You are on page 1of 12

BAB II

PEMBAHASAN
A.Sekilas Tentang Kota Jakarta
1. Letak geografis
Berikut ini adalah informasi profil mengenai propinsi DKI Jakarta yang berada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia :

- Nama Provinsi : DKI Jakarta / Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya / DKI Jaya
- Tanggal Berdiri : 10 Februari 1965
- Dasar Pendirian : Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1961
- Ibu Kota : Jakarta
- Luas Wilayah : Kurang lebih 661,62 km2
- Posisi/Letak Geografis : 6 - 7 derajat lintang selatan dan 107 derajat - 108 derajat bujur timur
- Pulau : Pulau Jawa
- Jumlah Kabupaten : 6 Kabupaten / kota

- Status : Ibukota Negara Indonesia
- Status Khusus : Kebijakan langsung pada Presiden
2. Sejarah singkat kota Jakarta
Jakarta mengawali sejarahnya sebagai kota pelabuhan kecil yang bernama Sunda Kelapa pada
zaman kerajaan Hindu Pajajaran. Mereka datang datang dari Malaka pada tahun 1522 sebagai
utusan Gubernur Malaka, untuk mendirikan benteng didekat muara sungai Ciliwung. Tahun
1527 orang-orang Portugis itu kembali dengan membawa sebuah armada kecil tanpa
mengetahui bahwa Sunda Kelapa telah jatuh ke tangan Fatahillah. Lalu terjadilah pertempuran
yang dimenangkan oleh Fatahillah, nama baru bagi Sunda Kelapa : Jayakarta yang artinya
kemenangan yang sempurna". Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527, yang akhirnya
dijadikan sebagai hari jadi kota Jakarta.
Tahun 1596 bangsa Belanda pertama kali datang ke Jayakarta dibawah pimpinan Cornelis de
Houtman. Lalu mereka mendirikan VOC pada tahun 1602. Tahun 1619 oleh Jan Pieterszoon
Coen, Jayakarta diratakan dengan tanah lalu dibangun kota baru yang diberi nama Batavia. Kota
ini selanjutnya meluas dan menjadi pusat pemerintahan bangsa Belanda. Setelah Batavia jatuh
ke tangan Jepang pada tahun 1942, namanya berubah menjadi Jakarta.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945, Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara Republik
Indonesia. Tahun 1950 menjadi Kotapraja dibawah pimpinan Walikota. Pada tahun 1964
statusnya dinaikkan setingkat propinsi dan disebut Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) dibawah
pimpinan Gubernur.
3. Lalu lintas kota Jakarta







4. Julukan kota Jakarta
Sebuah wilayah metropolitan biasanya menggabungkan sebuah aglomerasi (daerah pemukiman
lanjutan) dengan zona lingkaran urban, tapi dekat dengan pusat perkantoran atau perdagangan.
Zona-zona ini juga dikenal sebagai lingkaran komuter, dan dapat meluas melewati lingkaran
urban tergantung definisi yang digunakan. Biasanya berupa daerah yang bukan bagian dari kota
tapi terhubung dengan kota. Contohnya, Pasadena, California dimasukkan dalam wilayah metro
Los Angeles, California. Bukan kota yang sama, tapi tetap terhubung.
Kota inti dalam wilayah metropolitan polisentris tidak terhubung dengan pembangunan
pemukiman lanjutan, membedakan konsepnya dari konurbasi, yang memiliki lanjutan urban. Di
wilayah metropolitan, sudah pasti kota sentral bersama-sama membuat nukleus populasi besar
dengan bagian konstituen lain yang mempunyai integrasi tingkat tinggi.
Kenyataannya perbatasan wilayah metropolitan, dalam arti resmi dan tidak resmi, tidak
menentu. Terkadang mereka sedikit berbeda dari wilayah urban, dan dalam beberapa hal
mereka mencakup daerah luas yang mempunyai sedikit hubungan dengan konsep tradisional
kota sebagai satu pemukiman urban tunggal. Sehingga semua jumlah wilayah metropolitan
harus dianggap sebagai interpretasi daripada fakta kuat. Jumlah populasi wilayah metro
diberikan oleh berbagai sumber untuk tempat yang sama dapat berbeda-beda hingga beberapa
juta, dan terdapat keinginan bagi orang-orang untuk memasukkan angka tertinggi yang mungkin
untuk "kota" mereka. Tetapi jumlah populasi wilayah metropolitan paling tinggi biasanya lebih
baik dipandang sebagai populasi "daerah metropolitan" daripada populasi "kota".

B.TMII (Taman Mini Indonesia Indah)
1. Lokasi










2. Pemerkasa dibangunnya TMII

Taman Mini Indonesia Indah atau yang dikenal dengan nama TMII merupakan salah satu
situs warisan budaya bangsa yang menyimpan ragam kebudayaan dari seluruh wilayah
Indonesia. Sesuai dengan namanya, Taman Mini Indonesia Indah merupakan bentuk
miniatur dari negara kesatuan Republik Indonesia yang berdiri diatas sebuah lokasi seluas
150 hektar. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu gagasan dari Ibu Siti
Hartinah atau yang biasa dikenal dengan nama Ibu Tien Suharto yang dicetuskan pada
tanggal 13 Maret 1970.

Gagasan tersebut kemudian direalisasikan dalam bentuk pembangunan TMII yang dimulai
pada tahun 1972 hingga dirampungkan pada tanggal 20 April 1975. Taman Mini Indonesia
Indah yang diwakili dengan simbol Hanoman ini merupakan salah satu situs taman rekreasi
nasional yang didalamnya terdapat berbagai macam wahana dan anjungan dari semua
wilayah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah anjungan mencapai
69 buah.

Taman rekreasi yang berlokasi di wilayah Jakarta Timur ini juga memiliki beragam jenis
aneka hiburan seperti wahana Istana Anak-anak Indonesia, Kereta gantung, Perahu Angsa
Arsipel Indonesia, Taman Among Putro, Taman Ria Atmaja, Desa Wisata, Theater Keong Mas
Imax dan Kolam renang Snow Bay. Selain menikmati wahana modern, pengunjung yang
datang juga dapat menikmati beragam keindahan botani yang terangkum dalam 10 macam
taman-taman yang diantaranya adalah Taman Anggrek, Taman Apotek Hidup, Taman
Kaktus, Taman Melati, Taman Bunga Keong Emas, Akuarium Ikan Air Tawar, Taman Bekisar,
Taman Burung, Taman Ria, Atmaja Park, panggung pagelaran musik serta Taman Budaya
Tionghoa Indonesia. Para pengunjung yang datang untuk melihat bagaimana perkembangan
sejarah di Indonesia juga dapat mengunjungi situs museum yang terkenal di Indonesia
seperti Museum Indonesia, Museum Perangko Indonesia, Museum Transportasi, Museum
Olahraga dan museum lainnya yang berjumlah 16 situs.

3.dibangunnya TMII
Sejarah mencatat, bahwa gagasan awal mula pendirian kawasan wisata TMII adalah oleh Ibu
Negara Siti Hartinah Soeharto yang lebih akrab dengan Ibu Tien Soeharto. Prakarsa tersebut diilhami
oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan
bidang mental-spiritual.
Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto
menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret
1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak
rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan
unsur budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Gagasan itu dilandasi, antara lain,
semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk
memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Tanggal 30 Januari 1971, pada
penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga
dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk
pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia Indonesia Indah
di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun
muncul, yang sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut. Pada tanggal 11 Agustus 1971,
dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan
studi kelayakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Lokasi pembangunan proyek awalnya berada
di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin
menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah 100
hektar. Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien
Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan proyek
miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran
yang sebenarnya.

Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan
bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila,
bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan
penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan. Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah,
dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian
secara keseluruhan. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi,
pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga
tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini
Indonesia Indah diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto. TMII telah mempunyai logo
berhuruf I dan I, kedua huruf ini mewakili nama Indonesia Indah. Sedangkan maskotnya berupa tokoh
wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra).

Sebagai kawasan wisata yang dikonsep secara matang, sejak usia dini TMII telah mengantongi berbagai
penghargaan di bidang pariwisata, baik penghargaan dari pemerintah daerah maupun lembaga
internasional. Penghargaan ini salah satunya berasal dari Pemerintah DKI Jakarta yang diberikan pada
tahun 1976, 1977, 1978, 1981, 1991, 1992, 1993, dan 1995. Selain itu, TMII juga pernah menggondol
penghargaan pelestarian kebudayaan Golden Award dari Pacific Asian Travel Assosiation (PATA) pada
tahun 1987. Khusus di bidang pembinaan industri kecil, TMII juga pernah mendapatkan penghargaan
dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990.

4.Ukuran TMII
merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang
lebih 150 hektare[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6186.8LS,1065347.2BT.
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek
kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam
anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.
Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan
Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater
Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata
terkemuka di ibu kota.
5. Tujuan dibangunya TMII
Visi proyek adalah menjadikan Taman Mini Indonesia Indah sebagai kawasan wisata budaya
yang terkemuka. Dengan visi tersebut, TMII menetapkan misinya sebagai wahana pelestarian,
pengenalan, dan pengembangan budaya bangsa. Oleh karena itu, sasaran pembangunannya
tidak menitikberatkan pada keuntungan finansial melainkan pengembangkan kebudayaan
nasional.

Maksud dan tujuan pembangunan Taman Mini Indonesia Indah:

Membangun dan mempertebal rasa cinta bangsa dan tanah air.
Memupuk serta membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional Indonesia dengan jalan menggali dan
menghidupkan kembali kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang.
Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam, dan warisan bangsa kepada sesama anak bangsa
Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.

C. Pusat peragaan IPTEK
1. luas bangunan dan kapan didirikan

Gagasan pendirian PP-IPTEK muncul bersama dengan pembangunan kompleks PUSPIPTEK (
pusat penelitian ilmu pengetahuan & teknologi ) di serpong, jawa Barat tahun 1978. namun
gagasan ini tidak di kembangkan lebih lanjut karena PUSPIPTEK dikhususkan untuk penyediaan
wahana penelitian dan perkembangan yang tisak bersifat untuk umum.
Pada tahun 1984, Menristek atas persetujuan ua BP3-TMII kemudian mengambil kebijaksanaan
untuk pebangunan PP-IPTEK di TMII. Berdasarkan Surat Keputusa ( SK ) Menristek di bentuk
kelompok kerja yaiti kelompok kerja Science Center untuk melekukan pengkajian ulang
menyangkut : konsep dasar pembangunan, teme tema peragaan, sistem pengolahan,
arsitektur dan untuk mempelajari serta menyempurnakan rancangan PP-IPTEK dan study
perbandingan.
Baru beberapqa tahun kemudian tahun 1987 kerjasama dengan prancis dalam pengembangan
rencana induk PP-IPTEK dilakukan pada bulan Desember tahun 1986 s.d juni tahun 1987,
kerjasama panitia Science Center diperkenalkan kepada masyarakat. Kemudian berita
pembangunan PP-IPTEK ramai di bicarakan media masa. Disisi lain keuangan negara pada saat
itu tidak memungkinkan untuk merealisasi progrwm PP-IPTEK sessuai dengan yang tertera
dalam rencana induk Mei 1987, Karena dipandang perlu untuk melaksanakn pembangunan PP-
IPTEK secara bertahap.
Pada tahun 1987 dilakukan usaha pengenalan IPTEK kepada masyarakat luas melalui
penyelenggaraan pameran Fisika Dan Matematika dengan bekrja sama denga prancis di gedung
pengelolaan TMII. Pameran dibuka oleh Menteri P dan K ( Prof. Dr. Faud Hasan ) dan Asisten
Menteri Riset dan Teknologi ( Prof. Dr . Didin S . Sastrapraja ), mewakili MENRISTEK. Dari bulan
januari tahun 1988 1990 digelar peragaan di bidang IPA di istana anak anak indonesia di TMII
sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Mtematika dan IPA , IKIP Jakarta.
Pada tanggal 20 April 1991 diresmikanlah gedung dementara PP-IPTEK, seluas 1000 m2 oleh
Presiden Soeharto yang berlokasi di gedung SKYLIFT TMII yang sudah mengalami renovasi.






Pada tanggal 26 Januari 1994 awal pembangunan PP-IPTEK yang permanen seluas 20.000 m2 di
laksanakan, Ibu Tien Soeharto selaku pelindung melakukan awal pengeboran untuk tiang utama
pondasi, disaksikan oleh pejabat negara bidang Iptek, diantaranya : MENRISTEK , Dirjen Badan
Tenaga Atom Nasional & Ketua LIPI, General Manager TMII serta tamu undangan. Gedung PP-
IPTEK yang permwanen ini memperoleh lokasi utma di TMII, yaitu poros kompleks TMII
menghadap Plaza Perdamaian.
Tujuan dan Sasaran didirikannya PP-IPTEK adalah :
R Untuk menggugah kesadaran & menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap peranan iptek
dalam kehidupan modern.
R Untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan ( coriosity )
R Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan iptek dengan
kemajuan dinia industri dalam kehidupan sehari hari.

2. Kelompok disiplin
Program Pendidikan PP IPTEK:
1. Program Pendidikan Utama
1. Pendidikan berbasis alat peraga (alat peraga merupakan inti dari seluruh kegiatan di
PP IPTEK).
2. Pendidikan berbasis pelatihan.
Dipruntukan bagi masyarakat / kelompok yang haus akan pengetahuan yang tidak
diperoleh di sekolah / bangku pendidikan formal, esensi kegiatan yang terprogram
dalam pendidikan berbasis pilihan ini berguna untuk mengembangkan keterampilan dan
keativitas berfikir ilmiah. Kegiatan ini diantaranya:
Pelatihan rancangan atau alat peraga
Science camp
3.Pendidikan Berbasis Ceramah
Ilmu pengetahuan berbasis ceramah merupakan kegiatan pendalaman dari pendidikan
berbasis alat peraga. Kegiatan ini berbentuk dialog interaktif antara seorang ahli dalam
bidang tertentu dengan pengunjyng seputar teknologi yang ada disekitarnya dan ada
kaitannya dengan alat peraga.
2. Program Pendidikan Tambahan
Merupakan fasilitas-fasilitas yang disediakan PP IPTEK untuk mendukung program
pendidikan utama meliputi:
Penyediaan perpus bagi pelajar dan keluarga.
Pertunjukan film ilmiah.
Penyediaan ruang penelitian cilik untuk mengakomodasi alat peraga anak usia
3 s.d 8 tahun.
3. Ilmuwan yang didokumentasi


D.Museum purna bakti pertiwi
1. Lokasi


E. MONAS (Monumen Nasional)
1. Lokasi
sebenarnya mungkin sudah banyak yang mengulas tempat ini,,,hanya saja mungkin tidak ada
yang dalam satu situs atau blog mengulasnya dengan lengkap. Kenapa Monas, pertama Monas
adalah landmarknya Jakarta,belum ke Jakarta namanya kalau belum ke Monas. dan bukan saja
Jakarta karena Monas letaknya di Ibukota negara Monas sekaligus jadi kebanggaan Indonesia,ini
juga terkait dengan latar belakang dan alasan dibangunnya Monas. Kedua Monas bisa menjadi
tujuan wisata yang murah tetapi tidak murahan,bagaimana tidak Monas bukan saja sebagai
tempat untuk liburan dalam kota, refreshing setelah sibuk bekerja Monas juga sebagai tempat
wisata edukasi dan sejarah,bahkan olahraga, dengan ke Monas kita bisa sekaligus mendapatkan
semuanya Taman Monas menjadi layak bahkan sangat layak saat ini menjadi tujuan wisata
setelah Monas ditata dan menjadi sangat apik dan bersih.untuk itu saya akan mencoba
mengulas Taman Monas dengan lengkap dimulai dari sejarah dibangunnya Monas. Taman
monas atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen
peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia
Belanda. lokasi Monas saat ini dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian
sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan
Monas dan kemudian menjadi Taman Monas. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang
dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar
terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan
mendatang.Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 agustus 1961 atas perintah
Presiden Sukarno, Namun, ide besar pembangunan tugu kebesaran Bangsa Indonesia ini muncul
dari gubernur DKI Jakarta kelima, Sudiro, beliau menjabat sejak 1953 sampai 1959.Maka untuk
mewujudkan gagasan besar itu dibentuklah sebuah komite nasional kemudian diadakan
sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955.saat itu juga 51 karya
masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria
yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat
bertahan selama lama. Sayembara kedua diadakan untuk mencari rancangan yang terbaik pada
tahun 1960 tetapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri
kemudian meminta Frederich Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno.
Sayangnya Sukarno kurang menyukai rancangan itu, ia menginginkan monumen itu berbentuk
lingga dan yoni. Frederich Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti
itu, tetapi rancangan yang diajukan Frederich Silaban terlalu fantastis sehingga biayanya sangat
besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih saat itu kondisi ekonomi
cukup buruk. Frederich Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan
menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Presiden Sukarno
kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono
memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 agustus 1945 Tugu Peringatan Nasional ini
kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. setelah rancangan disetujui Sukarno mulailah
dikerjakan pembangunnanya oleh arsitek terkenal Indonesia yaitu Soedarsono,Frederich
Silaban, dan penasehat konstruksi adalah Prof.Dr.Ir.Roosseno.

Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 agustus 1961.Pembangunan terdiri atas
tiga tahap. Tahap pertama, tahun 1961/1962 - 1964/1965 dengan dimulainya secara resmi
pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan
pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai pondasi bangunan. Sebanyak
360 pasak bumi ditanamkan untuk pondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan
pemancangan pondasi selesai pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan
selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung
pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada tahun1966 hingga 1968
akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat
tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada
museum sejarah. dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Di puncak tugu ini dihiasi
lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-
nyala..
2. Dibangun
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai
dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno
secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan
sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum
sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding
museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian
dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua
berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-
S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-
1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah
rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum.
Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh
Presiden Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan
nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan
Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling
tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.
Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati
pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
3. Ukuran MONAS
Tugu Monas di Jakarta dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh
bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Lidah ApiDi bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu
yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas
seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.

Pelataran PuncakPelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak,
pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift
terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung
pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung
Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
Pelataran BawahPelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah
yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan
kota yang indah.
Museum Sejarah Perjuangan NasionalDi bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang
luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum
terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman
kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di
dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.
4. TUJUAN DIBANGUNNYA MONAS
Monumen Nasional yang lebih dikenal dengan sebutan Monas atau Tugu Monas adalah salah-
satu monumen kebanggaan bangsa Indonesia, khususnya bagi warga Ibukota Jakarta dan
sekitarnya. Monumen ini didirikan dengan tujuan sebagai monumen peringatan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia didalam melawan penjajahan Belanda
pada masa revolusi kemerdekaan tahun 1945.

Dengan adanya Monumen Nasional ini kiranya dapat menjadi sumber inspirasiserta semangat
patriotisme bagi generasi yang ada sekarang dan yang akandatang. Hal-hal yang memaknai yang
tersebut diatas dapat ditemui melalui 3 (tiga) tempat yang menjadi simbol bangsa yaitu didalam
Monas terdapat museum yang menceritakan napak tilas sejarah Indonesia, ruang kemerdekaan
yangmerupakan tempat dikumandangkan proklamasi oleh Presiden Soekarno danpelataran
cawan atau ruang yang memiliki arti dan lambang proklamasi.

Sebagai sebuah Monumen Nasional, tentulah Monas menjadi suatu simbol besar yang
melambangkan siapa itu Indonesia. Namun banyak orang pribumi sendiri yang tidak mengetahui
maksud dan arti dari bentuk Monas itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa bentuknya
menyerupai obor raksasa, Tombak besar dan bahkan ada yang mengatakan bentuknya
menyerupai Mercusuar karna di cawan puncak teratas kita hanya dapat melihat-lihat kota
jakarta keberbagai penjuru tanpa ada sesuatu yang mengingatkan kita akan semangat
perjuangan dulu kala, seolah hanya menjadi menara pengawas aktifitas ibu kota setiap waktu.
Padahal maksud dari bentuk monas adalah sebuah alu dan lumbung yang mengartikan simbol
kesuburan dan kemkamuran. Namun dimana bentuk bangunan yang mengartikan mengenang
perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah..?sehingga banyak orang dibuat bingung oleh
bentuknya. Bukankah alu dan lumbung justru menyimbolkan bahwa bangsa indonesia adalah
negara yang hanya memikirkan perut ?.

Patung perunggu berbentuk lidah api yang berada di puncak teratas tugu menyimbolkan
semangat juang yang tak kenal menyerah. Namun tak jelas terlukis perjuangan apa dan untuk
apa. Apakah maksud perjuangan tersebut adalah untuk meraih kekayaan ?, karena bila kita pikir
patung tersebut berlapisi banyak emas.
Fungsi Monumen Nasional sebagai bangunan sakral bangsa ini telah berubah fungsi menjadi
tempat untuk masyarakat berolah raga, tempat berekreasi di akhir pekan , bahkan menjadi
tempat pertunjukan pentas musik akbar di akhir tahun. Lalu dimana nilai sakral Monas sebagai
tempat mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa ?.
Jelas berdirinya Monas menjadi daya tarik tersendiri bagi berdirinya banyak gedung megah di
sekitar taman monas yang juga menjadi pendongkrak perekonomian bangsa serta
berkembangnya kehidupan kota menjadi megepolitan.apakah itu yang menjadi fungsi
keberadaan Monas sebagai Monumen bangsa.?
5. Isi monas

You might also like