
Untuk menilai tumbuh kembang anak
*erkala penting
'iplot pd grafik tumbuh kembang (tinggi/ panjang badan anak) yang baku
Pada anak J = tahun dengan berbaring
Pada anak yang diduga cebol! bandingkan tinggi anak waktu duduk dengan tinggi total
anak berdiri (d1a"ism)
.ipe dewasa dini (pubertas prekoks):
Cebol
2ukoposakaridosis
.ipe infantil menetap atau tipe dewasa terlambat:
dolesensi tertunda
Hipotiroid
-ondrodistrofi
.inggi badan berlebih: sind"oma MARFAN (gigantisme aki(at kele(ihan hormon)
'warfism disebabkan
:
/ penyakit menahun yg mempengaruhi abs/ penggunaan makanan:
a. malnutrisi energi protein (2DP)
b. kelainan mental
c. alergi thd makanan
d. penyakit ginjal
e. penyakit jantung
f. penyakit hati
g. fibrosis pankreas
h. penderita rakitis
i. anemia hemolitik
j. kelainan kelenjar tiroid! paratiroid!
hiposisis
k. lama pemakai kortikosteroid
Gigantism 5 jarang
'isebabkan oleh:
a. terlalu banyak makan
b. retardasi mental
c. kelainan hipofisis 5 gigantism murni
+. ,ingkar kepala dan dada
o 'iukur pada bayi J 9 tahun: protuberans occipitalis glabela
o *erkala
o 1ingkar dada melewati kedua puting susu (**1 0 9 th)
o 'iplot pada grafik baku
1-**1: =E 0 =4 cm
1' 9 cm lebih pendek
o P 9 tahun lingkar kepala mendekati lingkar dada setelahnya lingkar dada lbh cepat tambah
Page 9 of 37
Owner: JC
GiQi cukup/ baik : ** "# 0 89#$ P6# nilai baku tanpa edema
GiQi kurang : ** <# 0 "#$ P6# baku tanpa edema
GiQi berlebih : ** ; 89#$ P6# nilai baku
GI2I BURUK
K1asio"%o" : ** ; "#$ P6# nilai baku disertai edema
Ma"asm$s : ** J <#$ P6# nilai baku tanpa edema
Ma"asm$s %1asio"%o" : ** J <#$ P6# nilai baku dengan edema
MALNU3RISI DISER3AI 4LEH5
.ulang belulang menonjol
bdomen buncit! bokong rata
,aringan lemak minimal
.urgor kulit J! edema
/ambut kering! merah jagung
-ulit bersisik! cengeng
GI2I LEBIH
2uka bulat! dagu bersusun
===================== TANDA VITAL
====================
-aDi
.e/ana- Dara&
PeRnaPAsan
S#0#
- Nadi -
yang dinilai adalah:
frekuensi/ laju nadi
o dihitung saat tidur
o ditulis keadaan saat dihitung
o disertai frekuensi denyut jantung (pulsus defisit)
o 3a/hy/a"di (laju nadi/ denyut jantung lebih cepat dr normal) terdapat saat:
demam
aktiCitas fisis! anFietas
miocarditis! gagal jantung 0 tireotoksikosis 5 tidak ada kelainan organis
dehidrasi! renjatan
demamM kenaikan 8RC 5 naik 86 0 9#/ menit kecuali:
pada demam typhoid bradikardi relatif 5 tidak secepat dari normal
pada demam rematik kenaikan lbh tinggi
o B"adi%a"dia (laju denyut jantung lebih lambat dari normal)
*radikardi sinus:
.ekanan intrakranial S! sepsis
Hipotiroidisme
noreFia nerCosa
Kntoksikasi digitalis
:lahragawan
*lok jantung komplit (myo/a"ditis dite"i%a)
Dkualitas nadi (keteraturan sama/ tidak ekstremitasnya)
o Ksi nadi normal sama pada E ekstremitas
o Dkstremitas atas kuat 0 ekstremitas bawah lemah 5 K4ARK3ASI4 A4R3A
o Dkstremitas atas lemah 0 ekstremitas bawah kuat 5 penya%it 3AKAYASU
Krama
Page 1$ of 37
Owner: JC
o (ormal: teratur
o 'isritmia sinus
Knspirasi cepat (denyut nadi lebih cepat)
Dkspirasi lambat
+ering pada anak ; = tahun 5 remaja
o (adi irregular (eFtrasistole! fibrilasi atrium)
o -etidakteraturan yg teratur:
P$)s$s (i#emin$s 5 dek dek .... dek dek ....
P$)s$s t"i#emin$s 5 dek dek dek ... dek dek dek ...
kualitas nadi (perabaan nadi)
o pulsus seler/ 1ate"hamme"/ CORRIGANS PULSE: sgt kuat o.k beda tekanan sistole&
diastole besar! terdapat pada:
pada insufisiensi aorta
ductus arteriosus persisten
fistula arterio 0 Cena
tireotoksikosis dan anemia
o Ksi nadi lemah terdapat pada
-egagalan sirkulasi (renjatan)
Gagal jantung
o P$)s$s pa"!$s et ta"d$s : nadi dg amplitudo rendah 0 teraba lambat naik
.erdapat pd stenosis aorta berat
o Pulsus a)te"nans (denyut nadi selang seling kuat % lemah pd gagal jantung kiri)
o Pulsus pa"ado6$s (inspirasi lemah dan ekspirasi kuat)M ditemui pada :
.amponade jantung (trdpt pengeluaran darah yang banyak di jantung)
Dfusi perikardium
Perikarditis konstriktiCa
- ekanan Darah -
Kdeal dilakukan/ dinilai pada ke E ekstremitas
'iperiksa pd 8 ekstremitas! klo denyut nadi ke&E ekstremitas normal! yi diperiksa pd lengan atas
kanan (krn menghindari koarktasio aorta proF/ a. subclaCia pd lengan atas kiri)
.ekanan darah meninggi pada:
o -elainan ginjal
o .ekanan intrakranial meningkat
o Hiperfungsi adrenal
+istolik S dan diastolik normal! terdpt pd:
o 'uktus arteriosus persisten
o Knsufisiensi aorta
o Aistula &I
o nsietas dan anemia (hiperkinetik)
+istolik 7 dan diastolik normal: pada stenosis ao"ta
+istolik 7 dan diastolik 7: "en7atan
.ekanan darah meningkat pada ekstremitas superior dan menurun pada ekstremitas inferior:
pada %oa"%tasio ao"ta
Penyakit 3AKAYASU (pulseless dis 0 nadi tidak teraba): ekstemitas sup 7/ : 0 inf (
Pulsus pa"ado%s$s (beda tekanan darah sistolik waktu insp dan ekspirasi ; 8# mmHg) pada
tamponade jantung dan gagal jantung berat! asma bronchitis Ttekanan sistolik inspirasi lebih
rendah drpd tekanan sistolik ekspirasiU
- Pernapasan -
Arekuensi/ laju pernapasan
.ipe/ pola
-edalaman
Krama/ keteraturan
.ipe normal:
Page 11 of 37
Owner: JC
o *ayi: abdominal/ diafragmatikal (bila torakal lbh bsr dr abdomen 5 kelainan paru)
o 2akin besar anak 5 torakal (4 0 " th 5 torako abdominal)
.ipe .heyne 8 Sto%es
o (ormal pd **1/ prematur (cepat dalam 5 lambat dangkal 5 apneu beberapa saat)
o Hilang pada umur beberapa minggu
o Patologis: penyakit ++P
.ipe K$ssma$)
o Cepat dan dalam
o Pada asidosis metabolik (dehidrasi! hipoFia! keracunan salisilat! dsb)
Pernapasan BI43
Krama sama sekali tidak teratur (penyakit ++P)
Arekuensi 3a%ipne/ cepat > dyspnoe
Pada berbagai penyakit paru M *ronchopneumonia 0 cepat! tidak terlalu dalam
B"adipne
o Pd ggn pusat pernapasan 0 .ekanan intrakranial meningkat
o lkalosis
Hipe"pne (dalam) : pada asidosis! anoksia! kelainan ++P
Hipopne (dangkal) : pada gangguan ++P
E$pne : kedalaman normal
Dispne
o -esulitan bernapas dengan tanda 3RIAS BP:
Cuping hidung
/etraksi sub kost! intercostal! supra sternalis
'pt dengan sianosis dan takipne
4"topne
o +ulit bernapas bila tiduran 5 bertambah bila duduk/ berdiri
o sma! gagal jantung! edema paru / epiglottis! fibrosis kistik! ?croup@ 0 konstruksi
saluran napas
'ispne nocturnal paroFismal ada edema paru akut (stenosis mitral berat)
- Suhu !lama "#$ -
'iambil dari :
8. +uhu aksila (8RC lebih rendah dari rectalM (: =< & =4RC)
9. +uhu rektum 0 praktis sekali lebih cepat (8L)
Pada bayi J 9 tahun
'iolesi Caselin
*ayi posisi tidur miring! lutut bengkok
5 termometer. Columna Certebral
=. +uhu oral (#!6RC lebih rendah dari rectal)
Pada anak ; < tahun
+ublingual
E. Hipertermia: suhu ; E8RC
'alam keadaan bahaya (turunkan suhu segera)
6. Hipotermia: J =6RC
'pt fatal terutama pada bayi prematur! sepsis pd bayi! dehidrasi 0 renjatan
Pemeriksaan sistemik
'ari ujung rambut ujung kaki
Pada bayi % anak kecil :
o Knspirasi
o uskultasi
o Palpasi dan perkusi (perkusi tidak dilakukan pd anak&anak kecuali pada ascites)
o Pemeriksaan dengan alat (periksa tonsil)
Kulit, Rambut dan Kelenjar Getah Bening
Page 12 of 37
Owner: JC
kulit
Barna:
Iitiligo (depigmentasi) 0 dt tak ada arti/awal tuberosklerosis/ penyakit neuroektoderm
'epigmentasi umum/ albinisme
Coklat gelap:
Penyakit addison
.halassemia
Pasien dengan transfusi darah sering
?/ae a$)dit@ (coklat)/ coklat mudaM masih normal sampai gejala bercak dengan diameter 8 0
8.6 cm pada anak J 6 tahun (bila lebih: penyakit 94N RE.KLINGHAUSEN)
(eCus pigmentosus (hiperpigmentasi menetap)
2elanoma malignum sangat jarang pada anak (abu&abu)
Pasca ruam campak (hiperpigmentasi sementara)
Spide" ne!i
'ari pembuluh kapiler bercabang seperti laba&laba
+edikit di lengan dan wajah > normal
'i badan banyak: cirrhosis hepatis! hepatitis kronik
Sianosis
o -ebiruan pada kulit dan mukosa (kadar Hb reduksi ; 6 g/d1)
o 2acamnya:
Sianosis sentral
Penyakit paru
telectasis (alCeole paru menutup)
Pneumonia (radang paru)
+indroma gangguan pernapasan pada pneumonia
Penyakit jantung bawaan sianotik
Sianosis lain
:bstruksi saluran napas
-ejang napas (("eath ho)din# spe))) 0 tidak bisa napas tapi tidak lama! lalu bisa
napas normal kembali
Penyakit ++P
Sianosis differensial
*agian tubuh atas berbeda dengan bawah
(koarktasio aorta 0 praduktal) 0 ektremitas bawah lebih biru daripada atas
Sianosis tepi
+ianosis di kapiler: kedinginan! dehidrasi! renjatan (kejang)
Perban ketat
.hrombo emboli
Ikterus
o Penilaian dengan sinar alamiah
o Hampir semua **1 i/te"$s isio)o#is (> keadaan bilirubin darah J 86 mg/d1)
o .erlihat kuning bila bilirubin ; 6 mg/dl (pd neonatus) 0 belum bisa dikeluarkan normal karena
hati belum sempurna
; 9mg/dl pada bayi dan anak (sudah jelas pada sclera! kulit! muka)
o Harus dibedakan dengan:
-arotenemia (kebanyakan makan Cit : wortel! pepaya) kuning pada telapak tangan/ kaki!
tidak pada sklera
o -arena penyakit infeksi/ akibat obat (/oCa.K(H)
Hemolisis (bila hepar masih bagus maka ikterus tak tlalu tampak) TdewasaU
Knfeksi hepatitis Cirus
2ononukleus infeksiosa
1eptospitosis! syfking (sifilis)
Page 13 of 37
Owner: JC
:bstruksi empedu (kebanyakan congenital pada bayi)
+epsis
*ayi: bila darah pecah terlalu banyak dapat menjadi icterus oleh krn penimbunan bilirubin dalam
darah krn fungsi hepar belum sempurna. Contoh: kelainan darah ibu dan anak 0 therapy: lakukan
transfusi tukar
%emangioma (Pembesaran kel kapiler 0 penonjolan pembuluh darah 0 bisa hilang sendiri
o Hemangioma kapilaris (kelopak mata! bibir atas! leher)
/ata! difus
'apat disertai kejang : syndrome S3URGE :EBER
2enimbul
*atas tegas! lunak! berlobulasi
da sejak lahir/ umur beberapa minggu
*ertambah besar sampai < 0 89 bulan mengecil hilang
o Hemangioma kavernosa
+jk lahir/ pd masa bayi di kulit! bwh kulit! lbh dlm (kulit di atasnya dapat (/
ungu)
Ek&ema
o Dermatitis atopik
Pada bayi di pipi/ dahi! dapat meluas ke kepala
kut 0 subakut 0 kronik
Pada anak ; besar : leher! lipat siku! lipat lutut
o Dermatitis kontak
-arena: sabun 0 bedak 0 bahan kosmetik 0 pakaian 0 bahan plastik
Prosesnya: eritema 0 edema 0 Cesikula (berbatas tegas)
o Diaper rash (karena popok pada bayi)
o Dermatitis sirkumonal (air liur)
o Dematitis numularis (Cesikel 0 eksudasi 0 krusta)
Pucat pada anemia (telapak tangan! kuku! conjungtiCa! mukosa mulut)
Purpura
o merupakan perdarahan kulit dan selaput lendir
o petechiae (kecil)
o echimosis (besar)! terdapat pada :
penyakit sistemik berat! sepsis! mengingokoksemia! endokarditis! penyakit perdarahan! K.P/
Kdiopathic .hrombocytopenic Purpura! leukemia! 'HA! pertusis)
Erythema
o 1esi kulit kemerahan diaper rash
o Eritema multiforme (berbagai bentuk):
+erentak
2embesar ke perifer
2enipis ke tengah
o Eritema nodosum
(oduler
9 0 E cm
nyeri
terdapat pada:
reaksi obat
arthritis rheumatoid
syndroma +teCen ,ohnson
1upus Drithematous
.uberculosis
Page 14 of 37
Owner: JC
'rtikaria
o 2erupakan bentuk eritema yang menimbul
o 'apat
1okal
Generalisata
.unggal
-onfluensi
Gatal
o 'asar alergi : obat/kosmetik! makanan (ikan! telur! kerang)! gigitan serangga! inhalasi serbuk
sari
Erysipelas ( eritema lokal
o 1okal! nyeri
o Paling sering di daerah kaki
o Hangat 0 indurasi
o .epi menimbul
o :leh karena infeksi streptococcus (jadi hrs diberi antibiotik)
o 'emam
Selulitis:
Knfeksi subkutis
.anpa batas jelas
Dritema
Pada thromboflebitis
Liman#itis s$pe"isia)is : mengikuti pembuluh limfe
Ma%$)a &)esi %$)it':
o .idak menimbul
o .imbul cepat
Dksantema
Pada campak! rubeola! dll
o 2enyembuh dengan sisa hiperpigmentasi khas P 9 minggu
o 2ula&mula merah lalu menghitam 0 timbul pada satu temapat (bibir)
Pap$)a (eleCasi kulit/ subkutis! keras)
9esi%$)a : eleCasi kulit bersisi cairan serosa (herpes)
P$st$)a : eleCasi kulit berisi nanah (infeksi bakteri)
U)%$s : nekrosis superfisialis dan dalam kulit
Impeti#o : koloni pustula oleh karena streptococcus/ staphylococcus
F$"$n%e)
Ka"($n%e)
Nod$) s$(%$tan :
o +ubkutan
o :.- bekas suntik
o bses steril dll
o 'emam reumatik
o 1upus erythematous
.urgor kulit
o 'iperiksa pada kulit abdomen
o 'icubit lambat kembali (dehidrasi! malnutrisi)
-elembaban kulit
o -eringat banyak (palmaris : psikogen)
o anhidrosis
.ekstur kulit
o -asar: pada defisiensi Citamin ! hipotiroid! paratiroid
o I/thyosis : kasar kering seperti sisik ikan
o +clerema 0 skleredema 0 skleroderma pada dermatomiositis
Page 15 of 37
Owner: JC
o +klerema neonatus (bayi sakit berat! sepsis! dehidrasi! anoFia)
1de"a
kibat cairan ekstraseluler abnormal
'isebabkan oleh karena:
o .ekanan hidrostatik S
o Permeabilitas kapiler S
o .ekanan onkotik berkurang (tek keluar sel lebih besar daripada ke dalam)
o /etensi (a dan elektrolit lain
*entuk pittin# edema : bila ditekan tidak kembali/ lambat (periksa pada pretibial)
*entuk non;pittin# edema : bila cepat kembali > pada turner syndrom! kretinisme
Ddema sedikit/ mulai pada palpebra
Ddema banyak:pretibia! pergelangan kaki! sakrum
Ddema anasa"/a : di seluruh tubuh dengan ascites! efus pleura/ perikardial (pada malnutrisi!
syndroma nefrotik! penyakit jantung! cirrhosis hepatis! kwashiorkor)
Ddema lokal :
o lergi
o Gigitan seranggga
o *endungan limfe
2i'iaria
-eringat buntat
'apat berupa
8. 2iliaria pustulosa (bintik&bintik kecil seperti pustula)
9. 2iliaria rubra (merah)
3ain4'ain
Dmphysema subkutan (udara! karena kelenjar udara di bawah kulit)
o -repitasi
o Pada pneumothoraF/ pn.med! tracheostomi! dll
+ikatriks keloid (hipertrofi sikatriks)M bekas luka yg jelas
+tria :
o Garis&garis hipopigmentasi
o (ormal pada anak gemuk
o +indrom cushing (ungu) 0 obat kortikostreroid
RAMBUT
Barna
-elebatan
'istribusi
-arakter rambut lain
Kelenja !eta" #enin!
:ksipital
/etroauriculer
CerCical anterior dan posterior di tepi 2.st cl mast
Parotis 0 paralisis (bila membesar)
+ubmaFilla dan sublingual (disebabkan ok kelainan gigi/ faring)
+upraclaCiculer
Fillar 0 pada kelainan leukemia
Knguinal
'imensi
o Ukuran 0 bentuk
o 2obilitas! tanda radang
o *esar = mm masih normal
o CerCical dan inguinal 8 cm
normal (anak J 89 tahun)
denopati (infeksi regional! infeksi spesifik! sering unilateral)
Page 1) of 37
Owner: JC
JANTUNG
V Knspeksi dan palpasi V
(5!#s 5ordis6 den#! a%eks
*ayi dan anak kecil : pada sela iga E
Garis midkaCikuler kiri/ sedikit lateral
nak = tahun dan lebih : sela iga ke 6
+edikit medial! garis mid 0 kl.kiri
Pada bayi dan anak kecil inspeksi sukar jadi palpasi
Pada pembesaran Centrikel kiri apeks ke bawah lateral denyut ; kuat )et !ent"i/$)a"
)it< )et !ent"i/$)a" th"$st
Pembesaran Centrikel kanan apeks tetap teraba peningkatan aktif di para sternal kiri
bawah dan epigastrium: "i#ht !ent"i/$)a" /a!e
peks dan aktifitas Centrikel sulit diraba pada:
Pneumomed
Pneumothoraks kiri
Dfusi peric/ pleura
D!"#$ %&'()*#' (bunyi jantung KK)
(ormal: bunyi jantung KK tidak teraba
Hipertensi pulmonal : bunyi jantung KK mengeras
.eraba di sela iga 9 tepi kiri sternum (detak pulmonal/ p$)mona"y tappin#) : pada penyakit
jantung bawaan dengan pirau kiri ke kanan yang besar : Persisten 'uctus rteriosus (P')!
'efek +eptum Ientrikel ('+I)! 'efek +eptum trium ('+)! stenosis mitral /heumatik
(stenosis karena rhema)
G!"#+#* B,-,*. /"0+,''' : dg ujung jari KK 0 KKK/ telapak tangan
o Getaran pada dinding dada o.k bising jantung yang keras (derajat E/< atau lebih :
kelainan organik)
o .empat getaran > p$n/t$m ma%sim$m (isin#
o .eraba pada fase sistolik/ diastolik
Getaran bising sistolik teraba : defek septum Centrikular! stenosis aorta! stenosis pulmonalis!
tetralogi Aallot! insufisiensi mitral
o 'efek septum Centrikel teraba getaran bising sistolik di sela iga ke =/ ke E kiri sternum
o +tenosis pulmonalis dan tetralogi Aallot: di sela iga ke 9 kiri sternum dan suprasternal
o +tenosis aorta di sela iga 9
.epi kanan sternum atau sela iga 9 kiri sternum menjalar ke suprasternal dan karotis
o Knsufisiensi mitral : getaran bising sistolik di apeks
o Knsufisiensi trikuspidalis jarang ada getaran bising
Getaran bising diastolik : pada stenosis mitral
o D$%t$s a"te"ios$s pe"sisten : bising keras disertai getaran bising sistolik dan
getaran bising diastolik (kontinu) spt suara mesin (ma/hine"y m$"m$") 0 trdpt pd bayi
baru lahir
PERKUSI
o +udah ditinggalkan pada anak
o Pada anak besar : perkusi dari perifer ke tengah (menentukan besar jantung)
o Pada bayi dan anak kecil sulit (lebih baik dengan inspeksi dan palpasi cermat
Auskultasi
o Penting pengetahuan fisiologi dan patofisiologi -I+ mampu memahami : apa! dimana!
bagaimana mencari! mendengar! interpretasi bunyi dan bising jantung
o +ebaiknya dimulai dengan sisi mangkok! kemudian dengan diaphragma! dengan stetoskop
o .eknik uskultasi:
Page 17 of 37
Owner: JC
'aerah auskultasi tradisional
'aerah mitral di apeks
'aerah trikuspid di parasternal kiri bawah
'aerah pulmonal di sela iga ke 9 tepi kiri sternum
'aerah aorta di sela iga 9 tepi kanan sternum (gb.8")
'ilengkapi dengan auskultasi jantung di seluruh bagian dada! punggung! leher! bahkan
abdomen : deteksi bunyi dan bising jantung! bising akibat aliran turbulen arteri di rongga
toraks dan abdomen
*iasakan dengan sistematika pemeriksaan tertentu :
2ulai dari apeks
.epi kiri sternum bawah
-e atas sepanjang tepi kiri sternum
'aerah infra dan supraclaCicula kiri dan kanan
1ekuk supra sternal
'aerah karotis leher kiri dan kanan
+eluruh sisa dada dan punggung
Posisi pasien : telentang miring duduk
uskultasi dimulai dengan memperhatikan bunyi jantung.
-emudian setelah semua karakteristik bunyi jantung di identifikasi baru diperhatikan
bising jantung
7#ni Jan!#ng
o *unyi akibat Cibrasi pendek bunyi jantung
o *unyi akibat Cibrasi panjang lebih panjang > bising jantung
o *unyi jantung
*unyi jantung K! KK! KKK! KI
:pening snap
Krama derap
-lik
o *unyi jantung K tanda ase sisto)i%
o *unyi jantung KK tanda ase diasto)i%
-edua bunyi tersebut harus diidentifikasi secara akurat dan selalu terdengar pada setiap
pasien
o *eberapa patokan :
*unyi jantung K bersamaan dengan iktus -ordis
*unyi jantung K bersamaan dengan denyut karotis
*unyi jantung K paling jelas di ape%s
*unyi jantung KK paling jelas di sela iga 2 tepi kiri sternum
*unyi jantung KK normal terpecah pada inspirasi dan tunggal pada ekspirasi
Pada irama lambat:
,arak bunyi jantung K dengan bunyi jantung KK (> fase sistolik) lebih pendek drpd jarak
antara bunyi jantung KK dan bunyi jantung K (fase diastolik)
o Pada takikardi sulit
o Gb. 8W
o *unyi jantung K
*unyi jantung K terjadi akibat bunyi penutupan katup atrioCentrikuler
-omponen mitral bunyi jantung K disebut M =
-omponen trikuspidnya disebut 3 =
. 8 terjadi P #!#= detik setelah 28 bunyi jantung K terpecah (split) sempit
Penilaian : bunyi jantung K : normal! melemah atau mengeras
*unyi jantung K mengeras : defek septum atrium! stenosis mitral! stenosis trikuspid
*unyi jantung K melemah : insufisiensi mitral dan trikuspid! myocarditis! pericarditis! efusi
pericardium
Hampir tidak pernah ditemui
Page 1, of 37
Owner: JC
o *unyi jantung KK
*unyi jantung KK terjadi dari kompleks bunyi akibat penutupan katup semiluner (aorta dan
pulmonal)
-omponen aorta bunyi jantung KK disebut A >
-omponen pulmonal disebut P >
Pada bayi! anak dan dewasa muda yang normal! bunyi jantung KK terdengar terpecah
(split) pada inspirasi dan tunggal pada ekspirasi
Pada inspirasi 9 maju! P 9 mundur bunyi jantung KK terpecah
Pada ekspirasi bunyi jantung KK tunggal/ terpecah sempit (gb. 9#)
Keterangan .enomena di atas :
1. Pada inspirasi! tekanan neg intratorakal makin menurun alir balik ke jantung kanan
bertambah pengisian atrium kanan dan Centrikel kanan bertambah waktu ejeksi
Centrikel kanan bertambah lama dan penutupan katup pulmonal (P9) lebih lambat
2. Pada inspirasi resistensi Caskuler paru menurun kapasitas pembuluh darah
paru untuk menerima darah dari a.pulmonalis bertambah tahanan ejeksi Centrikel
kanan bertambah dan penutupan katup pulmonal (P9) lebih lambat
3. Pada inspirasi : terjadi penumpukan darah di pembuluh Cena paru alir balik ke
atrium kiri bertambah waktu ejeksi Centrikel kiri lebih pendek 9 terjadi lebih
cepat
*unyi jantung KK pada anak penting
(ormal : bunyi jantung KK harus terpecah saat inspirasi
*ila tunggal pada seluruh siklus pernapasan : berarti ada obstruksi jalan keluar
Centrikel kanan berat atau malposisi arteri&arteri besar
Kntensitas bunyi jantung KK : normal! melemah! mengeras
*unyi jantung KK terpecah lebar pada : "i#ht ($nd)e ("an/h ()o/% (/***)! defek
septum atrium! stenosis pulmonalis! gagal jantung kanan! insufisiensi mitral akut
-adang&kadang P9 mendahului 9 ("e!e"sed sp)ittin#):
Pada stenosis aorta! 1*** ()et ($nd)e ("an/h ()o/%)
Pada keadaan tersebut bunyi jantung KK pecahnya jelas pada saat ekspirasi dan
pada inspirasi bunyi jantung KK terdengar tunggal
P9 lemah bunyi jantung KK terdengar tunggal pada seluruh siklus pernapasan :
siklus pulmonalis berat! tetralogi Aallot! atresia pulmonalis! atresia trikuspidalis!
transposisi arteri&arteri besar! truncus arteriosis
P9 mengeras pada insufisiensi pulmonalis! hipertensi pulmonal
o *unyi ,antung KKK
(ada rendah
#.8# 0 #.9# detik setelah bunyi jantung KK
di apeks/ parasternal kiri bawah
pada anak dan dewasa muda normal
mengeras bila pengisian Centrikel bertambah
mengeras ) takikardia irama derap (patologis)
o *unyi ,antung KI
(ada rendah
:leh karena deselerasi darah pada pengisian Centrikel oleh atrium (($nyi at"i$m)
'idak ada pada (ayi dan anak normal
.erdengar pada keadaan patologi: dilatasi Centrikel! hipertrofi Centrikuler! fibrosis
myokardium
(gb.98)
*unyi jantung KI didengar dengan membran stetoskop yang ditekan kuat pada dinding dada :
bunyi jantung KI menghilang 0 bunyi jantung K yang terpecah lebih jelas
Krama 'erap (Gallop /hythm)
o .erjadi bila bunyi jantung KKK dan atau KI terdengar keras disertai takikardia spt
derap kuda lari
Page 19 of 37
Owner: JC
o Krama derap yang terdiri atas bunyi jantung K! KK! dan KKK disebut : i"ama de"ap
p"otodiasto)i%
o *ila t.d bunyi jantung KI! K dan KK disebut i"ama de"ap p"esisto)i%
o *ila bunyi jantung KKK dan KI bergabung disebut i"ama de"ap s$masi (summation
gallop)
o danya irama derap > keadaan patologik
o Pada neonatus > gagal jantung
:pening +nap
*unyi pembukaan katup (mitral)
*unyi patologis : pada penderita dewasa > stenosis mit"a) (pada anak jarang)
.erjadi setelah bunyi jantung KK mendahului bising mid&diastolik (gb.99)
-lik
o *unyi detakan pendek bernada tinggi
o da beberapa jenis:
8. -lik ejeksi : stenosis aorta/ stenosis pulmonar CalCular
9. klik sistolik : dilatasi aorta (tetralogi Aallot! syndroma 2arfan)
=. klik midsistolik : prolaps katup mitral
(gb.9=)
o pada myocarditis! cardiomegaly! pericarditis dengan efusi! edema anasarca berat :
semua bunyi jantung melemah
o Pada pasien sangat kurus semua bunyi jantung mengeras (pengalaman ///)
7ising Jan!#ng
o .erjadi akibat arus darah turbulen melalui jalan sempit/ jalan abnormal
o Pada setiap bising jantung harus diperinci :
8. Aase bising
*erdasar tempatnya pada siklus jantung ditentukan:
a. bising sistolik : terdengar antara bunyi jantung K dan bunyi jantung KK
b. bising diastolik : terdengar antara bunyi jantung KK dan bunyi jantung K
Penentuan bunyi jantung K dan bunyi jantung KK secara akurat : suatu sine ?$a non
(gb.9E)
9. -ontur/ bentuk bising
a. *ising sistolik
*ising holosistolik (pansistolik) mulai bersamaan bunyi jantung K terdengar
sepanjang fase sistolik berhenti bersamaan bunyi jantung KK :
i. 'efek septum Centrikel
ii. Knsufisiensi mitral
iii. Knsufisiensi trikuspidal
*ising sistolik dini : mulai bersamaan bunyi jantung K! dekresendo
dan berhenti sebelum bunyi jantung KK : defek septum Centrikel! kecil
*ising ejeksi sistolik mulai setelah bunyi jantung K kresendo 0
dekresendo! berhenti sebelum bunyi jantung KK M terdapat pada :
*ising inosen
*ising fungsional
+tenosis pulmonal
+tenosis aorta
'efek septum atrium
.etralogi Aallot
*ising sistolik akhir mulai setelah pertengahan fase sistolik!
kresendo! berhenti bersamaan dengan bunyi jantung KK :
Knsufisiensi mitral kecil Prolaps katup mitral
b. *ising diastolik
*ising diastolik dini mulai bersamaan bunyi jantung KK! dekresendo! berhenti
sebelum bunyi jantung K:
Knsufisiensi aorta
Page 2$ of 37
Owner: JC
Knsufisiensi pulmonal
*ising middiastolik (diastolik )o1 m$"m$") akibat aliran darah berlebih
(stenosis relatif katup mitral/ trikuspid)
'efek septum Centrikel besar
'uctus arteriosus persisten besar
'efek septum atrium besar
Knsufisiensi mitral/ trikuspidal berat
*ising diastolik akhir/ bising presistolik mulai pertengahan fase diastolik!
kresendo! berakhir pada bunyi jantung K :
+tenosis mitral organik
c. *ising diastolik dan sistolik
*ising kontinu mulai setelah bunyi jantung K! kresendo! capai puncak pada
bunyi jantung KK! dekresendo 0 berhenti sebelum bunyi jantung K berikut :
'uctus arteriosus persisten
Aistula arteri & Cena
*ising to and fro kombinasi bising ejeksi sistolik dan diastolik dini! pada:
+tenosis aorta ) insuf aorta! stenosis pulm )
insuf pulm
=. 'erajat bising
Kntensitas bising dinyatakan dalam < (enam) derajat : (Gb. 9E)
'erajat 8/< : sangat lemah (hanya oleh yang berpengalaman)
'erajat 9/< : lemah tapi mudah terdengar 0 penjalaran minimal
'erajat =/< : keras! tapi tak disertai getaran bising 0 penjalaran sedang
'erajat E/< : disertai getaran bising 0 penjalaran luas
'erajat 6/< : sangat keras 0 terdengar bila stetoskop ditempelkan sebag saja
pd dinding dada 0 penjalaran luas
'erajat </< : terdengar meskipun stetoskop diangkat dari dinding dada 0
penjalaran sangat luas
E. Pungtum maksimum bising (yg paling keras)
.empat terdengar yang paling keras :
o *ising mitral di apeks
o *ising trikuspid di parasternal kiri bawah
o *ising pulmonal di sela iga ke&9 tepi kiri sternum
o *ising aorta di sela iga ke 9 tepi kanan atau kiri sternum
6. Penjalaran bising
rah bising paling baik dijalarkan:
o *ising mitral ke lateral/ aksila
o *ising pulmonal ke sepanjang tepi kiri sternum
o *ising aorta ke apeks dan daerah karotis
<. -ualitas bising
'apat terdengar spt meniup (()o1in#) spt defek dan insuf mitral
'apat ?"$m()in#@ spt pada stenosis mitral
4. Perubahan intensitas bising dengan perubahan posisi dan respirasi
*ising mitral mengeras : pada miring ke kiri
*ising pulmonal dan aorta mengeras : pada menunduk
*ising jantung kanan mengeras pada inspirasi
Ikhtisar penemuan auskultasi pada )e)erapa kelainan jantung
BISING IN4SEN
*ising inosen adalah bising yang tidak disebabkan kelainan organik atau kelainan struktural
jantung
+ering pada anak normal ( ; 46$)
'ibedakan dari bising fungsional! yaitu bising akibat hiperaktiCitas fungsi jantung :
o nemia
o tireotoksikosis
Page 21 of 37
Owner: JC
-arakteristik bising inosen :
8. *erupa bising ejeksi sistolik
9. derajat =/< atau kurang (tanpa getaran bising)
=. penjalaran terbatas
E. intensitas berubah dengan perubahan posisi: lbh jelas saat terlentang 0 menghilang saat
duduk
6. .idak ada kelainan struktural jantung
3ang sering ditemui pada anak dengan kelainan jantung:
8. bising inosen
9. P'
=. +tenosis aorta
DEFEK SEP3UM A3RIUM (Gb. 96)
*unyi jantung normal atau mengeras bila defek besar
*unyi jantung KK terpecah lebar dan menetap (wide and fiFed split)
Baktu ejeksi Centrikel kanan memanjang (ok pirau dari atrium kiri ke atrium kanan) bunyi
jantung KK terpecah lebar 0 pada pernapasan tidak ada perubahan
*eban Colume Centrikel kanan stenosis pulmonalis relatif : bising ejeksi sistolik di tepi kiri
sternum sela iga 9 (derajat =/<)
DEFEK SEP3UM 9EN3RIKEL (Gb. 9<)
'efek septum Centrikel tanpa komplikasi bunyi jantung K dan KK normal. *unyi jantung KKK terdengar
keras bila ada dilatasi Centrikel
*ising yang khas : bising pansistolik di sela iga ke = % E tepi kiri sternum menjalar ke tepi kiri
sternum
2akin kecil defek bising makin keras
+ifat bising meniup! nada tinggi derajat =/< 0 </<
Pada defek besar dapat ada : bising middiastolik di apeks (ok stenosis mitral relatif)
Pada bayi baru lahir dengan defek septum Centrikel tidak terdengar bising ok resistansi Caskuler
paru tinggi terdengar pada umur 9 0 < minggu
DUK3US AR3ERI4SUS PERSIS3EN (Gb. 94)
Pirau dari aorta ke a.pulmonalis terjadi bising kontinu di sela iga ke 9 tepi kiri sternum
menjalar ke infraklaCikula! karotis dan punggung
*unyi jantung K dan *unyi jantung KK normal
*unyi jantung KK sulit diidentifikasikan karena tertutup puncak bising
Pada **1 : hanya terdengar bising sistolik
*ising middiastolik di apeks dpt terdengar (pirau kiri ke kanan besar)
S3EN4SIS PULM4NAL (gb. 9")
*unyi jantung K normal! bunyi jantung KK terpecah agak lebar dan lemah
Pada sten berat bunyi jantung KK terdengar tunggal krn P9 tidak terdengar
*ising ejeksi sistolik terdengar di sela iga ke 9 tepi kiri sternum
2akin berat stenosis P9 makin lemah dan bising makin panjang (dapat menempati seluruh fase
sistolik)
3E3RAL4GI FALL43 (gb. 9W)
-arakteristik bunyi dan bising jantung mirip dengan stenosis pulmonal
'apat terdengar klik sistolik (akibat dilatasi aorta)
S3EN4SIS A4R3A (gb. =#)
.erjadi reCersed splitting : P9 mendahului 9 0 lebih jelas terdengar pada ekspirasi
.erdengar bising ejeksi sistolik di sela iga ke&9 tepi kanan atau tepi kiri sternum menjalar ke
apeks dan karotis (disertai getaran)
Pada stenosis CalCular ada klik mendahului bising
INSUFISIENSI PULM4NAL (gb. =8)
*ising diastolik dini
'i sela iga ke&9 tepi kiri sternum (regurgitasi darah dr a.pulmonalis ke Centrikel kanan pd diastole)
*ila bising diastolik dini pada insuf pulmonal menyertai hipertensi pulmonal disebut G"aham 8
Stee)e
*unyi jantung KK mengeras
Page 22 of 37
Owner: JC
INSUFISIENSI A4R3A (gb. =9)
-arakteristik bising: mirip pada insuf pulm
(ada kadang&kadang sangat tinggi membran stetoskop harus ditekan keras
INSUFISIENSI MI3RAL (gb. ==)
2erupakan gejala sisa penyakit jantung rematik
Knsuf ringan! bunyi jantung K normal
Knsuf berat! bunyi jantung K melemah
*ising karakter : pansistolik meniup 0 paling keras di apeks ke aksila 0 mengeras bila miring ke
kiri
'erajat =/< 0 </<
Pada yang beratM bising mid&diastolik di apeks nada rendah
Pada CalCulitis mitral reumatik akut : bising pansistolik dan middiastolik di apeks (bising .a""y 8
.oom(s)
S3EN4SIS MI3RAL (gb. =E)
*unyi jantung K sangat mengeras
*unyi jantung KK dapat normal/ terpecah sempit
P9 keras bila ada hipertensi pulmonal
*ising khas : middiastolik 0 aksentuasi pre sistolik 0 nada renda 0 rumbling (spt guntur) 0 di apeks
PR4LAPS KA3UP MI3RAL (gb. =6)
*unyi jantung normal
*ising yang terdengar sistolik akhir (spt pd insuf mitral ringan)
'idahului klik sistolik
+ering hanya klik tanpa bising
+ering pada wanita usia remaja/ dewasa muda
======================== ke$ala
=======================
1ingkaran kepala : periksa rutin sampai umur 9 tahun
(glabela dahi 0 atas alis mata 0 protuberans oksipitalis : diameter oksipita frontal terbesar)
2akrosefali (diameter ; ()
Hidrosefalus (produksi ; M abs J
- H.komunikans
- H.nonkomunikans : sumbatan
2ikrosefali (diameter J () : ada retardasi motor dan mental (disgenesis/ hipoplasi otak! rubella!
toFoplasma! C2I! sy down 0 disgenesis/ hipoplastik otak! kraniostenosis)
/on!ro' ke%a'a
**1 0 8 bulan : telentang 0 kepala dilepas jatuh ke belakang 0 didudukkan 0 kepala jatuh
ke depan
khir bulan 9 : tengkurap kepala diangkat sebentar
*ulan = 0 bulan 6 : posisi duduk kepala tegak
/ranio!a+es
.ekan tengkorak di belakang/ di atas telinga cukup keras teraba spt
menekan bola pingpong (normal sampai < bulan M abnormal rakitis! sifilis! hidrosefalus)
."a/%ed 8 pot si#n : ketok dg jari pd tulang tengkorak! spt pot retak
+elama ubun&ubun besar terbuka normalM
Ubun&ubun menutup 0 abnormal & .K- meningkat)
Ra"+#! dan k#'i! ke%a'a
Barna! kelebatan! distribusi pertumbuhan rambut
Pasien --P : merah jagung! kering dan mudah dicabut)
-ulit: hemangioma dan lesi lain
8+#n4#+#n
Ubun&ubun besar 0 diameter transCersal 9!6 0 E cm
2enutup umur :
Page 23 of 37
Owner: JC
< bulan 0 =$
W bulan 0 8=$
8 tahun 0 E#$
8W bulan 0 W#$
Ubun&ubun kecil teraba sampai E 0 " minggu (tdpt pd lobus occipital)
Ubun&ubun besar menutup:
1ambat : rakitis! hidrosefalus! hipotiroid! rubella kongenital
Cepat : pada kraniosinostosis! osteopetrosis
-eadaan (ormal : ubun&ubun besar rata/ sedikit cekung
2enonjol : ..K.- meningkat (.umor K-! meningitis! perdarahan KI)
Cekung : dehidrasi! malnutrisi
9a:a&
simetri wajah :
Posisi intra uterina
Paralisis fasial
Pembengkakan lokal
Ddema! radang lokal! infeksi kelenjar (parotitis)
Penyakit .aey (hiperostosis kortikal infantil) 0 pd **1! mandibula ka 0 ki bengkak
&&; hilang sendiri atau dg corticosteroid
.hrombosis sinus kaCernosus 0 oedema luas dan sakit kepala
+indroma 'own (wajah dismorfik) 0 jarak kedua alis mata agak jauh! hidung ke dalam
sedikit
+indroma Pierre 0 /obin (wajah dismorfik)
Hipe"te)o"isme : jarak antara kedua pupil membesar (normal: =!6 0 6!6 cm)
2a!a
Iisus (ketajaman penglihatan)
(eonatus bereaksi thd cahaya (dg senter terjadi perubahan gerak dari mukaM umur 8
bulan)
Umur 9 bulan : dpt mengikuti gerakan jari
Umur < bulan : memfokus pandangan thdp obyek tertentu
nak yang lebih besar diuji dengan gambar/ tulisan
Palpebra
Ptosis (palpebra tidak dpt terbuka)
1esi (.oculomotor
+yndroma Horner
(Ptosis ) 2iosis)
2iastenia graCis
Dnsefalitis
1agofthalmus
-elopak tidak dapat menutup sempurna:
(kornea tidak tertutup lesi) ulkus
Pasien koma : pse$do )a#otha)m$s
Hemangioma (bisa menghilang sendiri)
Hordeolum (infeksi! diberi antibiotik tp tidak pd kulitnya! spt bisul kecil! bila merambar
ke dalam mata maka diberi obat mata)
Ddema
lis
-anan dan kiri bertemu di tengah: synd"oma :aa"den($"#
*ulu mata
Panjang lentik: normal! malnutrisi! penyakit kronik
'uktus nasolakrimalis
Hubungan mata dan hidung. Cairan yg membasahi mata akan ke hidung dan
menguap bersama napas. ,adi tidak akan keluar air mata klo tidak nangis
*ila sampai umur < bulan masih belum terbuka (air mata keluar) dokter mata
Dpiphora
Penutupan ductus nasolacrimalis
Page 24 of 37
Owner: JC
Produksi air mata berlebih
*isa ok radang! ulkus kornea! benda asing! alergi
2ata kering : dehidrasi! defisiensi Cit
-onjungtiCa
Perdarahan subkonjungtiCa: diatesis haemorrhagic! trauma! pertusis! dll
-onjungtiCitis : dg sekret cair! mukopurulent! purulent
:phthalmia neonatorum! G:! dll
'efisiensi Cit :
8. Hemeralopi/ rabun senja
2. Xerosis konjungtiCa (kering bercak *K.:.) 0 ada garis putih yg berdiri pd
konjungtiCa lateral/ medial
=. Xerosis kornea 0 masuknya infeksi
E. -eratomalasi 5 ulserasi 0 perforasi
1unaknya kornea 5 menutup sinar yg masuk 5 buta 5 harus diganti kornea.
Pterigium : lipatan membran konjungtiCa (reaksi thdp debu! matahari!
angin)
+klera
(ormal : putih
Pada bayi kebiruan
*ayi ikterus 5 dg blue light 5 bisa sembuh
-asi luminal 5 angkat bilirubin shg tidak tjd kuning
-asi enQim dlm hepar (krn **1 fungsi hepar blum kerja sempurna) 5 kasi blue light
5bilirubinnya lgsg masuk ke usus 5 tidak kuning bayinya (tidak lewat hepar)
,elas biru (()$e s/)e"ae) : osteogenesis imperfecta! glaucoma! synd.2arfan
+ering ada neCus! ikterus mudah dilihat pada sklera
-ornea
,ernih
Perhatian : keratitis! ulkus! dsb
Pupil
(ormal:
*ulat simetris
'iameter = 0 E mm! tidak midriasis ataupun miosis
/efleF cahaya ) (cahaya dari lateral konsensual/ langsung)
2idriasis (dilatasi)
*uta! keracunan (barbiturat! atropin)! koma! acidosis! .K- meningkat
2iosis (kecil): syndroma Horner! kerac opi! lesi otak
-atarak : putih 5 biasa pada ortu! suatu kelanjutan usia! bila tidak
diambil 5 buta. nak&anak 5 suatu penyakit
lbinisme : merah
1ensa
(ormal : jernih
*ila keruh : katarak (kongenital 0 toFopl! rubela! herpes simpleF! dll)
*ola mata
Dksoftalmos (menonjol keluar) : hipertiroid! glaukoma! tumor retrobulbar! abses orbita
Dnoftalmos (kecil/ dalam) : dehidrasi berat! malnutrisi! sindrom horner
S$n;set Si#n (iris di bawah palpebra inferior) : hidrosefalus! .K- meningkat! kern
icterus
+trabismus (juling) : masih normal = 0 < bulan (8Y thn)! sebentar 0 hilang
(istagmus (gerak bola mata ritmik) : cepat 0 horiQontal 0 Certikal 0 berputar /
campuran
Do))0s eye phenomenone : refleks okulosefalik (koma)M **1 sampai 8# hari masih
normal
.e'inga
Page 25 of 37
Owner: JC
+erumen
2embran timpani
(ormal: sedikit cekung! mengkilat! refleks cahaya positif
:titis media kataral: sangat merah! refleks cahaya J! tjd abses dalam telinga (cepat kirim ke
bagian .H.)
:titis media sup: menonjol kemerahan! refleks cahaya menghilang
Perdarahan (menonjol biru)
Perforasi 0 yang akan menyebabkan ?congek@
Mastoid
:titis media mastoiditis : nyeri tekan ) M daun telinga terdorong 0 terasa sakit pada
retroauriculer
Penden#a"an
'inilai dengan garpu tala! audiometer (pada anak besar)
(eonatus : sudah ada reaksi thd suara (klintingan)
0id#ng
(apas cuping hidung
Sadd)e nose : syndroma kongenital
2ukosa tebal pucat : alergi
*enda asing : sekret purulen! berdarah! berbau
'ifteri hidung : sekret berdarah
Dpistaksis : pleksus -iesselbach (pd septum nasi) pecah & demam! kelainan darah! kongenital
2#'#!
.rismus (mulut sukar dibuka)M tetanus! tetani! infeksi/ abses sekitar mulut! dislokasi sendi
mandibula! parotitis! dll
'iukur berapa besar mulut dpt dibuka : dari ujung gigi atas dan bawah
Aoetor eF ore (halitosis)
*au aseton 0 asidosis
*au amonia & uremia
1abio skisis/ bibir sumbing
2ukosa 0 anemia (pucat)
& sianosis (biru)
Aisura pada sudut bibir (kekurangan riboflaCin dan Cit * lain)
Perleche : infeksi streptococcus
Aisura! deskuamasi! maserasi! krusta di sudut mulut
Herpes simpleF
2#kosa %i%i
4"a) th"$sh : infeksi candida albicans M bercak&bercak membran putih! menimbul mirip sisa
susu pada selaput lendir bibir! pipi! lidah! palatum! faring (bila diangkut terjadi perdarahan) 0
biasanya pd bayi/ anak kecil
Be"/a% %op)i% : stadium prodromal campak pada mukosa pipi berhadapan geraham bawah
Noma : stomatitis gangrenosa M destruksi mukosa pipi perforasi ke kulit. (keganasan/
kwasiorkor) 0 pipi hancur/ tembus
Pa'a!#"
Petechiae (infeksi)
Paralisis (difteria)
Palatoskisis
3ida&
*ifurkasio 0 terbelah di tengah
2akroglosia: hipotiroid! sy.down! hurler! neoplasma
2ikroglosia : sy. MABIUS! pioroptin (lidah ;;)
-ista duktus tiroglossus : pada pangkal lidah
/anula : kista retensi transparan (biru) sublingual
1idah terjulur keluar (pada retard mental)
.remor lidah : hipertiroid! demam typhoid 0 lidah keluar ujung merah
Page 2) of 37
Owner: JC
1idah kotor (coated tongue)
Geografic tongue
Gloso ptosis : lidah tertarik ke belakang (syndroma pie""e 8 "o(in)
(eonatus : keluar masuk ritmik (perdarahan otak/ edema otak)
1idah ada gambaran&gambaran pulau di tengah ada alergi
;igi ge'igi
*ayi baru lahir! kadang&kadang ada 8 0 9 gigi dan mudah dicabut
2ulai tanggal umur < thn caninus blom keluar! molar 9!= baru keluar
Umur 6 bulan 0 8 thn: gigi susu 0 = tahun lengkap 9# buah
I KI KKK KK K . K KK KKK KI I
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
I KI KKK KK K . K KK KKK KI I
Gi#i s$s$:
9 insisor sentral bawah 6 0 8# bulan
9 insisor sentral atas " 0 89 bulan
9 insisor sentral atas W 0 8= bulan
9 insisor sentral bawah 8# 0 8E bulan
9 molar pertama bawah 8= 0 8< bulan
9 molar pertama atas 8= 0 84 bulan
E kuspid pertama 89 0 99 bulan
E molar kedua 9E 0 =# bulan
Gi#i tetap
" 4 < 6 E = 9 8 8 9 = E 6 < 4 "
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
" 4 < 6 E = 9 8 8 9 = E 6 < 4 "
Gigi susu mulai tanggal: insisor sentral bawah
Gigi susu berakhir umur 89 tahun
Gigi tetap (waktu erupsi):
2olar pertama < 0 4 tahun
Knsisor 4 0 W tahun
Premolar W 0 88 tahun
-aninus 8# 0 89 tahun
2olar kedua 89 0 8< tahun
2olar ketiga 84 0 96 tahun
-elainan gigi : %a"ies dentis
Sa'i<asi
Pengeluaran saliCa berlebih pada neonatus : at"esia esoa#$s
HipersaliCasi pada anak besar : gigi tumbuh! stomatitis! palsi serebral! defisiensi mental! down
syndrome
Faring
Knfeksi! hiperemia! edema! abses di dalam
Knfeksi difteria:
*ercak putih abu&abu yang sulit diangkat 0 bila dipaksa mudah berdarah (pseudomembran)
.onsil
Perhatikan : kripti! hiperemia ulserasi! bercak perdarahan! abses perotonsiler (sering trismus)
3aring
+tridor (suara napas inspirasi yang keras! kasar! nada sedang)
.erjadi obstruksi di daerah laring/ trachea
therapy/ : corticosteroid dan antibiotik
Page 27 of 37
Owner: JC
======================== le"e
========================
Iena : pulsasi pada saat duduk/ berdiri
abnormal
(kenaikan tekanan Cena jugularis)
2enentukan tekanan Cena jugularis
Pasien posisi telentang
'ada ) kepala diangkat 86 & =#R atau lebih jika bila tekanan Cenanya tinggi
1ihat batas atas distensi Cena jug (bila perlu dikosongkan dulu dengan menekan bagian
kranial Cena mengurut Cena ke kaudal! kemudian dilepas lagi
(ormal C.jugularis tidak keluar cuma waktu menyanyi kadang keluar
.ekanan Cena liat Cenanya ada trus kita hapus dari atas sampai ke bwh. -lo ada
peningkatan tekanan Cena Cenanya akan timbul lagi dengan cepat biasanya tjd pada
penyakit jantung
I.jugularis tekanan S :
Gagal jantung kongestif
.amponade jantung
Pericarditis konstriktiCa
2assa di mediastinum
+eFual encontinuitum leher spt sayap
-ista duktus tiroglossus
'i garis tengah/ sedikit lateral! bulat! licin! Y & =Y cm
'i setiap tempat antara foramen caecum lidah 0 lekuk suprasternal (sering setinggi kartilago
tiroid! bergerak ke atas bila menelan! dapat disertai fistula)
Hi#"oma %o))i %isti%$m : massa kistik! lunak! batas tak jelas! kebiruan
B$)) ne/% : edema pada leher belakang(difteria)! infeksi lokal
3o"ti%o)is
1ihat ada/ tidak pada **1
Posisi kepala : miring ke 8 sisi dan berputar ke sisi lain (pemendekan m.
sternocleidomastoideus) oleh karena
Perdarahan ok trauma lahir menyembuh fibrosis (8!6 0 =!6 cm)! kenyal! tegas
menghilang E 0 " bulan (biasanya hilang tapi sebaiknya dilakukan fisiotherapy)
'apat pemendekan menetap
'apat karena proses peradangan
-aku kuduk
Posisi telentang : leher ditekuk secara pasif ada tekanan dagu tidak
nempel dada (kaku kuduk positif)
*ila disertai hiperekstensi tulang belakang : opistoton$s
/angsang meningeal pada meningitis
.etanus 0 walaupun kejang tapi sadar
bses retrofaringeal! peritonsiler
Dnsefalitis Cirus
-eracunan timbal
rheumatoid
2assa di leher kelenjar membesar (pada anak! diperiksa ke arah .*C 0 mantouF test)
-elenjar getah bening
+erCikal : bila diameter ; 8 cm (masih normal bila masih 8 cm)
-elenjar tiroid : tiroid bergerak ke atas bila menelan
Periksa dengan tangan kanan dan kiri
*ila menelan! massa akan bergerak
Page 2, of 37
Owner: JC
========================= %a%a
========================
Pemeriksaan
Knspeksi
Palpasi
Perkusi
uskultasi
Garis&garis referensi :
*atas&batas utk menentukan lokasi keadaan patologi dan fisiologi (gb ) keterangan)
Knspeksi
Gb. dinding dada! bentuk! besar! simetri dl. statis dan dinamis! gerakan pd pernapasan!
deformitas! penonjolan! pembengkakan! pola pembuluh darah subc! jaringan parut
*eberapa mcm bentuk dada:
8. Pektus eks. -aCatum (F$nne) .hest)
+ternum bawah ) rawan iga masuk ke dalam terutama pada inspirasi
-elainan kongenital! hipertrofi adenoid berat! dapat juga pada sindrom marfan
Pada anak normal! sering ada tapi tidak berat
9. Pektus karinatum
Pi#eon /hest! dada burung
+ternum menonjol ke arah luar : rakitis! osteoporosis! sindroma marfan
=. *arrel chest/ toraks emfisematikus
'ada bulat spt tong : sternum terdorong ke depan! iga&iga horiQontal
PP:- spt asma! fibrosis kistik! emfisema
Ta&#i" '(&a)*
Penonjolan pada persambungan tulang rawan dengan tulang iga (rakhitis)
Perhatikan:
+kapula
-laCikula
'epresi daerah iga IKKK 0 X
Kga&iga di bawahnya mengembang (celah Harrison/ Ha""ison0s G"oo!e)
.empat melekat diafragma
simetri dada :
+koliosis 0tulang belakang ke samping
Pneumotoraks
pneumomediastinum
Gerakan sela iga pada pernapasan
-ecepatan! kedalaman! simetri! pola gerakan pernapasan
Gerakan berkurang : pneumoni! hidrotoraF! pneumotoraF! atelectasis
/etraksi suprasternal : obstruksi tinggi (sumbatan larynF)
/etraksi infrasternal : obstruksi rendah (bronkiolitis)
P"e/o"dia) ($)#in# > hipertrofi Centrikel kanan
payudara
+upernumary nipples (jumlahnya papilla mammae ;;)
.elarche/ telars > " 0 8E tahun (8# th) : pertumbuhan payudara
bentuk dewasa dl 9 0 E tahun
Ginekomasti pubertas pada laki&laki 8= 0 8E tahun menghilang
Ginekomasti prapubertas dpt terjadi pada anak perempuan ataupun laki&laki menghilang
paru
Knspeksi (lihat tanda Cital dan inspeksi dada) 0 lihat gerakan pernapasan
Palpasi (gb)
Page 29 of 37
Owner: JC
+imetri/ asimetri toraks : benjolan! nyeri! pembesaran kelenjar limfe aksila! fossa
supraclaCicularis/ infraclaCicularis
Aremitus suara :
+aat bicara/ menangis
(ormal : getaran sama kanan dan kiri
2eningkat : konsolidasi (pneumonia)
2enurun : obstruksi jln napas (atelectasis! pleuritis! efusi pleura! schwarte! tumor)
-repitasi subkutis & krn trauma udara spt suara kertas yang diremek
Udara subkutan : pasca trauma! pasca tracheostomy
Perkusi (lihat cara pemeriksaan)
o 2ulai supraklaCikula turun setiap sela iga (bandingkan kanan dan kiri)
o Punggung : dari atas bawah (kanan dan kiri)
o +onor : suara perkusi normal
o +uara perkusi berkurang : redup/ pekak (hati! jantung! skapula diafragma)
+uara yang sehrsnya sonor jd redup mgkn ada kelainan paru! dll
o 'aerah pekak hati : setinggi iga ke < garis aksila medial! kanan (naik turun pada pernapasan)
8& 9 sela iga
o Pekak hati ; tinggi pada hepatomegali/ pendesakan/ kolaps paru kanan
o Pekak hati 7 pada asma/ emfisema paru
o *atas bawah paru belakang: setinggi iga ke " 0 8#
o Perkusi paru 0 jantung 0 sukar pada anak dan bayi
o Perkusi abnormal:
Hipersonor/ timpani: emfisema paru! pneumotoraks
/edup : konsolidasi
.impani : hernia diaphragma (pd auskultasi! bising usus ))
uskultasi
+uara napas dasar
+uara napas tambahan
'ilakukan di seluruh dada dan punggung
'ari atas ke bawah! bandingkan kanan dan kiri
Pada bayi dan anak lebih keras
+uara napas dasar
8. +uara napas Cesikuler (pada anak&anak jelas! dewasa agak susah)
+uara napas ( (udara masuk dan keluar melalui jalan napas)
+uara inspirasi lebih keras dan lebih panjang daripada ekspirasi
.erdengar spt membunyikan ?ffff@ dan ?wwww@
2elemah pada penyempitan bronkus (bronkostenosis)! tiap Centilasi ber J! pneumonia!
atelectasis! edema paru! efusi pleura! emfisema! pneumothoraF
2engeras : Centilasi bertambahM resolusi pneumonia
Iesikuler dengan ekspirasi memanjang : asma
9. +uara napas bronkial 0 tdpt pd paru sternal atas (bronkus ka&ki)
Knspirasi keras disusul ekspirasi spt suara ?kh kh kh@
Pada keadaan normal
i. Pada bronkus besar kanan dan kiri
ii. Parasternal atas
iii. 'i interskapula
(apas bronkial di tempat lain : konsolidasi luas (pneumonia lobaris)
+uara subbronkial/ bronkoCesikuler
=. +uara napas amforik 0 biasanya pd dws 0 anak&anak jarang
+eperti bunyi tiupan di atas botol kosong (pada kaCerneM kerusakan jar paru 0 pd .*C
ada infiltrat)
E. Cog&wheel breath sound
+uara napas terputus&putus! pada fase inspirasi dan fase ekspirasi
dhesi pleura/ kelainan bronkus kecil spt .*C dini
6. 2etamorphosing breath sound
Page 3$ of 37
Owner: JC
+uara mulai halus kemudian mengeras (Cesikuler bronkial)
+uara napas tambahan:
8. ronki basah dan ronki kering (RALES)
9. krepitasi
=. bunyi gesekan pleura (p)e$"a) "i/tion "$()
E. sukosio hippocrates
- *onki )asah !rales$ -
Iibrasi terputus&putus (tidak kontinu) : cairan di jalan napas dilalui udara
2acamnya:
/onki basah halus : dari duktus alCeolus! bronkiolus dan bronkus halus
/onki basah sedang (bronkus kecil dan sedang)
/onki basah kasar (bronkus di luar jaringan paru)
/onki basah nyaring (dari ronki basah halus dan sedang) : suara melalui benda padat
(infiltrat/ konsolidasi) ke stetoskop 0 nyata terdengar
/onki basah tidak nyaring (dari ronki basah halus dan sedang : melalui media normal/ tidak
ada infiltrasi/ konsolidasi
/onki basah halus sering terdengar pd akhir inspirasi/ inspirasi dalam
/onki basah pd ekspirasi tdpt pd asma! bronkiolitis! aspirasi benda asing
/onki basah yang hilang setelah batuk : lendir di trakea/ bronkus besar
- *onki kering !rhonchi$ -
+ering juga terjadi pada asma
+uara kontinu 0 udara melalui jalan napas sempit (spasme bronkus! edema! lendir kental! benda
asing)M intraluminar/ ekstraluminar 0 desakan tumor
,elas pada fase ekspirasi
- +hee&ing !mengi$-
/onki kering lebih sonor/ musikal
Pada fase ekspirasi biasanya : asma (obstruksi sal napas bawah)
Pada fase inspirasi : obstruksi sal napas atas! edema laring/ benda asing
- krepitasi -
+uara alCeoli membuka (pneumonia lobaris)
- pleural ,riction ru) -
Pleuritis fibrinosa! pada ekspirasi dan inspirasi
+ering di bawah belakang paru : bunyi gesekan pleura
- )*onko,oni -
0 !o-al resonan-e 0
resonans bertambah pada konsolidasi
- sukosio hippocrates -
pada seropneumotoraks
kalau dada digerakkan terdengar suara kocokan (jarang pada anak)
- peristaltik usus di daerah dada -
pada **1
hernia diafragmatika 0 diafragma terbuka isi peritoneum masuk ke dlm sering pd wkt **1
sesak napas pd auskultasi terdengar suara peristaltik usus
====================== a#%(+en
=====================
inspeksi
auskulasi
palpasi
perkusi (setiap manipulasi bunyi peristaltik usus berubah)
Pembagian daerah abdomen ) topografi organ&organ dalam abdomen (Gb.
=4)
Page 31 of 37
Owner: JC
Din%in! Peut
-eriput : pasca ascites! malnutrisi
Hernia umbilikalis:
nak J 9 tahun
+yndrom 'own! kondodistrofi
Hipotiroidi
Gambaran Cena terlihat:
nak dengan giQi J / buruk
Gambaran Cena patologis: gagal jantung peritonitis! obstruksi Cena
( : aliran darah Cena di bawah umbilikalis ke bawah dan di atas umbilikalis ke atas
1iastasis 2ekti
Penonjolan pd garis tengah antara umbilikalis 0 processus Fiphoid/ umbilicalis 0 symphisis (8 0 6
cm lebar : Carian (! kelemahan m. rekt abd)
In&$ek&i
Ukuran dan bentuk perut
Perut anak kecil : ?P43 BELLY@ membulat (otot abdomen tipis dan lordosis) 0 gb. ="
*uncit simetris
:tot perut hipotonik/ atonik
hipokalemia! hipotiroidea! rachitis! dinding perut berlemak! pneumoperitoneum
'isebabkan oleh karena trauma/ perforasi usus! ascites! ileus obstr rendah
Pada scites posisi telentang perut melebar ke lateral spt kodok
*uncit asimetris
:k otot perut paralitik (polio)! pembesaran organ intraabdominal! ileus obstruksi tinggi!
neoplasma (Bilms tumor! neuroblastoma)
S%aoid : bentuk perut cekung (posisi telentang). Hernia diafragma! besar (**1)!
dehidrasi berat! ileus obstruksi tinggi! pneumotoraks
:mfalokel
-antong peritoneum dan selaput amnion berisi organ intra abd (hati% usus)! ok defek cincin
umbilicalis (6 0 8# cm)! pada prematuritas :
Gastroskisis : eCirasi usus melalui defek m.rekt.abd.lateral / kiri umbilicalis
'uctus omfaloentericus M persisten spt polip merah di umbilicalis dengan
mengeluarkan sekret serous/ mukoid/ spt feses iritasi kulit
Uracus paten
+usp bila cairan spt urin keluar melalui umbilicalis
bses dan neoplasma
+y PRUNE BELLY< +y EAGLE @ BARRE3 : sebagian/ seluruh dinding
perut tdk terbentuk
Geakan Din%in! Peut
Pada pernapasan bayi % anak sampai umur < 0 4 tahun : gerakan ; dada
*ila J : peritonitis! appendisitis/ keadaan patologi lain
Pada anak ; < 0 4 tahun : bila gerakan mencolok : curiga kelainan paru
Peristaltik usus tampak pada keadaan patologi : obstruksi tr.gastro
intestinalis (stenosis/ spasme pilorus! stenosis/ atresia duodenalis! malrotasi usus)
1okasi peristaltik :
2elintang di daerah epigastrium pada bayi J 9 bulan : spasme/ stenosis pilorus
Peristaltik dg gbrn spt tangga : obstruksi usus distal
Au&ku&lta&i
(ormal: suara peristaltik dengan intensitas rendah terdengar tiap 8# 0 =#
detik
*ila ddg perut diketuk : frek dan intensitas bertambah
(ada tingi (nyaring) : obstruksi GK. (metalic sound)
*erkurang/ hilang : peritonitis/ ileus paralitik
*ising yang terdengar di seluruh permukaan perut : koarktasio aorta
abdomen
Peku&i
Page 32 of 37
Owner: JC
'ari epigastrium ke bagian bawah abd (gb. =W)
.erdengar timpani di seluruh permukaan! kecuali daerah hepar dan lien
(abnormal : obstruksi rendah! ileus paralitik! aerofagia
Utk menentukan : ascites! udara dlm rongga abd! batas hepar! batas
massa intra abd lain
scites pd anak tdpt pd : cirrhosis hepatis! sy nefrotik! gagal jantung
kongestif! peritonitis tbc Ochilous ascitesL (kebocoran sistem limfe 0 jarang)! kwashiorkor
,aa Men%etek&i A&-ite&
8. Posisi telentang
Perkusi sistematik dari umbilicus ke lateral dan bawah garis konkaf antara timpani dan pekak 0
ada ascites (gb. E#)
9. ?+hifting dullness@
'aerah redup berpindah : perkusi dari umbilicalis ke bawah/ ke sisi lateral mencari daerah redup
yg menjadi timpani pada perubahan posisi (pasien miring)
=. ?Aluid waCe@ / gelombang cairan
Cara undulasi : pada ascites banyak dan ddg abd tegang :
pasien telentang
8 tangan pemeriksa di 8 sisi perut pasien
jari satunya mengetuk ddg sisi perut yg lain
orang lain meletakkan 8 tangan di tengah abd (tekan)! (gerakan melalui ddg abd dicegah)
Gelombang cairan ascites terasa pada tangan pertama
Gelombang ini jg dpt didengar dg stetoskop (gb. E8)
E. .entukan daerah redup pd bagian terendah perut pada posisi anak tengkurap dan menungging
(%nee /hest position) : pada anak besar dg ascites sedikit : ?PUDDLE SIGN@
Pekak .ati
'itentukan dg perkusi
Pekak hati menghilang bila ada udara bebas dlm rongga abd :
pne$mope"itone$m (ok perforasi usus/ trauma tusuk)M perforasi usus pd thyphoid abd
-andung kencing penuh : pekak di supra simfisis
Fenomena papan /at$" : redup dan timpani selang seling! didpt pada
keadaan peritonitis tbc tanpa ascites
Pal$a&i
Pemeriksaan abd terpenting
Perlu konsentrasi! sabar! latihan! pengalaman
nak koperatif : menarik napas dalam (telentang! lutut ditekuk)
Pada anak kecil saat minum botol/ diberi mainan
nak menangis saat inspirasi
'apat : monomanual dg tangan kanan (gb. E9)
: bimanual (gb. E=)
.angan kanan di permukaan perut! tangan kiri di bwh pinggang kanan/ kiri pasien dan agak
mengangkat pinggang pasien
-uadran kiri bawah kuadran kiri atas ka atas ka bawah
(Sistematis)
Palpasi mulai di daerah yg tidak sakit dulu (pd anak besar)
.ekanan ringan palpasi lebih dalam (kedua tangan saling bertopang) 0
(gb. EE)
Kete!an!an Din%in! Peut %an N)ei Tekan
(yeri tekan : ada perubahan mimik/ perubahan nada tangis
1okalisasi : nyeri lepas pd palpasi dalam
.idak ditanyakan daerah yang nyeri : ok selalu menunjuk daerah pusat
(yeri bag bwh perut : gastroenteritis! obstrusi intestinal! tumor! ulserasi
diCerticulum meckel! torsi oCarium/ testes (jarang)
(yeri kuadran kanan bawah : appendisitis! abses apendiks
(yeri kuadran ka atas : hepatitis! inCaginasi
Page 33 of 37
Owner: JC
(yeri bawah umbilicalis : sistitis
(yeri kuadran kiri atas : limpa ruptur! inCaginasi
'efence musculaire/ ketegangan otot : peradangan alat dalam abdomenM
kolesistitis! apendisitis! peritonitis
Pal$a&i /!an Inta A#%(+inal
Hati
Ukuran
Cara mono manual/ bimanual (gb. E9) dg ujung jari
Pengukuran besar digunakan patokan 9 garis :
8. garis yg menghubungkan pusat dg titik potong garis midklaCikula dg arcus aorta
9. garis yg menghubungkan pusat dengan proc Fiphoideus
Pembesaran : proyeksi pd ke9 garisM dinyatakan dg berapa bag kedua grs tsbt (
8
/= 0 Y) (gb.
E6)
-onsistensi! tepi! permukaan dan terdapatnya nyeri tekan
(ormal pada anak sampai 6 0 < tahun
2asih teraba
8
/= &
8
/=
.epi tajam
-onsistensi kenyal
Permukaan rata
(yeri tekan negatif
Pembesaran hepar/ hepatomegaliM antara lain:
Hepatitis! sepsis
nemia! thalassemia
Gagal jantung kongestif
Pericarditis keristriktiCa
Penyakit metabolik
Penyumbatan saluran empedu
-eganasan : hepatoma! leukemia! penyakit Hodgkin! kista hati! lupus eritrematous!
hemosiderosis dna malnutrisi
Pada gagal jantung kongestif: teraba tumpul
Limpa
2irip palpasi hati (monomanual/ bimanual) (gb. E<)
Pada neonatus msh 8 0 9 cm di bawah arc.costa (hematopoesis ekstra med sampai usia = bulan)
+plenomegali/ pembesaran limpa :
da insisura lienalis
'apat didorong ke medial! lateral! atas
Pembesaran limpa diukur dengan ?cara s/h$ne"@
jarak maksimum dr pusat ke garis singgung pd arcus costa kiri dibagi mjd E bagian yg sama
garis ini diteruskna ke kaudal memotong lipat paha M garis dr pusat ke lipat paha dibagi E lagi yg
sama pembesaran limpa : proyeksinya ke bagian&bagian ini (gb. E4) (dlm cm jg boleh)
+plenomegali terjadi pada:
Penyakit infeksi : sepsis! demam tifoid! malaria! toksoplasmosis
Penyakit darah : thalassemia! anemia sel! sabit
-ongestif : sirosis hati! hipertensi portal! gagal jantung kongestif
1eukemia dan +1D paling sering menyebabkan splenomegali pd anak
Ginjal
(ormal : tidak teraba kecuali pada neonatus
Pembesaran ginjal diraba dg cara ?ballotement@ (juga utk meraba massa retroperit)
Caranya letakkan tangan kiri di post tubuh pasien dg jari telunjuk di anglus kostoCertebra 0 jari ini
kmd menekan organ/ massa ke atas dan tangan kanan melakukan palpasi secara dalam dr
anterior! merasa organ/ massa menyentuh kemudian jatuh kembali (gb. E")
Pembesaran ginjal:
Hidronefrosis! polikistik! hematoma! trombosis Cena renalis! abses perinefritis
Page 34 of 37
Owner: JC
Kandung Kencing
-andung kencing penuh diketahui dengan inspeksi! palpasi dan perkusi.
-adang&kadang penuh sampai ke pusat : pada meningitis! pasien koma! pasca bedah! Guillain
*arre
Massa Intra Abdominal
.entukan dg palpasi : ukuran! letak! konsistensi! konfigurasi/ tepi! permukaan! pulsasi! fluktuasi!
nyeri tekan! mobilitas! hubungan dengan alat sekitar
*ila keganasan palpasi H.K&H.KZZZZ
Contoh:
.umor Bilms
-onsist keras! unilateral! permukaan rata! tak melewati grs tengah
(euroblastoma
-onsist keras! permukaan modular tak teratur! melewati grs tengah
/abdomio sarkoma embrional : tdk dpt digerakan dr dsr! retroperitoneal di pelCis
Himen imperforata : tjd hidrometrokolpos : sbg massa di atas 0 simfisis
+tenosis pilorus : massa spt sosis di ujung lambung di garis tengah (bayi saat minum/ setelah
muntah) (gb. EW)
2assa spt sosis di kuadran kanan bawah! nyeri tekan M intususepsi
+kibala (feses mengeras) : keras! berbenjol! tidak nyeri tekan
*olus askaris : gumpalan cacing yg melingkar&lingkar
2assa di daerah inguinal : hernia inguinal dicoba didorong ke dalam rongga abd perlahan
'pt masuk : responibilis
.ak dpt masuk : iresponibilis (raba cincin hernia)
Anus dan Rectum
Colok dubur hanya pada abd akut
Perhatikan abses perianal
-elainan kongenital : anus imperforata! atresia ani (dpt disertai fistula rektoCesikul) U+G dini ZZZ
+indroma 9A3ER:
tresia ani
'efek Certebra
tresia esofagus
Aistula trakeo esofagus
'isplasia radius
Aisura ani : lesi spt sayatan pd mukosa anus dpt konstipasi sampai usia 9 tahun atau kolik
infantil
Polip rektum : benjolan warna merah spt buah cherry (perdarahan pada anus)
Haemorrhoid : sangat jarang
KnCestasi cacing kremi : di lipatan mukosa rectum dan perianal gatal
'iaper rash : erupsi kemerahan dpt ada Cesikula! papula sekitar rektum! lipat paha! genitalia
eksterna
Pe+eik&aan -(l(k %u#u
*ila ada indikasi
Posisi tengkurep dan fleksi pada kedua sendi lutut
Pakai sarung tangan
Gunakan jari kelingking
Genitalia
Perhatikan : pse$dohe"ma"oditisme
Genitalia wanita:
Perhatikan epispadia : terbelahnya mons pubis % klirotis! uretra membuka di bagian dorsal
Pubertas prekoks (usia " tahun sudah ada rambut pubis)
+ekret jernih! mukoid! dpt berdarah dari lubang genital pada bayi cukup bulan pada minggi 8
hari ke 9 atau = (taa)
1eukore tidak iritatif bbrp bulan sampai 9 0 = tahun sebelum menarche (fisiologis)
Page 35 of 37
Owner: JC
IulCoCaginitis bakteri
Iaginitis G:
Genitalia lelaki
Perhatikan ukrn dan bentuk penis! testis! hipospadia! epispadia! fimosis! infeksi
Epispadia: muara uretra di dorsal penis
Hipospadia : orifisium uretra di Central penis (kdg di perineum)
Fimosis : pembukaan preputium kecil tdk dpt ditatik ke blkg glans penis gangguan
miksi
+krotum
(ormal : bayi cukup bulan testis sudah ada di skrotum (pd bayi kurang bulan masih di
kanalis inguinalis)
K"ipto"%ism$s : testis belum turun dalam skrotum (kdg testis di luar kanalis ing/ dlm
rongga abd/ tdk ada sama sekali)
.estis kiri biasanya lebih rendah daripada yg kanan
Perhatikan seks sekunder
4"/hitis : bengkak! nyeri! kemerahan
Hid"o%e) : anak usia J 9 tahun (transiluminasi positif)
Hernia jg bisa transiluminiasi ) bunyi peristaltik Z 0 dpt didorong ke abd
Dpididimitis/ torsi epididimis pembengkakan skrotum
Ddema skrotum pada anasarka
Hermaproditisme : [ genitalia wanita
-elenjar limfe inguinal
Anggota Gerak
Ame)ia : tidak mempunyai semua anggota gerak
E%st"ome)ia : tidak ada salah satu anggota gerak
Fo%ome)ia : anggota gerak proksimal pendek
Sinda%ti)i : jari&jari bergabung
E%st"emitas pan7an# dan %$"$s &te"mas$% 7a"i;7a"i' : syndroma MARFAN
nggota gerak pendek lebar : syndrom D4:N
.)$((ed in#e"s pd tangan dan kaki (jari&jari tabuh) : bagian distal jari dan kuku mengembang
dan membundar (ok hipoksia kronik spt pd penyakit jantung dg anoFia berat/ paru kronik) (gb. 68)
'eformitas/ fraktur
Clubfoot (**1) Carus/ Calgus
Cara berjalan:
( : baru dpt berjalan : kedua kaki membuka
= 0 E thn : ke9 kaki merapat jari&jari lurus ke depan
*erjalan menggunting M palsi serebral spastik! defis mental (anak diangkat pd ketiak)
taksia (inCaginasi koordinasi hebat) : tumor otak! ensefalopati! kerusakan n. Cestibular
:tot : tonus otot! nyeri otot! spasme! paralisis! atrofi! hipertrofi! kontraktur
+endi :
*engak (pd penyakit hemofili)! panas! kemerahan! nyeri tekan! nyeri gerak! keterbatasan
gerak
'islokasi
Tulang Belakang ; ang di%eriksa:
Pada bayi dan anak kecil : posisi telentang! tengkurap! duduk
Pada anak besar posisi berjalan! berdiri! duduk
1ordosis : deCiasi tulang belakangk ke anterior
( : di daerah lumbal (ringan) (lord berlebih : rakitis! distrofia otot! otot dinding abd lemah)
-ifosis
ngulasi ke arah posterior (spondilitis tbc)
-ifosis lokal dengan J tajam : gibus (destruksi 8 atau 9 corpus Certebra)
+koliosis : deCiasi ke lateral (kelainan kongenital! kelainan paru kronik) : anak balita
Pada anak ; besar : polio! rakitis! distrofia muskuler
-aku tulang belakang:
Poliomyelitis! meningitis! tetanus! osteomyelitis
Page 3) of 37
Owner: JC
-aku tulang blkg pd daerah serCikal : artritis rheumatoid juCenilis
-aku kuduk (spasme otot) gejala penting peny sistem saraf/ keadaan lain
:pistotonus (hiperekstensi tlg blkg) pd infeksi berat susunan saraf/ deserbrasi (kern ikterus/
keadaan lain)
+pina bifida (kelainan ektodermal) massa kecil di garis media
2eningocele : massa lembek dengan warna dan konsistensi berCariasi (berhubungan dengan
++P 0 palpasi ubun&ubun menonjol / tidak berhub dg ++P)
2assa keras! tidak berhub dg kanalis spinalis : spondilitis .*C (abses dingin)
.eratoma : massa subkutan daerah sakrum
Be#ea$a Gejala %an Tan%a Neu(l(!i&
Y! &ein! Dite+ukan $% Ba)i %an Anak
/e:ang
Gejala penyakit (bukan diagnosis)
,enis : klonik/ tonik
1okal/ umum
1amanya! frekuensi! interCal antara serangan! saat kejang dan post iktal (kesadaran)! disertai
demam/ tidak! pernah kejang sebelumnya/ tidak
-ejang ?grand mal@ : kejang umum tonik 0 klonik! kesadaran hilang
-ejang ?petit mal@ : kehilangan kesadaran 6 0 86 detik
.re"or
Gemetaran & gerakan halus konstan! hipotermia! hipokalsemia! hipoglikemia
.wi!5&ing
Gerakan spasmodik singkat : pada otot lelah! nyeri setempat! korea! ansietas
/orea
Gerakan inColunter kasar! tanpa tujuan! cepat! tersentak sentak! tidak teratur! tidak terkoordinasi!
tonus otot tinggi
+ering bersama atetosis (pd daerah ekstremitas distal)
Paresis dan Para'isis
Paresis : kelumpuhan otot tidak sempurna (incomplete paralysis)
Paralisis : kelumpuhan otot sempurna (complete paralysis)
-eduanya dapat flaksid/spastik
Alaksid : lesi lower motor neuron :poliomyelitis! miastenia! kerusakan medula spinalis (refleks
berkurang)
Paralisis tipe upper motor neuron : mulai dengan flaksiditas spastis paresis/ paralisis spastik :
tonus otot meningkat! refleks meningkat! kontraksi otot lama! refleks patologis ) (akibat lesi upper
motor neuron)
Hemiparesis/ hemiparalisis (hemiplagia : lumpuh 8 sisi tubuh dan anggota gerak dibatasi garis
tengah di depan dan belakang)
Hemiplagia alternans : kelumpuhan 8 saraf otak/ lebih ipsilateral dengan kelumpuhan lengan/
tungkai kontralateral
'iplegia : kelumpuhan 9 anggota gerak atas atau bawah
.etraplegia/ tetraparalisis : lumpuh keE anggota gerak
Paraplegia : kelumpuhan anggota gerak bawah
Ref'eks S#%erfisia'
/efleks dinding abdomen : gores kulit abd dengan E goresan
Umbilicalis (bergerak setiap goresan)
*ayi J 8tahun : (&)
Pada poliomyelitis/ lesi sentral/ piramidalM reaksi (&)
Page 37 of 37
Owner: JC
/eaksi kremaster : gores kulit paha dalam testes naik (poliomyelitis negatif)
Ref'eks .endon Da'a"
.endon biceps : fleksi sendi siku
/efleks triseps : ekstensi sendi siku
/efleks patella : ekstensi sendi lutut
/efleks tendon achilles : fleksi plantar kaki
/efleks tendon dalam S : lesi upper motor neuron! hipertiroidi! hipokalsemia
Hiporefleksi : lesi lower motor neuron (syndrom 'own! malnutrisi
Ref'eks Pa!o'ogis
/efleks *abinski : gores plantar kaki dengan alat runcing positif
Dkstensi ibu jari kaki dan jari&jari lain menyebar (gb. 69)
(ormal : bayi usia J 8" bulan! lesi piramidal pada usia ; 8" bulan (U2()
/efleks oppenheim : tekan sisi medial pergelangan kaki :
reaksi seperti *abinski : lesi U2(! tetani
-lonus pergelangan kaki : dorsofleksi kaki dengan cepat dan kuat
Pos: gerakan fleksi 0 ekstensi terus menerus dan cepat (menyertai refleks patologis)
.anda Rangsang 2eningea'
-aku kuduk
*rudQinski K
*rudQinski KK
-ernig
Kaku Kuduk !Muchal rigidity$
Pasien telentang 0 leher ditekuk secara pasif ada tahanan (dagu tidak dapat menempel di
dada) : kaku kuduk positif (gb. 6=)
*ila disertai hiperekstensi tulang belakang : opistotonus (pada tetanus! ensefalitis! Cirus!
abses retrofaringeal! keracunan timbul! artritis rheumatoid
Brud&inski I !Brud&inski#s Neck Sign$
+atu tangan pemeriksa di bawah kepala pasien yang telentang
.angan lain di dada pasien
-epala difleksi ke dada (pasif)
*ila kedua tungkai bawah fleksi pada sendi panggul dan lutut > positif (gb. 6E)
Brud&inski II !Brud&inski#s -ontralateral .eg Sign$
Pasien telentang 0 fleksi pasif tungkai atas pada panggul fleksi tungkai lainnya pada sendi
panggul dan lutut (gb. 66)
Kernig
Pasien telentang 0 fleksi tungkai atas tegak lurus luruskan tungkai bawah pada sendi lutut
(( : tungkai bawah dpt membentuk sudut ; 8=6 thd tungkai atas)
(gb. 6<) : pada iritasi meningeal ekstensi lutut secara pasif rasa sakit dan ada hambatan
(usia J < bulan sukar)
etani
-etukan pada depan telinga (daerah keluarnya (.fasialis)
Positif bila kontraksi otot yang disarafi (.fasialis ipsilateral
Positif ringan : J mulut dan bibir atas bergerak
Positif sedang : gerakan cuping hidung dan mulut
Positif kuat : kontraksi otot dahi kelopak mata dan pipi

You might also like