You are on page 1of 14

Sejarah Kemerdekaan Negara-negara Amerika Selatan (Non Brazil)

Semenjak mendaratnya penjajah baik dari Portugis maupun Spanyol, rakyat


Amerika Latin merasa dirugikan. Karena penjajah hanya ingin menguasai sumber
daya alam di sana untuk nantinya dikirim ke negara induk dalam menunjang
perekonomiannya. Hak azasi manusia saat itu tidak lagi diperdulikan.hal inilah
yang nantinya memunculkan semangat perjuangan untuk mendapat kemerdekaan.
Pada umumnya penyebab munculnya perjuangan kemerdekaan ini ada dua macam
faktor, yakni faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor Intern
Faktor intern artinya faktor yang berasal dari dalam kolonialisme sendiri.
Pada saat masa penjajahan berlaku sistem kolonialisme yang cukup menyiksa
rakyat. Rakyat pribumi diperlakukan tidak adil, yang terbukti dari pemerasan
secara paksa yang digunakan untuk kepentingan sistem merkantilisme
ekonomi. Setiap rakyat dipaksa untuk berja keras agar penjajah dengan mudah
mendapatkan apa yang diinginkan tanpa perlu bersusah payah ikut bekerja.
Hak azasi manusia sudah tidak diindahkan, justru diinjak-injak bahkan
dianggap tidak ada hak untuk rakyat jajahan. Menuntut pembayaran pajak
yang cukup tinggi terhadap rakyat. Rayat tidak diperkenankan untuk
menikmati bangku pendidikan. Selain itu juga Spanyol masih tetap
menjalankan politik diskriminasi. Diskriminasi tersebut dilakukan dengan tidak
memberi kursi di pemerintahan bagi rakyat pribumi. Kemudian juga terjadi
percampuran kepentingan antara kepentingan negara yang diwakili oleh para
pejabat administrasi kolonial, gereja, yang diwakili oleh para pendeta katolik,
dan tentara yang terdiri dari para petualang fisik. Pemerintah melakukan
persekongkolan dengan pendeta dan tentara tidak hanya dalam berperang, akan
tetapi juga dalam perdamaian. Tujuannya adalah membagi rata hasil yang
diperoleh terutama tentang kepemilikan tanah.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan penyebab-penyebab yang berasal dari luar
sistem kolonialisme itu sendiri. Cara berfikir dan perjuangan rakyat Amerika
Latin kala itu dipengaruhi oleh komunikasi rakyat dengan dunia luar baik
secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi inilah yang
menginspirasi rakyat pribumi untuk menemukan gagasan baru dan cara-cara
memeperjuangkan kemerdekaan. Kemudian faktor lainnya adalah pendidikan,
tak banyak rakyat yang dapat mengenyam pendidikan di luar negeri. namun
mereka yang berkesempatan akan memepelajari cara-cara yang cukup baik
untuk perjuangan kemerdekaan. Kemudian peristiwa-peristiwa penting di dunia
kala itu juga menjadi salah satu pendorong bagi rakyat untuk memperjuangkan
kemerdekaannya. Contoh saja peristiwa Revolusi Prancis yang mendorong
rakyat pribumi untuk merebut kembali kemerdekaan dari tangan Spanyol dan
Portugis. Revolusi ini merupakan lambang perjuangan rakyat melawan
kezaliman raja, dan sebagai motor penggerak revolusi revolusi Amerika
Latin. Selanjutnya kesadaran politik semakin tergugah Kemudian serangan
Napoleon atas Spanyol dan Portugal memeberikan kesempatan yang baik bagi
Amerika Latin untuk melepaskan diri dari Negara induk.
Pada dasarnya sebelum tahun 1807 1808, rakyat daerah jajahan
sudah mulai melakukan serangan-serangan secara individual dengan persenjataan
dan biaya yang cukup serta tanpa ada organisasi. Akan tetapi usahanya kali
menghadapi jalan buntu. Para pemimpin serangan ditahan atau dihukum mati.
Dalam tahun 1749, Juan Fransisco de Leon yang merupakan orang
kreol melakukan pemberontak terhadap tekanan ekonomi namun gagal. Begitu
pula dengan pemberontakan di Chili pada tahun 1776. Di Peru pada tahun 1780-
1783 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh orang Indian yang dibantu orang
Kreol dan mestizo dibawah pimpinan Tupac Amaru II yang juga berujung
kegagalan.

Proses Perjuangan Kemerdekaan
Setelah mengalami kekalahan bertubi tubi sebelum tahun 1807-1808,
maka rakyat daerah jajahan berusaha untuk memperbaiki strategi dan memperkuat
pasukan dalam melakukan serangan. Berikut perlawanan yang dilakukan oleh
beberapa Negara di Amerika Latin.
1. Espanola (Haiti dan Republik Dominika)
Haiti merupakan tonggak awal perjuangan kemerdekaan yang pertama
kalinya berhsil pada masa sebelum 1807-1808. Pemimpin pemberontakan
tersebut adalah Piere Dominique Tousaint l Ouverture. Tousaint
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 1 Juli 1801. Setelah
proklamasi kemudian Tousaint mempersiapkan pembentukan konstitusi
pertama. Namun kemudian Napoleon mendengan berita kemerdekaan Haiti ni.
Napoleon geram dan kemudian mengirimkan tentara ke Haiti untuk mengusik
kemerdekaan Haiti. Hal ini dilakukannya karena Haiti merupakan garis utama
untuk mempertahankan daerah di amerika Serikat yang berhasil direbutnya
yaitu Loussiana.
Tentara kiriman Napoleon awalnya mengalami kekalahan, namun
kemudian berhasil menagkap dan Tousaint memenjarakannya di Prancis pada
tahun 1802. Kemudian perjuangan di Haiti dilanjutkan oleh Henri Christophe
dan Jaques Dessalines. Kemerdekaan kembali diproklamasikan pada 1 Januari
1804 dan kemudian mengganti nama dengan Republik Haiti. Kemudian
diangkatlah Dessalines sebagai Gubernur seumur hidup dan menjadi Kaisar
Jaques I. prancis baru mengakui kemerdekaan Republik Haiti ini pada tahun
1825.
Untuk daerah Espanola bagian timur, yang dikuasai kembali oleh
Spanyol dalam tahun 1806 (setelah pernah direbut Prancis) memproklamisikan
kemerdekaannya pada tahun 1821. Antara tahun 1822-1844 sempat dikuasai
oleh Haiti. Namun pada tahun 1844 kembali merdeka dan mengganti nama
dengan Republik Dominika.

2. Venezuela
Perjuangan kemerdekaan di Venezuela pertama kali dilakukan oleh
Francisco Miranda yang telah mulai memberontak melawan Spanyol pada
tahun 1806. Francisco Miranda merupakan putera dari keluarga kaya raya di
Caracas (Venezuela) yang seorang bangsa Kreol.
Awalnya, Francisco Miranda mendapatkan semangat atau fikiran untuk
kemerdekaan tanah airnya adalah karena saat usia mudanya ia sudah memasuki
Angkatan Perang Spanyol, ia juga sering mengunjungi Amerika Serikat (1783-
1784) dimana disanalah dia banyak bertemu dengan pemimpin revolusi
Amerika Serikat.dari Amerika Serikat, ia pergi ke Perancis dan memasukii
Angkatan Perang Rebublik Perancis I. Sesudah berdinas beberapa tahun, ia
meminta berhenti dan kembali ke Amerika Latin untuk memerdekakan tanah
airnya. Francisco Miranda mempergunakan banyak tahun di Inggris dan
Amerika Serikat untuk mendapatkan bantuan dari William Pitt the Young
(Inggris) dan presiden Jefferson (USA) untuk memerdekaan negerinya. Ia
banyak mendapat bantual modal dan persenjataan Amerika Serikat dan Inggris.
Pada tahun 1806, Francisco Miranda mendarat di Venezuela dengan
sebuah ekspedisi kecil dan usahanya untuk menjatuhkan pemerintah
kolonial gagal, karena banyak rakyat yang tidak memberikan bantuan yang
wajar. Ia pun mengungsi ke Inggris. Pada tahun 1810, Spanyol sibuk
memerangi Napoleon. Miranda kembali lagi ke Venezuela pada tanggal 5 Juli
1811. Pada hati itu juga dapatlah dibentuk suatu Kongres, yang kemudian
menyatakan kemerdekaan Venezuela lepas dari Spanyol dan pada tanggal 21
Desember 1811 disusun suatu konstitusi. Sebenarnya oerjuangan Miranda
sudah akn berhasil. Namun, pada tanggal 28 Maret 1812 kota Caracas (wilayah
yang dikuasai Francisco Miranda) diguncang dan dihancurkan oleh gempa
bumi yang hebat yang menelan korban 20.000 jiwa. Dua puluh ribu orang
menjadi korban, pasukan Miranda merosot serangan tempurnya karena banyak
diantara korban tersebut adalah pasukan Miranda. Hal ini dimanfaatkan oleh
Kerajaan (royalis) Spanyol untuk menyerang kembali Venezuela. Penyerangan
ini berhasil dan Francisco Miranda berhasil ditangkap dan dibuang ke
Spanyol. Francisco Miranda dipenjara di Spanyol, dan meninggal disana pada
14 Juli 1816. Mungkin ini merupakan satu-satunya contoh dalam sejarah dinia,
diaman suatau gerakan kemerdekaan digagalkan oelh bencana alam.
Pengganti-penganti Miranda pun meneruskan perjuangan Miranda, salah
satunya adalah Simon Bolivar (1783-1830). Simon Bolivar adalah putera dari
salah satu keluarga Aristokrat yang makmur dan menikmati pendidikan yang
baik sekali, baik dalam bidang sosial maupun bidang militer. Ia pernah
menjelajahi Eropa, dimana ia dapat menyaksikan akibat-akibat dari Revolusi
Perancis dan kekuasaan mutlak Kaisar Napoleon Bonaparte.
Melihat situasi yang belum matang, Bolivar pergi ke Colombia (1812),
dan bergabung dengan pasukan pejuang kemerdekaan lain, dan sukses. Dalam
tahun berikutnya, yaitu pada tanggal 15 Juli 1913 Simon Bolivar menyatakan
Perang sampai mati pada Spanyol. Kemudian, Simon Bolivar kembali ke
Venezuela dengan menjajahi Pegunungan Andes. Dalam bulan Januari 1814,
Republik Venezuela di proklamasikan dengan Bolivar sebagai Libertador
nya atau Pembebas nya. Namun, pasukan-pasukan Spanyol dapat
mengkonsolidasikan kekuatan, mendobrak pertahan Bolivar. Ia pun terpaksa
lari ke Colombia, kemudian lari ke Jamaica, dan akhirnya ke Haiti. Dari Haiti
inilah disusun rencana penyerangan kembali ke Venezuela, dengan bantuan
Haiti secara penuh. Ia mneyerbu ke Venezuela tahun 1817 dan banyak
mengalami kesuksesan. Akhirnya, pada tanggal 20 November 1818, di
Angostura di proklamasikan lagi kemerdekaan Venezuela.
Perjuangan kemerdekaan berlangsung terus kerena pasukan-pasukan
Spanyol yang baru terus berdatangan dari Spanyol.
Di pihak lain, tentara sewaan Inggris, yang diorganisasikan oleh patriot-
patriot Venezuela di Inggris, datang membantu Bolivar. Perjuangan selanjutnya
adalah membebaskan kembali Colombia. Dengan pasukan campuran itu,
kedudukan Spanyol di Colombia dikejutkan dengan serangan mendadak, yang
dilakukan melalui Pegunungan Andes, dengan adanya pertempuran di Boyaca
(7 Agustus 1819) yang menghancurkan pasukan kerajaan. Bogota pun berhasil
direbut pada tanggal 10 Agustus 1819 dan diproklamasikannlah Republik
Colombia. Selanjutnya, pada tanggal 17 Desember 1819 disusun konstitusi dari
Republik Colombia Serikat yang mencakup Colombia dan Venezuela.
Bolivar kemudian diangkat menjadi Presidennya.
Pertempuran yang terakhir adalah dengan pasukan Kerajaan Spanyol
yang terjadi di Carabobo Venezuela, yang merupakan kemenangan mutlak dari
Bolivar. Pada tanggal 30 Agustus 1821 dibentuk pemerintahan baru yang
mempersatukan kedua negara tadi, dengan Bolivar tetap sebagai Presidennya.
Tujuan perjuangan selanjutnya adalah Ecuador.

3. Ecuador
Berkali-kali telah dilakukan pemberontakan untuk mendapatkan
kebebasan dari para penjajah yakni pada tahun 1809 1810 yang berujung
kegagalan. Selanjutnya Jendral Antonio Jose de Sucre pada bulan Mei 1821
mencapai Guayaquil / Ecuador berkat gabungan antara pasukan Colombia dan
Venezuela. Sucre adalah pembantu Boliviar. Pada 24 Mei 1822 terjadi
pertempuran Pichincha. Dalam pertempuran ini pasukan kerajaan dapat
dikalahkan dengan bantuan sebanyak 1200 orang yang dikirimkan oleh oleh
San Martin dari Peru. Boliviar kemudian menuju ke Ecuador dan ingin
membentuk Republik Colombia disana yang terdiri dari Colombia, Venezuela,
dan Ecuador. Kemudian di Guayaquil itulah terjadi perundingan antara
Boliviar dan San Martin untuk membicarakan gerakan kemerdekaan di
Amerika Latin.
Akan tetapi selanjutnya San Martin ternyata tidak meneruskan
perjuangannya. Ia kembali ke Lima/Peru, kemudian menuju Santiago/Chili,
lalu ke Buenos/Aires Argentina, terakhir ke Prancis. Di sanalah ia meninggal
pada 1850 tepatnya di Boulgne. Kemungkinannya, San Martin tidak suka
berpolitik dan berpaham moderat. Berbeda dengan Boliviar yang lebih
Revolusioner, dan menyukai bentuk Republik serta perjuangan fisik untuk
melawan Spanyol.

4. Argentina
Sementara Simon Bolivar sibuk mengurusi perang kemerdekaan di
kawasan Amerika Selatan bagian utara, muncul Liberator lain di kawasan
Amerika Selatan bagian selatan. Liberator tersebut adalah Jendral Jose de San
Martin (1778-1850) yang memimpin perang kemerdekaan di Amerika selatan
bagian selatan, yaitu daerah-daerah La Plata.
San Martin adalah putera termuda seorang kapten Argentina. Ia
mendapat pendidikan militer di Spanyol dan juga pernah berperang melawan
Perancis-Napoleon. Mendengar akan adanya perang di Amerika Latin, ia
meminta keluar dari ketentaraan Spanyol dan pulang kembalai ke
Argentina. Rakyat Argentina pun menyambut kedatangan San Martin ini
dengan hangat, karena mereka sangat membutuhkan seorang Jendral
yang gemilang untuk memimpin kemerdekaan rakyat Argentina.
Penyerangan Inggris terhadap Buenos Aires (1806 dan 1807)
memberikan semangat pada orang-orang Kreol untuk memberontak untuk
melawan Spanyol. Semangat tersebut terealisasikan pada tanggal 20 Mei 1810,
yaitu Manuel Belgrano yang menuntut agar Raja Muda (Viceroy) yang
menguasai Argentina ketika itu turun tahta. Spanyol ingin kompromi, tetapi
akhirnya menyerah setelah pada tanggal 25 Mei 1810 orang-orang yang
melakukan pemberontakan tersebut memaksa untuk dihapuskannya sistem
pemerintahan oleh Raja Muda (Viceroyalty), sebagai lambang pemerintahan
kolonial Spanyol. Suatu Dewan Pmerintahan tertinggi pun dibentuk, yang
memerintah atas nama Ferdinand VII. Hal ini menunjukkan bahwa rakyat
Argentina sudah memisahkan diri dari kekuasaan Spanyol sejak mereka
membentuk pemerintahan sendiri ini di Buenos Aires pada tanggal 25 Mei
1810.
Nampak ada dua aliran politik. Yaitu para rakyat yang masih
menginginkan sistem monarki yang demokratis, dan rakyat yang menginginkan
kemerdekaan penuh dalam bentuk republik, dan republiklah yang akhirnya
dipilih menjadi bentuk negara Argentina. Dengan kemenangan ini, perjuangan
selanjutnya ditujukan untuk membantu daerah-daerah lain, yakni Chili,
Praguay, dan Uruguay. Dibawah pimpinan Jendral San Mrtin, tentara
Argentina mengalahkan tentara Spanyol pada tanggal 9 Juli 1816. San Martin
pun memproklamirkan kemerdekaan Argentina di Tucuman, Argentina.

5. Chili
Setelah merdekanya Argentina, muncul kekhawatiran pada San Martin
sebagai seorang ahli strategi yang mengetahui benar, bahwa tentara Spanyol
yang berada di Peru merupakan suatu bahaya laten bagi Argentina, oleh
karena itu San Martin berusaha untuk memerdekakan Peru dan Chili. Karena
adanya alasan ini, negara yang menjadi tujuan utama setelah memerdekakan
Argentina adalah Chili. Chili dan Peru adalah kedua negara yang sama-sama
diincar untuk dimerdekakan atas Spanyol demi keamanan Argentina.
Tokoh perjuangan Chili yang kemudian juga memerdekakan Peru adalah
Jose de San Martin seorang militer, seorang ahli strategi, dan tidak menyukai
politik, serta pernah berdinas lama dalam pasukan darat dan laut Spanyol.
Dalam perjuangannya di Chili, San Martin dibantu oleh seorang Kreol bernama
Bernardo OHiggins, putera salah seorang gubernur asal Irlandia, di Chili.
Bernardo OHiggins juga pimpinan dari para tentara sukarelawan dari USA
dan Inggris serta para pengungsi dari Chili.
Mula-mula, Bernardo OHiggins meminta bantuan Argentina dengan
meminta pangkalan di Argentina Barat, yang akan dipergunakan sebagai pusat
latihan dan pusat persiapan menyerang Chili dari timur Pegunungan Andes.
Maksudnya adalah agar setelah Chili jatuh, Peru dapat diserang dari laut.
Dalam bulan Januari 1817, San Martin melewati pegunungan Andes
sama seperti Hanibal atau Napoleon yang melintasi pegunungan Alp. Proses
penyerangan ini, dipersiapkan dengan matang yaitu melalui persiapan darat dan
laut selama dua tahun (1814-1816). Penyerangan yang dilakukan melalui jalur
Pegunungan Andes ini dengan tujuan untuk bergerak menyerang Chili dan
memerdekakaknya dari kekuasaan Spanyol. Dalam peristiwa penyerangan San
Martin dan kawan-kawannya ini dinamakan sebagai Pertempuran Chacabuco.
Dalam pertempuran ini, pasukan Spanyol di Chili berhasil dikalahkan dengan
mutlak pada 2 Februari 1817. Kemenangan gemilang ini juga berkat bantuan
dari Bernardo OHiggins, The Hero of Chili. Penyerangan ini berhasil
mendapatkan ibukota Chili (Santiago) yang dapat diduduki. Kemerdekaan
Chili pun diproklamirkan pada 2 Februari 1817. San Martin ditawari jabatan
sebagai Kepala Pemerintahan di Chili, namun karena menyadari dirinya adalah
seorang prajurit yang lebih suka di medan perang, tawaran tersebut diberikan
kepada Bernardo OHiggins, seorang tokoh pejuang yang telah banyak
membantunya dalam memerdekakan Chili. Bernardo OHiggins pun menjadi
presiden pertama Chili yang kemudian melanjutkan perjuangan untuk
memerdekaan Peru.

6. Peru
Gerakan kemerdekaan di Peru terinspirasi oleh Jose dde la Riva Aguero.
Pemberontakan dimulai dari tahun 1808 hingga 1813, namun gagal.selanjutnya
dilakukan kembali pertempuran dengan bantuan dari orang Indian yakni pada
tahun 1814 1815 yang juga gagal. Hal ini disebabkan karena kedudukan
Spanyol di daerah tersebut cukup kuat. Hal ini dipahami San Martin yang
selanjutnya menyerang Peru lewat jalur laut. Dalam penyerangan ini mendapat
bantuan dari pasukan OHiggins di Chili.
Pada tanggal 20 Agustus 1820, ekspedisipun dimulai. San Martin
berangkat dengan Thomas Cochrane seorang opsir Inggris yang kecewa
terhadap pemerintahnya. dalam ekspedisi ini awalnya dilakukandengan jalan
diplomasi, namun gagal, maka dilakukanlah jalur peperangan pada tanggal 9
Juli 1821 dan berhasilah penguasaan Terhadap Peru. Namun muncul Boliviar
dan Sucre yang berhasil membebaskan Peru dalam Pertempuran Junin pada 6
Agustus 1824 dan Pertempuran Ayacucho pada 9 Desember 1824.

7. Bolivia
Dulunya bernama Peru Atas (Upper Peru), pernah melakukan
pemerontakan pada tahun 1808, 1810, dan 1815, namun mengalami kegagalan.
Tak sampai disitu, Bolivia kembali melakukan dua ekspedisi yakni di tahun
1822 1823, akan tetapi baru mendapat keberhasilan pada tanggal 5 Januari
1825. Kemudian Boliviar mengumumkan kemerdekaanya di La Paz. Saat itu
pula pasukan terakhir Spanyol menyerah tanggal 1 April. Untuk itu kemudian
Boliviar diangkat sebagai Bapak Peru Atas. Kemudian sebagai penghargaan
atas jasanya digantilah nama Negara ini menjadi Bolivia pada tanggal 25
Agustus 1825.

8. Paraguay dan Uruguay
Paraguay mencapai kemerdekaannya tanpa banyak mengalami kesulitan
dalam perjuangan. Paraguay merdeka pada tahun 1816 denga ibukota
Asuncion yang dimerdekakan oleh pemimpin yang dikenal sebagai orang yang
diktator yairu Dr. Jose Gaspar Rodriguez.
Proses pencapaian kemerdekaan di Uruguay terlebih dahulu berjuang
melawan Spanyol dan kemudian juga mencegah pencaplokan oleh Brazil dan
Argentina. Uruguay merdeka pada tahun1816 dengan tokoh kemerdekaan Jose
de Artigas dengan ibukota Montevideo.

9. Meksiko
Perjuangan kemerdekaan di Meksiko memiliki pengaruh yang besar
terhadap kondisi negara-negara di Amerika Tengah. Sama seperti halnya
dengan perjuangan kemerdekaan di Venezuela dan Argentina yang menjadi
motivator bagai negara-negara lain di Amerika Selatan.
Pendaratan Hernando Cortes pada tahun 1519, menandai dimulainya
perintisan zaman penjajahan Spanyol di Meksiko. Penjajahan ini berlangsung
antara tahun 1521-1815. Api Pemberontakan di Meksiko mulai dinyalakan di
Guanajuato/ Meksiko pada malam tanggal 15 September 1810.
Pada tengah malam tanggal 15 September 1810, Miquel Hidalgo y
Costilla seorang pastor Paroki Dolores (Mexico City) yang revolusioner, pada
malam itu memeulai perjuangan menumpas kekuasaan Spanyol dengan suatu
pekik kemerdekaan yang disebut Grito yang memekikkan Death to the
Spanish Born, Long Live Our Lady Guadalupe. Tengah malam itu, Peter
Miquel Hidalgo membunyikan lonceng gereja. Umatnya yang mendengar
lonceng pada tengah malam itu bergegas ke gereja dan dihadapan umatnya itu
Pastor Hidalgo menyerukan Grito : Hiduplah Bunda kita dari Goudalope!
Matilah Pemerintah yang jahat! Matilah orang-orang Spanyol. Pekikan suara
kemerdekaan ini di pekikkan di Gerja Dolores/Guanajuato, sehingga disebut
huga sebagai Grito de Dolores.
Seruan ini (Cry of Dolores) adalah tanda dimulainya perjeangan
kemerdekaan rakyat Meksiko terhadap pemerintahan Spanyol.
Pastor Miquel Hidalgo membawa banyak semangat bagi rakyat Spanyol
untuk melakukan pemberontakan kepada pemerintahan kolonial Spanyol. Salah
satu wujudnya sebagai motivator adalah Hidalgo terkenal dengan dekritnya
untuk mengahpuskan sistem perbudakan bagi rakyat Meksiko (19 Oktober
1810). Karena pergerakan perjuangan yang dinilai membahayakan kedudukan
pemerintah kolonial Spanyol di Meksiko, Pastor Miquel Hidalgo dianggap
bersalah oleh pemerintah Spanyol, sehingga harus ditangkap dan ditembak
mati di daerah Chihuahua oleh tentara Spanyol karena menurut orang
Spannyol, Hidalgo dianggap sebagai pemberontak, tetapi oleh orang Meksiko
dianggap sebagai pahlawan, sehingga orang-orang Meksiko menamakannya
Bapak Kemerdekaan Mexico. (Father of Mexican Independence).
Sepeninggal pastor Miquel Hidalgo, mulcul para pemimpin-pemimpin
patriotik lainnya yang meneruskan perjuangan ini, antara lain : Peter Jose
Maria Morelos, seorang pendeta terkenal, negarawan, dan juga seorang ahli
strategi. Namun, sama seperti pendahulunya, yiatu Hidalgo Morelos juga
ditangkap dan ditembak mati oleh pemerintah Spanyol di San Cristobal
Ecatetec (22 Desember 1815). Perjuangannya ini kemudian dilanjtkan lagi oleh
pasukan komandan patriot Meksiko untuk sektor selatan, yaitu Jendral Vicente
Guererro, Goudallope Victoria (nama aslinya adalah: Manuel Felix Fernandes)
dan juga oleh Kolonel Agustin de Iturbide, seorang opsir pasukan Spanyol
yang ditugaskan untuk menangkap Guererro berbalik haluan, yaitu dengan
bergabung dengan pasukan Meksiko yang saat itu dipimpin sendiri oleh Jendral
Guererro. Bersama Guererro, Kolonel Agustin de Iturbide membuat Rencana
Iguala, yang antara lain memuat rencana kemerdekaan Meksiko, yaitu
pembentukan suatu monarkhi yang bebas dari kekuasaan Spanyol. Dalam
Rencana ini pula ditetapkan bentuk dan warna bendera Nasional Meksiko yang
pertama kalinya, berwarna : hijau, putih dan merah, tetapi belum disertai
lambang Garuda dau ular seperti yang ad sekarang.
Pada akhirnya, semakin banyak perlawanan-perlawanan dari rakyat
Meksiko yang menentang orang-orang Spanyol yang membuat kekuatan
Spanyol makin surut pada tanggal 24 Agustus 1821. Sehingga, Mexico pun
dapat merebut kembali kemerdekaannya selama 11 tahun. Raja Muda Spanyol
yang terakhir untuk Meksiko adalah Juan ODonoju, yang dipaksa oleh para
pejuang Meksiko untuk menandatangani Rencana Iguala. Perjanjian
perdamaian pun dilakukan antara Presiden terakhir Spanyol di Meksiko dengan
Jendral Iturbide. Pasukan-pasukan Spanyol terakhir meninggalkan Meksiko
pada tanggal 27 September 1821 dan pada hari itu juga Iturbide dengan
pasukannya memesuki kota Meksiko.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Mei 1822 Jendral Iturbide membentuk
pemerintahan dengan dia sendiri sebagai Kaisar Agustin I. Bentuk
pemerintahannya adalah kekaisaran. Namun, pemerintahnnya berlangsung
tidak sampai satu tahun, sebab para Jendral dan rakyat Meksiko lebih
menginginkan bentuk Negara Republik. Hal ini melatarbelakangi timbulnya
Revolusi yang membuat pemerintahan Kaisar Agustin I yang mengakhiri masa
pemerintahnnya. Dalam bulan Maret 1823 dibentuklah Negara Republik pada
negara Meksiko dengan Jendral Guadalope Victoria sebagai presiden pertama
dari Meksiko (1824-1829).
Jendral Itrubide dibuang ke Eropa pada tahun 1823. Namun, pada tahun
berikutnya, 1824, ia kembali ke Meksiko untuk membentuk kembali
Kekaisaran di Meksiko,tetapi dapat ditangkap sesaat setelah ia mendarat di
Meksiko. Ia pun dihukum mati dan exekusi itu dilaksanakan pada tanggal 20
Juli 1824 di Padilla, sebuah kota kecil di Meksiko.

10. El Savador
Terinspirasi dari perjuangan M. Hidalgo pada tahun 1810, maka di El
Savador muncul pemimpin pergerakan yaitu Jose Matias Delgado seorang
pendeta dan ahli hukum yang juga dikenal sebagai Bapak dari Tanah Air
Amerika Tengah bersama-sama dengan Manuel Jose Arce mengadakan
pemberontakan untuk menuntut kemerdekaan terhadap Spanyol (1811-1814).
Pada tahun 1811, J.M. Delgado memimpin pemberontakan, yang diikuti
juga oleh Nicaragua. Kemerdekaan El Savador diproklamasikan, tetapi
pasukan-pasukan Spanyol cepat didatangkan dari Guatemala dan
pemberontakan-pemberontakan pun dapat ditumpas. Delgado pun dipenjarakan
di Guatemala.
Satu tahun setelah pemenjaraan Delgado, datang berita dari Spanyol
bahwa di Spanyol terbentuk konstitusi baru yang lebih demokratis (1812).
Adanya berita ini membuat rakyat jajahan Spanyol di Amerika Tengah merasa
puas dan ingin mengambil prinsip-prinsipnya sendiri dalam rangka menyusun
pemerintahan-pemerintahan di Amerika Tengah yang akan datang, tetapi
dalam lingkungan imperium Spanyol. Tetapi serentak juag datang kabar lain
tentang pemulihan tahta Ferdinand VII (1814), harapan rakyat Ameika Tengah
untuk adanya pembaharuan pun bubar sama sekali. Kembali mereka pun
menyusun kekeuatan fisik untuk merebut kemerdekaan melalui
pemberontakan.
Ketika Delgado keluar dari penjara, ia meneruskan perjuangannya yang
semula yaitu menuntut kemerdekaan dari Spanyol. Tetapi pada waktu itu
timbul aliran politik lain yang lebih moderat, dibawah pimpinan Jose Cecilio
del Valle. Delgado tetap menuntut kemerdekaan langsung dari Spanyol dengan
segera, sedangkan Valle masih memperhitungkan waktu dan persiapan yang
lebih matang.
El Savador merupakan salah satu negara yang tergabung dalam
Captaincy of Guetemala yang terdiri dari negara-negara : Guetemala,
Honduras, El Savador, Nikaragoa, dan Costarica. Kelima negara ini kemudian
membentuk suatu konfederasi yang dinamakan United Provinces Of Central
America.
El Savador memproklamasikan bersamaan dengan kemerdekaan di
Amerika Tengah, yaitu pada tanggal 15 September 1821.

11. Guatemala
Perjuangan kemerdekaan di Meksiko menggugah semangat dari negara-
negara lain di kawasan Amerika Tengah. Semangat ini terpacu pada Rencana
Iguala dari Jendral Iturbide (1821). Hal ini membuat orang-orang Kreol di
Guetemala segera bergerak.
Pada tahun 1821, Rakyat Amerika Tengah bangun untuk memberontak
kembali dibawah pimpinan Pastor Jose Simon Canas, Pastor dari Guetemala
City.
Pada tanggal 15 September 1821 di kota Guetemala, diproklamasikan
kemerdekaan Guatemala, dengan masih mempergunakan konstitusi Spanyol
tahun 1820 sebagai dasar negara dan pemerintahan. Perancangnya adalah
Cecilio del Valle. Pastor Jose Simon Canas, Pastor dari Guetemala City
akhirnya menyatakan kemerdekaan Amerika Tengah di Guetemala City pada
tanggal 15 September 1821.
Setelah proklamasi kemerdekaan, para patriot berselisih tentang bentuk
negara. Golongan liberal menghendaki bentuk Republik, sedangkan golongan
Konservatif menginginkan bentuk kekaisaran mengikuti contoh yang diberikan
Jendral Iturbide di Meksiko. Ditengah-tengah perselisihan ini, Jendral Iturbide
menyerang Amerika Tengah, dan ia pun dapat mengalahkan Amerika Tengah.
Sehingga, karena kekalahan Amerika Tengah ini, Amerika Tengah kemudian
masuk menjadi bagian dari kekuasaan Kekaisaran Meksiko. Tetapi pernyataan
ini tidak bertahan lama, sebab Jendral Iturbide diturunkan dari tahta. Amerika
Tengah pun memisahkan diri lagi pada tanggal 1 Juli 1823.
Pada tanggal 1 Juli inilah di proklamasikan kemerdekaan Amerika
Tengah dalam bentuk The United Provinces of Central America yang terdiri
dari lima provinsi bekas daerah jajahan Spanyol, yakni Guatemala, El Savador,
Honduras, Nicaragua, dan Costarica.

12. Kuba
Daerah koloni Spanyol terakhir di amerika Latin yang masih harus
merebut kemerdekaannya adalah Cuba, Mutiara Dari Pulai Antillen (the
pearl of the Antillles). Hal ini bkan berarti rakyat Kuba tidak ingin terbebas
dari para penjajah. Namun mereka telah melakukan usaha usaha
pemberontakan pada tahun1826 1868 akan tetapi selalu mengalami
kegagalan. Untuk melakukan pemberontakan ini Amerika Serikat memberikan
kontribusi yang cukup besar dari segi pembiayaan, perlengkapan, persenjataan,
dan fasilitas penggunaan wilayahnya. Pemimpin pemberontakan yang
menggunakan taktik perlawanan terbuka ini diantaranya adalah jenderal
Narciso Lopez (dari Venezuela), Joaquin de Aguero, dan Ramon Pinto.
Pada tahun 1868 1878 di kuba terjadi Perang Sepuluh Tahun yang
merupakan pemberontakan rakyat Kuba terhadap Spanyol. Perang ini
dilakukan ketika Ratu Elizabeth II turun tahta. Pemimpin Kuba saat itu
diantaranya adalah Carlos Manuel de Cespedes, Fransisco Aguliera, Maximo
Gomes, dan Jenderal Ramon Balanco. Ketika itu pemerintah Spanyol
menjanjikan kemerdekaan kepada Kuba, maka rakyat Kuba meletakkan
senjata. Syangnya, janji Spanyol tak kunjung ditepati.
Akibat dari perlawanan ini semangat revolusi rakyat Kuba semakin
meluap, banyak yang melarikan diri ke Amerika Serikat. Amerika Serikat
melihat kekalahan Kuba juga menjadi semakin benci kepada Spanyol. Untuk
itu kemudian terjadilah Revolusi 1895 yang terorganisirkan untuk melawan
Spanyol. Kemudian muncul tokoh Jose Marti yang merupakan seorang penyair
yang menjadi Pahlawan kemerdekaan Amerika Latin.
Dampak dari adanya Revolusi ini adalah adanya intervensi langsung dari
Amerika Serikat terhadap Kuba, karena banyak penduduk Amerika Serikat di
Kuba yang menjadi korban. Selain itu, maksud Amerika Serikat membantu
Kuba atas dasar berikut :
1) Menyatakan simpati terhadap perjuangan rakyat Kuba
2) Melindungi kepentingan ekonominya di Kuba, antara lain perkebunan
tembakau, perkebunan tebu, dan perkebunan buah buahan.
3) Menghukum Spanyol, akibat hancurnya kapal perang Amerika Serikat
Maine pada tanggal 15 Februari 1898 di pelabuhan Havana, sehingga
Spanyollah yang harus bertanggung jawab.
Selanjutnya Amerika Serikat menyatakan bahwa Kuba berhak untuk
merdeka. Untuk itu segera Spanyol menyatakan perang terhadap amerika
Serikat pada tanggal 24 April 1898 dan dibalas dengan tindakan yang sama di
keesokan harinya, maka terjadilah perang resmi diantara keduanya. Amerika
Serikat dengan mudah mengalahkan tentara Spanyol di Kuba, Puerto Rico, dan
Philipina. Akibatnya Kuba dikuasai oleh Amerika Serikat pada 1 Januari 1899.
Dalam pendudukan ini terdapat beberapa ketentuan resmi yakni
Guantanamo Bay, Bahia Honda, dan lain lain disewagunakan kepada
Amerika Serikat. Pda tanggal 20 Mei 1902, Thomas Estrada Palma diangkat
sebagai Presiden pertama Republik Kuba dan penguasa militer Amerika
Serikat menyerahkan kekuasaan pemerintah kepadanya.
Walaupun telah merdeka, rakyat Kuba seolah-olah lepas dari mulut
harimau masuk dalam mulut buaya sebab :
1) Amerika Serikat mendiktekan Amandemen Platt atas konstitusi Kuba yang
baru di batalkan dlam tahun 1934
2) Amerika Serikat masih tetap mempunyai basis Angkatan Laut di Teluk
Guantanamo (Kuba).

13. Puerto Rico
Dalam perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898, Kuba dinyatakan
merdeka, sedangkan Puerto Rico, Philipina dan pulau Guam dijadikan Koloni
Amerika Serikat.

You might also like