You are on page 1of 14

LAPORAN

PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI


PENGUJIAN KONEKTOR LINE CARD













KELOMPOK 4

ISA MAHFUDI
NIM. 1141160018





JTD-3B
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141
Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
NAMA : ISA MAHFUDI
NIM : 1141160018
KELAS / Abs : JTD-2A / 13
KELOMPOK : 6

ANGGOTA :
ISA MAHFUDI (NIM. 1141160018)
M. MULYO NUGROHO (NIM. 1141160014)
NOVREDO ALIFIAN (NIM. 1141160008)
RIZKIYAH AN NAAFI (NIM. 1141160036)



Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
1

BAB I
PENDAHULUAN
.1 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk dapat mengetahui karakteristik konektor line card pada PABX
2. Untuk dapat mengeteahui konfigurasi konektor line card yang terhubung pada
PABX.
3. Untuk dapat mengetahui hubungan konektro LSA dengan konektor AMPENOL.

.2 TEORI DASAR
Private automatic branch exchange ( PABX )
adalah sebuah otomatis telepon switching
system.biasanya digunakan dalam ruang lingkup
instansi atau kantor.Sebelumnya PABX dikenal
sebagai PBX (Private branch exchange) yaitu
system swiching telepon dengan adanya satu orang
operator yang bertugas mengatur adanya telepon
yang masuk atau telepon yang keluar.
Pada saat ini system manual sudah banyak di
tinggalkan dikarenakan telah banyak lahir mesin otomatis yang dapat mengatur
swiching-nya.
.2.1 Bagian PABX ( Hardware )
a) Mesin
Didalam mesin sama dengan seperti PC yang juga mempunyai power supply,
Memory flash, dan processor. DI mesin lucent ini menyediakan 16 port card untuk
analog, digital, announcement dan CO Trunk. Juga tersedia 1 port untuk TONE
CLOCK.
b) Type Card
Pada mesin PABX ini ada beberapa jenis card yang biasa di pakai untuk penerima
switching. Antara lain adalah
Card Analog
Berfungsi sebagai sarana port untuk membuat station atau extention
baru, dimana untuk satu card jenis analog ini tersedia 16 port , 32 port sesuai
dengan kebutuhan dan kegunaan. Analog card akan berfungsi setelah port yang
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
2

ada didalamnya didaftarkan di Configuration Terminal dengan mengunakan
command languge di interfacenya, dan untuk case ini biasanya digunakan
interface Terranova.
Card CO Trunk
Dalam dunia komunikasi istilah Trunk adalah single transmite channel
antara 2 point yang di switch. Dengan Central Office ( CO ) Trunk dapat
menyediakan 8 port keluaran untuk dapat dipanggil. Trunk adalah sarana untuk
menyambungkan PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN)
yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia ke dalam network telepon sebuah
kantor . Barulah Trunk bekerja untuk fasilitas hunting extention In / Out Call.
Card Announcement
Berfungsi untuk merekam suara operator sebagai guidens jika ada
incoming call. Bisa berisikan sebagai petunjuk , perintah , dan warning.
Card Processor
Berfungsi sebagai pusat control pada PABX.
Card Tone
Tone Card ini disediakan sebagai alat untuk menghidupkan nada Tone
saat telepon diangkat ( Ext ) dan berbunyi saat di dial oleh (ext) lain.
Network Card
Berfungsi untuk menyatukan (Communicate) salah satu mesin PABX ke
mesin PABX lainnya. Dengan Card ini, dua mesin seperti menjadi satu
Network.
c) Type Memory
d) Cabling
e) Connector
(1) Jenis Connector
Untuk Penghubung antara kabel kabel atau dengan perangkat lainnya
kita harus menggunakan beberapa jenis connector. Berikut contoh dari
connector:
a. RJ 11 (Connector 4 pin)
b. RJ 45 (Connector 8 pin)
c. LSA Krone (Connector 10 Pear)
d. Rosset (Terminal dengan 4 Pin Keluaran)
e. Socket Ampenol
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
3

RJ 11 berguna untuk membuat sambungan langsung dari kabel ke
pesawat telepon, RJ 45 juga sama kegunaannya namun hanya untuk pesawat
telepon yang dilengakapi dengan data seperti pesawat digital.LSA Krone
berfungsi sebagai terminal pertemuan antara semua kabel, dari PSTN,
Workstation, dan dari PABX.Rosset adalah terminal kecil yang biasanya
dipakai di workstation dimana pertemuan dari kabel PABX ke pesawat
telepon yang menggunakan RJ 11.Sedangkan socket ampenol adalah
pertemuan kabel keluaran dari PABX ke MDF yang berujung LSA Krone,
baik keluaran untuk CO Trunk maupun Card Station.
(2) Membuat Connector
Untuk membuat connector ada alat Bantu yang biasa dipakai dan sangat
popular di dunia Networking, yaitu Krimping Tools. Tang krimping ini sangat
dibutuhkan dikala kita harus membangun sebuah infrastruktur. Alat ini selain
untuk memotong kabel dan mengupas isolator dengan mudah juga berfungsi
untuk meng-krimping ujung kabel dengan connector. Bisa untuk meng-
krimping RJ 11 maupun RJ 45.
Jika anda akan meng-krimping ujung kabel dengan RJ 11, anda hanya
cukup memasukkan dua ujung kabel dengan warna yang berbeda, biasanya
biru dan merah jika untuk pesawat telepon biasa.Masukkan dua ujung kabel
tadi tepat ditengah-tengah RJ 11 (pin 2 dan 3) kemudian jepit RJ 11 tersebut
dengan menggunakan Tang Krimping. Bila anda ingin membuat connector
untuk pesawat digital, maka anda harus menggunakan RJ 45, gunakan 4 pin
saja, yaitu 1236.
f) MDF
MDF/RPU adalah sebuah tempat terminasi kabel yang meng hubungkan kabel
saluran pelanggan dari sentral telpon dan jaringan kabel yang menuju ke terminal
pelanggan . RPU/MDF berada di ruang RPU/MDF,yang letaknya biasanya di bawah
sentral telpon utk gedung bertingkat atau bersebelahan dgn peralatan sentral untk
gedung yang tdk bertingkat.


Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
4

.3 ALAT
Alat alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :
1. Multimeter Analog : 1 Buah
2. Rosert : 1 Buah
3. Kabel RJ11 to TestCord : 1 Buah
4. Kabel Ampenol to LSA (1,5 m) : 1 Buah
5. Kabel Double Ampenol to Double LSA (10 cm) : 1 Buah
6. Kabel Ampenol to LSA (7 cm) : 1 Buah


a. Kebel Ampenol to LSA b. Kabel test cord dan rosert
c. Double Ampenol dan
Double LSA
d. Kabel Ampenol to LSA
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
5

.4 SKEMA RANCANGAN

Gambar 1. Skema rancangan percobaan

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
6

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prosedur percobaan
Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah
(1) Menyiapkan semua alat.
(2) Menghubungkan menghubungkan kabel RJ11 to testcord pada rosert, kemudian
menghubungkan testcord pada LSA di PIN yang akan diuji. (dapat dilihat pada
gambar 2).
(3) Menyiapkan multimeter analog, lalu sepasang kabel pada multimeter analog
dihubungkan pada salah satu kabel pada rosert. Kemudian sepasang kabel pada
multimeter analog dihubungkan pada PIN dikonektor ampenol (mencari PIN
yang terhubung antara Pin bawah atau Pin yang atas pada Ampenol sehingga
akan terjadi hubung singkat).

Gambar 2. Teknik pengujian line card
(4) Mengamati dan bila terjadi hubung singkat, tandailah Pin mana pada ampenol
yang terhubung singkat dengan Pin pada LSA yang diuji tersebut. Dan
gambarkan pada tabel. 1
(5) Menyiapkan Ampenol to LSA yang akan diuji dan mengulangi langkah ke 2.


Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
7

2.2 Hasil percobaan
Tabel 1. Hasil percobaan pengujian Line Card
No.
Ampenol
No.
Gambar Ampenol
yang diuji
Hasil pengujian
1. A


2. B


3. C


4. D



Keterangan :
- Warna Merah = digunakan
- Warna Putih = Tidak digunakan
Keterangan :
- Warna Merah = digunakan
- Warna Putih = Tidak digunakan
Keterangan :
- Warna Merah = digunakan
- Warna Putih = Tidak digunakan
Keterangan :
- Warna Merah = digunakan
- Warna Putih = Tidak digunakan
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
8

2.3 Analisa data
Adapun yang dapat dianlisa pada hasil percobaan ini, yakni :
Pada ampenol A setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol A merupakan jenis
line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan single line telephone card
SLC 16. Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar
dibawah ini.

Keterangan :
- Warna merah adalah Pin yang digunakan
- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang
digunakan untuk single line telephone card SLC 16 pada koneksi TDA 100.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin
1
R 1
T 26
2
R 2
T 27
3
R 3
T 28
4
R 4
T 29
5
R 5
T 30
6
R 6
T 31
7
R 7
T 32
8
R 8
T 33
9
R 9
T 34
10
R 10
T 35


LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

11
R 11
T 36

12
R 12
T 37

13
R 33
T 88

R 14
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
9

14
T 39

15
R 15
T 40

16
R 16
T 41

17
- -
- -

18
- -
- -

19
- -
- -

20
- -
- -

Pada Ampenol B setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol B merupakan jenis
line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan Trunk Card LCOT8.
Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah
ini.


Keterangan :
- Warna merah adalah Pin yang digunakan
- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang
digunakan untuk Trunk Card LCOT8 pada koneksi TDA 100.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin
1
R 1
T 26
2
R 2
T 27
3
R 3
T 28
4
R 4
T 29
5
R 5
T 30
6
R 6
T 31
7
R 7
T 32
8
R 8
T 33
9 - -
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
10

- -
10
- -
- -


Pada Ampenol C setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol C merupakan jenis
line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan Digital Line Card DLC8.
Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah
ini.

Keterangan :
- Warna merah adalah Pin yang digunakan
- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang
digunakan untuk Digital Line Card DLC8 pada koneksi TDA 100.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin
1
D2 2
D1 27
2
D2 5
D1 30
3
D2 8
D1 33
4
D2 11
D1 36
5
D2 14
D1 39
6
D2 17
D1 42
7
D2 20
D1 45
8
D2 23
D1 48
9
- -
- -
10
- -
- -

Pada Ampenol D setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol D merupakan jenis
line card pada koneksi Kabel Line Card Pada PABX KX-T123210D.
Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah
ini.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
11


Keterangan :
- Warna merah adalah Pin yang digunakan
- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang
digunakan untuk Kabel Line Card Pada PABX KX-T123210D.
LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin
1


JACK No. 1
R 1
T 26
2
D2 2
D1 27
3


JACK No. 2
R 4
T 29
4
D2 5
D1 30
5


JACK No. 3
R 7
T 32
6
D2 8
D1 33
7


JACK No. 4
R 10
T 35
8
D2 11
D1 36
9


JACK No. 5
R 13
T 38
10
D2 14
D1 39

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

11


JACK No. 6
R 16
T 41

12
D2 17
D1 42

13


JACK No. 7
R 19
T 44

14
D2 20
D1 45

15


JACK No. 8
R 22
T 47

16
D2 23
D1 48

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
12


17
-
- -
- -

18
- -
- -

19
-
- -
- -

20
- -
- -



Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
13

BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah setiap line card yang terhubung
dengan PABX tertentu memiliki konfigurasi Pin pada ampenol yang berbeda
beda, tergantung dari jenis PABX yang digunakan serta penggunakan dari Line itu
sendiri.

You might also like