Pasien datang dengan keluhan muntah dan diare yang berlangsung selama satu minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum pasien lemah, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, pernapasan cepat, demam, dan kekurangan cairan. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan dehidrasi sedang. Diagnosis gastroenteritis dehidrasi sedang ditetapkan.
Pasien datang dengan keluhan muntah dan diare yang berlangsung selama satu minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum pasien lemah, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, pernapasan cepat, demam, dan kekurangan cairan. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan dehidrasi sedang. Diagnosis gastroenteritis dehidrasi sedang ditetapkan.
Pasien datang dengan keluhan muntah dan diare yang berlangsung selama satu minggu. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum pasien lemah, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, pernapasan cepat, demam, dan kekurangan cairan. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan dehidrasi sedang. Diagnosis gastroenteritis dehidrasi sedang ditetapkan.
Pembimbing : dr. Dina Siti Dalianti, Sp.A Disusun Oleh : KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA AKARTA 1 LEMBAR PENGESAHAN Dengan hormat, Presentasi kasus pada kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD dengan judul Gastroenteritis Dehidrasi Sedang ang disusun oleh ! "elah disetujui dan diterima hasil penusunanna oleh #th ! Pem$im$ing ! dr. Dina Siti Dalianti, Sp.A %enetujui, &dr. Dina Siti Dalianti, Sp.A' 2 BAB I ILUSTRASI KASUS I! IDENTITAS D"#" P"sien A$"h Ibu N"m" An. ( "n. S ). S Umu% * tahun +, tahun -. tahun enis Kel"min /aki0laki /aki0laki Perempuan Al"m"# Kampung pedurenan, 1ekasi Ag"m" Islam Islam Islam Su&u b"ngs" 2a3a 2a3a 2a3a Pen'i'i&"n SD S%P S%P Pe&e%(""n Sis3a 4iras3asta I$u Rumah "angga Pengh"sil"n 0 0 0 Ke#e%"ng"n 5u$ungan dengan orang tua ! Anak kandung T"ngg"l M"su& RS Senin, ** April *,6+ II! ANAMNESIS Dilakukan sa7ara Alloanamnesis kepada i$u pasien dan Senin tanggal ** April *,6+ di 1angsal %elati RSUD Kota 1ekasi. "! Keluh"n U#"m" : Pasien datang dengan keluhan men7ret sejak * minggu se$elum masuk rumah sakit. b! Keluh"n T"mb"h"n : Demam, mual, muntah, lemas dan tidak na8su makan.. )! Ri*"$"# Pen$"&i# Se&"%"ng : Pasien datang dengan keluhan men7ret sejak * minggu ang lalu. %en7ret se$anak 9 kali, $er3arna kekuningan, $erampas, $erlendir dan $au asam. * mingggu S%RS, pasien demam tinggi ang terus menerus, namun suhu tidak diukur oleh orang tua pasien ang disertai dengan men7ret se$anak * kali.6 minggu S%RS pasien mengeluh mual, muntah saat di$erikan makanan dan masih tetap men7ret ang $ertam$ah $erat. Untuk mengurangi keluhan, pasien sempat $ero$at pada klinik *+ jam, dan di$erikan o$at namun keluhan tidak $erkurang. Semenjak sakit pasien merasa lemas dan na8su makan pasien menurun, $ahkan terkadang tidak mau makan. 3 Ri*"$"# Pen$"&i# D"hulu Pen$"&i# Umu% Pen$"&i# Umu% Pen$"&i# Umu% Alergi 0 Di8teria 0 2antung 0 :a7ingan 0 Diare . tahun Ginjal 0 D1D 0 Kejang 0 Darah 0 "hpoid 0 %aag 0 Radang paru 0 ;titis 0 <ari7ela 0 "u$erkulosis 6 tahun Parotis 0 Asma 0 %or$ili 0 Kesan ! Pasien pernah mengalami "1 paru saat usia 6 tahun, sempat dira3at . hari di Rumah Sakit, menjalani pengo$atan selama = $ulan namun setelah itu pasien tidak pernah konsul. "! Ri*"$"# Pen$"&i# Kelu"%g" : Di keluarga pasien tidak ada ang mengalami keluhan serupa maupun keluhan lainna namun i$u pasien pernah didiagnosis "1 Paru 6, tahun ang lalu, sudah menjalani pengo$atan selama = $ulan dan dinatakan sem$uh. b! Ri*"$"# Keh"mil"n '"n Kel"hi%"n : KEHAMILAN %or$iditas kehamilan Anak pertama dari * $ersaudara Pera3atan antenatal Setiap $ulan periksa ke $idan KELAHIRAN "empat kelahiran Rumah $ersalin Penolong persalinan Dokter :ara persalinan )ormal %asa gestasi > $ulan Keadaan $ai 1erat lahir *=,, g Panjang $adan 9, 7m /ingkar kepala tidak ingat /angsung menangis )ilai apgar tidak tahu "idak ada kelainan $a3aan Kes"n ! Ri3aat kehamilan dan persalinan pasien $aik )! Ri*"$"# Pe%#umbuh"n '"n Pe%&emb"ng"n : Pertum$uhan gigi I ! 9 $ulan &normal! 90> $ulan' Psikomotor "engkurap ! - $ulan &normal! -0+ $ulan' Duduk ! = $ulan &normal! = $ulan' 4 1erdiri ! > $ulan &normal! >06* $ulan' 1i7ara ! 6* $ulan &normal! >06* $ulan' 1erjalan ! 6- $ulan &normal! 6- $ulan' Kes"n : Ri3aat pertum$uhan dan perkem$angan pasien sesuai usia namun $i7ara pasien kurang jelas dan pasien $elum $ias duduk dengan tegap. '! Ri*"$"# M"&"n"n Umum% +bul"n, ASI-PASI Bu"h-bis&ui# Bubu% susu N"si #im ,0* . *0+ . +0= . . =0? .-. .-. . . ?06, .-. .-. . . Kes"n : ke$utuhan gi@i pasien terpenuhi 7ukup $aik e! Ri*"$"# Imunis"si : V"&sin D"s"% +umu%, Ul"ng"n +umu%, B/G 6$ln DPT * $ln + $ln = $ln POLIO /ahir * $ln + $ln = $ln /AMPAK > $ln HEPATITIS B /ahir * $ln = $ln Kes"n : Imunisasi dasar lengkap. 0! Ri*"$"# Kelu"%g" Aah I$u Anak pertama )ama "n. S ).R An. RS Perka3inan ke Pertama Pertama 0 Umur +, -. 6. tahun Keadaan kesehatan 1aik 1aik 1aik Kes"n : Keadaan kesehatan kedua orang tua dalam keadaan $aik. g! Ri*"$"# Pe%um"h"n '"n S"ni#"si : "inggal dirumah sendiri diperumahan padat penduduk. "erdapat dua kamar. <entilasi $aik, 7ahaa matahari 7ukup, air minum dan air mandi $erasal dari air tanah. Kes"n : Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien 7ukup $aik. 5 I! PEMERIKSAAN FISIK a. Ke"'""n umum ! "ampak sakit sedang $. T"n'" Vi#"l 0 Kesadaran ! :omposmentis 0 (rekuensi nadi ! 6-,ABmenit 0 "ekanan darah ! 6,,B?, mm5g 0 (rekuensi pernapasan ! -,ABmenit 0 Suhu tu$uh ! -=,> o : 7. D"#" "n#%121me#%i 0 1erat $adan ! 6, kg 0 "inggi $adan ! >+ 7m 0 Status Gi@i menurut ):5S! o 11BU C 6,B6+ A6,,D C .6 D &gi@i kurang' o "1BU C >+B?? A6,,D C 6,=D &gi@i 7ukup' o 11B"1 C 6,B6- A6,,DC .=D&gi@i kurang' Kesan ! status gi@i kurang d. Ke2"l" 0 1entuk ! normo7ephali 0 Ram$ut ! ram$ut hitam, tidak mudah di7a$ut, distri$usi merata 0 %ata ! 7onjungtiEa anemis 0B0, sklera ikterik 0B0, 7ekung FBF 0 "elinga ! normotia, serumen 0B0, sekret 0B0 0 5idung ! $entuk normal, sekret 0B03 na8as 7uping hidung 0B0 0 %ulut ! 1i$ir kering, 8aring hiperemis 0, " 60 " 6, kripta 0B0, dentritus 0B0 e. Lehe% ! KG1 tidak mem$esar, kelenjar tiroid tidak mem$esar, 8. Th1%"4 0 Inspeksi ! pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat retraksi. 0 Palpasi ! gerak napas simetris, Eo7al 8remitus simetris 0 Perkusi ! sonor dikedua lapang paru 6 0 Auskultasi ! S) Eesikuler, Ronki 5-5, 3hee@ing 0B0 :or 12 I G II normal, murmur 0, gallop 0 g. Ab'1men 0 Inspeksi ! perut datar, pusar tidak menonjol. 0 Auskultasi ! $ising usus meningkat .ABmenit 0 Palpasi ! supel, neri tekan 0, hepar dan lien tidak tera$a mem$esar. 0 Perkusi ! shi8ting dullness 0, neri ketok 0 h. Kuli# ! ikterik 0, pete7hie 0, makulopapular rash 0 i. E&s#%emi#"s ! akral hangat, 7anosis &0', oedem &0', turgor kulit menurun II! PEMERIKSAAN PENUNANG a. /a$oratorium darah tanggal 6. April *,6+ enis H"sil 675 685 96:8 H"sil 6;5685 96:8 H"sil :65685 96:8 H"sil ::5685 96:8 H"sil :<5 685 96:8 S"#u"n Nil"i N1%m"l HEMATOLOGI D"%"h leng&"2 7 /HD :9 %m ,06, /eukosit 983= 963: 9639 ri$uBu/ 906, Hi#ung (enis 1aso8il , D I6 Hosino8il 6 D 60- 1atang * D *0= Segment 7> D 9*0., /im8osit :8 D *,0+, %onosit . D *0? Hritrosit =3?8 jutaBu/ +09 5emoglo$in :63= :637 ?3= gBd/ 6606+,9 5ematokrit =637 9;39 9;39 D -.0+. %:< ..,? %:5 *=,6 %:5: --,= "rom$osit >:> 8>39 8:9 ri$uBu/ 69,0+,, KIMIA KLINIK GDS 6,. :== 86 6,, mgBd/ =,066, )atrium :9; :=8 :9? mmolB/ 6-906+9 Kalium :37 :!8 93: mmolB/ -,909,, :lorida ;7 ?6 ;< mmolB/ >+0666 IMUNOSEROLOGI +@IDAL, "phi0; )egati8 Paratphi A; 6B+, Paratphi 1; 6B+, Paratphi :; )egati8 "phi05 )egati8 Paratphi A5 6B+, Paratphi 15 6B+, Paratphi :5 )egati8 IMUNOSEROLOGI :RP Kualitati8 Reakti8 )on Reakti8 FE/ES RUTIN M"&%1s&12is 4arna 5ijau /em$erk Khas /endir F 906, ,0* Pos &FFF' )egati8 ,09 ,0* )eg )eg Konsistensi 1au :ampuran Mi&%1s&12is /ekosit Hritrosit 1akteri Parasit "elur :a7ing 2amur Amlum 8 )egati8 Sel 5i8a F Sel Ragi F Pos &FFF' )egati8 Positi8 =., )egati8 )eg )eg )eg )eg )eg /emak Serat Kimi" P5 Reduksi III! RESUME "! An"mnesis Pasien datang dengan keluhan men7ret sejak * minggu ang lalu. %en7ret se$anak 9 kali, $er3arna kekuningan, $erampas, $erlendir dan $au asam. * mingggu S%RS, pasien demam tinggi ang terus menerus, namun suhu tidak diukur oleh orang tua pasien ang disertai dengan men7ret se$anak * kali.6 minggu S%RS pasien mengeluh mual, muntah saat di$erikan makanan dan masih tetap men7ret ang $ertam$ah $erat. Untuk mengurangi keluhan, pasien sempat $ero$at pada klinik *+ jam, dan di$erikan o$at namun keluhan tidak $erkurang. Semenjak sakit pasien merasa lemas dan na8su makan pasien menurun, $ahkan terkadang tidak mau makan. b! Peme%i&s""n 0isi& Keadaan umum ! tampak sakit sedang "anda <ital 0 Kesadaran ! 7omposmentis 0 (rekuensi nadi ! 6-,ABmenit 0 "ekanan darah ! 66,B., mm5g 0 (rekuensi pernapasan ! -,ABmenit 0 Suhu tu$uh ! -=,> , : %ata ! :ekung 9 %ulut ! 1i$ir kering A$domen ! 1ising usus meningkat Hkstremitas ! "urgor $erkurang )! Peme%i&s""n 2enun("ng enis H"sil 675685 96:8 H"sil 6;5685 96:8 H"sil :65685 96:8 H"sil :<5685 96:8 S"#u"n Nil"i N1%m"l HEMATOLOGI D"%"h leng&"2 /HD :9 %m ,06, /eukosit 983= 9639 ri$uBu/ 906, Hi#ung (enis Segment 7> D 9*0., /im8osit :8 D *,0+, Hritrosit =3?8 jutaBu/ +09 5emoglo$in :63= ?3= gBd/ 6606+,9 5ematokrit =637 9;39 D -.0+. "rom$osit >:> 8:9 ri$uBu/ 69,0+,, KIMIA KLINIK GDS 6,. :== 86 mgBd/ =,066, )atrium :9; :=8 :9? mmolB/ 6-906+9 Kalium :37 :!8 93: mmolB/ -,909,, :lorida ;7 ?6 ;< mmolB/ >+0666 IMUNOSEROLOGI :RP Kualitati8 Reakti8 )on Reakti8 IV! DIAGNOSIS KERA Gastroenteritis dengan Dehidrasi Ringan V! PENATALAKSANAAN a. )on medikamentosa - "irah $aring, ra3at diruang o$serEasi - Hdukasi kepada orangtua tentang penakit ang diderita - ;$serEasi tanda0tanda Eital $. %edikamentosa - KAH) I1 dan K:/ 69 77 - :olistin - A 6 pulE - )istin - A 6 77 10 - Jinkid * A 6 7th - /01io * A 6 sa7h - 1enutrion 6,,77Bhari VI! PROGNOSIS - Ad Eitam ! ad $onam - As 8ungsionam ! ad $onam - Ad sanationam ! ad $onam BAB II TINAUAN PUSTAKA *.6 De8inisi Diare %enurut 4orld 5ealth ;rgani@ation &45;', penakit diare adalah suatu penakit ang ditandai dengan peru$ahan $entuk dan konsistensi tinja ang lem$ek sampai men7air dan $ertam$ahna 8rekuensi $uang air $esar ang le$ih dari $iasa, aitu - kali atau le$ih dalam sehari ang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja ang $erdarah. Penakit ini paling sering dijumpai pada anak $alita, terutama pada - tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak $isa mengalami 60- episode diare $erat &Simatupang, *,,+'. *.* Klasi8ikasi Diare %enurut Simadi$rata &*,,=', diare dapat diklasi8ikasikan $erdasarkan ! a. /ama 3aktu diare 6. Diare akut, aitu diare ang $erlangsung kurang dari 69 hari. Sedangkan menurut 4orld Gastroenterolog ;rgani@ation Glo$al Guidelines &*,,9' diare akut dide8inisikan se$agai pasase tinja ang 7air atau lem$ek dengan jumlah le$ih $anak dari normal, $erlangsung kurang dari 6+ hari. Diare akut $iasana sem$uh sendiri, lamana sakit kurang dari 6+ hari, dan akan mereda tanpa terapi ang spesi8ik jika dehidrasi tidak terjadi &4ong, *,,>'. *. Diare kronik adalah diare ang $erlangsung le$ih dari 69 hari. $. %ekanisme pato8isiologi 6' ;smolalitas intraluminal ang meninggi, dise$ut diare sekretorik. *' Sekresi 7airan dan elektrolit meninggi. -' %ala$sor$si asam empedu. +' De8ek sisitem pertukaran anion atau transport elektrolit akti8 di enterosit. 11 9' %otilitas dan 3aktu transport usus a$normal. =' Gangguan permea$ilitas usus. .' In8lamasi dinding usus, dise$ut diare in8lamatorik. ?' In8eksi dinding usus, dise$ut diare in8eksi. 7. Penakit in8ekti8 atau non0in8ekti8. d. Penakit organik atau 8ungsional %enurut 45; &*,,9' diare dapat diklasi8ikasikan menjadi! a. Diare akut, aitu diare ang $erlangsung kurang dari 6+ hari. $. Disentri, aitu diare ang disertai dengan darah. 7. Diare persisten, aitu diare ang $erlangsung le$ih dari 6+ hari. d. Diare ang disertai dengan malnutrisi $erat &Simatupang, *,,+'. %enurut Kliegman, %ar7dante dan 2enson &*,,=', dinatakan $ah3a $erdasarkan $anakna kehilangan 7airan dan elektrolit dari tu$uh, diare dapat di$agi menjadi ! a. Diare tanpa dehidrasi Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami dehidrasi karena 8rekuensi diare masih dalam $atas toleransi dan $elum ada tanda0tanda dehidrasi. $. Diare dengan dehidrasi ringan &-D09D' Pada tingkat diare ini penderita mengalami diare - kali atau le$ih, kadang0kadang muntah, terasa haus, ken7ing sudah mulai $erkurang, na8su makan menurun, akti8itas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih normal atau takikardia ang minimum dan pemeriksaan 8isik dalam $atas normal. 7. Diare dengan dehidrasi sedang &9D06,D' Pada keadaan ini, penderita akan mengalami takikardi, ken7ing ang kurang atau langsung tidak ada, irrita$ilitas atau lesu, mata dan u$un0u$un $esar menjadi 7ekung, turgor kulit $erkurang, selaput lendir $i$ir dan mulut serta kulit tampak kering, air mata $erkurang dan masa pengisian kapiler memanjang &K * detik' dengan kulit ang dingin ang dingin dan pu7at. d. Diare dengan dehidrasi $erat &6,D069D' Pada keadaan ini, penderita sudah $anak kehilangan 7airan dari tu$uh dan $iasana pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi ang melemah, hipotensi dan tekanan nadi ang mene$ar, tidak ada penghasilan urin, mata dan u$un0u$un $esar menjadi sangat 7ekung, tidak ada produksi air mata, tidak mampu minum dan keadaanna 12 mulai apatis, kesadaranna menurun dan juga masa pengisian kapiler sangat memanjang &K - detik' dengan kulit ang dingin dan pu7at. *.- H"I;/;GI a. <irus %erupakan pene$a$ diare akut ter$anak pada anak &., L ?,D'. 1e$erapa jenis Eirus pene$a$ diare akut !
RotaEirus serotpe 6,*,?,dan > pada manusia. Serotpe - dan + didapati pada he3an dan manusia. Dan serotpe 9,=, dan . didapati hana pada he3an. )or3alk Eirus ! terdapat pada semua usia, umumna aki$at 8ood $orne atau 3ater $orne transmisi, dan dapat juga terjadi penularan person to person. AstroEirus, didapati pada anak dan de3asa AdenoEirus &tpe +,, +6' Small $o3el stru7tured Eirus :tomegaloEirus $. 1akteri HnterotoAigeni7 H.7oli &H"H:'. %empunai * 8aktor Eirulensi ang penting aitu 8aktor kolonisasi ang mene$a$kan $akteri ini melekat pada enterosit pada usus halus dan enterotoksin &heat la$ile &5/' dan heat sta$ile &S"' ang mene$a$kan sekresi 7airan dan elektrolit ang menghasilkan 3ater diarrhea. H"H: tidak mene$a$kan kerusakan $rush $order atau menginEasi mukosa. Hnterophatogeni7 H.7oli &HPH:'. %ekanisme terjadina diare $elum jelas. Didapatina proses perlekatan HPH: ke epitel usus mene$a$kan kerusakan dari mem$rane mikro Eili ang akan mengganggu permukaan a$sor$si dan akti8itas disakaridase. HnteroaggregatiEe H.7oli &HAggH:'. 1akteri ini melekat kuat pada mukosa usus halus dan mene$a$kan peru$ahan mor8ologi ang khas. 1agaimana mekanisme tim$ulna diare masih $elum jelas, tetapi sitotoksin mungkin memegang peranan. HnteroinEasiEe H.7oli &HIH:'. Se7ara serologi dan $iokimia mirip dengan Shigella. Seperti Shigella, HIH: melakukan penetrasi dan multiplikasi didalam sel epitel kolon. 13 Hnterohemorrhagi7 H.7oli &H5H:'. H5H: memproduksi Eero7totoAin &<"' 6 dan * ang dise$ut juga Shiga0like toAin ang menim$ulkan edema dan perdarahan di88use di kolon. Pada anak sering $erlanjut menjadi hemolti70uremi7 sndrome. Shigella spp. Shigella menginEasi dan multiplikasi didalam sel epitel kolon, mene$a$kan kematian sel mukosa dan tim$ulna ulkus. Shigella jarang masuk kedalam alian darah. (aktor Eirulensi termasuk ! smooth lipopolsa77haride 7ell0 3all antigen ang mempunai akti8itas endotoksin serta mem$antu proses inEasi dan toksin &Shiga toAin dan Shiga0like toAin' ang $ersi8at sitotoksik dan neurotoksik dan mungkin menim$ulkan 3ater diarrhea. :amplo$a7ter jejuni &heli7o$a7ter jejuni'. %anusia terin8eksi melalui kontak langsung dengan he3an &unggas, anjing, ku7ing, dom$a dan $a$i' atau dengan 8eses he3an melalui makanan ang terkontaminasi seperti daging aam dan air. Kadang0kadang in8eksi dapat mene$ar melalui kontak langsung person to person. :.jejuni mungkin mene$a$kan diare melalui inEasi kedalam usus halus dan usus $esar.Ada * tipe toksin ang dihasilkan, aitu 7totoAin dan heat0la$ile enterotoAin. Peru$ahan histopatologi ang terjadi mirip dengan proses ul7eratiEe 7olitis. <i$rio 7holerae ,6 dan <.7holeare ,6->. Air atau makanan ang terkontaminasi oleh $akteri ini akan menularkan kolera. Penularan melalui person to person jarang terjadi. <.7holerae melekat dan $erkem$ang $iak pada mukosa usus halus dan menghasilkan enterotoksin ang mene$a$kan diare. "oksin kolera ini sangat mirip dengan heat0la$ile toAin &/"' dari H"H:. Penemuan terakhir adana enterotoksin ang lain ang mempunai karakteristik tersendiri, seperti a77essor 7holera enterotoAin &A:H' dan @onular o77ludens toAin &J;"'. Kedua toksin ini mene$a$kan sekresi 7airan kedalam lumen usus. Salmonella &non thpoid'. Salmonella dapat menginEasi sel epitel usus. Hnterotoksin ang dihasilkan mene$a$kan diare. 1ila terjadi kerusakan mukosa ang menim$ulkan ulkus, akan terjadi $lood diarrhea 7. Proto@oa Giardia lam$lia. Parasit ini mengin8eksi usus halus. %ekanisme patogensis masih $elum jelas, tapi diper7aai mempengaruhi a$sor$si dan 14 meta$olisme asam empedu. "ransmisi melalui 8e7al0oral route. Interaksi host0parasite dipengaruhi oleh umur, status nutrisi,endemisitas, dan status imun. Didaerah dengan endemisitas ang tinggi, giardiasis dapat $erupa asimtomatis, kronik, diare persisten dengan atau tanpa mala$sor$si. Di daerah dengan endemisitas rendah, dapat terjadi 3a$ah dalam 9 L ? hari setelah terpapar dengan mani8estasi diare akut ang disertai mual, neri epigastrik dan anoreksia. Kadang0kadang dijumpai mala$sor$si dengan 8at stools,neri perut dan gem$ung. Hntamoe$a histolti7a. PreEalensi Disentri amoe$a ini $erEariasi,namun pene$aranna di seluruh dunia. Insiden na mningkat dengan $ertam$ahna umur,dan teranak pada laki0laki de3asa. Kira0kira >,D in8ksi asimtomatik ang dise$a$kan oleh H.histolti7a non patogenik &H.dispar'. Ame$iasis ang simtomatik dapat $erupa diare ang ringan dan persisten sampai disentri ang 8ulminant. :rptosporidium. Dinegara ang $erkem$ang, 7rptosporidiosis 9 L 69D dari kasus diare pada anak. In8eksi $iasana siomtomatik pada $ai dan asimtomatik pada anak ang le$ih $esar dan de3asa. Gejala klinis $erupa diare akut dengan tipe 3ater diarrhea, ringan dan $iasana sel80limited. Pada penderita dengan gangguan sistim keke$alan tu$uh seperti pada penderita AIDS, 7rptosporidiosis merupakan reemerging disease dengan diare ang le$ih $erat dan resisten terhadap $e$erapa jenis anti$iotik. %i7rosporidium spp Isospora $elli :7lospora 7aatanensis d. 5elminths Strongloides ster7oralis. Kelainan pada mu7osa usus aki$at 7a7ing de3asa dan larEa, menim$ulkan diare. S7histosoma spp. :a7ing darah ini menim$ulkan kelainan pada $er$agai organ termasuk intestinal dengan $er$agai mani8estasi, termasuk diare dan perdarahan usus. :apilaria philippinensis. :a7ing ini ditemukan di usus halus, terutama jejunu, mene$a$kan in8lamasi dan atro8i Eili dengan gejala klinis 3ater diarrhea dan neri a$domen. 15 "ri7huris tri7huria. :a7ing de3asa hidup di kolon, 7ae7um, dan appendiA. In8eksi $erat dapat menim$ulkan $lood diarrhea dan neri a$domen. Se7ara klinis pene$a$ diare dapat dikelompokkan dalam golongan = $esar, tetapi ang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare ang dise$a$kan in8eksi dan kera7unan. Untuk mengenal pene$a$ diare ang dikelompokan se$agai $erikut! a. In8eksi 1akteri &Shigella, Salmonella, H.:oli, Golongan Ei$rio, 1a7illus :ereus, :lostridium per8ringens, Staphilo7o7 Usaur8us,:am8lo$a7ter, Aeromonas' <irus &RotaEirus, )or3alk F )or3alk like agent, AdenoEirus' Parasit o Proto@oa &Hntamu$a 5istolti7a, Giardia /am$ia, 1alantidium :oli, :rpto Sparidium' o :a7ing perut &As7aris, "ri7huris, Strongloides, 1lastissistis 5uminis' o 1a7ilus :ereus, :lostridium Per8ringens $. %ala$sorpsi! kar$ohidrat &intoleransi laktosa', lemak atau protein. 7. Alergi! alergi makanan d. Kera7unan ! 6' Kera7unan $ahan0$ahan kimia *' Kera7unan oleh ra7un ang dikandung dan diproduksi ! a@ad renik, Algae Ikan, 1uah0$uahan, Saur0sauran e. Imunode8isiensi B imunosupresi &keke$alan menurun' 8. Se$a$0se$a$ lain! (aktor lingkungan dan perilaku, Psikologi! rasa takut dan 7emas Pene$aran kuman ang mene$a$kan diare Kuman pene$a$ diare $iasana mene$ar melalui 8e7al oral antara lain melalui makananBminuna ang ter7emar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita. 1e$erapa perilaku dapat mene$a$kan pene$aran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadina diare perilaku terse$ut antara lain ! a. "idak mem$erikan ASI & Air Susi I$u ' se7ara penuh +0= $ulan pada pertama kehidupan pada $ai ang tidak di$eri ASI risiko untuk menmderita diare le$ih $esar 16 dari pada $ai ang di$eri ASI penuh dan kemungjinan menderita dehidrasi $erat juga le$ih $esar. $. %enggunakan $otol susu, penggunakan $otol ini memudahkan pen7ernakan oleh Kuman, karena $otol susah di$ersihkan. 7. %enimpan makanan masak pada suhu kamar. 1ila makanan disimpan $e$erapa jam pada suhu kamar makanan akan ter7emar dan kuman akan $erkem$ang $iak. d. %enggunakan air minum ang ter7emar . Air mungkin sudah ter7emar dari sum$erna atau pada saat disimpan di rumah, Pern7emaran dirumah dapat terjadi kalau tempat penimpanan tidak tertutup atau apa$ila tangan ter7emar menentuh air pada saat mengam$il air dari tempat penimpanan. e. "idak men7u7i tangan sesudah $uang air $esar dan sesudah mem$uang tinja anak atau se$elum makan dan menuapi anak, 8. "idak mem$uang tinja & termasuk tinja $ai ' dengan $enar Sering $eranggapan $ah3a tinja $ai tidaklah $er$ahaa padahal sesungguhna mengandung Eirus atau $akteri dalam jumlah $esar sementara itu tinja $inatang dapat mene$a$kan in8eksi pada manusia. (aktor penjamu ang meningkatkan kerentanan terhadap diare 1e$erapa 8aktor pada penjamu dapat meningkatkan insiden $e$erapa penakit dan lamana diare. (aktor08aktor terse$ut adalah ! a. "idak mem$erikan ASI sampai * "ahun. ASI mengandung anti$odi ang dapat melindungi kita terhadap $er$agai kuman pene$a$ diare seperti ! Shigella dan 7holera. $. Kurang gi@i $eratna Penakit , lama dan risiko kematian karena diare meningkat pada anak0anak ang menderita gangguan gi@i terutama pada penderita gi@i $uruk. 7. :ampak diare dan desentri sering terjadi dan $eraki$at $erat pada anak0anak ang sedang menderita 7ampak dalam 3aktu + minggu terakhir hal ini se$agai aki$at dari penurunan keke$alan tu$uh penderita. d. Imunode8esiensi BImunosupresi. Keadaan ini mungkin hana $erlangsung sementara, misalna sesudah in8eksi Eirus & seperti 7ampak ' natau mungkin ang $erlangsung lama seperti pada penderita AIDS & Automune De8i7iens Sndrome ' pada anak imunosupresi $erat, diare dapat terjadi karena kuman ang tidak parogen dan mungkin juga $erlangsung lama, segera Proposional , diare le$ih $anak terjadi pada golongan 1alita & 99 D ' 17 (aktor lingkungan dan perilaku Penakit diare merupakan salah satu penaki ang $er$asis lingkungan dua 8aktor ang dominan, aitu sarana air $ersih dan pem$uangan tinja kedua 8aktor ini akan $erinteraksi $ersamadengan perilaku manusia Apa$ila 8a7tor lingkungan tidak sehat karena ter7emar kuman diare serta $erakumulasi dengan perilaku manusia ang tidak sehat pula. #aitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menim$ulkan kejadian penakit diare. *.+ PA";(ISI;/;GI (ungsi utama dari saluran 7erna adalah meniapkan makanan untuk keperluan hidup sel, pem$atasan sekresi empedu dari hepar dan pengeluaran sisa0sisa makanan ang tidak di7erna. (ungsi tadi memerlukan $er$agai proses 8isiologi pen7ernaan ang majemuk, aktiEitas pen7ernaan itu dapat $erupa! 6. Proses masukna makanan dari mulut kedalam usus. *. Proses pengunahan &masti7ation' ! menghaluskan makanan se7ara mengunah dan men7ampur.dengan en@im0en@im di rongga mulut. -. Proses penelanan makanan &diglution' ! gerakan makanan dari mulut ke gaster +. Pen7ernaan &digestion' ! penghan7uran makanan se7ara mekanik, per7ampuran dan hidrolisa $ahan makanan dengan en@im0en@im 9. Penerapan makanan &a$sorption'! perjalanan molekul makanan melalui selaput lendir usus ke dalam. sirkulasi darah dan lim8e. =. Peristaltik! gerakan dinding usus se7ara ritmik $erupa gelom$ang kontraksi sehingga makanan $ergerak dari lam$ung ke distal. .. 1erak &de8e7ation' ! pem$uangan sisa makanan ang $erupa tinja. Dalam keadaan normal dimana saluran pen7ernaan $er8ungsi e8ekti8 akan menghasilkan ampas tinja se$anak 9,06,, gr sehari dan mengandung air se$anak =,0?,D. Dalam saluran gastrointestinal 7airan mengikuti se7ara pasi8 gerakan $idireksional transmukosal atau longitudinal intraluminal $ersama elektrolit dan @at @at padat lainna ang memiliki si8at akti8 osmotik. :airan ang $erada dalam saluran gastrointestinal terdiri dari 7airan ang masuk se7ara per oral, saliEa, sekresi lam$ung, empedu, sekresi pankreas serta sekresi usus halus. :airan terse$ut diserap usus halus, 18 dan selanjutna usus $esar menerap kem$ali 7airan intestinal, sehingga tersisa kurang le$ih 9,06,, gr se$agai tinja. %otilitas usus halus mempunai 8ungsi untuk : 6. %enggerakan se7ara teratur $olus makanan dari lam$ung ke sekum *. %en7ampur khim dengan en@im pankreas dan empedu -. %en7egah $akteri untuk $erkem$ang $iak. (aktor08aktor 8isiologi ang mene$a$kan diare sangat erat hu$unganna satu dengan lainna. %isalna $ertam$ahna 7airan pada intraluminal akan mene$a$kan terangsangna usus se7ara mekanis, sehingga meningkatkan gerakan peristaltik usus dan akan memper7epat 3aktu lintas khim dalam usus. Keadaan ini akan memperpendek 3aktu sentuhan khim dengan selaput lendir usus, sehingga penerapan air, elektrolit dan @at lain akan mengalami gangguan. 1erdasarkan gangguan 8ungsi 8isiologis saluran 7erna dan ma7am pene$a$ dari diare, maka pato8isiologi diare dapat di$agi dalam - ma7am kelainan pokok ang $erupa ! 6. Kelainan gerakan transmukosal air dan elektrolit &karena toksin' Gangguan rea$sorpsi pada se$agian ke7il usus halus sudah dapat mene$a$kan diare, misalna pada kejadian in8eksi. (aktor lain ang juga 7ukup penting dalam diare adalah empedu. Ada + ma7am garam empedu ang terdapat di dalam 7airan empedu ang keluar dari kandung empedu. Dehidroksilasi asam dioksikholik akan mene$a$kan sekresi 7airan di jejunum dan kolon, serta akan mengham$at a$sorpsi 7airan di dalam kolon. Ini terjadi karena adana sentuhan asam dioksikholik se7ara langsung pada permukaan mukosa usus. Diduga $akteri mikro8lora usus turut memegang peranan dalam pem$entukan asam dioksi kholik terse$ut. 5ormon0hormon saluran 7erna diduga juga dapat mempengaruhi a$sorpsi air pada mukosa. usus manusia, antara lain adalah! gastrin, sekretin, kholesistokinin dan glukogen. Suatu peru$ahan P5 7airan usus juga. dapat mene$a$kan terjadina diare, seperti terjadi pada Sindroma Jollinger Hllison atau pada 2ejunitis. *. Kelainan 7epat laju $olus makanan didalam lumen usus &inEasiEe diarrhea' Suatu proses a$sorpsi dapat $erlangsung sempurna dan normal $ila $olus makanan ter7ampur $aik dengan en@im0en@im saluran 7erna dan. $erada dalam keadaan ang 7ukup ter7erna. 2uga. 3aktu sentuhan ang adekuat 19 antara khim dan permukaan mukosa usus halus diperlukan untuk a$sorpsi ang normal. Permukaan mukosa usus halus kemampuanna $er8ungsi sangat kompensati8, ini ter$ukti pada penderita ang masih dapat hidup setelah reseksi usus, 3alaupun 3aktu lintas menjadi sangat singkat. %otilitas usus merupakan 8aktor ang $erperanan penting dalam ketahanan lo7al mukosa usus. 5ipomotilitas dan stasis dapat mene$a$kan mikro organisme $erkem$ang $iak se7ara $erle$ihan &tum$uh lampau atau oEergro3th' ang kemudian dapat merusak mukosa usus, menim$ulkan gangguan digesti dan a$sorpsi, ang kemudian menim$ulkan diare. 5ipermotilitas dapat terjadi karena rangsangan hormon prostaglandin, gastrin, pankreosiminM dalam hal ini dapat mem$erikan e8ek langsung se$agai diare. Selain itu hipermotilitas juga dapat terjadi karena pengaruh enterotoksin staphilo7o77us maupun kholera atau karena ulkus mikro ang inEasi8 o6eh Shigella atau Salmonella.Selain uraian di atas haruslah diingat $ah3a hu$ungan antara aktiEitas otot polos usus,gerakan isi lumen usus dan a$sorpsi mukosa usus merupakan suatu mekanisme ang sangat kompleks. -. Kelainan tekanan osmotik dalam lumen usus &Eirus'. Dalam $e$erapa keadaan tertentu setiap pem$e$anan usus ang mele$ihi kapasitas dari pen7ernaan dan a$sorpsina akan menim$ulkan diare. Adana mala$sorpsi dari hidrat arang, lemak dan @at putih telur akan menim$ulkan kenaikan daa tekanan osmotik intra luminal, sehingga akan dapat menim$ulkan gangguan a$sorpsi air. %ala$sorpsi hidrat arang pada umumna se$agai mala$sorpsi laktosa ang terjadi karena de8esiensi en@im laktase. Dalam hal ini laktosa ang terdapat dalam susu tidak sempurna mengalami hidrolisis dan kurang di a$sorpsi oleh usus halus. Kemudian $akteri0$akteri dalam usus $esar meme7ah laktosa menjadi monosakharida dan 8ermentasi seterusna menjadi gugusan asam organik dengan rantai atom kar$on ang le$ih pendek ang terdiri atas *0+ atom kar$on. %olekul0molekul inilah ang se7ara akti8 dapat menahan air dalam lumen kolon hingga terjadi diare. De8isiensi laktase sekunder atau dalam pengertian ang le$ih luas se$agai de8isiensi disakharidase &meliputi sukrase, maltase, isomaltase dan trehalase' dapat terjadi pada setiap kelainan pada mukosa usus halus. 5al terse$ut dapat terjadi karena en@im0en@im tadi terdapat pada $rush $order epitel mukosa 20 usus. Asam0asam lemak $erantai panjang tidak dapat mene$a$kan tinggina tekanan osmotik dalam lumen usus karena asam ini tidak larut dalam air. PATOFISIOLOGI DIARE 21 *.9 %ani8estasi Klinis "anda0tanda a3al dari penakit diare adalah $ai dan anak menjadi gelisah dan 7engeng, suhu tu$uh $iasana meningkat, na8su makan $erkurang atau tidak ada, kemudian tim$ul diare. "inja akan menjadi 7air dan mungkin disertai dengan lendir ataupun darah. 4arna tinja $isa lama0kelamaan $eru$ah menjadi kehijau0hijauan karena ter7ampur dengan 22 empedu. Anus dan daerah sekitarna le7et karena seringna de8ekasi dan tinja makin lama makin asam se$agai aki$at $anakna asam laktat ang $erasal darl laktosa ang tidak dapat dia$sor$si oleh usus selama diare. Gejala muntah dapat terjadi se$elum atau sesudah diare dan dapat dise$a$kan oleh lam$ung ang turut meradang atau aki$at gangguan keseim$angan asam0$asa dan elektrolit &Kliegman, *,,='. %enurut Kliegman, %ar7dante dan 2enson &*,,=', dinatakan $ah3a $erdasarkan $anakna kehilangan 7airan dan elektrolit dari tu$uh, diare dapat di$agi menjadi ! a. Diare tanpa dehidrasi Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami dehidrasi karena 8rekuensi diare masih dalam $atas toleransi dan $elum ada tanda0tanda dehidrasi. $. Diare dengan dehidrasi ringan &-D09D' Pada tingkat diare ini penderita mengalami diare - kali atau le$ih, kadang0kadang muntah, terasa haus, ken7ing sudah mulai $erkurang, na8su makan menurun, akti8itas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih normal atau takikardia ang minimum dan pemeriksaan 8isik dalam $atas normal. 7. Diare dengan dehidrasi sedang &9D06,D' Pada keadaan ini, penderita akan mengalami takikardi, ken7ing ang kurang atau langsung tidak ada, irrita$ilitas atau lesu, mata dan u$un0u$un $esar menjadi 7ekung, turgor kulit $erkurang, selaput lendir $i$ir dan mulut serta kulit tampak kering, air mata $erkurang dan masa pengisian kapiler memanjang &K * detik' dengan kulit ang dingin ang dingin dan pu7at. d. Diare dengan dehidrasi $erat &6,D069D' Pada keadaan ini, penderita sudah $anak kehilangan 7airan dari tu$uh dan $iasana pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi ang melemah, hipotensi dan tekanan nadi ang mene$ar, tidak ada penghasilan urin, mata dan u$un0u$un $esar menjadi sangat 7ekung, tidak ada produksi air mata, tidak mampu minum dan keadaanna mulai apatis, kesadaranna menurun dan juga masa pengisian kapiler sangat memanjang &K - detik' dengan kulit ang dingin dan pu7at. *.= Komplikasi %enurut SP% Kesehatan Anak IDAI &*,,+' dan SP% Kesehatan Anak RSUD 4ates &*,,6', Komplikasi Diare aitu! Kehilangan air dan elektrolit ! dehidrasi, asidosis meta$oli7 23 Sok Kejang Sepsis Gagal Ginjal Akut Ileus Paralitik %alnutrisi Gangguan tum$uh kem$ang *.. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan /a$oratorium ang dapat dilakukan pada diare adalah se$agai $erikut ! 6. /ekosit (eses &Stool /euko7tes'! %erupakan pemeriksaan a3al terhadap diare kronik. /ekosit dalan 8eses menunjukkan adana in8lamasi intestinal. Kultur 1a7teri dan pemeriksaan parasit diindikasikan untuk menentukan adana in8eksi. 2ika pasien dalam keadaan immuno7ompromisedd, penting sekali kultur organisma ang tidak $iasa seperti Kriptokokus,Isospora dan %.AEium Intra7ellulare. Pada pasien ang sudah mendapat anti$iotik, toksin : di88i7le harus diperiksa. *. <olume (eses! 2ika 7airan diare tidak terdapat lekosit atau eritrosit, in8eksi enteri7 atau im8alasi sedikit kemungkinanna se$agai pene$a$ diare. (eses *+ jam harus dikumpulkan untuk mengukur output harian. Sekali diare harus di7atat &N*9, mlBda', kemudian perlu juga ditentukan apakah terjadi steatore atau diare tanpa mala$sor$si lemak. -. %engukur 1erat dan Kuantitati8 8e7al 8at pada 8eses *+ jam! 2ika $erat 8eses N-,,Bg*+jam mengkon8irmasikan adana diare. 1erat le$ih dari 6,,,069,, gr mengesankan proses sektori. 2ika 8e7al 8at le$ih dari 6,gB*+h menunjukkan proses mala$sor$sti8. +. /emak (eses ! Sekresi lemak 8eses harian I =gBhari. Untuk menetapkan suatu steatore, lemak 8eses kualitati8 dapat menolong aitu N6,, $er7ak merak orange per O lapang pandang dari sample noda sudan adalah positi8. (alse negati8 dapat terjadi jika pasien diet rendah lemak. "est standard untuk mengumpulkan 8eses selama .* jam $iasana dilakukan pada tahap akhir. Hksresi ang $anak dari lemak dapat dise$a$kan mala$sor$si mukosa intestinal sekunder atau insu8isiensi pan7reas. 9. ;smolalitas (eses ! Dipeerlukan dalam eEaluasi untuk menentukan diare osmoti7 atau diare sekretori. Hlekrolit 8eses )a,K dan ;smolalitas harus diperiksa. ;smolalitas 24 8eses normal adalah L*>, mosm. ;smoti7 gap 8eses adalah *>, mosm dikurangi * kali konsentrasi elektrolit 8ae7es &)aGK' dimana nilai normalna I9, mosm. Anion organi7 ang tidak dapat diukur, meta$olit kar$ohidrat primer &asetat,propionat dan $utirat' ang $ernilai untuk anion gap, terjadi dari degradasi $akteri terhadap kar$ohidrat di kolon kedalam asam lemak rantai pendek. Selanjutna $akteri 8e7al mendegradasi ang terkumpul dalam suatu tempat. 2ika 8eses $ertahan $e$erapa jam se$elum osmolalitas diperiksa, osmoti7 gap seperti tinggi. Diare dengan normal atau osmotik gap ang rendah $iasana menunjukkan diare sekretori. Se$alina osmoti7 gap tinggi menunjukkan suatu diare osmoti7. =. Pemeriksaan parasit atau telur pada 8eses ! Untuk menunjukkan adana Giardia H 5istolitika pada pemeriksaan rutin. :ristosporidium dan 77lospora ang dideteksi dengan modi8ikasi noda asam. .. Pemeriksaan darah ! Pada diare in8lamasi ditemukan lekositosis, /HD ang meningkat dan hipoproteinemia. Al$umin dan glo$ulin rendah akan mengesankansuatu protein losing enteropath aki$at in8lamasi intestinal. Skrining a3al :1:,protrom$in time, kalsium dan karotin akan menunjukkan a$normalitas a$sor$si. (e,<it16*, asam 8olat dan Eitamin ang larut dalam lemak &ADK'. Pemeriksaan darah tepi menjadi penunjuk de8ak a$sor$si lemak pada stadium luminal, apakah pada mukosa, atau hasil dari o$struksi lim8atik postmukosa. Protom$in time,karotin dan kolesterol mungkin turun tetapi (e,8olat dan al$umin mengkin sekali rendaah jika penakit adalah mukosa primer dan normal jika mala$sor$si aki$at penakit mukosa atau o$struksi lim8atik. ?. "es /a$oratorium lainna! Pada pasien ang diduga sekretori maka dapat diperiksa seperti serum <IP &<IPoma', gastrin &Jollinger0Hllison Sndrome', 7al7itonin &medullar throid 7ar7inoma', 7ortisol &AddisonPs disease', anda urinar 905IAA &7ar7inoid sndrome'. >. Diare (a7titia ! Phenolptalein laAatiEes dapat dideteksi dengan alkalinisasi 8eses dengan )a;5 ang kan $eru$ah 3arna menjadi merah. Skrining laksati8 8eses terhadap pene$a$ lain dapat dilakukan pemeriksaan analisa 8eses lainna. Diantarana %g,S;+ dan P;+ dapat mendeteksi katartik osmoti7 seperti %gS;+,mg7itrat )a* S;+ dan )a* P;+. Pemeriksaan Penunjang /ain 6. 1iopsi Usus 5alus 1iopsi usus halus diindikasikan pada &a' pasien dengan diare ang tidak dapat dijelaskan atau steatore,&$' anemia de8isiensi (e ang tidak dapat dijelaskan ang 25 mungkin menggam$arkan a$sor$si (e ang $uruk pada 7elia7 spure dan &7' ;steoporosis idiopatik ang menggam$arkan de8isiensi terisolasi terhadap a$sor$s kalsium. *. Hnteroskopi Usus 5alus %emerlukan keterampilan khusus ang dapat mem$antu menidenti8ikasi lesi pada usus halus. -. Protosigmoidoskopi dengan 1iopsi %ukosa Pemeriksaan ini dapat mem$antu dalam mendeteksi I1D termasuk 7olitus mikroskopik, melanosis 7oli dan indikasi penggunaan kronis anthraguinone laksati8. +. Rangkaian Pemeriksaan Usus 5alus Pemeriksaan ang optimal diperlukan $agi klinisi untuk mengetahui segala sesuatu ang terjadi di a$domen. Radiologis dapat melakukan 8louroskopi dalam memeriksa keseluruhan $agian usus halus atau entero7lsis ang dapat menjelaskan dalam = jam pemeriksaan dengan interEal -, menit. "u$e dimasukkan ke usus halus mele3ati ligamentum treit@, kemudian diijeksikan suspensi $arium melalui tu$e dan sesudah itu 60* liter ,,9D metil selulosa diinjeksikan. 9. Imaging Pene$a$ diare dapat se7ara tepat dan jelas melalui pemeriksaan imaging jika diindikasikan. Klasi8ikasi pada radiogra8i plain a$dominal dapat mengkon8irmasi pankreatitis kronis. *.? Pen7egahan Diare Kegiatan pen7egahan penakit diare ang $enar dan e8ekti8 ang dapat dilakukan adalah! 6. Perilaku Sehat a. Pem$erian ASI ASI adalah makanan paling $aik untuk $ai. Komponen @at makanan tersedia dalam $entuk ang ideal dan seim$ang untuk di7erna dan diserap se7ara optimal oleh $ai. ASI saja sudah 7ukup untuk menjaga pertum$uhan sampai umur = $ulan. "idak ada makanan lain ang di$utuhkan selama masa ini. $. %akanan Pendamping ASI Pem$erian makanan pendamping ASI adalah saat $ai se7ara $ertahap mulai di$iasakan dengan makanan orang de3asa. Perilaku pem$erian makanan pendamping ASI ang $aik meliputi perhatian terhadap kapan, apa, dan $agaimana makanan pendamping ASI di$erikan. 26 7. %enggunakan Air 1ersih #ang :ukup Penularan kuman in8eksius pene$a$ diare ditularkan melalui (a7e0;ral kuman terse$ut dapat ditularkan $ila masuk ke dalam mulut melalui makanan, minuman atau $enda ang ter7emar dengan tinja, misalna jari0jari tangan, makanan ang 3adah atau tempat makan0minum ang di7u7i dengan air ter7emar. d. %en7u7i "angan Ke$iasaan ang $erhu$ungan dengan ke$ersihan perorangan ang penting dalam penularan kuman diare adalah men7u7i tangan. %en7u7i tangan dengan sa$un, terutama sesudah $uang air $esar, sesudah mem$uang tinja anak, se$elum meniapkan makanan, se$elum menuapi makan anak dan se$elum makan, mempunai dampak dalam kejadian diare & %enurunkan angka kejadian diare se$esar +.D'. e. %enggunakan 2am$an Pengalaman di $e$erapa negara mem$uktikan $ah3a upaa penggunaan jam$an mempunai dampak ang $esar dalam penurunan risiko terhadap penakit diare. Keluarga ang tidak mempunai jam$an harus mem$uat jam$an dan keluarga harus $uang air $esar di jam$an. 8. %em$uang "inja 1ai #ang 1enar 1anak orang $eranggapan $ah3a tinja $ai itu tidak $er$ahaa. 5al ini tidak $enar karena tinja $ai dapat pula menularkan penakit pada anak0anak dan orang tuana. "inja $ai harus di$uang se7ara $enar. g. Pem$erian Imunisasi :ampak Pem$erian imunisasi 7ampak pada $ai sangat penting untuk men7egah agar $ai tidak terkena penakit 7ampak. Anak ang sakit 7ampak sering disertai diare, sehingga pem$erian imunisasi 7ampak juga dapat men7egah diare. ;leh karena itu $erilah imunisasi 7ampak segera setelah $ai $erumur > $ulan. *. Penehatan /ingkungan a. Penediaan Air 1ersih %engingat $ah3a ada $e$erapa penakit ang dapat ditularkan melalui air antara lain adalah diare, kolera, disentri, hepatitis, penakit kulit, penakit mata, dan $er$agai penakit lainna, maka penediaan air $ersih $aik se7ara kuantitas dan kualitas mutlak diperlukan dalam memenuhi ke$utuhan air sehari0hari termasuk untuk menjaga ke$ersihan diri dan lingkungan. Untuk 27 men7egah terjadina penakit terse$ut, penediaan air $ersih ang 7ukup disetiap rumah tangga harus tersedia. Disamping itu perilaku hidup $ersih harus tetap dilaksanakan. $. Pengelolaan Sampah Sampah merupakan sum$er penakit dan tempat $erkem$ang $iakna Eektor penakit seperti lalat, namuk, tikus, ke7oa ds$. Selain itu sampah dapat men7emari tanah dan menim$ulkan gangguan kenamanan dan estetika seperti $au ang tidak sedap dan pemandangan ang tidak enak dilihat. ;leh karena itu pengelolaan sampah sangat penting, untuk men7egah penularan penakit terse$ut. 7. Sarana Pem$uangan Air /im$ah Air lim$ah $aik lim$ah pa$rik atau lim$ah rumah tangga harus dikelola sedemikian rupa agar tidak menjadi sum$er penularan penakit. Sarana pem$uangan air lim$ah ang tidak memenuhi sarat akan menim$ulkan $au, mengganggu estetika dan dapat menjadi tempat perindukan namuk dan $ersarangna tikus, kondisi ini dapat $erpotensi menularkan penakit seperti leptospirosis, 8ilariasis untuk daerah ang endemis 8ilaria. 1ila ada saluran pem$uangan air lim$ah di halaman, se7ara rutin harus di$ersihkan, agar air lim$ah dapat mengalir, sehingga tidak menim$ulkan $au ang tidak sedap dan tidak menjadi tempat perindukan namuk. *.> Penatalaksanaan %enurut Kemenkes RI &*,66', prinsip tatalaksana diare pada $alita adalah /I)"AS DIARH &/ima /angkah "untaskan Diare', ang didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan rekomendasi 45;. Rehidrasi $ukan satu0satuna 7ara untuk mengatasi diare tetapi memper$aiki kondisi usus serta memper7epat penem$uhanBmenghentikan diare dan men7egah anak kekurangan gi@i aki$at diare juga menjadi 7ara untuk mengo$ati diare. Adapun program LINTAS Di"%e &/ima /angkah "untaskan Diare' aitu! 6. 1erikan ;ralit Untuk men7egah terjadina dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga dengan mem$erikan oralit osmolaritas rendah, dan $ila tidak tersedia $erikan 7airan rumah tangga seperti air tajin, kuah saur, air matang. ;ralit saat ini ang $eredar di pasaran sudah oralit ang $aru dengan osmolaritas ang rendah, ang dapat mengurangi rasa mual dan muntah. ;ralit merupakan 7airan ang ter$aik $agi penderita diare untuk mengganti 28 7airan ang hilang. 1ila penderita tidak $isa minum harus segera di $a3a ke sarana kesehatan untuk mendapat pertolongan 7airan melalui in8us. Derajat dehidrasi di$agi dalam - klasi8ikasi ! a. Diare tanpa dehidrasi "anda diare tanpa dehidrasi, $ila terdapat * tanda di $a3ah ini atau le$ih ! Keadaan Umum ! 1aik %ata ! )ormal Rasa haus ! )ormal, minum $iasa "urgor kulit ! Kem$ali 7epat Dosis oralit $agi penderita diare tanpa dehidrasi s$$ ! Umur I 6 tahun ! Q 0 O gelas setiap kali anak men7ret Umur 6 L + tahun ! O 0 6 gelas setiap kali anak men7ret Umur diatas 9 "ahun ! 6 L 6O gelas setiap kali anak men7ret $. Diare dehidrasi RinganBSedang Diare dengan dehidrasi RinganBSedang, $ila terdapat * tanda di $a3ah ini atau le$ih! Keadaan Umum ! Gelisah, re3el %ata ! :ekung Rasa haus ! 5aus, ingin minum $anak "urgor kulit ! Kem$ali lam$at Dosis oralit ang di$erikan dalam - jam pertama .9 mlB kg $$ dan selanjutna diteruskan dengan pem$erian oralit seperti diare tanpa dehidrasi. 7. Diare dehidrasi $erat Diare dehidrasi $erat, $ila terdapat * tanda di $a3ah ini atau le$ih! Keadaan Umum ! /esu, lunglai, atau tidak sadar %ata ! :ekung Rasa haus ! "idak $isa minum atau malas minum "urgor kulit ! Kem$ali sangat lam$at &le$ih dari * detik' Penderita diare ang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke Puskesmas untuk di in8us. 29 *. 1erikan o$at Jin7 Jin7 merupakan salah satu mikronutrien ang penting dalam tu$uh. Jin7 dapat mengham$at en@im I);S &Indu7i$le )itri7 ;Aide Snthase', dimana ekskresi en@im ini meningkat selama diare dan mengaki$atkan hipersekresi epitel usus. Jin7 juga $erperan dalam epitelisasi dinding usus ang mengalami kerusakan mor8ologi dan 8ungsi selama kejadian diare. Pem$erian Jin7 selama diare ter$ukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi 8rekuensi $uang air $esar, mengurangi Eolume tinja, serta menurunkan kekam$uhan kejadian diare pada - $ulan $erikutna.&1la7k, *,,-'. Penelitian di Indonesia menunjukkan $ah3a Jin7 mempunai e8ek protekti8 terhadap diare se$anak 66 D dan menurut hasil pilot stud menunjukkan $ah3a Jin7 mempunai tingkat hasil guna se$esar =. D &5idaat 6>>? dan Soenarto *,,.'. 1erdasarkan $ukti ini semua anak diare harus di$eri Jin7 segera saat anak mengalami diare. Dosis pem$erian Jin7 pada $alita! Umur I = $ulan ! O ta$let & 6, %g ' per hari selama 6, hari 30 Umur N = $ulan ! 6 ta$let & *, mg' per hari selama 6, hari. Jin7 tetap di$erikan selama 6, hari 3alaupun diare sudah $erhenti. -. Pem$erian ASI B %akanan Pem$erian makanan selama diare $ertujuan untuk mem$erikan gi@i pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tum$uh serta men7egah $erkurangna $erat $adan. Anak ang masih minum Asi harus le$ih sering di $eri ASI. Anak ang minum susu 8ormula juga di$erikan le$ih sering dari $iasana. Anak uis = $ulan atau le$ih termasuk $ai ang telah mendapatkan makanan padat harus di$erikan makanan ang mudah di7erna dan di$erikan sedikit le$ih sedikit dan le$ih sering. Setelah diare $erhenti, pem$erian makanan ekstra diteruskan selama * minggu untuk mem$antu pemulihan $erat $adan. +. Pem$erian Anti$iotika hana atas indikasi Anti$iotika tidak $oleh digunakan se7ara rutin karena ke7ilna kejadian diare pada $alita ang dise$a$kan oleh $akteri. Anti$iotika hana $erman8aat pada penderita diare dengan darah &se$agian $esar karena shigellosis', suspek kolera. ;$at0o$atan Anti diare juga tidak $oleh di$erikan pada anak ang menderita diare karena ter$ukti tidak $erman8aat. ;$at anti muntah tidak di anjurkan ke7uali muntah $erat. ;$at0 o$atan ini tidak men7egah dehidrasi ataupun meningkatkan status gi@i anak, $ahkan se$agian $esar menim$ulkan e8ek samping ang $e$ahaa dan $isa $eraki$at 8atal. ;$at anti proto@oa digunakan $ila ter$ukti diare dise$a$kan oleh parasit &amu$a, giardia'. 9. Pem$erian )asehat I$u atau pengasuh ang $erhu$ungan erat dengan $alita harus di$eri nasehat tentang ! a. :ara mem$erikan 7airan dan o$at di rumah $. Kapan harus mem$a3a kem$ali $alita ke petugas kesehatan $ila ! Diare le$ih sering %untah $erulang Sangat haus %akanBminum sedikit "im$ul demam dan tinja $erdarah "idak mem$aik dalam - hari. "iga 7ara dasar ren7ana Pengo$atan A ! 6' 1erikan le$ih $anak 7airan daripada $iasana untuk men7egah dehidrasi &oralit, makanan 7air ! sup, air matang'. 1erikan 7airan ini se$anak anak mau dan terus di$erikan hingga diare $erhenti. 31 Kebu#uh"n 1%"li# 2e% &el1m21& umu% Umu% D'ibe%i&"n Se#i"2 B"b A"ng Dise'i"&"n I 6* $ulan 9,06,, ml +,, ml B hari &* $ungkus' 60+ tahun 6,,0*,, ml =,,0?,, ml B hari &-0+ $ungkus' N 9 tahun *,,0-,, ml ?,,06,,, ml B hari &+09 $ungkus' De3asa -,,0+,, ml 6.*,,0*.?,, ml B hari :ara mem$erikan oralit ! 1erikan sesendok teh tiap 60* menit untuk anak I * tahun 1erikan $e$erapa teguk dari gelas untuk anak le$ih tua 1ila anak muntah, tunggu 6, menit, kemudian $erikan 7airan le$ih sedikit 1ila diare $elanjut setelah $ungkus oralit ha$is, $eritahu i$u untuk mem$erikan 7airan lain atau kem$ali ke petugas untuk mendapatkan tam$ahan oralit. *' 1eri anak makanan untuk men7egah kurang gi@i ! "eruskan pem$erian ASI Untuk anak I = $ln dan $elum mendapatkan makanan padat dapat di$erikan susu ang di7airkan dengan air ang se$anding selama * hari. 1ila anak N B C = $ulan atau telah mendapat makanan padat ! o 1erikan $u$ur atau 7ampuran tepung lainna, $ila mungkin di7ampur dengan ka7ang0ka7angan, saur, daging, tam0$ahkan 6 atau * sendok teh minak saur tiap porsi. o 1erikan sari $uah segar atau pisang halus untuk menam$ah kalium o Dorong anak untuk makan $erikan sedikitna = kali sehari o 1erikan makanan ang sama setelah diare $erhenti dan $erikan makanan tam$ahan setiap hari selama * minggu. o 1a3a anak kepada petugas $ila anak tidak mem$aik selama - hari atau anak mengalami ! $a$ sering kali, muntah $erulang, sangat haus sekali, makan minum sedikit, demam, tinja $erdarah Ren7ana Pengo$atan 1 Dehidrasi tidak $erat &ringan0sedang'M rehidrasi dengan oralit .9 ml B kg 11 dalam - jam pertama atau $ila $erat $adan anak tidak diketahui dan atau memudahkan dilapangan, $erikan oralit sesuai ta$el ! uml"h 1%"li# $"ng 'ibe%i&"n = ("m 2e%#"m" : Umu% B : #"hun :5< #"hun C <#"hun De*"s" 2umlah oralit -,, ml =,, ml 6.*,, ml *.+,, ml 32 Setelah -0+ jam, nilai kem$ali, kemudian pilih ren7ana A, 1, atau : untuk melanjutkan pengo$atan ! 1ila tidak ada dehidrasi ganti ke ren7ana A 1ila ada dehidrasi tak $erat atau ringanBsedang, ulangi ren7ana 1 tetapi ta3arkan makanan, susu dan sari $u0ah seperti ren7ana A 1ila dehidrasi $erat, ganti dengan ren7ana : Ren7ana Pengo$atan : Dehidrasi $erat ! rehidrasi parenteral B 7airan intraEena segera. 1eri 6,, mlBkg 11 7airan R/, Asering atau garam normal &larutan ang hana mengandung glukosa tidak $oleh di$erikan'. Umu% =6 ml-&g BB 76 ml-&g BB I 6* $ulan 6 jam pertama 9 jam kemudian N 6 tahun O jam pertama *6B* jam kemudian 6. Rehidrasi parenteral ! R/ atau Asering untuk resusitasi B rehidrasi D6B+S atau K)61 untuk maintenan &umur I - $ulan' D6B*S atau K)-A untuk maintenan &umur N - $ulan' Ulangi $ila nadi masih lemah atau tidak tera$a )ilai kem$ali tiap 60* jam. 1ila rehidrasi $elum ter7apai per7epat tetesan in8use 2uga $erikan oralit 9 mlBkg 11Bjam $ila penderita $isa minum. 1iasana setelah -0+ jam &$ai' atau 60* jam &anak' Setelah -0= jam &$ai' atau - jam &anak' nilai lagi, kemudian pilih ren7ana A, 1, : untuk melanjutkan pengo$atan. *. ;$at0o$at anti diare meliputi antimotilitas &loperamid, di8enoksilat, kodein, opium', adsor$en &norit, kaolin, smekta'. -. ;$at anti muntah ! prometa@in , domperidon, klorproma@in +. Anti$iotik hana di$erikan untuk disentri dan tersangka kolera ! %etronida@ol 9, mgBkg11Bhari 9. 5iponatremia &)a N 699 mHRB/', dikoreksi dengan D6B*S. Penurunan kadar )a tidak $oleh le$ih dari 6, mHR per hari karena $isa mene$a$kan edema otak =. 5iponatremia &)a I 6-, mHRB/', dikoreksi dengan R/ atau )a:l .. 5iperkalemia &K N 9 mHRB/', dikoreksi dengan kalsium glukonas perlahan0lahan 906, menit sam$il memantau detak jantung 33 ?. 5ipokalemia &K, -,9 mHRB/', dikoreksi dengan K:l BAB III ANALISA KASUS 6. Identitas Perlu diperhatikan adalah usia. Hpisode diare terjadi pada * tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur =066 $ulan. Pada umur * tahun atau le$ih imunitas akti8 mulai ter$entuk. Ke$anakan kasus karena in8eksi usus asimptomatik dan kuman enteri7 mene$ar terutama klien tidak menadari adana in8eksi. Status ekonomi juga $erpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan pera3atanna . *. Keluhan Utama 34 1A1 en7er 6, kali, muntah, diare, kem$ung, demam. -. Ri3aat Penakit Sekarang 1A1 3arna kuning kehijauan, $er7amour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi en7er, 8rekuensi le$ih 9 kali, 3aktu pengeluaran ! 69 hari &diare kronik' +. Ri3aat )utrisi Pada anak usia pertum$uhan makanan ang di$erikan seperti pada orang de3asa, porsi ang di$erikan - kali setiap hari dengan tam$ahan $uah dan susu. kekurangan gi@i pada anak usia pertum$uhan sangat rentan,. :ara pengelolahan makanan ang $aik, menjaga ke$ersihan dan sanitasi makanan, ke$iasan 7u7i tangan, 9. Ri3aat Kesehatan /ingkungan Penimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga ke$ersihan, lingkungan tempat tinggal. =. Pemeriksaan (isik a. pengukuran panjang $adan, $erat $adan menurun, lingkar lengan menge7il, lingkar kepala, lingkar a$domen menge7il. $. keadaan umum ! klien lemah, gelisah, re3el, lesu. 7. %ata ! 7ekung, kering, sangat 7ekung d. Sistem pen7ernaan ! mukosa mulut kering, distensi a$domen, $ising usus meningkat, na8su makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan $isa minum. DAFTAR PUSTAKA 6. 5eird 4:. )utritional reRuirements. In! 1ehrman RH, Kliegman R%, 2enson 51. )elson teAt$ook o8 pediatri7s. 6.th ed. Philadelphia! HlseEier SaundersM *,,+.p.69- *. Sjari8 DR. Pediatri7 nutritional 7are. In! Pulungan A1, 5endarto A, 5egar 1, ;s3ari 5. )utrition gro3th0deEelopment. 2akarta! Ikatan Dokter Anak Indonesia :a$ang DKI 2akartaM *,,=.p.-. 35 -. AEikar, Anupkumar, dkk. *,,?. Role o8 Escherichia coli in a7ute diarrhoea in tri$al pres7hool 7hildren o8 7entral India. Journal Compilation Paediatric and Perinatal Epidemiology, No. **, +,L+=. +. :hakra$ort, Su$hra, dkk. *,,6. :on7omitant In8e7tion o8 HnterotoAigeni7 Escherichia coli in an ;ut$reak o8 :holera :aused $ Vibrio cholera ;6 and ;6-> in Ahmeda$ad, India. JOURNA O! C"N"CA #"CRO$"OO%& <ol. ->, )o. > p. -*+6L-*+=. 9. Direktorat 2endral Pengendalian Penakit dan Penehatan /ingkungan. *,,?. $u'u (a'u Petugas )esehatan "N*A( +"ARE. 2akarta! Departemen Kesehatan RI. =. "he ;hio State UniEersit %edi7al :enter. *,,=. +iarrhea. Diakses pada 333.healthin8otranslations.7om .. Depkes RI, Sistem Kesehatan )asional, 2akarta, *,,9. ?. "he ;hio State UniEersit %edi7al :enter. *,,=. +iarrhea. Diakses pada 333.healthin8otranslations.7om >. Depkes RI, Sistem Kesehatan )asional, 2akarta, *,,9. 36