You are on page 1of 6

Saraf Tepi dan Blok Ganglion

Sfenopalatina

Efektifitas blok GON pada pengobatan CH disarankan
oleh Anthony pada tahun 1980an.
62
Baru-baru ini,
prosedur tersebut diteliti sebagai pengobatan CH pada
beberapa studi mayoritas menunjukkan hasil yang
positif.
Efek dari blok GON pada 14 pasien dengan CH Pasien
mendapatkan blok GON ipsilateral untuk nyeri kepala
dengan lidokain 1% dan triamsinolon 40 mg
dievaluasi 1 minggu sebelum dan sesudah blok.
Sembilan pasien (64%) respon baik atau sedang
Prosedur tersebut dapat ditoleransi dengan baik.
pasien CH yang mendapatkan blok GON menggunakan
prilokain.
efek dari injeksi suboksipital lidokain 2% dengan
betametason, dibandingkan dengan lidokain dan saline,
terhadap 23 pasien CH pada studi random terkontrol
serangan CH menghilang 85% dalam 72 jam pada grup
lidokain + betametason (dengan 61% sisanya bebas
serangan selama 4 minggu) dibandingkan dengan 0%
pada grup lidokain + saline Injeksi dapat ditoleransi
dengan baik.
Efektifitas blok GON, dengan menggunakan lidokain 2%
dan metilprednisolon, pada pasien dengan sakit kepala
kronik refrakter sampel = 19 pasien dengan CH yang
telah mendapatkan 22 injeksi tiga belas dari injeksi
tersebut (59%) : respon yang komplit atau parsial,
dengan durasi tengah 12 (respon komplit) dan 21 hari
(respon parsial)
Berbeda dengan hasil tersebut, Busch et al melaporkan
hanya perbaikan kecil sakit kepala pada 60% dari 15
Blokade ganglion sfenopalatina (SPG), dipandu
secara endoskopis, telah dievaluasi oleh
Felisati et al untuk pengobatan CH.
67
Dari 20
pasien CCH refrakter yang melalui prosedur,
11 mengalami keringanan gejala yang
signifikan, meskipun hanya sementara.
Saraf Tepi dan Stimulasi Ganglion
Sfenopalatina

Stimulasi saraf tepi mungkin efektif dan mempunyai indikasi
untuk terapi profilaktik terhadap pasien CCH yang refrakter
atau intoleran terhadap terapi medikasi.
Beberapa studi kecil-kecilan stimulasi nervus oksipitalis
(ONS) sebagai terapi yang menjanjikan
Delapan pasien CCH yang resisten obat, diobati dengan ONS
unilateral, diikuti selama rata-rata 15,1 bulan Diakhir follow
up, 2 dari 8 pasien bebas nyeri, 3 dengan reduksi sakit kepala
~90%, 2 dengan 40% reduksi, dan 1 pasien tidak mendapat
manfaat apapun, dua pasien mengalami serangan cluster
yang berpindah dan membutuhkan pengobatan dengan
injeksi suboksipital steroid. Komplikasi termasuk migrasi
elektroda (n = 1), perpindahan lead setelah jatuh (n = 1), dan
ketidaknyamanan dada atau perasaan geli (n = 2).
ONS bilateral 8 pasien CH yang secara medis susah diobati
Pada follow up 20 bulan, taksiran manfaat bagi masing-masing
subjek dinilai penting (90%) oleh 2 pasien, sedang (40%) pada
3 pasien, ringan (25%) pada 1 pasien, dan tidak bermanfaat
pada 2 pasien.
Enam pasien melaporkan : akan merekomendasi penggunaan
ONS pada pasien dengan gejala cluster yang sama. Komplikasi,
mempengaruhi 4 pasien, termasuk: nyeri pada lokasi penjahitan
(n = 1), migrasi elektroda (n = 3), fraktur elektroda (n = 3), dan
sensasi seperti syok karena kabel yang terbelit (n = 1).
Pada tahun 2009, hasil dari follow up yang diperpanjang
terhadap 8 pasien tersebut dan 6 tambahan pasien yang diobati
dengan bilateral ONS dilaporkan Pada follow up 17,5 bulan,
10 dari 14 pasien dilaporkan mengalami perbaikan, termasuk 3
dengan >90% perbaikan, 3 dengan 40-60% perbaikan, dan 4
dengan 20-30% perbaikan 9 pasien mengatakan bahwa
mereka akan merekomendasikan ONS pada pasien lain.
Komplikasi termasuk migrasi lead, nyeri parestesi, rekrutmen
otot, kaku leher, nyeri kulit, dan infeksi. Rata-rata baterai adalah
15,1 bulan.

Stimulasi SPG mungkin juga dapat menjadi pengobatan
efektif terhadap CH refrakter. 5 pasien dengan CCH,
refrakter terhadap pengobatan yang konvensional, diobati
dengan stimulasi SPG selama 18 serangan akut cluster.
71

Stimulasi menghasilkan resolusi komplit terhadap 11 dari
serangan yang terjadi, lebih dari 50% reduksi keparahan
nyeri tanpa komplit resolusi untuk 3 serangan, dan minimal
sampai tidak ada reduksi pada 4 serangan. Manfaat dari
stimulasi diketahui dalam 1 3 menit sejak inisiasi
pengobatan. Stimulasi dapat ditoleransi dengan baik
dengan hanya komplikasi ringan dari penempatan
simulator, termasuk epistaksis transien dan nyeri wajah
ringan transien. Dibutuhkan investigasi lebih lanjut dari
stimulasi SPG untuk terapi akut dan profilaks dari CH.

You might also like