You are on page 1of 15

BAB I

LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Peniikan : SMP seerajat
Alamat : !ang"ua
II. PERJALANAN PENYAKIT
#. Keluhan utama : !engkak kemerahan paa bagian mata sebelah kanan
$. %i&ayat penyakit sekarang
Pasien atang ke P"li Kulit an Kelamin %SU' Arja&aninangun engan
keluhan bengkak kemerahan paa bagian mata sebelah kanan. Keluhan tersebut telah
irasakan sejak ( bulan sebelumnya an sering hilang timbul #)$ kali alam seminggu
lalu berkurang setelah #)$ hari &alaupun telah menapatkan peng"batan. Pasien
mengaku setiap mengk"nsumsi ikan laut keluhan ini akan timbul. Keluhan ini kaang
isertai rasa nyeri bila itekan an *ukup mengganggu akti+itas pasien. Keluhan ini
juga isertai engan rasa gatal. Pasien keseharian pasien sebagai ibu rumah tangga
yang selalu mengerjakan akti+itas yang terkaang pasien mengeluhkan lelah alam
mengerjakannya. Pasien suah pernah ber"bat ke "kter, aa perubahan namun
keluhan ini akan timbul lagi bila pasien mengk"nsumsi kembali ikan laut tersebut.
#
-. %i&ayat penyakit ahulu
Pasien tiak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
Pasien tiak mempunyai ri&ayat penyakit iabetes melitus.
Pasien tiak mempunyai ri&ayat hipertensi.
.. %i&ayat peng"batan
Penyakit pasien suah pernah i"bati sebelumnya, aa perubahan.
Pasien tiak seang alam peng"batan yang menggunakan k"rtik"ster"i.
5. %i&ayat alergi
Pasien mempunyai ri&ayat alergi makanan laut
(. %i&ayat penyakit keluarga
Paa keluarga pasien, ayahnya menerita penyakit asma
II. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : /ampak sakit seang
Kesadaran : 0"mp"s mentis
Tanda vita : Nai : 10 23menit
Napas : $. 23menit
Suhu : -(,5 40
/ensi : #$0350 mm6g
Ke!aa : N"rm"*ephal
Mata : K"njungti7a anemis 8)3)9, sklera ikterik 8)3)9,
eema
Jantun" : Inspeksi : Iktus k"ris tiak terlihat
Palpasi : Iktus k"ris tiak teraba
Perkusi : %eup, batas jantung n"rmal
Auskultasi : !J I)II reguler, murmur 8)9, :all"p
8)9
Pum# : Inspeksi : Simetris, alam keaaan statis an inamis.
Palpasi : ;"*al +remitus paa hemit"raks kanan) kiri
$
Perkusi : S"n"r paa keua hemit"raks.
Auskultasi : ;esikuler <3< N, r"nki )3), &hee=ing
)3)
A$d#men : Inspeksi : 'atar
Palpasi : Supel, nyeri tekan 8)9, nyeri lepas 8)9
Perkusi : /impani i seluruh lapang ab"men
Auskultasi : !ising usus n"rmal
E%stremitas : Atas : >ema )3), Sian"sis )3)
!a&ah : >ema )3), Sian"sis )3)
Status dermat##"i%us
'istribusi : %egi"nal
At regi" : Palpebra e2tra
Si+at lesi : Ukuran lesi plakat
!entuk teratur, bulat
Kelainan bentuk sirsinar anular
>+l"resensi : >ritema
Urtikaria

:ambar. Pasien engan Angi"eema paa palpebra e2tra
III. DIA&NOSIS BANDIN&
) >ritema multi+"rmis
-
) 'ermatitis herpeti+"rmis
) >risipelas
I'. PEMERIKSAAN ANJURAN
/es serum yaitu kaar aut"antib"i terhaap anti)Ig>
'. RESUME
Pasien atang ke p"li kulit an kelamin %SU' Arja&inangun engan keluhan
bengkak kemerahan paa bagian mata sebelah kanan sejak ( bulan yang lalu.
Keluhan tersebut isertai rasa gatal an terkaang nyeri bila itekan. Pasien
mengaku keluhan ini timbul bila mengk"nsumsi ikan laut. Paa pemeriksaan +isik
iapatkan status generalis pasien tiak aa kelainan. Paa pemeriksaan status
ermat"l"gikus, iapatkan istribusi lesi regi"nal i palpebra e2tra. /erapat
eritema an urtikaria, ukuran lesi plakat, berbentuk teratur, engan kelainan bentuk
sirsinar anular.
'I. DIA&NOSIS KERJA
Angi"eema
'II. PENATALAKSANAAN
Penataa%sanaan umum(
Menghinari +akt"r pen*etus
Penataa%sanaan %)usus(
) 0etiri=ine #0 mg per hari
) Prenis"n (0 mg per hari
.
'III. PRO&NOSIS
?u" a 7itam : A b"nam
?u" a +un*ti"nam : A b"nam
?u" a sanati"nam : 'ubia a b"nam
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Angi"eema aalah pembengkakan akut yang isebabkan karena meningkatnya
permeabilitas pembuluh arah paa jaringan lunak &ajah, alat genitalia, atau jaringan lunak
sekitar seni. Pembengkakan terjai paa ermis an iba&ah kulit atau jaringan submuk"sa.
Angi"eema apat mun*ul bersamaan engan urtikaria biasa atau mun*ul seniri sebagai
gejala ari reaksi alergi tipe I, reaksi pseu"alergi, atau urtikaria kr"nik yang mun*ul
kembali. !ibir, telapak tangan, telapak kaki tungkai, an alat genitalia merupakan bagian
tubuh yang sering terkena. Angi"eema yang terjai paa saluran gastr"intestinal an saluran
perna+asan apat menyebabkan is+agia, yspnea, nyeri ab"men, mual, an muntah.
#,$,-
Angi"eema apat terjai i segala usia, akan tetapi paling sering paa g"l"ngan usia
sekitar .0)50 tahun. @anita yang lebih sering terkena angi"eema. Kebanyakan angi"eema
epis"e akut terjai karena reaksi yang isebabkan "leh "bat, makanan, atau paa anak,
penyakit 7irus. Angi"eema juga sering terjai bersamaan engan urtikaria akut yang paa
umumnya sering terjai paa anak) anak an e&asa mua. Urtikaria kr"nik yang merupakan
urtikaria yang terjai alam &aktu lebih ari ( minggu lebih sering terjai paa &anita
engan usia pertengahan.
$,.
Aa beberapa tipe paa angi"eema yaitu tipe yang iturunkan paa aut"s"mal se*ara
"minan, reaksi hipersensiti7itas *epat, e+isiensi 0# inhibit"r yang iapat, an bentuk
ii"patik. /ipe e+isiensi 0# inhibit"r yang iapat bisa ii"patik atau berkaitan engan
lim+"ma sel ! atau lupus eritemat"sus.
5
Penanganan iutamakan untuk ana+ilaksis paa urtikaria akut. Keaaan ana+ilaksis
merupakan k"nisi emergensi yang membutuhkan terapi engan segera. Setelah itu, apat
iberikan terapi kausati+ an sup"rti+. 'ilap"rkan bah&a angi"eema yang ipi*u "leh A0>)
inhibit"r sering terjai paa minggu pertama peng"batan.
#,5,(
II. ETIOLO&I
Idi#!at)i* An"i#edema
(
Angi"eema yang paling sering terjai aalah angi"eema ii"patik yang
berulang paa kurang lebih -1A pasien, bahkan setelah ie7aluasi menyeluruh untuk
bentuk lain.
+ereditar, An"i#edema
Angi"eema hereiter aalah kasus yang jarang an merupakan k"nisi
"minan aut"s"mal yang berp"tensial +atal. !iasanya mun*ul paa masa anak) anak
engan epis"e angi"eema yang kaang)kaang isertai uem laring 8"bstruksi
traktus respirat"rius9 an gangguan gastr"intestinal yang menyebabkan mual muntah
an nyeri ab"men.
:ambar # : Angi"eema hereiter
.
Paa pasien engan angi"ema ini terjai e+isiensi ari 0# esterase inhibit"r,
yang ibuat ialam li7er atas k"ntr"l genetik, yang menyebabkan terakti7asinya
k"mplemen yang tak terkenali engan akumulasi ari meiat"r 7as"akti+. Serangan
akut iterapi engan pemberian 0# esterase inhibit"r se*ara intra7ena. Paa &aktu
yang lama, anab"lik ster"i seperti ana="l 8'an"lB9 igunakan untuk meningkatkan
sintesis hepatik terhaap 0# esterase inhibit"r.
5,1
A*-uired An"i#edema
A*Cuire Angi"eema isebabkan "leh e+isiensi 0# esterase inhibit"r. /ipe
ini biasanya mun*ul setelah usia .0 tahun keatas. A*Cuire Angi"eema apat
5
menghasilkan gejala yang sama engan 6ereitary Angi"eema, tapi engan "nset
yang lebih lanjut.
:ambar $ : Angi"eema paa &ajah
5
/erapat $ tipe an semuanya isebabkan "leh aut"imun. /ipe I berkaitan
engan penyakit lim+"pr"li+erati+ termasuk m"n"kl"nal gamm"pati paa lim+"ma
staium berat an terjai penghan*uran pr"tein 0# esterase inhibit"r "leh sel
maligna. /ipe $ iperkirakan isebabkan "leh aut"antib"i terhaap pr"tein 0#
esterase inhibit"r. :ambaran hasil lab"rat"rium mirip engan 6ereitary
Angi"eema, ke*uali paa hasil pr"tein 0# yang menurun. Peng"batan ana="l
sangat membantu alam beberapa kasus, tapi tiak paa jenis tipe $. /erapi juga
apat ibantu engan k"rtik"ster"i.
(,1

Aer"i* #r Immun#"#$in.E/Mediated An"i#edema
Sebuah alergen iienti+ikasi memi*u reaksi hipersensiti7itas tipe # imana sel
mast melepaskan histamin an meiat"r yang lain. :ejala terjai selama beberapa
menit sampai satu jam setelah paparan. Pemi*u yang paling sering aalah makanan
an "bat)"batan.
(9
An"i#tensin.0#nvertin" En1,me In)i$it#rs 2A0E.In)i$it#r3 An"i#edema
Angi"eema terjai paa 0,# sampai $.$A ari jumlah pasien yang
mengk"nsumsi A0> Inhibit"r an tampaknya terjai peningkatan braikinin. Insien
tertinggi terjai paa bulan pertama minum "bat. Jenis "bat Disin"pril an enalapril
1
mempr"uksi angi"eema lebih sering ibaningkan *apt"pril. Angi"eema ini
biasanya mun*ul terutama paa &ajah an muk"sa mulut. Anti histamine an
k"rtik"ster"i intra7ena ibutuhkan, kaang)kaang iulang, an suntikan epine+rin
harus iberikan jika melibatkan saluran perna+asan.
(,1,E
Pen,e$a$ Lain
Angi"eema juga bisa isebabkan "leh rangsangan +isik seperti rangsangan
ingin, panas, 7ibrasi, trauma, stress em"si"nal, an *ahaya ultra7i"let. Sit"kin yang
terkait engan sinr"m angi"eema, juga ikenal sebagai angi"eema epis"ik
engan e"sin"+il atau Sinr"m :lei*h biasa itanai engan emam, #0 sampai $0A
kasus peninggian berat baan, an tingginya e"sin"+il an IgM alam arah.
III. PATO&ENESIS
Urtikaria 8angi"eema9 merupakan reaksi hipersensiti7itas tipe I imana 0'.< an
sel / terakti7asi. Sel)sel ini mensekresi ID). an ID)5 yang iikuti "leh pr"uksi antib"i
Ig>, pelepasan histamin "leh sel mast, an akti7asi e"sin"+il. %eaksi apat ipi*u "leh "bat)
"batan, makanan, an bahan tambahan paa makanan.Fbat)"batan apat juga menyebabkan
n"n)alergik urtikaria engan aanya pelepasan histamin se*ara langsung "leh sel mast 8reaksi
+armak"l"gi9.
#0
Aa beberapa mekanisme penyebab timbulnya urtikaria atau angi"eema iantaranya
hipersensiti7itas tipe I "leh meiasi Ig> imana merupakan mekanisme penyebab utama.
Apabila terjai penggabungan antigen an Ig> yang menempel paa permukaan sel mast
maka terjai egranulasi engan melepaskan agen 7as"akti+. Akti7asi k"mplemen juga apat
mempr"uksi eema paa kulit seperti paa angi"eema hereiter atau urtikaria yang
berkaitan engan sirkulasi imun k"mpleks. Selain itu, pelepasan histamin se*ara langsung
"leh sel mast paa k"nisi n"n)imun yang isebabkan "leh "bat)"batan, *"nt"hnya "piat an
meia k"ntras. !l"kae pengeluaran pr"staglanin "leh asam arakhi"nat karena "bat)
"batan seperti aspirin an NSAI' juga menyebabkan urtikaria atau angi"eema karena
aanya akumulasi leuk"triens 7as"akti+. Serum histamin)releasing +a*t"r yang terapat paa
urtikaria kr"nik engan aut"antib"i Ig: itemukan paa (0A pasien, mekanismenya belum
iketahui se*ara pasti.
#0
E
I'. &EJALA KLINIK
6ampir semua bagian tubuh terkena tetapi yang paling umum terjai paa mata, bibir,
genitalia, tangan, an kaki. Pembengkakan paa area ini apat berlangsung selama $ atau -
hari yang membengkak ari ukuran n"rmal selama beberapa jam. !engkak akan berkurang
selama beberapa hari kemuian.
:ambar -: Angi"eema paa bibir, sebelum an tiga hari sesuah serangan
1
:ambar . : Urtikaria paa &ajah an angi"eema paa mata
.
:ejala gatal)gatal biasanya minimal. >+l"uresensi berupa lesi berbatas tegas yang
meninggi, eritema, an gatal. Area eema yang terjai paa super+isial ermis isebut
urtikaria, seangkan eema paa area pr"+una ermis atau subkutan an submuk"sa isebut
angi"eema. Urtikaria an angi"eema apat mun*ul bersamaan. Angi"eema biasanya nyeri
ibaningkan urtikaria engan gejala yang gatal.
.
#0
'. DIA&NOSIS
Paa prinsipnya iagn"sisnya iperkirakan sama engan urtikaria kr"nik. 'imulai
engan anamnesis ri&ayat pasien, men*ari apa penyebabnya, seperti alergen, "bat)"batan,
an trauma. %i&ayat keluarga apat membeakan antara hereitary angi"eema engan
a*Cuire angi"eema. Pemeriksaan +isik ilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain
terjainya uem. !agaimanapun, iagn"sis lengkap jarang menginikasikan kasus akut.
.,5
'I. PEMERIKSAAN PENUNJAN&
/es Dab"rat"rium Penentuan iagn"sis apat ibantu "leh ri&ayat keluarga an
ri&ayat pasien. Pemeriksaan lab"rat"rium apat menentukan iagn"sisnya apakah hereitary
angi"eema atau a*Cuire angi"eema. Pemeriksaan yang ilakukan biasanya aalah tes
serum yaitu kaar aut"antib"i terhaap anti)Ig>. Paa pasien urtikaria3angi"eema kaar
aut"antib"i ini meningkat.
$
Angi"eema hereiter memiliki le7el serum 0. yang renah. Fleh karena itu, untuk
mengk"n+irmasi iagn"sis Angi"eema 6ereiter perlu ilakukan tes le7el serum 0..Jika
le7el 0. abn"rmal maka perlu ilakukan tes lebih lanjut lagi yaitu tes 0# esterase inhibit"r
an 0# esterase inhibit"r +un*ti"nal assay. De7el 0# esterase inhibit"r yang -0A iba&ah
n"rmal merupakan Angi"eema 6ereiter tipe I. /es 0# esterase inhibit"r +un*ti"nal assay
paa pasien engan 0. yang renah, tetapi engan kaar 0# esetrase inhibit"ryang n"rmal
merupakan iagn"sis ari Angi"eema hereiter tipe II. De7el 0# n"rmal paa angi"eema
hereiter an menurun paa a*Cuire angi"eema. Angg"ta keluarga pasien engan
angi"eema hereiter juga apat memiliki nilai k"mplemen yang abn"rmal &alaupun bersi+at
asimpt"matik.
$
'II. DIA&NOSIS BANDIN&
'iagn"sis baning ari angi"eema yaitu eritema multi+"rmis. Paa penyakit ini
apat timbul lesi urtikaria paa a&al , tetapi ketika lesi suah mun*ul lebih ari 1 jam maka
urtikaria apat hilang. 'ermatitis herpeti+"rmis yang kaang)kaang isertai engan erupsi
urtikaria susah ibeakan engan angi"eema. /erapat sub)epiermal blister atau papul")
7esikel yang sangat gatal. >risipelas kaang)kaang mirip engan angi"eema tetapi lesi
##
memiliki tepi yang lebih tajam atau berbatas sangat jelas an keaaan pasien buruk karena
terapat emam.
5
'III. PENATALAKSANAAN
1. Tera!i emer"ensi
Pri"ritas utama alam menangani keaaan akut aalah mengatasi aanya
"bstruksi saluran pernapasan. Aanya tana)tana a&al gangguan saluran pernapasan
harus ilakukan intubasi segera. >ema laringeal merupakan jenis yang pr"gresi+ an
sekali hal itu terjai maka akan sangat sulit untuk melakukan intubasi en"trakeal
sehingga membutuhkan tinakan trake"st"mi.
(

Untuk meningkatkan 0# esterase inhibit"r, igunakan anr"gen yang
ilemahkan, khususnya ana="l yang meningkatkan le7el 0# inhibit"r engan baik
an sangat berman+aat alam terapi. '"sisnya yaitu$0G-0 mg3kg3hari engan "sis
maksimum 100 mg3hari. 'apat juga iberikan paa anak)anak. 0# esterase inhibit"r
bisa juga igunakan untuk epis"e akut.
5
4. Aer"i* An"i#edema
Penatalaksanaan stanar aalah engan menghinari bahan)bahan yang
bersi+at alergen. !agaimanapun, pemberian antihistamin an gluk"k"rtik"i apat
memperberat gejala selama serangan akut. >ema laringeal apat membaik engan
pemberian epine+rin se*ara intramuskular atau pemberian melalui en"trakeal tube.
Pemberian antihistamin setiap hari apat mengurangi beratnya gejala tetapi sering
tiak ber+ungsi alam men*egah terjainya serangan.
(

!erikut ini jenis)jenis "bat yang apat iberikan :
#. Antihistamin
6istamin # re*ept"r bl"*ker 86# bl"*ker9 apat mengurangi gejala, juga mengurangi
gatal an ukuran urtika apabila isertai engan urtikaria. Pemberian se*ara rutin apat
memberikan pert"l"ngan. Antag"nis resept"r 6# 8A6#9 menghambat e+ek histamin
paa pembuluh arah, br"nkus, an berma*am)ma*am "t"t p"l"s. Selain itu, A6#
berman+aat untuk meng"bati reaksi hipersensiti7itas atau keaaan lain yang isertai
pelepasan histamin en"gen berlebihan. Dama kerja A6# generasi I setelah pemberian
"sis tunggal umumnya .)( jam. Kaar tertinggi terapat paa paru)paru, seangkan
#$
paa limpa, ginjal, "tak, "t"t, an kulit kaarnya lebih renah. /empat utama
bi"trans+"rmasi A6# aalah hati, tetapi apat juga paa paru) paru an ginjal. A6#
isekresi melalui urin setelah $. jam.
5,##
Saat ini, penggunaan antihistamin n"n)seati+ lebih ipilih ke*uali jika pemberian
seati+ ibutuhkan. Pemberian antihistamin memiliki e+ek samping yang ringan.
0"nt"h antihistamin n"n)seati+ seperti He2"+enaine 8/el+astB9 #10 mg perhari,
'esl"rataine 8Ne"*laritynB9 5 mg perhari, 0etiri=ine 8IirtekB9 #0 mg per hari, an
A*ri7astine 8Sempre2B9 1 mg -2 sehari.
5

$. K"rtik"ster"i
Ster"i sistemik kaang)kaang igunakan untuk meng"ntr"l urtikaria akut yang
berat atau angi"eema an urtikaria 7askulitis tetapi tiak iinikasikan untuk urtikria
kr"nik. Prenis"l"n apat iberikan -0 mg3hari selama - hari, kemuian "sis
ikurangi 5 mg tiap hari selama - hari. Untuk prenis"n iberikan engan "sis (0
mg3hari atau # mg3kg3hari untuk e&asa an #)$ mg3kg3hari untuk anak. '"sis harus
iturunkan bila telah terlihat aanya perubahan.
5,##
K"rtik"ster"i apat menurunkan jumlah lim+"sit se*ara *epat. >+ek ini berlangsung
beberapa jam , iuga akibat reistribusi lim+"sit. Setelah $. jam jumlah lim+"sit
alam sirkulasi biasanya kembali kenilai sebelumnya. Stui terbaru menunjukkan
bah&a k"rtik"ster"i menghambat pr"li+erasi sel lim+"sit /, imunitas seluler, an
ekspresi gen yang menjai berbagai sit"kin 8ID)#, ID)$, ID)(, INH)J, an /NH)J9.
/erapat bukti bah&a gen sit"kin memiliki glu*"*"rti*"i resp"nse element yang bila
berikatan engan k"rtik"ster"i akan menyebabkan hambatan transkripsi gen ID)$.
##

-. Arenaline 8epine+rin9
Fbstruksi saluran napas kr"nik atau sy"k ana+ilaktik iterapi engan injeksi arenalin
intramuskular 80,5)#,0 mg: 0,5)# ml ari #3#0009, iulangi setiap 5 menit jika
iperlukan. Antihistamin seperti kl"r+eniramin iberikan se*ara perlahan melalui
injeksi intra7ena merupakan k"mbinasi yang sangat berman+aat. Ster"i intra7ena
sering iberikan &alaupun hanya apat men*egah terjainya serangan alam &aktu
beberapa jam.
5
Pemberian epine+rin apat menghilangkan br"nk"spasme, rasa gatal, urtikaria,
k"ngesti muk"sa, angi"eema an k"laps kari"7askular. >+ekti7itas epine+rin akibat
e+ek 7as"k"nstriksinya melalui resept"r J. 'isamping itu, epine+rin merangsang K$
#-
paa sel mast an menyebabkan hambatan pelepasan meiat"r in+lamasi histamin an
leuk"trien.
##

5. Diet
Salisilat yang terkanung paa makanan bisa memperberat urtikaria paa lebih ari -
kasus. !ahan makanan yang menganung penga&et asam ben="at apat
menyebabkan eksaserbasi paa #0A kasus. 6arus iterapkan iet renah bahan)
bahan yang menganung k"mp"nen)k"mp"nen tersebut.
5

IL. P%F:NFSIS
Urtikaria akut apabila terjai selama kurang ari ( minggu, jika lebih ari ( minggu
ikateg"rikan sebagai urtikaria kr"nik. Penyakit ini merupakan sel+ limiting isease atau
penyakit yang apat sembuh engan senirinya.
$,.

Pr"gn"sis angi"eema juga apat menjai buruk jika terjai eema paa saluran
perna+asan. >ema yang mun*ul paa "ral, +aringeal, an laringeal apat menyebabkan
as+iksia sehingga menimbulkan kematian karena aanya gangguan an sumbatan paa
saluran pernapasan.
#,$
#.
DAFTAR PUSTAKA
1. /r"=ak ', /ennenh"use ', %ussell J. Urti*aria. In: Sk"lnik NS, eit"r. 'ermat"l"gy
Skills +"r Primary 0are. #st e. Ne& Jersey: 6umana PressM $00(. p. #-5).$.
2. 6abi+ /. Urti*aria an Angi"eema. 0lini*al 'ermat"l"gy A 0"l"ur :uie t"
'iagn"sis an /herapy. .th e. USA: M"sbyM $00.. p. #.1)5#.
3. !"l"gnia JD, J"ri==" JD, %apini %P. Urti*arias, >rythemas, an Purpuras.
'ermat"l"gy. $n e. USA: M"sby >lse7ierM $001. p. #)-.
4. @"l++ K, :"lsmith DA, Kat= SI, :il*hrest !A, Paller AS, De++ell 'J. Urti*aria an
Angi"eema. In: Kaplan AP, eit"r. Hit=patri*kNs 'ermat"l"gy in :eneral Mei*ine.
5th e. US: M*:ra&)6illM $001. p. --0).-.
5. @hite :, 0"2 N. Urti*aria an Pruritus. 'isease "+ /he Skin. UK: @! SaunersM
$00$. p. #)$0.
6. eSha=" %. /he Spe*trum an /reatment "+ Angi"eema. /he Ameri*an J"urnal "+
Mei*ine. $00#:$1$)5.
7. :a&kr"ger '. Urti*aria an Angi"eema. 'ermat"l"gy an Illustarte 0"l"ur /e2t.
-r e. UK: 0hur*hill Di7ingst"neM $00$. p. 5$)-.
8. !urns /, !reatna*h S, 0"2 N, :ri++iths 0. Urti*aria an Mast"*yt"sis. In: :rattan
0>6, !la*k AK, eit"rs. %""kNs /e2tb""k "+ 'ermat"l"gy 5th e. UK: !la*k&ell
PublishingM $00.. p. .5.$5).5.$1.
9. James @', !erger /:, >lst"n 'M. Urti*aria an Angi"eema. Anre&Ns 'isease "+
/he Skin : 0lini*al 'ermat"l"gy #0th >iti"n. #0th e. USA: Sauners >lse7ierM
$00(. p. #$0.
#5

You might also like