Ahli independent di bidang Farmasi, Farmakologi Klinik, Kedokteran, Klinisi dan Praktisi di Bidang Kesehatan 100 Obat baru beredar di Indonesia Preclinical Studies Investigational New Drug (IND) Phase I Phase II Phase III AC Meeting New Drug Application (NDA) FDA Approval Phase IV Pengembangan Obat Baru merupakan suatu Petualangan yang panjang, kompleks dan mahal Memerlukan 10 15 tahun atau lebih Biaya 1.000.000.000,- dollar AS (10 trilyun rupiah) (J. Rick Turner, 2007) Research Lab. Marketing Approval 10.000 Compounds 10 Clinical trials 1 Marketing approval Drug discovery Nonclinical drug development Clinical drug development Manufacturing PMS Dilakukan sebelum kandidat obat diuji pada manusia Uji invitro dan invivo Farmakokinetik, farmakologi dan toksikologi Meliputi keamanan, efikasi, dosis obat, frekuensi dan rute pemberian Keseimbangan antara penggunaan hewan percobaan dan tujuan untuk mengobati penyakit manusia Standar 3 R : Reduction, Refinement, dan Replacement Prinsip dasar : hewan percobaan digunakan hanya bila tidak ada alternatif lain Inovasi terus dilakukan dan diapresiasi Calon obat baru harus diteliti dan dievaluasi secara hati-hati terhadap potensi resiko sebelum uji klinik dimulai sehinga perlu didukung oleh data praklinik yang lengkap. Uji klinik hanya dilakukan jika memberikan manfaat bagi individu atau subjek yang berkaitan dengan ujiklinik. Informasi-informasi yang diperlukan dari suatu calon obat baru yang akan diuji klinik meliputi informasi mengenai: - Komposisi dan sumber obat - Pembuatannya - Data uji praklinik - Protokol dan rencana klinik - Nama-nama dan kualifikasi peneliti Uji Klinik dilakukan jika manfaat yang diharapkan lebih besar dari resikonya Hak, keamanan dan kesejahteraan subjek uji merupakan pertimbangan yang paling penting dan mengalahkan kepentingan ilmu pengetahuan Informasi non klinik dan klinik harus memadai untuk menunjang uji klinik Uji klinik harus berlandaskan ilmiah yang kuat dan diuraikan dalam protokol dengan rinci dan jelas Dilaksanakan sesuai protokol yang telah disetujui oleh Komisi Etik Setiap individu yang terlibat harus memenuhi syarat pendidikan, pelatihan dan pengalaman Uji klinik dilakukan dengan persetujuan sukarelawan/pasien melalui informed consent secara sukarela bebas dari tekanan Semua uji klinik direkam, ditangani dan disimpan : memungkinkan untuk dilaporkan, diinterpretasi dan diverifikasi secara akurat Produk uji harus memenuhi CPOB Setiap penelitian pada subjek manusia yang dimaksudkan untuk menemukan atau memastikan dari produk yang diteliti : -Efek klinik , - Efek farmakologi dan atau - Efek farmakodinamik dan atau - Untuk mengidentifikasi setiap reaksi yang tidak diinginkan dan atau - Untuk mempelajari ADME Dengan tujuan untuk: - Menetapkan keamanan, - Aktivitas terapi dan - Toksisitas obat baru atau - Metoda pengobatan baru. Menguji keamanan dan efikasi dari intervensi atau treatment pada subjek manusia Laporan efikasi dan keamanan dipublikasikan dalam literatur klinik : untuk praktek evidence based medicine Uji Klinik Fase I : Berorientasi untuk mencari dosis yang terbaik dan tidak dibandingkan dengan treatment lain Sasaran: Meneliti keamanan & toleransi pengobatan Objek: Sukarelawan sehat Jumlah: 25 50 orang Apa yang diuji : Efek terhadap fungsi tubuh Farmakodinamika Farmakokinetika Uji Klinik Fase II : Bertujuan untuk mengumpulkan data data berkaitan dengan aktivitas, efikasi, dan keamanan pada dosis terpilih Sasaran: Menilai sistem atau dosis pengobatan yang paling efektif Objek: Pasien terseleksi memenuhi kriteria inklusi & eksklusi Jumlah: 100-300 orang Apa yang diuji: Efek terhadap penyakit Efikasi Keamanan Dosis respon Farmakokinetika Toleransi Uji Klinik Fase III : Dilakukan jika uji fase I dan II memberikan informasi awal bahwa kandidat obat aman dan efektif Sasaran: Mengevaluasi obat/indikasi/bentuk sediaan baru Objek: Pasien sukarelawan Jumlah pasien: Ratusan ribuan Yang diuji: Sama dengan faseII Dibandingkan dengan Standar atau plasebo Zat aktif baru (NCE) Indikasi baru Kekuatan baru Posologi baru Bentuk sediaan baru Kombinasi baru Zat aktif baru (NCE) a. Preklinik (Farmakodinamik dan toksisitas lengkap) b. Fase I c. Fase II d. Fase III e. Fase IV (If any) Posologi Baru a. Farmakokinetika b. Efikasi dan keamanan Bentuk sediaan baru Farmakokinetika dan keamanan Kekuatan baru a. Farmakokinetika b. Efikasi dan keamanan