Laporan ini membahas pengujian konektor line card pada PABX. Praktikum dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan konfigurasi konektor line card serta hubungannya dengan konektor LSA dan Ampenol. Dilakukan pengukuran menggunakan multimeter untuk menentukan pin mana pada konektor Ampenol yang terhubung dengan pin LSA. Hasilnya menunjukkan konfigurasi pin konektor untuk line card tunggal dan trunk card.
Original Description:
PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI 1, pada praktikum yang dilakukan adalah melakukan pengujian line card.
Laporan ini membahas pengujian konektor line card pada PABX. Praktikum dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan konfigurasi konektor line card serta hubungannya dengan konektor LSA dan Ampenol. Dilakukan pengukuran menggunakan multimeter untuk menentukan pin mana pada konektor Ampenol yang terhubung dengan pin LSA. Hasilnya menunjukkan konfigurasi pin konektor untuk line card tunggal dan trunk card.
Laporan ini membahas pengujian konektor line card pada PABX. Praktikum dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan konfigurasi konektor line card serta hubungannya dengan konektor LSA dan Ampenol. Dilakukan pengukuran menggunakan multimeter untuk menentukan pin mana pada konektor Ampenol yang terhubung dengan pin LSA. Hasilnya menunjukkan konfigurasi pin konektor untuk line card tunggal dan trunk card.
POLITEKNIK NEGERI MALANG Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141 Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420 NAMA : ISA MAHFUDI NIM : 1141160018 KELAS / Abs : JTD-2A / 13 KELOMPOK : 6
ANGGOTA : ISA MAHFUDI (NIM. 1141160018) M. MULYO NUGROHO (NIM. 1141160014) NOVREDO ALIFIAN (NIM. 1141160008) RIZKIYAH AN NAAFI (NIM. 1141160036)
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 1
BAB I PENDAHULUAN .1 TUJUAN Adapun tujuan dari praktikum ini adalah 1. Untuk dapat mengetahui karakteristik konektor line card pada PABX 2. Untuk dapat mengeteahui konfigurasi konektor line card yang terhubung pada PABX. 3. Untuk dapat mengetahui hubungan konektro LSA dengan konektor AMPENOL.
.2 TEORI DASAR Private automatic branch exchange ( PABX ) adalah sebuah otomatis telepon switching system.biasanya digunakan dalam ruang lingkup instansi atau kantor.Sebelumnya PABX dikenal sebagai PBX (Private branch exchange) yaitu system swiching telepon dengan adanya satu orang operator yang bertugas mengatur adanya telepon yang masuk atau telepon yang keluar. Pada saat ini system manual sudah banyak di tinggalkan dikarenakan telah banyak lahir mesin otomatis yang dapat mengatur swiching-nya. .2.1 Bagian PABX ( Hardware ) a) Mesin Didalam mesin sama dengan seperti PC yang juga mempunyai power supply, Memory flash, dan processor. DI mesin lucent ini menyediakan 16 port card untuk analog, digital, announcement dan CO Trunk. Juga tersedia 1 port untuk TONE CLOCK. b) Type Card Pada mesin PABX ini ada beberapa jenis card yang biasa di pakai untuk penerima switching. Antara lain adalah Card Analog Berfungsi sebagai sarana port untuk membuat station atau extention baru, dimana untuk satu card jenis analog ini tersedia 16 port , 32 port sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan. Analog card akan berfungsi setelah port yang Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 2
ada didalamnya didaftarkan di Configuration Terminal dengan mengunakan command languge di interfacenya, dan untuk case ini biasanya digunakan interface Terranova. Card CO Trunk Dalam dunia komunikasi istilah Trunk adalah single transmite channel antara 2 point yang di switch. Dengan Central Office ( CO ) Trunk dapat menyediakan 8 port keluaran untuk dapat dipanggil. Trunk adalah sarana untuk menyambungkan PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN) yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia ke dalam network telepon sebuah kantor . Barulah Trunk bekerja untuk fasilitas hunting extention In / Out Call. Card Announcement Berfungsi untuk merekam suara operator sebagai guidens jika ada incoming call. Bisa berisikan sebagai petunjuk , perintah , dan warning. Card Processor Berfungsi sebagai pusat control pada PABX. Card Tone Tone Card ini disediakan sebagai alat untuk menghidupkan nada Tone saat telepon diangkat ( Ext ) dan berbunyi saat di dial oleh (ext) lain. Network Card Berfungsi untuk menyatukan (Communicate) salah satu mesin PABX ke mesin PABX lainnya. Dengan Card ini, dua mesin seperti menjadi satu Network. c) Type Memory d) Cabling e) Connector (1) Jenis Connector Untuk Penghubung antara kabel kabel atau dengan perangkat lainnya kita harus menggunakan beberapa jenis connector. Berikut contoh dari connector: a. RJ 11 (Connector 4 pin) b. RJ 45 (Connector 8 pin) c. LSA Krone (Connector 10 Pear) d. Rosset (Terminal dengan 4 Pin Keluaran) e. Socket Ampenol Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 3
RJ 11 berguna untuk membuat sambungan langsung dari kabel ke pesawat telepon, RJ 45 juga sama kegunaannya namun hanya untuk pesawat telepon yang dilengakapi dengan data seperti pesawat digital.LSA Krone berfungsi sebagai terminal pertemuan antara semua kabel, dari PSTN, Workstation, dan dari PABX.Rosset adalah terminal kecil yang biasanya dipakai di workstation dimana pertemuan dari kabel PABX ke pesawat telepon yang menggunakan RJ 11.Sedangkan socket ampenol adalah pertemuan kabel keluaran dari PABX ke MDF yang berujung LSA Krone, baik keluaran untuk CO Trunk maupun Card Station. (2) Membuat Connector Untuk membuat connector ada alat Bantu yang biasa dipakai dan sangat popular di dunia Networking, yaitu Krimping Tools. Tang krimping ini sangat dibutuhkan dikala kita harus membangun sebuah infrastruktur. Alat ini selain untuk memotong kabel dan mengupas isolator dengan mudah juga berfungsi untuk meng-krimping ujung kabel dengan connector. Bisa untuk meng- krimping RJ 11 maupun RJ 45. Jika anda akan meng-krimping ujung kabel dengan RJ 11, anda hanya cukup memasukkan dua ujung kabel dengan warna yang berbeda, biasanya biru dan merah jika untuk pesawat telepon biasa.Masukkan dua ujung kabel tadi tepat ditengah-tengah RJ 11 (pin 2 dan 3) kemudian jepit RJ 11 tersebut dengan menggunakan Tang Krimping. Bila anda ingin membuat connector untuk pesawat digital, maka anda harus menggunakan RJ 45, gunakan 4 pin saja, yaitu 1236. f) MDF MDF/RPU adalah sebuah tempat terminasi kabel yang meng hubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telpon dan jaringan kabel yang menuju ke terminal pelanggan . RPU/MDF berada di ruang RPU/MDF,yang letaknya biasanya di bawah sentral telpon utk gedung bertingkat atau bersebelahan dgn peralatan sentral untk gedung yang tdk bertingkat.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 4
.3 ALAT Alat alat yang digunakan pada praktikum ini yakni : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Rosert : 1 Buah 3. Kabel RJ11 to TestCord : 1 Buah 4. Kabel Ampenol to LSA (1,5 m) : 1 Buah 5. Kabel Double Ampenol to Double LSA (10 cm) : 1 Buah 6. Kabel Ampenol to LSA (7 cm) : 1 Buah
a. Kebel Ampenol to LSA b. Kabel test cord dan rosert c. Double Ampenol dan Double LSA d. Kabel Ampenol to LSA Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 5
.4 SKEMA RANCANGAN
Gambar 1. Skema rancangan percobaan
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 6
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Prosedur percobaan Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah (1) Menyiapkan semua alat. (2) Menghubungkan menghubungkan kabel RJ11 to testcord pada rosert, kemudian menghubungkan testcord pada LSA di PIN yang akan diuji. (dapat dilihat pada gambar 2). (3) Menyiapkan multimeter analog, lalu sepasang kabel pada multimeter analog dihubungkan pada salah satu kabel pada rosert. Kemudian sepasang kabel pada multimeter analog dihubungkan pada PIN dikonektor ampenol (mencari PIN yang terhubung antara Pin bawah atau Pin yang atas pada Ampenol sehingga akan terjadi hubung singkat).
Gambar 2. Teknik pengujian line card (4) Mengamati dan bila terjadi hubung singkat, tandailah Pin mana pada ampenol yang terhubung singkat dengan Pin pada LSA yang diuji tersebut. Dan gambarkan pada tabel. 1 (5) Menyiapkan Ampenol to LSA yang akan diuji dan mengulangi langkah ke 2.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 7
2.2 Hasil percobaan Tabel 1. Hasil percobaan pengujian Line Card No. Ampenol No. Gambar Ampenol yang diuji Hasil pengujian 1. A
2. B
3. C
4. D
Keterangan : - Warna Merah = digunakan - Warna Putih = Tidak digunakan Keterangan : - Warna Merah = digunakan - Warna Putih = Tidak digunakan Keterangan : - Warna Merah = digunakan - Warna Putih = Tidak digunakan Keterangan : - Warna Merah = digunakan - Warna Putih = Tidak digunakan Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 8
2.3 Analisa data Adapun yang dapat dianlisa pada hasil percobaan ini, yakni : Pada ampenol A setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol A merupakan jenis line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan single line telephone card SLC 16. Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah ini.
Keterangan : - Warna merah adalah Pin yang digunakan - Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang digunakan untuk single line telephone card SLC 16 pada koneksi TDA 100.
LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin 1 R 1 T 26 2 R 2 T 27 3 R 3 T 28 4 R 4 T 29 5 R 5 T 30 6 R 6 T 31 7 R 7 T 32 8 R 8 T 33 9 R 9 T 34 10 R 10 T 35
LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin
11 R 11 T 36
12 R 12 T 37
13 R 33 T 88
R 14 Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 9
14 T 39
15 R 15 T 40
16 R 16 T 41
17 - - - -
18 - - - -
19 - - - -
20 - - - -
Pada Ampenol B setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol B merupakan jenis line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan Trunk Card LCOT8. Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah ini.
Keterangan : - Warna merah adalah Pin yang digunakan - Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang digunakan untuk Trunk Card LCOT8 pada koneksi TDA 100.
LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin 1 R 1 T 26 2 R 2 T 27 3 R 3 T 28 4 R 4 T 29 5 R 5 T 30 6 R 6 T 31 7 R 7 T 32 8 R 8 T 33 9 - - Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 10
- - 10 - - - -
Pada Ampenol C setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol C merupakan jenis line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan Digital Line Card DLC8. Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah ini.
Keterangan : - Warna merah adalah Pin yang digunakan - Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang digunakan untuk Digital Line Card DLC8 pada koneksi TDA 100.
Pada Ampenol D setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol D merupakan jenis line card pada koneksi Kabel Line Card Pada PABX KX-T123210D. Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah ini. Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 11
Keterangan : - Warna merah adalah Pin yang digunakan - Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)
Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang digunakan untuk Kabel Line Card Pada PABX KX-T123210D. LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin 1
JACK No. 1 R 1 T 26 2 D2 2 D1 27 3
JACK No. 2 R 4 T 29 4 D2 5 D1 30 5
JACK No. 3 R 7 T 32 6 D2 8 D1 33 7
JACK No. 4 R 10 T 35 8 D2 11 D1 36 9
JACK No. 5 R 13 T 38 10 D2 14 D1 39
LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin
11
JACK No. 6 R 16 T 41
12 D2 17 D1 42
13
JACK No. 7 R 19 T 44
14 D2 20 D1 45
15
JACK No. 8 R 22 T 47
16 D2 23 D1 48
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 12
17 - - - - -
18 - - - -
19 - - - - -
20 - - - -
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 13
BAB III KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah setiap line card yang terhubung dengan PABX tertentu memiliki konfigurasi Pin pada ampenol yang berbeda beda, tergantung dari jenis PABX yang digunakan serta penggunakan dari Line itu sendiri.