You are on page 1of 26

NEUROMUSCULAR BLOCKING DRUGS

( OBAT PELUMPUH OTOT )






Pembimbing:
Dr. Imai Indra, Sp.An
PENDAHULUAN
Relaksasi otot lurik dapat dicapai dengan
mendalamkan anastesia umum inhalasi,
melakukan blokade saraf regional dan
memberikan pelumpuh otot.
Anastesia tidak perlu dalam, hanya sekedar
supaya tidak sadar, analgesi dapat diberikan
opioid dosis tinggi dan otot lurik dapat
relaksasi akibat pemberian pelumpuh otot.
Ketiga kombinasi ini dikenal sebagai the
triad of anastesia

Perkenalan dari tubokurarin pada
tahun 1942 memperluas dalam bidang
teknik anastesi dan jumlah dari obat
penghambat neuromuskular yang
tersedia saat ini.
FISIOLOGI TRANSMISI
NEUROMUSKULAR
Impuls saraf dari daerah ventral dari
medulla spinalis akan menuju ke akson
sebagai gelombang depolarisasi ,
menyeberang ke saraf yang bermielin dari
satu nodus renvier ke yang lainnya. Di
tempat akhiran saraf, setiap serabut saraf
terbagi dan menyuplai 4 300 serabut otot.
Sambungan antara saraf dan otot
dinamakan neuromuskular junction.3
Transmisi rangsangan saraf otot melalui
Neuromuscular junction
Acetyl cholin Perangsang saraf ( Neurotransmitter)
yang dibuat di ujung serabut saraf melalui Acetylasi
cholin dgn ko-enzym A bantuan enzym Asetyl
transferase
Asetil kolin disimpan dalam vesikel
Dalam keadaan istirahat ( Resting Membran Potential),
Membran lebih mudah ditembus (permeabel) ion K
+

Ekstra sel dibanding ion Na
+. ( - 90 mV)
Saat pelepasan Ach membran lebih permeabel thd
Na
+
Terjadi depolarisasi dan aksi potensial.
Bila depolarisasi cukup kuat diikuti kontraksi otot
Repolarisasi (+) : o.k. kerja Acetyl Cholin berakhir
( Hidrolisa oleh enzym Acetyl Cholinesterase )
KLASIFIKASI :
2. Non Depolarisasi :

a. Long Acting : 1. Pancuronium
2. D tubokurarin
3. Metokurine
4. Dexocurium
5. Pipecurium

b. Intermediate : 1. Atracurium
2. Vecuronium
3. Rocuronium
4. Gallamin

C. Short Acting : 1. Mivacurium
2. Ropacuronium


1. Depolarisasi : * Succynil Choline
* Dekamethonim



KLASIFIKASI

Berdasarkan susunan molekul, maka pelumpuh otot
nondepolarisasi digolongkan menjadi :
-Bensiliso-kuinolinum:d -
tubokurarin,metokurine,atrakurium,doksakurium,mi
vakurium
- Steroid : Pankuronium, vekuronium,
pipekuranium, ropakuranium, rokuronium
- Eterfenolik : Gallamin
- Nortoksiferin : alkuronium
MEKANISME KERJA
1. Non depolarisasi (kompetitif )

2. Depolarisasi

Ciri ciri kelumpuhan :

1. Non Depolarisasi :
1. Fasciculus otot (-) / tdk terjadi kejang otot.
2. Kelumpuhan otot yang bertahap pd perangsangan
tunggal / tetanik
3. Dekurarisasi
4. Di antagonis oleh anticholinesterase

2. Depolarisasi :
1. Fasciculus otot (+) / terjadi kejang otot
2. Berpotensiasi dgn anticholinesterase
3. Tidak menunjukkan kelumpuhan yang
bertahap pd perangsangan tunggal / tetanik
4. Belum ada antagonis

PELUMPUH OTOT NON DEPOLARISASI :
Kegunaan :
1. Utk memudahkan tindakan laryngoskopi
dan intubasi trakea
2. Relaksasi otot sblm pembedahan
( laparatomy, reposisi)
3. Menghilangkan spasme laryng dan
refleks jalan nafas
4. Mencegah fasciculasi pd pemakaian
obat depolarisasi
D-tubokurarin
obat penyekat neuromuskular
pertama
menyebabkan blok ganglion dan
mengurangi tekanan arteri
Gallamin
durasi kerja lebih pendek dari kurare
kontraindikasi pada pasien obstetri
karena melewati plasenta
bukan obat yang tepat untuk pasien
takikardi dan penyakit jantung
iskemik.
Pancuronium Bromida ( Pavulon )
Banyak dipakai
Ampul : 2 ml 2 mg/cc
Steroid sintetis non depol
Onset : 1-2 mnt
Durasi : 30 60 mnt
Berikatan kuat dgn protein plasma fraksi globulin
Efek kumulatif (+) hati hati pemb. Berulang
Kira kira 30 % diekskresikan melalui ginjal dan
tidak digunakan pada pasien dengan gagal ginjal.
Efek pelepasan histamin (-)/sdkt baik utk asma
Pancuronium Bromida
Inotropik (+) hipertensi ( ok kontraksi otot
jantung )
Vagolitik Tachicardia
15 30% metabolisme deasetilasi
Eksresi : 60 - 80% di ginjal
20 - 40% di empedu
Dosis awal : 0,08 1 mg/kgbb
Intubasi : 0,15 mg/kg bb

Atracurium ( Tracrium )
Ampul : 2,5 5 ml 10 mg/cc
Struktur : Benzilisoquinolin
Relatif baru
Keunggulan : a. Metabolisme tjd pd Plasma darah
eliminasi Hoffmann (tdk tgtg pd
f/s hati dan ginjal )
b. Efek kumulasi (-) pd pemb. Berulang
c. Perubahan CV minimal
Dosis intubasi / relaksasi otot : 0,5 0,6 mg/kg/iv
Rumatan : 0,1 0,2 mg/kgbb
Onset : 90 detik
Durasi : 20-45 mnt
Reversibel oleh anticholinesterase
Memiliki metabolit aktif laudanosine.

Atracurium

Tdk terparuh pd os defisiensi Pseudocholinesterase
Side effect Histamin release (+)
Baik digunakan pada :
- Ggn f/s ginjal
- Ggn f/s liver
- Geriatrik

Mivacurium ( Mivacron )
Ampul : 5 10 ml 2mg/cc
Obat baru
Short acting Benzilisoquinolin
Inactive oleh pseudocholinesterase
Minimal CV effect
Histamin release / sedikit
Vagolitik (-)
Efek samping : - prolong duration pd os atypical/ pe
pseudocholinesterase


Mivacurium
Onset : 30 40 detik max 3 - 4 mnt
Durasi : 10 15 mnt
Indikasi :
- Intubasi
- Operasi singkat
Dosis :
Intubasi : 0,15 0,25 mg/kgbb
Rumatan : 0,05 mg/kgbb (10-15 mnt)
Vecuronium ( Norcuron )
Ampul : 4 mg powder 2 mg/ml
Steroid Non depol, homolog pancuronium
Histamin release (-) baik utk asma
Reversible dgn acetyl cholin
Eliminasi 20% ginjal
Eliminasi tutama liver
Tidak menyebabkan perubahan CV yg bermakna
Akumulasi (-)
Dosis : 0,1 0,2 mg/kgbb/iv
Rumatan : 0.015 0,02 mg/kgbb/iv
Onset : 90 sekon
Duration : 20 45 mnt
Succynil Choline ( SC asta, Quelicin)
1. Sediaan : Larutan 2% 5 cc
Bubuk 100 mg lar. 2%
2. Pelumpuh otot jangka pendek ( plg lama 5 mnt)
- Utk mempermudah intubasi
- Reposisi tulang ( fraktur, luksasio)
3. Dpt jg utk memelihara relaksasi otot kontinyu per
infus ( efek lbh lama)
4. Menyebabkan fasciculasi otot dpt dikurangi dgn cara
prekurarisasi ( pemberian pelumpuh otot non depol.
dosis sebelumnya )
5. Dosis intubasi : 1 2 mg/kgbb/ iv
infus kontinu : 1 mg/cc, 1 -2 cc/ 3 mnt
6. Inactive oleh pseudocholinesterase
Onset : 1 2 mnt
Durasi : 3 5 mnt

Succynil Choline
Efek samping :
- Nyeri otot paska fasciculasi
- Bradikardia tutama stlh pemb. Berulang
- Hiperkalemia (tut. Luka bakar, trauma,
Neurologi, muscular disorder)
- Histamin release mencetuskan serangan
asma
- Pe Tek. Intra Okuler & TIK
dpt dikurangi dgn pemb. Sedatif
sebelumnya
- Apnea
- Malignan hiperthermi
Antagonis Pelumpuh otot Non Depolarisasi
( Reversal )
Neostigmin Methyl Sulfat ( Prostigmin )

Sediaan : Ampul 0,5 mg/cc
Merupakan Anticholinesterase mencegah hidrolisis &
menyebabkan akumulasi Ach
Memp. Efek : - Muskarinik
- Nikotinik
- Stimulasi otot
Efek samping sering karena efek muskarinik ;
1. Bradikardia
2. Hyperperistaltik, Spasme sal. Cerna
3. Hipersekresi kel. Ludah & sal. Nafas
4. Bronkospasme
5. Kontraksi Vesika urinaria
6. Miosis

Neostigmine
Efek samping tersebut Dapat dihambat
dgn pemb. R/ Sulfas atropin

Dosis Prostigmin : 0,05 0,08 mg/kgbb/iv

Biasa diberikan bersama R/Sulfas Atropin
dengan dosis : 0,01 0,04 mg/kgbb/iv

You might also like