Dokumen tersebut membahas tentang Calcifying Epitheliel Odontogen Tumor (CEOT) dan Adenomatoid Odontogenic Tumor (AOT). CEOT pertama kali ditemukan pada tahun 1956 dan merupakan tumor jinak odontogenik yang berasal dari sel epitel. AOT merupakan tumor odontogenik jarang yang lebih sering menyerang wanita muda umur 20-30 tahun. Kedua jenis tumor ini memiliki ciri klinis, radiologi, dan histopatologi yang k
Dokumen tersebut membahas tentang Calcifying Epitheliel Odontogen Tumor (CEOT) dan Adenomatoid Odontogenic Tumor (AOT). CEOT pertama kali ditemukan pada tahun 1956 dan merupakan tumor jinak odontogenik yang berasal dari sel epitel. AOT merupakan tumor odontogenik jarang yang lebih sering menyerang wanita muda umur 20-30 tahun. Kedua jenis tumor ini memiliki ciri klinis, radiologi, dan histopatologi yang k
Dokumen tersebut membahas tentang Calcifying Epitheliel Odontogen Tumor (CEOT) dan Adenomatoid Odontogenic Tumor (AOT). CEOT pertama kali ditemukan pada tahun 1956 dan merupakan tumor jinak odontogenik yang berasal dari sel epitel. AOT merupakan tumor odontogenik jarang yang lebih sering menyerang wanita muda umur 20-30 tahun. Kedua jenis tumor ini memiliki ciri klinis, radiologi, dan histopatologi yang k
2. Adam Bimasakti 021211131008 3. Erina Fatmala 021211131009 Calcifying Epitheliel Odontogen Tumor (CEOT) Calcifying Epitheliel Odontogen Tumor ini pertama kali ditemukan oleh Pinborg pada tahun 1956, sehingga CEOT ini disebut dengan tumor Pinborg. Calcifying Epiheliel Odontogen Tumor adalah tumor jinak odontogeik yang berasal dari sel epitel yang frekuensinya sekitar 1% dari tumor- tumor odontogenic Asal usul dari neoplasma ini tidak diketahui dengan jelas meskipun banyak terdiri dari odontogen, stratum intermedium dari enamel organ , namun beberapa peneliti ini mengungkapkan bahwa neoplasma ini berasal dari sisa dental lamina
Klinis dari Calcifying Epiheliel Odontogenic Tumor Klinis : 1. Sering terjadi pada usia 30 sampai 50 tahun 2. Lebih sering terjadi pada mandibula orang dewasa 3. Dekadenya 4 sampai 5
4. Tidak ada predileksi jenis kelamin , tetapi ditandai dengan squamous epithelial cells, calcifying masses, and homogeneous acellular material yang telah bercampur dengan tumor epitel dan stroma yang telah diidentifikasi sebagai amyloid 5. Tidak ada rasa sakit dan pembengkakan, tumbuh lambat tanpa gejala Pemeriksaan Calcifying Epitheliel Odontogen Tumor Pada pemeriksaan pada penderita yang dicurigai mengidap CEOT ini dilakukan pemeriksaan pada individu yang tanda tandanya masih dinilai normal. 1. Pemeriksaan Ekstra Oral secara umum : Ditemukan cara pengunyahan pada penderita oval-shaped lebih condong ke sudut kanan pada mandibula. Kulit pada sekitar pengunyahan sedikit mengelupas dan membentang tanpa ada perubahan sekunder. Pada saat pemeriksaan palpasi hasilnya tidak lembut tetapi konsistensinya keras, tidak diketahui kenaikan suhu yang terjadi, non- fluktuasi dan kulit pada sekitar pengunyahan mandibula sedikit terjepit dan tampak normal 2. Pemeriksaan Intraoral Adanya pembengkakan di posterior bawah kanan sekitar sudut mulut dengan tampak mukosa normal antara anterior sampai bagian sulkus gingiva buccal dengan ukuran 45 derajad yang bisa menyebabkan obliterasi pada vestibulum lingual.
Mukosa yang melapisi lesi ini utuh dan gigi sekitarnya tidak menunjukkan perubahan warna dan mobilitas, juga merespon positif terhadap tes vitalitas. Radiolografi Calcifying Epiheliel Odontogenik Radiografi : 1. Radiolusen unilokular atau mungkin mati lokuler dengan bagian tepi tidak teratur yang berisi struktur calcified (radiopak) dengan variasi ukuran dan densitas 2. Seringkali berhubungan dengan gigi impaksi (molar ketiga mandibula) Gambaran Radiografi CEOT Gambar diatas menunjukkan ,hasil dari CT Scan pada mandibula mengungkapkan adanya bocortical plate expansion dan penipisan cortex. Pada radiograf panoramik ini menunjukkan radiolucen multilokular dengan perbatasan sklerotik yang melibatkan tubuh bagian kanan dan naik ke ramus yang melibatkan koronoideus kanan dan kondilus dengan massa radiopak, terlihat pada aspek anterior ramus yang biasa disebut dengan a honey comb appereance. Histoplatologi Calcifying Epiheliel Odontogenic Tumor Histopatologinya : 1. Bentukan pulau-pulau epitel yang terputus- putus atau epitel yang polihedral diantara jaringan ikat fibrous (stroma) dan inti yang bervariasi yang kadang terlihat sebagai sel raksasa. 2. Pada beberapa kasus tampak pleimorfism inti maka ada indikasi keganasan 3. Pulau-pulau massa tumor tampak hialinasi dan di beberapa tempat tampak kalsifikasi 4. Material Amyloid like juga terlihat disamping kolagen tipe IV dan keratin. 5. Adanya sel epitel polyhedral ke jaringan ikat dengan inti hiperkriomatik 6. Rasio Sitoplasma meningkat yang awalnya 1:1 berubah menjadi 3:1. 7. Di sekitar stroma ada kondensasi dari serat kolagen dengan bidang amorf, eosinofilik, amyloid ekstraselluler like material. Issue Modul 6 : Seorang penderita wanita usia 45 tahun datang ke poli gigi dengan keluhan adanya pembengkakan pada rahang atas kiri yang sudah berlangsung 2 tahun. Bengkak membesar dengan lambat dan akhir-akhir ini gigi geligi di daerah tersebut terasa menonjol dan dislokasi. Selain itu juga ada rasa kemeng. Penderita dibawa ke beberapa puskesmas dan diberi obat-obatan antibiotik dan anti radang tetapi pembengkakan tidak pernah mengecil dan menyembuh. Informasi tambahan : Terjadi pada regio 2 pada gigi 23 dan 24. Kesimpulan : Pada kasus ini, tidak termasuk Calcifying Epitheliel Odontogenic dikarenakan 1. CEOT ini pada orang dewasa lebih terjadi pada mandibula, tetapi pada maxilla 2. CEOT ini tidak ada rasa nyeri ataupun terjad pembengkakan
3. Apabila dilihat dari pemeriksaan Ekstra Oral dan Intraoral, Histopatologi an radiografi kita belum bs menentukan masuk dalam CEOT ini atau tidak. AOT (adenomatoid odontogenic tumor) AOT merupakan jenis tumor odontogenik yang sangat jarang terjadi. Frekuensi kejadiannya hanya 2,2-7%. Dengan rasio penderita wanita : pria = 2:1. Dan lebih sering menyerang wanita muda umur 20-30 tahunan (Lee,2000). AOT pertama kali dijelaskan oleh Dreibaldt pada tahun 1907 sebagai sebuah pseudoadenoamelo- blastoma,lalu Harbitz pada tahun 1915, AOT teridentifikasi sebagai cystic odontoma (Ide F,2002). HPA AOT (Philipsen,2002) Secara histogenesis, bentukan asli tumor ini masih belum jelas dan masih menjadi perdebatan, karena memilik banyak variasi. Pada HPA memiliki 2 bentukan 1. Bentuk solid 2. bentuk roseta Klinis (Lee,2000) Pembesaran 2-3 cm( bahkan bisa lebih) pada regio C-P RA dengan disertai impaksi. Pertumbuhan lambat Palpasi keras tidak bisa digerakkan dari dasarnya Warna normal, tidak sakit Radiologi (Ide F,2002) Radiolusen pada regio C/P yang impaksi. Pada daerah radiolusen,terdapat gambaran fokus-fokus perkapuran yang berwarna radiopaque. Daftar Pustaka Philipsen HP, Srisuwan T, Reichart PA. Adenomatoid odontogenic tumor mimicking a periapical (radicular) cyst: a case report. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2002; 94(2):2468. Ide F, Kusama K. Adenomatoid odontoma. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2002; 94(2):14950. Lee JK, Lee KB, Hwang BN. Adenomatoid odontogenic tumor: a case report. J Oral Maxillofac Surg 2000; 58(10):11614.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis