Disusun oleh : Yunengsih 12/331814/PT/06279 Kelompok 1
Asisten : Dwi Setiawan
LABORATORIUM PANGAN HASIL TERNAK BAGIAN TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNUVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
ACARA II Pengenalan Daging
MATERI DAN METODE
Materi Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan daging adalah lembar kuestioner dan alat tulis. Bahan. Bahan yang digunakan adalah daging sapi, daging kambing, daging domba, daging kerbau, daging kuda dan daging babi.
Metode Metode yang dilakukan dalam praktikum adalah mengamati karakteristik daging yang meliputi warna daging, tekstur daging, konstitensi daging, jumlah marlbing, dan warna lemak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum didapat hasil seperti pada tabel : Tabel 1. Pengenalan daging Macam daging Warna daging Tekstur daging Konsistensi daging Jumlah marlbing Warna lemak Sapi Merah tua Kasar Kenyal Sedikit Kuning Kambing Merah muda Halus Kenyal Sedikit Putih Domba Merah tua Halus Empuk Banyak Kuning Kerbau Merah tua Kasar Keras Sedang Kuning Kuda Merah Kasar Kenyal Sedikit Putih Babi Merah Halus Empuk Banyak Putih kuning Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuka dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Berdasarkan keadaan fisik, daging dapat dikelompokan menjadi daging segar yang dilayukan atau tanpa pelayuan, daging segar yang dilayukan kemudian didinginkan (daging dingin), daging segar yang dilayukan, didinginkan kemudian dibeku (daging beku), daging masak, daging asam dan daging olahan. Daging yang dikonsumsi dapat berasal dari sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, unggas, ikan dan organism yang hidup di air atau di darat. Di Indonesia, daging yang banyak dikonsumsi adalah daging sapi, daging domba muda, dewasa atau tua, daging babi, dan daging kambing. Daging kuda juga dikonsumsi. Daging-daging tersebut dinamakan daging merah (Soeparno, 2009). Menurut Sugiyono (1996), daging sapi menunjukkan bau yang khas sehingga dapat dibedakan dengan daging ternak lain. Struktur serat pada daging sapi terlihat jelas dan besar dengan lemak intramaskular yang tersebar tidak merata. Warna daging sapi lebih merah dibandingkan daging lain. Daging sapi yang mengandung banyak lemak mudah dipotong. Daging sapi memiliki konsistensi daging agak liat. Berdasarkan literature, hasil pengamatan sesuai dengan literatur. Kambing adalah spesies yang mempunyai sifat yang alami. Rasa dan keempukan daging kambing lebih disukai, karena memiliki serat yang halus dan lembut. Lemaknya keras dan kenyal berwarna putih kekuninagn. Daging kambing memiliki bau yang khas. Akseptibilitas daging dari spesie manapun sering ditentukan oleh kebiasaan tempat (Lawrie, 1995). Berdasarkan literatur, hasil pengamatan sesuai dengan literatur. Naamun, lemak yang didapat dalam praktikum berwarna putih sedangkan pada literatur berwarna putih kekuningan. Daging kambing merupakan daging yang unik dalam hal bau, palatabilitas (rasa) dan keempukannya. Daging kambing kurang berlemak. Daging kambing disebut cabrito atau chevon tergantung pada umur saat kambing itu dipotong (Blakely dan Davis, 1998). Daging domba berwarna merah muda. Daging terdiri dari serat-serat halus yang sangat rapat jaringannya. Konsistensi cukup padat. Diantara otot- otot dan dibawah kulit terdapat banyak lemak. Lemak berwarna putih. Bau sangat khas pada daging domba jantan (Adifirman, 2007). Berdasarkan literatur, hasil praktikum sesuai dengan literatur yang ada. Daging kerbau mempunyai warna lebih merah dibandingkan daging sapi. Serabut otot pada daging kerbau kasar dan lemaknya berwarna putih. Rasanya hamper sama dengan daging sapi. Pada umumnya liat, karena umumnya disembelih pada umur tua (Adifirman, 2007). Berdasarkan literatur, hasil pengamatan sesuai dengan literatur yang ada. Daging kuda mempunyai warna lebih merah kecoklatan, bila terkena udara luar berubah menjadi gelap. Serabut lebih kasar dan panjang, diantara serabut tidak ditemukan lemak konsistensi padat. Lemak berwarna kuning emas dengan konsistensi lunak karena banyak mengandung oleine. Hasil pengamatan sesuai dengan literatur. Berdasarkan literatur warna lemak kuda berwarna kuning emas (Srikandi, 1995). Sedangkan hasil praktikum berwarna putih. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adanya kontaminasi dari zat-zat lain, kontaminasi dengan udara yang terlalu lama. Daging babi berwarna pucat hingga merah muda. Otot punggung yang banyak mengandung lemak, biasanya Nampak kelabu putih. Daging berserat halus, konsistensi padat dan baunya spesifik. Pada umur tua, daging babi berwarna lebih tua, sedikit lemak dan serabut kasar. Lemak jauh lebih lembek dibanding lemak sapi atau kambing (Blakely dan David, 1998). Di Amerika Serikat kebanyakan babi dipasarkan secara langsung atau melalui pelanggan local. Babi dipasarkan dan dijual dalam empat macam kelas, yaitu berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan bobot serta berdasarkan kecocokannya untuk tujuan pemanfaatan tertentu. Daging babi untuk konsumsi manusia kebanyakan berasal dari kelas Barrow dan Gilt (Blakely dan David, 1998). Berdasarkan literatur yang ada dibandingkan dengan pengamatan hasilnya adalah sama. Ciri-ciri daging yang berkualitas baik yaitu daging yang sehat akan memiliki konsistensi kenyal, memiliki kandungan lemak yang sedang, warna daging cerah, daging yang berkualitas baik mempunyai rasa yang relative gurih dan aroma yang sedap, permukaan daging relative kering. Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh factor sebelum dan sesudah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain adalah genetic, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif, dan stress. Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging antara lain meliputi metode pelayuan, stimulasi listrik, metode pemasakan, pH, lemak marlbing dan metode penyimpanan. Komposisi kimia daging meliputi air (65 sampai 80%), protein (16 sampai 22 %), lipid (kisaran 1,5 sampai 13%), substansi non- protein nitrogen (0,5%), karbohidrat dan substansi non nitrogen (0,5 sampai 1,5%), konstituen anorganik (1,0%), dan vitamin-vitamin yang larut dalam air, lemak dalam jumlah sangat sedikit ( Soeparno, 1998).
KESIMPULAN
Praktikum pengenalan daging dapat disimpulkan bahwa macam daging terdiri dari daging sapi, daging kambing, daging domba, daging kerbau, daging kuda, dan daging babi. Daging-daging tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dari masing-masing daging. Parameter yang digunakan untuk mengenali daging yaitu dilihat dari warna daging, tekstur daging, konsistensi daging, jumlah marlbing dan warna lemak.
DAFTAR PUSTAKA
Adifirman. 2007. Karakteristik Daging Merah dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Pasar. Jurnal Fakultas Peternakan IPB. Bogor Blakely, J dan David H.B. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Lawrie, R.A. 1995. Ilmu Daging. Universitas Indonesia Press. Diterjemahkan oleh : Parakkasi, A. MEAD, R and R.N. Jakarta Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan kelima. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Srikandi, F. 1995. Berkas Lembar Petunjuk Latihan Teknologi Makanan. Pendidikan Guru Pertanian PGP-Kejuruan Teknologi Makanan. Yogyakarta Sugiyono. 1996. Ilmu dan Pangan. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. FPTK IKIP. Yogyakarta
Ekstraksi Minyak Kelapa (Cocos Nucifera L) (Kajian Cara Pengecilan Ukuran Daging Kelapa Dalam Pembuatan Santan Dan Lama Pemanasan Gelombang Mikro Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak Kasar) (Abstrak) .Ps