You are on page 1of 21

DAMPAK INDUSTRI PULP KERTAS TERHADAP LINGKUNGAN

KELOMPOK 5 :
Ahmad Ari f Sakti
2412100019
Faishal Aushaf
2312100050
Rangga Al Gifary
2712100107


I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Introduction







I ndustri Pul p Ker tas
Industri Pul p Kertas yang bertanggung j awab
memproduksi kertas, pul p, paperboard
Bahan baku pri mer yang di gunakan adal ah
kayu.
i ndustri pul p and papper ti dak hanya
menggunakan banyak chemi cal namun j uga
menggunakan energi yang cukup besar
Kuatnya daya sai ng i ndustri pul p dan kertas
nasi onal di sebabkan karena bi aya produksi
pul p dan kertas Indonesi a termasuk sal ah
satu yang terendah di duni a
Indonesi a sendi ri memasok 2, 5 persen dari
kebutuhan kertas duni a yang mencapai 350
j uta ton, dan pul p yang 200 j uta ton per tahun.
Indonesi a adal ah pemasok kertas terbesar ke-
12 di duni a, atau terbesar keempat di Asi a
setel ah Chi na, Jepang, dan Korea Sel atan.

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Industri Pulp Kertas
Input
Output
Perkembangan industry
dan Perkembangannya
Introduction







Input
Bahan baku pri mer
Untuk memperol eh serat i ni di perol eh dari
tumbuh- tumbuhan dengan j eni s kayu (wood)
atau bukan kayu ( non wood).
Bahan Baku Sekunder
Guna penghematan atau efi si ansi serat dari
bahan baku pri mer, maka dewasa i ni tel ah
di usahakan pemanfaatan kertas bekas ( waste
paper) dari berbagai j eni s kertas dan karton
sebagai bahan baku pul p
Pada proses pembuatan pul p dan kertas,
bahan baku yang di gunakan adal ah kayu.
Kual i tas pul p sangat di tentukan ol eh j eni s
kayu yang di gunakan. Di harapkan j eni s kayu
yang di gunakan untuk menghasi l kan kual i tas
pul p yang bagus adal ah kayu yang mempunyai
kandungan sel ul osa yang ti nggi , l i gni n yang
rendah, ti dak rapuh, ti dak banyak getah dan
ti dak berkul i t tebal .

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Industri Pulp Kertas
Input
Output
Perkembangan industry
dan Perkembangannya
Introduction







Output
Produk
Kertas



Pul p(bubur kertas)



Paperboard


I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Industri Pulp Kertas
Input
Output
Perkembangan industry
dan Perkembangannya
Introduction







Output
Produk sampingan/ l i mbah :

Li mbah cai r
Gas
Parti kulat
Li mbah padat


I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Industri Pulp Kertas
Input
Output
Perkembangan industry
dan Perkembangannya
limbah cair, yang terdiri dari :

- padatan tersuspensi yang mengandung parti kel kayu, serat
dan pi gmen

- senyawa organi k kol oi d terl arut seperti hemi selulosa, gul a,
al kohol , l i gni n, terpenti n, zat pengurai serat, perekat pati dan
zat si ntetis yang menghasi lkan BOD (Biological Oxygen
Demand) ti nggi

- l i mbah cai r berwarna pekat yang berasal dari l i gni n dan
pewarna kertas

- bahan anorganik seperti NaOH, Na2SO4 dan kl ori n,


I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Proses dal am i ndustri pul p dan ker tas mengandung ai r. Hasi l nya
adal ah debi t buangan yang ti nggi dengan kadar BOD dan padat
ter suspensi yang rel ati f rendah antara 400 dan 700 mg/1. pada proses
pembuatan pul p, pencuci an pul p setel ah pemasakan dan pemi sahan
serat secara mekani s merupakan sal ah satu bagi an yang pal i ng banyak
menggunakan ai r. pengel antang konvensi onal dengan kl or dan
penghi l angan l i gni n pada pembuatan pul p secara ki mi a mengahasi l kan
pal i ng banyak bahan yang memerl ukan oksi gen. Apabi l a ada proses
perol ehan kembal i bahan ki ma, kadar j uml h zat padat yang terl arut ,
COD dan BOD akan menj adi ti nggi .
Proses pembuatan ker tas secara konvensi onal menghasi l kan banyak
ai r dengan kandungan zat padat ter suspensi yang ti nggi dan kadar COD
yang cukup penti ng. Mesi n pembuat ker tas, seper ti Fourdri ni er
konvensi onal , di rangcang untuk menggunakan ai r untuk mencuci
produk yang terdapat pada ayakan kawat secara konti nu. Tanpa si stem
konser vasi akan terj adi kehi l angan bahan serat dan pengi si .

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
SUMBER LIMBAH CAIR
Gas yang terdiri dari :

- gas sul fur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S
yang di l epaskan dari berbagai tahap dal am proses kraf t
pulping dan proses pemulihan bahan ki mi a

- oksi da sul fur dari pembakaran bahan bakar fosi l , kraf t
recovery furnace dan lime kiln (tanur kapur)

- uap yang mengganggu j arak pandangan
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Partikulat yang terdiri dari :

- abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi l ai n

- parti kulat zat ki mia terutama yang mengandung natri um
dan kal sium.

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Limbah padatan yang terdiri dari :

- sludge dari pengol ahan l i mbah pri mer dan sekunder

- l i mbah dari potongan kayu.

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Sal ah satu potensi pencemaran l i ngkungan yang harus di kel ol a
ol eh i ndustri kertas adal ah l i mbah sl udge. Li mbah sl udge di
i ndustri kertas saat i ni j uml ahnya cukup besar, kontri busi
terbesar berasal dari sl udge hasi l pengol ahan ai r l i mbah. Di
l okasi pabri k l i mbah sl udge tersebut hanya di tumpuk dan bel um
di kel ol a dengan bai k, sehi ngga sel ai n meni mbul kan gangguan
terhadap esteti ka, j uga menyebabkan pencema- ran tanah, ai r
tanah dan meni mbul kan bau bagi masyarakat seki tar.
Li mbah sl udge pada umumnya sebesar 1- 3% berat produk untuk
i ndustri pul p dan kertas terpadu, sedangkan untuk i ndustri
kertas yang menggunakan vi rgi n pul p l i mbah sl udge yang
di hasi l kan seki tar 0, 6- 0, 7 % berat produk dan untuk i ndustri
kertas yang menggunakan bahan baku kertas bekas seki tar 0, 8-
1, 2% berat produk (Purwati , dkk, 2006).

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
SUMBER LIMBAH PADATAN
DAMPAK

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Pengol ahan Li mbah I ndust ri Kertas
Ber bagai cara unt uk mencegah pencemaran udara antara l ai n :
a. Pencemar ber bent uk gas
1. Adsor bsi
2. Absor bsi
3. Kondensasi
4. Pembakaran
a. Pencemaran ber bent uk par t i kel
1. Fi l ter
2. Fi l ter basah
3. El ekt rost at i k
4. Kol ektor mekani s
a. Program penghi j auan
b. Pembersi h udara secara el ekt roni k
c. Vent i l asi udara dan exhaust f an
d. Pengol ahan l i mbah cai r pada dasar nya di kel ompokkan menj adi 3 tahap, yai t u :
1. Pengol ahan pr i mer.
2. Pengol ahan sekunder.
3. Penyar i ng t r i kl e.
4. Lumpur akt i f.
5. Pengol ahan tersi er ( Metode pembakaran, Metode fer mentasi metan dan metode pembusukan . )

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Per kembangan r egul asi Per l i ndungan dan Pengel ol aan Li ngkungan Hi dup
yang semaki n ket at ( UU N0. 32 t ahun 2009) mendorong i ndust r i pul p dan ker t as unt uk
l ebi h meni ngkat - kan upaya pengel ol aan l i ngkungannya. Li mbah sl udge dar i i ndust r i
pul p dan ker t as dal am Per at ur an Pemer i nt ah Nomor 18 t ahun 1999 dan per ubahannya
Per at ur an Pemer i nt ah Nomor 85 t ahun 1999 tent ang Pengel ol aan Li mbah B3, t i dak
di cant umkan dal am daf t ar l i mbah kategor i B3 dar i sumber yang spesi fi k kecual i yang
ter kont ami nasi dengan t i nt a ( proses dei nki ng) . Namun demi ki an, t i dak ber ar t i l i mbah
yang di hasi l kan dar i kegi at an i ndust r i pul p dan at au ker t as di gol ongkan sebagai
l i mbah non B3. Pada PP RI No. 18 / 1999 Jo. PP No. 85 / 1999 tent ang Pengel ol aan
Li mbah Bahan Ber bahaya & Ber acun, menj el askan bahwa set i ap i ndust r i waj i b
mel akukan i dent i fi kasi l i mbahnya, apakah ter masuk dal am l i mbah B3 at au bukan.
Unt uk l i mbah sl udge, pemer i nt ah t i dak mengel uar kan per at ur an baku mut u
ber dasar kan j eni s i ndust r i seper t i unt uk l i mbah cai r. Bagi l i mbah sl udge, seper t i
hal nya per at ur an l i mbah sl udge di l uar neger i , pengat ur an di l akukan bagi sel ur uh
i ndust r i dengan menggol ongkan l i mbah sl udge menj adi l i mbah B3 at au non- B3. Di
I ndonesi a, per at ur an yang secar a khusus me- ngat ur tent ang pengel ol aan l i mbah non
B3 masi h bel um ada, sehi ngga per at ur an yang ser i ng di j adi kan dasar dal am
pel aksanaan pemanf aat an l i mbah i ndust r i , adal ah Per at ur an Menter i Negar a
Li ngkungan Hi dup No 02 Tahun 2008 tent ang Pemanf aat an Li mbah Bahan Ber bahaya
dan Ber acun. Pasal 2, 3 dan 11 pada per at ur an ter sebut menj el askan bahwa
pemanf aat an l i mbah B3 dapat di l akukan dengan car a r euse, r ecycl e dan r ecover y
dengan mengut amakan per l i ndungan ter hadap kesehat an dan kesel amat an manusi a
ser t a per l i ndungankel est ar i an l i ngkungan hi dup dengan mene- r apkan pr i nsi p kehat i -
hat i an.
Langkah- l angkah l ai n yang harus di masukkan ke dal am pabri k baru termasuk :
Si stem pengambi l an kembal i bahan ki mi a secara efi si en.
Pel epasan kul i t kayu secara keri ng.
Pembakaran l i mbah da pengambi l an panas kembal i .
Pendaurul angan buangan ki l ang pengel antangan ke ketel pengambi l an kembal i
bahan ki mi a.
Si stem pencuci an brownstock ber tahap banyak dengan al i ran berl awanan yang
efi si en .
Penggunaan kl or di oksi da untuk mengganti kan kl ori n dal am proses
pngel antangan konvensi onal .
Pemasakan berl anj ut dal am proses pembuatan pul p secara ki mi a.
Pengurangan l i gni n oksi gen setel ah pemasakan secara ki mi a.
Pengendal i an penggunaan kl or yang ketat dal am pengel antangan dengan cara
pemantauan : apabi l a kl or si sa di kurangi maka zat organi c kl or j uga berkurang.
Konser vasi dan daur ul ang ai r dal am pabri k ker tas dapat mengurangi vol ume ai r
l i mbah sebesar 77 %.
Si stem deteksi dan pengambi l an kembal i tumpahan.
Aturan pembangunan pabrik kertas baru
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Baku Mutu Limbah Cair (Pulp)
CONTD

I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Introduction







Sepanj ang tahun 2011, konsumsi kertas
dal am negeri mencapai 7, 8 j uta ton, dan
kebutuhan duni a saat i ni sebesar 394 j uta
ton. Pertumbuhan kebutuhan kertas di
negara maj u akan meni ngkat sekitar 0, 5%
per tahun sehi ngga di yakini mencapai 490
j uta ton pada 2020. Meski di bayangi
sej umlah kendala, Asosi asi Pul p dan Kertas
Indonesia (APKI) tetap opti mis target
produksi i ndustri pul p dapat mencapai 20, 4
j uta ton dan kertas sebesar 19, 8 j uta ton
pada 2020.
Kemampuan Indonesi a untuk produksi pada
tahun 2011 adalah 10 j uta ton
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Industri Pulp Kertas
Input
Output
Perkembangan Industri
Pulp Kertas
SOLUSI
Pemerintah
Pemantauan pemerintah secara ruti n terhadap kualitas dan
penangan l i mbah i ndustry kertas
Bi j ak dal am mel akukan pembuatan Hutan Tanaman Industri
(HTI)
Si kap tegas apabila mel anggar peraturan
Industri
Berupaya mandi ri untuk pengadaan bahan baku
Manajemen l i mbah yang bai k dan memperhatikan l i ngkungan
seki tar
Mempraktikkan Pembangunan Berkelanjutan
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
I NSTI TUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Usaha Penanggulangan Masyarakat terhadap Limbah Industri Kertas
Masyarakat juga turut andil dalam pengel olaan limbah pabrik
kertas. Li mbah pabrik kertas dapat didaur ulang menjadi karton
yang memiliki nilai jual ti nggi . Karton hasil pengolahan limbah
pabrik kertas i ni disebut dengan kertas gembos. Proses
pembuatannya relative sederhana. Sludge dan kertas pemulung
diproses menjadi bubur kertas. Kemudian di cetak menjadi
lembaran dengan ukuran 66 x 78 cm. Setelah i tu, dijemur di
bawah terik matahari selama empat jam. Kemudian dihaluskan
dengan rol kalender. Kemudian di pak dengan berat 25 kg. Hal
i ni tentu saja terasa lebi h bernilai ekonomi s serta dapat
mengurangi dampak terhadap l i ngkungan.

TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

You might also like