You are on page 1of 11

43 Mohon penjelasan perbedaan antara tax

holiday dan tax allowance ?


Tax Holiday : Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 130/PMK.022/2011
tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan
diberikan kepada wajib pajak badan baru yang memenuhi kriteria sbb:
a. Merupakan industri pioneer : yaitu industri logam dasar, industri pengilangan minyak
bumi dan/ atau kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alam,
industri permesinan, industri di bidang sumber daya terbarukan dan industri peralatan
komunikasi.
b. Mempunyai rencana penanaman modal baru yang telah mendapatkan pengesahan
dari instansi yang berwenang paling sedikit sebesar Rp. 1.000.000.000,00
c. Menempatkan dana diperbankan di Indonesia paling sedikit 10% dari total rencana
penanaman modal dan tidak boleh ditarik sebelum saat dimulainya pelaksaan realisasi
penanaman modal
d. Harus berstatus badan hukum Indonesia yang pengesahannya ditetapkan paling lama
12 bulan sebelum PMK ini mulai berlaku atau pengesahannya ditetapkan sejak atau
setelah berlakunya PMK ini
PERTANYAAN MENGENAI FASILITAS PENANAMAN MODAL
Tax Allowance : Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Fasilitas
Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di Bidang-Bidang Usaha Tertentu Dan/Atau
Di Daerah-Daerah Tertentu yang menjelaskan bahwa fasilitas yang diberikan berupa :
- pengurangan penghasilan neto sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Penanaman
Modal,dibebankan selama 6 (enam) tahun masing-masing sebesar 5% (lima persen) per
tahun;
- penyusutan dan amortisasi yang dipercepat
- pengenaan Pajak Penghasilan atas dividen yangdibayarkan kepada subjek pajak luar
negeri sebesar 10% (sepuluh persen), atau tarif yang lebih rendah menurut Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku; dan
- kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 (lima) tahun tetapi tidak lebih dari 10
(sepuluh)tahun dengan ketentuan yang ada.
44 Apa saja spesifikasi teknis yang perlu
dimasukan ke dalam masterlist?
Spesifikasi teknis yang harus tercantum dalam masterlist antara lain :
Brand/Manufacturer, Type, Capacity dan Power . Spesifikasi lain dapat ditambah atau
disesuaikan dengan keetrangan lain yang dianggap perlu (tergantung jenis barang).
45 Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan keputusan pemberian fasilitas
impor (masterlist) ? Dan bagaimana
prosedurnya?
Sesuai Peraturan Kepala No. 5 Tahun 2013, tata cara pengajuan permohonan untuk
mendapatkan keputusan pemberian fasilitas atas impor (masterlist) dibagi menjadi 2
tahap:
a. Tahap technical:
persyaratan administrasi lengkap
sementara selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
pengembangan yang meliputi restrukturisasi/modernisasi dan rehabilitasi dapat
dilakukan kunjungan ke lokasi proyek selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara
data teknis dan administratif yang dituangkan dalam Berita Acara dengan menarik
kembali tanda terima sementara
b. Tahap administrasi:
proyek dan dinyatakan bahwa dapat diproses lebih lanjut, akan diberikan tanda terima
tetap;
atau Surat Penolakan Pemberian Fasilitas Bea Masuk atas Mesin atau Barang dan Bahan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
46 Apakah persyaratan untuk pengajuan
fasilitas atas impor mesin?
- Perusahaan harus memasukkan permohonan fasilitas atas impor mesin dengan
dilengkapi persyaratan sesuai Peraturan Kepala BKPM No. 5 Tahun 2013, seperti yang
juga dapat dilihat pada website BKPM (www.bkpm.go.id).
- Kelengkapan data yang harus dilampirkan untuk permohonan fasilitas atas impor mesin
adalah :
a. Akta Pendirian Perusahaan.
b. Daftar Mesin (hardcopy ) dan soft copy (berdasarkan Investor Module BKPM).
c. NPWP
d. Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
e. Nomor Induk Kepabeanan (NIK)
f. Angka Pengenal Impor (API/APIT/API-P);
g. Uraian proses produksi yang mencantumkan jenis bahan baku dilengkapi dengan
diagram alir/flow chart khusus industri pengolahan.
h. Kalkulasi Kebutuhan Kapasitas Mesin Produksi yang disesuaikan dengan jenis produksi
di dalam izin prinsip penanaman modal.
i. Denah pabrik dan gambar tata letak mesin/peralatan atau gambar teknis
gedung/bangunan (termasuk untuk hotel/perkantoran).
j. Surat Rekomendasi dari instansi terkait untuk bidang usaha tertentu
k. Data teknis atau brosur mesin.
l. Izin Prinsip Penanaman Modal (khusus Penunjang Pertambangan diperlukan Kontrak
Kerja dengan Pemilik Kuasa Pertambangan (KP) disertai Rekaman Kuasa Pertambangan
(KP)).
m. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode terakhir apabila perusahaan
tersebut sudah memiliki kewajiban menyampaikan laporan.
n. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan.
o. Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak secara
langsung dilakukan oleh direksi perusahaan.
47 Apa yang dimaksud dengan investor module
dalam persyaratan permohonan fasilitas
atas impor mesin atau barang dan bahan?
Dimana bisa di dapat investor module
tersebut?
- Program investor module merupakan program khusus yang harus digunakan oleh
perusahaan/investor untuk memasukkan daftar mesin atau barang dan bahan yang akan
dimohonkan fasilitas pembebasan bea masuknya. Dengan memasukkan daftar mesin
atau barang dan bahan ke dalam program ini, dapat mempercepat pemrosesan
pemberian fasilitas karena daftar barang yang telah dimasukkan kedalam investor
module dapat langsung di-upload ke dalam sistem BKPM dan akan dicetak menjadi
lampiran surat keputusan pemberian fasilitas.
- Program tersebut bisa di-download dari website BKPM (www.bkpm.go.id) dengan
memilih Panduan Investasi >> Formulir Aplikasi >> (Download Setup Program
Mining/Industri) .
48 Apakah persyaratan untuk pengajuan
fasilitas atas impor barang dan bahan? Dan
bagaimana prosedurnya?
- Perusahaan harus menagjukan permohonan fasilitas atas impor bahan baku (barang dan
bahan) dengan dilengkapi persyaratan sesuai Peraturan Kepala BKPM No. 5 Tahun 2013,
seperti yang juga dapat dilihat pada website BKPM (www.bkpm.go.id).
- Kelengkapan data yang harus dilampirkan untuk permohonan fasilitas atas impor bahan
baku adalah :
a. rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya dilengkapi dengan pengesahan
Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan/pemberitahuan perubahan, apabila ada, dari
Menteri Hukum dan HAM;
b. Izin Usaha Industri (IUI) yang diterbitkan oleh PTSP BKPM, PDPPM/instansi penyelenggara PTSP
di provinsi, atau PDKPM/instansi penyelenggara PTSP di kabupaten/kota;
c. Surat Keputusan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Impor Mesin;
d. Daftar barang dan bahan serta softcopy-nya berdasarkan investor module BKPM yang meliputi
jenis, HS Code, spesifikasi teknis, negara asal, jumlah dan harga perkiraan secara rinci per
pelabuhan tempat pemasukan;
e. NPWP dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PPKP) atau tanda terima pengajuan
sebagai Pengusaha Kena Pajak;
f. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK);
g. rekaman Angka Pengenal Importir Produsen (API-P);
h. kalkulasi kapasitas mesin terpasang/produksi dan kalkulasi penggunaan barang dan bahan
berdasarkan kapasitas mesin yang telah diberikan persetujuan fasilitas pembebasan bea masuk;
i. laporan realisasi impor mesin dengan menyampaikan bukti-bukti berupa Pemberitahuan Impor
Barang (PIB) yang mencantumkan Surat Keputusan Pembebasan Bea Masuk atas impor mesin dan
telah diberikan persetujuan pengeluaran barang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
j. Surat Kementerian Perindustrian yang menyatakan Tingkat Komponen Dalam Negeri sekurang-
kurangnya 30% (tiga puluh persen);
k. Pemberitahuan Pabean Impor Mesin atau faktur pembelian mesin Dalam Negeri;
l. data teknis atau brosur barang dan bahan;
m. tanda terima penyampaian LKPM dari BKPM, PDPPM atau PDKPM dan LKPM periode terakhir;
n. permohonan ditandatangani di atas meterai cukup oleh direksi/pimpinan perusahaan dan
stempel perusahaan;
o. untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi/pimpinan
perusahaan, harus dilampiri surat kuasa asli bermeterai cukup, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Kepala BKPM No.5 Tahun 2013
- Setelah persyaratan dilengkapi, tim BKPM akan melakukan peninjauan ke lokasi proyek
untuk menghitung realisasi kapasitas produksi mesin yang telah di impor dengan
menggunakan fasilitas, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya
tanda terima sementara.
- Apabila hasil peninjauan memutuskan ada data yang harus dilengkapi atau diperbaiki,
maka berkas permohonan perusahaan akan dikembalikan dengan menarik kembali tanda
terima sementara.
- Apabila tidak ada data yang perlu dilengkapi atau diperbaiki, maka permohonan dapat
langsung diproses dan perusahaan mendapatkan tanda terima tetap. Keputusan
pemberian fasilitas impor mesin akan diterbitkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah dterimanya tanda terima tetap.
49 Dalam persyaratan pengajuan fasilitas
impor, didalam investor module diminta
mencantumkan negara asal barang, apa
yang dimaksud dengan negara asal? Negara
tempat pembuatan barang atau negara
tempat memuat barang tersebut?
Yang dimaksud "negara asal" yang tercantum dalam investor module adalah negara
tempat dimana barang tersebut dibuat, namun terkadang Bea Cukai menanyakan
tentang negara muat barang. Oleh karena itu sebaiknya dicantumkan nama negara
pembuat barang (Country of Origin ) dan negara muat barang.
50 Apakah untuk pengurusan izin alih aset
(pemindahtanganan) diperlukan
rekomendasi dari BKPM?
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 176/PMK.011/2009 pasal 14 ayat (4) disebutkan
bahwa pemindahtanganan mesin termasuk yang disebabkan oleh force majeur dan dire-
ekspor dapat dilakukan setelah mendapatkan izin Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas
nama Menteri. Untuk pengurusan izin pemindahtanganan dalam rangka re-ekspor perlu
mendapatkan rekomendasi BKPM terlebih dahulu, namun untuk pemindahtanganan lain
tidak diperlukan rekomendasi dari BKPM.
51 Apakah bisa mencantumkan lebih dari 1
(satu) Pelabuhan Bongkar dalam satu
pengajuan fasilitas impor?
Dalam satu berkas pengajuan fasilitas impor dapat mencantumkan lebih dari 1 (satu)
pelabuhan bongkar, namun untuk setiap jenis barang (type of good ) hanya boleh
dicantumkan 1 (satu) pelabuhan bongkar dan urutan penulisan daftar barang
dikelompokkan berdasarkan pelabuhan bongkarnya.
52 Harga yang tercantum pada masterlist harga
FOB, C&F atau CIF dan dalam mata uang
apa?
Harga barang yang tercantum dalam masterlist adalah CIF, yaitu harga yang telah
mencakup biaya pengiriman dan asuransi. Sedangkan untuk mata uang yang digunakan
adalah US$ (Dollar Amerika Serikat).
53 Kapan akan diadakan rapat teknis (barang
modal) atau kunjungan lapangan (bahan
baku, restrukturisasi, modernisasi)?
dalam rangka rapat teknis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
fasilitas (masterlist)
pengembangan yang meliputi restrukturisasi/modernisasi dan rehabilitasi dapat
dilakukan kunjungan ke lokasi proyek selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara
harus dilakukan kunjungan ke lokasi proyek untuk verifikasi realisasi mesin berfasilitas
dan menghitung kapasitas produksi aktual selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara
54 Dalam pengajuan fasilitas impor mesin, jika
perusahaan akan mengimpor barang
tersebut secara terurai harus ditulis secara
rinci?
Walaupun mesin tersebut diimpor dalam keadaan terurai atau belum terpasang, apabila
mesin tersebut masuk dalam 1 (satu) shipment /pengapalan maka tidak perlu ditulis
rincian setiap bagian mesin . Namun bila mesin tersebut akan diimpor secara bertahap,
setiap bagian harus ditulis secara rinci.
55 Persyaratan berupa rekomendasi teknis
untuk bidang usaha tertentu, apakah
didapat dari Instansi daerah atau Pusat?
Sesuai Peraturan Kepala BKPM No. 5 Tahun 2013, rekomendasi teknis untuk bidang
usaha tertentu harus diterbitkan oleh Instansi Teknis Pusat. Misalnya : untuk bidang
usaha industri pengolahan kelapa sawit atau karet, harus mendapat rekomendasi dari
Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.
56 Apakah mesin berfasilitas dari suatu lokasi
proyek dapat dipindahkan ke lokasi lain yang
masih dalam satu perusahaan yang sama?
Pemindahan mesin dari satu lokasi proyek ke lokasi proyek lain tidak dapat dilakukan
sebelum mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk pemindahan
aset, walaupun pemindahan mesin tersebut masih dalam satu perusahaan.
57 Bagaimana apabila terjadi perbedaan harga
di masterlist dan di PIB?
Perusahaan dapat mengajukan perubahan masterlist, sepanjang jangka waktu
pengimporan dalam Surat Keputusan Fasilitas masih berlaku dan barang yang akan
diubah harganya tersebut belum mendapatkan Nomer Pendaftaran (Nopen) PIB.
58 Apakah pengajuan fasilitas impor mesin-
mesin untuk bidang usaha ketenagalistrikan
dapat diajukan ke BKPM?
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.011/2008 jo. perubahan terakhir
No. 154/PMK.011/2012 untuk bidang usaha ketenagalistrikan fasilitas atas impor mesin
diajukan ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, tidak bisa diajukan ke BKPM.
59 Apakah fasilitas atas impor mesin dan
bahan baku (barang dan bahan) dapat di
perpanjang? Jika bisa, berapa kali?
Berdasarkan Peraturan Kepala BKPM No. 5 tahun 2013, bahwa :
diberikan selama 2 (dua) tahun sejak diterbitkan penetapan.
paling lama sesuai dengan jangka waktu penyelesaian proyek sebagaimana tercantum
dalam Izin Prinsip.
sebelum berakhirnya masa berlaku fasilitas bea masuk mesin/peralatan
60 Jika suatu proyek sudah memiliki Izin Usaha
apakah masih diperbolehkan mengajukan
fasilitas impor mesin?
Jika perusahaan telah menutup suatu proyeknya (Izin Prinsip) dengan diterbitkannya Izin
Usaha (IU),maka perusahaan tidak dapat mengajukan fasiltas impor mesin untuk proyek
tersebut. Perusahaan yang telah memiliki Izin Usaha dapat diartikan perusahaan telah
menyelesaikan tahap pembangunan yaitu kondisi dimana minimal 80% (delapan puluh
persen) mesin utama dari kegiatan produksi perusahaan di bidang usaha industri telah
terpasang di lokasi proyek dan siap produksi.
Pengajuan fasilitas atas impor mesin harus dilakukan pada saat pembangunan project
tersebut masih berlangsung.
61 Jika barang modal yang tercantum pada
Daftar PERMENPRIN No. 106 tahun 2012,
apakah bisa di impor dengan fasilitas?
Barang-barang yang masuk ke dalam daftar negatif list seusai Peraturan Kementerian
Perindustrian No. 106 Tahun 2012 tidak dapat diberikan fasilitas impor, karena dianggap
telah dapat diproduksi di dalam negeri. Namun barang-barang tersebut dapat diberikan
fasilitas apabila telah telah mendapatkan rekomendasi teknis dari Kementerian
Perindustrian, yang menyatakan bahwa barang yang akan diimpor adalah berbeda
dengan yang terdapat dalam daftar negatif list.

You might also like