You are on page 1of 18

Sumber :

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.
Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada
tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada
tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934
Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris
Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620
tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-
009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham
menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang
dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000,
yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-
jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan
(dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-
TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah
Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di
bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain
dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi
perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang
distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos
Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian
jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem
Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia
Singapore Pte. Ltd.Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,
perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham
PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi
ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004,
perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan
metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan
merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI
tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal
9 Juli 2004.Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani
perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra)
sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek
Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra
telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
Kronologi
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933 Pabrik sabun Zeepfabrieken NV Lever Angke, Jakarta
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV Angke, Jakarta
1941 Pabrik komestik Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah
1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh
1992 Membuka pabrik es krim
1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 Penggabungan instalasi produksi Cikarang, Rungkut
1999 Deterjen Cair NSD Cikarang
2000 Terjun ke bisnis kecap
2001 Membuka pabrik teh Cikarang
2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang
2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

A. Prinsip Bisnis Unilever

Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di
seluruh dunia. Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara kami
bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan
lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para
pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan
sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Strategi Teknologi I nformasi
Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan Komunikasi pasar terpadu
(Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini merupaka upaya perusahaan untuk
memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya
secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi produknya.
IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari
perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasimisalnya
periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PRdan mengombinasikan disiplin-
disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value. Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan
sebagai proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan
yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan
mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta
menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna
membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-
centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung
dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan
komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan
negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk
membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat
brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan
nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan, namun
tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok
mengenai IMC:
1. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice.
Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda
dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh
berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut.
2. Komunikasi yang berintegrasi
Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan
produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM I MC
1. DIRECT MARKETING
Disaat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer, maka
digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop, interactive, database-driven
messaging system yang menggunakan banyak jenis media untuk menciptakan respon behavioral.
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end
operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer
(yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai
perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll), the
database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran
selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan
membuat toll-free-line untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan
harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi
yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).

2. SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri
adalah kesempatan untuk memenangkan hadiah, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50
% off, dsb.), produk ekstra (seperti isi teh kotak 30% lebih banyak), sample gratis dan
premiums (misalnya beli rinso dapat piring cantik).
Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan aksi
dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu
terbatas. Unilever sering menggunakan strategi ini dan telah terbukti dapat meningkatkan omset
penjualan.

3. PUBLIC RELATIONS/MPR
PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya
bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage corporate brand dan
menjaga reputasinya.
Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk
menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara
positif. MPR sendiri lebih fokus kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi
marketing yang lain dengan 4 cara: (1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2)
menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau
khalayak secara regional; (3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh;
(4) melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.

4. PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari
suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan masalah dan
penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini
adalah, seorang salesperson harus memahami customer-nya dengan baik.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya
adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap
muka dengan customer.

5. ADVERTISING
Advertising merupakan Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide,
barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang
teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu
arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.
Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware,
menjadi aware terhadap suatu brand. Biaya untuk advertising ini memang cukup besar bagi suatu
perusahaan tetapi Unilever sangat memperhatikan advertising yang akan digunakan karena hal
ini akan membantu perusahaan dalam pembentukan brand image.

6. PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun
Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan
membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi
saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama merek di media massa
dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga menjadi top-of
mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam membangun
publicity, namun advertsing dapat menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu
untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat
advertising.

7. EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai
fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut.
Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan beberapa alasan,
yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas,
gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk
meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity.
Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang
dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan
sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-
perusahaan dalam memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat
diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.
Unilever sering sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah
memperhitungkan dengan matang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi sponsor
pada salah satu acara maka unilever dapat menaympaikan pesan dari brnad yang akan
dipromosikan dan meningkatkan brand awareness.

8. INTERACTIVE MARKETING
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak
berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait
dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer
relationship management.

Unilever sebagai salah perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan
posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang
memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang
menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang
matang maka unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan
brand image dan pemasaran yang baik.
Dari definisi umum tersebut, dapat dilihat sejumlah manfaat IMC bagi organisasi atau
perusahaan, diantaranya
Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat
semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui
semua bentuk komunikasi pemasaran
Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para
konsumennya.
Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua titik-titik kontak di mana pelanggan
mungkin medadak menjumpai perusahaan tertentu, produk dan mereknya.
IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi yang lebih baik dan dampak penjualan
yang lebih besar
IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang untuk menyatukan citra perusahaan,
karena citra perusahaan ini dibentuk oleh ribuan aktivitas perusahaan.

B. STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT.
UNILEVER INDONESIA, Tbk.

Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari
dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan.

Tujuan Pemasaran
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.

Strategi PT. UNI LEVER,tbk dalam memasarkan produk
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-strategi
dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:


1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian
kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika
serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung
kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik
pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi
pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari
semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa
penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat
wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi
permintaan pelanggan.

2. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap
mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan
masih banyak lagi kemasannya.

3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk
masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun
langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya
perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan
produk-produk pesaing lainnya.

4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap
jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan
mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada
para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.

Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia
tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship,
mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap
Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui
media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.
Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika
perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat
berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami
oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh
perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan
berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan
oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan
yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang
media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan
memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini
merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat
berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan
dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang
dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever
dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk
Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar
yang luas di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide
pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya
perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran
global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah
perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing.
Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi
langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,
jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan
pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini
adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu
sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun
pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi
perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak
maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT.
Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada
konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga
dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi
produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang
dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas berbagai program untuk mempromosikan dan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung
non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan
langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi
Promosi dirumuskan menjadi:
1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiantial contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth

Consumer market sales promotion techniques :
Kupon Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat
pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
Price-Off Deals Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
Premium and Advertising Specialties Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif
rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
Contest and Sweeptakes Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang
tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
Sampling and Trial Offers Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa
(pemberian contoh produk).
Brand Placement Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan
memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
Rebates memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko
pengecer.
Frequency Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-
program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis
untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau
perusahaan yang sama.
Event Sponsorship Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat
ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan
dengan para penonton di acara.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang
dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu.
Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau
juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli
produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat
hubungannya dengan cita rasa negaranya.
Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh masyarakat
indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang
sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat
dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.
Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia.
Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal
karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih
iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara
Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image
Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli
produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun
konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat
dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi
yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan
maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja

C. Macam-macam Produk yang dikeluarkan Unilever

PT. Unilever Indonesia, Tbk. Yang beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah
tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di
indonesia. Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal
di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak
lagi.
Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan
nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia melalui brand-
brand nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam Packaging
Consumer Branding Award 2005 yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand Identity Summit
(IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia
Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear
merupakan merek produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang tak asing
lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream, ada blue
band yang legendaries, Bango, Sari Wangi, Rpyco dan Walls. Masih ada sederet merek produk
lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.
Bisa jadi Anda mempunyai kenangan khusus tak terlupakan dengan salah satu atau lebih produk
buatan PT Unilever Indonesia Tbk ini. Benar, merek-merek yang disebutkan di atas memang
hanya sebagian kecil dari merek yang dikembangkan PT Unilever Indonesia Tbk. Saat ini kami
memiliki 33 merek dan beroperasi di 13 kategori sementara di seluruh dunia, Unilever
memegang 400 brand, kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Maurits Lalisang
dalam sebuah wawancara khusus dengan SH di Graha Unilever Jakarta, sore pekan lalu.
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan Unilever International yang berkantor
pusat di dua kota yakni di London, Inggris dan Rotterdam Belanda. Sementara di Indonesia,
Unilever berkantor pusat di Jakarta dan memiliki dua pabrik besar di Cikarang dan Rungkut
(Surabaya). Pabrik di Surabaya utamanya memproduksi sabun sedangkan di Cikarang
memproduksi es krim, margarin, dan berbagai makanan ringan. Secara umum Unilever menjadi
pemimpin pasar barang konsumer (consumer goods) di Indonesia. Namun, kondisinya tidak
sama untuk setiap kategori produk dan wilayah pemasaran.
Kini, Unilever Indonesia telah berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi kepemilikan saham,
Mavibel (Maatschap voor Internationale Bellengginggen) B.V 85 persen dan publik 15 persen.
Langit di Junjung Maurits mengungkapkan prinsip yang selalu dikedepankan Unilever dalam
berbisnis. Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Unilever pada dasarnya selalu
mengikuti aturan yang berlaku dimana ia beroperasi, ujar Maurits. Itulah alasannya mengapa
Unilever Indonesia memutuskan menjadi perusahaan terbuka.
Menjadi perusahaan terbuka berarti pembayaran pajak lebih jelas dan transparan karena diaudit
oleh lembaga yang berkompeten. Sebagai konsekuensinya, masyarakat bisa ikut memiliki saham
Unilever Indonesia. Di Cina, Unilever menggandeng partner lokal karena pemerintah Cina
mengharuskan seperti itu sementara di Thailand, Unilever International menguasai saham
sepenuhnya. Dalam enam tahun terakhir, penjualan Unilever di Indonesia bertumbuh dua digit
atau diatas 10 persen. Omset penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$ 1 miliar. Tahun 2005
ini, saya perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat signifikan dan tetap berada di atas
dua digit, ujar Maurits optimistis.
Transisi Tahun 2004 merupakan tahun transisi bagi Unilever Indonesia. Mengapa demikian,
karena kepemimpinan kembali berada tangan orang Indonesia asli setelah bertahun-tahun
dipimpin oleh orang asing. Tahun lalu, Nihal Kaviratne dari India menyerahkan tongkat
estafetnya kepada Maurits Lalisang yang sebelumnya menjabat Direktur Corporate Relations.
Maurits memang bukan orang lokal pertama yang menjadi presiden direktur tetapi orang ketiga
setelah Yamani Hasan (1980an) dan Sri Urip (1990an). Saat ini, tinggal dua orang asing yang
menduduki jabatan direksi.
Potensi Tak Kalah Menurut pandangan Maurits, potensi orang lokal sebenarnya tidak kalah
dengan orang asing. Saya merangsang anak-anak pergi ke luar negeri sehingga bisa
memperkaya pengalaman dan pengetahuan, paparnya. Sampai saat ini Unilever Indonesia telah
mengirimkan 18 karyawannya ke luar negeri ada yang ke London, Thailand. Rotterdam, Shang
Hai (Cina) dan Itali.
Salah satu kendala yang dihadapi yakni banyak orang Indonesia yang enggan ke luar negeri
karena merasa sudah enak berada di Indonesia. Terobosan yang dilakukan Maurits antara lain
mengirim ke luar negeri untuk jangka waktu 1-2 tahun sehingga mereka bisa bekerja pada
budaya dan lingkungan kerja yang berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada pada kualitas
sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran dan litbang (penelitian dan pengembangan). Saat ini tenaga kerja
yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga
kerja tidak langsung.
Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki
empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang. Pangsa
Terbesar Indonesia saat ini menjadi pangsa pasar kedua terbesar bagi Unilever setelah India,
mengalahkan Cina, Jepang dan Australia. Indonesia dilihat sebagai permata dari timur oleh
Unilever pusat karena pangsa pasarnya memang sangat besar, kata Maurits. Bahkan dua orang
yang menduduki CEO Unilever di kantor pusat pernah bekerja di Indonesia.
Memang saat ini persaingan di industri barang konsumer sangat ketat baik dari pemain lokal
maupun pemain domestik. Pesaing dari luar seperti P&G sedangkan pesaing lokal seperti Wings.
Namun Maurits menganggap positif yang namanya persaingan karena akan menimbulkan
inovasi dan tidak menyebabkan monopoli di pasar.
Tantangan terbesar kini dan sangat merugikan adalah maraknya pemalsuan dan penyelundupan.
Banyak produk palsu dan selundupan dari Cina sehingga membuat Unilever tidak kompetitif.
Karenanya pemerintah perlu menegakkan aturan main yang jelas karena dalam bisnis yang
penting adalah adanya kepastian usaha dan kepastian hukum, katanya. Pemerintah harus berani
menindak tegas terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari Cina yang menggangu
industri secara umum.
Perlindungan hak cipta perlu dilakukan karena dibutuhkan biaya besar dalam riset dan
pengembangan serta biaya iklan. Hal ini sering membuat kita sebagai pelaku usaha frustasi
karena pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, ucap Maurits. Di samping itu, Maurits
berpendapat pemerintah perlu membuat infrastruktur yang memadai berupa jalan sehingga
pemasaran produk dapat menjangkau ke seluruh wilayah dengan biaya murah.
Hal ini juga sebagai kompensasi rencana penghapusan subsidi BBM di sektor industri. Terkait
dengan penghapusan subsidi BBM bagi industri, Unilever kini mengganti penggunaan solar ke
gas untuk pabriknya di Cikarang. Sayang, pasokan gas dari Pertamina tidak konsisten. Jika
berniat mengurangi konsumsi minyak bumi maka penyediaan gas harus dilakukan pemerintah.
Organik Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan oraganik seperti peningkatan
omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup
kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh
celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol,
Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Maurits menekankan,
Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu
injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung
bisnis utama Unilever yang telah ada.
Maurits menekankan, Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan
memasarkan barang-barang konsumer.
Unilever tidak akan berniat menguasai industri dari hulu sampai hilir meskipun memiliki
kemampuan dari segi pendanaan. Pertumbuhan organik lebih diharapkan, katanya. Hal ini
dibuktikan dengan pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti
Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Walls dan teh Sari
Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk
Unilever Indonesia mencapai enam persen dari omset penjualan.

D. Sasaran dan Strategi PT UNILEVER

a. Sasaran J angka Panjang
Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki standar perilaku yang tinggi pada
perusahaan dalam bekerja sama dengan semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan produk
yang diciptakan dapat berdampak di lingkungan sekitar.

b. Strategi Fungsional
Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional. Strategi
fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada berbagai bidang fungsional
dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian
yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai
aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan
strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus mempunyai bidang-
bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing bisnisnya, antara lain :
Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana perusahaan
memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian
keuntungan.
Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset
penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan
melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali
mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan
berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro
tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal,
tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa
mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis
utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen
keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke
berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream
Walls dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total
ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu
disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan
SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal
mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan
sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu
adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut.
Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan
menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu,
biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,
menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik
kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan
perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua
karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status
sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami
kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang kita
kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi
persaingan.
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk,
sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita
dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan
sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan
keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun
dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol
Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya
anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).Unilever tidak saja
menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa
kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.



E. Program program yang dilakukan PT UNILEVER

Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja
telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat
dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi.

Program yang dilakukan PT Unilever I ndonesia Tbk adalah :
Program sosial masyarakat yang dilakukan brand-brand Unilever di antaranya:
1. Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy)
2. Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)
3. Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)
4. Program memerangi kelaparan dan membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue
Band)

Dalam bidang korporasi, di bawah payung Yayasan Unilever Indonesia, Unilever menjalankan
tanggung jawab sosial perusahaannya dalam bidang, yaitu:
1. Program pemberdayaan masyarakat/UKM (Program
Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam)
2. Program edukasi kesehatan masyarakat (Pola Hidup Bersih dan Sehat / PHBS)
3. Program Lingkungan (Green and Clean)


F. Menjadi Bergairah dengan Vitalitas

Vitalitas adalah inti semua kegiatan Unilever. Vitalitas terdapat di dalam produk,
karyawan dan nilai-nilai Unilever.
Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang menganggapnya
sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas lagi sebagai kondisi badan dan pikiran yang
sehat merasakan hidup yang berarti.
Bagaimanapun juga mereka mendefinisikannya, jutaan orang di seluruh dunia menggunakan
produk Unilever setiap hari untuk meningkatkan vitalitas kehidupan mereka baik dengan
merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut yang berkilau dan senyum yang
cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir teh
yang nikmat, makanan yang memuaskan dan makanan kecil yang menyehatkan.
Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan
adalah menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih; mengurangi beban kerja untuk wanita;
meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih menyenangkan dan
berarti bagi mereka yang menggunakan produk-produk kami, vitalitas telah menjadi jantung
usaha Unilever.
Vitalitas berarti apa yang harus dipertahankan: nilai-nilai Unilever, apa yang membuat Unilever
berbeda, dan bagaimana Unilever memberi sumbangsih kepada masyarakat. Vitalitas merupakan
ikatan bersama yang menghubungkan produk-produk Unilever dan merupakan inti Unilever
yang tidak ada duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.

Kesehatan & Nutrisi
Misi vitalitas Unilever mengharuskan Unilever untuk menumbuhkan usahanya dengan
menangani masalah-masalah kesehatan dan gizi. Unilever memusatkan perhatiannya pada
sejumlah prioritas yang mencakup gizi anak dan keluarga, kesehatan jantung dan pengendalian
berat badan.
Luar Dalam
Budaya Unilever juga menggambarkan vitalitas. Menambah vitalitas hidup memerlukan standar
tertinggi perilaku terhadap setiap orang yang berhubungan dengan Unilever; masyarakat yang
Unilever sentuh dan lingkungan yang terpengaruh oleh Unilever.
Permintaan yang terus meningkat akan lebih banyak vitalitas hidup memberi Unilever
kesempatan besar untuk tumbuh. Cara Unilever bekerja dan produk-produk yang Unilever
kembangkan dibentuk oleh kecenderungan pelanggan, bersama-sama dengan kebutuhan untuk
membantu meningkatkan standar kesehatan dan higiene baik di negara-negara berkembang
maupun maju di seluruh dunia.

You might also like