You are on page 1of 11

MODEL KONSEP

Model konsep yang dikemukakan Betty


Neuman adalah Health Care System, yaitu
model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksbel atau normal maupun resistan dengan
sasaran pelayanan adalah komunitas.
Teori Sistem Model Neuman
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif
perawat terhadap klien dengan tingkatan yang menyangkut
bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress.
Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan
sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal
atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya.
Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien :
1. Individu atau pasien itu sendiri,
2. Lingkungan sekitarnya,
3. Kesehatan,
4. Pelayanan.
Bentuk Logika Teori Model Neuman
Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif
dan induktif dalam mengembangkan teori
modelnya yang telah dipertimbangkan
terlebih dahulu.
Betty Neuman menemukan teori modelnya
dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini
juga merupakan hasil dari pengamatan dan
pengalaman selama ia bekerja dipusat
kesehatan mental keperawatan.
Dalam memahami konsep keperawatan Betty Neuman
memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan
komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari
variabel yang utuh diantara fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien
serta memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya
dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan
keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.

Model Betty Neuman Dalam
Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan
pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus
pada empat intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis
pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan
dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau
komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal
terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya
deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang
bersifat individu misalnya : konseling pra
nikah
3. Intervensi yang bersifat kuratif dilakukan
apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis
pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat
sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama:
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5
tahapan :
a. Pengkajian,
b. Diagnosis keperawatan komunitas,
c. Perencanaan ,
d. Pelaksanaan,
e. Evaluasi.
Tingkat-tingkat Pencegahan
a. Pencegahan primer yaitu terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi
tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi,
pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup
b. Pencegahan sekunder yaitu berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-
tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan
sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar
tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.

c. Pencegahan tersier yaitu pencegahan
tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke
arah stabilitas sistem klien secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
resistansi terhadap stressor untuk mencegah
reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga
dapat mempertahankan energi.

You might also like