You are on page 1of 14

Setelah lelap dalam kevakuman cukup panjang, dari awal hingga medio dekade 1980, pers

mahasiswa (persma) mulai melakukan konsolidasi di beberapa daerah pada akhir dekade itu.
erbagai kegiatan dilakukan, mulai dari pelatihan hingga konsolidasi gerakan. Seperti di
!akarta"#og$akarta, lalu meluas ke kota"kota lainn$a. %i &niversitas 'egeri Surakarta (&'S)
pada 'ovember 1990, !anuari 1991 di &niversitas 'egeri !ember (&nej). %ari rangkaian
pertemuan tersebut akhirn$a merekomendasikan terbentukn$a (orum )omunikasi *ers
+ahasiswa se"!awa.1 'iatan itu kemudian ditindaklanjuti pada (ebruari di ,edung
-anagama #og$akarta..
*ertemuan di -anagama $ang dihelat pada /"0
(ebruari 1991 ini berhasil mengikat kesepakatan untuk membentuk wadah tunggal bagi pers
mahasiswa. *ertemuan ini sebenarn$a temu alumni $ang awaln$a ingin menggagas adan$a
)ongres 1*+1. 2etapi peserta bereaksi, dan terjadilah perdebatan. 3da $ang tetap
menginginkan )ongres 1*+1 dan ada $ang menghendaki kongres dengan wadah baru.
3khirn$a ditetapkan bahwa pers mahasiswa butuh wadah. 4ntah itu 1*+1, entah itu apa
naman$a. +aka dibentuklah adan *ekerja (*) $ang bertugas untuk men$elenggarakan
5orum $ang terserah itu.6
-ah$udi merekam bahwa ada tiga keputusan penting pada 5orum ini.7 *ertama,
kesepakatan tentang orientasi pers mahasiswa ke arah pro5esionalisme dan 5ungsionalisme.
*ro5esionalisme dalam artian bukan pro5it oriented namun dalam pemahaman pengelolaan
organisasi $ang diharapkan mampu meningkatkan e5isiensi kerja dan mendorong
kemandirian. Sementara 5ungsionalisme dimaksudkan dalam upa$a pewujudan keterpaduan
antara 5ungsi mahasiswa sebagai intelektual muda dan 5ungsi pers sebagai media.
)edua, peserta sepakat tentang diperlukann$a wadah bagi pers mahasiswa se"1ndonesia.
Segala permasalahan terkait pembentukan wadah tersebut akan dibicarakan pada pertemuan
pers mahasiswa selanjutn$a, $ang dianggap sebagai *ra")ongres. +aka, 5orum men$epakati
1)1* andung sebagai pen$elenggara pertemuan berikutn$a dan &niversitas &da$ana ali
sebagai alternati5 kedua.8
9ptimisme gerakan pers mahasiswa mulai tampak jelas. %i -anagama ini, adan *ekerja
$ang kemudian dikenal dengan Steering :ommitee (S:) 'asional dibentuk untuk
mem5asilitasi pertemuan"pertemuan lanjutan. adan *ekerja ini pula disebut panitia ad hoc
karena tugasn$a untuk mempersiapkan 5orum pertemuan berikutn$a sebagai tindak lanjut
butir 1 panitia ad hoc.
*anitia ad hoc (S:) *ra")ongres berjumlah 11 orang, terdiri dari 2ri Supar$anto (*endapa
&S2) delegasi %1# sebagai koordinator, dengan wakil 9kk$ Satrio ()omentar &niversitas
+oestopo) delegasi %)1 !akarta, dan beranggotakan; <ainul 3r$adi ()reati5 1)1* +edan)
delegasi %1 3ceh, Sumut, =iau, Sumbar> 3rians$ah (2eknokra &nila ?ampung) delegasi
?ampung, !ambi, Sumsel, dan engkulu> 2ugas Suprianto (1sola *os 1)1* andung) delegasi
!awa arat> 3di 'ugroho (+anunggal &ndip Semarang) delegasi !awa 2engah> @e$der
355an 3kka5 (+imbar &nibra) delegasi !awa 2imur> 1 ,usti *utu 3rtha (3kademika &niv.
&da$ana ali) delegasi ali, '2, '22, dan 2imor"timur> +ulawarman (1dentitas &nhas)
delegasi Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulut> 3limun @akim ()inda$ &niv. ?ambung +angkurat)
delegasi )alteng, )alsel, )albar, dan )altim> =@. Siahainenia (&niv. *atimura) delegasi
+aluku dan 1rian !a$a./
*anitia ad hoc pun$a tugas"tugas $ang intin$a mengkoordinir kegiatan sampai
terselenggaran$a kongres wadah baru pers mahasiswa. Seiring dengan rencana akan
diselenggarakann$a kongres untuk wadah baru tersebut, perdebatan tentang 1*+1 pun
berakhir. A!adi jelas, kongresn$a bukan )ongres 1*+1,B terang 2ri Supar$anto. )arena
realitan$a pers mahasiswa butuh wadah, sedangkan kondisin$a waktu itu cerai berai, tidak
bisa dikonsolidasi.
Steering :ommitee 'asional $ang bertujuan untuk terus mengupa$akan pertemuan"
pertemuan lanjutan ini juga menghimpun pers mahasiswa di tingkat daerah. +aka kemudian
bermunculan kantong"kantong pers mahasiswa di daerah $ang kelak bakal menjadi cabang
bagi organisasi nasional $ang akan dibentuk itu.8 Sejak !uni sampai 9ktober 1991, sudah
terbentuk perhimpunan"perhimpunan di tingkat wila$ahCkota. Seperti *erhimpunan *enerbit
+ahasiswa #og$akarta (**+#)9 di #og$akarta dan *erhimpunan *enerbit +ahasiswa
+alang (**++) di +alang. A*okokn$a kalau belum bisa di tingkat nasional, perlu masing"
masing di tingkat wila$ah melakukan konsolidasi dulu,B jelas 3bdul =ahman +aDmun.10
+aka, sangat tidak tepat jika kemudian setelah tahun .000"an terjadi benturan antara **+1
dengan organisasi pers mahasiswa di tingkat wila$ahCkota itu, seperti di +alang (**++) dan
di !ember ((orum *ers +ahasiswa !ember atau (*+!). Salah satu sebabn$a adalah
ketidakindependensian pandangan aktivis pers mahasiswa $ang terlibat di **+1 dalam
men$ikapi keanggotaan **+1 dan klaim tentang ketunggalan wadah pers mahasiswa, selain
memang mereka akti5 di organisasi lain di tingkat kotaCwila$ah tersebut.
Tak Semudah Membayangkan
Setelah melalui beberapa pertimbangan, akhirn$a 1)1* andung dipilih sebagai tempat
*ra")ongres. A!alan *anjang +enuju -adah 2unggal *ers +ahasiswa 1ndonesia,B tulis
+ajalah @immah.11
'amun tern$ata tidak semudah seperti $ang direncanakan. *ertemuan $ang sedian$a
dilaksanakan tanggal 8"10 !uli 1991 ini dihadang dengan Surat 4daran dari %irjen *embinaan
*ers dan ,ra5ika 'o. 08CS4C%itjen **,C1991 tertanggal 1 3pril tentang *engaturan
*enggunaan *engurus *ers *ahasiswa, *emimpin &mum diganti dengan )etua *engarah, dan
*emimpin =edaksi diganti dengan )etua *en$unting. Selain itu juga memuat aturan isi
pemberitaan $ang harus mencerminkan ciri"ciri akademis dan tidak men$ajikan berita politik
praktis.
Selang dua bulan kemudian, tepatn$a pada 1 !uli 1991, %irektur )emahasiswaan
%epdikbud mengeluarkan surat 'o. 870C%8.8C&C1991 tentang tidak diberikann$a
rekomendasi pen$elenggaraan ASarasehan *enerbitan +ahasiswa se"1ndonesiaB. %engan
pertimbangan; (1) erdasarkan pengalaman selama ini tentang berbagai kegiatan penerbitan
kampus mahasiswa tern$ata; (a) )egiatan tersebut tidak menunjukkan kejelasan sasaran $ang
ingin dicapai, dan (b) *anitia tidak pernah memberikan laporan pen$elenggaraan kepada
%irektorat )emahasiswaan> (.) erdasarkan hasil pemantauan %irektorat )emahasiswaan
terhadap A2emu 3ktivis *enerbitan )ampus Se"1ndonesiaB $ang diselenggarakan di
-onosari #og$akarta (/"9 (ebruari 1991) tern$ata kegiatan tersebut tidak menunjukkan citra
5orum akademik sebagaimana la$akn$a perguruan tinggi> (6) %irektorat )emahasiswaan
telah memprogramkan ?atihan )eterampilan *enerbitan )ampus 2ingkat *embina
1991C199. $ang akan diselenggarakan pada !anuari 199. di &niversitas ?ampung $ang
merupakan keputusan =akernas *embantu =ektor 111"1991.1.
)eluarn$a surat ini cukup membuat panitia kerepotan karena diterima menjelang hari
berlangsungn$a acara. ahkan beberapa peserta dari berbagai daerah sudah mulai
berdatangan, termasuk di antaran$a adalah dari )alimantan, ali, Sumatera, dan !awa
2engah. %ampak dari surat tersebut hampir membuat acara batal. 2api akhirn$a pihak
kampus tidak keberatan melalui *= 111"n$a memberi kesempatan bagi berlangsungn$a acara
meski dengan catatan batasan waktu.
3cara pun dimulai dengan sederhana dan dipersingkat, mengingat waktu $ang mendesak.
@ingga tanggal 9 !uli 1991, men$epakati bahwa wadah tunggal pers mahasiswa perlu dan
mendesak dibentuk. Sarasehan di 1sola *os 1)1* andung atau $ang disebut *ra")ongres ini
kemudian mengubah 5ormat acara menjadi andung 1n5ormal +eeting, karena pertemuan
$ang direncanakan tersebut akan menghasilkan beberapa keputusan tentang perangkat"
perangkat organisasi, seperti komisi 1 membahas 3%C3=2, komisi 11 membahas rancangan
,@), dan ditambah komisi khusus untuk membahas surat dari %ikti tersebut.
Sidang berlangsung di ,edung ,arnadi 1)1* andung dan dimulai sekitar pukul 1..00
-1. 2iba"tiba pihak kampus menginginkan 5orum selesai pukul 16.00 -1 hari itu juga,
tanggal 9 !uli 1991. )ondisi peserta memanas disusul seorang dosen $ang mengaku mewakili
*= 111 meminta pengertian kepada peserta. *ihak kampus intin$a tidak ingin nama baik
kampus tercemar. *eserta pun ricuh, suasana benar"benar chaos. +asing"masing peserta
memaksakan kehendakn$a. -aktu terus men$empit padahal 5orum dituntut harus
menghasilkan suatu keputusan.
(orum $ang memanas ini kemudian diambil alih oleh panitia untuk segera ditutup.
Sebelumn$a, sidang sempat menetapkan hasil pembahasan komisi :, namun belum sampai
pada komisi 3 dan komisi , apalagi pembahasann$a. 3khirn$a sidang di"skorsing sampai
pada waktu $ang tidak ditentukan (sampai pertemuan berikutn$a). an$ak peserta $ang tidak
puas. %alam suasana $ang kacau itu, salah satu peserta naik ke panggung dan men$an$ikan
lagu 1ndonesia =a$a. Semua peserta ikut bern$an$i, khidmat dan mengharukan. !auh berbeda
dengan beberapa saat sebelumn$a ketika mereka bertengkar dalam persidangan. 2erlihat
adan$a persatuan dan kebersamaan, bahkan ban$ak $ang sempat meneteskan air mata.16
3khirn$a, 5orum diputuskan untuk dilanjutkan di luar 1)1* andung, $akni di )ebun
inatang andung pada pukul 1/.00 -1. Setelah sebelumn$a 2im S: bersidang
memutuskan akan diadakan *ra")ongres lagi di ?ampung dan )ongresn$a di *alu.17
)etika 5orum dilanjutkan itu, sepenuturan 2ri Supar$anto, 5orum pindah ke kebun
binatang namun tidak lagi kuorum setelah dibubarkan oleh *= 111 atas nama pihak keamanan
dan %irjen tidak mengiEinkan lagi malam itu.
A*okokn$a tidak boleh, kita kocar"kacir. 3da aparat, ban$ak intel itu. 3da $ang n$asar,
ada $ang tidak sampai dan ada $ang tidak berani. 3rtin$a wong sudah tahu ban$ak aparat
akhirn$a tidak berani. 3khirn$a tidak kuorum. )arena tidak kuorum akhirn$a perlu
ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutn$a,B papar 2ri18
Sekitar 68 dari 11. peserta meneruskan pembahasan di kebun binatang tanpa
sepengetahuan aparat manapun. *ertemuan lanjutan itu kemudian disebut andung 1n5ormal
+eeting. %ari sini nama dan 3%C3=2 *erhimpunan *enerbitan +ahasiswa 1ndonesia
(**+1) dan program kerja itu sudah disepakati meski belum disahkan karena belum
memenuhi kuorum.
Selain itu, 5orum juga men$epakati mengirimkan delegasi untuk berdialog dengan
%irektur )emahasiswaan, 4noch +arkum di !akarta. +aka diputuskan tiga juru bicara,1/
$aitu %idik Supri$anto (&,+), +. =idha Saleh (&niversitas 2adulako), dan &sman @assan
(1)1* !akarta). Sementara anggota delegasi dilarang membawa poster. @al ini untuk menjaga
ketertiban dialog.
%elegasi sampai di !akarta pada 10 !uli 1991, tapi 4noch sibuk dan tidak mau ditemui.
ASa$a tidak pun$a jadwal bertemu dengan kalian,B katan$a. 'iat baik mahasiswa ini tidak
ditanggapi semestin$a. +aka mereka $ang terdiri dari 60 orang itu menemui %*= =1,
diterima oleh -akil )etua (** ((raksi *ersatuan *embangunan). 'amun pengaduan atas S)
%irektur )emahasiswaan %epdikbud itu han$a ditampung dan tidak lagi terdengar
kabarn$a.10
%ari !akarta, tiga delegasi diutus Fmereka adalah %idik Supri$anto, +. =idha Saleh, dan
<ainul 3r$adi (1)1* +edan)Fberangkat ke ?ampung bersama dengan panitia ad hoc.
2ujuann$a adalah melakukan konsolidasi dan meminta kesediaan pihak &niversitas ?ampung
(&'1?3) menjadi tuan rumah pertemuan pers mahasiswa berikutn$a. &ntuk meminimalisir
kecurigaan, maka pertemuan tersebut dikonsep dalam bentuk A?atihan )etrampilan
*enerbitan +ahasiswaB. eruntung pihak *embantu =ektor 111 &nila bersedia.
Sepulang dari ?ampung, %idik Supri$anto dan 2ri Supar$anto berusaha menemui
*embantu =ektor 111 1)1* andung guna mendapatkan pengesahan dari pertemuan
sebelumn$a di andung. 'amun nasib baik agakn$a tidak berpihak, *embantu =ektor 111
tern$ata sudah bertolak ke Span$ol. )arena tidak berhasil berjumpa dengan *= 111 1)1*
andung, mereka kemudian berusaha menemui lagi *= 111 &niversitas ?ampung. 2api
sa$angn$a $ang bersangkutan tidak bisa ditemui juga. +enurut sumber alairung &,+
men$ebutkan, *embantu =ektor 111 &nila berusaha menghindar.18 )emudian %idik
Supri$anto dan 2ri Supar$anto berusaha menemui sekali lagi %irektur )emahasiswaan
%epdikbud di !akarta. @asiln$a sama dengan sebelumn$a, 4noch menolak untuk ditemui.
)egagalan beruntun itu rupan$a tidak membuat mereka down tetapi justru kian
bersemangat. Sebuah pelajaran bagaimana sulitn$a menerobos keangkuhan birokrasi. Setelah
itu konsolidasi semakin masi5 dilakukan di daerah"daerah dengan membentuk 5orum"5orum
komunikasi pers mahasiswa. @asiln$a, di +alang terbentuk (orum )omunikasi *enerbitan
+ahasiswa +alang. %i #og$akarta, lahir *erhimpunan *enerbitan +ahasiswa #og$akarta.
*un demikian juga di !akarta, ali dan 'usa 2enggara, &jung *andang, dan daerah"daerah
lainn$a.
*ada tanggal 19G.6 'ovember 1991, sesuai dengan kesepakatan dengan *embantu =ektor
111 &nila, maka digelar ?atihan )etrampilan *enerbitan )ampus +ahasiswa 2ingkat
*embina Se"1ndonesia di 2eknokra &niversitas ?ampung. S: atau panitia ad hoc berusaha
meman5aatkan momen ini untuk mematangkan persiapan pembentukan wadah baru. Sebab di
satu sisi, pers mahasiswa mendesak agar sesegera mungkin melaksanakan pertemuan bagi
terbentukn$a wadah penerbitan kampus mahasiswa. !ika tuntutan tidak dipenuhi maka,
pertama, S: harus mempertanggungjawabkan tugas $ang telah dimandatkan itu kepada
seluruh aktivis penerbitan kampus se"1ndonesia> kedua, S: harus men$erahkan mandat $ang
ada kepada aktivis penerbitan kampus se"1ndonesia. @al ini merupakan bentuk akselerasi S:
'asional demi terbentukn$a wadah baru tersebut.
(orum di &nila ini tern$ata tidak ban$ak dihadiri oleh pengurus pers mahasiswa
melainkan anggota pers mahasiswa $ang baru, $ang belum tahu ban$ak tentang rencana
pembentukan wadah baru itu. +elihat kondisi $ang tidak memungkinkan diadakann$a
pembahasan mengenai perencanaan wadah baru, maka momen tersebut han$a dipakai untuk
melangsungkan pelatihan jurnalistik dan rangkaian acara lainn$a. +engenai rencana wadah
baru, 5orum han$a menentukan tempat konsolidasi berikutn$a. A#ang datang anak"anak baru,
$ang tua"tua nggak datang, karena *= mengutus $ang muda"muda. 'gapain $ang tuaH
!adin$a, $a, cuma diklat aja,B jelas 2ri Supar$anto, )oordinator S: 'asional.19
*ertemuan berikutn$a di &niversitas ,aja$ana +alang pada .0 %esember 1991. )arena
$ang hadir tern$ata han$a se"!awa, maka kesempatan ini han$a membahas seputar program"
program kerja berikutn$a. =ancangan program kerja **+1 pun dirumuskan. )einginan turut
men$uarakan aspirasi mahasiswa dan mas$arakat dengan meningkatkan kesadaran kritis
sepertin$a menjadi semangat pembentukan lembaga ini. Seperti termaktub dalam poin ketiga
rumusan umum, $aitu menciptakan penerbitan mahasiswa sebagai sarana pembentuk
pendapat umum di kalangan mahasiswa ke arah kreati5itas kritis dan dinamis..0
Setelah itu pertemuan"pertemuan terlihat vakum selama sepuluh bulan karena tidak ada
5orum selevel regional atau nasional. 'amun konsolidasi di daerah"daerah tetap berjalan.
ahkan secara resmi, beberapa kota membentuk 5orum"5orum kekuatan di tingkatan basis.
*erintisan pembentukan 5orum tersebut diniatkan untuk memperlancar konsolidasi dan
mempererat hubungan antar kota, sehingga kendala personal dapat diatasi..1 +elalui jalan
komunikasi secara personal, negosiasi, dan sebagain$a, penjajagan terus berlangsung hingga
mendapatkan iEin untuk mengadakan ?okakar$a *enerbitan +ahasiswa Se"1ndonesia dan
%iklat %asar I se"!awa 2imur pada 17"18 9ktober 199. di &3)*+ &niversitas rawija$a
+alang.
Dilema Soal Nama; Penerbitan atau Pers?
*ilihan soal nama antara JpersD dan JpenerbitanD pada waktu itu melahirkan debat sengit
$ang hampir tidak berujung. Sebagian memilih kata JpenerbitanD sebagai jalan kompromi atas
situasi politik $ang tidak berpihak saat itu. Sementara $ang lain tetap ngotot dengan pilihan
kata JpersD agar 5ungsi kontroln$a tidak disempitkan.
*enggunaan nama JpenerbitanD, bukan JpersD, adalah pilihan kompromis. +engingat
dikeluarkann$a Surat 4daran %ikti 'o. 879C%C2C1989. *un *eraturan *enerangan 'o.
01C1908 $ang menggolongkan pers mahasiswa ke dalam kategori penerbitan khusus...
)arena +enpen menilai han$a ada satu pers nasional $ang diatur melalui S1&** (Surat 1Ein
&saha *enerbitan *ers). Sedangkan penerbitan khusus diatur dengan S22 (Surat 2anda
2erbit).
*enggunaan penerbitan khusus
dimaksudkan untuk tidak bersi5at politis, tetapi lebih diarahkan pada teknis keilmuan dan
kejuruan. %epolitisasi kemudian diperketat dengan Surat 4daran %irektorat !enderal **,
'omor 08CS4C%itjenC**,C1991 tentang 9perasional *enerbitan )husus. 2idak han$a itu, isi
Surat 4daran %ikti 'o. 879C%C2C1989 tern$ata juga mengklasi5ikasi ragam pers mahasiswa
melalui ragam istilah..6 Seperti *emimpin &mum diganti *engarah, *emimpin =edaksi
diganti *en$unting. @al ini sebagai salah satu upa$a untuk mereduksi arti pers itu sendiri.
2. !acob, +antan ketua 1-+1 (1katan -artawan +ahasiswa 1ndonesia) berkomentar,
Aiar pakai nama setan tidak jadi soal, asal dia jalanKB.7 agin$a, $ang penting adalah
produkn$a. +engenai nama tidak jadi permasalahan karena dalam realitan$a pun tetap
memerankan diri sebagai pers. @e$dar 355an 3lka55 men$ebut penggunaan ini han$a sebuah
bentuk kompromi saja. +eski begitu, diakui, penggunaan istilah itu telah berpengaruh pada
orientasi pemberitaan dan 5ormat terbitan $ang membatasi dan men$iutkan n$ali untuk
menjalankan 5ungsi kontrol..8
1stilah penerbitan lebih lunak karena memang 9rde aru tidak menginginkan pers
mahasiswa hidup di dalam kampus. 3gakn$a 9rba masih trauma dengan pers mahasiswa.
)arena sensiti5 dengan kata JpersD oleh mahasiswa, maka penggunaan istilah itu pun
dipersoalkan. agi =ektor di beberapa kampus, pers itu seperti menjadi momok $ang
menakutkan../
,ara"gara menggunakan kata JpersD, kunjungan aktivis pers mahasiswa #og$akarta ke
&niversitas rawija$a +alang ditolak..0 @an$a karena ada kata JpersD"n$a. *ihak kampus
menganggap itu bukan wila$ah kemahasiswaan di dalam kampus.
,agasan"gagasan $ang muncul dari $ang lunak sampai $ang radikal pun men$eruak.
A)enapa tidak dilawan sekalian, meski tidak ada rujukan soal aturan. 2idak ada urusan,B kata
sebagian peserta )ongres 1 **+1 tahun 1996. %ebat soal nama ini begitu sengit hingga tak
didapat kata sepakat. )emudian, 2ri Supar$anto sebagai )oordinator S:, mengusulkan agar
Sekjen dan *residium $ang lain mencoba ke %itjen %ikti. )alau mereka tidak memberikan
respon, baik positi5 maupun negati5, maka sekalian melawan, kita ubah menjadi pers
mahasiswa..8
enar adan$a. Setelah ke %ikti, tern$ata tidak ada respon soal itu. %ikti justru tidak
mempersoalkan soal istilah (pers atau penerbitan) dan organisasi (**+1). +ereka tidak mau
tahu karena sebenarn$a itu tidak ada aturan dan kategorin$a apa **+1 itu. #ang ada waktu
itu han$a organisasi di tingkat kampus, seperti Senat +ahasiswa *erguruan 2inggi 1ndonesia
(S+*21) dan kepemudaan, $akni )'*1. Sedangkan **+1 tidak masuk ke dalam kedua
kategori tersebut. !ika masuk dalam )'*1, tentu timbul dua masalah. *ertama, berbeda
orientasin$a. )edua, waktu itu tahun 1990"an )'*1 dinilai sebagai kepanjangan tangan
pemerintah..9 ?antas untuk apa membentuk **+1 kalau kemudian han$a berada di bawah
)'*1.
)arena ban$ak $ang ingin meng5ungsikan sebagai pers mahasiswa, tidak han$a menjadi
penerbitan, maka perlu dimatangkan di tingkatan nasional. @al ini baru dapat terealisasi
ketika )ongres 11 **+1 di !ember dengan keputusan %eklarasi 2egalboto $ang menolak
berbagai jenis perijinan $ang diberlakukan terhadap pers mahasiswa. =omm$ (ibri
memaparkan perdebatan penggunaan istilah itu semasa perioden$a, 1996"1998;
A)ita tak ingin juga, terjadi perpecahan han$a karena penggunaan nama. +aka kompromi
itu dilakukan. ukan karena 5aktor eksternal tapi karena menghindari terjadin$a perpecahan
internal di tubuh **+1. )arena men$adari ban$ak aktivis pers mahasiswa $ang akrab di
kampus, so5t dengan politik, dan ada juga $ang radikal $ang jiwa pers memandang
penggunaan istilah penerbitan terlalu lunak. +eski ken$ataann$a waktu itu sudah
kecenderungann$a mengarah pada 5ungsi pers mahasiswa.B60
%emikian jalan tengah $ang ditempuh. %engan adan$a wadah ini, harapann$a mampu
membangkitkan kembali kehidupan pers mahasiswa $ang waktu itu redup. %engan upa$a
pelembagaan atau pengorganisasian, solidaritas pers mahasiswa di dalam lembaga tersebut
akan muncul. 2idak perlu legalitas dan pengakuan dari siapa pun. 3da kesamaan $ang
tumbuh melalui kesadaran $ang sama"sama lahir dari satu rahim. Setidakn$a itu menjadi
bargaining position untuk memperkuat pers mahasiswa. 2ri Supar$anto menuturkan soal
wadah baru ini;
ASecara internal lembaga ber5ungsi untuk meningkatkan mutu penerbitan dan sosialisasi
nilai. Sedangkan 5ungsi eksternaln$a, memperkuat posisi tawar pers mahasiswa dengan
penguasa, baik dengan birokrasi kampus maupun pemerintah. Salah satun$a adalah dengan
membentuk opini publik. Sekitar .00 penerbitan mahasiswa $ang bertebaran di negeri ini
tentu sangat potensial. 1tu secara vertikal. ?alu secara horiEontal adalah posisi tawar di
hadapan mas$arakat pembacan$a. *osisi ini menjadi semacam gerakan pen$adaran.B61
'ama sudah tercetus ketika pertemuan di andung itu. 'amun karena belum kuorum
maka perlu ada pertemuan berikutn$a untuk dideklarasikan. Sehingga sarasehan dan
?okakar$a di +alang itu sudah tinggal mengesahkan saja. Selain itu beberapa rancangan
sudah tersusun seperti 3%C3=2 dan ,@).
&pa$a"upa$a itu terus dilakukan, di antaran$a di &1 %epok, &nila ?ampung, ali,
Sulawesi Selatan, lalu di ,aja$ana +alang,6. dan memuncak di &nibraw +alang.66 *erlu
dicatat bahwa pertemuan 5ormal ini terasa besar karena nebeng 5orum pers mahasiswa baik
berupa temu aktivis, sarasehan, maupun pelatihan. %i luar pertemuan semacam ini sering dan
ban$ak dilakukan, tapi tidak pernah didokumentasikan ataupun bila ada penulis belum
ditemukan data tersebut.
Baru Dimulai dari Sini
A**+1 ?ahir di +alang,B tulis S)+ Sketsa halaman depan.67 *ada pukul 1/..9 -1
tanggal 18 9ktober 199.68 sidang menetapkan berdirin$a *erhimpunan *enerbitan
+ahasiswa 1ndonesa (**+1)6/ $ang ditandatangani oleh 2ri Supar$anto sebagai )etua
Sidang dan 1nes -uri @anda$ani, Sekretaris Sidang. Suatu hasil perjalanan panjang dari
kerinduan mewujudkan wadah baru bagi pers mahasiswa.
Sebelum deklarasi di +alang digelar, beberapa orang mematangkan konsep deklarasi.
+enurut 2ri Supar$anto60 di antaran$a adalah Sholeh &. ,., -ig$o, @e$der 355an 3kka5,
=ohman udi$anto, 2ugas Suprianto, =ahman +aDmun, dan =omm$ (ibri, ditambah 1 ,usti
*utu 3rtha, +ulawarman, dan anggota panitia ad hoc lainn$a.
*ertemuan ?okakar$a *enerbitan +ahasiswa 1ndonesia (?*+1) pada 18"10 9ktober 199.
oleh &nit 3ktivitas *enerbitan )ampus +ahasiswa &nibraw +alang ini diikuti oleh 0.
peserta dari 60 *2' dan *2S se"1ndonesia. 1nilah pern$ataan bergabungn$a ?embaga
*enerbitan +ahasiswa (?*+) $ang ada diperguruan tinggi dalam organisasi $ang diberi
nama **+1. Selain menghasilkan terbentukn$a wadah tingkat nasional, juga menetapkan
3%C3=2 dan program kerja **+1, serta )urikulum *endidikan dan ?atihan (%iklat)
jurnalistik mahasiswa.
Seluruh hasil tersebut sebelumn$a dibahas dalam empat )omisi; )omisi 1 ?*+1
membahas rumusan tentang 3%C3=2> )omisi 11 tentang rumusan program kerja **+1>
)omisi 111 tentang )urikulum %iklat !urnalistik +ahasiswa> dan )omisi 1L tentang
rekomendasi khusus membahas tempat alternati5 pertemuan berikutn$a dan sekaligus
pelaksana )ongres 1 **+1.68 eberapa usulan69 dalam pertemuan itu $ang menuntut untuk
segera direspon oleh **+1 saat itu juga adalah sebagai berikut;
1. +embahas struktur organisasi penerbitan mahasiswa di 5akultas $ang ada di bawah
Senat +ahasiswa (akultas (S+(). )arena berkenaan dengan S) +endikbud
0780C&C1990 tentang pedoman organiasi kemahasiswaan di *2, $ang men$ebutkan
bahwa lembaga kemahasiswaan di 5akultas adalah @+!, S+(, dan *+. 3dapun
penerbitan kampus mahasiswa berada di bawah S+(.
.. +eminta **+1 untuk menjernihkan prosedur dan mekanisme pembredelan,
penghentian, pembekuan setiap penerbitan mahasiswa, juga status anggotaCpengurus
mahasiswa dari nonmahasiswa
6. +eminta **+1 untuk mengeluarkan sikap sehubungan dengan penarikan majalah
Lokal 1)1* *,=1 Semarang $ang dicekal terbit.
7. +engharuskan **+1 membantu bagi penerbitan maha"siswa untuk memperoleh Surat
1Ein 2erbit (S12).
?alu, disepakati adan$a pertemuan lanjutan **+1 guna kesiapan sekiran$a akan
diselenggarakan 3prilG+eiC!uni 1996 di ali. &ntuk itu maka dibentuk panitia ad hoc $ang
bertugas sebagai S: *anitia )ongres 1 **+1. !adi panitia ad hoc bentukan -anagama belum
selesai hingga terselenggaran$a )ongres wadah baru (**+1). Sedangkan beberapa anggota
panitia ad hoc sudah lulus kuliah dan non akti5. +aka pada pertemuan ini merestrukturisasi
anggota panitia ad hoc tersebut. 2erbentuk panitia ad hoc jilid 11 $ang masih dikoordinatori
oleh 2ri Supar$anto.70 erikut anggota"anggotan$a;
)oordinator; 2ri Supar$antoC*endapa &S2(%elegasi %1#), dengan 3nggota;
2ugas SupriantoC1sola *os 1)1* andung (%elegasi !awa arat),
3rie5 3di )uswardonoC+anunggal &ndip (%elegasi !ateng)
-ign$o 3di$osoC)etawang ,ede &nibraw (%elegasi !atim)
9kk$ satrioC)omentar &niversitas +ustopo (%elegasi %)1 !akarta),
3ldrin !a$a @irpathanoC2eknokra &nila (%elegasi Sumbagsel)
1 -a$an 3nanta -idja$aC3kademika &nud (%elegasi ali, '22, '2, 2imor"timor),
+. =idha SalehC(ormat &niversitas 2adulako (%elegasi Sulawesi),
3limun @akimC)inda$ &niversitas ?ambung +angkurat (%elegasi )alimantan),
#on SoukottaC &niversitas *atimura (%elegasi +aluku dan 1rian !a$a).
&saha ini sebenarn$a telah dirintis sejak 1980 namun kemudian wadah baru tidak kunjung
terbentuk. Salah satun$a karena memang pers mahasiswa dan panitia persiapan $ang
dibentuk memilih menghidupkan kembali 1*+1, satu"satun$a wadah $ang sudah ada dan
diakui waktu itu. )arena kondisi politik $ang tidak memungkinkan, 1*+1 $ang terakhir
kalin$a men$elenggarakan )ongres tahun 1980 ini pun padam, bahkan disebut"sebut beku
sejak 1908,71 men$usul dibentukn$a panitia ad hoc pada tahun 1991 di -anagama $ang
menegaskan membuat wadah baru, bukan 1*+1. Sejak itu, tepatn$a .0 bulan ((ebruari 1991G
9ktober 199.), dimulai dengan upa$a"upa$a mengkonsolidasi pers mahasiswa dengan
meman5aatkan kegiatan"kegiatan ?embaga *ers +ahasiswa (?*+). 2idak semua bentuk
konsolidasi dan pertemuan didokumentasikan oleh panitia ad hoc maupun pers mahasiswa.
Salah satun$a dikarenakan tidak semua konsolidasi ber5ormat rapat atau sidang, tapi lebih
cair dan dinamis.
%engan terbentukn$a perhimpunan ini, tugas pers mahasiswa berikutn$a akan lebih
terbantu. Sebagaimana usulan pertemuan di +alang, salah satun$a men$ikapi pembredelan
+ajalah Lokal 1)1* *,=1 Semarang $ang dicekal terbit dan 2abloid %ialoMue terbitan Senat
(1S1* &nair Suraba$a dibredel dan penanggungjawabn$a di"skorsing.
)etika pers mahasiswa dinilai telah mengusik pemerintah melalui pemberitaann$a, maka
pemerintah dengan kekuasaann$a bisa melakukan apa saja, seperti pembredelan dan lainn$a.
Sementara pers mahasiswa tetap saja tidak bisa berbuat apa"apa. %engan adan$a wadah baru
ini (**+1), muncul semangat solidaritas untuk melakukan advokasi. %alam kasus %ialoMue,
pertama"tama **+1 melakukan pengecekan kebenaran atas pembredelan tersebut, kemudian
rechek, baru mengeluarkan statement. an$ak 5ungsi dan harapan $ang tersandar pada **+1,
mulai dari sebagai pembela kemerdekaan dan kebebasan pers mahasiswa $ang terko$ak,
sebagai tameng pelindung independensi pers mahasiswa $ang selalu coba dikebiri,
hingga sebagai tempat berteduh dan menambatkan tali persekawanan di antara para pegiat
pers mahasiswa .
!ika awal tahun 1996 kasus prembedelan mendera %ialoMue, berikutn$a giliran 3rena
131' Sunan )alijaga #og$akarta pada +ei 1996. %emikian kondisi pers mahasiswa $ang
terus mengalami benturan"benturan dengan birokrasi kampus mereka sendiri. %i satu sisi,
perhimpunan $ang baru saja berdiri ini belum mampu bergerak leluasa karena belum
men$elenggarakan )ongres dan pengurusn$a pun belum terbentuk. 2api keterbatasan itu
tidak membuat **+1 lantas berdiam diri tanpa melakukan apa"apa.
ASambil mengga$ungsambuti kelahiran **+1, kita mencoba untuk membuat langkah inisiasi
sejauh $ang kita mungkinkan, sambil melirik konteks dan situasi,B semangat @asan 3oni
3EiE, $ang waktu itu menjabat *residium **+1 !awa 2engah.7.
Lalu Memainkan Isu
2ahun 1990"an, %epdikbud memun$ai prinsip bahwa para mahasiswa tidak boleh
membangun organisasi di tingkat universitas, karena jika itu dibangun maka konsolidasi akan
terjadi dan itu tentu membaha$akan. %epdikbud han$a memperbolehkan organisasi di tingkat
5akultas dalam bentuk Senat +ahasiswa. 1ni adalah bagian dari strategi untuk membonsai
gerakan mahasiswa. %an benar adan$a, kebijakan tersebut menjadikan mereka akhirn$a
han$a sibuk mengurusi kegiatan"kegiatan di 5akultasn$a saja tanpa memun$ai wawasan
politik lebih luas.
Seiring berjalann$a waktu, mahasiswa $ang hidup dalam belenggu rutinitas 5akultas
masing"masing itu akhirn$a tak betah juga. @ingga akhirn$a mereka berkumpul lagi dan
mengupa$akan untuk membentuk wadah76.
Selain Senat +ahasiswa, ada organisasi
ekstra. %ikatakan ekstra karena kelompok aktivis mahasiswa ini menolak dilokalisasi di
dalam kampus. 2api sa$angn$a, mereka (mahasiswa) $ang bergulat di organisasi ekstra tidak
bisa meman5aatkan 5asilitas dan dana dari kampus. *adahal sejatin$a mereka pun$a hak
untuk itu. %ana kampus waktu itu han$a digunakan untuk kegiatan"kegiatan 5akultas, namun
tidak men$asar sama sekali pada pengembangan potensi mahasiswa. %ari sini kemudian
muncul alternati5; pers mahasiswa $ang berkedudukan di kampus namun dengan pola pikir
$ang tidak terkungkung di dalam kampus menjadi tempat untuk bertemun$a para aktivis
mahasiswa.
*ers mahasiswa mampu meman5aatkan dana dari kampus dan mem5asilitasi organisasi
ekstra kampus. 3waln$a ada dua jenis gerakan, $aitu gerakan pers dan gerakan kelompok
studi. +asa"masa itu, gerakan kelompok studi lebih disukai karena jenis ini lebih aman tanpa
dicurigai oleh pemerintah. )etika gejolak aktivisme mahasiswa tidak terbendung lagi,
gerakan kelompok studi $ang biasan$a bergelut dengan buku itu tern$ata kurang berhasil
dalam hal kaderisasi.
*ersis pada titik inilah pers mahasiswa menjadi alternati5 gerakan mahasiswa. uku"buku
mulai ditinggalkan. %iskusi"diskusi kritis bergairah, darah $ang semula mendidih kini mulai
mencair. 3ktivis pers mahasiswa akhirn$a tidak kuat menahan diri. +ereka pun aksi turun ke
bawah, mengadvokasi dengan pena dan apa saja $ang dapat dilakukan. +embaur dan
menjadi motor gerakan mahasiswa. %ari kata"kata membalik halaman demontrasi. )elompok
diskusi, gerakan mahasiswa, dan pers mahasiswa berpadu dengan wacana pengembang isu,
penggagas kritis, lalu aksi. %ari mimbar bebas sampai gerakan jalanan tidak sungkan"
sungkan lantang berteriak. 2idak ada $ang paling berperan besar, dan tidak ada $ang boleh
mengklaim paling berperan.77
*aduan gerakan mahasiswa membuat pemerintah kalang kabut. ?alu, kampus"kampus
mulai ditekan kuat"kuat. )onsep pendidikan dilokalisir sebagai pemenuhan kebutuhan
negara, dan bukan pemenuhan bangsa. )aum muda dijadikan kebutuhan komoditi pasar, dan
bukan membentuk manusia $ang peduli terhadap nasib bangsan$a.78 )ampus menjadi
penjara. )ontrol terhadap kampus kian ketat.
'amun bukan pers mahasiswa naman$a, jika tidak pandai mencari celah. +ereka
mengadakan pelatihan"pelatihan jurnalistik $ang cenderung pada bidang keilmuan dan
penulisan, sehingga pihak birokrasi kampus dan pemerintah tidak curiga. (orum"5orum
regional dan nasional mulai ban$ak diselenggarakan, bahkan %irjen %ikti pun
mengadakann$a, dan pers mahasiswa meman5aatkann$a.
A)ita bisa bergerak seperti itu karena adan$a alasan pelatihan pers mahasiswa, kalau tidak
kita bisa habis. ?ebih menguntungkan. !adi waktu itu, selain kita bergerak ke luar kampus,
kita juga bergerak ke sistem supa$a match dan terlindungi oleh sistem,B ungkap =ahman
+aDmun.7/
%engan adan$a acara"acara seperti pelatihan maka kampus akan mengirimkan delegasi
dan membia$ain$a. 1tulah keuntungan. %i sisi lain, konsolidasi terus dilakukan. @ingga
akhirn$a terbentuk wadah pers mahasiswa secara nasional.
*ers mahasiswa memang lebih diuntungkan. %iuntungkan karena masih di bawah atap
kampus dan tradisi intelektual $ang cukup terjaga, meski dengan berbagai cara berusaha
untuk dilemahkan. 2etapi semakin ditekan justru semakin kuat. Semakin ditiup, semakin
membara. asis idealisme pers mahasiswa sebagai bagian dari gerakan mahasiswa tidak
pernah padam. 1tulah semangat pers mahasiswa $ang terus digelorakan.
&pa$a pelemahan melalui kebijakan '))C)) $ang secara de jure selesai tahun 1990 itu
tidak berpengaruh ketika pada praktikn$a birokrasi kampus pun menjadi sasaran pers
mahasiswa. %ualisme bidikan pers mahasiswa; kekuasaan birokrasi kampus dan kekuasaan
pemerintah. +aka demikian pula potensi membangun jaringan, semakin luas, baik di
tingkatan kampus maupun di luar kampus. *ers mahasiswa pun$a potensi itu; merangkul
gerakan $ang lain. )esadaran kritis $ang dipraktikkan tidak han$a pada arena wacana di
dalam kampus semata melainkan juga di ranah riil mas$arakat. %i sini mahasiswa berpeluang
memengaruhi mas$arakat, terutama $ang menghadapi kasus"kasus represi5itas penguasa.
*endiri 1*+1, )oesnadi @ardjosoemantri, men$atakan bahwa mahasiswa hendakn$a tidak
menutup mata terhadap $ang selain pandangann$a sendiri.70 'gomong politik tapi bukan
jadi antek politik. Sekata dengan %widjo bahwa pers mahasiswa pun berpolitik. *enggunaan
istilah Jpolitik praktisD sebenarn$a mereduksi agar mahasiswa melulu menggeluti buku"buku
diktat kuliah. +ahasiswa dilarang kritis dan dilarang berani bertan$a. 1stilah Jpolitik praktisD
han$a upa$a stigmatisasi organisasi mahasiswa agar gerakann$a tidak mengalamat ke
kekuasaan, agar status Muo terjaga dari go$angan dan kritikan. +eski sisi lain ada benarn$a
juga, untuk meredusir kepentingan"kepentingan tertentu $ang memboncengi gerakan
mahasiswa.
erseberangan dengan itu, pers mahasiswa justru terus menghembuskan na5as"na5as
perlawanan. +ohctar ?ubis pernah berkata bahwa pers mahasiswa tidak perlu membatasi diri
dengan persoalan kampus. )arena mahasiswa itu sudah dewasa, sudah berhak menentukan
dan bertanggungjawab terhadap masa depan generasin$a. !adi tidak ada bedan$a dengan
warga negara $ang lain.
ASelama ini kita beranggapan kalau sudah dari pemerintah tidak bisa digugat lagi. )alau
benar, $a, kita dukung. 2api persoalann$a apa memang benarH )ita berhak menguji dengan
pikiran dan 5akta"5akta $ang bisa kita kumpulkan. !ika kritikan $ang mengusik penguasa
biasan$a dibalas dengan pembredelan. 3gakn$a ini perlu diluruskan,B paparn$a.78
Sosialisasi nilai, istilah 2ri Supar$anto, $ang dilakukan mendorong pembaca media pers
mahasiswa $ang sebagian besar mahasiswa tergerak untuk melakukan perubahan. Sejarah ini
sangat dinamis, terasa cepat berubah sekitar awal dekade 1990"an. %i sini, mahasiswa sudah
berani membicarakan hal"hal $ang di luar mata kuliah. 2idak han$a berhenti dalam pelatihan"
pelatihan saja, karena dalam dua sampai tiga bulan pers mahasiswa selalu mengadakan
kegiatan. 3kibatn$a persoalan akademik menjadi kurang diperhatikan, seperti jarang
mengikuti kuliah. 2etapi di balik itu, pers mahasiswa merupakan tempat kondusi5 bagi
berkumpuln$a para aktivis mahasiswa dengan kecenderungan $ang berbeda"beda. 3da
kelompok mahasiswa $ang ingin menjadi penulis atau wartawan $ang tidak ingin menjadi
aktivis gerakan. 3da pula $ang ingin pro5esional di bagian iklan, 5otogra5i dan seterusn$a.
A)alau dari sudut pengorganisasian kita harus menghargai masing"masing aktivis $ang
dengan berbagai macam motivasin$a itu. !ika semua motivasi ini bisa diakomodasi,
konsolidasi akan semakin kuat. %an nantin$a tidak bisa dipungkiri, di seluruh kampus di
1ndonesia pemasok terbesar dari gerakan mahasiswa adalah anak"anak pers mahasiswa,
walaupun tidak menggunakan label pers mahasiswa. *ers mahasiswa itu adalah menjadi
tempat alternati5 untuk berkumpuln$a para aktivis,B terang 3man mengingat"ingat dinamika
mahasiswa awal 1990"an .79
'amun, ada juga aktivis pers mahasiswa $ang tetap menggerakkan dan menurunkan
massa. !adi **+1 adalah salah satu dari sekian ban$ak varian gerakan mahasiswa. aik $ang
dari organ ekstra, seperti gerakan mahasiswa @+1, ,+'1, *+)=1, *+11 dan sejenisn$a,
maupun $ang dari internal kampus, Senat +ahasiswa dan segala macamn$a. Semua berlatar
belakang $ang sama; pers mahasiswa. A!angan dilupakan ini,B tegas %widjo.80
Sangat beragam. Seperti wadah penampungan gerbong aktivis mahasiswa $ang siap
diturunkan di mana saja. =omantisme mahasiswa dengan gerakan mengarah pada
radikalisme. +ilitansi dan idealisme berpadu pada semangat kaum muda. 2idak ada $ang
mempertan$akan soal perbedaan, apalagi mempertentangkan satu sama lainn$a. )eka$aan
jaringan $ang dengan sadar berhimpun, tanpa paksaan dan tidak dibentuk dengan klaim
politis.
Seperti menemukan momen, pers mahasiswa membaca kondisi sedang di bawah birokrasi
otoritarian dan gejala gerakan $ang memuncak. Sedangkan pers umum ban$ak $ang
bungkam atau dibungkam. 3paratus negara setidakn$a berhasil menggali kuburan pers
umum. eberapa $ang lantang dibredel atau dilarang terbit sampai pada waktu $ang tidak
ditentukan.
,erakan mahasiswa membutuhkan asupan giEi.81 +as$a"rakat mulai resah dan men$adari
diri dalam ketidakpastian. *ers umum dikekang kuat"kuat. *ers mahasiswa $ang sejak awal
bergejolak dan membangun wacana kritis kini memainkan perann$a. +emosisikan peluang
gerakan dan kondisi politik sebagai pemicu. )asus"kasus $ang mengusik penguasa semakin
kencang diangkat. +otor penggerak mahasiswa pun dipercepat. %an memang sudah menjadi
tugas media untuk mengontrol kondisi sosial, jika menginginkan perubahan $ang segera.
Setelah melalui jalan panjang, **+1 akhirn$a dideklarasikan di +alang pada tahun
199.. )onsolidasi pers mahasiswa berusaha lebih dimasi5kan, konsep $ang lama digagas
kembali. @ingga wadah baru itu pun lebih dinamis dan luwes dalam memosisikan dirin$a
sebagai organisasi $ang mewadahi organisasi. Sebuah bentuk $ang unik; lembaga menaungi
lembaga"lembaga (pers mahasiswa). -adah alternati5 $ang waktu itu dirindukan oleh pers
mahasiswa pasca hilangn$a 1*+1 dari peredaran. +uncul kesadaran berkumpul dan berbagi
dengan saudara serahim, sesama pers mahasiswa.
&pa$a pembentukan wadah itu, selain sebagai cara $ang tepat untuk menghimpun diri dan
mempertegas posisi pers mahasiswa juga sebagai alternati5 untuk menampung keluh"kesah
emosional $ang gerah dan letih dengan isu"isu politik dan kekuasaan. **+1 sebagai bagian
dari gerakan mahasiswa juga sebagai pagu$uban atau komunitas pers mahasiswa $ang
memiliki jalinan solidaritas dan komunikasi kultural sangat erat. Segala perbedaan atribut dan
latar belakang gerakan akan melumer ketika masuk ke wadah ini karena begitu kuatn$a
ikatan kultural di antara mereka.
%ua hal $ang tidak dapat dilepaskan dari pers mahasiswa; bahwa sebagai bagian dari gerakan
mahasiswa harus terus membarakan perlawanan dan kontrol terhadap kekuasaan, namun hal
itu haruslah dilambari dengan analisa dan data $ang sesuai dengan media.
ANah itu kan berat, ini harus berdasarkan fakta yang sesuai lazimnya kaidah-kiadah pers
yang benar. Maka jika ditanya apakah ada targetan-targetan itu, tentu ada. Namun tidak
kemudian secara serampangan asal njeplak saja. Di sini ada konsep investigasi dan
reportase di dalamnya. Ini yang menjadi tantangan bagi pers mahasisa. !ehingga pilihan-
pilihan yang berani dan beresiko menjadi konsekuensi,B kata %widjo.
%widjo mendeskripsikan pilihan sebagai aktivis pers mahasiswa ini dengan Aorang"orang
$ang kritis, $ang pun$a keganjilan hati, keganjilan nurani untuk memikirkan bangsa ini.
ahwa bangsa ini sakit, bangsa ini sedang didera, sedang terjebak, sedang dijajah oleh suatu
kekuatan. 1ni kan $ang bisa membaca han$a hati nurani, maka inilah $ang membuat mereka
menjadi militan, melakukan pilihan"pilihan, termasuk melihat pers mahasiswa kemudian
menjadi **+1.B
)eprihatinan dan kegelisahan $ang juga dialami oleh aktivis mahasiswa masa itu perlu
dituntaskan dalam berbagai bentuk, tidak cukup han$a dalam media pers mahasiswa saja.
)eterampilan memainkan isu pun diterapkan dalam aksi"aksi pen$ikapan kasus"kasus $ang
terjadi di mas$arakat. isa dilihat, misaln$a, pada 1990"an, isu lokal pengambilalihan tanah
kebun warga di :ianjur, !awa arat, $ang akan dijadikan lapangan gol5. Setelah menggelar
aksi dengan petani"petani, isu lokal ini di"blow up menjadi isu nasional oleh pers
mahasiswa.8. Sehingga ban$ak solidaritas dan media umum $ang kemudian meng"
angkatn$a. Sebuah tantangan untuk memainkan isu, jika tidak mau dikatakan sebagai
pengekor dari isu media umum.86

You might also like