You are on page 1of 16

KELAS PISCES

I. Tujuan Pratikum
Pratikum kelas pisces bertujuan :
1. Memperkenalkan kepada mahasiswa teknik identifikasi ikan berdasarkan karakter
morfologi dari dua kelompok utama ikan ( osteichthyes dan chondrichthyes )
2. Melatih mahasiswa untuk membuat kunci determinasi.

II. Landasan Teori
Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin , bernafas dengan insang, tubuh
ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin
(laut).Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati
(Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes). Kalau dilihat dari jumlah
spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan
hampir diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin. (Hayati, 2011).
Pada sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan, yaitu
identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan pengenalan dan
deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama
ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan
pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman
ciri/sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut. (Riki, 2010).
Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan adanya
identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan. Dengan melihat
morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan/hewan air. Sistem atau cara pengelompokan
ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi. (Riki,2010).
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air. Suhu tubuhnya
berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan
mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan
insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan
tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya
dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis,
sirip,sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi
tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal). (Aninomous, 2012).
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan
dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag),
ikan bertulang rawan (kelasChondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya
tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). (Anonimous, 2012).
Vertebrata yang pertama kalinya ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang,
yakni Ostrakodermi Beberapa terdapat di dalam batu-batuan Ordovisium meskipun pada
zamansilur mereka terdapat dalam jumlah yang lebih banyak. Hewan ini adalah ikan pipih
yang relative berukuran kecil dengan ukuran sekitar 15 sampai 30 cm. dengan ukurannya
tersebut,diperkirakan hidup dengan mengisap zat-zatorganik dari dasar sungai tempat mereka
hidup.Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang antenna, dengan tiap insang
ditunjang oleh satu lengkung tulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar
melalui serangkaian kantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak terdapat sirip pada ikan
tersebut,dan berenang dengan gerakan undulasi (Kusnadi, 2005).
Selama akhir masa Silur dan awal masa Devon, vertebrata dengan rahang,anggota
super kelas Gnathostomata (mulut berahang) menggantikan sebagian besar hewan
AgnathaKelas ikan yang masih hidup ( ChondrichtyesdanOsteichtyes) pertama kali munculp
ada masa ini, bersama-sama dengan suatu kelompok yang diberi nama Plakoderma
(Placoderm) atau berkulit lempeng yang tidak memiliki keturunan yang hidup.Vertebrata
berahang juga memiliki dua pasang anggota badan yang berpasangan, sementara hewan
agnatha tidak memiliki anggota badan atau hanya memiliki sepasang. (Dharma, 2009).
Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang berfungsi
sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe
rounded,truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas
sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe
inferior,superior, terminal dan sub terminal.Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti
fusiform,compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010).
Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air tawar dan
ikan air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengansalinitas kurang dari 0,05%. Dalam
banyak hal lingkungan ini berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling
membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan
adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh.
41%dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat
yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali. (Riki, 2010).
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang
beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson.Identifikasi penting artinya ditinjau
dari segi ilmiah, sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi
yang benar dari suatu spesies yang sedang diteliti.Dalam melakukan identifikasi ikan, buku
kunci identifikasi ikan mutlak diperlukan.Agar mudah dalam menggunakan buku kunci
identifikasi, terlebih dahulu harus memahami istilah-istilah yang biasa digunakan dalam
identifikasi. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan
sesuaidengan petunjuk identifikasi. (Hayati, 2011).
Alat pernapasan pada ikan adalah insang dan beberapa alat pernafasan tambahan. Ikan
mempunyai tutup insang yang disebut operculum yang berfungsi untuk melindungi insang.
hal ini sesuai dengan pernyataan Pudjiatmoko (2006), yang menyatakan bahwa alat
pernapasan pada ikan terdiri dari insang dan beberapa alat pernapasan tambahan. Insang
merupakan komponen yang penting dalam kehidupan ikan, karena insang digunakan untuk
pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dan di dalam
insang terdapat filamen. Pada tiap filamen insang terdapat lamela-lamela yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas. Jumlah dan ukuran lamela sangat bervariasi, tergantung
tingkah laku dari ikan tersebut (Lytle dan John, 2005).
Proses pernapasan pada ikan dapat di bagi menjadi 4 tahap yakni pertukaran udara melalui
permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah,
transport oksigen dan karbindioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel dan
pengaturan pernafasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan
parsial gas (Fujaya, 2001).
Setelah operculum dibuka, terlihat insang berwarna merah. Insang terdiri atas bagian yang
berwana putih dan melengkung disebut arcus branchialis, yang berfungsi sebagai pelekat
insang pada tulang tengkorak, kemudian terlihat bentukan seperti sisir berwarna merah.
Bentukan seperti sisir ini berpasangan (terdiri atas dua) ini disebut holobranchialis. Satu
bagian dari holobranchialis disebut hemibranchialis. Sisir-sisir berwarna merah tempat
terjadinya difusi oksigen dan karbondioksida disebut filamen.filamen ini terkait erat dengan
kapiler darah yaitu pembuluh aferent dan pembuluh efferen (Fujaya,2001).
Pada kelas Selachei, seperti hiu, otot renang yang kuat, khususnya pada sirip kaudal
(ekor), mendorong tubuhnya ke depan. Fungsi utama sirip dorsal adalah untuk menstabilkan
tubuh, sedangkan sirip pektoral dan pelvis yang berpasangan memberikan daya angkat dalam
air. Meskipun hiu mendapat daya angkat ekstra dengan menyimpan sejumlah besar minyak
dalam hatinya yang besar, hewan ini masih tetap lebih pada t dibandingkan dengan air, dan
akan tenggelam jika berhenti berenang (Hayati,2011).

Sistem sirkulasi organ vaskular yang utama pada ikan mas adalah cor atau jantung.
Jantung memiliki dua ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel yang terletak di dekat
insang. Ikan memiliki 2 macam pembuluh darah yaitu arteri dan vena .Peredaran darah pada
ikan mas dimulai dari jantung, menuju insang untuk melalukan pertukaran gas. Selanjutnya
darah dialirkan menuju ke dorsal aorta dan ke segenap organ-organ tubuh (kepala, otot badan,
ginjal, dan semua organ pencernaan melalui kapiler) (Fujaya, 2001).
Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat
pencernaan pada ikan mas terdiri atas lambung. Saluran pencernaan pada ikan terdiri atas
segmen mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari Fujaya (2001), yang menyatakan bahwa alat pencernaan
dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Sitem pencernaan pada ikan
merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ yaitu dimulai dari mulut, pharink,
esophagus, lambung, usus (intestin)dan anus. Pada pengamatan ketika praktikum, hanya
terlihat bagian intestine atau usus yang terletak dibawah gonad dan berwarna coklat
kehijauan. Bentuknya memanjang yang terlihat sebagai rangkaian saluran bulat yang panjang
dan terjalin. Selain itu, dapat diamati bagian dari kelenjar pencernaan yaitu hepar (hati) ikan
yang berbentuk kecil berwarna merah tua dan terletak dekat dengan jantung dan kantung
empedu yang berwarna kehijauan dan berbentuk bulatan kecil. Fungsi kelenjar pencernaan ini
adalah untuk membantu sistem-sistem pencernaan dalam mencerna makanan(anonim,2010).
Sistem urogenitale pada Cyprinus carpio yang berupa gonad lansung dapat dilihat untuk
membedakan jenis kelamin ikan. Hal ini terbukti ketika pada saat praktikum. Warna gonad
(ovary) ikan betina berwarna putih transparan seperti agar-agar, sedangkan pada ikan jantan
berwarna putih keruh. Alat-alat kelamin pada ikan ini terdiri atas Ginjal ada dua pasang
terletak di dorsal kantong renang dan ventral columna vertebralis. Filtrasi sampah nitrogen
dalam archinepric atau wolffiant duct dari darah ke kantong urin. Dari kantong tersebut
menuju urogenital sinus melalui urogenital pore (lubang). Lubang pengeluaran pada ikan
jantan dan betina berbeda. Pada jantan lubang urin dan lubang genitalnya terpisah. Sedangkan
ada betina lubang ini tergabung ( anonim,2010).
Sistem syaraf pada ikan bertulang terdiri dari dua bagian utama, yaitu system syaraf pusat
(otak dan tulang belang) dan system syaraf tepi (syaraf yang menghubungkan otak dan tulang
belakang dengan bagian lain dari tubuh). Otak pada Cyprinus carpio dewasa terdiri dari lima
bagian utama, yaitu telensephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon,. Dan
myelencephalon. Sistem syaraf pusat terdiri dari telencephalon: lobus olfactorius dan
hemisphere. Diencephalon terdiri atas thalamus, hypothalamus, dan pineal pituitary.
Mesencephalon terdiri dari Lobus optik. Metencephalon terdiri dari cerebellum dan
myencephalon terdiri dari medula oblongata.Indera yang tajam pada selachei seperti hiu,
merupakan adaptasi yang seirama dengan gaya hidup hiu yang aktif sebagai karnivora. Hiu
memiliki penglihatan yang tajam tetapi tidak dapat membedakan warna. Lubang-lubang pada
hiu, seperti lubang hidung berpangkal buntu. Lubang hidung hanya berfungsi untuk
penciuman dan bukan untuk bernafas. Kepala hiu juga memiliki sepasang daerah pada kulit
yang dapat mendeteksi medan listrik yang dapat dibangkitkan oleh kontraksi otot hewan
disekitarnya. Pada masing-masing sisi ikan hiu terdapat gurat sisi yang sensitive terhadap
perubahan tekanan air disekitarnya ( Djunanda,1982).
Sistem otot pada ikan relatif sama dengan sistem otot pada vertebrata daratan. Sebagian
besar dari otot tersusun atas myotom-myotom. Kontraksi dari myotom ini disesuaikan dengan
bentuk tubuh ikan itu sendiri.Otot tubuh pada Cyprinus carpio mengalami segmentasi
(myotome). Kontraksi myotome dihasilkan akibat kelenturan bagian tubuh yang membantu
berenang. Antar myotome dorsal dan ventral dipisahkan oleh septum septum transversum
disebut otot epaksial dan segmen oto ventral ke septum transversum disebut otot
hepaksial.Hampir semua ikan bertulang keras memiliki endoskeleton dengan matriks kalsium
fosfat yang keras. Kulitnya seringkali tertutupi dengan sisik pipih bertulang yang berbeda
strukturnya dari sisik berbentuk gigi pada hiu. Kelenjar pada kulit ikan bertulang keras
mensekresikan mukus yang memberikan hewan ini kulitnya menjdikannya lebih licin. Sama
seperti hiu, ikan bertulang memiliki sistem guray sisi yang tampak jelas sekali sebagai
barisan saluran kecil pada kulit di setiap sisi tubuh (kusnadi,2005).




III. Metode Percobaan

3.1. Alat dan Bahan

Bak bedah/parafin,dissectingset,jarumpentul,penggaris,jangka sorong,tissue,kertas
label,binokuler,pinset,botol sample,dan alat tulis untuk keperluan koleksi ikan yang
dibawa maka diperlukan bahanbahan seperti formalin 8% dan alkohol 70% ,
Kelas Chondrichthyes ( ikan pari,ikan hiu dll ) dan Osteichthyes ( ikan mas,ikan
sarden,ikan tenggiri,ikan belut,ikan macho).

3.2. Cara keja
Urutan kerja dalam pratikum ini adalah :
a) Siapkan bak bedah,kemudian letakkan ikan yang telah mati di dalam bak bedah
b) Gambar ikan tersebut serta lengkapi dengan keterangan sesuai bagian bagian tubuh
ikan yang anda lihat.
c) Kemudian lakukan perhitungan terhadap karakter morfologi berikut :
1. Rumus sirip suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari jari
sirip jari jari keras dilambangkan dengan angka romawi dan jari jari lemah
dengan angka biasa, misal Dv1.9. rumus itu berarti sirip dorsal ( D = dorsal )
pertama dengn jari-jari keras berjumlah enam dan jari-jari lemah 9.demikian
juga untuk sirip anal (A),sirip dada/pectoral ( p ) serta sirip lainya.
2. Bentuk dan jumlah sisik yang membentuk jumlah jari-jari sirip.
3. Jumlah sisik yang terdapat pada garis pertengahan / garis lateral
4. Bentuk dan tipe sisik gigi tempat dan susunannya.
5. Perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi bagian-bagian tertentu.
d) Lakukan pengukuran terhadap karakter dibawah ini :
1. Panjang biasa
2. Panjang keseluruhan
3. Panjang batang ekor
4. Panjang bagian tubuh yang terdapat di depan
5. Panjang sirip punggung
6. Panjang dasar sisirp ekor
7. Tinggi badan
8. Panjang dasar sirip dada
9. Panjang sirip perut/dada
10. Panjang jari-jari sirip dada yang terpanjang
11. Panjang jari-jari keras dan jari-jari lemah
12. Panjang leher dan tinggi kepala
13. Panjang hidung
14. Panjang jari-jari sirip
15. Jumlah sisik pada jari-jari rusuk
16. Jumlah sisik depan pada sirip dorsal
17. Jumlah sisik batang ekor
























4.2.Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu identifikasi pisces yang berdasarkan tulang
penyusunnya dibedakan atas ikan tulang rawan (Chondrichthyes) dan ikan tulang
sejati(Osteichtyes).PadamkelasmChondricthyesmyaitumikanmhiu,ikanpparimdanmikanmcuc
ut,sedangkan padamOsteichyes(ikanmmas,sarden,tenggiri,belut,maco,buntal,wader,dan lele).
Hiu (Sphyrna sp)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Carcharhiniformes
Famili : Sphyrnidae
Genus : Sphyrna
Spesies : Sphyrna sp.
Ikan hiu termasuk ikan tulang sejati Chondrichthyes Ikan hiu ini memiliki panjang total
40 cm,tinggi total 15 cm, tinggi batang ekor 7 cm, dan lebar kepala 12 cm. Ikan hiu memiliki
tipe mulut inferoir, tipe ekor heterocercal-epicercal,tipe bentuk badan fusiform dan tipe
sisiknya placoid. Rumus sirip dorsalnya D
1
I yang berarti sirip dorsal pertama dengan jari-jari
keras berjumlah 1 dan tidak memiliki jari-jari lunak dan juga D
2
II yang berarti sirip dorsal
pertama dengan jari-jari keras berjumlah 2 dan tidak memiliki jari-jari lunak . Cekungan
hidung satu sampai dua tanpa ada hubungan dengan rongga mulut, memiliki rahang atas dan
bawah.Skeleton berupa tulang rawan tidak ada tulang keras, vertebrae lengkap dan
terpisah.Hewan berdarah dingin, suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan.

Ikan pari(Trygon sephen)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Rajida
Famili : Myliobatidae
Genus : Trygon
Spesies : Trygon sephen
Ikan pari termasuk ikan tulang sejati Chondrichthyes . Ikan pari ini memiliki panjang
total 32 cm,tinggi total 27 cm, tinggi batang ekor 0,3 cm. Ikan pari memiliki tipe mulut
terminal,tipe bentuk badan depresiform. Rumus sirip dorsalnya D
1
VII yang berarti sirip
dorsal pertama mempunyai jari-jari keras 7 dan tidak mempunyai jari-jari lunak . Bentuk
umum ikan pari adalah pipih dengan ekor yang panjang, pada bagian dorsalnya terdapat mata
yang berdekatan dengan spiracle sebagai alat indera, pinna pectoralis pada kedua sisi paling
sudut dari tubuhnya, pinna pelvic yang berdekatan dengan ekor, dan clasper .

Ikan cucut(Eusphyra sp)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Carcharhiniformes
Famili : Sphyrnidae
Genus : Eusphyra
Spesies : Eusphyra sp
Ikan cucut termasuk ikan tulang sejati Chondrychthyes Ikan cucut ini memiliki panjang
total 20,5 cm,tinggi total 3cm, tinggi batang ekor 2,5 cm, dan lebar kepala 7cm. Ikan cucut
memiliki tipe mulut inferior, tipe ekor lunate ,tipe bentuk badan sagitiform. Tipe sisiknya
ctenoid.Tubuh berwarna kelabu atau abu-abu kecoklatan di sisi atas, dan lebih pucat di
bagian perutnya

Ikan mas(Cyprinus carpio )
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
Ikan mas termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes .Ikan mas ini memiliki panjang total 20
cm,tinggi total 7,5 cm, tinggi batang ekor 2,6 cm, lebar kepala 6 cm dan panjang moncong 2
cm.Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Ikan mas memiliki
tipe mulut terminal, tipe ekor forked atau menggarpu dan tipe bentuk badan compresiform..
Ikan mas memiliki tipe sisik cycloid .Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan
dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari
warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.Rumus sirip dorsal ikan mas D
1
I
.
4 yang berarti
sirip dorsal pertama dengan jari-jari keras berjumlah satu dan jari-jari lunak 14 dan D
2
0.I
.
4
yang berarti sirip dorsal kedua tidak mempunyai jari-jari keras dan jari-jari lunak 14 .Pada
ikan mas terdapat sisik gurat sisi yang berjumlah 28.

Ikan tenggiri (Acanthocybium solandri)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Acanthocybium
Spesies : Acanthocybium solandri
Ikan tenggiri termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes .Ikan tenggiri ini memiliki panjang
total 24 cm,tinggi total 3 cm, tinggi batang ekor 1,5 cm, dan lebar kepala 5 cm.Tubuh ikan
tenggiri digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Ikan tenggiri memiliki tipe
mulut terminal, tipe ekor lunate,tipe bentuk badan fusiform.. Ikan tenggiri memiliki tipe sisik
ctenoid dan rumus sirip dorsalnya D
1
I
.
15 yang berarti sirip dorsal pertama dengan jari-jari
keras berjumlah satu dan jari-jari lunak 15.

ikan sarden ( Sardinella sirin )
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : percomorphi
Famili : sardinoidea
Genus : sardinella
Spesies : Sardinella sirin
Ikan sarden termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan sarden ini memiliki panjang
total 13 cm,tinggi total 4 cm, tinggi batang ekor 2,4 cm, dan lebar kepala 3,6 cm.Tubuh . Ikan
sarden digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Ikan sarden memiliki tipe
mulut terminal, tipe ekor lunate,tipe bentuk badan fusiform. . Ikan sarden memiliki tipe sisik
cycloid dan rumus sirip dorsalnya D
1
IX yang berarti sirip dorsal pertama dengan jari-jari
keras berjumlah 9 dan tidak memiliki jari-jari lunak.

Ikan belut (Monopterus albus)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Synbranchiformes
Family : Synbranchidae
Genus : Monopterus
Spesies : Monopterus albus
Ikan belut termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan belut ini memiliki panjang total
30 cm,tinggi total 1 cm, tinggi batang ekor 0,5 cm, dan lebar kepala 2 cm.Tubuh . Ikan belut
memiliki tipe mulut terminal, ,tipe bentuk badan angulliformis. . Tidak memiliki sirip,
kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin,
tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya kecoklatan hingga hitam.

Ikan macco(Leiognathus splendens)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Famili : Leiognathidae
Genus : Leiognathus
Spesies : Leiognathus splendens
Ikan macco termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan macco ini memiliki panjang
total 9,8 cm,tinggi total 5,5 cm, tinggi batang ekor 3 cm, dan lebar kepala 4,5 cm.Tubuh Ikan
macco digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Ikan macco memiliki tipe
mulut terminal, tipe ekor forked,tipe bentuk badan globiform. . Ikan sarden memiliki tipe
sisik ctenoid dan rumus sirip dorsalnya D
1
VIII.16 yang berarti sirip dorsal pertama dengan
jari-jari keras berjumlah 8dan memiliki jari-jari lunak 16. Ikan macco sering dijumpai di
lingkungan dasar (demersal) perairan payau ataupun laut. Bentuk tubuhnya pipih ramping
dengan warna tubuhnya silver (terang polos).
Ikan tongkol(Sarda orientalis)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Famili : Scrombidae
Genus : Sarda
Spesies : Sarda orientalis
Ikan tongkol termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan tongkol ini memiliki
panjang total 19 cm,tinggi total 3 cm, tinggi batang ekor 2,5 cm, dan lebar kepala 3 cm. Ikan
tongkol digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Ikan tongkol memiliki tipe
mulut terminal, tipe ekor lunate,tipe bentuk badan fusiform. Bagian tubuhnya tidak ditutupi
oleh sisik dilihat secara sekilas, ternyata ikan ini memiliki sisik yanga sangat tipisdan rumus
sirip dorsalnya D
1
XII.0yang berarti sirip dorsal pertama dengan jari-jari keras berjumlah 12
dan tidak memiliki jari-jari lunak. Ikan macco sering dijumpai di lingkungan dasar
(demersal) perairan payau ataupun laut. Bentuk tubuhnya pipih ramping dengan warna
tubuhnya silver (terang polos).
Ikan buntal(Diodon Holocanthus)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo :Tetraodontiformes
Famili :Tetraodontidae
Genus : Diodon
Spesies : Diodon Holocanthus
Ikan buntal termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan buntal ini memiliki panjang
total 15 cm,tinggi total 4 cm, tinggi batang ekor 2 cm, dan lebar kepala 4 cm.Tubuh Ikan
buntal memiliki tipe mulut terminal,tipe bentuk badan globiformis dan bentuk ekornya
forked.

Ikan wader (Rasbora jacobsoni)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo :Cypriniformes
Famili :Cyprinidae
Genus :Rasbora
Spesies :Rasbora jacobsoni
Ikan wader termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan wader ini memiliki panjang
total 15 cm,tinggi total 4cm, tinggi batang ekor 1,5 cm, dan lebar kepala 1,7 cm. Ikan
tongkol digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Ikan tongkol memiliki tipe
mulut terminal, tipe ekor forked ,tipe bentuk badan fusiform. Tipe sisiknya cycloid dan rumus
sirip dorsalnya D
1
II.9 yang berarti sirip dorsal pertama dengan jari-jari keras berjumlah 2 dan
jari-jari lunak 9.
Ikan lele(Clarias batrachus)
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batrachus
Ikan lele termasuk ikan tulang sejati Osteichthyes . Ikan lele ini memiliki panjang total
20 cm,tinggi total 2 cm, tinggi batang ekor 1,5 cm, dan lebar kepala 3,5 cm. Ikan lele
memiliki tipe mulut inferior, tipe ekor rounded ,tipe bentuk badan taeniform. Rumus sirip
dorsalnya D
1
0.50 yang berarti sirip dorsal pertama tidak mempunyai jari-jari keras dan
mempunyai jari-jari lunak 50. Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik
(mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari).




DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2012. Ikan Nila. http://id.wikipedia.org. [05 Desember 2012]
Anonimous. 2012. Laporan praktikum zoology http:// www.scribd.com/.[06 Desember 2012].
Dharma. 2009. Laporan praktikum fisiologi hewan air. http:// dhamadharma .wordpress.com
.[05 Desember 2012].
Djunanda,Tatang,1982,Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata, Bandung,Armico
Hayati.2011.kelas pisces.fakultas MIPA : yogyakarta.
Http://Www.Pisces, osteiihthyies. tanggal akses 25 maret 2011
Kusnadi. 2005. Biologi. PT Piranti Darma Kalokatama: Jakarta.
Lytle , john .2005. Ilmu biologi.
Riki. 2010. Laporan pisces. http://rykibio046.blogspot.com. [06 Desember 2012]
Sukiya. 2001. Biologi Verterbrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negeri
Yogyakarta
Winarni, susi.2009 Diklat Anatomi Hewan. Semarang;IAIN Walisongo-Semarang.
Winda hayati. 2011. Kelas pisces. http://windahayati14.blogspot. [06 Desember 2012]

















V. Kesimpulan
Perbedaan morfologi antara Chondrichthyes dan Osteichthyes adalah :
1) Chondrichtyes memiliki kerangka dari tulang rawan sedangkan Osteichthyes
memiliki kerangka dengan tulang keras.
2) Chondrichtyes memiliki ukuran tubuh yang lebih panjang dan besar
dibandingkan Osteichthyes .
3) Kebanyakan Chondrichtyes memiliki tipe mulut inferior sedangkan pada
Osteichthyes memiliki sisik tipe sisik terminal.
4) Chondrichtyes memiliki tipe ekor heterocercal dan lunate sedangkan pada
Osteichthyes dengan tipe ekor forked,lunate,dan rounded.
5) Bentuk tubuh Chondrichtyes lebih bervariasi daripada Osteichthyes.
6) Chondrichtyes tidak memiliki tutup insang (operculum) sedangkan pada
Osteichthyes sudah memiliki tutup insang (operculum).
7) Chondrichtyes memiliki sisik dengan tipe sisik plakoid sedangkan pada
Osteichthyes memiliki sisik dengan tipe sisik sikloid.
Dari praktikum yang dilaksanakan, dapat disimpulakan bahwa dalam
pengklasifikasian diperlukan beberapa karakteristik dari ikan yang harus diketahui.
1. Hiu(Sphyrna sp) memiliki tipe mulut inferior,tipe sisik placoid,tipe ekor
heterocercal-epicercal dan tipe bentuk tubuh fusiform.
2. Ikan pari(Trygon sephen) memiliki tipe mulut terminal,tipe sisik placoid,tipe ekor
memanjang dan,tipe bentuk tubuh depresiform.
3. Ikan cucut(Eusphyra sp) memiliki tipe mulut inferior,tipe sisik ctenoid,tipe ekor
lunate dan tipe bentuk tubuh sagitiform.
4. Ikan mas(Cyprinus carpio ) memiliki tipe mulut terminal,tipe sisik cycloid,tipe
ekor forked dan tipe bentuk tubuh compressiform.
5. Ikan tenggiri (Acanthocybium solandri) memiliki tipe mulut terminal,tipe sisik
ctenoid,tipe ekor lunate dan tipe bentuk tubuh fusiform
6. Ikan sarden ( Sardinella sirin ) memiliki tipe mulut terminal,tipe sisik ctenoid,tipe
ekor lunate dan tipe bentuk tubuh fusiform
7. Ikan belut (Monopterus albus) memiliki tipe mulut terminal dan tipe bentuk tubuh
anguliform
8. Ikan macco(Leiognathus splendens) memiliki tipe mulut terminal,tipe sisik
ctenoid,tipe ekor forked dan tipe bentuk tubuh globiform
9. Ikan tongkol(Sarda orientalis) memiliki tipe mulut terminal,,tipe ekor lunate dan
tipe bentuk tubuh fusiiform
10. Ikan buntal(Diodon Holocanthus) memiliki tipe mulut terminal,,tipe ekor forked
dan tipe bentuk tubuh globiform.
11. Ikan wader (Rasbora jacobsoni) memiliki tipe mulut terminal,tipe sisik
cycloid,tipe ekor forked dan tipe bentuk tubuh fusiform
12. Ikan lele(Clarias batrachus) memiliki tipe mulut inferior, ,tipe ekor rounded dan
tipe bentuk tubuh taeniform

You might also like