You are on page 1of 1

I.

Assessment
1. Pemeriksaan laboratorium
- Hb : 12,4 gr/dl
- Protein urin : +++
- Trombosit : 319.000
- White Blood Cell : 12,16
2. USG

II. Planning
1. DD : G1P0A0, Usia Kehamilan 40-41 minggu, T/H/IU, Presentesi Kepala dengan
Preekslampsia Berat (PEB)
2. Terapi
a. Terapi Medikamentosa
Tirah baring miring ke kiri
Pemberian cairan IV, Ringer Laktat/NaCl
Obat antikejang : MgSO4
Obat Antihipertensi : Nifedipine
b. Terapi Aktif
Sembari diberikan terapi medikamentosa, rencanakan terminasi kehamilan.
Terminasi kehamilan dilakukan karena adanya indikasi pada ibu yaitu kehamilan
37 minggu. Cara mengakhiri kehamilan dilakukan berdasarkan keadaan
obstetrik saat itu, apakah sudah inpartu atau belum.
Pasien dalam kasus ini belum memperlihatkan tanda-tanda inpartu, tidak ada
kontra indikasi untuk melaksanakan persalinan pervaginam, sehingga dilakukan
induksi persalinan. Sebelum dilakukan induksi persalinan, terlebih dahulu dinilai
kematangan serviks menggnakan BISHOP score. Karena belum terdapat
pembukaan serviks, diberikan misoprostol terlebih dahulu. Namun setelah 24 jam
tidak ada kemajuan pembukaan serviks yang berarti, sehingga pasien diberikan
drip okstosin sebanyak 1 seri. Setelah dievaluasi dan hasilnya tetap belum
terdapat tanda-tanda kala II, maka dokter kemudian memutuskan untuk
melakukan sectio caesaria.

You might also like