You are on page 1of 9

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN HOT ROLLED

SHEET (HRS)
Siti Nurrajah Wati, ST
E-mail: sitinurrajahwati@yahoo.com
Abstrak
Salah satu unsure yang harus ada dalam campuran aspal panas jenis HRS adalah Filler. Adapun Filler
yang biasa digunakan yaitu abu batu, kapur dan semen. erdasarkan tersebut, penelitian ini mencoba
mengemukakan bahan lain sebagai alternati!e pengganti bahan yang biasa digunakan "iller yaitu abu
sekam. Abu sekam diperoleh dari sisa proses pembakaran gabah padi, yang diharapkan mempunyai si"at #
si"at yang sesuai jika digunakan sebagai "iller pada campuran aspal panas.
$ujuan dari penelitian ini, untuk melihat sampai seberapa jauh abu sekam dapat digunakan sebagai bahan
pengisi %"iller& untuk campuran aspal panas. Adapun man"aat dari penelitian ini, diharapkan dapat dipakai
sebagai bahan pemikiran bagi 'embina jalan, (inas 'ekerjaan )mum, dapat upaya menggunakan abu
sekam sebagai bahan pengisi %"iller& untuk campuran aspal panas.
*aterial penyusun untuk campuran aspal panas terdiri dari batu pecah dan abu batu yang berasal dari
+ecamatan ukit atu +m ,- $angkiling, sedangkan pasir berasal dari +m ./ $angkiling dan abu sekam
dari desa 0empuyang +m -1 Sampit # Samuda, dengan penetrasi aspal /23422. 'enelitian ini besi"at
pengujian di 0aboratorium. Adapun untuk perancangan campuran menggunakan *etode Aspalt 5nstitute.
Hasil penelitian pada campuran aspal panas dengan berbagai !ariasi kadar "iller menunjukkan bahwa
terdapat satu komposisi yang optimal yaitu pada komposisi batu pecah ,6.17, abu batu 417, pasir ,17
dan abu sekam 4.,1 7 dengan aspal /,17.
+ata +unci8 Filler, Abu Sekam, *etode Aspalt 5nstitute.
1. PENDAHULUAN
4.4 0atar elakang
(ewasa ini pelaksanaan pembangunan
jalan, baik yang si"atnya pembukaan
jalan baru, peningkatan dan
pemeliharaan cenderung menggunakan
aspal panas sebagai lapis perkerasan.
Salah satu unsur dari bahan yang harus
ada dalam camouran aspal panas adalah
filler. iasanya dalam agregat kasar
dan agregat halus sudah terdapat
kandungan filler, namun demikian
kadarnya sering tidak mencukupi
persyaratan, sehingga perlu
penambahan filler untuk
menanggulangi kekurangan kadar filler
dalam campuran tersebut.
4.. 'erumusan *asalah
'enelitian ini mencoba mengemukakan
bahan pengganti alternati" yaitu dengan
menggunakan abu sekam sebagai filler.
Abu sekam padi yang diperoleh dari
sisa # sisa proses pembakaran gabah
padi pada pabrik # pabrik penggilingan
padi, diharapkan mempunyai si"t # si"at
yang sesuai jika digunakan sebagai
filler adalah salah satu upaya mencari
alternati" lain bahan filler sebagai abu
batu, kapur dan semen yang sudah
biasa digunakan.
4., $ujuan 'enelitian
$ujuan dari penelitian ini adalah untuk8
a. *elihat pengaruh penggunaan abu
sekam padi sebagai bahan pengisi
%filler& untuk campuran aspal panas jenis
(Hot Rolled Sheet&.
b. *engetahui kualitas penyerapan abu
sekam pada HRS.
c. *engetahui nilai stabilitas campuran
HRS dengan menggunakan abu sekamp
padi.
d. *engetahui !ariasi optimal penggunaan
abu sekam padi pada HRS.
4.9 atasan *asalah
'ada penelitian ini dilakukan pembatasan
yaitu8
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page ,1
a. :enis aspal yang digunakan untuk
campuran HRS adalah aspal keras
dengan penetrasi /23422.
b. ahan tambahan yang bersi"at sebagai
pengisi %filler& adalah abu sekam padi
berasal dari limbah tanaman padi yang
diperoleh dari lokasi pabrik penggilingan
padi (esa lampuyang +m.-1 Sampit #
Samuda.
c. Agregat kasar yang digunakan adalah
batu pecah dari daerah +ecamatan ukit
atu $angkiling dan agregat halus
digunakan pasir alam +m../ :alan $jilik
Riwut $angkiling.
d. )ntuk perancangan campuran digunakan
metode Asphalt Institute.
e. ;!aluasi karakteristik campuran meliputi8
stabilitas, rongga udara dan quotient
*arshall, rongga terisi aspal dan flow
yang seluruhnya menggunakan Standart
ina *arga.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hot Rolled Seet (HRS)
Hot Rolled Sheet adalah campuran dengan
bahan pembentuk yang terdiri dari bitumen
%aspal&, agregat kasar, agregat halus dan
bahan pengisi %filler& yang merupakan
lapisan penutup dengan gradasi senjang dan
dipadatkan dalam keadaan panas. HRS
mempunyai "ungsi sebagai lapis penutup
untuk mencegah masuknya air dari
permukaan di dalam konstruksi perkerasan.
T!"el 1
S#e$%#%&!$% G'!d!$% HRS
Ko()o$%$%
A*'e*!t
Pe'$e+ Be'!t
d!'% Tot!l
C!(),'!+
A$)!l
4< 422
=< >6 # 422
?< 6/ # 422
,3/< -2 # /6
@o. 9 11 # /2
@o. / 1. # 6/
@o. ,2 .1 # -2
@o. 422 / # ,2
@o. .22 1 # 42
T!"el 2
F'!&$% R!+-!+*!+ C!(),'!+ HRS
Ko()o$%$%
A*'e*!t
Pe'$e+ Be'!t
d!'% Tot!l
C!(),'!+
A$)!l
Fraksi Agregat
+asar
.2 # 92
Fraksi Agregat
Halus
96 # -6
Fraksi ahan
'engisi
1 # >
Fraksi itumen
;"ekti"
A -,/ 7
Fraksi Aspal $otal A 6,,7
T!"el .
S%#!t C!(),'!+ /!+* D%)e'$0!'!t&!+
,+t,& HRS
Ko()o$%$%
A*'e*!t
Pe'$e+ Be'!t
d!'% Tot!l
C!(),'!+
A$)!l
Rongga )dara 9 # - 7
Hasil agi *arshall 4 # 9 +@3mm
Stabilitas *arshall 912 # /12 +g
Rongga $erisi
Aspal
61 # /1 7
+elelehan %"low& .,2 # 9,1 mm
2.2 F%lle'
Filler kadang # kadang digolongkan sebagai
agregat, tetapi sesungguhnya filler adalah
pengisi pori atau celah dan untuk
mengeraskan selaput aspal yang menyelimuti
partikel # partikel agregat, sehingga dapat
diperoleh campuran yang stabil.
T!"el 1
S#e$%#%&!$% G'!d!$% Filler
U'!%!+ S!'%+*!+ 2 Be'!t lolo$
@o. ,2 422
@o. 12 >1 # 422
@o. 422 >2 # 422
@o. .22 ,2 B 422
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page ,-
*enurut swamy %4>/-&, sekam padi apabila
dibakar dengan kondisi yang terkontrol akan
menghasilkan abu sekam padi yang
mempunyai si"at poCollan yang tinggi dan
apabila dibakar dengan cara yang tidak
dikontrol, maka abu yang dihasilkan berbentuk
kristal dan tidak kreati". :ika pembakaran abu
sekam melebihi suhu /22D maka akan
menghasilkan kristal silika.
*ehta %dalam Swamy, 4>/-& menunjukkan
bahwa beton yang dibuat dengan semen
'ortland dan abu sekam padi memiliki
ketahanan yang unggul terhadap lingkungan
asam dibandingkan dengan semen portland
dan poCColan lainya. Selinder beton yang
dibuat dengan ,17 abu sekam padi dan -17
semen 'ortland tipe 55 setelah direndam dalam
larutan asam %17 asam sul"at& untuk periode
4122 jam, menunjukkan bahwa beton kontrol
mengalami penyusutan berat sebesar .67
sedang beton dengan abu sekam padi hanya
mengalami penyusutan 4,7.
.. METODOLOGI PENELITIAN
!. Metode Pe+el%t%!+
*etode penelitian yang digunakan adalah
metode uji laboratorium. *aterial yang akan
digunakan dalam penelitian ini diperiksa lebih
dahulu di laboratorium untuk memperoleh
karakteristik dari material tersebut. (ata yang
dihasilkan di laboratorium akan digunakan
untuk perancangan campuran, selanjutnya
dibuat briket %benda uji& untuk dilakukan tes
*arshall sehingga dapat diketahui
karakteristik "isik campuran.
'enelitian ini terdiri atas tahapanBtahapan
sebagai berikut 8
4. 'ersiapan bahan dan alat
ahan terdiri dari batu pecah, abu batu,
pasir, abu sekam dan aspal penetrasi
/23422.
Alat terdiri dari saringan, penguji abrasi
%keausan&, penguji berat jenis, pengering
agregat, pengukur suhu, pencampur,
pemisah agregat dan penguji sampel
%benda uji&.
.. 'enentuan si"atBsi"at agregat meliputi
penguji gradasi, keausan, kadar lempung,
berat jenis dan penyerapan.
,. 'enentuan proposi terhadap total agregat
menggunakan metode diagonal, meliputi
proporsi batu pecah, abu batu, pasir dan
abu sekam.
9. 'enentuan proporsi terhadap total
campuran dan !ariasi kadar aspal.
". Pe'e+-!+!!+ C!(),'!+ U+t,& Metode
M!'$!ll
'erancangan campuran dengan *etode
*arshaal bertitik tolak pada stabilitas yang
dihasilkan. +ada aspal optimum ditentukan
dengan melakukan pemeriksaan *arshall di
laboratorium dari beberapa contoh dengan
membuat beberapa !ariasi kadar aspal,
sedangkan gradasi tetpa. 0angkah pertama
perencanaan campuran adalah proporsi
penakaran sehingga diperoleh gradasi agregat
campuran yang memenuhi spesi"ikasi.
-. T,3,!+ Pe'e+-!+!!+ C!(),'!+
'ekerjaan miE design dimaksudkan untuk
mengetahui komposisi dan besarnya
persentase agregat yang dibutuhkan dalam
merencanakan aspal beton.
$ujuan dari mendesain campuran lapis jalan
aspal beton adalah untuk menentukan suatu
adonan yang ekonomis.
d. U'!%!+ Me+*e+!% Metode d!+ Pe'$0!'!t!+
Re+-!+! C!(),'!+
*etode yang dipergunakan adalah metode
*arshall, sebelum mempersiapkan bahan
percobaan, terlebih dahulu harus ditetapkan
sebagai berikut 8
a. *aterial yang akan digunakan harus sudah
memenuhi spesi"ikasi campuran
b. +ombinasi campuran agregat harus
memenuhi spesi"ikasi yang telah
ditetapkan.
'ada proses ini yang paling utama adalah
merencanakan komposisi campuran batuannya
dan sebagaimana dijelaskan diatas, namun
demikian metode yang digunakan untuk
penelitian adalah metode F(iagonal<.
SyaratBsyarat tersebut diatas yang perlu
diperhatikan di laboratorium untuk keperluan
schedule dalam mempersiapkan dan
menganalisa agregat # agregatnya.
(ari pembacaan langsung pada alat *arshall
dapat diketahui ketahanan %stabilitas& terhadap
kelelhan %"low& dari aspal.
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page ,6
a. +etahanan %stabilitas& adalah kemampuan
suatu campuran aspal untuk menerima
beban sampai terjadi kelelehan plastis yang
dinyatakan dalam kg atau pound.
b. +elelehan plastis %"low& adalah keadaan
perubahan bentuk suatu campuran aspal
yang terjadi suatu beban sampai batas
runtuh yang dinyatakan dalam mm.
e. Pe+*,3%!+ C!(),'!+ de+*!+ M!'$!ll Te$t
'engujian campuran ini dengan - %enam&
tingkatan kadar aspal yakni 8 6,2 7G6,,7G
6,-7G 6,>7G /,.7G /,17 dari berat campuran
total %berat satu sampel 4222 gram&. )ntuk
setiap persen sepal gradasi dibuat . %dua&
benda uji. (ari hasil percobaan ini
menghasilkan 8
4. Stabilitas
esarnya stabilitas marshall didapat dari
pembicaraan pada arloji %dial& alat
*arshall. Hasil pembacaan terlebih dahulu
dikalibrasi dengan kalibrasi alat dan
dengan angka korelasi tinggi benda uji.
.. (ensity %kepadatan&
esarnya density didapatkan dari berat
sampel dibagi isi atau dengan rumus 8
:H;3HIIIIIIIIIII %4&
+eterangan 8
: H density %gr3cm
,
&
; H berat kering benda uji %gram&
H H isi %cm
,
&
,. +elelehan plastis %"low&
+elelehan palastis didapatkan dari
pembacaan dial pada alat *arshall dalam
satuan mm 2,24<. 'embacaan ini
bersamaan dengan pembacaan dial
stabilitas pada saat mencapai maksimum.
9. Rongga udara dalam campuran %J5*&
esarnya rongga udara dalam campuran
didapat persamaan berikut 8
+H422%(:&3(IIIIIIII %.&
+eterangan 8
+ H rongga udara dalam campuran
( Hberat jenis maksimum campuran
1. *arshall Kuotient %*K&
esarnya angka *arshall Kuotient
ditentukan oleh 8
'H*342.@IIIIIIIII.%,&
+eterangan 8
' H *arshall Kuotient %kg3mm&
* H stabilitas yang telah disesuaikan %kg&
@ H nilai Flow %mm&
-. Rongga terisi aspal adalah 8
esarnya rongga terisi aspal adalah 8
III. %9&
+eterangan 8
R H rongga terisi aspal %7&
+ H rongga udara
K H rongga antar butir
1. HASIL DAN PEMBAHASAN
!. Re+-!+! C!(),'!+
'rosedur untuk menentukan proporsi terhadap
total agregat pada masing # masing agregat,
baik batu pecah, abu batu, pasir dan filler
dengan menggunakan metode <(iagonal<.
(ari data analisa masing # masing agregat,
selanjutnya direncanakan bagaimana
komposisi campuran agar memenuhi
persyaratan gradasi.
'rosedur penentuan proporsi terhadap total
agregat adalah sebagai berikut 8
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page ,/
4. 'lotkan hasil analisa saringan rata # rata
batu pecah, abu pecah, abu batau, pasir dan
abu sekam %"iller&
.. $arik garis diagonal
,. $entukan proporsi batu pecah dengan
melihat ploting untuk batu pecah dan abu
batu, kemudian tentukan garis batas bawah
batu pecah H garis batas atas abu batu, lalu
tarik garis !ertical masing # masing hingga
sama # sma menyentuh garis diagonal,
kemudian baca skalanya dari atas. Skala
baca tersebut sama dengan skala baca
proporsi batu pecah dengan satuan persen.
9. $entukan proporsi abu batu dengan melihat
ploting untuk batu pecah, abu batu dan
pasir kemudian tentukan garis batas bawah
batu pecah L garis batas bawah abu batu H
garis batas atas pasir, lalu tarik garis
!ertikal masing # masing hingga sama #
sama menyentuh garis diagonal. +emudian
baca skalanya dari atas selanjutnya
dikurangi hasil skala baca. 'roporsi batu
pecah sama dengan skala batu proporsi abu
batu dengan satuan persen.
1. $entukan proporsi pasir dengan melihat
ploting untuk batu pecah, abu batu, pasir
dan "iller kemudian tentukan garis batas
bawah batu pecah L garis batas bawah abu
batu L garis batas bawah pasir H garis batas
atas "iller, lalu tarik garis !ertikal masing #
masing hingga sama # sama menyentuh
garis diagonal, kemudian baca skalanya
dari atas selanjutnya dikurangi hasil skala
baca proporsi batu pecah dikurangi hasil
baca skala proporsi abu batu sama dengan
skala baca proporsi pasir dengan satuan
persen.
-. $entukan proporsi "iller dengan cara 422 #
skala baca proporsi batu pecah # hasil
skala baca abu batu # hasil skala baca
pasir, dengan satuan persen.
6. (ari hasil langkah # langkah diatas
diperoleh proporsi terhadap total agregat
yang terdiri dari batu pecah %7&, abu batu
%7& dan "iller %7&.
G!("!' 1
Pe+e+t,!+ P'o)o'$% Te'!d!) Tot!l
A*'e*!t
erdasarkan hasil perhitungan dengan cara
diagonal diperoleh proporsi terhadap total
agregat yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar acuan untuk mencari !ariasi proporsi
terhadap total agregat dengan cara coba # coba
dengan tahap memperhatikan spesi"ikasi total
komposisi gradasi sebagai syarat mutlak.
Dampuran panas direncanakan berdasarkan
proporsi terhadap total agregat dengan
penggunaan aspal yang ber"ariasi %dibuat -
!ariasi kadar aspal& yaitu 8 6 7G 6,, 7G 6,- 7G
6,> 7G /,. 7G /,1 7G dari total berat total
campuran, dengan berat contoh dibuat 4222
gram.

". H!$%l Te$t M!'$!ll
'ada pengujian *arshall diperoleh besaran #
besaran seperti stabilitas dan "low. Sebelum
pengujian *arshall terlebih dahulu dibuat
benda uji %briket& sebanyak . %dua& buah untuk
tiap kadar aspal mulai 6 7 B /,1 7 dengan
!ariasi penambahan 2,, 7 aspal dan
dipadatkan sebanyak . E .6 tumbukan,
sehingga diperlukan 9/ benda uji %setiap satu
komposisi masing # masing 4. buah&. enda
uji yang telah dipadatkan didiamkan pada suhu
kamar selama .9 jam. +emudian ditimbang
beratnya dalam suhu ruang dan beratnya
ditetapkan. Selanjutnya benda uji tersebut
direndam dalam water bath selama .9 jam.
+emudian benda uji ditimbanag dalam air dan
beratnya ditetapkan. enda uji diangkat dan
dikeringkan sampai mencapai kering
permukaan jenuh %SS(&, kemudian ditimbang
dala kondisi SS( dan dicatat beratnya.
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page ,>
Selanjutnya benda uji direndam dalam bak
berisi air panas dengan temperature -2
2
D.
'erendaman dilakukan selama waktu ,2
menit, baru kemudian dilakukan pengujian
dengan alat *arshall. Hasil pengujian
tercantum dihalaman berikut.
T!"el 4
Pe+*,3%!+ M!'$!ll ,+t,& P'e$e+t!$e
A", Se&!( 12542
Hasil pengujian *arshall untuk masing #
masing persentase abu sekam 4.,1 7, 427,
6,17 dan 17, sebagai data pembanding
digunakan data sekunder yang diperoleh dari
(inas 'ekerjaan )mum 'alangkaraya dengan
proporsi campuran yang terdiri dari coarse
aggregate 4/7, medium aggregate -97, "ine
aggregate ,-7 dan sand ,.7.
T!"el 6
D!t! Se&,+de' Pe+*,3%!+ M!'$!ll
T!+)! A", Se&!(
A+!l%$%$ H!$%l Te$t M!'$!ll
4. +epadatan %(ensitas&
(ari hasil tes *arshall %lihat lampiran ..&
dapat dilihat bahwa kecenderungan dari
nilai kepadatan adalah meningkat sejalan
dengan meningkatnya kadar aspal.
.. Stabilitas
Stabilitas adalah suatu kemampuan
campuran aspal untuk menerima beban
sampai terjadi kelelehan plastis.
(ari gra"ik %lihat lampiran ..& terlihat
awalnya nilai stabilitas meningkat aspal
maksimum maka nilai stabilitas akan terus
menurun. 5ni berarti stabilitas tertinggi
hanya terjadi pada saat kadar aspal
maksimum. :ika telah tercapai kadar aspal
maksimum maka jika terus dilakukan
penambahan kadar aspal stabilitas
campuran aspal akan semakin rendah.
,. Rongga )dara
@ilai rongga udara yang terlalu kecil akan
mengakibatkan lapisan aspalmeleleh keluar
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page 92
%bleeding& pada saat beban lalu lintas
diatasnya. @amun jika nilai rongga terlalu
besar maka sangat berpengaruh pada
durabilitas %daya tahan& lapisan permukaan
dimana lapisan menjadi tidak kedap air dan
udara, sehingga akan masuklah air dan
udara kedalam campuran yang
mengakibatkan terjadinya oksidasi dan
aspal menjadi rapuh3getas.
(ari gra"ik terlihat nilai rongga udara akan
semakin kecil, seiring dengan penambahan
kadar aspal. 5ni berarti semakin besar kadar
aspalnya, maka semakin besar
kemungkinan terjadi bleeding.
9. +elelehan 'lastis
+elelehan plastis adalah suatu keadaan
bentuk yang terjadi akibat penambahan
beban sampai terjadinya keruntuhan yang
merupakan indikator terhadap "leksibilitas
%kelenturan&.
(ari gra"ik terlihat bahwa pada awalnya
nilai "low menurun seiring penambahan
kadar aspal, setelah mencapai titik balik
maka nilai "low menjdi meningkat seiring
penambahan kadar aspal . (imana nilai
"low masih berada dalam spedi"ikasi yang
telah ditentukan. 5ni berarti campuran
cukup mampu mengikuti de"ormasi yang
terjadi akibat beban lalu lintas
menimbulkan retak dan perubahan !olume.
1. Hasil agi *arshall
Hasil bagi *arshall adalah perbandingan
dari stabilitas dengan "low yang
merupakan indicator dari si"at "leksibilitas
%kelenturan& yang potensial terhadap
keretakan. (ari hasil penelitian ini
menunjukkan dengan peningkatan kadar
aspal, nilai hasil bagi *arshall terjadi
peningkatan. @amun jika telah sampai
pada kadar aspal maksimim maka nilai
hasil bagi *arshall akan terus menurun.
-. Rongga $erisi Aspal
Rongga terisi aspal adalah persentase dari
rongga antar butir yang terisi aspal e"ekti".
@ilai rongga terisi aspal yang terlalu kecil
maka daya lekat antar agregar menjadi
kurang sehingga mudah lepas yang sangat
mempengaruhi durabilitasnya. $etapi nilai
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page 94
rongga terisi aspal yang terlalu besar,
kemungkinan terjadinya bleeding juga
besar.
(ari gra"ik nilai rongga udara terisi aspal
semakin meningkat seiring penambahan
kadar aspal. 5ni berarti pada mulanya
campuran %aspal&, si"at durabilitas semakin
baik, akan tetapi kemungkinan terjadi
bleeding menjadi besar.
4. PENUTUP
4.1 Ke$%(),l!+
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian tersebut adalah sebagai berikut8
a. Abu sekam untuk pengisi %filler& pada
aspal campuran panas %HRS&, cukup
mudah penggunaannya terutama dalam hal
penakaran dan pencampuran karena abu
sekam tidak mudah membatu, tidak
membentuk butiran yang kasar dan dapat
tercampur merata.
b. (ari pengujian kualitas abu sekam dapat
dilihat "aktor penyerapan melebihi
spesi"ikasi yang disyaratkan untuk HRS,
berarti bila dipergunakan sebagai filler
pada HRS untuk lapisan
c. Hasil penelitian penggunaan abu sekam
sebagai filler pada campuran aspal panas
jenis HRS dengan !ariasi kadar aspal dan
!ariasi kadar filler, menunjukkan bahwa
terdapat satu komposisi campuran yang
optimal yaitu pada komposisi campuran
batu pecah ,6,17 %spesi"ikasi .27 B 927&,
abu batu 417, pasir ,17 %spesi"ikasi 967
B -67& dan abu sekam 4.,17 %spesi"ikasi
17 B >7& dengan kadar aspal /,17, maka
stabilitas yang dihasilkan /26,4. kg
%spesi"ikasi 912 # /12 kg& dan flow 9,21
mm %spesi"ikasi . # 9,1 mm&.
d. (ari hasil penelitian yang menggunakan
filler abu sekam dengan suhu tidak terukur
terdapat perbedaan kadar aspal yang cukup
tinggi, dengan tanpa menggunakan abu
sekam yaitu pada komposisi campuran
yang menggunakan abu sekam terdapat
kadar asapal optimal /,17, sedangkan
tanpa abu sekam %data sekunder& 6,17.
e. 'enelitian ini tidak dapat dipakai sebagai
kesimpulan yang mewakili keseluruhan
abu sekam, mengingat abu sekam yang
dipergunakan pada penelitian ini hanya
diambil dari satu lokasi yaitu di daerah
0ampuyang km. -1 Sampit # Samuda.
4.2 S!'!+
erdasarkan hasil analisis yang diperoleh
dalam penelitian ini, beberapa saran yang
dapat diusulkan, sebagai berkut8
4. 'embuatan benda uji %briket&
untuk satu !ariasi kadar aspal sebaiknya
dibuat lebih banyak, agar dalam pengujian
diperoleh hasil yang lebih akurat.
.. 'enelitian ini si"atnya masah pada
tahap awal dan masih terbuka
kemungkinan untuk mengadakan
penelitian kembali atas hasil # hasil yang
sudah diperoleh dengan menggunakan
material abu sekam dari berbagai lokasi
yang tersedia. 'enggunaan material3bahan
yang si"atnya baru, harus melalui berbagai
tahapan penelitian. 'engujian lanjutan
dapat dilakukan pada beberapa
laboratorium yang memiliki peralatan yang
benar # benar teliti dan hasil dari penelitian
bebrapa laboratorium inipun belum bisa
dikatakan sebagai hasil akhir, tapi juga
harus melalui tahapan pengujian di
lapangan.
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page 9.
,. (ianjurkan untuk proses
pembakaran sekam menggunakan alat
pembakaran khusus agar abu sekam yang
dihasilkan lebih sempurna.
DAFTAR REFERENSI
4. AASH$M, %4>/.&. Standart Spesification
For Transportation Material and method
For Sampling and Testing, Part I,
Specification, 13
th
Edition .
.. (esriantomy, %.222&. Penuntun Praktikum
ahan Perkerasan !alan. Fakultas $eknik
)ni!ersitas 'alangkaraya.
,. (irektorat :enderal ina *arga, %4>>-&,
Pengu"ian ahan !alan dan !em#atan,
(epartemen 'ekerjaan )mum, :akarta
9. (irektorat :enderal ina *arga, %4>>-&
Pengu"ian Tanah dan ahan atuan,
(epartemen 'ekerjaan )mum, :akarta
1. (irektorat :enderal ina *arga %4>>/&,
$entral %ualit& $ontrol ' Monitoring (nit5
*anual Super!isi 0apangan )ntuk
'engendalian *utu 'ada +ontrak
'emeliharaan dan 'eningkatan :alan, :akarta
-. (eman, A dan Apu, %.222&. Panggunaan
)#u Ter#ang Se#agai Filler pada
$ampuran )spal Panas !enis *+S. $ugas
Akhir, 'rgram Studi $eknik Sipil )ni!ersitas
'alangkaraya, 'alangkaraya.
6. (epartemen 'ekerjaan )mum, %4>/>&,
Metode Pengu"ian )gregat, Nayasan
'enerbit 'ekerjaan )mum, :akarta.
/. 'riyonosulistyo, HRD dan Sudarmoko
%4>>>&, Pemamfaatan ,im#ah )#u Sekam
Padi untuk Peningkatan Mutu eton ,
0aporan 'enelitian, 0embaga 'enelitian
)ni!ersitas Oadjah *ada, Nogyakarta.
>. 'rasetyo, 0. %4>>>&, A#u Sekam Se#agai
Material (ntuk Meningkatkan -uat Tekan
eton5 'rogram 'asca Sarjana )O*,
Nogyakarta.
42. Sukirman, S %4>>.&. Perkerasan ,entur
!alan +a&a . 'enerbit @o!a, andung
44. Pidjaja, A %4>>>&, -arakteristik eton
.ormal dan .eton dengan )#u Sekam Padi
Pasca akar /Pendinginan 0engan )ir dan
(dara e#as)5 'rogram 'asca Sarjana
)ni!ersitas Oadjah *ada, Nogyakarta
JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARWAN ALI, VO1, EDISI JANUARAI 2012 APRIL 2012 Page 9,

You might also like