Menguatkan ketakwaan salah satunya melalui surat Al Insyirah. Sangat
menenangkan membacanya terutama ketika sedang diuji Allah. "Fainnamaal usri yusro" Bersama kesulitan ada kemudahan. Dalam ayat di atas, digunakan kata maa, yang asalnya bermakna "bersama". Artinya, "kemudahan akan selalu menyertai kesulitan". Konsep kata maiyah menjadi sebuah arti: bersama. Tidak bisa kita artikan badiah. Kata badiah berarti: setelah. Dalam konteks ini ketika Rasulullah merasa dirinya menghadapai kesulitan dalam berdakwah, Allah SWT menyampaikan kabar gembira bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Kalimat tersebut diulang sebanyak dua kali.
Jika kesempitan terus melanda, maka seorang hamba cenderung putus asa. Dalam sebuah syair yang sangat indah tertulis: "Bila engkau ditimpa masalah yang sangat berat renungkanlah surat Al-Insyirah! Jika engkau renungkan itu, maka engkau akan bahagia karena bertemu dengan jalan keluar." Kemudahan akan terus menemani kesulitan, walaupun di medan yang sesulit apapun. Demikianlah keadaan makhluk yang tidak bisa keluar dari kesulitan. Namun jika hanya pada Allah semata Ia menggantungkan hatinya, maka tawakkal inilah yang menjadi sebab terbesar Ia keluar dari kesempitan yang ada. Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal pada-Nya. "Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Ath Tholaq: 3).