Mungkin judul di atas cukup mewakili pimikiran beberapa mahasiswa, khususnya
mahasiswa teknik yang notabennya buta akan dunia perpolitikan. Dan juga para mahasiswa rantau, yang belom jelas bagaimana nasipnya. Seperti yang diketahui, tanggal 9 April 2014 nanti akan ada pemilihan calon legislatif di Indonesia. Tetapi banyak para mahasiswa ini yang belom tau bagaimana cara memilih, siapa yang akan dipilih, dimana dia bisa memilih dan hal lainnya tentang pemilihan umum. Apalagi para pemilih-pemilih yang baru mendapatkan hak pilihnya, mereka seakan dilupakan. Sebenarnya bukan tidak mau menjadi negarawan yang baik, tetapi keadaan yang membuat para mahasiswa ini berfikir untuk tidak memilih. Beban tugas yang melimpah terkadang membuat para mahasiswa ini tidak ada waktu untuk mencari informasi tentang pemilihan umum yang menjadikannya miskin informasi dan juga tidak perduli dengan pemilihan umum ini. Ditambah minimnya sosialisasi yang diberikan kepada para mahasiswa baik oleh BEM KM, KPU atau pun salah satu parpol membuat para mahasiswa semakin buta dan acuh. Universitas Diponegoro ini sudah memfasilitasi untuk pemilihan umum, seperti pengurusan mahasiswa rantau untuk melakukan pemilihan sesuai dengan daerah asal di Tembalang. Tetapi mahasiswa menilai cara yang diberikan sangatlah menyulitkan, sehingga tak bantak dari mereka yang malas mengurusinya. kita ini udah sibuk kuliah, ngapain ngurus-ngurus yang kaya gitu lagi? Toh juga ga tau siapa aja calonnya. Kalo emang mau bantu ngurus, yang instan instan aja gitu ucap seorang mahasiswa. Bila disatu Universitas saja sudah banyak yang tidak memilih, apalagi seluruh universitas yang ada di Indonesia. Ini merupakan pekerjaan rumah untuk KPU Indonesia untuk membenahi ini semua. Sehingga hak-hak pilih benar-benar terpakai dengan baik