Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Dimas Dewa Kristianto
Kata Pengantar
Saya panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga laporan pengamatan ini
dapat terselesaikan dalam jangka waktu yang ditentukan. Dan saya
sangat ingin mengucapakan terima kasih kepada Ibu Siti Zuhroh sebagai
guru pembimbing mata pelajaran kimia atas bimbingan dari beliau.
NIS: 8341
Daftar Isi
Cover……………………………………………………………………………….
1
Kata Pengantar……………………………………………………………………....
2
Daftar Isi………………………………………………………………………........
3
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………...
4
• Judul pengamatan
• Tujuan Pengamatan
• Dasar Teori
• Alat-alat Percobaan
• Bahan-bahan Percobaan
• Langkah-langkah Kerja
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………...
12
• Kesimpulan
• Pertanyaan
• Jawaban
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..
14
Bab 1 Pendahuluan
Judul pengamatan
Tujuan
Dasar Teori
Penyebab Korosi
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwa emf standar untuk
proses korosi ini,
yaitu E0 sel = +1,67 V ; reaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimana
ion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer
dengan air membentuk H2CO3. Ion Fe2+ yang terbentuk, di anode
kemudian teroksidasi lebih lanjut oleh oksigen membentuk besi (III) oksida
:
Hidrat besi (III) oksida inilah yang dikenal sebagai karat besi. Sirkuit listrik
dipacu oleh migrasi elektron dan ion, itulah sebabnya korosi cepat terjadi
dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka
reaksi katodik yang terjadi, yaitu :
Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion ini
sehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula
ion ini segera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat (II)
membentuk senyawa kompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia
karena kompleks kalium
heksasianoferat (III). Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung
terus, sebab lapisan senyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous
sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air. Tetapi meskipun
alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negatif ketimbang
besi, namun proses korosi lanjut menjadi terhambatkarena hasil oksidasi
Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat porous
sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.
Bentuk-Bentuk Korosi
Bentuk-bentuk korosi dapat berupa; korosi merata, korosi galvanik, korosi
sumuran, korosi celah, korosi retak tegang (stress corrosion cracking),
korosi
retak fatik (corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh
hidogen
(corrosion induced hydrogen), korosi intergranular, selective leaching, dan
korosi
erosi.
Alat
• Air
Langkah kerja
Warna
Warna Paku
Larutan
Lab Jenis Sebelum Posisi Keadaan
Sebelum Keterangan
el Larutan Terjadinya Paku Paku
Terjadinya
Korosi
Korosi
Tidak
A Abu – abu, Tidak Tercelup Gelas Terbuka
- - bersih Miring Air
Tidak
E Abu – abu, Tidak Tercelup Gelas Tertutup
- - bersih Miring Air
Warna
Warna Paku
Larutan
Lab Jenis Sesudah Posisi Keadaan
Sesudah Keterangan
el Larutan Terjadinya Paku Paku
Terjadinya
Korosi
Korosi
Tidak
Abu – abu, Tidak
A - - Tercelup Gelas Terbuka
bersih Miring
Air
Tidak Tercelup
D Hcl 0,1 M Bening Hitam Gelas Terbuka
Miring Hcl 0,1 M
Tidak
Abu – abu, Tidak
E - - Tercelup Gelas Tertutup
bersih Miring
Air
Tidak Tercelup
F Air Kuning Cerah Kuning Gelas Tertutup
Miring Air
Tercelup
G Air Kuning Cerah Kuning Miring Air Gelas Tertutup
Sebagian
Tidak Tercelup
H Hcl 0,1 M Bening Hitam Gelas Tertutup
Miring Hcl 0,1 M
Tidak Tercelup
I Hcl 0,1 M Bening Hitam Gelas Tertutup
Miring Hcl 0,1 M
Kesimpulan
Jadi Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka
artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi
berkarat adalah O2 dan H2O Agar tidak terjadi perkaratan yang tidak kita
kehendaki, maka kita harus melapisi logam besi dengan cat atau logam
yang tahan korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2 dan H2O
Jawaban
2. Tidak sama,
3. Paku yang dililit tembaga dalam gelas yang berisi Hcl 0,1 M dan
di tutup
5. Paku kondisi miring dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup
7. Paku kondisi miring dalam gelas yang di isi air dan di tutup
Daftar Pustaka
Akhadi, Muklis. 2002. Ahli Peneliti Muda Bidang Fisika di Bidang Tenaga
Nuklir Indonesia. Jakarta: Migas Indonesia
Aris, Tri S. dan Antonio Gomes. 2009. Bahan Konstruksi Alat Proses dan
Korosi. Malang:
Sumber Internet:
http:// id.answer.yahoo.com
http:// migas-indonesia.com
http:// wikipedia.org/wiki/karat
http:// www.google.com
http:// www.google.com/books
http:// www.gordonengland.co.uk
http:// www.korananakindonesia.com
http:// www.lenntech.com
http:// www.scribd.com
http:// facebook.com