B. Tujuan Praktikum 1. Mendefinisikan istilah gen, lokus, genotif, fenotif, genom, dominan, dan resesif. 2. Menyusun persilangan dengan satu sifat beda (monohibrid) C. Dasar Teori Dalam suatu persilangan, pada keturunanya akan ada sifat yang munucul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari salah satu sifat induknya. ifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasanganya disebut sifat dominan. ebaliknya sifat yang tidak muncul (teresembunyi) pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya disebut resesif. Misalnya, tanaman berbunga ungu disilangkan dengan tanaman berbunga putih. !eturunan yang dihasilkan adalah tanaman berbunga ungu. "nduk : berbuanga ungu #$ berbunga putih !eturunan : tanaman berbunga ungu Dari bagian diatas, persilangan tersebut bunga %arna ungu bersifat dominan, sedangkan bunga %arna putih bersifat resesif. &ontoh lain adalah persilangan dari seorang ibu ikal dan ayah berambut lurus. Mereka memiliki anak' anak yang berambut ikal. ifat yang mengatur rambut ikal itu bersifat dominan, sedangkan sifat yang mengatur rambut lurus bersifat resesif. (etapi, dapat pula ter)adi suatu persilangan bah%a sifat yang muncul pada keturunanya merupakan campuran dari kedua induknya. ifat tersebut itu adalah sifat intermediat (dominan persial). Misalnya, bunga ma%ar merah disilangkan dengan bunga ma%ar putih, sehingga menghasilkan keturunan berbunga merah muda. "nduk : tanaman #$ tanaman berbunga merah berbunga putih !eturunan: tanaman berbunga merah muda 1 Dari persilangan di atas, tanaman berbunga merah muda bersifat intermediat. 1. Genotie dan fenotie Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf capital. Misalnya, gen yang menentukan sifat batang tinggi ditulis dengan huruf *(+ yang berasal dari kata tinggi. Gen yang bersifat resesif biasanya dinyatakan dengan huruf kecil. Misalnya, gen yang menentukan sifat batang pendek ditulis dengan huruf *t+. ,adi, dapat diartikan bah%a batang tinggi dominan terhadap batang tinggi pendek, atau batang pendek resesif terhadap batang tinggi. (elah diketahui, bah%a penyatuan sperma yang bersifat haploid (n) dengan o-um yang bersifat haploid (2n). .leh karena itu, indi-idu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf. Misalnya: ' (( : imbol untuk tumbuhan berbatang tinggi, gamet yang dibentuk ( dan ( ' tt: imbol untuk tumbuhan berbatang rendah, gamet yang dibentuk t dan t. ' MM: imbol untuk tumbuhan berbunga merah, gamet yang dibentuk M dan M. ' Mm: imbol untuk tumbuhan berbunga merah muda, gamet yang dibentuk M dan m. usunan atau komposisi gen yang menentukan sifat suatu indi-idu disebut !enotie. imbol untuk genotipe ditulis dengan huruf berpasangan, misalnya ((, (t, atau tt/ MM, Mm, atau mm. Genotipe yang memiliki pasangan kedua alel atau gen'gen yang sama disebut homo0igot. 1omo0igot dominan bila indi-idu bergenotipe 22, MM, dan 33 dan sebagainya. 1omo0igot resesif bila indi-idu bergenotipe tt, mm, dan sebagainya. Genotipe yang memiliki pasangan alel yang berbeda disebut hetero0igot. Misalnya, (t, Mm, dan sdebagainya. 2erlu diketahui bah%a genotype ini tidak sa)a tampak dari luar. imbol huruf ini )uga tidak tertulis dalam kromosom. ifat 4sifat lahirlah yang tampak luar yang dapat diamati disebut fenotie. 5enotipe ditimbulkan oleh gen dan lingkungan. 5enotipe ini tidak diberi symbol, tetapi tertulis sesuai dengan penampakan. Misalnya batang tinggi, %arna bunga merah, rasa buah manis, dan sebagainya. (anaman berbatang tinggi fenotipnya 2 ditulis batang tinggi , dan genotipnya ditulis ((, atau (t.ifat fenotipe merupakan interaksi antara factor genotype dengan factor lingkungan. ebagai contoh, bunga hydrangea.
". Per#o$aan Mendel George Mendel (1622'1667) adalah ilmuan yang dianggap sebagai peletak prinsip'prinsip hereditas (pe%arisan sifat). Mendel adalah seorang rahib dari kota 8ruun, 9ustria. Dari percobaanya dari kacang ercis (Pisum sativum), ia telah meletakkan prinsip'prinsip genetika. 2rinsip'prinsip dasar hereditas itu dikenal sebagai hukum Mendel. !arena )asa')asanya itu, Mendel di)uluki sebagai *8apak Genetika+. Dari hasil percobaanya ternyata diperoleh hasil bah%a sifat resesif yang tidak muncul/ pada 51 ternyata muncul pada 52. ifat resesif yang muncul pada 52 kurang lebih seperempat (2:;) dari seluruh bi)i. edangkan sifat dominan yang tampak tiga perempat (<:;). Dari hasil percobaannya, Mendel menyusun hipotesis. 1ipotesis tersebut untuk men)elasakan peristi%a persilangan. 1ipotesis yang dikemukakan oleh Mendel adalah sebagai berikut. etiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yang sekarang disebut gen. atu dari induk )antan dan satu dari induk betina. etiap pasang faktor keturunan menun)ukan bentuk alternati-e sesamanya, misalnya tinggi atau pendek, bulat atau keriput, asam atau manis. !edua bentuk alternati-e itu disebut alel. 8ila pasangan faktor itu terdapat bersama'sama, faktor dominan akan menutup faktor resesif. 2ada saat pembentukan sel kelamin, pasangan faktor keturunan memisah. etiap gamet akan menerima salah satu faktor dari pasangan itu. 2ada proses pembuahan faktor'faktor itu akan berpasang'pasangan secara acak. "ndi-idu galur murni memiliki dua alel yang sama, alel dominan disimbolkan dengan huruf besar, sedangakan alel resesif disimbolkan = dengan huruf kecil. Misalnya, (( untuk pasangan alel tinggi domonan dan tt untuk pendek resesif. Dari hipotesis tersebut, Mendel dapat menghemukakan beberapa hukum, yaitu hukum " Mendel dan hukum "" Mendel. 1ukum4hukum Mendel ini merupakan dasar prinsip genetika. 1ukum " Mendel (1ukum segregasi atau hukum pemisahan alel'alel dari satiu gen yang berpasangan). Dalam peristi%a pembentukan sel kelamin (gamet), pasangan 4 pasangan alel memisah secara bebas. 1ukum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat benda (monohybrid). 1ukum "" Mendel (hukum pengelompokan gen secara bebas atau asortasi). Dalam peristi%a pembentukan gamet, alel membutuhkan kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunanya beraneka ragam. 1ukum ini berlaku dengan persilangan dua sifat beda (dihibrid) atau lebih.
' 2ersilangan Dua "ndi-idu Dengan satu ifat 8eda 2ersilangan dua indi-idu dengan satu sifat beda menurunkan sifat dominant apabila sifat keturunanya sama dengan salah sifat induknya. &ontoh: (anaman >rcis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang ercis berbatang pendek. 51 semua berbatang tinggi. !emudian 51 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri. 1asil yang diperoleh yaitu 52 yang berbatang tinggi dan berbatang pendek dengan perbandingan =:1. 2ersilangan dapat dilihat pada bagan berikut. Parental %& Kacang Ercis berbatang tinggi ><Kacang Ercis berbatang pendek Genotie (( #$ tt 'enotie (tinggi) (pendek) Gamet T dan t t dan t 'illial ( %'() Tt fenotipe:berbatang tinggi 7 P" Kacang Ercis berbatang tinggi >< Kacang ercis berbatang tinggi Genotie Tt >< Tt Gamet T dan T T dan t ' 2ersilangan Dua "ndi-idu Dengan Dua ifat 8eda (Dihibrid) 2ersilangan dua indi-idu dengan dua sifat beda menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe dan genotipe tertentu. 8i)i'bi)i 51 ini kemudian ditanam lagi dan silakukan penyerbukan dengan sesamanya untuk mendapatkan 52. !eturunan kedua (52) yang diperoleh adalah sebagai berikut. 2ersilangan tersebut adalah persilangan dua indi-idu dengan dua sifat beda., yaitu bentuk bi)i dan %arna bi)i. 8: 8ulat, dominant terhadap keriput b: !eriput !: !uning dominant terhadap hi)au !: hia)au P( Kacang ercis berbii bu!at "arna kuning >< Kcang ercis berbii keriput #arna hiau Genotie $$KK >< bbkk Gamet $K dan $K >< bk dan bk '( $erbii bu!at ber"arna kuning P" $bKk >< $bKk Gamet $K% $k% bK% bk >< $K% $k% bK% bk
!emudian ter)adinya kombinasi pada 52 adalah debagai berikut: &amet'gamet $K $k bK bk $K $$KK $$Kk $bKk $bKk 8k $$Kk $$kk $bKk $bkk bK bbKK $bKk bbKK bbKk bk $bKkK $bKk bbKk bbkk
: ). Cara Kerja ? Masukkan ke dalam %adah 9 Masukkan kedalam %adah 8 Mengocok selama beberapa menit Mengocok selama beberapa menit
Dengan mata tertutup mengambil secara serentak model gen berulang kali Mengamati model gen yang terambil Mencatat kode susunan gen kedalam tabel '. Pen!amatan dan Pem$a*asan (. +asil Pen!amatan Ta$el untuk Mono*i$rid %satu sifat $eda& Pen!am$ilan RR Rr rr (
"
,
-
.
/
0
1
2
(3
2erbandingan@ = : 7 : = Dominansi tidak penuh@ AA : Ar : rr = : 7 : = @ 1 : 1,= : 1 1 : 2 : 1 < 1B buah model gen 1B buah model gen 1B buah model gen 1B buah model gen 1asil 2engamatan 1asil 2engamatan Pen!am$ilan RR Rr rr (
"
,
-
.
/
0
1
2
(3
2erbandingan @ 6 : 2 Dominansi penuh @ AA : rr 6 : 2 @ 7 : 1
". Pem$a*asan 2ada percobaan ini kami melakukan persilangan monohidrid dengan menggunakan kancing genetika yang ber%arna merah dan putih. Dikatakan persilangan monohibrid karena hanya memiliki satu sifat beda yakni %arna merah dan putih. 2ercobaan ini dia%ali dengan memisahkan kancing genetika yang diumpamakan dengan kancing merah sebagai )antan dan kancing putih sebagai betina. !emudian kancing yang berbeda )enis di pisahkan dan dimasukkan kedalam kantong agar pada saat pengambilan kancing tidak dapat dilihat %arnanya untuk dipasangkan kembali. Dalam percobaan ini )umlah kancing )antan dan kancing betina harus sama yaitu 1B kancing )antan dan 1B kancing betina,dan kegiatan ini dilakukan sebanyak 1BC.. Dan diperoleh perbandingan sebagai berikut: @ = : 7 : = 6 !emudian dibagi dengan )umlah yang paling kecil, untuk mendapatkan perbandingan 1ukum Mendel " atau perbandingan dominansi tidak penuh, yaitu 1 : 2 : 1, maka didapat perbandingan : @ =D= : 7D= : =D= @ 1 : 1,= : 1 @ 1 : 2 : 1 1al ini membuktikan bah%a data kelompok diatas sesuai dengan 1ukum Mendel " yaitu pemisahan gen secara bebas. 9kan tetapi data kelompok tersebut belum didapat )umlah perbandingan yang benar'benar tepat atau belum merupakan bilangan yang benar'benar bulat. 1al ini dikarenakan )umlah percobaan yang dilakukan belum mencukupi hasil yang diharapkan. !emudian dilakukan percobaan kedua untuk mencari perbandingan dominansi penuh. Dan dari percobaan kedua diperoleh perbandingan sebagai berikut @ 6 : 2 etelah itu dibagi dengan )umlah yang paling kecil,untuk mendapatkan perbandingan dominansi penuh,yaitu = : 1,maka didapat perbandingan: @ 6D2 : 2D2 @ 7 : 1 1al ini membuktikan bah%a data tersebut merupakan perbandingan penuh. Eamun hasil data kelompok ini belum mencapai perbandingan yang benar karena tidak mencapai perbandingan ideal,yaitu = : 1. 8erdasarkan percobaan dapat diambil kesimpulan bah%a gamet yang mempunyai sifat dominan (kancing merah) akan menutupi sifat resesif (kancing putih) yang diba%ah oleh nasing'masimg gamet. Dan setiap gamet hanya menerima satu gen sa)a. G. Ja4a$an Tu!as 1. >mpat 2rinsip hukum hereditas menurut Mendel yakni sebagai berikut : 2rinsip 1ereditas, menyatakan bah%a pe%arisan sifat'sifat organisme dikendalikan oleh faktor menurun (gen). etiap indi-idu berkembang dari 0igot merupakan hasil dari persatuan gamet' F gamet, yaitu gamet )antan (spermato0oon) dan gamet betina (o-um). Melalui gamet'gamet inilah informasi genetik dari kedua orang tua (induk) diturunkan kepada indi-idu yang dibentuknya. "nformasi genetik ini merupakan struktur nyata, yaitu gen yang terkandung dalam kromosom. 2rinsip segresi bebas, pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan gen (alel) tadi. 2rinsip berpasangan bebas, pada pembuahan (fertilisasi), gen'gen dari gamet )antan maupun dari gamet betina akan berpasangan secara bebas. 2rinsip diminansi penuh atau tidak penuh (intermediet), fenotipe (pengaruh) gen dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif. edangkan pada prinsip dominansi tidak penuh, fenotipe gen pada indi-idu hetero0igot berada diantara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya. 2. ,ika ter)adi dominasi tak penuh (intermediet), maka fenotipe indi-idu 51 adalah seperti salah satu fenotip induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotipe diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotip 52'nya tidak = : 1, melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan genotipe 52'nya. Daftar Pustakas ,. G. !imball. $io!ogi (i!id ) (teremahan). ,akarta : >rlangga 1B Gikipedia.2BB6.(ersedia : http:DDid.%ikipedia.org !armana,.man. 1F6< . $io!ogi. 8andung : Ganeca >Cact 11