You are on page 1of 17

Rekayasa Lingkungan & AMDAL

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah
tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi
pernapasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia
dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya
masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau
degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik
(flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan
udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan
masyarakat).
Seiring perkembangan jaman diiringi pembangunan dimana-mana,
kota Kupang sebagai salah satu Ibu Kota propinsi di Indonesia pun menjadi
salah satu kota yang mengalami dampak dari perkembangan jaman tersebut.
disatu sisi kemajuan tersebut berdampak positif bagi masyarakat, namun
disisi lain telah merugikan masyarakat, sebagai akibat dari pembangunan
yang tidak mempertimbangkan faktor ekologi, saling ketergantungan
makluk hidup dan alamnya, yang kemudian berimbas pada
ketidakseimbangan lingkungan hidup itu sendiri.
Telah terjadi berbagai macam pencemaran lingkungan hidup dikota
Kupang yang kemudian menjadikan kota tidak lagi menjadi kota yang
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
2

ramah lingkungan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis kemudian
ingin menuangkannya dalam sebuah makalah yang diberi judul :
Pencamaran Lingkungan Hidup yang Terjadi di Kota Kupang

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat
dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup di Kota Kupang ?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan
hidup tersebut ?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
lingkungan hidup tersebut ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup
Khususnya di Kota Kupang serta upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.














Rekayasa Lingkungan & AMDAL
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Lingkungan Hidup
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya
kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri.
Dalam makalah ini akan disampaikan beberapa defisini tentang lingkungan.
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi
ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan
Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yuridiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak
lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara
dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim
yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis
yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan
bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan
hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan
Nusantara. Sedangkan menurut para ahli antara lain :
Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang
dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
kesejahteraan manusia.
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
4

Otto Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi
yang berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
Kehidupan manusia.
Emil Salim : Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang terdapat
di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang
yang kita tempati.

2.2. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme
yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang
terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan
segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa
organisme.
Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal
ialah membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual.
Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen
biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut :
a. Pembangunan berwawasan lingkungan,
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan
pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu
hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan
pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut
dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
b. Kualitas Lingkungan hidup,
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang
berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh
tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk
memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap
kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
5

mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta
mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas
kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang
Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu
lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.

2.3. Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biologi lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah
bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan
lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan
logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap
lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan
keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi
ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan
manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena
disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh
kegiatan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai
bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi
jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.

2.4. Pengertian Dan Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan
Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara,
dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
6

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan
baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang
diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan
dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di
mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban
pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya
limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi :
1. Pencemaran Air
2. Pencemaran Udara
3. Pencemaran Tanah
b. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran
lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien
dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
7

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.

2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti
polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai
polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena
ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan
rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari
emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan
pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer
semakin meningkat.



Rekayasa Lingkungan & AMDAL
8

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

c. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah
pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air
tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah
pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air
yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami
dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme
yang ada di alam sekitar kita.





Rekayasa Lingkungan & AMDAL
9

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Analisa Lingkungan Hidup
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan
tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia
yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia,
16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis
reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519
merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang
hanya dapat ditemui didaerah tersebut
Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia
mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut
World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia.
Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per
tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun.
Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000
terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang
cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam
kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang
diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003,
bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang
didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan
mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana
banjir dan longsor.

3.2. Masalah-Masalah Pada Lingkungan Hidup
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di
sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut :
a. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti
penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
10

pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti
logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah
tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.

b. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan
terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri
yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini
disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang
terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat
disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik
tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

c. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya
tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau
kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan
tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan
penggundulan hutan.

3.3. Penyebab Dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh
perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber
daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang
menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu
lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan
lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi
luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam
memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang
ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena
adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
11

hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber
kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil
oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan
berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak
memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari
perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan
memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem
membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan
fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri
seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di
sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan
penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi
mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari
pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan
air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.

3.4. Upaya-Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup

a. Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-
cara sebagai berikut :
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada
pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak
dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya
tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan
kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum
secara adil dan konsisten
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap
terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
12

4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat
dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan
secara efektif
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman
konservasi yang sudah ada sebelumnya
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi
permasalahan lingkungan global

b. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan
Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan
perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya
untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat sampai bangsa.
Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan
cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya
alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan
pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut.
Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak
perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk
bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat
menurunkan kehidupan masyarakat.
Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya
dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses
pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan
pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar
berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa
menghambat kemajuan.
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
13

c. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat
dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan
yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan
sumber bagi perairan di darat
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan
resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan
sumur resapan
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi
sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan
lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan
terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara
langsung ke sungai
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman
penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki
tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik
dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak
terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk
usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk
mengurangi laju erosi
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam
secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah
perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
14

13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai
daerah penggalian

d. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan
cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-
bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya
dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan
pengolahan yang baik.
Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi
masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki
nilai ekonomis
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan
teknologi

e. Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan
adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan
perlindungan khusus yaitu sebagai berikut :
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan
untuk melindungi alam hayati
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka
alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-
hewan langka agar tidak punah
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya
sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat
tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi
Rekayasa Lingkungan & AMDAL
15

4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang
dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang
mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan
fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.



























Rekayasa Lingkungan & AMDAL
16

BAB IV
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya
kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah
tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora
dan fauna yang punah.

3.2. Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak
terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
















Rekayasa Lingkungan & AMDAL
17

DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:
Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

You might also like