You are on page 1of 4

Tuhan Siapa Jodohku?

Entah kenapa
Entah apa yang ada di benak ku ini sehingga begitu menginginkan pernikahan itu ada,
mendambakan dan menginginkan hadirnya suara tangis dan tawa bayi.
Mengurus rumah tangga, menjadi ibu dan istri dari anak dan suamiku, yang rela setiap hari
bangun lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan suami dan anak-anak
yang bergegas untuk berangkat kerja dan berangkat ke sekolah. Yaaa!!! Itu impian ku
Tuhan mengapa khayalan tak seindah kenyataan?
Disaat aku mulai menemukan kehidupan baru dengan Dirga namun secepat itu kebahagiaan
itu juga hilang.
Dirga yang berjanji akan menikahi aku dan ingin membina rumah tangga bersamaku, ternyata
lebih memilih pergi dari kehidupanku entah apa alasannya aku juga tidak tahu. Ku
ikhlaskan apa yang sudah menjadi jalan Tuhan.
Itu sekilas tentang Dirga orang yang sempat menjadi target buat masa depan ku
Sering kali bahagia melihat mereka yang tertawa bahagia bersama bayi, suami ataupun
istrinya
Dalam hati suka iri melihat kedekatan yang seperti itu. Suami membawa tas yang berisi
popok, susu dan perlengkapan bayi, istri menggendong bayinya. Hmmmsuatu hari nanti
aku juga pasti begitu, mungkin belum waktunya. Dan aku sadar umurku juga masih terlalu
muda untuk membina rumah tangga, namun jika ada yang terbaik, calon imam yang baik
yang mampu menuntun aku seumur hidup kenapa enggak untuk nikah muda? Bukannya
menarik, jika punya anak nanti mama dan papanya masih muda dan yaaah bisa dibilang
jadi mama papa modern buat anak-anak. Itu yang aku impi-impikan.
Khayalan ku buyar ketika nada dering ponsel berbunyi beberapa kali Aku lihat di layar
ponsel Ryan memanggil
Kupandangi ponsel tanpa menerima panggilan itu, berpikir bahwa telepon itu hanya untuk
mendengar kata maaf dari Ryan mantan pacar setahun lalu yang tiba-tiba hadir kembali
setelah hubunganku dengan Dirga berakhir dan Ryan meminta untuk memulai hubungan lagi
dengan ku
Setahun lalu pernah ada rasa yang begitu teramat besar untuknya, namun ketika Ryan
melakukan kesalahan yang mungkin terlalu fatal, rasa itu perlahan hilang..
Yaaah Ryan diam-diam menjalin hubungan dengan Andira sahabat aku sendiri. Bisa
dibayangkan bagaimana sakitnya aku waktu itu. Sahabat yang sudah aku anggap saudara
kandung, selalu bersama-sama dalam keadaan apapun namun telah melukai aku dengan
kelakuan yang seperti itu. Tuhan apa salahku?
Dan ketika aku mengetahui hal itu, dengan gampangnya Andira hanya meminta maaf sembari
menangis dan memeluk aku sambil mengatakan dia khilaf. Apa aku harus memaafkan
kelakuannya itu?
Maafin aku Ta aku khilaf.. Aku tau ini salah tapi aku mohon kamu jangan benci aku Ta,
aku janji tinggalin Ryan, aku janji
Itu lah yang diucapkan Andira. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Mau marah juga semua
sudah terjadi.
Menghela nafas panjang
Ra aku gak ngerti sama jalan pikiran kamu, apa aku pernah jahatin kamu Ra? Apa
pernah? Kok bisa-bisanya kamu giniin aku Oke Ra kalau masalah Ryan mungkin aku
ikhlas dan nganggap Ryan cowok bajingan Nah gimana kamu? Apa aku harus bilang kamu
sama bajingannya sama Ryan?
Ucapku kesal, dan tiba-tiba air mata juga jatuh Yaaa aku enggak kuat enggak kuat
nerima ini semua. Kenapa harus dengan sahabat aku?
Andira memeluk ku, masih berusaha agar mendapatkan maaf dari ku. Apa aku harus
memaafkan Andira?
Entahlah
Dan akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya dengan Ryan. Ryan tidak terima
atas keputusanku, namun aku tetap harus mengakhiri ini. Tak perduli Ryan terima atau
tidak ini menjadi keputusanku.
Seminggu, dua minggu, tiga minggu tidak pernah lagi aku bertemu Andira ataupun
komunikasi seperti biasanya.
Mungkin Andira juga malu dan merasa bersalah terhadapku. Atau mungkin dia juga sudah
melupakan kejadian itu.
Namun ketika aku membuka recents update di bbm, terkejut luar biasa disana terpajang
foto Ryan di display picturenya Andira.. Ya Tuhan ternyata Andira masih berhubungan
dengan Ryan..
Dan melalui bbm aku menghubungi Andira
Gak nyangka yaa masih berhubungan ternyata..
Ta aku udah coba menghindar dari Ryan, tapi Ryannya gak mau kami berakhir dan mau
jalani hubungan ini dengan baik
Ku pikir kalian sama aja, sama brengseknya sama bajingannya Oke aku gak ada hak
apa-apa lagi atas Ryan, tapi kamu Ra, tega banget ya sampe buat aku sesakit ini. Cukup kamu
jadi sahabat aku sampe disini Ra, aku terlalu benci sama kamu
Tita maafin aku!!!
Dan setelah percakapan singkat itu melalui bbm aku pun menghapus kontaknya.
Tuhan, kenapa terus-terus aku disakiti seperti ini oleh orang-orang yang aku sayang?
Setahun berlalu
Tanpa Andira, tanpa Ryan itu artinya tanpa sahabat tanpa pacar. Aku tak terlalu merisaukan
hal itu.
Yang aku tau aku masih mempunyai teman-teman di sekitar yang masih bisa menghargai
aku, masih punya keluarga lengkap yang sayangnya ke aku luar biasa. Dan yang membuat ku
lupa juga karea aku sibuk bekerja.
Namun ketika malam menjelang tidur, selalu muncul bayang-bayang rasa ingin memiliki
pacar lagi.
Yaaah begitulah aku, tak pernah lelah mengarahkan hati ini pada lelaki mana saja jika dia
mampu membuat aku nyaman walaupun belum tau pada akhirnya akan kecewa lagi atau
tidak. Rasa trauma itu tak pernah ada, jika aku merasakan sakit namun hanya dalam sekejap
saja aku sudah bisa lupa. Dan bisa dengan mudah membuka kembali pintu hati aku buat
mereka orang-orang yang baru aku kenal. Itu lah aku yang dengan gampang menaruh hati,
main hati, jatuh hati dan pada akhirnya patah hati. Tetapi kenapa sedikitpun aku tak pernah
merasakan trauma yang luar biasa?
Perkenalan kami singkat, hanya melalui chat di bbm. Dia bernama Adytia. Aku tak tau
sebenarnya dia tau pin blackberry aku dari mana, dia hanya mengatakan dapat dari Noval
teman aku. Yah, aku tak perdulikan itu, biarlah.. Lagi pula aku tidak terlalu respect dengan
dia.
Haiii Tita aku mau kenal dengan kamu nih, kalau diizinkan juga mau tau lebih banyak
tentang kamu.. Ucapnya membuka percakapan.
Aku heran, dan tak menggubris bbm itu, berlalu kemudian end chat pesan itu.
Hiiii Tita kenapa sih chat aku gak pernah dibalas? Kamu jangan takut, aku ini orang baik-
baik kok Aku cuma ingin berteman dengan kamu.. Ucapnya lagi.
Aku yang semakin kesal dengan tingkahnya yang seringkali memulai chat itu akhirnya mulai
membalas chatnya dan mulai mencari tau apa mau lelaki satu itu.
Kenapa? Ada apa? Kalau mau kenalan ya kenalan aja aku gak keberatan Balasku.
Sepertinya dia juga merasa bahagia yang luar biasa ketika aku mulai membalas chatnya.
Datar siiih namun jadi setiap hari komunikasian dan saling mengingatkan entah itu
mengingatkan waktunya makan dan sholat. Dan entah kenapa juga aku sepertinya mulai
respect dengannya. Ada apa lagi ini dengan perasaanku?
Semakin berlanjut dan semakin dekat. Sampai pada suatu hari itu aku memposting status di
bbm yang isinya Tuhan aku kapan nikah ya?
Dan Adyt langsung memulai chatnya lagi dengan aku.
Doakan saja berharap lah kepada Tuhan agar didekatkan jodohnya
Aku tersenyum dalam hati menerima chat itu dan tanpa pikir panjang aku membalas chat itu.
Iya niiih, pengen banget aku nikah Dyt aku cape sendiri begini jalani hari-hari?
Kamu masih muda Ta nah aku? Aku udah seharusnya nikah Umurku sudah tidak bisa
dikatakan remaja lagi, jauh ketinggalan sama teman-teman. Aku diledekin karena belum
punya pacar juga sampai sekarang Kamu nikah sama aku aja hehehehe
Entah kenapa ketika Adyt mengatakan begitu jantung ini gak beraturan degupnya. Ada
getaran yang luar biasa. Seperti ada sesuatu kebahagiaan yang mungkin sudah di depan mata.
Hahahaha ada-ada aja kamu Dyt Kamu bisa nikahin aku tapi aku mau diajakin holiday ke
Bali dulu donk Balasku sambil canda-candaan.
Beneran Ta kamu mau ke Bali.. ya udah aku booking tiket sekarang.. buat kita berdua,
tanggal 23 November ini yah skalian aja deh aku mau tunangan sama kamu disana..
Haaah? Aku tercengang bingung campur senang aku juga enggak tahu. Segitu seriusnya
Adyt menanggapi perkataan aku?
Ini gila!!! Adyt benar-benar mengurus semua akomodasi untuk keberangkatan kami ke Bali.
Pokoknya sepulang dari Bali, kita ke Solo ketemu orangtua aku sehabis itu kita ke Medan,
aku mau kita menikah Ucapnya
Aku tak menjawab, rasa haru itu datang. Aku tak tahu ini kenyataan atau hanya sekedar kata-
kata. Hanya Tuhan yang mengetahui apa ini sebenarnya. Dan aku berusaha yakin, memang
Adyt lah lelaki itu, malaikat yang dikirimkan Tuhan untukku, untuk menemani hidupku. Hati
ku juga sudah sepenuhnya mempercayai Adyt, memulai semuanya dengan datar dan berharap
Adyt lah orang yang selama ini aku inginkan.
Namun dua minggu setelah itu.. Adyt mulai menghilang, kontak dia di bbm sudah tidak aku
temukan. Nomor teleponnya juga tidak aktif. Ya Tuhan ada apa lagi ini? Aku tetap masih
berpikir Adyt mungkin sibuk karena tiga hari lalu Adyt sempat kasih kabar dia tidak akan
memakai Blackberry lagi.. Aku masih berpikir bahwa dia masih sibuk memindahkan semua
kontak di ponsel barunya.
Namun selama berhari-hari nomor teleponnya juga tidak aktif. Aku mulai putus harapan.
Mulai merasakan sakit itu lagi. Mulai merasakan kehilangan lagi. Aku berusaha tanya ke
teman-temannya dimana dia juga tidak ada yang mengetahui dia ada dimana. Ya Tuhan
aku harus bagaimana?
Pasrah berdoa berharap.
Cuma itu yang mampu aku lakukan. Memandangi tiket kepergian kami ke Bali memejamkan
mata dan dalam hati terus berdoa agar mendapatkan kepastian dari Adyt.
Di satu sisi lain hati ingin berteriak mengatakan Tuhan siapa jodohku?
Namun akhirnya aku sadar harapan tak seindah kenyataan. Hidup tetap harus berjalan.. Di
luar sana mungkin ada yang lebih menginginkanku sungguh-sungguh. Aku percaya akan hal
itu. Tuhan mengasihiku lebih dari yang aku tau. Mungkin dengan kejadian ini aku sadar harus
berhati-hati menaruh hati.
Tetapi aku tau aku selalu bisa mengobati lukaku sendiri dengan mengenal orang-orang baru
di sekitar dan memulai membuka hati lagi dan lagi.. Thats me
Cerpen Karangan: Wulan Sundari Damanik

You might also like