You are on page 1of 8

47

Bagian 9
Gerak Melingkar Beraturan


Sparisoma Viridi
dancewithghost@yahoo.com
+62-815-7104012

Materi Kuliah dan Tutorial
Antara Tanggal 16 18 September 2002
FI-111 Fisika Dasar I, Semester I - 2002/2003


Hukum gerak Newton merupakan alat analisis gerak yang amat baik, dan dapat diterapkan sama baiknya bagi gerak
benda sepanjang garis lurus atau pada sembarang kurva.



9.1. Definisi Gerak Melingkar Beraturan

Definisi gerak melingkar beraturan adalah gerak suatu obyek yang bergerak dengan laju tetap (teratur) pada suatu
lintasan berbentuk lingkaran.

Kadang dirasakan lebih mudah untuk mendeskripsikan gerak melingkar beraturan dengan melalui periodanya dari pada
melalui lajunya. Perioda T adalah waktu yang dibutuhkan suatu obyek untuk bergerak sekali mengelilingi satu
lingkaran melakukan satu revolusi lengkap. Hubungan antara laju dan perioda adalah


T
r
v
2
= (9.1)



9.2 . Percepatan Sentripetal

Sebuah obyek yang bergerak melingkar beraturan dapat digambarkan sebagai berikut:



















Gambar 9.1. Ilustrasi gerak melingkar dengan vektor kecepatan dan sudut yang dilaluinya.

Telah diketahui sebelumnya bahwa percepatan adalah perubahan kecepatan, sehingga dengan demikian berdasarkan
gambar 9.1. dapat dituliskan bahwa


r
t v
v
v
=

(9.2)
O

v
o
v
t

v
o
v
t
v

r
r
v t

48

dengan sedikit manipulasi matematik dapat diperoleh


s
a
r
v
t
v
a = =

=
2
(9.3)

Percepatan ini dikenal sebagai percepatan sentripetal, a
s
. Kemudian ingatlah dalam hukum Newton I bahwa jika tidak
ada gaya yang bekerja (percepatan) maka benda akan berberak lurus beraturan (garis putus-putus dalam gambar 9.2).












Gambar 9.2. Ilustrasi gerak melingkar dengan vektor kecepatan dan percepatan yang membuatnya berubah.

Agar benda berubah arahnya sehingga mengikuti lintasan berbentuk lingkaran maka harus terdapat percepatan. Jadi a
s

harus selalu ada agar benda berada tetap pada lintasan lingkaran. Dan apabila diamati untuk t yang kecil ( kecil) arah
a
s
akan selalu mengarah ke pusat lingkaran. Oleh karena itu percepatan ini dinamakan sebagai percepatan sentripetal
(centripetal center-seeking, selalu mencari atau menuju pusat).



9.3 . Gaya Sentripetal

Berdasarkan hukum Newton II, apabila obyek mengalami percepatan maka harus ada resultan gaya-gaya yang
menyebabkan percepatan tersebut. Dengan sederhana gaya sentripetal dapat dinyatakan sebagai massa kali percepatan
sentripetal, jadi besarnya adalah

r
v
m F
s
2
= (9.4)

yang arahnya sama dengan arah percepatan sentripetal, selalu menuju pusat lingkaran dan berubah dengan bergeraknya
benda. Dan perlu diingat bahwa gaya sentripetal merupakan gaya resultan. Contoh penggunaannya adalah dalam
tikungan datar, mobil berbelok akibat adanya gaya gesek statis yang mengarah ke pusat belokan (lingkaran).



9.4 . Tikungan Miring

Pada tikungan miring, agar benda (mobil) dapat berbelok, gaya sentripetal tidak lagi melulu hanya ditimbulkan oleh
gaya gesek sebagaimana halnya pada tikungan biasa. Khusus untuk tikungan tanpa gaya gesek ilustrasinya dapat dilihat
dalam gambar berikut ini.



Gambar 9.3. Ilustrasi gerak melingkar pada tikungan miring.

v
a
s



49
Terlihat dari gambar 9.3 bahwa dalam kasus ini gaya sentripetal diberikan oleh

=
x s
ma F (9.5)


r
v
m N
2
sin = (9.6)

dan pada arah w atau mg

0 =
y
F (9.7)

0 cos = mg N (9.8)

sehingga dapat diperoleh


rg
v
2
tan = (9.9)

Persamaan (9.9) menyatakan bahwa untuk suatu laju v dengan radius r, seluruh gaya sentripetal yang diperlukan dapat
diperoleh dengan membuat tikungan dengan kiringan , tidak bergantung pada massa mobil. Untuk laju yang besar dan
jejari lintasan yang kecil, agar mobil dapat tetap pada jalur dan tidak slip diperlukan kemiringan tikungan yang lebih
besar. Apabila laju mobil terlalu kecil maka mobil akan tergelincir turun, sedangkan apabila laju terlalu besar mobil
akan tergelincir naik.



9.5 . Satelit dalam Orbit Melingkar

Untuk satelit yang mengorbit bumi, gaya sentripetal diperoleh dari gaya gravitasi


s s
ma F =

(9.10)


r
v
m
r
Mm
G
2
2
= (9.11)

Jadi kecepatan orbit satelit dan periodanya dapat diperoleh, yaitu


r
GM
v = (9.12)


GM
r
T
3 / 2
2
= (9.13)



Gambar 9.4. Gerak satelit mengelilingi bumi.

50

Dengan konstanta gravitasi universal G, massa bumi M dan jari-jari bumi R adalah sebagai berikut


2 2 11
/ 10 67 . 6 kg m N G

= (9.14)

kg M
24
10 98 . 5 = (9.15)

m R
6
10 38 . 6 = (9.16)



9.6 . Gravitasi Buatan

Dalam suatu stasiun ruang angkasa agar awak stasiun tetap dapat bekerja sebagaimana halnya di bumi, perlu
dibangkitkan suatu gravitasi buatan (artificial gravitation). Hal ini dapat dilakukan dengan memutar selubung stasiun
dengan kecepatan tertentu. Hal ini dapat dilihat pada gambar.



Gambar 9.5. Gravitasi bulatan dalam satelit akibat gaya sentripetal.


Jika diinginkan awak stasiun mengalami berat seperti berat di bumi maka


s s
ma F =




mg
r
v
m =
2
(9.17)

rg v = (9.18)

sehingga dapat diperoleh kecepatan putar selubung satelit tersebut.



9.7 . Gerak Melingkar Vertikal

Gerak melingkar vertikal pada prinsipnya sama dengan berak melingkar (horizontal) biasa, hanya dalam hal ini perlu
diperhitungan kontribusi dari gaya berat. Aplikasi gaya ini adalah pada atraksi tong setan, roler-coaster dan benda yang
diputar vertikal dengan tali.

51



Gambar 9.6. Contoh gerak melingkar vertikal.

Pada kedua kasus di atas dapat diturunkan hasil yang mirip seperti berikut ini.


Tabel 9.1. Pembandingan kedua kasus di atas.

Kasus motor dalam 'tong setan' Kasus benda diputar vertikal dengan tali

s s
ma F =



r
v
m w N
2
cos =


s s
ma F =



r
v
m w T
2
cos =

Kondisi pada kedua kasus agar benda dapat mencapai titik maksimum dan akibat yang ditimbulkannya dapat dilihat
pada tabel 9.2 berikut.

Tabel 9.2. Kondisi benda agar dapat mencapai titik maksimum dan akibatnya.

Kasus motor dalam 'tong setan' Kasus benda diputar vertikal dengan tali

0 =
puncak
N

gr v =


0 =
puncak
T

gr v =

Hasil yang diperoleh merupakan laju minimal yang harus dimiliki benda dalam kedua kasus agar dapat mencapai titik
puncak. Amati bahwa hasil ini (kebetulan) sama dengan persamaan (9.18).



9.8 . Contoh Soal

9.8.1. Soal-1

Sebuah roda mobil yang memiliki jejari 0.29 m dan diputar pada 830 revolusi tiap menit (rpm) oleh mesin
penyeimbang-ban. Tentukan laju gerak bagian terluar ban.

Jawab:

s menit revolusi
revolusi
menit
revolusi
revolusi
waktu
T 072 . 0 10 2 . 1 1
830
1
3
= = = =

(9.19)

52

Kemudian dengan menggunakan persamaan (9.1) dapat diperoleh bahwa v = 25 m/s.


9.8.2. Soal-2

Sebuah mobil dikemudikan sepanjang lintasan berbentuk seperempat lingkaran dengan jejari 320 m dan 960 m.
Bandingkan percepatan sentripetal untuk kedua belokan. Dalam kedua kasus ini laju mobil adalah 28 m/s.

Jawab:

Belokan seperempat lingkaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut


















Gambar 9.7. Dua buah belokan dengan jejari yang berbeda.

Untuk jejari r = 960 m diperoleh a
s
= 0.82 m/s
2
dan untuk r = 320 m diperoleh a
s
= 2.5 m/s
2
. Dan apabila dilakukan
pembandingan diperoleh hasil bahwa perbandingan jejari berbanding terbalik dengan perbandingan percepatan
sentripetal.


9.8.3. Soal-3

Sebuah tali yang hanya mampu menahan tegangan maksimum 85 N dan memiliki panjang 14 m digunakan untuk
menahan putaran suatu pesawat model. Tentukan kecepatan maksimum pesawat model sehingga tetap dapat ditahan
oleh tali tersebut. Massa pesawat adalah 0.90 kg.



Gambar 9.8. Pesawat model yang diikat oleh tali.

Jawab:

Gaya sentripetal dalam hal ini disediakan oleh tegangan tali, sehinggga

r = 960 m
r = 320 m
v = 28 m/s v = 28 m/s

53

r
v
m T
2
= (9.20)

dan dapat diperoleh bahwa


m
rT
v = (9.21)

yaitu v = 36 m/s.s


9.8.4. Soal-4

Bandingkan laju maksimum yang dapat dimiliki oleh suatu mobil untuk berbelok pada tikungan dengan radius 50.0 m
dalam kondisi normal (koefisien gesek statis 0.9) dan dalam kondisi ber-es (koefisien gesek statis 0.1) tanpa slip.s

Jawab:

Agar mobil dapat berbelok diperlukan gaya sentripetal yang dalam hal ini disediakan oleh gaya gesek statis.


r
v
m N
r
v
m f
ma F
s
s
s s
2
2
=
=
=

(9.22)
dan


0
0
0
=
=
=

N mg
N w
F
y
(9.23)

Dengan melakukan substitusi persamaan (9.23) ke dalam persamaan (9.22) dapat diperoleh

gr v
s
= (9.24)

Sehingga untuk kondisi normal dan ber-es, dapat diperoleh laju maksimumnya adalah 21.0 m/s dan 7.0 m/s. Dengan
demikian jelaslah bahwa saat jalan ber-es mobil lebih aman dijalankan dengan laju yang lebih rendah dibandingkan
dengan saat biasa agar tidak terjadi slip saat berbelok.


9.8.5. Soal-5

Tentukan kemiringan suatu tikungan yang tidak bergesekan agar mobil dengan laju 35 m/s dapat berbelok dengan jejari
550 m. Percepatan gravitasi digunakan 9.8 m/s
2
.

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (9.9) dapat diperoleh bahwa = tan
-1
0.23 = 13
0
.


9.8.6. Soal-6

Jika pada soal-5 (9.8.5) sebelumnya merupakan jejari tengah jalan, tentukan kecepatan maksimum dan minimum agar
mobil dapat tetap di dalam jalan apabila lebar jalan adalah 4 m.s


54
Jawab:

Dengan demikian radius jalan menjadi 550 2 m.

tan rg v = (9.25)

Sehingga dapat diperoleh v
min
= 35.1 m/s dan v
maks
= 35.3.


9.8.7. Soal-7

Tentukan laju satelit yang mengorbit pada ketinggian 340 000 m dari permukaan bumi (bukan dari pusat bumi).

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (9.12) dapat diperoleh bahwa laju satelit adalah 7.70 x 10
3
m/s.



9.8.8. Soal-8

Tentukan ketinggian orbit satelit dari permukaan bumi sehingga dapat beredar sinkron dengan bumi.

Jawab:

Agar dapat beredar sinkron dengan bumi, maka periodanya harus sama dengan perioda perputaran bumi pada porosnya,
yaitu

s T
4
10 64 . 8 = (9.26)

Dan dengan menggunakan persamaan (9.13) dapat diperoleh bahwa

m r
7
10 23 . 4 = (9.27)

sehingga melalui kesamaan (9.16) dapat dihitunga

R r h = (9.28)

yaitu 3.59 x 10
7
m.


9.8.9. Soal-9

Sebuah stasiun luar angkasa seperti dalam gambar 9.5 diputar dengan laju v, tentukanlah berapakah laju tersebut agar
awak stasiun mengalami gaya berat sama dengan di bumi.

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (9.18) dapat diperoleh hasil bahwa laju putar putar stasiun angkasa tersebut adalah
130 m/s.



Referensi

1. John D. Cutnell, Keneth W. JohnSon, Physics, John Wiley & Sons, New York, (1989) 113-130.

You might also like