You are on page 1of 22

KEGAWAT-DARURATAN

DALAM OBSTETRI
DEFINISI
Kasus gawat darurat adalah kasus akut,
artinya terjadi secara mendadak, tidak dapat
dipastikan kapan akan terjadi dengan kata
lain dapat terjadi setiap saat.


Setiap petugas diharapkan:
Mampu mengenal bahwa kasus yang dihadapi
sedang dalam kondisi gawat darurat
Mampu menilai tingkat kegawat-darurat kasus ;
Mampu menentukan tindakan apa yang harus
dilakukan dengan cepat dan tepat
Mampu melakukan tindakan pertolongan dg
baik dan benar
Mampu memantau, menilai hasil pemantauan
dan menentukan tindakan lanjut dengan Baik dan
benar
SHOCK DALAM KEBIDANAN
Umumnya gangguan Shock terjadi karena :
1. Perdarahan ( syok hipovolemik)
2. Sepsis (syok septik)
3. Gagal jantung (syok cardiogenik)
4. Rasa nyeri (syok neurogenik)
5. Alergi ( syok anafilaktik)
TUJUAN UTAMA PENGOBATAN SYOK
ADALAH :
Menstabilkan kondisi pasien
Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah
Mengefisiensikan sistem sirkulasi darah
TINGKATAN SHOCK
1. Early reversible shock
2. Late reversible shock
3. Irreversible shock

FAKTOR PREDIS POSISI
1. Anemia : - Hb < 10 gr %
- Hmt < 35 %
- AE < 3 juta
2. Gangguan Gizi
3. Partus lama ( dehydrasi dan acidosis )

PERDARAHAN
- Paling banyak di Negara berkembang
- Terjadi pada kasus :
a. Atonia Uteri e. KET
b. Plasenta previa f. Abortus
c. Solotio plasenta g. Mola
d. Ruptur uteri h. Retensio Plas

INFEKSI BERAT
1. Septicaemia shock
2. Endotoxic shock
Kasus : a. Abortus Septik
b. Infeksi Puerferal
c. Pyelo nephritis

SOLUTIO PLASENTA
Banyak tromboplastin lepas

- Dissaminated Intravascular cloting (DIC)
- Febrinolisin Meningkat

Hypofibrinogenemia

Gang. Pembekuan darah

PERLUKAAN JALAN LAHIR
Oleh karena : - Trauma
- Perdarahan

EMBOLI KETUBAN
- Ketuban pecah
- His kuat

- Ketuban - Lanugo
- Meconium - Vernix casiosa

Sinus-sinus dinding uterus

Paru-paru


INVERSIO UTERI
- 50% Terjadi shock
- Penyebab shock :
- Tarikan peritoneum
- Lig Infundibulo pelvicum + Lig
rotundum
- Perdarahan-perdarahan

MICRO ORGANISME
GRAM ( - )
- E. Colli
- Pseudomonas
- Proteus Kleibsella
- Staphilo coccus
- Strepto coccus
- Clostridium

GEJALA KLINIK SHOCK
SHOCK HEMORAGIK :
1. Early Resversible Shock / Shock ringan
- Tahikardia minimal
- Hipotensi Sedikit
- Vasokontriksi tepi : dingin,
pucat, basah
- Urine berkurang
- Keluhan merasa dingin

2. Late Reversible Shock / Shock sedang
- Tahikardia : 100 120 x / menit
- Sistole : 90 100 mm Hg
- Oliguria Anuria
- Kel. Haus

IRREVERSIBLE SHOCK
- Tahikardia > 120 / menit
- Sistole < 60 mm Hg
- Anuria
- Kejang / Agitasi Kematian

SHOCK SEPTIK
- Demam tinggi > 38,9C
- Suhu turun / menggigil
- Tahikardia
- Hipotensi ( S: < 90 mmHg )
- Leukositosis / Leukopenia
- Trombositopenia

PENANGANAN
Preventif Penting
Resusitasi shock Hemoragik
a. Posisi : Baringkan dg kaki ditinggikan
b. Bebaskan jalan nafas
c. Oksigen : 5 10 L / menit

d. Cairan :
- Kanula IV yg besar ( no. 16 G)
- Ambil sample darah Lab
- NaCL / RL 2 - 3 x jml darah
- Shock berat :
- H.ES ( Hydroxyethyl starch )
10 20 ml / Kg BB
- Tranfusi darah

e. Obat-obatan :
- Sodium bicarbonat ( PH < 7,2 )
- Vasokostriktor ( Bila telah diberikan
recusitasi cairan )
* Nor Epinefrin
* Dopamin
- Korticosteroid

RESUSITASI SHOCK SEPTIK
a. Cairan : - RL 1 NaCL
- 1 2 L selama 30 60 menit
- selanjutnya CVP
b. Obat Ionotropik :
Dopamin : - diberikan dg cairan gagal
- dosis 5 mg / kg BB / menit
c. Antibiotik : - Spectrum luas
- Dosis tinggi
- sebaiknya tergantung sensitivitas
test
d. Kortikosteroid

You might also like