Sejarah Kemerdekaan Negara-negara Amerika Selatan (Non Brazil)
Semenjak mendaratnya penjajah baik dari Portugis maupun Spanyol, rakyat
Amerika Latin merasa dirugikan. Karena penjajah hanya ingin menguasai sumber daya alam di sana untuk nantinya dikirim ke negara induk dalam menunjang perekonomiannya. Hak azasi manusia saat itu tidak lagi diperdulikan.hal inilah yang nantinya memunculkan semangat perjuangan untuk mendapat kemerdekaan. Pada umumnya penyebab munculnya perjuangan kemerdekaan ini ada dua macam faktor, yakni faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor intern artinya faktor yang berasal dari dalam kolonialisme sendiri. Pada saat masa penjajahan berlaku sistem kolonialisme yang cukup menyiksa rakyat. Rakyat pribumi diperlakukan tidak adil, yang terbukti dari pemerasan secara paksa yang digunakan untuk kepentingan sistem merkantilisme ekonomi. Setiap rakyat dipaksa untuk berja keras agar penjajah dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan tanpa perlu bersusah payah ikut bekerja. Hak azasi manusia sudah tidak diindahkan, justru diinjak-injak bahkan dianggap tidak ada hak untuk rakyat jajahan. Menuntut pembayaran pajak yang cukup tinggi terhadap rakyat. Rayat tidak diperkenankan untuk menikmati bangku pendidikan. Selain itu juga Spanyol masih tetap menjalankan politik diskriminasi. Diskriminasi tersebut dilakukan dengan tidak memberi kursi di pemerintahan bagi rakyat pribumi. Kemudian juga terjadi percampuran kepentingan antara kepentingan negara yang diwakili oleh para pejabat administrasi kolonial, gereja, yang diwakili oleh para pendeta katolik, dan tentara yang terdiri dari para petualang fisik. Pemerintah melakukan persekongkolan dengan pendeta dan tentara tidak hanya dalam berperang, akan tetapi juga dalam perdamaian. Tujuannya adalah membagi rata hasil yang diperoleh terutama tentang kepemilikan tanah. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern merupakan penyebab-penyebab yang berasal dari luar sistem kolonialisme itu sendiri. Cara berfikir dan perjuangan rakyat Amerika Latin kala itu dipengaruhi oleh komunikasi rakyat dengan dunia luar baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi inilah yang menginspirasi rakyat pribumi untuk menemukan gagasan baru dan cara-cara memeperjuangkan kemerdekaan. Kemudian faktor lainnya adalah pendidikan, tak banyak rakyat yang dapat mengenyam pendidikan di luar negeri. namun mereka yang berkesempatan akan memepelajari cara-cara yang cukup baik untuk perjuangan kemerdekaan. Kemudian peristiwa-peristiwa penting di dunia kala itu juga menjadi salah satu pendorong bagi rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Contoh saja peristiwa Revolusi Prancis yang mendorong rakyat pribumi untuk merebut kembali kemerdekaan dari tangan Spanyol dan Portugis. Revolusi ini merupakan lambang perjuangan rakyat melawan kezaliman raja, dan sebagai motor penggerak revolusi revolusi Amerika Latin. Selanjutnya kesadaran politik semakin tergugah Kemudian serangan Napoleon atas Spanyol dan Portugal memeberikan kesempatan yang baik bagi Amerika Latin untuk melepaskan diri dari Negara induk. Pada dasarnya sebelum tahun 1807 1808, rakyat daerah jajahan sudah mulai melakukan serangan-serangan secara individual dengan persenjataan dan biaya yang cukup serta tanpa ada organisasi. Akan tetapi usahanya kali menghadapi jalan buntu. Para pemimpin serangan ditahan atau dihukum mati. Dalam tahun 1749, Juan Fransisco de Leon yang merupakan orang kreol melakukan pemberontak terhadap tekanan ekonomi namun gagal. Begitu pula dengan pemberontakan di Chili pada tahun 1776. Di Peru pada tahun 1780- 1783 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh orang Indian yang dibantu orang Kreol dan mestizo dibawah pimpinan Tupac Amaru II yang juga berujung kegagalan.
Proses Perjuangan Kemerdekaan Setelah mengalami kekalahan bertubi tubi sebelum tahun 1807-1808, maka rakyat daerah jajahan berusaha untuk memperbaiki strategi dan memperkuat pasukan dalam melakukan serangan. Berikut perlawanan yang dilakukan oleh beberapa Negara di Amerika Latin. 1. Espanola (Haiti dan Republik Dominika) Haiti merupakan tonggak awal perjuangan kemerdekaan yang pertama kalinya berhsil pada masa sebelum 1807-1808. Pemimpin pemberontakan tersebut adalah Piere Dominique Tousaint l Ouverture. Tousaint memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 1 Juli 1801. Setelah proklamasi kemudian Tousaint mempersiapkan pembentukan konstitusi pertama. Namun kemudian Napoleon mendengan berita kemerdekaan Haiti ni. Napoleon geram dan kemudian mengirimkan tentara ke Haiti untuk mengusik kemerdekaan Haiti. Hal ini dilakukannya karena Haiti merupakan garis utama untuk mempertahankan daerah di amerika Serikat yang berhasil direbutnya yaitu Loussiana. Tentara kiriman Napoleon awalnya mengalami kekalahan, namun kemudian berhasil menagkap dan Tousaint memenjarakannya di Prancis pada tahun 1802. Kemudian perjuangan di Haiti dilanjutkan oleh Henri Christophe dan Jaques Dessalines. Kemerdekaan kembali diproklamasikan pada 1 Januari 1804 dan kemudian mengganti nama dengan Republik Haiti. Kemudian diangkatlah Dessalines sebagai Gubernur seumur hidup dan menjadi Kaisar Jaques I. prancis baru mengakui kemerdekaan Republik Haiti ini pada tahun 1825. Untuk daerah Espanola bagian timur, yang dikuasai kembali oleh Spanyol dalam tahun 1806 (setelah pernah direbut Prancis) memproklamisikan kemerdekaannya pada tahun 1821. Antara tahun 1822-1844 sempat dikuasai oleh Haiti. Namun pada tahun 1844 kembali merdeka dan mengganti nama dengan Republik Dominika.
2. Venezuela Perjuangan kemerdekaan di Venezuela pertama kali dilakukan oleh Francisco Miranda yang telah mulai memberontak melawan Spanyol pada tahun 1806. Francisco Miranda merupakan putera dari keluarga kaya raya di Caracas (Venezuela) yang seorang bangsa Kreol. Awalnya, Francisco Miranda mendapatkan semangat atau fikiran untuk kemerdekaan tanah airnya adalah karena saat usia mudanya ia sudah memasuki Angkatan Perang Spanyol, ia juga sering mengunjungi Amerika Serikat (1783- 1784) dimana disanalah dia banyak bertemu dengan pemimpin revolusi Amerika Serikat.dari Amerika Serikat, ia pergi ke Perancis dan memasukii Angkatan Perang Rebublik Perancis I. Sesudah berdinas beberapa tahun, ia meminta berhenti dan kembali ke Amerika Latin untuk memerdekakan tanah airnya. Francisco Miranda mempergunakan banyak tahun di Inggris dan Amerika Serikat untuk mendapatkan bantuan dari William Pitt the Young (Inggris) dan presiden Jefferson (USA) untuk memerdekaan negerinya. Ia banyak mendapat bantual modal dan persenjataan Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 1806, Francisco Miranda mendarat di Venezuela dengan sebuah ekspedisi kecil dan usahanya untuk menjatuhkan pemerintah kolonial gagal, karena banyak rakyat yang tidak memberikan bantuan yang wajar. Ia pun mengungsi ke Inggris. Pada tahun 1810, Spanyol sibuk memerangi Napoleon. Miranda kembali lagi ke Venezuela pada tanggal 5 Juli 1811. Pada hati itu juga dapatlah dibentuk suatu Kongres, yang kemudian menyatakan kemerdekaan Venezuela lepas dari Spanyol dan pada tanggal 21 Desember 1811 disusun suatu konstitusi. Sebenarnya oerjuangan Miranda sudah akn berhasil. Namun, pada tanggal 28 Maret 1812 kota Caracas (wilayah yang dikuasai Francisco Miranda) diguncang dan dihancurkan oleh gempa bumi yang hebat yang menelan korban 20.000 jiwa. Dua puluh ribu orang menjadi korban, pasukan Miranda merosot serangan tempurnya karena banyak diantara korban tersebut adalah pasukan Miranda. Hal ini dimanfaatkan oleh Kerajaan (royalis) Spanyol untuk menyerang kembali Venezuela. Penyerangan ini berhasil dan Francisco Miranda berhasil ditangkap dan dibuang ke Spanyol. Francisco Miranda dipenjara di Spanyol, dan meninggal disana pada 14 Juli 1816. Mungkin ini merupakan satu-satunya contoh dalam sejarah dinia, diaman suatau gerakan kemerdekaan digagalkan oelh bencana alam. Pengganti-penganti Miranda pun meneruskan perjuangan Miranda, salah satunya adalah Simon Bolivar (1783-1830). Simon Bolivar adalah putera dari salah satu keluarga Aristokrat yang makmur dan menikmati pendidikan yang baik sekali, baik dalam bidang sosial maupun bidang militer. Ia pernah menjelajahi Eropa, dimana ia dapat menyaksikan akibat-akibat dari Revolusi Perancis dan kekuasaan mutlak Kaisar Napoleon Bonaparte. Melihat situasi yang belum matang, Bolivar pergi ke Colombia (1812), dan bergabung dengan pasukan pejuang kemerdekaan lain, dan sukses. Dalam tahun berikutnya, yaitu pada tanggal 15 Juli 1913 Simon Bolivar menyatakan Perang sampai mati pada Spanyol. Kemudian, Simon Bolivar kembali ke Venezuela dengan menjajahi Pegunungan Andes. Dalam bulan Januari 1814, Republik Venezuela di proklamasikan dengan Bolivar sebagai Libertador nya atau Pembebas nya. Namun, pasukan-pasukan Spanyol dapat mengkonsolidasikan kekuatan, mendobrak pertahan Bolivar. Ia pun terpaksa lari ke Colombia, kemudian lari ke Jamaica, dan akhirnya ke Haiti. Dari Haiti inilah disusun rencana penyerangan kembali ke Venezuela, dengan bantuan Haiti secara penuh. Ia mneyerbu ke Venezuela tahun 1817 dan banyak mengalami kesuksesan. Akhirnya, pada tanggal 20 November 1818, di Angostura di proklamasikan lagi kemerdekaan Venezuela. Perjuangan kemerdekaan berlangsung terus kerena pasukan-pasukan Spanyol yang baru terus berdatangan dari Spanyol. Di pihak lain, tentara sewaan Inggris, yang diorganisasikan oleh patriot- patriot Venezuela di Inggris, datang membantu Bolivar. Perjuangan selanjutnya adalah membebaskan kembali Colombia. Dengan pasukan campuran itu, kedudukan Spanyol di Colombia dikejutkan dengan serangan mendadak, yang dilakukan melalui Pegunungan Andes, dengan adanya pertempuran di Boyaca (7 Agustus 1819) yang menghancurkan pasukan kerajaan. Bogota pun berhasil direbut pada tanggal 10 Agustus 1819 dan diproklamasikannlah Republik Colombia. Selanjutnya, pada tanggal 17 Desember 1819 disusun konstitusi dari Republik Colombia Serikat yang mencakup Colombia dan Venezuela. Bolivar kemudian diangkat menjadi Presidennya. Pertempuran yang terakhir adalah dengan pasukan Kerajaan Spanyol yang terjadi di Carabobo Venezuela, yang merupakan kemenangan mutlak dari Bolivar. Pada tanggal 30 Agustus 1821 dibentuk pemerintahan baru yang mempersatukan kedua negara tadi, dengan Bolivar tetap sebagai Presidennya. Tujuan perjuangan selanjutnya adalah Ecuador.
3. Ecuador Berkali-kali telah dilakukan pemberontakan untuk mendapatkan kebebasan dari para penjajah yakni pada tahun 1809 1810 yang berujung kegagalan. Selanjutnya Jendral Antonio Jose de Sucre pada bulan Mei 1821 mencapai Guayaquil / Ecuador berkat gabungan antara pasukan Colombia dan Venezuela. Sucre adalah pembantu Boliviar. Pada 24 Mei 1822 terjadi pertempuran Pichincha. Dalam pertempuran ini pasukan kerajaan dapat dikalahkan dengan bantuan sebanyak 1200 orang yang dikirimkan oleh oleh San Martin dari Peru. Boliviar kemudian menuju ke Ecuador dan ingin membentuk Republik Colombia disana yang terdiri dari Colombia, Venezuela, dan Ecuador. Kemudian di Guayaquil itulah terjadi perundingan antara Boliviar dan San Martin untuk membicarakan gerakan kemerdekaan di Amerika Latin. Akan tetapi selanjutnya San Martin ternyata tidak meneruskan perjuangannya. Ia kembali ke Lima/Peru, kemudian menuju Santiago/Chili, lalu ke Buenos/Aires Argentina, terakhir ke Prancis. Di sanalah ia meninggal pada 1850 tepatnya di Boulgne. Kemungkinannya, San Martin tidak suka berpolitik dan berpaham moderat. Berbeda dengan Boliviar yang lebih Revolusioner, dan menyukai bentuk Republik serta perjuangan fisik untuk melawan Spanyol.
4. Argentina Sementara Simon Bolivar sibuk mengurusi perang kemerdekaan di kawasan Amerika Selatan bagian utara, muncul Liberator lain di kawasan Amerika Selatan bagian selatan. Liberator tersebut adalah Jendral Jose de San Martin (1778-1850) yang memimpin perang kemerdekaan di Amerika selatan bagian selatan, yaitu daerah-daerah La Plata. San Martin adalah putera termuda seorang kapten Argentina. Ia mendapat pendidikan militer di Spanyol dan juga pernah berperang melawan Perancis-Napoleon. Mendengar akan adanya perang di Amerika Latin, ia meminta keluar dari ketentaraan Spanyol dan pulang kembalai ke Argentina. Rakyat Argentina pun menyambut kedatangan San Martin ini dengan hangat, karena mereka sangat membutuhkan seorang Jendral yang gemilang untuk memimpin kemerdekaan rakyat Argentina. Penyerangan Inggris terhadap Buenos Aires (1806 dan 1807) memberikan semangat pada orang-orang Kreol untuk memberontak untuk melawan Spanyol. Semangat tersebut terealisasikan pada tanggal 20 Mei 1810, yaitu Manuel Belgrano yang menuntut agar Raja Muda (Viceroy) yang menguasai Argentina ketika itu turun tahta. Spanyol ingin kompromi, tetapi akhirnya menyerah setelah pada tanggal 25 Mei 1810 orang-orang yang melakukan pemberontakan tersebut memaksa untuk dihapuskannya sistem pemerintahan oleh Raja Muda (Viceroyalty), sebagai lambang pemerintahan kolonial Spanyol. Suatu Dewan Pmerintahan tertinggi pun dibentuk, yang memerintah atas nama Ferdinand VII. Hal ini menunjukkan bahwa rakyat Argentina sudah memisahkan diri dari kekuasaan Spanyol sejak mereka membentuk pemerintahan sendiri ini di Buenos Aires pada tanggal 25 Mei 1810. Nampak ada dua aliran politik. Yaitu para rakyat yang masih menginginkan sistem monarki yang demokratis, dan rakyat yang menginginkan kemerdekaan penuh dalam bentuk republik, dan republiklah yang akhirnya dipilih menjadi bentuk negara Argentina. Dengan kemenangan ini, perjuangan selanjutnya ditujukan untuk membantu daerah-daerah lain, yakni Chili, Praguay, dan Uruguay. Dibawah pimpinan Jendral San Mrtin, tentara Argentina mengalahkan tentara Spanyol pada tanggal 9 Juli 1816. San Martin pun memproklamirkan kemerdekaan Argentina di Tucuman, Argentina.
5. Chili Setelah merdekanya Argentina, muncul kekhawatiran pada San Martin sebagai seorang ahli strategi yang mengetahui benar, bahwa tentara Spanyol yang berada di Peru merupakan suatu bahaya laten bagi Argentina, oleh karena itu San Martin berusaha untuk memerdekakan Peru dan Chili. Karena adanya alasan ini, negara yang menjadi tujuan utama setelah memerdekakan Argentina adalah Chili. Chili dan Peru adalah kedua negara yang sama-sama diincar untuk dimerdekakan atas Spanyol demi keamanan Argentina. Tokoh perjuangan Chili yang kemudian juga memerdekakan Peru adalah Jose de San Martin seorang militer, seorang ahli strategi, dan tidak menyukai politik, serta pernah berdinas lama dalam pasukan darat dan laut Spanyol. Dalam perjuangannya di Chili, San Martin dibantu oleh seorang Kreol bernama Bernardo OHiggins, putera salah seorang gubernur asal Irlandia, di Chili. Bernardo OHiggins juga pimpinan dari para tentara sukarelawan dari USA dan Inggris serta para pengungsi dari Chili. Mula-mula, Bernardo OHiggins meminta bantuan Argentina dengan meminta pangkalan di Argentina Barat, yang akan dipergunakan sebagai pusat latihan dan pusat persiapan menyerang Chili dari timur Pegunungan Andes. Maksudnya adalah agar setelah Chili jatuh, Peru dapat diserang dari laut. Dalam bulan Januari 1817, San Martin melewati pegunungan Andes sama seperti Hanibal atau Napoleon yang melintasi pegunungan Alp. Proses penyerangan ini, dipersiapkan dengan matang yaitu melalui persiapan darat dan laut selama dua tahun (1814-1816). Penyerangan yang dilakukan melalui jalur Pegunungan Andes ini dengan tujuan untuk bergerak menyerang Chili dan memerdekakaknya dari kekuasaan Spanyol. Dalam peristiwa penyerangan San Martin dan kawan-kawannya ini dinamakan sebagai Pertempuran Chacabuco. Dalam pertempuran ini, pasukan Spanyol di Chili berhasil dikalahkan dengan mutlak pada 2 Februari 1817. Kemenangan gemilang ini juga berkat bantuan dari Bernardo OHiggins, The Hero of Chili. Penyerangan ini berhasil mendapatkan ibukota Chili (Santiago) yang dapat diduduki. Kemerdekaan Chili pun diproklamirkan pada 2 Februari 1817. San Martin ditawari jabatan sebagai Kepala Pemerintahan di Chili, namun karena menyadari dirinya adalah seorang prajurit yang lebih suka di medan perang, tawaran tersebut diberikan kepada Bernardo OHiggins, seorang tokoh pejuang yang telah banyak membantunya dalam memerdekakan Chili. Bernardo OHiggins pun menjadi presiden pertama Chili yang kemudian melanjutkan perjuangan untuk memerdekaan Peru.
6. Peru Gerakan kemerdekaan di Peru terinspirasi oleh Jose dde la Riva Aguero. Pemberontakan dimulai dari tahun 1808 hingga 1813, namun gagal.selanjutnya dilakukan kembali pertempuran dengan bantuan dari orang Indian yakni pada tahun 1814 1815 yang juga gagal. Hal ini disebabkan karena kedudukan Spanyol di daerah tersebut cukup kuat. Hal ini dipahami San Martin yang selanjutnya menyerang Peru lewat jalur laut. Dalam penyerangan ini mendapat bantuan dari pasukan OHiggins di Chili. Pada tanggal 20 Agustus 1820, ekspedisipun dimulai. San Martin berangkat dengan Thomas Cochrane seorang opsir Inggris yang kecewa terhadap pemerintahnya. dalam ekspedisi ini awalnya dilakukandengan jalan diplomasi, namun gagal, maka dilakukanlah jalur peperangan pada tanggal 9 Juli 1821 dan berhasilah penguasaan Terhadap Peru. Namun muncul Boliviar dan Sucre yang berhasil membebaskan Peru dalam Pertempuran Junin pada 6 Agustus 1824 dan Pertempuran Ayacucho pada 9 Desember 1824.
7. Bolivia Dulunya bernama Peru Atas (Upper Peru), pernah melakukan pemerontakan pada tahun 1808, 1810, dan 1815, namun mengalami kegagalan. Tak sampai disitu, Bolivia kembali melakukan dua ekspedisi yakni di tahun 1822 1823, akan tetapi baru mendapat keberhasilan pada tanggal 5 Januari 1825. Kemudian Boliviar mengumumkan kemerdekaanya di La Paz. Saat itu pula pasukan terakhir Spanyol menyerah tanggal 1 April. Untuk itu kemudian Boliviar diangkat sebagai Bapak Peru Atas. Kemudian sebagai penghargaan atas jasanya digantilah nama Negara ini menjadi Bolivia pada tanggal 25 Agustus 1825.
8. Paraguay dan Uruguay Paraguay mencapai kemerdekaannya tanpa banyak mengalami kesulitan dalam perjuangan. Paraguay merdeka pada tahun 1816 denga ibukota Asuncion yang dimerdekakan oleh pemimpin yang dikenal sebagai orang yang diktator yairu Dr. Jose Gaspar Rodriguez. Proses pencapaian kemerdekaan di Uruguay terlebih dahulu berjuang melawan Spanyol dan kemudian juga mencegah pencaplokan oleh Brazil dan Argentina. Uruguay merdeka pada tahun1816 dengan tokoh kemerdekaan Jose de Artigas dengan ibukota Montevideo.
9. Meksiko Perjuangan kemerdekaan di Meksiko memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi negara-negara di Amerika Tengah. Sama seperti halnya dengan perjuangan kemerdekaan di Venezuela dan Argentina yang menjadi motivator bagai negara-negara lain di Amerika Selatan. Pendaratan Hernando Cortes pada tahun 1519, menandai dimulainya perintisan zaman penjajahan Spanyol di Meksiko. Penjajahan ini berlangsung antara tahun 1521-1815. Api Pemberontakan di Meksiko mulai dinyalakan di Guanajuato/ Meksiko pada malam tanggal 15 September 1810. Pada tengah malam tanggal 15 September 1810, Miquel Hidalgo y Costilla seorang pastor Paroki Dolores (Mexico City) yang revolusioner, pada malam itu memeulai perjuangan menumpas kekuasaan Spanyol dengan suatu pekik kemerdekaan yang disebut Grito yang memekikkan Death to the Spanish Born, Long Live Our Lady Guadalupe. Tengah malam itu, Peter Miquel Hidalgo membunyikan lonceng gereja. Umatnya yang mendengar lonceng pada tengah malam itu bergegas ke gereja dan dihadapan umatnya itu Pastor Hidalgo menyerukan Grito : Hiduplah Bunda kita dari Goudalope! Matilah Pemerintah yang jahat! Matilah orang-orang Spanyol. Pekikan suara kemerdekaan ini di pekikkan di Gerja Dolores/Guanajuato, sehingga disebut huga sebagai Grito de Dolores. Seruan ini (Cry of Dolores) adalah tanda dimulainya perjeangan kemerdekaan rakyat Meksiko terhadap pemerintahan Spanyol. Pastor Miquel Hidalgo membawa banyak semangat bagi rakyat Spanyol untuk melakukan pemberontakan kepada pemerintahan kolonial Spanyol. Salah satu wujudnya sebagai motivator adalah Hidalgo terkenal dengan dekritnya untuk mengahpuskan sistem perbudakan bagi rakyat Meksiko (19 Oktober 1810). Karena pergerakan perjuangan yang dinilai membahayakan kedudukan pemerintah kolonial Spanyol di Meksiko, Pastor Miquel Hidalgo dianggap bersalah oleh pemerintah Spanyol, sehingga harus ditangkap dan ditembak mati di daerah Chihuahua oleh tentara Spanyol karena menurut orang Spannyol, Hidalgo dianggap sebagai pemberontak, tetapi oleh orang Meksiko dianggap sebagai pahlawan, sehingga orang-orang Meksiko menamakannya Bapak Kemerdekaan Mexico. (Father of Mexican Independence). Sepeninggal pastor Miquel Hidalgo, mulcul para pemimpin-pemimpin patriotik lainnya yang meneruskan perjuangan ini, antara lain : Peter Jose Maria Morelos, seorang pendeta terkenal, negarawan, dan juga seorang ahli strategi. Namun, sama seperti pendahulunya, yiatu Hidalgo Morelos juga ditangkap dan ditembak mati oleh pemerintah Spanyol di San Cristobal Ecatetec (22 Desember 1815). Perjuangannya ini kemudian dilanjtkan lagi oleh pasukan komandan patriot Meksiko untuk sektor selatan, yaitu Jendral Vicente Guererro, Goudallope Victoria (nama aslinya adalah: Manuel Felix Fernandes) dan juga oleh Kolonel Agustin de Iturbide, seorang opsir pasukan Spanyol yang ditugaskan untuk menangkap Guererro berbalik haluan, yaitu dengan bergabung dengan pasukan Meksiko yang saat itu dipimpin sendiri oleh Jendral Guererro. Bersama Guererro, Kolonel Agustin de Iturbide membuat Rencana Iguala, yang antara lain memuat rencana kemerdekaan Meksiko, yaitu pembentukan suatu monarkhi yang bebas dari kekuasaan Spanyol. Dalam Rencana ini pula ditetapkan bentuk dan warna bendera Nasional Meksiko yang pertama kalinya, berwarna : hijau, putih dan merah, tetapi belum disertai lambang Garuda dau ular seperti yang ad sekarang. Pada akhirnya, semakin banyak perlawanan-perlawanan dari rakyat Meksiko yang menentang orang-orang Spanyol yang membuat kekuatan Spanyol makin surut pada tanggal 24 Agustus 1821. Sehingga, Mexico pun dapat merebut kembali kemerdekaannya selama 11 tahun. Raja Muda Spanyol yang terakhir untuk Meksiko adalah Juan ODonoju, yang dipaksa oleh para pejuang Meksiko untuk menandatangani Rencana Iguala. Perjanjian perdamaian pun dilakukan antara Presiden terakhir Spanyol di Meksiko dengan Jendral Iturbide. Pasukan-pasukan Spanyol terakhir meninggalkan Meksiko pada tanggal 27 September 1821 dan pada hari itu juga Iturbide dengan pasukannya memesuki kota Meksiko. Selanjutnya, pada tanggal 19 Mei 1822 Jendral Iturbide membentuk pemerintahan dengan dia sendiri sebagai Kaisar Agustin I. Bentuk pemerintahannya adalah kekaisaran. Namun, pemerintahnnya berlangsung tidak sampai satu tahun, sebab para Jendral dan rakyat Meksiko lebih menginginkan bentuk Negara Republik. Hal ini melatarbelakangi timbulnya Revolusi yang membuat pemerintahan Kaisar Agustin I yang mengakhiri masa pemerintahnnya. Dalam bulan Maret 1823 dibentuklah Negara Republik pada negara Meksiko dengan Jendral Guadalope Victoria sebagai presiden pertama dari Meksiko (1824-1829). Jendral Itrubide dibuang ke Eropa pada tahun 1823. Namun, pada tahun berikutnya, 1824, ia kembali ke Meksiko untuk membentuk kembali Kekaisaran di Meksiko,tetapi dapat ditangkap sesaat setelah ia mendarat di Meksiko. Ia pun dihukum mati dan exekusi itu dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 1824 di Padilla, sebuah kota kecil di Meksiko.
10. El Savador Terinspirasi dari perjuangan M. Hidalgo pada tahun 1810, maka di El Savador muncul pemimpin pergerakan yaitu Jose Matias Delgado seorang pendeta dan ahli hukum yang juga dikenal sebagai Bapak dari Tanah Air Amerika Tengah bersama-sama dengan Manuel Jose Arce mengadakan pemberontakan untuk menuntut kemerdekaan terhadap Spanyol (1811-1814). Pada tahun 1811, J.M. Delgado memimpin pemberontakan, yang diikuti juga oleh Nicaragua. Kemerdekaan El Savador diproklamasikan, tetapi pasukan-pasukan Spanyol cepat didatangkan dari Guatemala dan pemberontakan-pemberontakan pun dapat ditumpas. Delgado pun dipenjarakan di Guatemala. Satu tahun setelah pemenjaraan Delgado, datang berita dari Spanyol bahwa di Spanyol terbentuk konstitusi baru yang lebih demokratis (1812). Adanya berita ini membuat rakyat jajahan Spanyol di Amerika Tengah merasa puas dan ingin mengambil prinsip-prinsipnya sendiri dalam rangka menyusun pemerintahan-pemerintahan di Amerika Tengah yang akan datang, tetapi dalam lingkungan imperium Spanyol. Tetapi serentak juag datang kabar lain tentang pemulihan tahta Ferdinand VII (1814), harapan rakyat Ameika Tengah untuk adanya pembaharuan pun bubar sama sekali. Kembali mereka pun menyusun kekeuatan fisik untuk merebut kemerdekaan melalui pemberontakan. Ketika Delgado keluar dari penjara, ia meneruskan perjuangannya yang semula yaitu menuntut kemerdekaan dari Spanyol. Tetapi pada waktu itu timbul aliran politik lain yang lebih moderat, dibawah pimpinan Jose Cecilio del Valle. Delgado tetap menuntut kemerdekaan langsung dari Spanyol dengan segera, sedangkan Valle masih memperhitungkan waktu dan persiapan yang lebih matang. El Savador merupakan salah satu negara yang tergabung dalam Captaincy of Guetemala yang terdiri dari negara-negara : Guetemala, Honduras, El Savador, Nikaragoa, dan Costarica. Kelima negara ini kemudian membentuk suatu konfederasi yang dinamakan United Provinces Of Central America. El Savador memproklamasikan bersamaan dengan kemerdekaan di Amerika Tengah, yaitu pada tanggal 15 September 1821.
11. Guatemala Perjuangan kemerdekaan di Meksiko menggugah semangat dari negara- negara lain di kawasan Amerika Tengah. Semangat ini terpacu pada Rencana Iguala dari Jendral Iturbide (1821). Hal ini membuat orang-orang Kreol di Guetemala segera bergerak. Pada tahun 1821, Rakyat Amerika Tengah bangun untuk memberontak kembali dibawah pimpinan Pastor Jose Simon Canas, Pastor dari Guetemala City. Pada tanggal 15 September 1821 di kota Guetemala, diproklamasikan kemerdekaan Guatemala, dengan masih mempergunakan konstitusi Spanyol tahun 1820 sebagai dasar negara dan pemerintahan. Perancangnya adalah Cecilio del Valle. Pastor Jose Simon Canas, Pastor dari Guetemala City akhirnya menyatakan kemerdekaan Amerika Tengah di Guetemala City pada tanggal 15 September 1821. Setelah proklamasi kemerdekaan, para patriot berselisih tentang bentuk negara. Golongan liberal menghendaki bentuk Republik, sedangkan golongan Konservatif menginginkan bentuk kekaisaran mengikuti contoh yang diberikan Jendral Iturbide di Meksiko. Ditengah-tengah perselisihan ini, Jendral Iturbide menyerang Amerika Tengah, dan ia pun dapat mengalahkan Amerika Tengah. Sehingga, karena kekalahan Amerika Tengah ini, Amerika Tengah kemudian masuk menjadi bagian dari kekuasaan Kekaisaran Meksiko. Tetapi pernyataan ini tidak bertahan lama, sebab Jendral Iturbide diturunkan dari tahta. Amerika Tengah pun memisahkan diri lagi pada tanggal 1 Juli 1823. Pada tanggal 1 Juli inilah di proklamasikan kemerdekaan Amerika Tengah dalam bentuk The United Provinces of Central America yang terdiri dari lima provinsi bekas daerah jajahan Spanyol, yakni Guatemala, El Savador, Honduras, Nicaragua, dan Costarica.
12. Kuba Daerah koloni Spanyol terakhir di amerika Latin yang masih harus merebut kemerdekaannya adalah Cuba, Mutiara Dari Pulai Antillen (the pearl of the Antillles). Hal ini bkan berarti rakyat Kuba tidak ingin terbebas dari para penjajah. Namun mereka telah melakukan usaha usaha pemberontakan pada tahun1826 1868 akan tetapi selalu mengalami kegagalan. Untuk melakukan pemberontakan ini Amerika Serikat memberikan kontribusi yang cukup besar dari segi pembiayaan, perlengkapan, persenjataan, dan fasilitas penggunaan wilayahnya. Pemimpin pemberontakan yang menggunakan taktik perlawanan terbuka ini diantaranya adalah jenderal Narciso Lopez (dari Venezuela), Joaquin de Aguero, dan Ramon Pinto. Pada tahun 1868 1878 di kuba terjadi Perang Sepuluh Tahun yang merupakan pemberontakan rakyat Kuba terhadap Spanyol. Perang ini dilakukan ketika Ratu Elizabeth II turun tahta. Pemimpin Kuba saat itu diantaranya adalah Carlos Manuel de Cespedes, Fransisco Aguliera, Maximo Gomes, dan Jenderal Ramon Balanco. Ketika itu pemerintah Spanyol menjanjikan kemerdekaan kepada Kuba, maka rakyat Kuba meletakkan senjata. Syangnya, janji Spanyol tak kunjung ditepati. Akibat dari perlawanan ini semangat revolusi rakyat Kuba semakin meluap, banyak yang melarikan diri ke Amerika Serikat. Amerika Serikat melihat kekalahan Kuba juga menjadi semakin benci kepada Spanyol. Untuk itu kemudian terjadilah Revolusi 1895 yang terorganisirkan untuk melawan Spanyol. Kemudian muncul tokoh Jose Marti yang merupakan seorang penyair yang menjadi Pahlawan kemerdekaan Amerika Latin. Dampak dari adanya Revolusi ini adalah adanya intervensi langsung dari Amerika Serikat terhadap Kuba, karena banyak penduduk Amerika Serikat di Kuba yang menjadi korban. Selain itu, maksud Amerika Serikat membantu Kuba atas dasar berikut : 1) Menyatakan simpati terhadap perjuangan rakyat Kuba 2) Melindungi kepentingan ekonominya di Kuba, antara lain perkebunan tembakau, perkebunan tebu, dan perkebunan buah buahan. 3) Menghukum Spanyol, akibat hancurnya kapal perang Amerika Serikat Maine pada tanggal 15 Februari 1898 di pelabuhan Havana, sehingga Spanyollah yang harus bertanggung jawab. Selanjutnya Amerika Serikat menyatakan bahwa Kuba berhak untuk merdeka. Untuk itu segera Spanyol menyatakan perang terhadap amerika Serikat pada tanggal 24 April 1898 dan dibalas dengan tindakan yang sama di keesokan harinya, maka terjadilah perang resmi diantara keduanya. Amerika Serikat dengan mudah mengalahkan tentara Spanyol di Kuba, Puerto Rico, dan Philipina. Akibatnya Kuba dikuasai oleh Amerika Serikat pada 1 Januari 1899. Dalam pendudukan ini terdapat beberapa ketentuan resmi yakni Guantanamo Bay, Bahia Honda, dan lain lain disewagunakan kepada Amerika Serikat. Pda tanggal 20 Mei 1902, Thomas Estrada Palma diangkat sebagai Presiden pertama Republik Kuba dan penguasa militer Amerika Serikat menyerahkan kekuasaan pemerintah kepadanya. Walaupun telah merdeka, rakyat Kuba seolah-olah lepas dari mulut harimau masuk dalam mulut buaya sebab : 1) Amerika Serikat mendiktekan Amandemen Platt atas konstitusi Kuba yang baru di batalkan dlam tahun 1934 2) Amerika Serikat masih tetap mempunyai basis Angkatan Laut di Teluk Guantanamo (Kuba).
13. Puerto Rico Dalam perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898, Kuba dinyatakan merdeka, sedangkan Puerto Rico, Philipina dan pulau Guam dijadikan Koloni Amerika Serikat.