Ny. Kustiyana Nama 26 thn Umur Magelang, 17 Okt 1986 (Anak satu-satunya) TTL SD Pendidikan Tidak bekerja Pekerjaan Islam Agama Jawa Suku Menikah Status Dusun Kiringan, Desa Ringinanom, Kec.Tempuran Alamat
Tn. Kusaeni Nama Laki-laki Jenis Kelamin 50 tahun Usia Menikah Status Pernikahan Dusun Kiringan, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kab. Magelang Alamat Islam Agama Jawa Suku bangsa SD Pendidikan Buruh Tani Pekerjaan
Autoanamnesis : Tanggal 18 April 2013 pukul 15.00 WIB dan Tanggal 3 Mei 2013 pukul 15.00 WIB, rumah pasien di Dusun Kiringan, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Keluhan Utama: Batuk-batuk sejak 8 bulan yang lalu. Keluhan lain: Sesak nafas sejak 8 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Saat Datang Pertama (18 April 2013) Batuk sejak 8 bulan yang lalu dahak kental berwarna hijau kekuningan disertai bercak-bercak darah. Sesak nafas dan lemas aktivitas menjadi terbatas. Penurunan nafsu makan penurunan berat badan ,Keringat malam Nyeri dada, jantung berdebar (-) Pasien mengaku sudah minum obat yang diberikan puskesmas sejak Maret 2013 ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu Sakit yang serupa dengan sekarang(-) Sebulan yang lalu pasien mengaku dirawat dirumah sakit karena tidak mau makan, serta berat badan yang terus menurun yang disertai dengan batuk berdahak dan sesak nafas. Riwayat darah tinggi,asma, kencing manis, penyakit jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga Sakit yang sama (-) Riwayat hipertensi dan DM (-)
Keadaan Umum : Tampak sakit berat Kesadaran : Compos mentis Data Antropometri Berat Badan : 82 kg Tinggi Badan : 160 cm
PEMERIKSAAN FISIK Tekanan Darah: 100/60 mmHg Suhu: 36,8C Pernapasan: 28x/menit Nadi: 120x/menit KEPALA Bentuk : Normocephali Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/- Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen - /-. Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-). Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor & tidak kering, Tonsil T1-T1.
LEHER : KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik Inspeksi Bentuk dada normal, simetris, iktus kordis tidak terlihat. Palpasi Iktus cordis teraba di ics V 1 cm medial dari garis midklavikularis kiri Perkusi batas jantung kanan pada garis sternalis kiri setinggi ics II- IV, batas paru lambung setinggi ics VI garis aksilaris anterior, batas jantung kiri setinggi ics V 1 cm medial garis midklavikularis kiri, batas atas jantung kiri setinggi ics III pada garis midsternalis kiri Auskultas i Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, HR 120x/menit, Murmur ( - ), gallop ( - ) Inspeksi Bentuk dada normal, simetris, gerak thoraks pada pernafasan simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang tertinggal Palpasi Gerak nafas simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang tertinggal, vokal fremitus simetris kanan dan kiri Perkusi Kedua apek hemitoraks berbunyi redup, batas paru hepar setinggi ics V garis midklavikularis kanan, peranjakan paru positif kira-kira satu sela iga Auskultasi Suara napas amforik, rhonchi (+/+), wheezing (-/-) Inspeksi Sianosis (-) Palpasi Akral hangat , Capillary refill < 2 detik Turgor cukup Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, mendatar pada keadaan statis/dinamis, rata. Palpasi : Teraba lemas, defense muscular (-), tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak ada pembesaran hepar dan lien, ballotemen ginjal kanan dan kiri (-). Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen. Auskultasi : Bising usus 3x/menit.
Pemeriksaan Sputum Dilakukan pemeriksaan sputum S-P-S Hasil untuk pemeriksaan dahak BTA (+) 3 seri Hasil Laboratorium Dan Pemeriksaan Penunjang:
Belum Dilakukan DIAGNOSIS KERJA Diagnosis: TB paru aktif New Case Batuk selama 8 bulan Sesak nafas 8 bulan Nyeri dada terutama dirasakan saat pasien batuk Batuk berdahak Keringat pada malam hari Nafsu makan menurun, berat badan menurun secara drastis Hasil pemeriksaan dahak (+) BTA, sebanyak 3 kali pemeriksaan Multivitamin 3 x 1 OAT 2RHZE / 4H3R3
Medikamentosa Edukasi mengenai definisi tbc, faktor resiko, faktor yang memperberat serta pengobatannya. Istirahat yang cukup dan hindari faktor yang memperberat seperti merokok. Edukasi mengenai rumah sehat dan olahraga teratur Edukasi mengenai konsumsi makanan yang bergizi serta teratur. Non Medikamentosa RENCANA PENATALAKSANAAN Faktor pendukung: 1. Pasien patuh minum obat secara teratur 2. Melakukan aktifitas fisik dengan teratur 3. Konsumsi makanan yang bergizi serta teratur Faktor penghambat: 1. Kondisi rumah yang kurang sehat Rumah yang berdebu Ventilasi kurang Kondisi rumah lembab Pencahayaan kurang 2. Penghasilan yang rendah 3. Jarak rumah yang jauh dari puskesmas 4. Faktor Psikologi dari pasien Indikator keberhasilan : Gejala pernapasan (batuk, sesak) membaik. . HASIL PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Fungsi Biologis: Dari wawancara dengan pasien diperoleh keterangan bahwa pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama ayah dan ibu nya. Hubungan antara pasien dengan keluarga baik. Namun pasien telah bercerai dengan suamiya sejak 2 tahun yang lalu, dan sejak pasien sakit, pasien dilarang untuk bertemu dengan anaknya oleh suami pasien. Oleh karena itu pasien selalu terbebani dengan keadaan tersebut. Pasien mengaku sejak saat itu pasien lebih sering menyendiri di rumah serta malas untuk beraktifitas. . IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA 3.Fungsi Ekonomi Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh kedua orangtua pasien. Pendapatan perbulan kira-kira Rp 500.000 - 1.000.000. Uang tersebut dipakai untuk kebutuhan rumah tangga seperti makan, pakaian, dan listrik. Pasien memiliki kartu Jamkesmas 4. Fungsi Pendidikan : Pasien bersekolah sampai SD. 5.Fungsi Religius Pasien dan keluarga memeluk agama Islam, menjalankan ibadah agama secara rutin (shalat dan mengaji). Penerapan nilai agama dalam keluarga baik. Dulu pasien rutin mengikuti acara yang diadakan di masjid lingkungan rumahnya, namun semenjak sakit pasien mengaku tidak pernah mengikutinya lagi. 6.Fungsi Sosial dan Budaya Pasien dan keluarga tinggal di desa Ringinanom, dusun Kiringan, kawasan pemukiman yang padat penduduk. Pasien dan keluarga dapat diterima dengan baik di lingkungan rumahnya. Komunikasi dengan tetangga baik. Keluarga pasien aktif dalam kegiatan di lingkungan rumahnya seperti pengajian IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA Frekuensi makan rata-rata 3x sehari. Pasien biasanya makan di rumah. Jenis makanan dalam keluarga ini kurang bervariasi. Variasi makanan sebagai berikut : nasi, tahu, tempe, sayur (kangkung dan bayam), air minum (air putih dan teh). Pasien jarang mengkonsumsi daging dan ikan, serta jarang minum susu. Air minum berasal dari air sumur yang dimasak sendiri.
Faktor Perilaku Pasien adalah seorang anak tunggal, dimana setelah sakit, pasien kesehariannya lebih sering menyendiri di kamar dan jarang melakukan aktifitas fisik. Faktor Lingkungan Pasien tinggal dalam rumah yang berdebu, sirkulasi udara yang tidak baik, keadaan rumah yang lembab, dan pencahayaan yang kurang. Dapur tidak mempunyai saluran pembuangan asap. Sumber air dari sumur dan dimasak sebelum dikonsumsi. Saluran pembuangan air limbah ke lubang yang terletak di kebun, pembuangan sampah dilakukan di kebun belakang rumah yang dibakar 1 minggu sekali. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN Terdapat Puskesmas Tempuran yang berjarak kira-kira 6 km, Pos Kesehatan Desa dan bidan desa yang berjarak kira kira 1 km. Faktor sarana pelayanan kesehatan - Faktor keturunan Rumah pasien terletak di Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Luas rumah 10m x 8 m, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur di bagian belakang rumah
Rumah tidak mempunyai langit-langit, dinding permanen, lantai terbuat dari semen yang diplester. Penerangan dalam rumah dan kamar kurang sehingga rumah terasa lembab Ventilasi dan jendela yang kurang memadai, yaitu dengan luas <10 % dan jarang dibuka Secara umum kondisi dalam rumah terasa agak lembab. Cahaya matahari masuk lewat pintu dan jendela. Tata letak barang di rumah tidak rapi dan berdebu Sumber air bersih berasal dari sumur gali yang dipakai untuk minum maupun cuci dan masak. Air minum dimasak sendiri. GAMBARAN LINGKUNGAN RUMAH
Jamban menggunakan leher angsa dan memiliki septi tank (jarak dengan SAB <10m) Kebersihan dapur kurang, tidak ada lubang asap dapur. Pembuangan air limbah ke lubang yang terletak di kebun dan berjarang kurang dari 10 m dari sumur. Tempat sampah utama di halaman kebun, dan setiap 1 minggu sekali sampah dibakar. Lingkungan di sekitar rumah pasien kurang bersih. LINGKUNGAN RUMAH
Penilaian : 1. Rumah sehat : 1008 1388 2. Rumah Kurang Sehat : 614 - 1007 3. Rumah tidak sehat : 229-613
Cara menghitung hasil penilaian = nilai x bobot 1. Komponen rumah : 10 x 31 = 310 2. Sarana sanitasi : 5 x 25 = 125 3. Perilaku penghuni : 2 x 25 = 50 4. Lain-lain : 8 x 19 = 152 5. Lingkungan : 2 x 19 = 38 6. Total penilaian : 310 + 125 + 50 + 152 + 38 = 675 Rumah Kurang Sehat
Fungsi Biologis Penderita memiliki keluhan batuk berdahak yang tercampur dengan darah Penderita didiagnosis TB paru dupleks aktif sejak 2 bulan yang lalu Fungsi Psikologis Hubungan dengan anggota keluarga serumah baik. Hubungan dengan tetangga dan sekitar rumahnya baik Hubungan dengan mantan suami dan anak tidak terjalin dengan baik. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Keadaan ekonomi kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Fungsi Religius dan Sosial Budaya Pasien cenderung menutup diri dari lingkungannya. Faktor Perilak u Pasien tinggal di rumah yang pencahayaannya kurang baik dan ventilasi udara dirumah kurang baik sehingga udara di dalam rumah terasa lembab. Faktor non perilak u Pencahayaan oleh sinar matahari kurang Sirkulasi udara dalam rumah tidak lancar Sarana pelayanan kesehatan yagng relatif jauh dari rumah (6 Km)
1. Sering menyendiri dan jarang melakukan aktifitas fisik 2. Tidak membuka jendela setiap hari 1. Ventilasi yang kurang 2. Pencahayaan yang kurang 3. Faktor psikologi pasca bercerai
1. Jarak dengan Puskesmas Tempuran sejauh 6km 2. Jarak dengan PKD 1km Tingkat pemahaman: Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik. Faktor pendukung: 1.Pasien dan keluarga dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan tentang tbc, pengobatannya dan perilaku hidup sehat. 2.Sikap keluarga yang kooperatif dan keinginan untuk hidup sehat Indikator keberhasilan : Pasien mengetahui tentang perilaku yang tidak baik untuk kesehatan dan hubungannya dengan penyakit yang diderita pasien, serta berusaha untuk mencegah perburukan keadaaan. Faktor penyulit : 1. Keadaan ekonomi yang kurang 2. Termasuk dalam kategori rumah kurang sehat Wawancara tanggal 18 April 2013 Visit tanggal 18 April 2013